Anda di halaman 1dari 7

AGENDA 4 COACHING AKTUALISASI

LATIHAN DASAR CPNS KEMENDIKBUD 2022


Latihan Agenda 4 (2)
Nama : Samuel Martin Pradana, S.ST.,M.Tr.T
Jabatan : Staff Pengajar (Dosen)
Unit Kerja : Universitas Negeri Padang, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Departemen Ilmu
Ilmu Kesejahteraan Keluarga
Tanggal : 10 Agustus 2022

Dari hasil analisis dengan menggunakan Teknik analisis USG yang telah dilakukan pada Tugas pertama
coaching, sudah dapat kita lihat bahwa isu “dosen tidak mengupdate materi pembelajaran nya” merupakan
prioritas utama yang perlu untuk dicarikan penyebab isu nya sehingga dapat dengan mudah untuk dicarikan
solusi dari permasalahan nya.

Untuk memudahkan dalam mencari penyebab isu tersebut, Teknik analisis isu yang dapat kita gunakan
adalah dengan Teknik analisis Fishbone

Fishbone diagram (diagram tulang ikan, karena bentuknya seperti tulang ikan) sering juga
disebut Cause-and-Effect Diagram atau Ishikawa Diagram yang diperkenalkan oleh Dr. Kaoru
Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari tujuh alat kualitas dasar (7
basic quality tools).

Didalam mencari dan menentukan akar dari setiap permasalahan nya, maka permasalahan dapat
diklasifikasikan kedalam 4M+1E dimana :

• Man (Orang)
Masalah yang disebabkan oleh manusia
• Machine (Mesin)
Masalah yang berkaitan dengan peralatan, ataupun proses
• Material (Bahan)
Masalah yang berhubungan dengan bahan, termasuk didalamnya bahan baku, produk setengah jadi,
dan bahan yang habis dipakai
• Method (Cara)
Masalah yang berhubungan dengan cara kerja
• Environment (Lingkungan)
Masalah ini berkaitan dengan tempat dan lingkungan kerja dimana problem atau isu tersebut terjadi
Dari hal tersebut maka, penulis mencoba melakukan Analisa dengan menggunakan diagram Fishbone tersebut dengan memperhatikan 4M + 1E
tersebut, seperti dalam Gambar dibawah ini

Gambar 1. Diagram Fishbone/ Tulang ikan Prioritas Isu, Tidak Updatenya Materi Pembelajaran
Dari Diagram fishbone yang telah kita perhatikan secara Bersama, dalam menentukan akar penyebab
masalah dalam prioritas isu “Tidak update nya materi pembelajaran Dosen ini penyebab masalah
dikelompokkan kedalam 4M + 1 E dimana

Man (Orang)
Man atau orang merupakan salah satu dari akar penyebab tidak update nya materi pembelajaran hal
tersebut disebabkan oleh :

✓ Background Pendidikan yang tidak sesuai.


Dalam Prodi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga mahasiswa dikelompokkan kedalam 2
konsentrasi Pendidikan yaitu tata busana dan tata boga dalam salah satu mata kuliah tata busana
pada semester 3 terdapat matakuliah pewarnaan tekstil agar mahasiswa mendapatkan kompetensi
nya dalam bidang mata pelajaran tersebut, seharusnya dapat diampu oleh dosen yang latar
Pendidikan nya murni ilmu tekstil sendiri, akan tetapi sejauh ini mata kuliah ini diampu oleh dosen
yang berlatar belakang Pendidikan tatabusana dan bukan tekstil sehingga materi pembelajaran yang
diberikan kurang merujuk kepada capaian potensi yang seharusnya, atau dapat dikatakan kurang
memahami materinya.
✓ Kurang memahami Bahasa inggris
Seperti yang kita ketahui Bahasa inggris merupakan Bahasa internasional yang sudah diakui oleh
berbagai negara, sehingga seluruh informasi baik itu formal ataupun non formal semua
menggunakan Bahasa inggris. Apabila seseorang kurang memahami Bahasa inggris, bagaimana
seseorang tersebut dapat menerima setiap informasi secara global dengan baik. Terlebih sebagai
seorang dosen wajib untuk dapat mengupdate materi pembelajaran nya baik dari e-book ataupun
jurnal – jurnal hasil penelitian berstandard internasional dan terindeks Scopus.
✓ Kurangnya Publikasi Internasional Dosen
Dari apa yang telah dijelaskan, bagaimana seseorang dapat mempublikasi hasil penelitian nya
secara internasional apabila kurang dalam memahami bahasa inggris. Ini merupakan akar penyebab
dari tidak update nya materi pembelajaran dosen dan apabila tidak segera untuk di selesaikan akan
mempengaruhi terhadap kompetensi lulusan di dunia industri busana dan garment.

Machine/Tools

Peralatan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah media yang sebenarnya dapat digunakan bagi seseorang
dosen untuk mengupdate setiap materi pembelajaran nya akan tetapi karena keterbatasan kemampuan
dalam mengakses hal – hal tersebut sehingga menjadi akar penyebab prioritas utama tersebut.
✓ Kurang memahami penggunaan Google scholar
Seperti yang kita ketahui Bersama google scholar merupakan salah satu media yang dapat kita
gunakan untuk mengakses jurnal jurnal baik jurnal nasional dan jurnal internasional, akan tetapi
dalam kenyataan nya beberapa dosen yang terdapat dalam prodi IKK ini masih mengalami
kesulitan dalam mengakses jurnal jurnal internasional tersebut, bahkan masih belum memahami
bagaimana untuk dapat mengakses jurnal – jurnal internasional yang terindeks Scopus.
✓ Tidak ada Akses Jurnal Internasional
Akses Jurnal Internasional ini merupakan tools atau media yang sangat penting bagi seorang dosen
dalam mengupdate bukan hanya pembelajaran nya akan tetapi dalam mengembangkan digital
literasinya. Jika akses ini tidak ada maka dosen akan sulit untuk mencari referensi yang sesuai dan
akan sulit dalam mengembangkan materi pembelajaran nya.
✓ Tidak paham penggunaan aplikasi Mendeley/Zotero untuk literasi digital.
Mendeley atau Zotero merupakan salah satu aplikasi yang dapat mendukung kita sebagai seorang
dosen untuk menambah dan mengumpulkan literasi digital kita. Aplikasi ini selain memudahkan
kita dalam membuat daftar Pustaka atau reference, aplikasi ini dapat menyimpan ratusan bahkan
ribuan jurnal ataupun e-book yang akan kita perlukan untuk mengembangkan materi pembelajaran
bahkan penulisan ilmiah kita. Nyatanya adalah belum banyak dosen mengetahui aplikasi tersebut
sehingga materi pembelajaran nya tidak di update dan jika tidak diselesaikan dengan segera
pencapaian kompetensi lulusan akan berpengaruh.
✓ Modul pembelajaran praktikum kurang mendukung
Modul pembelajaran praktikum merupakan media bagi mahasiswa untuk belajar dan meningkatkan
skills nya. Apabila modul pembelajaran kurang mendukung, maka pengetahuan merekapun dirasa
akan kurang. Dalam mata kuliah pewarnaan tekstil ini dirasa masih kurang memenuhi skills
ataupun kemampuan mahasiswa dalam mempelajari proses pewarnaan bahan tekstil. Sebab
didalam nya tidak dipaparkan secara Rinci penjabaran materi pembelajaran nya, serta metoda
praktikum yang dapat dilakukan, dan selain itu penerapan atau aplikasi dalam industry nya kurang
dijelaskan. Sehingga modul pembelajaran ini merupakan hal yang paling penting untuk
mengembangkan potensi mahasiswa dalam dunia industri baik tekstil, busana maupun garment.
✓ Alat – alat Praktikum yang kurang mendukung
Selain modul pembelajaran sarana alat – alat praktikum juga menjadi hal yang penting, bagaimana
praktikum tersebut dapat berjalan dengan lancer apabila tidak didukung dengan sarana yang ada.
Hal ini merupakan akar masalah dari tidak updatenya materi pembelajaran dosen karena dirasa
bagaimana pembelajaran bisa berjalan secara baik apabila tidak di dukung dengan ketersediaan alat
praktikum yang memadai.
Material (Bahan)

Bahan atau material yang dimaksud disini adalah ketersediaan nya buku/ jurnal serta bahan – bahan yang
digunakan.

✓ Referensi buku tidak baru


Bagaimana seorang dosen dapat mengupdate materi pembelajaran nya apabila buku referensi yang
digunakan merupakan buku keluaran lama. buku merupakan jendela informasi bagi setiap kita
terutama dosen dalam membuat materi pembelajaran, akan tetapi dengan semakin berkembangnya
informasi dan teknologi yang ada maka setiap materi pun akan mengalami pengembangan. Apabila
materi pembelajaran kita pun tidak dilakukan pengembangan maka ilmu atau skills mahasiswa akan
ketinggalan, dan pemenuhan kompetensi nya di dunia kerja akan ketinggalan pula terlebih apabila
lulusan dalam dunia kerjanya diperhadapkan pada suatu permasalahan dan dibutuhkan pemecahan
masalahnya, sedangkan ilmu yang di dapat tidak ter update sehingga lulusan akan mengalami
kesulitan dalam memecahkan permasalahan didalam pekerjaan nya.
✓ Bahan – bahan praktikum kurang mendukung
Sama hal nya dengan alat – alat praktikum, bahan – bahan praktikum merupakan bahan utama
dalam melaksanakan praktikum. Bila bahan – bahan ini kurang mendukung dalam proses
pengajaran maka pembelajaran akan dirasa kurang maksimal dan hal ini merupakan salah satu akar
permasalahan seorang dosen tidak mengupdate materi pembelajaran nya.

Method (Cara)

Method atau cara yang dimaksud ini adalah cara yang dapat digunakan dalam pengembangan materi
pembelajaran akan tetapi hal ini kurang diterapkan untuk pemenuhan prioritas utama tersebut

✓ Kurikulum kurang disesuaikan dengan kurikulum MBKM


Pada saat ini kurikulum yang sedang diterapkan dalam setiap universitas yang dibawahi oleh
kementrian Pendidikan dan kebudayaan adalah kurikulum MBKM yaitu Merdeka Belajar Kampus
Merdeka dimana dalam kurikulum ini baik mahasiswa maupun dosen diberi kesempatan yang sama
untuk mengembangkan potensi nya. Apabila seorang dosen tidak update materinya dan tidak
disesuaikan dengan kurikulum yang ada saat ini, maka bagaimana pemenuhan kompetensi lulusan
di industry ini akan tercapai. Sehingga hal ini menjadi akar permasalahan yang perlu untuk
diperhatikan dan ditangani.
✓ Tidak adanya standard panduan dalam penyusunan modul pembelajaran
Untuk memudahkan seorang dosen dalam melakukan pembaharuan terhadap materi pembelajaran
nya, maka perlu diberlakukan sebuah standard agar dapat dengan mudah untuk di ikuti dan
diberlakukan terhadap setiap materi pembelajaran nya.

Environment (Lingkungan)

Selain beberapa hal diatas, lingkungan pun menjadi salah satu akar permasalahan dari isu prioritas pada
Tidak Updatenya Materi Pembelajaran Dosen. Adapun beberapa akar permasalahannya adalah

✓ Beban Kerja Dosen yang berlebih


Beban Kerja merupakan akar permasalahan terhambatnya dosen dalam mengupdate materi
pembelajaran nya. Seperti yang kita ketahui Bersama bahwa tugas dan fungsi dosen salah satunya
adalah menjalankan tridharma perguruan tinggi seperti Pendidikan, penelitian dan pengabdian
terhadap masyarakat. Mengupdate materi pembalajaran merupakan salah satu bagian dalam
penyelenggaraan Pendidikan. Apabila beban kerja yang diberikan pada seorang dosen berlebih
misalnya diberikan tugas lain maka focus dalam pengajaran pun akan berkurang sehingga dapat
menjadi penghambat dalam mengupdate materi pembelajaran nya.
✓ Pergantian kurikulum yang terjadi setiap tahun
Seperti yang kita ketahui Indonesia mengalami perubahan kurikulum biasanya adalah setiap 5
tahun sekali akan tetapi perubahan kurikulum ini bisa terjadi lebih cepat. Sebagai contoh pada tahun
2004 kurikulum yang digunakan di Indonesia adalah kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis
Kompetensi). Dengan cepatnya tahun 2006 kurikulum dikutr Indonesia berubah Kembali menjadi
kurikulum KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) Kurikulum ini hampir mirip dengan
Kurikulum 2004. Perbedaannya terletak pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu
pada desentralisasi system Pendidikan Indonesia. Bila kurikulum berganti maka system
pembelajaran pun akan berubah dan begitu juga materi nya akan mengalami pengembangan, hal
inilah yang seharusnya dilakukan sebagai dosen yang adaptif harus dapat sigap dalam menghadapi
perkembangan yang terjadi.
✓ Kurangnya Support dari rekan sekerja
Dari sekian banyaknya akar permasalahan yang ada dukungan dari rekan sekerja sangatlah penting,
apalagi bila dosen merupakan dosen senior yang dirasa kurang dalam mempergunakan teknologi
yang ada, sehingga akan sangat sulit untuk dapat mengembangkan materi pembelajaran yang ada.
KESIMPULAN

Dari Pemaparan – pemaparan akar permasalahan tersebut, maka dapat kita lihat bahwa factor tools atau
media pembelajaran merupakan akan permasalahan utama mengapa dosen tidak mengupdate materi
pembelajaran nya. Sehingga perlu dilakukan suatu Langkah – Langkah dalam menangani akar
permasalahan tersebut dan dengan segera dapat dibuatkan suatu jawaban atas akar permasalahan tersebut.

------TERIMAKASIH-----

Anda mungkin juga menyukai