Disusun oleh :
Nama : Damang Sumedi, S.Pd.B
NIP : 198907022022031001
Jabatan : Penyuluh Agama Buddha
Instansi : Kanwil Kementerian Agama Provinsi
Sumatera Barat
No. Presensi :
Mengetahui, Menyetujui,
COACH MENTOR
I
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
Tempat :
PENGUJI MENTOR
II
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat
kesehatan, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi
ini dengan judul Meningkatkan Peran Penyuluah Agama Buddha Dalam Pelayanan
Keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat.
Penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan berupa pengarahan dan dukungan lainnya. Untuk itu, pada kesempatan ini
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Helmi, M.Ag selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Sumatera Barat yang sudah memberikan dukungan dan pembinaan
selama peserta mengikuti Pelatihan Dasar CPNS.
3. Bapak Suryadi, M.Si selaku coach yang telah sepenuh hati membimbing penulis
dalam menyusun laporan aktualisasi.
4. Bapak Muraydi Eko Priyanto, S.E., M.M selaku mentor dan Pembimas Buddha
yang telah dengan sabar dan ikhlas mengarahkan penulis dalam proses
pelaksanaan habituasi dan penyusunan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi PNS.
6. Para teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Agama Gol. III Angkatan
II Tahun 2022.
III
DAFTAR ISI
Hal.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Tujuan Umum......................................................................................... 2
C. Tujuan Khusus....................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup....................................................................................... 3
IV
BAB IV. RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI....................................... 23
REFERENSI............................................................................................................... 24
V
DAFTAR TABEL
Hal.
VI
DAFTAR GAMBAR
Hal.
VII
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam rangka menciptakan pelayanan yang lebih prima terhadap masyarakat
perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional,
netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Untuk itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) secara umum harus bersikap
profesional, berintegritas, dan bersih dari kepentingan perorangan, kelompok maupun
partai, serta menjunjung tinggi nilai dasar Pancasila.
Berdasarkan Undang-undang no 5 Tahun 2014 tentang ASN bahwa pegawai
ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa. ASN memiliki peranan strategis untuk menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Maka dari itu selama
pelaksanaan pelatihan dasar ini CPNS dibekali dengan berbagai macam materi
diantaranya ialah Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, Nilai-nilai dasar
ASN atau yang dikenal sebagai Core Values ASN “BerAKHLAK” yang merupakan
akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif yang bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar ASN di
Indonesia, dan yang selanjutnya ialah Manajemen ASN dan SMART ASN.
Seorang CPNS ditugaskan untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
yang di implementasikan di instansi kerja masing-masing. Penulis merupakan peserta
pelatihan dasar CPNS Kementerian Agama yang bertugas sebagai ahli pertama
Penyuluh Agama Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera
Barat. Dari hasil aktualisasi ini diharapkan dapat menjalankan nilai-nilai profesi ASN,
sehingga hasil kegiatan dapat terlaksana secara optimal dan diharapkan dapat
menjadi ASN yang profesional.
Selama penulis berada di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sumatera Barat melihat beberapa kendala dilapangan diantaranya ialah kinerja
penyuluh Agama Buddha yang belum terorganisir dengan baik dan bahkan peran
penyuluh agama Buddha sangat kurang sekali, salah satu faktor penyebabnya ialah
belum terbentuk Kelompok Kerja Penyuluh (POKJALUH) Agama Buddha, selama ini
belum ada organisasi penyuluh agama Buddha sebagai tempat untuk menuangkan
gagasan kreatif dan inovatif dalam pembinaan umat Buddha yang memadukan
bahasa agama dengan kecanggihan teknologi sekarang ini. Pelayanan pembinaan
VIII
masih menggunakan metode ceramah sehingga ada sebagian umat yang merasa
bosan dengan metode tersebut.
Dari permasalahan tersebut, maka melalui alat analisis USG didapatlah isu
kontemporer yang dipilih ialah kurangnya peran penyuluh agama Buddha dalam
pelayanan keagamaan Buddha sehingga untuk dicarikan gagasan kreatif yang
dapat memecahkan isu tersebut.
B. Tujuan Umum
Adapun tujuan Aktualisasi ini bagi peserta Latsar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) di lingkungan Kementerian Agama dalam pengabdiaanya sebagai penyuluh
agama Buddha adalah sebagai berikut :
1. Mampu menerapkan Nilai-nilai Dasar ASN “BerAKHLAK.
2. Mampu menunjukan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI (Pelayanan Publik,
WoG, dan Manajemen ASN) di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sumatera Barat pada Program Bimbingan Masyarakat Buddha dalam kegiatan
aktualisasi berdasarkan tugas dan fungsi penyuluh sebagai ASN.
3. Terwujudnya meningkatkan peran penyuluah agama Buddha dalam pelayanan
keagamaan Buddha melalui Kelompok Kerja Penyuluh Agama Buddha di Provinsi
Sumatera Barat.
C. Tujuan Khusus
Dapat meningkatkan peran penyuluh agama Buddha dalam pelayanan
keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat, selain seorang penyuluh wajib
menjalankan perannya dengan baik seorang penyuluh agama juga harus bisa
memberikan pelayanan yang prima dan akuntabel kepada umatnya khususnya dalam
hal keagamaan. Hal ini dikarenakan umat tidak hanya membutuhkan ceramah saja
tetapi juga membutuhkan bentuk pelayanan agama lain yang dapat membuat
kehidupan keagamaan umat menjadi lebih baik dan harmonis.
Bentuk pelayanan keagamaan yang dilakukan oleh penyuluh agama antara lain
pelayanan dalam hal bimbingan dan konseling, pelayanan ini dilaksanakan oleh
seorang penyuluh agama secara bertahap sehingga hasil yang didapatkan oleh umat
maksimal. Untuk mengembangkan Inovasi dan kreatifitasnya penyuluh memerlukan
wadah untuk saling berbagi dan bertukar wawasan supaya inovasi dan kreatifitasnya
dapat ditampung dan disalurkan melalui pelayanan.
IX
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi meliputi :
a) Fokus
Fokus Kegiatan ini adalah meningkatkan peran penyuluh agama Buddha
dalam pelayanan keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat.
b) Lokus
Lokus kegiatan ini ialah Bimbingan Masyarakat Buddha Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat.
c) Waktu
Waktu pelaksanaan Kegiatan yaitu dilaksanakan mulai tanggal 16
September s.d 21 Oktober 2022.
X
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA
A. Profil Instansi
1. Kedudukan
2. Tugas Pokok
3. Fungsi
XI
Dalam melaksanakan tugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
menyelenggarakan fungsi :
Gambar 1.2 : Foto Peta lokasi Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat
B. Profil Peserta
XIII
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
A. Deskripsi Isu
1) Minimnya Sumber Daya Manusia di struktural Bimas Buddha
Sumber Daya Manusia mempunyai peran yang penting dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Setiap organisasi baik organisasi perusahaan,
organisasi social maupun organisasi pemerintah mempunyai tujuan yang dapat
dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu dengan mempergunakan seluruh
sumber daya yang ada di dalam organisasi.
Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen atau organisasi
yaitu sumber daya manusia atau human resources. Manajemen sumber daya
manusia merupakan bagian yang penting, bahkan dapat dikatakan bahwa
manajemen itu pada hakikatnya adalah manajemen sumber daya manusia atau
manajemen sumber daya manusia adalah identik dengan manajemen itu sendiri.
Manajemen sumber daya manusia adalah aspek penting dalam
pengetahuan manajemen yang bertujuan untuk :
a) Mempertimbangkan implikasi strategis menyangkut organisasi/instansi secara
keseluruhan.
b) Membagi tanggung-jawab dengan diskripsi tugas yang dirumuskan dengan
baik.
c) Mengetahuilah pentingnya koordinasi.
d) Merencanakanlah detil harapan terbaik.
e) Pelaporkan secara rutin dan tepat waktu untuk menginformasikan kepada
pimpinan.
f) Pelaporan pertanggung jawaban yang sesuai SOP.
g) Mengevaluasi kinerjai dan tindak lanjut.
Dampak dari isu tersebut adalah :
1) Kurangnya pembinaan organisasi/lembaga dikalangan Umat Buddha.
2) Kurang efektif dan efisien dalam/kinerja kurang maksimal.
3) Kurangnya koordinasi.
4) Rencana/harapan yang direncanakan sulit akan tercapai.
5) Pelaporan akan terhambat tidak sesuai deadline.
6) Pelaporan tidak sesuai SOP.
7) Tidak ada evaluasi dan tindak lanjut.
XIV
2) Belum Adanya pengelolaan persuratan untuk menatausahakan arsip dan surat
secara baik dan benar.
Pengelolaan tata persuratan secara baik dan benar sesuai prosedur
merupakan salah satu pilar penting pencapaian pelayanan prima. Permasalahan
yang sering terjadi pada pengelolaan persuratan sebenarnya bukan terletak pada
sulitnya menerapkan manajemen perkantoran dan persuratan, namun salah satu
yang paling penting adalah dibutuhkan kesungguhan dari pengelola persuratan
untuk menatausahakan arsip dan surat secara baik dan benar.
Kita perlu memandang tata persuratan sebagai salah satu pilar penting
maka pencapaian pelayanan prima dapat diterapkan di lingkungan Kantor Bimas
Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, dengan
dibenahinya sistem ini para pengelola persuratan akan bekerja secara berkualitas
dan profesional sesuai tugas pokok dan fungsi, hal tersebut penting untuk
dilaksanakan sehingga terwujudnya visi dan misi instansi, supaya menjadi
pedoman untuk pengaturan dan penataan surat agar dapat berdaya guna dan
berhasil guna.
3) Kurangnya Peran Penyuluh Agama Buddha dalam pelayanan keagamaan Buddha
di Provinsi Sumatera Barat.
Penyuluh merupakan orang yang memberikan petunjuk berupa bimbingan,
arahan kepada orang lain sehingga orang tersebut mampu memahami informasi
yang sebenarnya. Penyuluh agama merupakan orang yang bertugas untuk
memberikan penyuluhan dalam bidang agama. Penyuluhan dilaksanakan oleh
penyuluh agama Pegawai Negeri Sipil (PNS), Penyuluh Agama Honorer (PAH)
dan penyuluh yang berasal dari umat biasa seperti tokoh agama atau pemuka
agama yang mampu menjalankan perannya sebagai penyuluh agama.
Penyuluh agama Buddha diharapkan mampu memberikan pengayoman
dan bertindak sebagai teman yang baik, mampu memenuhi kebutuhan umat
dalam pelayanan keagamaan. Penyuluh dalam agama Buddha memiliki salah
satu fungsi sebagai dharmaduta. Seorang dharmaduta harus mampu
meningkatkan kualitas dirinya, baik dalam bidang keagamaan, pendidikan
maupun layanan sosial kemasyarakatan yaitu dengan memberikan ceramah
Dhamma atau pengetahuan umum kepada umat Buddha, mampu menyampaikan
materi dengan jelas, tepat serta dapat dipahami oleh umat. Seorang penyuluh
harus mampu berperan aktif terhadap kemajuan umat Buddha dan dapat melihat
faktor-faktor penghambat perkembangan agama Buddha.
XV
Peran penyuluh sangat penting dalam pembinaan umat, tidak hanya
sebagai pengkhotbah, tetapi memiliki peran sebagai figur teladan bagi umat
Buddha dalam pelayanan keagamaan, juga diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan umat untuk mendapatkan pengayoman dan pelayanan dalam bidang
keagamaan. Hal ini perlu diimbangi dengan ketersediaan tenaga kepenyuluhan
yang berkompeten, bisa dibayangkan betapa besar peran seorang penyuluh
agama dalam pelayanan keagamaan, jika peran penyuluh ini diabaikan maka
akan besar dampaknya terhadap kualitas spiritual dan kualitas diri umat dalan
kehidupan sosial.
B. Penetapan Core Isu
Untuk mementukan skala prioritas masalah, penulis menggunakan analisis
USG sebagai alat untuk megetahui isu mana yang menjadi paling prioritas.
Selanjutnya dari 3 isu yang perlu segera ditemukan pemecahannya memiliki skor
tertinggi dianalisis menggunakan teknis analitis USG (Urgency, Serious, Growth).
Teknis analisis USG dipilih karena praktis serta dapat melihat perbandingan nilai dari
masing-masing isu yang telah teridentifikasi. Urgency menunjukkan seberapa
mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti. Serious
menunjukkan seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan. Growth yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani sebagaimana mestinya. Berikut analisa isu dari perumusan
identifikasi isu menggunakan metoda USG.
Urgency: seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness: seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan.
Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan
rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu
tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani,Kriteria USG
yaitu:
Nilai Indikator
5 Sangat Mendesak
4 Mendesak
3 Cukup Mendesak
2 Kurang Mendesak
1 Tidak Mendesak
Nilai Indikator
5 Sangat Serius
4 Serius
3 Cukup Serius
2 Kurang Serius
1 Tidak Serius
Nilai Indikator
XVIII
Gambar 1.3 Analisis Fishbone
XXI
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah;
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara;
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif :
Nilai dasar Adaptif dapat dilakukan dengan terus menerus berinovasi
dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak
proaktif dan tidak hanya berpangku tangan namun harus responsif dengan
berbagai masalah yang berkembang serta mampu menjadi bagian dari solusi
dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi organisasi.
Kata kunci dari Adaptif adalah Inovasi, antusias terhadap perubahan, dan
proaktif, sedangkan kalimat afirmasinya dari Adaptif adalah “Kami terus berinovasi
dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan”.
Panduan perilakunya dari Adaptif ialah :
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
3) Bertindak proaktif.
7. Kolaboratif :
Dengan nilai dasar ini dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya diharapkan
ASN mampu berkolaborasi dengan berbagai unsur baik dalam organisasi maupun
diluar organisasi. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama
akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai tujuan
bersama.
Kata kunci dari kolaboratif adalah kesediaan bekerja sama, sinergi untuk
hasil yang lebih baik, sedangkan kalimat afirmasinya dari Kolaboratif adalah “Kami
membangun kerjasama yang sinergis”.
Panduan perilakunya dari Kolaboratif ialah :
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah;
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.
XXII
F. Matrik Rancangan Aktualisasi
Tabel. 1.5 Matrik rancangan aktualisasi
Unit Kerja : Penyuluh Agama Buddha, Bimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat
Identifikasi Isu : 1. Minimnya Sumber Daya Manusia di Struktural Bimas Buddha.
2. Belum Adanya pengelolaan persuratan untuk menatausahakan arsip dan surat secara baik dan benar.
3. Kurangnya Peran Penyuluh Agama Buddha Dalam Pelayanan Keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat.
Isu yang Diangkat : Kurangnya Peran Penyuluh Agama Buddha Dalam Pelayanan Keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat
Gagasan Pemecahan : Membentuk Organisasi Kelompok Kerja Penyuluh Agama Buddha. Gagasan tersebut terkait dengan MP. Manajemen ASN dan Smart ASN.
Isu
16
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
dengan atasan untuk
mendapatkan arahan agar
langkah-langkah yang diambil
sesuai dengan kewenangan
sebagai wujud aktualisasi niali-
nilai dasar ASN Core Values
Akuntabel. Setelah
memahami arahan yang
diberikan, saya bertindak
Proaktif hal ini berkaitan
dengan core values Adaptif
Finalisasi Program 1. Pengolahan data -Program Kerja - Dengan adanya program kerja Meningkatkan akses dan Menunjukkan sikap
5
Kerja Tahunan hasil feed back Pokjaluh Final pokjaluh maka penyuluh dapat mutu pelayanan bertanggungjawab
terus berinovasi dan keagamaan atas pekerjaan
mengembangkan kreatifitas dibidang
2. Finalisasi Program melalui organisasi Pokjaluh hal
keahliannya secara
Kerja ini terkait dengan nilai-nilai
mandiri
dasar ASN Core Values
Adaptif
20
G. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)
22
BAB IV
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
Mempersiapkan
langkah - langkah
pembentukan
1
pokjaluh ( 19 s/d
24 September
2022)
Persiapan
pengorganisasian
dan mempelajari
2
birokrasi organisasi
( 26 September s/d
01 Oktober 2022
Pembentukan
Pokjaluh dan
penyusunan progam
3
kerja tahunan
pokjaluh (03 s/d 08
Oktober 2022)
Mensosialisasikan
Program kerja
4 tahunan Pokjaluh
(10 s/d 15 Oktober
2022)
Finalisasi Program
Kerja Tahunan (17
5
s/d 21 Oktober
2022)
REFERENSI
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Analisis Isu Kontemporer, Lembaga Administrasi Negara.
2019. Modul II pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil golongan II dan golongan III.
Jakarta: LAN 2019.
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara.
Lembaga Administrasi Negara:
Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Kesiapsigaan Bela Negara. Modul III Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri SIPIL golongan II dan golongan III. Jakarta:
Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga
Administrasi Negara. Edisi Tahun 2021;
Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara.
Edisi Tahun 2021;
Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara.
Edisi Tahun 2021;
Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara.
Edisi Tahun 2021;
Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara. Edisi
Tahun 2021;
Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara.
Edisi Tahun 2021;
Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara.
Edisi Tahun 2021;
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Manajemen Aparatus Sipil Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Edisi Revisi Februari Tahun 2017;