Anda di halaman 1dari 31

RANCANGAN AKTUALISASI

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


ANGKATAN II TAHUN 2022

“Meningkatkan Peran Penyuluh Agama Buddha


Dalam Pelayanan Keagamaan Buddha di
Provinsi Sumatera Barat”

Disusun oleh :
Nama : Damang Sumedi, S.Pd.B
NIP : 198907022022031001
Jabatan : Penyuluh Agama Buddha
Instansi : Kanwil Kementerian Agama Provinsi
Sumatera Barat
No. Presensi :

BADAN LITBANG DAN DIKLAT KEMENTERIAN AGAMA RI


BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PADANG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : Meningkatkan Peran Penyuluh Agama Buddha Dalam


Pelayanan Keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera
Barat
DISUSUN OLEH : Damang Sumedi, S.Pd.B
NO. PRESENSI :
INSTANSI : Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat
JABATAN : Penyuluh Agama Buddha

Padang , September 2022

Disetujui sebagai bahan Ujian/Seminar Rancangan Aktualisasi.

Mengetahui, Menyetujui,
COACH MENTOR

Suryadi, M.Si. Muryadi Eko Priyanto, S.E., M.M


NIP. 198303152009121004 NIP. 197106041999031003

I
BERITA ACARA
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

Pada Hari : Kamis

Tanggal : 15 September 2022

Pukul : 14:15-15:00 WIB

Tempat :

Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Angkatan II


Tahun 2022
JUDUL : Meningkatkan Peran Penyuluh Agama Buddha Dalam
Pelayanan Keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera
Barat
DISUSUN OLEH : Damang Sumedi, S.Pd.B
NO. PRESENSI :
INSTANSI : Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat
JABATAN : Penyuluh Agama Buddha

Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor dan


Coach/Moderator.
COACH PESERTA

Suryadi, M.Si. Damang Sumedi, S.Pd.B.


NIP. 198303152009121004 NIP. 198907022022031001

PENGUJI MENTOR

Drs. H. Khrisfison, S.IPI., M.Pd. Muryadi Eko Priyanto, S.E., M.M.


NIP. 196702161994031005 NIP. 197106041999031003
MENGETAHUI
KEPALA BALAI DIKLAT KEAGAMAAN PADANG

Drs. H. Khoirul Amani, MA


NIP. 196412141993031001

II
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat
kesehatan, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan aktualisasi
ini dengan judul Meningkatkan Peran Penyuluah Agama Buddha Dalam Pelayanan
Keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat.
Penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan berupa pengarahan dan dukungan lainnya. Untuk itu, pada kesempatan ini
dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan
terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Helmi, M.Ag selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Sumatera Barat yang sudah memberikan dukungan dan pembinaan
selama peserta mengikuti Pelatihan Dasar CPNS.

2. Bapak Drs. H. Khoirul Amani, MA selaku Kepala Balai Diklat Keagamaan


Padang.

3. Bapak Suryadi, M.Si selaku coach yang telah sepenuh hati membimbing penulis
dalam menyusun laporan aktualisasi.

4. Bapak Muraydi Eko Priyanto, S.E., M.M selaku mentor dan Pembimas Buddha
yang telah dengan sabar dan ikhlas mengarahkan penulis dalam proses
pelaksanaan habituasi dan penyusunan laporan aktualisasi nilai-nilai dasar
profesi PNS.

5. Segenap Widyaisawara dan Panita Pelatihan Dasar CPNS pada Balai


Pendidikan dan Latihan Keagamaan Padang Tahun 2022.

6. Para teman-teman Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Agama Gol. III Angkatan
II Tahun 2022.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan aktualisasi ini masih


terdapat kekurangan. Oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat
penulis harapkan, atas segala kekurangan saya sampaikan permohonan maaf.

III
DAFTAR ISI

Hal.

LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI.......................................... i


BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI........................................ ii
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... vi

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................................... 1
B. Tujuan Umum......................................................................................... 2
C. Tujuan Khusus....................................................................................... 2
D. Ruang Lingkup....................................................................................... 3

BAB II. PROFIL INSTANSI DAN PESERTA


A. Profil Instansi.......................................................................................... 4
B. Profil Peserta.......................................................................................... 5

BAB III. RANCANGAN AKTUALISASI


A. Deskripsi Isu........................................................................................... 7
1) Minimnya Sumber Daya Manusia di Struktural Bimas Buddha.......... 7
2) Belum adanya pengelolaan persuratan untuk menatausahakan arsip
dan surat secara baik dan benar....................................................... 8
3) Kurangnya Peran Penyuluh Agama Buddha Dalam Pelayanan
Keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat..............................
B. Penetapan Core Isu................................................................................ 9
C. Analisis Core Isu..................................................................................... 11
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu................................................. 12
E. Core Value Berakhlak ............................................................................ 13
F. Matrik Rancangan Aktualisasi................................................................. 16
G. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)........... 22

IV
BAB IV. RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI....................................... 23
REFERENSI............................................................................................................... 24

V
DAFTAR TABEL

Hal.

Tabel 1.1 Penetapan Core Isu dengan Analisis USG................................................. 9


Tabel 1. 2 Deskripsi Kriteria URGENCY..................................................................... 10
Tabel 1. 3 Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS ............................................................ 10
Tabel 1. 4 Deskripsi Kriteria GROWTH...................................................................... 11
Tabel 1. 5 Matrik rancangan aktualisasi..................................................................... 16
Tabel 1. 6 Matrik rekapitulasi rencana habitulasi NND PNS (BerAkhlak)................... 22
Tabel 1. 7 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi....................................................... 23

VI
DAFTAR GAMBAR

Hal.

Gambar 1.1 Foto Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat..................................... 4


Gambar 1.2 Foto Peta lokasi Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat.. 5
Gambar 1.3 Analisis Fishbone.................................................................................... 12

VII
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka menciptakan pelayanan yang lebih prima terhadap masyarakat
perlu dibangun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang memiliki integritas, profesional,
netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme. Untuk itu, Aparatur Sipil Negara (ASN) secara umum harus bersikap
profesional, berintegritas, dan bersih dari kepentingan perorangan, kelompok maupun
partai, serta menjunjung tinggi nilai dasar Pancasila.
Berdasarkan Undang-undang no 5 Tahun 2014 tentang ASN bahwa pegawai
ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, perekat dan
pemersatu bangsa. ASN memiliki peranan strategis untuk menentukan keberhasilan
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Maka dari itu selama
pelaksanaan pelatihan dasar ini CPNS dibekali dengan berbagai macam materi
diantaranya ialah Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara, Nilai-nilai dasar
ASN atau yang dikenal sebagai Core Values ASN “BerAKHLAK” yang merupakan
akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif yang bertujuan untuk menyeragamkan nilai-nilai dasar ASN di
Indonesia, dan yang selanjutnya ialah Manajemen ASN dan SMART ASN.
Seorang CPNS ditugaskan untuk menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
yang di implementasikan di instansi kerja masing-masing. Penulis merupakan peserta
pelatihan dasar CPNS Kementerian Agama yang bertugas sebagai ahli pertama
Penyuluh Agama Buddha Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera
Barat. Dari hasil aktualisasi ini diharapkan dapat menjalankan nilai-nilai profesi ASN,
sehingga hasil kegiatan dapat terlaksana secara optimal dan diharapkan dapat
menjadi ASN yang profesional.
Selama penulis berada di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sumatera Barat melihat beberapa kendala dilapangan diantaranya ialah kinerja
penyuluh Agama Buddha yang belum terorganisir dengan baik dan bahkan peran
penyuluh agama Buddha sangat kurang sekali, salah satu faktor penyebabnya ialah
belum terbentuk Kelompok Kerja Penyuluh (POKJALUH) Agama Buddha, selama ini
belum ada organisasi penyuluh agama Buddha sebagai tempat untuk menuangkan
gagasan kreatif dan inovatif dalam pembinaan umat Buddha yang memadukan
bahasa agama dengan kecanggihan teknologi sekarang ini. Pelayanan pembinaan

VIII
masih menggunakan metode ceramah sehingga ada sebagian umat yang merasa
bosan dengan metode tersebut.
Dari permasalahan tersebut, maka melalui alat analisis USG didapatlah isu
kontemporer yang dipilih ialah kurangnya peran penyuluh agama Buddha dalam
pelayanan keagamaan Buddha sehingga untuk dicarikan gagasan kreatif yang
dapat memecahkan isu tersebut.
B. Tujuan Umum
Adapun tujuan Aktualisasi ini bagi peserta Latsar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) di lingkungan Kementerian Agama dalam pengabdiaanya sebagai penyuluh
agama Buddha adalah sebagai berikut :
1. Mampu menerapkan Nilai-nilai Dasar ASN “BerAKHLAK.
2. Mampu menunjukan peran dan kedudukan PNS dalam NKRI (Pelayanan Publik,
WoG, dan Manajemen ASN) di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
Sumatera Barat pada Program Bimbingan Masyarakat Buddha dalam kegiatan
aktualisasi berdasarkan tugas dan fungsi penyuluh sebagai ASN.
3. Terwujudnya meningkatkan peran penyuluah agama Buddha dalam pelayanan
keagamaan Buddha melalui Kelompok Kerja Penyuluh Agama Buddha di Provinsi
Sumatera Barat.
C. Tujuan Khusus
Dapat meningkatkan peran penyuluh agama Buddha dalam pelayanan
keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat, selain seorang penyuluh wajib
menjalankan perannya dengan baik seorang penyuluh agama juga harus bisa
memberikan pelayanan yang prima dan akuntabel kepada umatnya khususnya dalam
hal keagamaan. Hal ini dikarenakan umat tidak hanya membutuhkan ceramah saja
tetapi juga membutuhkan bentuk pelayanan agama lain yang dapat membuat
kehidupan keagamaan umat menjadi lebih baik dan harmonis.
Bentuk pelayanan keagamaan yang dilakukan oleh penyuluh agama antara lain
pelayanan dalam hal bimbingan dan konseling, pelayanan ini dilaksanakan oleh
seorang penyuluh agama secara bertahap sehingga hasil yang didapatkan oleh umat
maksimal. Untuk mengembangkan Inovasi dan kreatifitasnya penyuluh memerlukan
wadah untuk saling berbagi dan bertukar wawasan supaya inovasi dan kreatifitasnya
dapat ditampung dan disalurkan melalui pelayanan.

IX
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup kegiatan aktualisasi meliputi :
a) Fokus
Fokus Kegiatan ini adalah meningkatkan peran penyuluh agama Buddha
dalam pelayanan keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat.
b) Lokus
Lokus kegiatan ini ialah Bimbingan Masyarakat Buddha Kantor Wilayah
Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat.
c) Waktu
Waktu pelaksanaan Kegiatan yaitu dilaksanakan mulai tanggal 16
September s.d 21 Oktober 2022.

X
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi

Gambar 1.1 : Foto Kanwil Kemenag Provinsi Sumatera Barat

Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia  Nomor 13


Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama,
maka kedudukan, tugas pokok dan fungsi Kementerian Agama Provinsi adalah
sebagai berikut :

1. Kedudukan

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi  adalah Instansi Vertikal


Kementerian Agama yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Menteri Agama.

2. Tugas Pokok

Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi mempunyai tugas


melaksanakan tugas dan fungsi Kementerian Agama dalam Wilayah Provinsi
berdasarkan kebijakan Menteri Agama dan Ketentuan Peraturan Perundang-
Undangan.

3. Fungsi

XI
Dalam melaksanakan tugas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
menyelenggarakan fungsi :

1) Perumusan dan penetapan visi, misi, dan kebijakan teknis di bidang


pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama kepada masyarakat di
provinsi;
2) Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang haji dan umrah;
3) Pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah,
pendidikan agama dan keagamaan;
4) Pembinaan kerukunan umat beragama;
5) Perumusan kebijakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan informasi;
6) Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian, pengawasan, dan evaluasi
program; dan
7) Pelaksanaan hubungan dengan pemerintah daerah, instansi terkait dan
lembaga masyarakat dalam rangka pelaksanan tugas kementerian di provinsi.

Gambar 1.2 : Foto Peta lokasi Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat
B. Profil Peserta

Peserta merupakan Calon Penyuluh Agama Buddha pada Kanwil Kementerian


Agama Provinsi Sumatera Barat, yang diharapkan mampu memberikan pengayoman
dan bertindak sebagai teman yang baik serta mampu memenuhi kebutuhan umat
dalam pelayanan keagamaan. Jabatan Fungsional Penyuluh Agama adalah jabatan
yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh untuk melakukan bimbingan atau penyuluhan agama dan pengembangan
bimbingan atau penyuluhan keagamaan dan pembangunan.
XII
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Mentri Agama RI dan Kepala Badan
Kepegawaian Negara Nomor 574 Tahun 1999 Dan Nomor 178 Tahun 4 1999,
melekat didalamnya trilogi fungsi penyuluh yaitu (1) fungsi informatif dan edukatif, (2)
fungsi konsulatif, (3) fungsi advokatif, fungsi administratif (Agus Mulyono, 2014: 163).
Sururudin (2009: 13) menjelaskan tentang tugas pokok penyuluh agama
dalam kegiatan penyuluhan dan bimbingan yaitu menyusun rencana kerja
operasional, mengidentifikasi kebutuhan sasaran, menyusun konsep program,
menyusun konsep program sebagai penyaji, merumuskan program kerja, menyusun
konsep tertulis materi bimbingan atau penyuluhan dalam bentuk naskah,
melaksanakan bimbingan atau penyuluhan melalui pentas pertunjukan sebagai
pemain, menyusun laporan mingguan pelaksanaan bimbingan atau penyuluhan,
melaksanakan konsultasi perseorangan, melaksanakan konsultasi kelompok,
mengumpulkan data untuk menyusun juklak, mengelola dan menganalisis data.

XIII
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu
1) Minimnya Sumber Daya Manusia di struktural Bimas Buddha
Sumber Daya Manusia mempunyai peran yang penting dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi. Setiap organisasi baik organisasi perusahaan,
organisasi social maupun organisasi pemerintah mempunyai tujuan yang dapat
dicapai melalui pelaksanaan pekerjaan tertentu dengan mempergunakan seluruh
sumber daya yang ada di dalam organisasi.
Salah satu sumber daya yang penting dalam manajemen atau organisasi
yaitu sumber daya manusia atau human resources. Manajemen sumber daya
manusia merupakan bagian yang penting, bahkan dapat dikatakan bahwa
manajemen itu pada hakikatnya adalah manajemen sumber daya manusia atau
manajemen sumber daya manusia adalah identik dengan manajemen itu sendiri.
Manajemen sumber daya manusia adalah aspek penting dalam
pengetahuan manajemen yang bertujuan untuk :
a) Mempertimbangkan implikasi strategis menyangkut organisasi/instansi secara
keseluruhan.
b) Membagi tanggung-jawab dengan diskripsi tugas yang dirumuskan dengan
baik.
c) Mengetahuilah pentingnya koordinasi.
d) Merencanakanlah detil harapan terbaik.
e) Pelaporkan secara rutin dan tepat waktu untuk menginformasikan kepada
pimpinan.
f) Pelaporan pertanggung jawaban yang sesuai SOP.
g) Mengevaluasi kinerjai dan tindak lanjut.
Dampak dari isu tersebut adalah :
1) Kurangnya pembinaan organisasi/lembaga dikalangan Umat Buddha.
2) Kurang efektif dan efisien dalam/kinerja kurang maksimal.
3) Kurangnya koordinasi.
4) Rencana/harapan yang direncanakan sulit akan tercapai.
5) Pelaporan akan terhambat tidak sesuai deadline.
6) Pelaporan tidak sesuai SOP.
7) Tidak ada evaluasi dan tindak lanjut.

XIV
2) Belum Adanya pengelolaan persuratan untuk menatausahakan arsip dan surat
secara baik dan benar.
Pengelolaan tata persuratan secara baik dan benar sesuai prosedur
merupakan salah satu pilar penting pencapaian pelayanan prima. Permasalahan
yang sering terjadi pada pengelolaan persuratan sebenarnya bukan terletak pada
sulitnya menerapkan manajemen perkantoran dan persuratan, namun salah satu
yang paling penting adalah dibutuhkan kesungguhan dari pengelola persuratan
untuk menatausahakan arsip dan surat secara baik dan benar.
Kita perlu memandang tata persuratan sebagai salah satu pilar penting
maka pencapaian pelayanan prima dapat  diterapkan di lingkungan Kantor Bimas
Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, dengan
dibenahinya sistem ini para pengelola persuratan akan bekerja secara berkualitas
dan profesional sesuai tugas pokok dan fungsi, hal tersebut penting untuk
dilaksanakan sehingga terwujudnya visi dan misi instansi, supaya menjadi
pedoman untuk pengaturan dan penataan surat agar dapat berdaya guna dan
berhasil guna.
3) Kurangnya Peran Penyuluh Agama Buddha dalam pelayanan keagamaan Buddha
di Provinsi Sumatera Barat.
Penyuluh merupakan orang yang memberikan petunjuk berupa bimbingan,
arahan kepada orang lain sehingga orang tersebut mampu memahami informasi
yang sebenarnya. Penyuluh agama merupakan orang yang bertugas untuk
memberikan penyuluhan dalam bidang agama. Penyuluhan dilaksanakan oleh
penyuluh agama Pegawai Negeri Sipil (PNS), Penyuluh Agama Honorer (PAH)
dan penyuluh yang berasal dari umat biasa seperti tokoh agama atau pemuka
agama yang mampu menjalankan perannya sebagai penyuluh agama.
Penyuluh agama Buddha diharapkan mampu memberikan pengayoman
dan bertindak sebagai teman yang baik, mampu memenuhi kebutuhan umat
dalam pelayanan keagamaan. Penyuluh dalam agama Buddha memiliki salah
satu fungsi sebagai dharmaduta. Seorang dharmaduta harus mampu
meningkatkan kualitas dirinya, baik dalam bidang keagamaan, pendidikan
maupun layanan sosial kemasyarakatan yaitu dengan memberikan ceramah
Dhamma atau pengetahuan umum kepada umat Buddha, mampu menyampaikan
materi dengan jelas, tepat serta dapat dipahami oleh umat. Seorang penyuluh
harus mampu berperan aktif terhadap kemajuan umat Buddha dan dapat melihat
faktor-faktor penghambat perkembangan agama Buddha.

XV
Peran penyuluh sangat penting dalam pembinaan umat, tidak hanya
sebagai pengkhotbah, tetapi memiliki peran sebagai figur teladan bagi umat
Buddha dalam pelayanan keagamaan, juga diharapkan mampu memenuhi
kebutuhan umat untuk mendapatkan pengayoman dan pelayanan dalam bidang
keagamaan. Hal ini perlu diimbangi dengan ketersediaan tenaga kepenyuluhan
yang berkompeten, bisa dibayangkan betapa besar peran seorang penyuluh
agama dalam pelayanan keagamaan, jika peran penyuluh ini diabaikan maka
akan besar dampaknya terhadap kualitas spiritual dan kualitas diri umat dalan
kehidupan sosial.
B. Penetapan Core Isu
Untuk mementukan skala prioritas masalah, penulis menggunakan analisis
USG sebagai alat untuk megetahui isu mana yang menjadi paling prioritas.
Selanjutnya dari 3 isu yang perlu segera ditemukan pemecahannya memiliki skor
tertinggi dianalisis menggunakan teknis analitis USG (Urgency, Serious, Growth).
Teknis analisis USG dipilih karena praktis serta dapat melihat perbandingan nilai dari
masing-masing isu yang telah teridentifikasi. Urgency menunjukkan seberapa
mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti. Serious
menunjukkan seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan. Growth yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut
jika tidak ditangani sebagaimana mestinya. Berikut analisa isu dari perumusan
identifikasi isu menggunakan metoda USG.
Urgency: seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
Seriousness: seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan.
Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Penilaian secara USG dilakukan dengan menggunakan nilai dengan
rentang nilai 1 sampai dengan 5. Semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu
tersebut sangat urgen dan sangat serius untuk segera ditangani,Kriteria USG
yaitu:

Tabel 1.1 Penetapan Core Isu dengan Analisis USG


Kriteria Jumlah Peringkat
No Isu
U S G Nilai Kualitas
Minimnya Sumber Daya Manusia di
1 4 4 4 12 2
struktural Bimas Buddha
2 Belum Adanya pengelolaan persuratan 4 3 4 11 3
XVI
untuk menatausahakan arsip dan surat
secara baik dan benar
Kurangnya Peran Penyuluh Agama
3 Buddha dalam pelayanan keagamaan 5 5 4 14 1
Buddha di Provinsi Sumatera Barat

Kriteria Nilai URGENCY

Nilai Indikator

5 Sangat Mendesak
4 Mendesak
3 Cukup Mendesak
2 Kurang Mendesak
1 Tidak Mendesak

Tabel 1.2 Deskripsi Kriteria URGENCY

Isu Nilai Indikator Deskripsi Indikator

1 4 Mendesak Untuk ditindaklanjuti


2 4 Mendesak Untuk ditindaklanjuti
3 5 Sangat Mendesak Segera ditindaklanjuti

Kriteria Nilai SERIOUSNESS

Nilai Indikator

5 Sangat Serius
4 Serius
3 Cukup Serius
2 Kurang Serius
1 Tidak Serius

Tabel 1.3 Deskripsi Kriteria SERIOUSNESS

Isu Nilai Indikator Deskripsi Indikator

1 4 Serius Untukditindak lanjuti


2 3 Cukup Serius Menjadi fokus perhatian
3 5 Sangat Serius Segera ditindaklanjuti

Kriteria Nilai GROWTH

Nilai Indikator

5 Sangat Cepat Memburuk


4 Cepat Memburuk
3 Cukup Cepat Memburuk
2 Kurang Cepat Memburuk
1 Tidak Cepat Memburuk
XVII
Tabel 1.4 Deskripsi Kriteria GROWTH

Isu Nilai Indikator Deskripsi Indikator

1 4 Cepat Memburuk Untuk ditindaklanjuti


2 3 Cukup Cepat Memburuk Menjadi fokus perhatian
3 5 Sangat Cepat Memburuk Segera ditindaklanjuti

Berdasarkan Analisis USG di atas, maka isu yang dipilih adalah


sebagai berikut : Peran Penyuluh Agama Buddha dalam pelayanan
keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat, dengan kalimat rumusan
isu : “Kurangnya Peran Penyuluh Agama Buddha dalam pelayanan
keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat”.
C. Analisis Core Isu
Core Isu terpilih ialah Kurangnya Peran Penyuluh Agama Buddha
dalam pelayanan keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat, Isu ini
menjadi sangat penting untuk segera ditindaklanjuti karena penyuluh agama
merupakan garda terdepan kementerian agama yang bertugas
menyampaikan pesan pemerintah melalui bahasa agama kepada masyarakat
di Indonesia. Dalam hal ini keberadaan penyuluh sangat penting sebagai
upaya peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama kepada
masyarakat.
Pada masa sekarang ini perubahan pola kehidupan dalam masyarakat
bahwa pengaruh-pengaruh global baik dalam maupun luar negeri ikut
mempengaruhi masyarakat Indonesia, sehingga dengan kehadiran para
penyuluh agama Buddha dapat memberikan pemahaman terhadap
masyarakat Buddha dalam melaksanakan roda kehidupan sebagaimana
mestinya agar dapat hidup seimbang baik lahir maupun batin di tengah-
tengah masyarakat yang majemuk dan berbeda-beda.
Maka dari itu perlu adanya analisis lebih mendalam untuk dicari tahu
penyebab core isu tersebut, untuk mencari tau penyebab core isu tersebut
penulis menggunakan analisi Fishbone sebagai berikut.

XVIII
Gambar 1.3 Analisis Fishbone

Berdasarkan analisis Fishbone di atas, diketahui bahwa akar penyebab


isu “Kurangnya Peran Penyuluh Agama Buddha Dalam Pelayanan
Keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat” adalah Belum
Terorganisirnya penyuluh agama Buddha ke dalam wadah kelompok kerja
penyuluh serta kurangnya komunikatif antar penyuluh untuk saling
bekerjasama dan bertukar wawasan di dalam kepenyuluhan.
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu
Dengan merujuk pada akar penyebabnya setelah dianalisis secara
mendalam menggunakan teknik analisis Fishbone, maka gagasan kreatif
yang akan dilakukan untuk menyelesaikan Core Isu tersebut di atas adalah
“Membentuk Organisasi Kelompok Kerja Penyuluh Agama Buddha”. Gagasan
tersebut terkait dengan MP. Manajemen ASN yaitu sebagai fungsi dan
kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan serta bentuk pelayanan
pegawai ASN yang professional dalam melakukan pelayanan terhadap
masyarakat dan MP. Smart ASN, dengan maksud pengembangan kualitas
pelayanan public dengan menggunakan teknologi digital yang sudah ada.
Untuk mewujudkan gagasan kreatif tersebut, kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan selama masa habituasi adalah sebagai berikut :
1) Mempersiapkan langkah - langkah pembentukan pokjaluh
XIX
2) Persiapan pengorganisasian dan mempelajari birokrasi organisasi
3) Pembentukan Pokjaluh dan Penyusunan Program Kerja Tahunan
4) Mensosialisasikan Program Kerja Tahunan Pokjaluh
5) Finalisasi Program Kerja Tahunan
E. Core Value ASN BerAKHLAK
1. Berorientasi Pelayanan :
Dengan nilai Berorientasi Pelayanan ini seorang ASN dituntut
memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Selalu bersikap ramah
kepada siapa saja, terutama kepada masyarakat. Dapat diandalkan serta
cekatan dan dapat memberikan solusi atas masalah-masalah yang ada di
masyarakat.
Kata kunci dari Berorientasi Pelayanan adalah responsivitas,
kualitas, dan kepuasan, sedangkan kalimat afirmasinya dari Berorientasi
Pelayanan adalah “Kami berkomitmen memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat”.
Panduan perilakunya dari Berorientasi Pelayanan ialah : 
1) Memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat; 
2) Ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan; 
3) Melakukan perbaikan tiada henti. 
2. Akuntabel : 
Akuntabel dapat dipahami sebagai sikap jujur dan
bertanggungjawab, memiliki disiplin dan berintegritas yang tinggi dalam
setiap pelaksanaan tugas. Berkaitan dengan hal ini dalam tugas-tugas
kedinasan, ASN dituntut untuk menggunakan kekayaan dan barang milik
negara secara bertanggungjawab, efektif dan efisien.
Kata kunci dari Akuntabel adalah integritas, konsisten, dapat
dipercaya, dan transparan, sedangkan kalimat afirmasi dari Akuntabel
adalah “Kami bertanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan”.
Panduan perilakunya dari Akuntabel ialah :
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi; 
2) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif, dan efisien; 
XX
3) Tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan. 
3. Kompeten :
Untuk menjalan tugas dan fungsinya peningkatan kompetensi sangat
penting dilakukannya, dengan kompetensi yang semakin baik memungkinkan bagi
ASN untuk dapat memberikan pelayanan yang terbaik juga sesuai dengan tugas
pokok dan fungsinya.
Kata kuncinya dari Kompeten adalah kinerja terbaik, sukses, keberhasilan,
learning agility, dan ahli di bidangnya, sedangkan kalimat afirmasi dari Kompeten
adalah “Kami terus belajar dan mengembangkan kapabilitas”.
Panduan perilakunya dari Kompeten ialah :
1) Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah; 
2) Membantu orang lain belajar; 
3) Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik. 
4. Harmonis : 
Penting bagi setiap ASN untuk dapat menciptakan dan membangun
lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis. Kenyamanan dan keharmonisan
lingkungan kerja mendorong atau memotivasi ASN untuk lebih produktif dalam
bekerja.
Kata kunci dari Harmonis adalah peduli (caring), perbedaan (diversity), dan
selaras, sedangkan kalimat afirmasi dari Harmonis adalah “Kami saling peduli dan
menghargai perbedaan”.
Panduan perilakunya dari Harmonis ialah :
1) Menghargai setiap orang apapun latar belakangnya; 
2) Suka menolong orang lain; 
3) Membangun lingkungan kerja yang kondusif. 
5. Loyal :
Dengan nilai dasar ini ASN harus dapat menjaga nama baik sesama ASN,
nama baik pimpinan, nama baik instansi dan tentu saja harus selalu dapat
menjaga nama baik negara. Konsekuensi logis dari adanya loyalitas dan
kesetiaan adalah setiap ASN harus selalu menjaga rahasia jabatan dan negara. 
Kata kunci dari Loyal adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme,
dan pengabdian, sedangkan kalimat afirmasinya dari Loyal Adalah “Kami
berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara”.
Panduan perilakunya dari Loyal ialah :

XXI
1) Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
pemerintahan yang sah; 
2) Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan, instansi, dan negara; 
3) Menjaga rahasia jabatan dan negara. 
6. Adaptif : 
Nilai dasar Adaptif dapat dilakukan dengan terus menerus berinovasi
dengan mengembangkan kreativitas. Setiap pegawai juga harus selalu bertindak
proaktif dan tidak hanya berpangku tangan namun harus responsif dengan
berbagai masalah yang berkembang serta mampu menjadi bagian dari solusi
dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi organisasi.
Kata kunci dari Adaptif adalah Inovasi, antusias terhadap perubahan, dan
proaktif, sedangkan kalimat afirmasinya dari Adaptif adalah “Kami terus berinovasi
dan antusias dalam menggerakkan ataupun menghadapi perubahan”.
Panduan perilakunya dari Adaptif ialah :
1) Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan; 
2) Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas; 
3) Bertindak proaktif. 
7. Kolaboratif :
Dengan nilai dasar ini dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya diharapkan
ASN mampu berkolaborasi dengan berbagai unsur baik dalam organisasi maupun
diluar organisasi. Keterbukaan dalam bekerja sama, dan mencari solusi bersama
akan dapat menghasilkan nilai tambah, dan mempercepat mencapai tujuan
bersama. 
Kata kunci dari kolaboratif adalah kesediaan bekerja sama, sinergi untuk
hasil yang lebih baik, sedangkan kalimat afirmasinya dari Kolaboratif adalah “Kami
membangun kerjasama yang sinergis”.
Panduan perilakunya dari Kolaboratif ialah :
1) Memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi; 
2) Terbuka dalam bekerja sama untuk menghasilkan nilai tambah; 
Menggerakkan pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan
bersama.

XXII
F. Matrik Rancangan Aktualisasi
Tabel. 1.5 Matrik rancangan aktualisasi
Unit Kerja : Penyuluh Agama Buddha, Bimas Buddha Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat
Identifikasi Isu : 1. Minimnya Sumber Daya Manusia di Struktural Bimas Buddha.
2. Belum Adanya pengelolaan persuratan untuk menatausahakan arsip dan surat secara baik dan benar.
3. Kurangnya Peran Penyuluh Agama Buddha Dalam Pelayanan Keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat.
Isu yang Diangkat : Kurangnya Peran Penyuluh Agama Buddha Dalam Pelayanan Keagamaan Buddha di Provinsi Sumatera Barat
Gagasan Pemecahan : Membentuk Organisasi Kelompok Kerja Penyuluh Agama Buddha. Gagasan tersebut terkait dengan MP. Manajemen ASN dan Smart ASN.
Isu

Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai


No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
1 Mempersiapkan 1. Menyiapkan draf - File draf langkah- - Menyiapkan draf kegiatan - Meningkatkan Penguatan nilai
1 langkah - langkah langkah-langkah langkah pembentukan pokjaluh dengan kualitas pelayanan organisasi
pembentukan pembentukan cermat dan penuh rasah Menginternalisasi
pembentukan dan tata kelola
pokjaluh tanggung jawab supaya
pokjaluh pokjaluh pemerintahan yang nilai, norma, etika
kegiatan berjalan lancar hal ini
bersih, akuntabel dan Menunjukkan
berkaitan dengan Core Values
2. Melakukan - Notulen arahan dan Kompeten. sikap
Akuntabel sehingga
konsultasi dengan dari mentor bertanggungjawab
melaksanakan tugas denagn
mentor terkait atas pekerjaan di
kualitas terbaik, hal ini
langkah-langkah bidang keahliannya
berkaitan dengan Core Values
yang akan Kompeten secara mandiri
dilakukan
- Dengan melakukan konsultasi

16
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
dengan atasan untuk
mendapatkan arahan agar
langkah-langkah yang diambil
sesuai dengan kewenangan
sebagai wujud aktualisasi niali-
nilai dasar ASN Core Values
Akuntabel. Setelah
memahami arahan yang
diberikan, saya bertindak
Proaktif hal ini berkaitan
dengan core values Adaptif

2 Persiapan 1. Pembentukan - Terbentuknya - Dengan dibentuknya - Meningkatkan akses Menunjukkan


2 pengorganisasian panitia/team kerja maka
panitia/team panitia/team dan mutu pelayanan sikap
dan mempelajari kerja terbuka untuk bekerja sama bertanggungjawab
kerja keagamaan
birokrasi organisasi supaya menghasilkan nilai
atas pekerjaan
tambah hal ini terkait dengan
2. Mengumpulkan - Regulasi dibidang
nilai-nilai dasar ASN Core
regulasi tentang pokjaluh keahliannya
Values Kolaboratif
pokjaluh secara mandiri
- Mengumpulkan regulasi
3. Menyiapkan - Rundown dan
tentang pokjaluh sebagai dasar
rundown dan Jadwal pembentukan pokjaluh supaya
waktu
17
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
pelaksanaan pelaksanaan dapat meningkatkan
kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang
selalu berubah hal ini terkait
dengan nilai-nilai dasar ASN
core values Kompeten.

- Dengan menyiapkan rundown


acara dan waktu pelaksanaan
diharapkan kegiatan yang
dilaksanakan bersifat Ramah,
cekatan, solutif, dan dapat
diandalkan, juga berjalan tepat
waktu hal ini terkait dengan
nilai-nilai dasar ASN Core
Values Berorientasi
Pelayanan.
Pembentukan 1. Pemilihan - Dokumentasi - Dengan pembentukan pokjaluh - Meningkatkan Meningkatkan
3 Pokjaluh dan merupakan pembenahan atau profesionalitas kerja,
pengurus - Daftar Hadiri pelayanan yang
penyusunan progam pokjaluh perbaikan pelayanan untuk berinovasi kreatifitas dan
- Undangan
kerja tahunan memenuhi kebutuhan tanggung jawab
Penyuluh - Meningkatkan
pokjaluh masyarakat hal ini terkait
2. Menyusun pemahaman dan
- Susunan
18
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Program kerja pengurus dengan nilai-nilai dasar ASN pengamalan nilai-
tahunan pokjaluh pokjaluh terpilih Core Values Berorientasi nilai agama dalam
Pelayanan membentuk mental
- Draf Program
3. Menyampaikan Kerja Pokjaluh umat Buddha yang
- Untuk meksanakan tugas
hasil pemilihan berkualitas
dengan kuailitas terbaik maka
pengurus dan
perlu program kerja yang
program kerja
terarah dan terukur hal ini
kepada pimpinan
terkait dengan nilai-nilai dasar
ASN Core Values Kompeten

- Dengan adanya pokjaluh juga


dapat memanfaatkan sumber
daya manusia yang ada untuk
kepentingan bersama hal ini
terkait dengan niali-nilai dasar
ASN Core Vales Kolaboratif
Mensosialisasikan 1. Mensosialisasikan - Notulen Arahan - Dengan mensosialisasikan - Meningkatkan Kegiatan ini
4
Program kerja ke pimpinan dari pimpinan program kerja kepada pimpinan pelayanan yang memberikan
tahunan Pokjaluh merupakan bentuk rasa berinovasi penguatan nilai
2. Meminta saran - Progam Kerja tanggungjawab, cermat, jujur, organisasi jujur,
dan masukan dari displin dan berintegritas tinggi
Pokjaluh kerja keras,
19
Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil
Pelatihan Tusi/Tujuan Organisasi Organisasi
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
pimpinan dan dalam melaksanakan tugas, komunikatif,
rekan-rekan sehingga menghasilkan tanggung jawab
penyuluh pekerjaan yang terbaik, hal ini
terkait dengan nilai-nilai dasar
ASN Core Values Akuntabel
dan Kompeten

Finalisasi Program 1. Pengolahan data -Program Kerja - Dengan adanya program kerja Meningkatkan akses dan Menunjukkan sikap
5
Kerja Tahunan hasil feed back Pokjaluh Final pokjaluh maka penyuluh dapat mutu pelayanan bertanggungjawab
terus berinovasi dan keagamaan atas pekerjaan
mengembangkan kreatifitas dibidang
2. Finalisasi Program melalui organisasi Pokjaluh hal
keahliannya secara
Kerja ini terkait dengan nilai-nilai
mandiri
dasar ASN Core Values
Adaptif

20
G. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)

Kegiatan Jumlah Aktualisasi


No Mata Pelatihan
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5 per MP
1. Berorientasi Pelayanan 0 1 1 0 0 2
2. Akuntabel 2 0 0 1 0 3
3. Kompeten 1 1 1 1 0 4
4. Harmonis 0 0 0 0 0 0
5. Loyal 0 0 0 0 0 0
6. Adaptif 1 0 0 0 0 1
7. Kolaboratif 0 1 1 0 1 3
Jumlah MP yang Diaktualisasikan
4 3 3 2 1
per Kegiatan
Tabel. 1.6 Matrik rekapitulasi rencana habitulasi NND PNS (BerAkhlak)

22
BAB IV
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel. 1.7 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


N September 2022 Oktober 2022
Kegiatan
o 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21

Mempersiapkan
langkah - langkah
pembentukan
1
pokjaluh ( 19 s/d
24 September
2022)
Persiapan
pengorganisasian
dan mempelajari
2
birokrasi organisasi
( 26 September s/d
01 Oktober 2022
Pembentukan
Pokjaluh dan
penyusunan progam
3
kerja tahunan
pokjaluh (03 s/d 08
Oktober 2022)
Mensosialisasikan
Program kerja
4 tahunan Pokjaluh
(10 s/d 15 Oktober
2022)
Finalisasi Program
Kerja Tahunan (17
5
s/d 21 Oktober
2022)
REFERENSI

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Analisis Isu Kontemporer, Lembaga Administrasi Negara.
2019. Modul II pelatihan dasar calon pegawai negeri sipil golongan II dan golongan III.
Jakarta: LAN 2019.

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Wawasan Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara.
Lembaga Administrasi Negara:

Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Kesiapsigaan Bela Negara. Modul III Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri SIPIL golongan II dan golongan III. Jakarta:

Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga
Administrasi Negara. Edisi Tahun 2021;

Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara.
Edisi Tahun 2021;

Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara.
Edisi Tahun 2021;

Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara.
Edisi Tahun 2021;

Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara. Edisi
Tahun 2021;

Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara.
Edisi Tahun 2021;

Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Lembaga Administrasi Negara.
Edisi Tahun 2021;

Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Manajemen Aparatus Sipil Negara.
Lembaga Administrasi Negara. Edisi Revisi Februari Tahun 2017;

Modul SMART ASN, Lembaga Administrasi Negara. Edisi Tahun 2017;

Anda mungkin juga menyukai