Anda di halaman 1dari 4

Jawaban Ujian Tengah Semester (UTS) Mata Kuliah Biologi dan Bumi

Antariksa
Diajukan untuk Memenuhi Nilai pada Mata Kuliah Biologi dan Bumi Antariksa
Dosen Pengampu : Dr. H. Dede Margo Irianto ,M.pd. & Hana Yunansah, S. Si ,M.pd.

Disusun Oleh :
Kirana Citha Mutiara
1900042
2D PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS CIBIRU
2020
1. Biologi sebagai bagian dari IPA, merupakan cabang ilmu yang tidak hanya berdimensi
produk, tetapi juga berdimensi proses dan sikap. Berdasarkan pemahaman saudara
tentang hal tersebut, coba saudara jelaskan dengan memberikan contoh perihal biologi
sebagai produk, proses, dan sikap.
2. Saudara akan melaksanakan kegiatan pembelajaran biologi di SD kelas 2 dengan
mengambil Kompetensi dasar
“3.1 mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan panca indera, wujud, dan sifat
benda, serta peristiwa siang dan malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah untuk
membantu pemahaman”
Berdasarkan KD tersebut di atas, cobalah susun materi pembelajaran untuk kelas 2 SD
untuk materi teks deskriptif tentang anggota tubuh dan panca indera untuk alokasi waktu
2x35 menit.
3. Pada kurikulum 2013 untuk mata pelajaran IPA SD/MI kelas V, terdapat kompetensi
dasar sebagai berikut :
“4.5 menyajikan hasil pengamatan untuk membentuk rantai makanan dan jejaring
makanan dari makhluk hidup di lingkungan sekitar yang terdiri dari karnivora, herbivora,
dan omnivora”
Berdasarkan KD tersebut, cobalah saudara buat format lembar pengamatan yang dibuat
harus memiliki identitas dan petunjuk yang membuat siswa mudah memanfaatkan dan
menggunakannya.
4. Untuk membuat pembelajaran biologi di Sekolah Dasar terpusat kepada siswa (student
centre), guru harus melengkapi diri dengan beberapa instrument, salah satunya adalah
Lembar Kerja Siswa. Cobalah saudara buat LKS yang menuntun siswa untuk melakukan
percobaan, sehingga dapat menemukan pengetahuan melalui kegiatannya sendiri. KD dan
materi pembelajaran silahkan saudara pilih sendiri dengan catatan materi dan KD nya
digunakan untuk pembelajaran biologi di Kelas VI SD.
1. Biologi sebagai produk, proses dan sikap
a.) Biologi sebagai produk, contohnya = EVD/EHF (sebutan nama sebuah penyakit
yang disebabkan oleh virus ebola)
b.) Biologi sebagai proses, contohnya = penelitian untuk mengamati gejala-gejala
sakit yang dirasakan oleh masyarakat afrika, dilakukan di daerah Yambuku
tepatnya di sebuah desa dekat sungai Ebola, dari sungai mana, nama virus itu
diciptakan. Mengumpulkan data-data dari hasil pengamatan dan mengamati
kebiasaan masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Virus ini ditularkan ke
manusia dari hewan liar di daerah afrika yang notabene masih memiliki hutan
hujan tropis yang berisi hewan-hewan liar, lalu menyebar dari manusia ke
manusia. Ebola masuk ke dalam manusia melalui kontak langsung dengan darah,
cairan, organ atau cairan tubuh lainnya dari hewan yang  terinfeksi. Di Afrika,
infeksi telah didokumentasikan pada penanganan simpanse, gorila, kelelawar,
monyet, kijang hutan  dan landak yang ditemukan sakit atau mati atau berada di
hutan hujan tropis. Ebola kemudian menyebar di masyarakat dengan penularan
dari manusia ke manusia. Penularannya akibat kontak langsung (melalui kulit
yang luka atau selaput lendir) dengan darah, cairan, organ atau cairan tubuh lain
dari orang yang terinfeksi. Untuk kontak yang tidak langsung melalui lingkungan
yang tercemar dengan cairan tersebut. Upacara pemakaman di mana pelayat
memiliki kontak langsung dengan tubuh orang yang meninggal juga dapat
berperan dalam penularan Ebola. Di antara para pekerja yang bersentuhan dengan
monyet atau babi yang terinfeksi Reston Ebolavirus, beberapa infeksi telah
didokumentasikan pada orang yang secara klinis asimtomatik/tanpa gejala nyata.
Dengan demikian, RESTV nampaknya kurang mampu menyebabkan penyakit
pada manusia dari pada spesies Ebola lainnya.
Namun, satu-satunya bukti yang tersedia berasal dari laki-laki dewasa yang sehat.
Terlalu dini untuk memperkirakan dampak kesehatan dari virus itu untuk semua
kelompok masyarakat, seperti orang dengan daya tahan tubuh yang lemah, orang
dengan kondisi dalam perawatan medis, wanita hamil dan anak-anak. Penelitian
lebih lanjut pada RESTV diperlukan sebelum ditarik kesimpulan yang pasti
tentang penyakit dan penularan dari virus ini pada manusia.
c.) Biologi sebagai sikap, WHO memberikan keahlian dan dokumentasi untuk
mendukung penyelidikan dan pengendalian penyakit ini.
Rekomendasi untukpengendalian penularan saat merawat pasien yang terduga
atau dipastikan terkena demam berdarah Ebola terdapat dalam:Interim infection
control recommendations for care of patients with suspected or confirmed
Filovirus (Ebola, Marburg) haemorrhagic fever, Maret 2008. Dokumen ini
sedang diperbaharui.
WHO telah menciptakan buku panduan untuk tindakan pencegahan standar dalam
perawatan kesehatan (saat ini sedang diperbaharui). Tindakan pencegahan standar
dimaksudkan untuk mengurang irisiko penularan melalui darah dan penyakit
lainnya. Jika hal ini diterapkan secara umum, tindakan pencegahan akan
membantu mencegah sebagian besar penularan melalui paparan darah dan cairan
tubuh.
Tindakan pencegahan standar yang dianjurkan untuk perawatan dan pengobatan
semua pasien tanpa memandang status penyakit baik terduga maupun yang sudah
pasti. Tindakan pencegahan itu termasuk tingkat dasar pengendalian penularan,
seperti kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri untuk menghindari
kontak langsung dengan darah dan cairan tubuh, pencegahan jarum suntik dan
luka dari benda tajam lainnya, dan seperangkat pengendali lingkungan.
Tidak ada vaksin untuk hewan yang terkena RESTV. Pembersihan rutin dan
disinfeksi pada peternakan babi atau monyet(dengan sodium hypochlorite atau
deterjen lainnya) seharusnya efektif dalam membunuh virus itu.
Jika diduga ada wabah, tempat harus segera dikarantina. Pemusnahan hewan yang
terinfeksi dengan pengawasan yang ketat pada penguburan atau
pembakaranbangkai. Hal ini  mungkin diperlukan untuk mengurangi resiko
penularan dari hewan ke manusia. Membatasi ata umelarang pergerakan  hewan
dari peternakan yang  terinfeksi ke daerah lain dapat mengurangi penyebaran
penyakit itu.
Wabah RESTVpada babi dan monyet telah mendahului manusia dalam hal
penyebarannya. Pembentukan sistem pengawasan kesehatan hewan secara aktif
untuk mendeteksi kasus baru sangat penting dalam memberikan peringatan dini
bagi otoritas kesehatan masyarakat dan kesehatan hewan.
Dengan tidak adanya pengobatan yang efektif dan vaksin untuk manusia,
meningkatkan kesadaran akan faktor resiko untuk infeksi Ebola dan upaya
perlindungan individu adalah satu-satunya cara untuk mengurangi penularan dan
kematian pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai