Anda di halaman 1dari 2

NAMA : Laylia isnaini

NPM : 20071010228

KELAS : Sosiologi Hukum D071

SEMESTER/MATA KULIAH : Semester 3/ Sosiologi Hukum

1. Contoh kasusu tentang sosiologi hukum :


kisah riil/empiris (realitas, faktual), dari milis warga Indonesia yg pernah belajar di Jerman.

2. Secara ditel mencakup :


A. Kasus tentang apa?
Budaya dibeberapa negara lain-diluar negeri, orang-orangnya tidak segan memberikan
rasa simpatinya. Berbeda dengan ibu dari tiga orang anak dari Indonesia yang masih sulit
berempati kepada orang yang berani berlaku 'simpatik'.
B. Problem (masalahnya bagaimana) :
Kisah ini berawal dari seorang mahasisiwa yang mendapatkan tugas dari dosennya
berupa paper. Lalu ia pulang danmmampir untuk beli makanan, tapi tidak lama orang-
orang sekita menjauh ternyata karena ada orang disabilitas yang baunya tidak sedap.
Mahasiswa tersebut sangat bersimpatimkepada orang disabilitas tersebut, dia
membantunya untuk memesan makanannya terlebih dahuli, ia tidak bisa menahan
airmatanya saaat berbicara dengan penyandang disabilitas tersebut. Mahasiswa
tersebut mendapatkan pengalaman dan pengajaran yang luar biasa. Kita dapat lebih
bersyukur ata shidup yang kita miliki sekarang.
C. Prespektif sosiologinya :
Budaya dibeberapa negara lain-diluar negeri, orang-orangnya tidak segan memberikan
rasa simpatinya. Berbeda dengan kita, yang masih sulit berempati kepada orang yang
berani berlaku 'simpatik'. Salah satu diantaranya, seorang bapak. Memegangi tangan
saya dan berucap, 'senyuman hatimu' melalui tanganmu ini telah memberikan pelajaran
yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan
oleh-NYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu teladankan tadi kepada kami."
Saya hanya bisa berucap "terimakasih", sambil tersenyum secara fisik dengan bibir.
Sebelum beranjak meninggalkan restoran, saya sempatkan untuk melihat kearah kedua
lelaki itu. Dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung
menoleh kearah kami sambil tersenyum secara tulus lalu melambai-lambaikan
tangannya kearah kami. Dalam perjalanan pulang, saya merenungkan kembali apa yang
telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi. Itu, benar-benar 'tindakan'
yang tidak pernah terpikir oleh saya. Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya,
betapa 'kasih sayang' Allah itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!
D. Framing Konsepsi Sosiologi
bersimpati adalah kemampuan untuk ikut serta merasakan perasaan orang lain.
Sedangkan, empati lebih pada keadaan mental yang membuat seseorang merasa
atau mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau pikiran yang sama
dengan orang atau kelompok lain. Cara untuk menumbuhkan sikap empati dan
simpati memang harus dipupuk sejak kecil. Namun, di kalangan anak muda tidak
menutup kemungkinan rasa kepedulian tersebut dapat ditumbuhkan dengan
cara bersosialisasi, sehingga peka terhadap lingkungan sekitar. Selain itu, mereka
juga harus menurunkan sikap egois dan sombong dengan cara belajar untuk
memahami perasaan orang lain dan merasakan seolah-olah berada di posisi
orang tersebut.
E. Teori terkait penjelasan kasusu
Dalam permasalahan ini teori yang ada adalah Teori Keseimbangan dimana adanya
sejumlah bagian masyarakat yang saing bergantung satu sama lain dan berperan dalam
menciptakan keefektifan dalam lapisan masyarakat. Dan juga termasuk kedalam aliran
utilitarianism yang dipelopori oleh Jeremy Bentham, dimana manusia akan melakukan
tindakan untuk mendapatkan kebahagiaan yang sebenar-benarnya dan mengurangi
penderitaan. Perbuatan yang dilakukan mahasisiwa tersebut mencerminkan jiwa sosial
yang tinggi, karena mampu bersimpati kepada orang lain.
F. Problem Solving
Penyelesaian masalah untuk kasusu tersebut menurut saya adalah perlunya
perlindungan terhadap penyandang disabilitas, dan pentingnya menumbuhkan sikap
bersimpati kepada orang lain. Karena manusia diciptakan untuk saling membantu. Dari
kebiasaaan kita belajar dan menyesuaikan untuk dapat bersimpati.

Anda mungkin juga menyukai