Dalam hal ini guru adalah yang menyampaikan pesan, sedangkan siswa adalah yang
menerima pesan. Dari beberapa pendapat diatas, dapatlah ditarik kesimpulan bahwa yang
dimaksud dengan alat peraga adalah suatu cara yang sistematis dalam menyusun suatu
rencana dalam melaksanakan dan mengevaluasikan keseluruahan proses belajar mengajar
dengan memanfaatkan suatu kombinasi dari sumber-sumber manusia dan non manusia untuk
tercapainya pngajaran yang lebih fektif. Begitu juga halnya bahwa alat peraga merupakan
revolusi komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya yangdapat
dimanipulasikan dapat dilihat, didengar, dan dibaca. Alat tersebut merupakan perantara yang
digunakan orang untuk menyampaikan ide kepada penerimma. Dengan adanya alat peraga
manusia dapat berkomunikasi tanpa dipengaruhi oleh jaraknya tempat dan waktu berbeda.
Alat peraga secara keseluruhan dapat dibagi atas empat jenis, hal ini dikemukakan
oleh Soeparno (1980 : 7) yaitu : Visual aids ( media pandang), Audio aids( media dengar),
Audio Visual aids (media pandang dengar), dan simulasi PPKn.
Berdasarkan uraian di atas, maka di bawah ini penulis akan menjelaskan secara umum
kegunaan alat peraga antara lain:
1. Untuk meningkatkan mutu pendidikan, alat peraga besar sekali manfaatnya
disamping alat-alat pelajaran lain bila ditinjau dari sudut peningkatan mutu
pendidikan. Dalam hal ini pemerintah sedang berupaya melaksanakan
pembaharuan disegala bidang untuk meningkatkan mutu pendidikan. Antara lain
pnyempurnaan kurikulum, penambahan buku-buku, dan pengadaan alat-alat
pendidikan.
2. Untuk mencegah verbalisme disekolah yang merupakan masalah yangsering
berkecamuk disekolah-sekolah dewasa ini. Masalahnya yaitu siswa tahu namanya
akan tetapi tidak megetahui benda sebenarnya. Apabila guru selalu mengucapkan
kata-kata saja, tanpa pengenalan dan penjelasan, hal yang demikian bukan saja
terjadi verbalisasi tetapi juga kurang menarik perhatian siswa. Apabila hal ini
terus terjadi maka suasana kelas akan pasif. Hal ini akan mengakibatkan tujuan
proses belajar mengajar tidak akan tercapai.
3. Guru selalu mengharapkan agar siswanya selalu aktif dan berhasil dalam
mengikuti pelajaran. Kita sering mendengar bahwa seorang guru mngatakan
siswa-siswanya sukses dalam belajar dan mendapat nilai yang tertinggi. Untuk
meningkatkan minat dan perhatian siswa hingga sukses dalam belajar, disinilah
dituntut kesediaan guru menggunakan alat peraga dalam pelaksanaan pengajaran
sehari-hari. Dengan demikian pelajaran yang diajarkan memperoleh hasil yang
memuaskan.
Salah satu cara untuk menarik perhatian dan membangkitkan minat siswa dalam
mengikuti pelajaran adalah dengan menggunakan alat peraga. Alat peraga yang dipakai harus
sesuai dengan materi plajaran yang akan diajarkan, sesuai dengan pendapat yang
dikemukakan oleh Hamalik (1985:30).
“Media pendidikan membangkitan keinginan dan minat-minat yang baru. Melalui
alat/media para siswa akan memperoleh pengalaman lebih luas dan lebih kaya.
Dengan demikian persepsinya akan menjadi lebih tajam dan pengertiannya menjadi
lebih tepat. Dan akan mnimbulkan keinginan-keinginan seta minat belajar yang baru.”
Dari uraian diatas menggambarkan bahwa masih banyak guru-guru disekolah yang
masih menemui hambatan-hambatan dalam penggunaan alat peraga. Hal ini disebabkan
kurangnya sarana dan fasilitas juga kurangnya tenaga professional yang ada pada tiap sekolah
begitu juga kurangnya perhatian dari pihak terkait sehingga menyebabkan pengajaran PPKn
kurang berhasil.