Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SEJARAH KESUSTERAAN TIONGKOK


“SEJARAH DINASTI SHANG”

DOSEN PEMBIMBING: Mir’ah Azizah, S.S., MTCSOL

DISUSUN OLEH:
NAMA : A.Muh.Rahmat Diansah
NIM : 200507501009

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA MANDARIN


FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidahnya
sehiggna saya saya dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas individu untuk
mata kuliah Sejarah Kesusteraan Tiongkok dengan judul makalah yaitu “ keususteraan
Dinasti Shang”.
Saya meyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak
yan tulus dengan memberikan doa,saran dan keritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Saya pun menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih sagnat jauh dari kata
sempurnadikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh
karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang
membangun dari berbagai pihak. Akhirnya saya berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan terutama bagi para pembaca.

Makassar, 24 Agustus 2022

Penulis,

ii
DAFTAR ISI
JUDUL…………………………………………………………………………………………………i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………ii
DAFTAR ………………………………………………………………………………………...iii
BAB I : PENDAHULUAN………………………………………………………………….1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………………….1

C. Manfaat Penulisan ………………………………………………………………..1

BAB II : PEMBAHASAN
1. Pemerintahan Dinasti Shang……………………………………………………...2

2. Sejarah Dinasti Shang…………………………………………………………….2

3. Pemerintahan Dinasti Shang……………………………………………………...4

4. Masalah Yang Terjadi Di Dinasti Shang…………………………………………4

BAB III :
PENUTUP……………………………………………………………………………………..5
Kesimpulan…………………………………………………………………………...5
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………..6

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesusteraan merupakan semua yang berkaitan dengan tulisan yang indah, sedangkan
menurut istilah, kesusteraan atau sastra adalah cabang seni yang menggunakan bahasa
sebagai medium. Berbicara tentang kesusteraan tidak akan terlepas dari sejarah. Oleh
karena itu, dalam mempelajari kesusteraan ini, kita akan banyak membahas sejarah
baik dalam bentuk pemerintahan, dan masih banyak lagi
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pemerintahan dinasti shang!
2. Menjelaskan kesusteraan apa saja yang terjadi di dinasti shang!
3. Menjelaskan masalah yang terjadi di dinasti shang!
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk menethui pemerintahan dinasti shan
2. Untuk Mengetahui kesusteraan apa saja yang terjadi di dinasti shang
3. Untuk Mengetahui masalah yang terjadi di dinasti shang
D. Manfat Penulisan
Penulisan suatu makalah memiliki beberapa tujuan umum, seperti melatih penulis
agar mampu menyusn tulisan ilmiah dengan benar, pemperluas wawasan dan
pembacanya, memberikan sumbangan pikiran atau mendukung perkembangan
konsep keilmuan maupun pemecahan masalah.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengetian Dinasti Shang


Dinasti shang 商 merupakan dinasti yang berdiri pada tahun 1600-1046 SM.
Dinasti shang ini menggantikan dinasti Xia dalam sejarh tiongkok. Pada tahun 1600
SM, Dinasti Shang didirikan oleh pimpinan suku Shang yaitu Tāng (汤/湯) setelah
memusnakan Dinasti Xia. Dinasti Shang melewati masa pemerintahan sebanyak 17
generasi, 31 raja. Berkuasa selama 500-an tahun, sampai 20 januari 1046 SM
ditaklukkan oleh Zhou Wuwang.

Dinasti Shang tercatat sebagai rezim monarki paling awal yang memiliki bukti
arkeologis. Selama lima abad lebih, terdapat 31 raja yang memerintah dengan wilayah
di sepanjang Sungai Kuning .Penguasa pertamanya adalah Raja Tang, yang terlahir
dengan nama Zi Lu. Di bawah Dinasti Shang, bidang matematika, astronomi, seni dan
teknologi militer mengalami perkembangan. Selain itu, dinasti ini telah menggunakan
sistem kalender yang sangat maju dan bentuk awal aksara China modern.

Dinasti Shang menetapkan beberapa struktur kenegaraan yang lebih sempurna.


Pemerintah pusat membentuk dua departemen penting yaitu departemen sekretariat
urusan negara dan departemen tata hukum negara. Daerah-daerah diserahkan kepada
para bangsawan, guna memperkuat pemeritahan didaerah, dan masih banyak pejabat
dan pengawal istana. Sedangkan kekuasaan militer dan peralatan perang tetap ditangan
keluarga kerajaan langsung, para negarawan juga menetapkan Xíngfá 刑罰(hukuman)
dan Jiānyù 監獄(penjara) yang sangat kejam. Selain itu, juga menggunakan
kepercayaan agama untuk memperkokoh kekuasaan pemerintah, raja Dinasti Shāng
bahkan menyebut diri sendiri sebagai wakil dari Tuhan didunia ini, mengabungkan
kekuasaan ketuhanan dan kekuasaan kerajaan.

2. Sejarah Dinasti Shang


Akhir dari pemerintahan Dinasti Xià, kekacauan dalam pemerintahan Dinasti
Xià sendiri tidak pernah terkendali, ganguan dan serangan dari luar juga tidak pernah
berhenti, setelah naik takhta, Jié (桀) juga tidak berusaha mengubah kondisi, bahkan
semakin lalim dan kejam, sehingga para bangsawan akhirnya mulai memberontak.
Pada sekitar tahun 1600 SM, pemimpin dari suku Shāng, Tāng bergabung dengan
suku bangsa lainnya mengulingkan Dinasti Xià, dan mendirikan Dinasti Shāng. Pada
awalnya suku Shāng ber-ibu kota di Bò (亳) (sekarang Shāngqiū, Provinsi Hénán),
setelah mengalahkan Dinasti Xià, memindahkan ibu kota ke barat dan tetap disebut
dengan nama Bò (sekarang Yǎnshi, Hénán).
Setelah naik takhta, Tāng memerintah dengan bijaksana terhadap rakyatnya,
dengan bantuan dari menteri-menteri berbakat seperti Yīyǐn (伊尹) dan Zhòngyuán
(仲虺), negara semakin kuat dan makmur. Setelah Tāng meninggal, oleh karena putra
sulungnya Dàdīng (大丁) mati muda, maka singgasana diwariskan kepada adik
Dàdīng, Wàibǐng (外丙); setelah Wàibǐng meninggal, digantikan oleh adiknya
Zhòngrén; dan setelah Zhòngrén meninggal, singgasana diwariskan kembali kepada

2
putra dari Dàdīng, Tàijiǎ (太甲). Tahun ketiga pemerintahan Tàijiǎ, oleh karena
memerintah dengan tidak benar dan tidak bermoral, Tàijiǎ diasingkan oleh Yīyǐn ke
istana Tónggōng. Setelah tiga tahun tinggal di istana Tónggōng, Tàijiǎ merasa sangat
menyesal, sehingga akhirnya Yīyǐn menjemput dan menyerahkan kembali kekuasaan
kepadanya.
Pada mulanya, Dinasti Shāng beberapa kali memindahkan ibu kota-nya, sampai
terakhir pada masa pemerintahan Pángēng (盤庚), menetapkan ibu kota di Yīn
(sekarang Ānyáng, Hénán), sehingga Dinasti Shāng sering juga disebut sebagai
Dinasti Yīn. Setelah Pángēng memindahkan ibu kota ke Yīn, ekonomi masyarakat
Dinasti Shāng mengalami perkembangan lebih maju lagi. Sampai kemudian masa
pemerintahan Wǔdīng (武丁), Dinasti Shāng melakukan banyak serangan ekpansi,
menaklukkan banyak negara kecil disekitarnya, memperluas wilayah teritorialnya,
sehingga Dinasti Shāng mencapai puncak kejayaannya.
Setelah Wǔdīng meninggal, Dinasti Shāng mulai mundur dan melemah. Raja
terakhir Dinasti Shāng, Dìxīn atau Zhòuwáng (紂王) berhasil memajukan hubungan
perekonomian dan kebudayaan dengan membuka hubungan dengan Tiongkok bagian
tenggara, perairan Sungai Huáihé dan Chángjiāng; tetapi karena selalu terlibat dalam
peperangan dan membangun istana dalam skala besar, yang sangat menguras dan
menghabiskan sumber daya manusia maupun kekayaan rakyat, sehingga
menimbulkan kekecewaan dalam hati rakyat. Zhōu Wǔwáng (周武王) mengerahkan
300 kereta perang, 3000 pasukan serangan depan, 4500 prajurit, dan bergabung
dengan suku Qiāng、Máo、Lú dan sebagainya, serentak menyerang Zhòuwáng, dan
berhasil menyerang sampai ibu kota Dinasti Shāng, Cháogē (sekarang Kabupaten
Qíxiàn, Kota Hèbì, Hénán).
Pada saat itu pasukan Shāng sedang berperang melawan suku bangsa kecil di
timur laut, sehingga terpaksa memakai budak dan prajurit tahanan untuk menghadapi
perang di daerah Mùyě 牧野, 70 lǐ 里 (satuan jarak) dari Cháogē. Para budak tidak
ingin berperang untuk raja Shāng Zhòuwáng yang jahat dan lalim, sehingga pada saat-
saat kritis, pasukan Shāng tiba-tiba memutar arah, menyerang pasukan sendiri.
Ternyata pasukan yang membelot adalah budak-budak dan prajurit tahanan yang
sudah lama membenci Shāng Zhòuwáng. Pasukan Shāng menjadi kacau dan dengan
mudah dihancurkan.
Setelah Pertempuran Mùyě, Shāng Zhòuwáng yang sadar akan kekalahannya,
tidak ingin pasukan Zhōu merebut dan memiliki istana dan hartanya, ia
memerintahkan bawahannya untuk mengumpulkan semua harta istana, dan
membungkus diri dengan kain, berbaring di atas semua barang berharga tersebut,
dengan api, membakar dan menghabisi hidupnya yang penuh dosa. Zhōu Wǔwáng
atas dukungan dari berbagai suku bangsa dan negara kecil, mendirikan Dinasti Zhōu,
dinasti masyarakat budak ketiga di Tiongkok. Setelah Dinasti Shāng roboh, sisa
keluarga penguasa Dinasti Shāng yang selamat secara bersama menganti marga
mereka dari Zǐ 子 menjadi nama dinasti mereka yang telah jatuh, Yīn 殷.
Keluarga kerajaan yang selamat kemudian menjadi aristokrat dan sering
membantu keperluan administrasi untuk pemerintah Dinasti Zhōu. Zhōu Chéngwáng
melalui mangkubuminya, yang merupakan pamannya sendiri, Zhōu Gōngdàn (周公
旦),menganugerahkan kepada saudara Shāng Zhòuwáng, Wéizǐ daerah bekas ibu kota
lama Dinasti Shāng dan sekitarnya menjadi negara Sòng. Negara Sòng dan keturunan
Dinasti Shāng masih meneruskan ritual kepada raja-raja Dinasti Shāng yang
meninggal dan bertahan sampai tahun 286sm.
3. Pemerintahan Dinasti Shang

3
Dinasti Shāng menetapkan beberapa struktur kenegaraan yang lebih sempurna.
Pemerintah pusat membentuk dua departemen penting yaitu departemen sekretariat
urusan negara dan departemen tata hukum negara. Daerah-daerah diserahkan kepada
para bangsawan, guna memperkuat pemeritahan didaerah, dan masih banyak pejabat
dan pengawal istana. Sedangkan kekuasaan militer dan peralatan perang tetap
ditangan keluarga kerajaan langsung, para negarawan juga menetapkan Xíngfá 刑罰
(hukuman) dan Jiānyù 監獄 (penjara) yang sangat kejam. Selain itu, juga
menggunakan kepercayaan agama untuk memperkokoh kekuasaan pemerintah, raja
Dinasti Shāng bahkan menyebut diri sendiri sebagai wakil dari Tuhan didunia ini,
mengabungkan kekuasaan ketuhanan dan kekuasaan kerajaan.

4. Masalah Dinasti Shang


Pada masa Dinasti Shan memiliki beberapa masalah salah satunya yaitu, Pada
masa Kaisar Shang Zhou Wang, Dinasti Shang mengalami kemunduran dan berakhir
runtuh digantikan oleh dinasti lain. Keruntuhan dinasti ini terjadi karena kekalahan
Kaisar Zhou atas kemenangan dari Raja Wen dan Wu yang dibantu oleh penasihat
perang bernama Jiang Ziya. Berkat kemenangannya Raja Wu mendirikan dinasti baru
bernama Dinasti Zhou. Runtuhnya Dinasti Shang juga disebabkan dari berbagai
masalah :
1) Pemberontakan dari An Lushan yang terjdi pada tahun 755.
2) Krisis ekonomi pada masa pemerintahan Kaisar Shang Zhou Wang.
3) Munculnya gerakan separatisme yang terjadi setelah pemberontakan An
Lushan.
4) Terjadinya konflik di dalam istana.
5) Pemberontakan yang dilakukan oleh para petani pada tahun 875.

Tidak hanya masalah di atas adalah penyebab dari runtuhnya Dinasti Shang,
diketahui bahwa alasan dibalik itu salah satunya adalah disebabkan oleh selir
kesayangan dari Kaisar Shang Zhou Wang yang bernama Daji. Dalam
pemerintahannya Kaisar Shang Zhou Wang dikenal sangat kejam dan membuat rakyat
pada zaman Dinasti Shang merasakan sengsara. Kekejaman yang dilakukan oleh Daji
bukan hanya membuat rakyat sengsara tetapi juga membuat rakyat menderita atas
permintaan Daji yang terkesan sangat kejam bahkan Daji menyukai suara tangisan
yang disebabkan oleh penderitaan fisik yang dialami oleh seseorang. Karena
kekejaman yang dilakukan oleh Daji dan Kaisar Shang Zou Wang yang sudah tergila-
gila dengan Daji, rakyat menjadi marah dan melakukan pemberontakan agar
mengakhiri penderitaan yang di alami selama Dinasti Shang.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan

4
Dinasti shang 商 merupakan dinasti yang berdiri pada tahun 1600-1046 SM.
Dinasti shang melewati masa pemerintahan sebanyak 17 generasi, 31 raja. Berkuasa
selama 500-an tahun, sampai 20 januari 1046 SM ditaklukkan oleh zhou Wuwang.
Penguasa pertamanya adalah Raja Tang, yang terlahir dengan nama Zi Lu. Di bawah
Dinasti Shang. Dinasti shang menetapkan beberapa struktur kenegaraan yang lebih
sempurna. Pemerintah pusat membentuk dua departemen penting yaitu departemen
sekretariat urusan negara dan departemen tata hukum negara.
Pada mulanya, Dinasti Shāng beberapa kali memindahkan ibu kota-nya,
sampai terakhir pada masa pemerintahan Pángēng (盤庚), menetapkan ibu kota di Yīn
(sekarang Ānyáng, Hénán), sehingga Dinasti Shāng sering juga disebut sebagai
Dinasti Yīn. Setelah Pángēng memindahkan ibu kota ke Yīn, ekonomi masyarakat
Dinasti Shāng mengalami perkembangan lebih maju lagi. Sampai kemudian masa
pemerintahan Wǔdīng (武丁), Dinasti Shāng melakukan banyak serangan ekpansi,
menaklukkan banyak negara kecil disekitarnya, memperluas wilayah teritorialnya,
sehingga Dinasti Shāng mencapai puncak kejayaannya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Turchin, Peter; Adams, Jonathan M.; Hall, Thomas D. (December 2006). "East-West
Orientation of Historical Empires and Modern States". Journal of World-Systems
Research.
Wells, Frederick. ( 2019 ). A History of China. (Terjemahan, Ahmat).

Anda mungkin juga menyukai