Anda di halaman 1dari 20

- 1147 -

48. STANDAR KESEHATAN PENGOLAHAN PANGAN INDUSTRI RUMAH


TANGGA (SKPP-IRT)

KBLI Terkait:
KBLI 10211 Industri Penggaraman dan Pengeringan Ikan
KBLI 10212 Industri Pengasapan/Pemanggangan Ikan
KBLI 10214 Industri Pemindangan Ikan
KBLI 10291 Industri Penggaraman/Pengeringan Biota Air
Lainnya
KBLI 10311 Industri Pengasinan/Pemanisan Buah-Buahan dan
Sayuran
KBLI 10312 Industri Pelumatan Buah-Buahan dan Sayuran
KBLI 10313 Industri Pengeringan Buah-Buahan dan Sayuran
KBLI 10330 Industri Pengolahan Sari Buah dan Sayuran
KBLI 10413 Industri Minyak Mentah dan Lemak Hewani Selain
Ikan
KBLI 10422 Industri Minyak Mentah Kelapa
KBLI 10424 Industri Tepung dan Pelet Kelapa
KBLI 10611 Industri Penggilingan Gandum dan Serelia
No. Lainnya
KBLI 10612 Industri Penggilingan Aneka Kacang (termasuk
Leguminous)
KBLI 10621 Industri Pati Ubi Kayu
KBLI 10622 Industri Berbagai Macam Pati Palma
KBLI 10629 Industri Pati Lainnya
KBLI 10633 Industri Tepung Beras dan Tepung Jagung
KBLI 10710 Industri Produk Roti dan Kue
KBLI 10722 Industri Gula Merah
KBLI 10729 Industri Pengolahan Gula Lainnya Bukan Sirop
KBLI 10732 Industri Makanan dari Cokelat dan Kembang Gula
KBLI 10733 Industri Manisan Buah-Buahan dan Sayuran
Kering
KBLI 10739 Industri Kembang Gula Lainnya
KBLI 10740 Industri Makaroni, Mie dan Produk Sejenisnya
KBLI 10750 Industri Makanan dan Masakan Olahan
KBLI 10761 Industri Pengolahan Kopi
- 1148 -

KBLI 10763 Industri Pengolahan Teh


KBLI 10771 Industri Kecap
KBLI 10772 Industri Bumbu Masak dan Penyedap Masakan
KBLI 10773 Industri Produk Masak dari Kelapa
KBLI 10779 Industri Produk Masak Lainnya
KBLI 10792 Industri Kue Basah
KBLI 10793 Industri Makanan dari Kedele dan Kacang-
Kacangan Lainnya Bukan Kecap, Tempe dan Tahu
KBLI 10794 Industri Kerupuk, Keripik, Peyek dan Sejenisnya
KBLI 10799 Industri Produk Makanan Lainnya
1 Ruang Lingkup Standar ini bertujuan untuk pengaturan
penyelenggaraan Pengolahan Pangan Industri
Rumah Tangga bagi pelaku usaha terhadap
pemenuhan minimal terhadap aspek higiene dan
sanitasi dan dokumentasi sarana produksi
dalam pengolahan pangan industri rumah
tangga dalam rangka menjamin keamanan
pangan.
2 Istilah dan Definisi a. Industri Rumah Tangga Pangan yang
selanjutnya disingkat IRTP adalah
perusahaan pangan yang memiliki tempat
usaha di tempat tinggal dan ruko dengan
peralatan pengolahan pangan manual hingga
semi otomatis.
b. Peralatan pengolahan pangan manual yaitu
peralatan pengolahan pangan yang tidak
menggunakan motor penggerak, untuk
mengoperasikannya. Sedangkan peralatan
pengolahan pangan semiotomatis yaitu
peralatan yang menggunakan motor
penggerak dan pengoperasiannya dilakukan
secara manual.
c. Peralatan pengolahan pangan semi otomatis
yaitu peralatan yang menggunakan motor
penggerak dan pengoperasiaonnya dilakukan
secara manual.
- 1149 -

d. Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan


adalah Sertifikat yang diberikan kepada
pemilik/penanggung jawab usaha setelah
lulus mengikuti penyuluhan keamanan
pangan yang dilakukan oleh tenaga
Penyuluh Keamanan Pangan (PKP).
e. Tenaga Penyuluh Keamanan Pangan (PKP)
adalah Personil/individu yang memiliki
Sertifikat Pelatihan atau Kompetensi di
bidang penyuluhan keamanan pangan yang
diterbitkan oleh Lembaga Pelatihan yang
terakreditasi dari K/L terkait atau Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP) yang memiliki lisensi,
dan ditugaskan oleh instansi atau organisasi
yang kompeten di bidangnya.
f. Standar Kesehatan Pengolahan Pangan
Industri Rumah Tangga adalah persyaratan
penjaminan keamanan pangan yang meliputi
aspek higiene, sanitasi, dan dokumentasi.
g. Pemenuhan aspek higiene adalah
persyaratan penjaminan keamanan pangan
pada tahapan proses dengan menjaga
higienitas setiap tahapan produksi.
h. Pemenuhan aspek sanitasi adalah
persyaratan penjaminan keamanan pangan
dengan menerapkan sanitasi yang baik pada
setiap tahapan produksi.
i. Pemenuhan aspek dokumentasi adalah
penjaminan ketertelusuran keamanan dan
mutu pangan dengan melakukan pencatatan
dan dokumentasi pada setiap tahapan
produksi dan pemenuhan ketentuan
pelabelan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
3 Persyaratan Umum a. Pemohon adalah sebagai berikut:
1) Pelaku usaha perseorangan.
- 1150 -

2) Pelaku usaha nonperseorangan (badan


usaha yang didirikan oleh Yayasan,
Koperasi, Persekutuan komanditer
(commanditaire vennootschap), dan
Persekutuan firma (vennootschap onder
firma)).
3) Jika perorangan atau badan usaha
memiliki lebih dari satu lokasi usaha,
maka harus mengurus SKPP-IRT sesuai
dengan masing-masing lokasi usaha
berada.
b. Usaha merupakan usaha dengan modal
usaha mikro dan kecil.
4 Persyaratan khusus a. Memiliki penanggung jawab pengolahan
atau Persyaratan pangan yang telah mengikuti penyuluhan
Teknis Produk, keamanan pangan.
Proses, dan/atau b. Data Produk Pangan, meliputi:
Jasa 1) Nama jenis pangan.
2) Nama dagang.
3) Bahan baku dan bahan lainnya yang
digunakan.
4) Informasi tentang masa simpan
(kedaluwarsa).
5) Informasi tentang kode produksi.
6) Jenis kemasan.
c. Pangan yang diproduksi memiliki waktu
simpan lebih dari 7 (tujuh) hari dan
dikecualikan untuk pangan.
1) yang wajib fortifikasi, pangan SNI wajib,
pangan olahan.
2) yang mencantumkan Klaim, dan pangan
impor.
3) pangan yang diproses dengan sterilisasi
komersial atau pasteurisasi.
4) pangan yang diproses dengan
pembekuan (frozen food) yang
- 1151 -

penyimpanannya memerlukan lemari


pembeku.
5) pangan olahan yang disimpan
dingin/beku.
6) pangan olahan untuk Keperluan Gizi
Khusus.
7) Bahan Tambahan Pangan.
8) Pangan Iradiasi.
9) Pangan Organik.
d. Jenis Pangan
Jenis pangan yang diizinkan diproduksi oleh
IRTP sesuai dengan Pengaturan Jenis
Pangan IRTP yang ditetapkan oleh Badan
Pengawas Obat dan Makanan.
e. Memenuhi Standar Kesehatan Pengolahan
Industri Rumah Tangga Pangan
1) Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan
a) Ketentuan
(1) Sertifikat Penyuluhan Keamanan
Pangan dapat dikeluarkan oleh
Pemerintah sesuai kewenangan
atau Lembaga/Institusi yang
diakui dan yang ditunjuk oleh
Pemerintah Pusat/Daerah dalam
melakukan penyuluhan.
(2) Sertifikat Penyuluhan Keamanan
Pangan hanya dapat berlaku
untuk satu tempat usaha (NIB).
(3) Sertifikat Penyuluhan Keamanan
Pangan tidak ada batas waktu
pemberlakuan (berlaku
selamanya) termasuk yang
diperoleh sebelum ditetapkannya
standar ini.
(4) Sertifikat Penyuluhan Keamanan
Pangan wajib mencantumkan
- 1152 -

materi penyuluhan dan nilai


kelulusan dalam sertifikat.
(5) Lembaga/Institusi yang
bekerjasama dengan pemerintah
dalam melakukan penyuluhan
harus memberikan materi sesuai
dengan pedoman yang ditetapkan
oleh Kementerian Kesehatan.
(6) Lembaga/Institusi yang
bekerjasama dengan pemerintah
dalam melakukan penyuluhan
wajib melaporkan hasil
penyuluhan kepada Pemerintah
Daerah Kab/Kota cq. Dinas
Kesehatan, yang membidangi
program pangan industri rumah
tangga setiap 6 (enam) bulan
sekali. Laporan paling sedikit
terkait data penyuluhan dan
sertifikat yang dikeluarkan.
b) Tahapan Proses Penyuluhan
(1) Pemenuhan untuk mendapatkan
sertifikat penyuluhan keamanan
pangan dilakukan selama periode
pengawasan dan dilakukan
evaluasi terhadap keberhasilan
penyuluhan.
(2) Penyuluhan keamanan pangan
dapat dilakukan melalui metode
pertemuan atau di tempat usaha
sebagai bagian dari pembinaan.
(3) Penyuluhan minimal memuat
substansi upaya pengamanan
pangan yang terdiri dari
Keamanan mutu pangan, higiene
dan sanitasi, bahan tambahan
- 1153 -

pangan, pengolahan dan


pengawetan pangan, pengemasan
pangan, label dan iklan pangan,
dan tata cara sertifikasi halal.
(4) Apabila pelaku usaha telah
memenuhi minimal hasil evaluasi
(ketentuan terlampir) maka
Pemerintah daerah
Kabupaten/Kota (Cq. Dinas
Kesehatan) atau
Lembaga/Institusi yang
bekerjasama dengan Pemerintah
Pusat/Daerah dalam hal
penyuluhan akan menerbitkan
sertifikat penyuluhan keamanan.
(5) Apabila pelaku usaha belum
dapat memenuhi minimal hasil
evaluasi maka maka Pemerintah
daerah Kabupaten/Kota (Cq.
Dinas Kesehatan) atau
Lembaga/Institusi yang
bekerjasama dengan Pemerintah
Pusat/Daerah akan melakukan
pendampingan untuk
pendalaman materi dalam jangka
waktu 1 bulan sejak
dikeluarkannya hasil evaluasi
terhadap hasil penyuluhan.
c) Penerbitan Sertifikat Penyuluhan
Keamanan Pangan
(1) Sertifikat Penyuluhan Keamanan
Pangan diberikan kepada
pemilik/penanggung jawab IRTP
yang mengikuti penyuluhan dan
mendapatkan nilai minimal 60.
- 1154 -

(2) Kementerian membuat


standardisasi kode penomoran
Sertifikat Penyuluhan Keamanan
Pangan. Kode penomoran terdiri
dari:
(a) Kode Provinsi dan
Kabupaten/Kota
(b) Nomor urut sertifikat di
Kabupaten/Kota setempat
(c) Bulan dan tahun dikeluarkan
sertifikat
(3) Nomor Sertifikat Penyuluhan
Keamanan Pangan terdiri dari 14
(empat belas) digit sebagai
berikut:

No. xxxx/xxxx/xx/xxxx
Penjelasan:

Digit ke-1, menunjukkan


2, 3, dan 4 kode provinsi dan
kabupaten/kota
sesuai dengan
Kode dan Nama
Wilayah Kerja
Statistik yang
ditetapkan oleh
BPS
Digit ke-5, menunjukkan
6, 7, dan 8 Nomor urut
sertifikat di
Kabupaten/Kota
setempat
Digit ke-9 menunjukkan
dan 10 bulan
dikeluarkan
sertifikat
- 1155 -

Digit ke-11, menunjukkan


12, 13, dan tahun
14 dikeluarkan
sertifikat
2) Pemenuhan Aspek Higiene sanitasi dan
dokumentasi
Kesesuaian berdasarkan instrumen
pemenuhan aspek higiene dan sanitasi
IRTP dan instrumen pemenuhan
dokumentasi IRTP sesuai dengan standar
yang diatur dalam Peraturan Menteri ini.
3) Penomoran Standar Kesehatan
Pengolahan Pangan Industri Rumah
Tangga (SKPP-IRT)
Penomoran (SKPP-IRT) terdiri dari 14
(empat belas) digit sebagai berikut:

No. xxxx/xxxx/xx/xxxx
Penjelasan:

Digit ke-1, 2, menunjukkan kode


3, dan 4 provinsi dan
kabupaten/kota
sesuai dengan Kode
dan Nama Wilayah
Kerja Statistik yang
ditetapkan oleh BPS
Digit ke-5, 6, menunjukkan Nomor
7, dan 8 urut IRTP di
Kabuapaten/Kota
setempat
Digit ke-9 dan menunjukkan bulan
10 dikeluarkan sertifikat
Digit ke-11, menunjukkan tahun
12, 13, dan 14 dikeluarkan sertifikat
- 1156 -

5 Sarana a. Usaha menyatu dengan lingkungan rumah


tangga/rumah tinggal atau dapat berupa
rumah toko
b. Metode pengolahan pangan yang dilakukan
adalah metode yang sederhana hingga semi
otomatis
c. Sarana harus memenuhi aspek Higiene
Sanitasi diantaranya:
1) Bangunan (Ruang pengolah makanan
yang memadai, sirkulasi udara ruang,
pencahayaan)
2) Fasilitas (termasuk air bersih, fasilitas
cuci tangan dan toilet)
3) Kesehatan dan Keselamatan Pelaku usaha
4) Tata cara pengolahan dan peralatan
pengolahan pangan
d. Sarana harus memenuhi aspek dokumentasi
dan pelaporan diantaranya:
(1) Pencatatan produksi
(2) Pencatatan distribusi
(3) Pencatatan tenaga pengolah pangan.
- 1157 -

6 Penilaian a. Penilaian kesesuaian


kesesuaian dan Penilaian kesesuaian akan dievaluasi
pengawasan berdasarkan Pemenuhan Standar Pengolahan
Pangan Industri Rumah Tangga dengan
durasi pemenuhan selama 3 (tiga) bulan sejak
izin usaha dikeluarkan yang meliputi:
1) Sertifikat Penyuluhan Keamanan Pangan
2) Aspek Higiene Sanitasi (dengan nilai
minimal 70) sesuai dengan intrumen
pemenuhan aspek higiene dan sanitasi
IRTP sesuai dengan lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
standar ini
3) Aspek Dokumentasi dan pelaporan
(dengan nilai minimal 70) sesuai dengan
intrumen pemenuhan aspek dokumentasi
IRTP sesuai dengan lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
standar ini.
b. Pengawasan
1) Pembinaan dan penyuluhan, serta
pelaporan terkait keamanan pangan
2) Pengawasan dilakukan terhadap
pemenuhan kewajiban sesuai tercantum
dalam Lampiran II PP No. 5 Tahun 2021.
a) Pemda Kabupaten/Kota (Cq. Dinas
Kesehatan) melakukan pengawasan
terhadap kesesuaian pemenuhan
SKPP-IRT sesuai dengan instrumen
pemenuhan aspek higiene dan
sanitasi IRTP dan instrumen
pemenuhan dokumentasi IRTP
b) Apabila seluruh aspek terpenuhi maka
pelaku usaha akan mendapatkan
SKPP-IRT
- 1158 -

c) Apabila seluruh aspek belum


terpenuhi maka pelaku usaha akan
diberikan tenggat untuk melakukan
pemenuhan dalam waktu 6 (enam)
bulan sejak dikeluarkannya hasil
pengawasan dari Pemda
Kabupaten/Kota (Cq. Dinas
Kesehatan) setempat.
3) Cakupan/Intensitas
Pengawasan dilakukan terhadap sarana
produksi untuk menjamin
kualitas/keamanan produk serta klaim
terhadap pelabelan minimal selama
periode pemenuhan self declare.
4) Pelaporan
a) Pelaku usaha melaporkan kegiatan
usahanya setiap 6 (enam) bulan sekali
ke Pemerintah Daerah Kab/Kota
b) Pelaporan minimal memuat jenis
pangan yang produksi dan cakupan
distribusi
c) Pemerintah Daerah
Provinsi/Kabupaten/Kota melaporkan
secara berjenjang Pemenuhan Standar
Pengolahan Pangan Industri Rumah
Tangga kepada Kementerian
Kesehatan paling sedikit 6 (enam)
bulan sekali atau jika sewaktu-waktu
diperlukan
d) Lembaga/institusi yang bekerjasama
dengan pemerintah dalam hal
penyuluhan wajib melaporkan hasil
penyuluhan keamanan pangan
kepada Pemerintah Daerah cq. Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat,
dalam hal ini yang membidangi
- 1159 -

program pangan industri rumah


tangga setiap 6 (enam) bulan sekali.
5) Pelaksana Pengawas:
a) Pengawasan dilakukan oleh Pemda
Kab/Kota c.q Dinas Kesehatan dan
Badan POM
b) Pengawasan dapat dilakukan oleh
petugas dinas kesehatan pengampu
program keamanan pangan atau
PPNS, petugas BPOM dan pengawas
pangan yang bersertifikat sesuai
dengan standar kompetensi.
6) SKPP-IRT tidak berlaku atau menjadi
batal apabila:
a) Pemilik dan/atau penanggungjawab
usaha melakukan pelanggaran
terhadap peraturan di bidang pangan
b) Pangan produksi IRTP terbukti
sebagai penyebab Kejadian Luar Biasa
(KLB) keracunan pangan
c) Pangan produksi IRTP terbukti
mengandung bahan berbahaya
dan/atau bahan kimia obat (BKO)
d) Pangan produksi IRTP tidak sesuai
dengan list yang ada pada lampiran
jenis pangan IRTP
e) Pangan produksi IRTP mencantumkan
klaim selain peruntukannya sebagai
pangan produksi IRTP
f) Lokasi sarana produksi IRTP tidak
sesuai dengan lokasi yang tercantum
dalam dokumen pendaftaran pada
saat pengajuan izin usaha
g) Pindah lokasi/alamat


- 1160 -

INSTRUMEN PEMENUHAN ASPEK HIGIENE SANITASI IRTP


Nama IRTP : ……………………
Alamat IRTP : ……………………
Nama pemilik/PJ : ……………………
Tanggal penilaian : ……………………

BOBOT
NO URAIAN NILAI
MAKSIMAL

LOKASI, BANGUNAN, FASILITAS


1. Halaman bersih, rapi, tidak 2
becek,
tidak tercium bau tidak sedap
yang berasal dari sumber
pencemaran.
2. Konstruksi bangunan kuat, 3
aman, terpelihara, mudah
dibersihkan, dan barang tertata
rapi sesuai tempatnya
3. Lantai, dinding dan langit-langit 3
dibuat dengan baik, terpelihara,
bebas dari debu, sarang laba-
laba
4. Ventilasi, pintu dan jendela 2
terawat, bersih dan tidak
berdebu
PENCAHAYAAN
5. Pencahayaan sesuai dengan 2
kebutuhan dan tidak
menimbulkan bayangan
SIRKULASI UDARA RUANG
6. Ruang kerja maupun peralatan 2
dilengkapi ventilasi yang baik
sehingga terjadi sirkulasi udara
dan tidak pengap.
AIR BERSIH
- 1161 -

7. Sumber air bersih aman, jumlah 7


cukup
AIR KOTOR
8. Pembuangan air limbah dari 3
dapur, kamar mandi, WC dan
saluran air hujan lancar, baik
dan tidak menggenang .
FASILITAS CUCI TANGAN DAN TOILET
9. Jumlah cukup, tersedia air, 5
sabun dan alat bantu pengering
tangan, nyaman dipakai dan
mudah dibersihkan.
PEMBUANGAN SAMPAH
10. Tersedia tempat sampah yang 4
cukup, bertutup, anti lalat,
kecoa, tikus dan dilapisi
kantong plastik yang selalu
diangkat setiap kali penuh.
RUANG PENGOLAHAN MAKANAN
11. Tersedia luas lantai yang cukup 2
untuk pekerja pada bangunan,
dan terpisah dengan tempat
tidur atau tempat mencuci
pakaian
12. Ruangan bersih dari barang 2
yang tidak berguna. (barang
tersebut disimpan rapi di
gudang)
KARYAWAN
13. Semua karyawan yang bekerja 7
bebas dari penyakit menular,
seperti penyakit kulit, bisul,
luka terbuka dan infeksi saluran
pernafasan atas (ISPA).
14. Tangan selalu dicuci bersih, 7
kuku dipotong pendek, bebas
- 1162 -

kosmetik dan perilaku yang


higienis.
MAKANAN
15. Sumber makanan, keutuhan 7
dan tidak rusak.
16. Bahan makanan terolah dalam 2
kemasan asli, terdaftar, berlabel
dan tidak kedaluwarsa.
PERLINDUNGAN MAKANAN
17. Penanganan makanan yang 7
potensi berbahaya pada suhu,
cara dan waktu yang memadai
selama penyimpanan peracikan,
persiapan penyajian dan
pengangkutan makanan serta
melunakkan makanan beku
sebelum dimasak (thawing).
18. Penanganan makanan yang 6
potensial berbahaya karena
tidak ditutup atau disajikan
ulang.
PERALATAN MAKAN DAN MASAK
19. Perlindungan terhadap 4
peralatan makan dan masak
dalam cara pembersihan,
penyimpanan, penggunaan dan
pemeliharaanya.
20. Alat makan dan masak yang 3
sekali pakai tidak dipakai ulang.
21. Proses pencucian melalui 7
tahapan mulai dari pembersihan
sisa makanan,
perendaman,pencucian dan
pembilasan.
22. Bahan racun / pestisida 7
disimpan tersendiri di tempat
- 1163 -

yang aman, terlindung,


menggunakan label / tanda
yang jelas untuk digunakan.
23. Perlindungan terhadap 6
serangga, tikus, hewan
peliharaan dan hewan
pengganggu lainnya.
JUMLAH 100

............,.............20
Petugas Pemeriksa
1. ....................
2. ....................
3. ....................

Pelaku Usaha

(Nama Lengkap)
Mengetahui,
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota……….

(Nama Lengkap)
NIP.
- 1164 -

INSTRUMEN PEMENUHAN DOKUMENTASI IRTP


Nama IRTP : …………………...
Alamat IRTP : ……………………
Nama pemilik/PJ : ……………………
Tanggal penilaian : ……………………

BOBOT
NO URAIAN NILAI
MAKSIMAL

PRODUKSI
1. IRTP memiliki dokumen 5
produksi yang akurat,
mutakhir dan dapat di telusur
2. Dokumentasi penerimaan 6
bahan baku, bahan
tambahan pangan (BTP) dan
bahan penolong harus
memuat nama bahan, jumlah,
tanggal pembelian, nama dan
alamat pemasok
3. Mencatat komposisi dan 6
formulasi/ penimbangan
bahan yang ditentukan secara
baku setiap saat secara
konsisten
4. Produk akhir harus memuat 8
nama jenis produk, tanggal
produksi, kode produksi, dan
jumlah produksi
5. Catatan dan dokumen 5
disimpan selama 2 (dua) kali
umur simpan produk pangan
yang dihasilkan.
6. Format pelabelan sesuai 6
ketentuan (mencantumkan
nama produk, daftar bahan
yang digunakan, berat
bersih/isi bersih, nama dan
- 1165 -

alamat IRTP, masa


kedaluwarsa, kode produksi
dan nomor P-IRT)
7. Label tidak mencantumkan 5
klaim kesehatan atau klaim
gizi
PENYIMPANAN
8. Dokumentasi penyimpanan 8
bahan dan produk akhir
menggunakan sistem First In
First Out (FIFO) dan sistem
First Expired First Out (FEFO)

PEMBERSIHAN DAN SANITASI


9. Dokumentasi fasilitas sanitasi 6
yang dilakukan secara
berkala dengan adanya kartu
pemeriksaan fasilitas
10. Dokumentasi alat-alat untuk 6
kegiatan higiene sanitasi yang
dibersihkan secara berkala
KESEHATAN KARYAWAN
11. Dokumentasi pemeriksaan 5
kesehatan karyawan secara
rutin
PELATIHAN
12. Sertifikat Penyuluhan 8
Keamanan Pangan
13. Dokumentasi pelatihan 5
tentang Cara Produksi
Pangan Yang Baik untuk
Industri Rumah Tangga
(CPPB-IRT) yang pernah
diikuti oleh pemilik/
penanggung jawab dan
karyawan
- 1166 -

DISTRIBUSI
14. Dokumentasi tempat 8
distribusi/penjualan
15. Dokumentasi jumlah dan 7
kode produksi pangan yang
didistribusikan
PENARIKAN PRODUK
16. Dokumentasi penarikan 6
produk pangan dari
peredaran yang diduga dapat
menimbulkan penyakit/
keracunan pangan dan / atau
tidak memenuhi persayaratan
JUMLAH 100

…............,..........20
Petugas Pemeriksa
1. ......................
2. ......................
3. ......................

Pelaku Usaha

(Nama Lengkap)
Mengetahui
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota............

(Nama Lengkap)
NIP.

Anda mungkin juga menyukai