Anda di halaman 1dari 3

PENYIMPANAN BAHAN MAKANAN

No.Dokumen No.Revisi Halaman

RUMAH SAKIT 14/GZ/SOP/IV/2022 1–3


UMUM AS-
SHOFWAN

Ditetapkan,
STANDAR TANGGAL TERBIT Direktur RSU As-Shofwan

OPERASIONAL
02 April 2022
PROSEDUR
dr. Ahmad Barokah

Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata,


menyimpan, memlihara jumlah bahan maknan, kualitas bahan
PENGERTIAN makanan, dan keamanan bahan makanan kering dan basah yang
disimpan pada gudang bahan makanan kering dan bahan makanan
dingin/beku.

Tersedianya bahan makanan yang siap digunakan dalam jumlah dan


kualitas yang tepat sesuai dengan kebutuhan.
Prasyarat :
1. Tersedianya ruang penyimpanan bahan makanan kering dan
TUJUAN bahan makanan segar/(basah).
2. Tersedianya fasilitas ruang penyimpanan bahan makanan sesuai
aturan penyimpanan.
3. Tersedianya kartu stok bahan makanan / buku catatan keluar
masuknya bahan makanan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 78 Tahun
KEBIJAKAN
2013, Tentang Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit (PGRS).

PROSEDUR 1. Setelah bahan makanan yang memenuhi spesifikasi bahan yang


sesuai, segera dibawa ke dalam ruangan, gudang atau ruang
pendingi penyimpanan bahan makanan sesuai dengan tipe bahan
makanan.
2. Apabila ada bahan makanan yang masih kotor, terlebih dahulu di
cuci kemudian baru disimpan.
3. Apabila bahan makanan sudah bersih, kemudian dipisahkan
antara bahan makanan yang akan segera digunakan ataupun bahan
yang harus disimpan terlebih dahulu.
4. Apabila ada bahan makanan yang akan langsung digunakan,
setelah di catat, ditimbang, dan diperiksa oleh petugas bagian
penyimpanan bahan makanan, maka bahan makan tersebut dapat
dibawa ke ruangan persiapan bahan makanan untuk di proses
kegiatan selanjutnya.
5. Bahan makanan yang harus disimpan kemudian dibawa kegudang
sesuai dengan jenis bahan makanan yaitu bahan makanan kering
atau bahan makanan basah.
6. Untuk penyimpanan bahan maknan digudang bahan makanan
kering, kemudaian memperhatikan jarak penyimpanan bahan
makanan yaitu sebagai berikut :
a. Tempat penyimpanan bahan makanan dengan jarak lantai : 15
Cm.
b. Tempat penyimpanan bahan makanan dengan jarak dinding /
tembok : 5 Cm.
c. Tempat penyimpanan bahan makanan dengan jarak langit –
langit atau atap : 60 Cm.
d. Bahan makanan ditempatkan secara teratur menurut sesuai
dengan macam golongan ataupun urutan pemakaian bahan
makanan.
e. Penimpanan sesuai dengan prinsip FEFO (First Expired First
Out) dan FIFO (First in First Out), yaitu bahan makanan
disimpan terleboh dahulu dan yang mendekati masa kadaluarsa
dimanfaatkan / digunakan terlebih dahulu.
f. Setiap petugas yang mengambil barang harus mencatat di buku
stok.
g. Petugas gudang harus rutin mengecek suhu ruangan gudang
kering yaitu 19 – 20oC.
7. Untuk penyimpanan bahan maknan digudang bahan makanan
basah :
a. Bahan makanan dimasukan ke dalam wadah tertutup dan
terpisah sesuai dengan jenisnya untuk mencegah terjadinya
kontaminasi silang bahan makanan.
b. Beri label tanggaal penerimaan bahan makanan untuk
penimpanannya yang lama.
c. Untuk daging yang penimpanannya cukup lama dapat
disimpan di freezer dengan suhu sekitar – 10oC.
d. Untuk daging yang akan digunakan tidak lebih dari 3 hari
dapat disimpan di freezer atas suhu (-5) – 0oC.
e. Untuk buah dan sayuran dapat disimpan di chiller yang
bersuhu antara 10 – 15oC.
f. Catat bahan makanan yang masuk dan yang digunakan di kartu
stock / buku keluar masuknya bahan makanan.
g. Gunakan leboh dahulu bahan makanan yang datang awal
(FIFO).
UNIT TERKAIT Unit Dapur Gizi
DOKUMEN Kartu Stock / buku keluar masuk nya barang / bahan makanan.

Anda mungkin juga menyukai