Anda di halaman 1dari 34

(dari bahasa Yunani ῥήτωρ, rhêtôr, orator, teacher) adalah sebuah teknik 

Retorika (dari bahasa
 pembujuk-rayuan secara persuasi untuk menghasilkan bujukan dengan melalui karakter 
 pembicara, emosional atau argumen (logo), awalnya Aristoteles mencetuskan dalam
sebuah dialog sebelum The Rhetoric dengan judul 'Grullos' atau Plato menulis dalam
Gorgias, secara umum ialah seni manipulatif atau teknik  persuasi politik yang bersifat
transaksional dengan menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan
 pendengar melalui pidato, persuader dan yang dipersuasi saling bekerja sama dalam
merumuskan nilai, keprcayaan dan pengharapan mereka. Ini yang dikatakan Kenneth
Burke (1969) sebagai konsubstansialitas dengan penggunaan media oral atau tertulis,
 bagaimanapun, definisi dari retorika telah berkembang jauh sejak retorika naik sebagai
 bahan studi di universitas. Dengan ini, ada perbedaan antara retorika klasik (dengan
definisi yang sudah disebutkan diatas) dan praktek kontemporer dari retorika yang
termasuk analisa atas teks tertulis dan visual.

Dalam doktrin retorika Aristoteles [1] terdapat tiga teknis alat persuasi politik yaitu
deliberatif , forensik  dan demonstratif . Retorika deliberatif memfokuskan
deliberatif memfokuskan diri pada apa
sekarang. Retorika
yang akan terjadi dikemudian bila diterapkan sebuah kebijakan saat sekarang. Retorika
 forensik lebih
 forensik  lebih memfokuskan pada sifat yuridis dan berfokus pada apa yang terjadi pada
masa lalu untuk menunjukkan bersalah atau tidak, pertanggungjawaban atau ganjaran.
 Retorika demonstartif memfokuskan
demonstartif memfokuskan pada epideiktik , wacana memuji atau penistaan
dengan tujuan memperkuat sifat baik atau sifat buruk seseorang, lembaga maupun
gagasan.

Prolog

Dalam pergaulan Orang tidak dilihat Pangkat, gelar, jabatan dan kedudukannnya
melainkan apa yang orang tersebut lakukan sahabat, Baikkah perbuataannya?, burukkah
 perbuataannya? atau terhinakah perbuataannya?.Jangan dikira dengan menjadi sarjana
diriku bangga, bukan sahabat , justru dengan menjadi doktor di bidangku sejuta tanggung
 jawab menanti di pundakku , sejuta godaan juga di hadapannku .Seandainya aku boleh
memilih dahulu aku akan menjadi manusia biasa dengan title biasa dari pada menjadi
sarjana . Manusia akan merasa kurang dan kurang ketika sebuah harapan telah di capai.
Harapan itulah yang membuat ambisi menjadi sebuah Kristal yang menggumpal ,
harapan pulalah yang menjadikan manusia lebih Tendesius untuk kepastian . Dalam hal
ini saya pribadi sangat respek dengan anda di usia masih muda bisa menggungkapkan
sebuah konsep, yang benar-benar menuntut saya untuk mengimbangi kecepatan anda
dalam bertindak. Akurasi anda dalam menganalisa. Marilah kita bedah Konsep Retorika
Pendidikan Indonesia untuk kita terapkan dalam dunia kecil kita Negeri Dongeng
nantinya dunia yang dimana jauh dari rasa iri dengki, kesombongan yang menerpa
manusia ketika menerima sebuah

 jabatan. Konsep ini tidak membutuhkan manusia yang pintar, sombong, dengki, iri, dan
seluruh ketamakaan manusia lainnya, melainkan konsep untuk tetap rendah, mawas dan
memahami serta mengalirkan hidup menuju Ketuhanan. Saduran dari pendapat Dr.James
Foo ,MM, MBA ,ph.D

A. Karakter Manusia BANGSA INDONESIA


SIAPA bilang bangsa kita tidak beragam. Do minasi program lawak di televisi
menunjukkan,bangsa kita gemar membanyol. Ketika dunia berlomba mengejar inventor 
hi-tech yang naik pesat, tingkat partisipasi
p artisipasi korupsi kita-menurut koran-sudah sampai
kelurahan. Bahkan sudah pula merambah dunia pendidikan di Indonesia . yang lebih
membanyolkan diri dengan entengnya prof – prof di Indonesia mengatakan itu hal yang
 biasa terjadi di masa tranformasi dari masa reformasi . kalau hal itu biasa lantas yang
mana akan menjadi luar biasa ? sulit bukan menjawab pertanyaan tersebut. tapi tidak 
 perlu bingung, karena itulah karakter bangsa kita.

Seperti yang kita ketahui, sudah sekian puluh tahun kita rajin memelihara wabah demam
 berdarah, misalnya. Kocaknya, keluarga korban demam berdarah yang tak tertolong
masih ada yang tidak gusar. Padahal, bagi seorang rakyat Belanda yang knalpot mobilnya
rusak gara-gara pemerintah membiarkan jalan jeglok saja mencak- mencak menuntut
GANTI RUGI . Konyol bukan ? Makanya jangan heran kalo kejadian ini terjadi di
Indonesia, yaa pasti dibiarkan saja oleh pemerintah, tidak ada kerjaan lain kecuali
KORUPSI, dan memperkaya diri.

Mungkin di situ enaknya (maaf) menggembala rakyat Indonesia. Selain rasa humornya
tinggi,mereka susah marah, pandai tersenyum, mudah trenyuh, dan gampang menangis
 bahkan dibohongi.

 Namun satu hal harus diakui, bangsa kita


kita mudah curiga, sangkaan yang kuat, dan lekas
tersinggung. Kata seorang sosiolog, boleh jadi karena wujud kekocakan karakter biar 
miskin asal sombong . Kocaknya,BENCI kepada orangnya, tetapi mau MENERIMA
sumbangannya.

Pernah pula menyaksikan sekian banyak penumpang bus luar kota yang sudi duduk di
lantai bus padahal membayar ongkos penuh. Atau mereka tak marah diturunkan
seenaknya di tengah jalan sebelum tiba ke tujuan dan mereka masih tertawa. Aneh
ngga? ?? Kita mafhum, boleh jadi karena sejak bayi bangsa kita selain rajin diajak 
tersenyum, juga belajar pandai tertawa ,ironis sekali , bukan ? katanya banyak Orang
yang merasa sudah berpendidikan tinggi, dengan titel berjubel, tetapi kenapa begitu naïf 
membiarkan orang bergelantungan di atas bus tanpa AC ? lantas bagaimana layanan
 publik Kita? Sudah begitu parahkah hingga Dunia Perguruan Tinggi /Universitas tidak 
mampu melakukan riset mengenai bagaimana mengatasai kemacetan lalu lintas yang di
 buat sendiri sehingga orang bergelantungan di atas bus umum tanpa layanan yang
memadai ? Cobalah Berpikir wahai…???

MELIHAT gejala seperti itu seorang psikolog bilang, “Mungkin itu sebabnya mengapa
 bangsa kita tergolong tahan banting. Dari muda mereka terbiasa hidup berdampingan
secara damai dengan tekanan, krisis, konflik, dan frustrasi. Daya tahan stresnya menjadi
kokoh. Oleh karena itu, boleh jadi dalam menghadapi tiap kematian; sia-sia, atau mati
konyol anggota keluarga sekalipun, mereka terlihat masih tegar”

Sejelek-jelek layanan publik yang pernah dialami masyarakat , masih ada pihak yang
mereka sanjung. Penderitaan dan kesusahan jelas-jelas mereka alami karena human error,
masih disangka God’s decision.Tengok mereka yang bergelantungan di bus kota tiap
hari, tanpa berpendingin merayap dijalan macet, dan macetnya akibat buatan manusia dan
ulah penguasa yang sibuk menjadi Tokoh yang aneh . Atau, beratnya menempuh
 buruknya jalan desa, tetapi mereka TABAH menerima. Padahal, setelah lebih dari
setengah abad merdeka, sudah selayaknya semua kesusahan itu tak mereka alami. Namun
kocaknya,bagi mereka, semua itu bukan masalah.

Tampaknya, dalam urusan badan, mereka boleh lelah dan letih, juga boleh nyeri, asal hati
tetap ayem, mereka tak mudah menjadi berang. Asalkan tidak sengaja menusuk hati,
 bangsa kita enak diajak bergaul. Turis asing senang datang ke negeri kita bisa jadi salah
satunya karena dalam serba KEKURANGAN BANGSA kita masih bertegur sapa dan
tulus tersenyum. Sutradara film mungkin melihatnya sebagai sebuah puisi. Masih ada
senyuman tulus di balik kegetiran hidup. Bagi setiap filsuf, potret itu juga sebuah
kekocakan hidup.Di negeri orang lain, warga terantuk batu saja sudah berteriak keras.
Kocaknya bangsa kita,meski sudah lama terinjak, mungkin diinjak, masih saja ada
senyum yang tidak dibuat-buat ala Mr Bean.

Bangsa lain mungkin sudah menjerit, bangsa kita MENAHAN rasa perih pedih
kehidupan tanpa mengaduh. Perhatian kecil dari penguasa membuat rakyat sumringah-
nya luar biasa. Apalagi jika sampai bisa membuat mereka kecukupan makan tiap hari.
Kocaknya pula, bangsa kita masih sering takut kepada polisi kendati tidak bersalah.
Masih tetap menaruh hormat kepada pamong, kendati proyek jalan desa dikorupsi dan
sawah dibiarkan puso , yang lebih konyolnya lagi masih menggantungkan harapan besar 
untuk bisa menjadi Mahasiswa PTN padahal NEGARA tempat Kita bernaung tidak 
memberikan jaminan kepastian apakah anak kita bisa bekerja atau malah jadi
 penggangguran intelektual ketika lulus Perguruan Tingi ?

Kita ingin menyetir gejala orang-orang di negara sosialis, yang saking beratnya hidup,
tanpa boleh berontak dan mengaduh sehingga yang muncul ungkapan satir dan gereget
humor sebagai katarsis. Dari situ ada tangkai-tangkai h umanisme yang mungkin terpetik.
Kalau di sana, misalnya, tumbuh fenomena sosial Mati Ketawa Cara Rusia , rasanya
 bukannya dibuat buat bila di sini ada pula spesies hidup berbangsa dengan kekocakan
karakter Mati Ketawa Cara Indonesia apakah anda mau coba ?

B. Mengurai Benang Kusut Pendidikan

JIKA pelaku Pemogokkan buruh dan mengorganisir rakyat kecil melawan kapitalis
 belanda itu lulusan sekolah khusus samin , maka lembaga pendidikan mereka berhasil
menjalankan visi dan misinya:mendidik orang menjadi Seorang Samin yang handal, setia
 pada tujuan. Saya tidak berbicara baik- buruk, benar-salah, atau mulia-jahatnya tindakan
tersebut dan cara yang dipilih untuk mencapai tujuan. Saya menilik bagaimana visi-misi
 pendidikan diimplementasikan sehingga peserta didik menghidupi dan menjalankannya
secara total dan all out.Yang jelas, proses pendidikan di sekolah Samin telah
menumbuhkan keberanian dan kemauan bertindak lulusannya, yang konyol di mata kita,
tetapi merupakan indikator sukses guru-gurunya. Pembaiatan menjadi semacam wisuda
untuk mengukuhkan keberanian dan kemauan itu. Lembaga-lembaga pendidikan formal
kita, dan lembaga pendidikan umum di mana pun, jelas tidak dimaksudkan untuk 
mendidik orang samin . Lembaga-lembaga
Lembaga- lembaga pendidikan kita memiliki tujuan filsafati
luhur. Saking luhurnya lupa bahwa yang didik adalah masyarakat yang masih perlu di
sadarkan lebih jauh.

Ada proses dan pengukuran. Ada pengukuhan janji dalam wisuda. Namun, tidak sedikit
lulusan dunia pendidikan kita yang tidak menunjukkan keberanian dan kemauan
 bertindak menurut tujuan dan nilai-nilai di mana mereka pernah dididik. Dalam arti
terbatas ini, sebenarnya lembaga-lembaga pendidikan formal telah gagal menjalankan
visi-misinya. Ironisnya, justru kegagalan inilah membedakannya dari pendidikan ala
Samin .Kita telah mematri pendidikan mengemban misi penyadaran (conscientitation)
atau istilahistilah serupa lain, seperti pemerdekaan dan pemanu siaan. Ini misi dasar 
mulia. Pendidikan harus membuat orang kian sadar akan jati diri dan asal-usul, dunia dan
lingkungan alam-sosial, serta tanggung jawabnya. Pendek kata, pendidikan dimaksudkan
membawa orang pada kesadaran insani.Sejauh ini tujuan pendidikan kita ada karena
tuntutan normatif sosial. Ia tidak tumbuh bersemai dalam d iri insan peserta didik, menjadi
 bagian tujuan hidupnya. Proses pendidikan kita tidak membuat peserta didik memahami
ideal di balik tujuan pendidikan.

Tujuan dicapai demi tujuan itu sendiri, sehingga kesediaan berkorban dalam perjuangan
mendekati ideal amatlah kecil, karena jiwa mereka yang terdidik tidak disatukan dengan
tujuan pendidikan itu. Di sinilah letak pentingnya ideologisasi tujuan pendidikan. Tujuan
 pendidikan menjadi target sekaligus semangat praksis pendidikan. Pencapaiannya bersifat
imperatif dan dilakukan dengan semacam drilling tujuan, sebagai semangat ideologis
yang harus diwujudkan. Ini perkara metodologi, agar praksis pendidikan tidak 
dipisahkan-tidak dialienasikan-dari tujuan pendidikan sendiri.

C. Hak belajar , atau Wajib Belajar ?

Jika diamati dengan saksama, gagasan wajib belajar merupakan suatu absurditas atau
kontradiksi. Pertama, proses belajar tidak mungkin pernah berjalan efektif jika ada suatu
 pemaksaan pada diri pembelajar. Gagasan student centeredness atau pendidikan yang
 berpusat pada siswa senantiasa mengedepankan dan mengharuskan pembelajar 
menyadari serta bertanggung jawab atas proses belajar yang dijalaninya. Ini didasarkan
 pada prinsip bahwa dorongan atau keinginan belajar dari diri sendiri merupakan unsur 
utama dalam proses belajar. Kecuali itu, proses belajar yang dipaksakan tidak akan
 pernah sustained atau bertahan.

Kedua, wajib belajar tampaknya telah rancu dengan wajib bersekolah. Wajib bersekolah
memang mudah sekali mengamatinya. Seorang siswa atau siswi yang tak pergi ke
sekolah pada saat jam sekolah jelas menyalahi wajib bersekolah. Sangat jelas dan mudah
menentukan seseorang melanggar wajib bersekolah atau tidak. Namun, bagaimana
dengan wajib belajar? Pada sisi yang lain, kita perlu mencatat bahwa seseorang yang
 bersekolah belum dapat diartikan sedang belajar.
Jika belajar merupakan suatu kewajiban, indikator apa yang menentukan seseorang lalai
 belajar atau tidak? Bagaimana pula operasi pelaksanaan pengamatannya nanti? Betapa
sulitnya mengukur apakah seseorang sedang belajar? Seorang anak yang bermain di
 pematang sawah atau tepi pantai mencari ikan apakah sedang tidak belajar? Seorang anak 
yang membantu ibunya berjualan di pasar apakah sedang tidak belajar? Seseorang anak 
 berumur 10 tahun yang sedang melamun di bawah pohon pada pinggiran sungai pada
 pukul 08.00, misalnya, apakah sedang melanggar kewajiban belajarnya? Memang,
kewajiban bersekolah mungkin dilanggarnya, tetapi kewajiban belajar? Kalau dia
ditanya, dia mungkin menjawab bahwa dia sedang belajar berpikir. Nah, lalu, bagaimana
 pula kita dapat menyangkalnya? Nah . Serba bingung serba rancu serba berebut menjadi
dicision maker di dunia pendidikan .

Atau nanti jangan-jangan ketika menteri pendidikan di resuffle oleh persidennya ganti
 pula kebijaksanaan dan kurikulumnya dengan dalil menyempurnakaan Kebijaksanaan .
Ironis rakyat lagi yang kena harus beli buku , beli seragam , beli perlengkapan untuk 
kurikulum yang baru.

Apa itu yang namanya Sibuk membingungkan diri sendiri?

Oleh karena itu, jelas sekali bahwa wajib belajar merupakan suatu gagasan yang
kontradiktif sekaligus sangat tidak operasional.

JIKA kita ingin menerapkan gagasan student centeredness, kita harus memberikan
tanggung jawab belajar pada siswa. Tentunya ini tidak berarti bahwa kita boleh
membiarkan anak atau murid kita tidak belajar. Justru sebaliknya, kita-guru dan
orangtua-perlu menyadarkan atau mencerahkan anak-anak akan pentingnya belajar bagi
kehidupan mereka. Kita perlu terusmenerus menyadarkan anak-anak atas hak belajarnya.
Keluarga perlu senantiasa berupaya menyuburkan bertumbuh kembangnya motivasi
 belajar anak-anak. Kendati demikian, yang paling utama menentukan terjadi atau
tidaknya proses belajar adalah siswa sendiri. Kita, orangtua maupun guru, bukan pelaku
utama dalam proses belajar anakanak kita.

Jika kita sudah sering berwacana gagasan siswa sebagai subyek dalam proses pendidikan,
maka mengembalikan tanggung jawab belajar pada siswa merupakan suatu aktualisasi
dan penerapan gagasan tersebut. Ini juga merupakan realisasi pemberdayaan siswa
melalui proses belajar.Cara pandang di atas sangat sejalan dengan makna belajar sebagai
hak setiap insan untuk mengembangkan dirinya. Jadi, akan lebih tepat jika pemerintah
 pusat beserta pemerintah daerah wajib menyediakan program sekolah sembilan tahun
yang terjangkau atau, jika mungkin,
mung kin, gratis bagi warganya. Artinya, pemerintah wajib
untuk menyediakan pendidikan sekolah bagi warganya. Adalah hak warga negara untuk 
memanfaatkan penyediaan program pendidikan tersebut. Adalah hak warga negara untuk 
 belajar dalam program yang disediakan pemerintah. Jangan sampai terjadi kebalikannya,
yakni rakyat berkewajiban belajar sembilan tahun dan negara berhak menyediakan
 pendidikan bagi rakyatnya. Kalaulah hal itu terjadi maka Bisa di katakan seperti Bagong
yang jadi raja Vs mbilung yang keblinger
k eblinger . Konyol dan sangat tidak habis di pikir 
 jadinya.
Belajar merupakan kegiatan yang dapat berjalan efektif melalui institusi formal seperti
sekolah maupun tak formal. Seorang anak belajar tidak hanya di dalam kelas sewaktu
 berinteraksi dengan gurunya, melainkan terjadi pula pada saat dia bermain dengan
temannya atau pada saat bekerja membantu orangtuanya menjahit, misalnya. Prinsip
 bahwa belajar tidak perlu melalui institusi formal juga harus diyakini pembuat kebijakan
 pendidikan nasional. Namun, jika kita melihat kegiatan warga negara melalui kacamata
kekuasaan, yakni dari arah atas ke bawah, maka memang gagasan wajib belajar cocok 
dengan nuansa instruksi atau perintah. Belajar perlu diperintah. Mungkin dianggapnya
warga negara tidak mau belajar jika tidak diwajibkan atau rakyat masih tidak tahu bahwa
 belajar itu perlu maka perlu di perintah Namun, jika kita ingin memosisikan setiap warga
negara sebagai pelaku utama dalam proses belajar bangsa, maka hak belajar akan jauh
lebih cerdas dan efektif daripada wajib belajar karena rakyatlah yang akhirnya akan
memilih sejauh mana kebijaksanaan yang tepat bagi mereka , bukan pemerintah.

D. Kenapa kita bersekolah ?

Pertanyaan saya diatas adalah sangat mendasar kenapa Kita Bersekolah? Hal diatas
tentunya Lebih Mengacu pada mengapa kita bersekolah dalam artian dan Konteks untuk 
 bisa baca tulis dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa atau bersekolah untuk 
sebagai gengsi belaka bahwa di sebut kaum Intelektual ? yang notabene Pendidikan dasar 
sampai perguruan tinggi .

Ada beberapa hal yang membuat saya trenyuh dan prihatin dengan Kondisi yang di
hadapi Kita semua sebagai bagian kecil bangsa Indonesia . Hal tersebut yang menggugah
saya untuk sadar tidak hanya mementingkan Bisnis semata.

1. Sekolah menciptakan Orang Pandai atau Orang yang bijaksana ?


Jika pertanyaan itu di lemparkan ke saya maka jawaban yang akan saya keluarkan adalah
Bagaimana Seorang yang bersekolah mengenal karekteristik dirinya sendiri. Tidak bisa di
 pungkiri bahwa yang namanya sebuah pendidikan sangat komunal , akan tetapi komunal
yang bagaimana untuk bisa mencapai tahapan yang di inginkan ? Masih ingat di kepalaku
 bagaimana seorang Murid SLTA yang memiliki rangking 1 justru tidak diterima dalam
ujian Pegawai Negeri Sipil, padahal sekolah itu telah menciptakan orang pandai seperti
anak tersebut hingga mendapatkan rangking 1 hingga semua institusi sekolah
menggangapnya sebagai tolak ukur sebagai siswa yang pandai. Tapi ketika berebut
mendaftar sebagai CPNS justru tidak ada prioritas sama sekali untuk mendapatkan
sebuah dispensasi untuk diterima , justru Anak yang tidak bisa apa-apa dalam artian tidak 
memiliki Rangking mendapatkan tempat yang sangat layak di pemerintahaan karena
(Kekrabatan} di lingkungannya . Sekali lagi Bangsa ini sudah sangat tidak mengenal
Bahasa symbol sehingga para pemegang kebijaksanaan negeri ini sibuk dengan tokoh
Mbilungnya mereka yang bersikap Samin terhadap rakyatnya sendiri

Dengan kejadian diatas bahwa anak yang pandai tidak mendapatkan tempat di
 pemerintahaan atau pegawai negeri atau pegawai instasi lainnya menandakan bahwa anak 
yang Pandai sekalipun tidak akan mendapatkan jaminan sebuah pekerjaan yang layak 
sesuai dengan prestasinya. Lantas bagaimana dengan pertanyaan saya tadi Sekolah
menciptakan Orang pandai atau orang yang bijaksana ? Lantas buat apa kita sekolah
kalau sekolah tidak ada Sebuah pengharapan yang di kejar , dalam artian percuma wajib
 belajar karena ketika belajar dengan seksama dengan sungguh sungguh menjadikan kita
mendapatkan rangking terus tidak mendapatkan sebuah penghargaan terhadap prestasi
yang kita buat ? Konyol bukan ?

Kalau kita menilik lebih jauh sebenarnya yang namanya Sekolah dasar sampai dengan
Sekolah Menengah Umum kan milik pemerintah (Daerah) kenapa harus susah-susah
mencari pegawai negeri sipil dengan membuka pendaftaran di CPNS , kenapa tidak 
mensyaratkan YANG BISA MENDAFTAR JADI CPNS ADALAH ANAK YANG
MEMILIKI RANGKING 1-15 Di SETIAP SEKOLAHNYA . Coba kita bayangkan jika
itu disyaratkan maka dengan susah payah pasti anak akan belajar dengan tekun dengan
giat dan rajin untuk mengejar bagaimana mendapatkan rangking sehingga mendapatkan
seterang harapan setelah lulus nantinya.

Ketika penerimaan dan tes pegawai jika ada anak yang tidak diterima itu menjadikan
Warning bagi sekolah yang bersangkutan untuk memacu pendidikannya lebih kencang
lagi untuk mengejar ketertinggalannya. Ironis memang masyarakat masih menganggap
PNS adalah tujuan hidup untuk mengubah nasib, karena keterjaminan masa tua,
keterjaminan pekerjaan keterjaminan Harkat dan martabat disebut priyayi . padahal
rebutan jadi PNS adalah peninggalan Kolonial belanda dalam menciptakan Stagnasi
 perbedaan di masyarakat pada jaman itu dimana orang /kaum terpelajar dijadikan
 pegawai pemerintahaan kerajaan belanda dan di sejajarkan dengan mereka.

Lantas dengan demikian dogma pemikiran masyarakat berbelok arah untuk menjadi
 pegawai negeri sipil. Apa mereka enggak melihat dengan seksama bagaimana Beban
 berat pemerintah untuk membiayai aparatur negara yang mulai Terbebani aparaturnya ,
dengan kinerja rendah tetapi masih menggaji , itu menandakan Cost yang berlebihan. Dan
apa mereka juga tidak berfikir sekarang ini untuk biaya pegawainya daerah dituntut
mandiri , sehingga dengan demikian jika tidak ada anggaran untuk itu akan menjadikan
Beban Hutang ? Konyol , gila dan tidak masuk akal. Lantas buat apa sekolah jika negara
saja tidak memberikan sebuah penghargaan atas prestasi anak-anak yang pandai.

Belum lagi bangunan sekolah yang rusak berat lantaran salah dalam
 penerapan pembangunan ,setingkat sekolah dasar Inpres saja sudah
hancur dindingnya , lantas bagaimana dulu perencanaan
 pembangunannya ? serius untuk membangun atau jangan-jangan
Kontraktor pelaksananya Justru berusahaa Mentogogkan Diri atas
semua kondisi yang di lakukan dahulu , dengan demikian apa tidak 
semakin parah yah.

2. Kenapa mahal bersekolah di Indonesia ?


Di negara-negara maju pendidikan sudah dipahami sebagai industri jasa yang sangat
 prospektif. Sebab itu, investor pun mulai banyak yang secara terbuka berhasrat
menanamkan modalnya untuk bisnis pendidikan. Bahkan, di Australia pendidikan sudah
merupakan sumber devisa nomor tiga dan diharapkan meningkat menjadi nomor dua
 beberapa tahun mendatang. Di Indonesia , jangankan pendidikan mau ke wc saja
mahalnya minta ampun , dengan alasan BBM naik lah , biaya kehidupan bertambah lah
dll , sehingga menjadikan Semuanya serba uang . Mahalnya biaya pendidikan di
Indonesia di picu dan dikarenakan pemerintah yang menganggap enteng dunia
 pendidikan dengan mengalokasikan anggaran pendapatan negara nya hanya 2 %,
meskipun sudah di paksakan 20 % untuk tahun ini tetap terlambat, anak anak tetap di
tarik biaya untuk sekolah dengan berbagai alasanlah. Imbas dari hal itu Buku-buku cetak 
yang seharusnya setiap pak menteri berkuasa hendaknya di sempurnakan, bukan ganti
 pak menteri ganti pula Kebijaksanaan yang menjadi motor penggeraknya lantas
 bagaimana Kondisi tersebut akan terata dengan baik jika setiap 5 tahun Orang yang
merasa Pintar di Pusdik Diknas merasa perlu mengganti ke bijaksanaan terkait dengan
 politisasi?.

Di sini pendidikan belum terarah dengan baik , masih jalan di tempat , mereka masih jadi
slogan Asal Lulus , Asal dapat gelar , Asal sudah sekolah. Lantas buat apa ? menambah
angkatan pengangguran Intelektual lagi ujung ujungnya pemerintah juga yang pusing
menciptakan lapangan kerja. Bagaimana mau menciptakan lapangan kerja kalau
 pemerintahaannya masih berebut Hegemoni I’m the hero, saya yanag terbaik, saya yang
 berkuasa. Konyol bukan ? Lebih konyol lagi investor pada lari dari bumi Indonesia
karena hegemoni tersebut , contoh singatnya Kenapa Sony Corpporation lebih senang
memindahkan Core bisnisnya ke Vietnam ? Karena di sana Biaya serba murah termasuk 
tenaga kerja yang masih murah , di Indonesia ? Mahal pekerjanya masih suka demo dan
 bertingkah . lulusan sarjananya belum mengerti dunia kerja 100 % karena memang tidak 
di persiapkan dengan matang. Sangat konyol sekali apa yang dilakukan penguasa dan
aparaturnya , lebih lebih pendidikan nasionalnya .

Di eropa pendidikan adalah Sebuah jendela bathin seseorang untuk melihat kemana arah
tujuan hidupnnya ? Mereka berkreasi dengan arahan dari Pusat litbang setempat untuk 
menemukan , meneliti , dan menggali masalah dengan baik. 10 tahun kedepan jika hal di
atas tidak di atasi akan menjadikan Ambruk pondasi negara kita sebenarnya mahalnya
 pendidikan Indonesia bisa di atasi jika Pengusahaa besar yang bergabung dalam
konglomerasi menyisihkan 20 % pendapatannya untuk mengabdikan di jalur pendidikan ,
namun itu pun tidak di lakukan sehingga masih mengantungkan harapan besar ke
 pemerintah Indonesia sebagai pelaksana.

3. Ramai-ramai Kuliah, Ramai-ramai Cari Kerja


Ketika para sarjana memadati berbagai arena bursa kerja untuk menawarkan ilmu dan
ijazah mereka, iklan-iklan penerimaan mahasiswa baru nyaris memenuhi halaman-
halaman surat kabar. Dua fenomena tersebut ironis. Promosi PT untuk menjaring calon
mahasiswa sama gencarnya dengan peningkatan pengangguran lulusan.

Beberapa PT memberikan keringanan biaya, tetapi PT-PT dengan nama


 besar memasang biaya masuk puluhan juta rupiah, yang justru dimaknai
tanda kebesaran dan mutu PT bersangkutan.
Maka, para calon mahasiswa ramai-ramai mendaftar kuliah, PT-PT menerima mereka
dengan sukacita, tetapi para pelaku pasar kerja bersiap-siap menolaknya setelah lulus
karena para sarjana tersebut dinilai tidak memiliki cukup kualifikasi yang dibutuhkan
dunia kerja. Dalam pandangan saya, pengangguran lulusan dan tidak nyambung-nya PT
dengan dunia kerja dimulai dari seleksi penerimaan mahasiswa baru. Akibatnya, seleksi
masuk ke sebuah PT semakin lebih ditentukan oleh kemampuan calon mahasiswa
membeli daripada kemampuan intelektualnya. Karena itu, sistem seleksi penerimaan
mahasiswa baru perlu dibenahi.

Sistem passing grade yang mengandalkan skor rerata ujian masuk sama tidak 
memadainya dengan sistem kuota, yang bergantung pada jumlah kursi yang tersedia di
suatu prodi PT. Gabungan sistem passing grade dan sistem kuota mungkin baik, namun
tetap belum menjamin mutu mahasiswa yang diterima.

Di Jerman dan Belanda proses seleksi ke PT telah dimulai dengan penjenjangan di


tingkat sekolah menengah. Saat pendaftaran ke PT, penerimaan mahasiswa baru
dilakukan dengan model gabungan sistem passing grade, kuota dan tes kompetensi dasar 
logika bahasa dan logika matematika.

Untuk program tertentu, seperti kedokteran, berlaku seleksi numerus klausus yang sangat
ketat. Hanya 10 persen terpandai lulusan SLTA di tingkat nasional boleh mendaftar. Jika
setelah tes jumlah 10 persen itu masih melebihi kuota, maka diberlakukan lotre. Karena
ketatnya numerus klausus, maka pernah terjadi seorang dokter Indonesia dengan 12 tahun
 pengalaman berpraktik di Papua diharuskan menempuh program persamaan selama dua
tahun sebelum diterima dalam program spesialisasi di Belanda.

Mengingat sekolah menengah di Indonesia hanya dua macam, proses seleksi calon
mahasiswa ke PT di Indonesia belum dapat dilakukan mulai jenjang pendidikan
menengah. Karena itu perlu model seleksi lain.Ujian menulis/mengarang dan wawancara
kiranya dapat diterapkan untuk meningkatkan daya seleksi gabungan sistem passing
grade dan kuota. Dari ujian menulis/mengarang dapat diketahui otentisitas, kemampuan
mengembangkan dan mengorganisasikan ide serta penguasaan bahasa yang merupakan
dasar sikap kritis dan daya analitis.Di sisi lain, perlu diajukan pertanyaan, kualifikasi
apakah sebenarnya yang isyaratkan oleh para pencari tenaga kerja lulusan PT? Ini tidak 
mudah dijawab. Studi-studi di Inggris dan Skotlandia dalam d ekade 1960-1970 (Hunter,
1981), berbagai seminar di Belanda dalam dekade 1980 (Weert, 1989) dan sebuah studi
kasus di Australia di tahun 1990-an (Hart, Bowder, and Watters, 1999) ditujukan untuk 
mencari jawaban dari para pencari tenaga kerja atas pertanyaan tersebut.Jawaban yang
diperoleh para peneliti umumnya adalah campuran kualitas personal dan prestasi
akademik.

Tetapi pencari tenaga kerja tidak pernah mengonkretkan, misalnya, seberapa vokasional
atau spesialistik mereka mengharapkan suatu prodi di PT. Kualifikasi seperti memiliki
kemampuan numerik, problem-solving dan komunikatif sering merupakan prediksi para
 pengelola PT daripada pernyataan eksplisit para pencari tenaga kerja.Dalam sebuah
survei tahun 2001, mengajukan pertanyaan yang sama kepada para pencari tenaga kerja
 pada sektor pendidikan, medis, hukum, perbankan, dan pertambangan di Yogyakarta,
Jakarta, dan Palembang. Hasil survei menunjukkan perubahan keinginan para pencari
tenaga kerja di ketiga kota di Indonesia itu dalam hal kualifikasi lulusan PT yang mereka
syaratkan.Tidak setiap persyaratan kualifikasi yang dimuat di iklan lowongan kerja sama
 penting nilainya bagi para pencari tenaga kerja. Dan dalam praktik, kualifikasi yang
dinyatakan sebagai paling dicari oleh para pencari tenaga kerja juga tidak selalu menjadi
kualifikasi yang paling menentukan diterima/tidaknya seorang lulusan PT dalam suatu
 pekerjaan.

Yang menarik, tiga kualifikasi kategori kompetensi personal, yaitu kejujuran, tanggung
 jawab,dan inisiatif, menjadi kualifikasi yang paling penting, p aling dicari, dan paling
menentukan dalam proses rekrutmen. Kompetensi interpersonal, seperti mampu bekerja
sama dan fleksibel, dipandang paling dicari dan paling menentukan.Namun, meskipun
sering dicantumkan di dalam iklan lowongan kerja, indeks prestasi kumulatif (IPK)
sebagai salah satu indikator keunggulan akademik tidak termasuk yang paling
 penting,paling dicari, ataupun paling menentukan.

Di sisi lain, reputasi institusi PT yang antara lain diukur dengan status akreditasi prodi
sama sekali tidak masuk dalam daftar kualifikasi yang paling penting, paling dicari,
ataupun paling menentukan proses rekrutmen lulusan PT oleh para pencari tenaga kerja.
Ada kecenderungan para pencari tenaga kerja mengabaikan bidang studi lulusan PT.
Dalam sebuah wawancara, seorang kepala HRD sebuah bank menegaskan, kesesuaian
kualitas personal dengan sifat-sifat suatu bidang pekerjaan lebih menentukan
diterima/tidaknya seorang lulusan PT. Kualifikasi-kualifikasi
Ku alifikasi-kualifikasi yang disyaratkan dunia
kerja tersebut penting diperhatikan pengelola PT untuk mengatasi tidak nyambung-nya
PT dengan dunia kerja dan pengangguran lulusan. Jika pembenahan sistem seleksi
mahasiswa baru dimaksudkan untuk menyaring mahasiswa sesuai kompetensi dasarnya,
 perhatian pada kualifikasi yang dituntut pasar kerja dimaksudkan sebagai patokan proses
 pengolahan kompetensi dasar tersebut.

Untuk itu semua, kerjasama PT dan dunia kerja adalah perlu.Yang lebih
konyol dari itu semua adalah parody perguruan tinggi yang berlomba lomba
menjaring lulusan Sekolah menengah umum / Atas untuk masuk ke
 perguruan tingginya. Yang membuat saya trenyuh dan sangat tidak habis
 pikir adalah sudah tahu perguruan Tinggi tidak layak secara operasional
karena fasilitas kurang memenuhi masih menerima lulusan SLTA/U
selayaknya sebuah bisnis yang penting Untung. Atau jangan jangan ini kah bisnis PT
untuk mendapatkan keuntungan dengan mengkesampingkan misi mulia sebagai institusi
 pendidikan ?

Lulusan perguruan tinggi yang dihasilkan di Indonesia _+ 250.000-350.000 orang


 pertahun. Dari jumlah itu, sekitar 90.000 yang terserap ke sektor formal dan sisanya
menganggur atau bekerja di sektor informal.Hal itu, jelas, menandakan bahwa semakin
 banyak sarjana justru tidak mengindikasikan negara semakin makmur.
Justru sebaliknya, semakin banyak sarjana, semakin tinggi pula tingkat pengangguran.
Para sarjana itu bekerja di sektor informal bukan karena keinginan mereka, namun karena
keadaan yang memaksa dan keterbatasan lapangan kerja. Kualitas perguruan tinggi di
Indonesia juga semakin menurun dibandingkan dengan negara-negara Asia lain. Ini dapat
dilihat dari peringkat perguruan tinggi Indonesia yang semakin anjlok setiap tahun. dari
50 perguruan tinggi di Asia, Institut Teknologi Ba ndung (ITB) menempati peringkat 21,
tahun 2004. Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Gadjah
Mada termasuk di urutan belakang. Institut Pertanian Bogor malah tidak masuk 
 peringkat. Ini ironis. Padahal, agrobisnis merupakan bidang yang paling banyak 
menyangkut hajat hidup penduduk kita lulusan perguruan tinggi di Indonesia bukan
merupakan tenaga siap pakai, tetapi siap tahu. Kondisi ini membuat sarjana harus
mendapat pelatihan lagi, idealnya tiga bulan, sebelum masuk ke dunia kerja.

Ironis bukan ? sangat menyedihkan bagiamana Anak anak bangsa kita harus menelan pil
 pahit yang tidak seharusnya di telan mereka saat ini , tetapi apa boleh buat pemerintah
telah menggiring Nuansanya ke arah jurang yang salah , ibarat Lokomotif maka
Masinisnya telah menjatuhkan kereta beserta gerbongnya jatuh tersungkur ke dalam
 jurang yang lebih dalam.

APAKAH DENGAN BEGITU MASIHKAH BANGGAKAH MENYANDANG


GELAR SARJANA ?

Baik S-1 – Doktor ? bahkan professor ? sedangkan lulusan yang diciptakan tidak siap
 pakai tidak siap kerja tidak tahu apa yang harus dilakukan dan terpaksa karena Kuliah ,
karena di terimanya di sana yah harus di sana.Lantas dengan sarjana yang didapatkan apa
sudah bisa membahagiakan anda ? sebuah pertanyaan dasar yang harus di jawab setiap
Insan yang ada di dunia Pendidikan apakah itu yang di cari Gelar tanpa pekerjaan yang
layak ?

Coba kalau semuanya berlaku seperti orang SAMIN , tidak ada rasa malu untuk 
mengakui kesalahaanya , kekurangannya dan kejujurannya Tidak ada Arogansi ,
idealisme untuk menjadi yang terdepan karena Lulusan Perguruan Tinggi ternama di
Indonesia. Dalam kamus bisnis saya Lulusan tinggi manapun tidak akan siap pakai,
 bahkan jika di bandingkan dengan anak lulusan SD otodidak yang bersifat samin
Mungkin saya akan membayar Jutaan dolar untuk gajinya karena sudah pasti tidak 
ambivalen dalam memimpin.

Asumsi orang di Indonesia masih beranggapan bahwa yang namanya Sarjana sudah ahli
di bidangnya , Justru saya katakan Keblinger karena belum tentu yang di kuasai adalah
hal yang benar benar Cumlade di bidangnya. Gelar dan Lulusan tidak ada dalam kamus
 perusahaan saya, karena Perusahaan saya mencetak Sarjana tanpa Title dan gelar. Biar 
tidak di akui yang jelas kenyataan memang mengatakan dia layak mengapa tidak di sebut
Sarjana? sekali lagi Kembali ke Idiealisme Manusia yang duduk di pendidikan tidak bisa
 bersikap samin untuk mengatakan baiknya. Masih bangga dengan Gelar yang di
sandangnya padahal Kesarjanaan yang di sandang belum tentu bisa mendapatkan sebuah
 jawaban Kenapa Kita bersekolah sampai Perguruan tinggi jika di perguruan tinggi
ternyata mencetak pengangguran Intelektual?.

UNIVERSITAS

Seharusnya yang namanya Universitas adalah sebuah lembaga dimana didalamnya


terdapat lembaga institusi gelar dan sertifikasi sarjana dan tempat mencetak sarjana harus
mampu menyerap pasar dan keinginan pasar untuk bersaing. Kelemahan Universitas di
Indonesia adalah :

1. Masih rancunya Lembaga Riset yang dimiliki BBPT , LIPI dan Lembaga Riset
Departement dengan Lembaga Riset Universitas . Menurut saya pribadi Harusnya BBPT
atau LIPI di hilangkan dalam artian tenaga Tenaga Risetnya di ganti dari Dosen / tenaga
 pengajar dari Universitas sehingga hasil riset tersebut tidak hanya untuk di Tumpuk 
dalam perpustakaan saja tetapi sangat Implikatif dengan pengajaran dimana Studi
 pengajaran mahasiswa berkembang dengan sendirinya dari riset tersebut , bukannya
Dosen di suruh Kompetensi cari Dana Riset . Sehingga dengan demikian tidak ada lagi
cerita Dosen Mengacu pada satu Buku mata kuliah saja dimana referensi tahun tahun
lama melainkan referensi berdasarkan riset yang dilakukan oleh Dosen tersebut. hal itu
memungkinkan Lulusan Universitas dan perguruan tinggi Kompetitif sekali.

2.Dengan Hilangnya BPPT/LIPI di ganti menjadi Dewan Riset nasional dengan tenaga
riset seluruh Dosen dari universitas dan perguruan tinggi sehingga yang namanya
Kurikulum Perguruan tinggi tidak Statis tetapi berdasarkan Metode pengembangan riset
tersebut.

3.Masih di perbolehkannya PTN/PTS yang tidak berkualitas secara operasional dan


masih rancunya kurikulum di universitas yang Tumpang tindih sehingga menjadikan
Dunia pendidikan jauh dari dunia kerja.

Tidak ada yang tidak mungkin untuk di lakukan jika kita bisa, Pendidikan adalah cara
mudah dalam regenerasi sebuah kaum , maka untuk melanjutkan komunitas konsep
 pendidikan ini di butuhkan pendidikan ala orang samin yang lugu ,polos dan membaca
kenyataan apa adanya.

Terus apakah harus terus menerus demikian??? cobalah berpikir….

Teknik Public Speaking: Retorika


Dakwah0
Dakwah0 comments
By romeltea
Posted on 14 May 2009 at 12:30pm
Retorika (rethoric) secara harfiyah artinya berpidato atau kepandaian berbicara. Kini
lebih dikenal dengan nama Public Speaking. Dewasa ini retorika cenderung dipahami
sebagai “omong kosong” atau “permainan kata-kata” (“words games”), juga bermakna
 propaganda (memengaruhi atau mengendalikan pemikiran-perilaku orang lain).

Teknik propaganda “Words Games” terdiri dari Name Calling (pemberian julukan buruk,
labelling theory), Glittering Generalities (kebalikan dari name calling, yakni penjulukan
dengan label asosiatif bercitra baik), dan Eufemism (penghalusan kata untuk menghindari
kesan buruk atau menyembunyikan fakta sesungguhnya).

Gaya Bahasa Retorika


1. Metafora (menerangkan sesuatu yang sebelumnya tidak dikenal dengan
mengidentifikasikannya dengan sesuatu yang dapat disadari secara langsung, jelas dan
dikenal, tamsil);
2. Monopoli Semantik (penafsir tunggal yang memaksakan kehendak atas teks yang
multi-interpretatif);
3. Fantasy Themes (tema-tema yang dimunculkan oleh penggunaan kata/istilah bisa
memukau khalayak);
4. Labelling (penjulukan, audiens diarahkan untuk menyalahkan orang lain),
5. Kreasi Citra (mencitrakan positif pada satu pihak, biasanya si subjek yang berbicara);
6. Kata Topeng (kosakata untuk mengaburkan makna harfiahnya/realitas sesungguhnya);
7. Kategorisasi (menyudutkan pihak lain atau skenario menghadapi musuh yang terlalu
kuat, dengan memecah-belah kelompok lawan);
8. Gobbledygook (menggunakan kata berbelit-belit, abstrak dan tidak secara langsung
menunjuk kepada tema, jawaban normatif-diplomatis);
9. Apostrof (pengalihan amanat dengan menggunakan proses/kondisi/pihak lain yang
tidak hadir sebagai kambing hitam yang bertanggung jawab kepada suatu masalah).

Retorika Dakwah
Retorika Dakwah dapat dimaknai sebagai pidato atau ceramah yang berisikan pesan
dakwah, yakni ajakan ke jalan Tuhan (sabili rabbi) mengacu pada pengertian dakwah
dalam QS. An-Nahl:125:

“Serulah oleh kalian (umat manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah, nasihat yang
 baik, dan berdebatlah dengan mereka secara baik-baik…”

Ayat tersebut juga merupakan acuan bagi pelaksanaan retorika dakwah. Menurut Syaikh
Muhammad Abduh, ayat tersebut menunjukkan, dalam garis besarnya, umat yang
dihadapi seorang da’i (objek dakwah) dapat dibagi atas tiga golongan, yang masing-
masingnya dihadapi dengan cara yang berbeda-beda sesuai hadits: “Berbicaralah kepada
manusia sesuai dengan kadar (takaran kemampuan) akal mereka”.

a. Ada golongan cerdik-cendekiawan yang cinta kebenaran, berpikir kritis, dan cepat
tanggap. Mereka ini harus dihadapi dengan hikmah, yakni dengan alasan-alasan, dalil dan
hujjah yang dapat diterima oleh kekuatan akan mereka.
 b. Ada golongan awam, orang kebanyakan yang belum dapat berpikir kritis dan
mendalam, belum dapat menangkap pengertian tinggi-tinggi. Mereka ini dipanggil
dengan mau’idzatul hasanah, dengan ajaran dan didikan, yang baik-baik, dengan ajaran-
ajaran yang mudah dipahami.

c. Ada golongan yang tingkat kecerdasannya diantara kedua golongan tersebut. Mereka
ini dipanggil dengan mujadalah billati hiya ahsan, yakni dengan bertukar pikiran, guna
mendorong supaya berpikir secara sehat.

Retorika Islam
Retorika dakwah sendiri berarti berbicara soal ajaran Islam. Dalam hal ini, Dr. Yusuf Al-
Qaradhawi dalam bukunya, Retorika Islam (Khalifa, 2004), menyebutkan prinsip-prinsip
retorika Islam sebagai berikut:
1. Dakwah Islam adalah kewajiban setiap Muslim.
2. Dakwah Rabbaniyah ke Jalan Allah.
3. Mengajak manusia dengan cara hikmah dan pelajaran yang baik.
4. Cara hikmah a.l. berbicara kepada seseorang sesuai dengan bahasanya, ramah,
memperhatikan tingkatan pekerjaan dan kedudukan, serta gerakan bertahap.

Secara ideal, masih menurut Dr. Yusuf Al-Qaradhawi, karakteristik retorika Islam a.l.
1. Menyeru kepada spiritual dan tidak meremehkan material.
2. Memikat dengan Idealisme dan Mempedulikan Realita.
3. Mengajak pada keseriusan dan konsistensi, dan tidak melupakan istirahat dan berhibur.
4. Berorientasi futuristik dan tidak memungkiri masa lalu.
5. Memudahkan dalam berfatwa dan menggembirakan dalam berdakwah.
6. Menolak aksi teror yang terlarang dan
d an mendukung jihad yang disyariatkan.
(www.romeltea.com).*

Referensi : dari berbagai sumber. Bahasan lengkap versi saya tentang Public Speaking
tertuang dalam buku “Lincah Menulis Pandai Bicara”, terbitan Nuansa Bandung, e-mail:
ynuansa@telkom.net.*

ttp://www.radarsulteng.com/berita/index.asp?Berita=Opini&id=47548
Memahami Retorika dalam Dialektika Komunikasi
Oleh : Muhamma
Muhammad
d Khairil*

PEPATAH klasik mengingatkan bahwa “berbicaralah, supaya saya dapat melihat dan mengenal
anda”. Pepatah tersebut dipertegas oleh Martin Luther bahwa “siapa yang pandai bicara maka
dialah manusia. Sebab berbicara adalah kebijaksanaan dan kebijaksanaan adalah berbicara”.
Bicara menunjukkan bangsa, bicara juga mengungkapkan apakah anda orang terpelajar atau
kurang ajar. Quintillianus mengatakan bahwa “tidak ada anugerah yang lebih indah, yang
diberikan oleh para dewa selain keluhuran berbicara”.

“Ilmu bicara” dikenal sebagai retorika. Retorika berarti seni untuk berbicara baik (Kunst, gut zu
reden atau Art bene dicendi), yang dicapai berdasarkan bakat alam (talenta) dan keterampilan
teknis. Dewasa ini retorika diartikan sebagai kesenian untuk berbicara baik dan dipergunakan
dalam proses komunikasi antarmanusia. Kesenian berbicara ini bukan hanya dituntut berbicara
lancer, namun lebih pada kemampuan untuk berbicara dan berpidato secara singkat, padat, jelas
dan mengesankan. Retorika modern mencakup ingatan yang kuat, daya kreasi dan fantasi yang
tinggi, teknik pengungkapan yang tepat dan daya pembuktian serta penilaian yang tepat.

Retorika modern adalah gabungan yang serasi antara pengetahuan, pikiran, kesenian dan
kesanggupan berbicara. Itu berarti orang harus dapat berbicara jelas, singkat dan efektif. Jelas
supaya mudah dimengerti, singkat untuk menghemat waktu dan efektif karena apa gunanya
berbicara kalau tidak membawa efek. Dalam konteks ini sebuah pepatah mengungkapkan bahwa
“Orang yang berbicara banyak tidak selalu berarti seorang yang pandai bicara seperti halnya
orang yang menebak banyak belum tentu penebak yang baik dan benar”.

Dalam pemaknaannya, retorika diambil dari bahasa Inggris rhetoric bersumber dari perkataan
latin rhetorica yang berarti ilmu bicara. Sedangkan Cleanth Brooks dan Robert Penn Warren
dalam bukunya Modern Rhetoric mendefenisikan retorika sebagai the art of using language
effectively atau seni penggunaan bahasa secara efektif. Hampir senada dengan hal tersebut
Aristoteles mengartikan retorika sebagai The art of pe rsuasion.

Perspektif retorika tentang komunikasi antarpersonal menyatakan bahwa konsep dan prinsip
tradisonal retorika untuk mempengaruhi masyarakat, sama baiknya diterapkan p ada komunikasi
yang akrab dan antarpersonal. Substansi retorika bertujuan fungsional. Menurut Harold Barrett
(1996) bahwa pemakai retorika berusaha “agar efektif, untuk mendapatkan jawaban, menjadi
orang, dikenali, didengarkan, dishahihkan, dimengerti dan diterima”. Tujuan interaksi retoris
merupakan dasar bersama tempat menjalin hubungan secara sukses. Orang-orang dalam
komunikasi antarpersonal, (masih menurut Barret) harus berusaha keras supaya efektif dan etis,
setiap saat menunjukkan penghargaan terhadap keberadaan orang lain, penghargaan terhadap
nilai intrinsic mereka sebagai manusia.

Secara substansial terdapat beberapa faktor situasional yang mempengaruhi proses komunikasi
dan persepsi seseorang dalamd alam interaksi antarpersonalnya yaitu pertama, deskripsi verbal adalah
penggambaran secara langsung tentang seseorang. Ketika seseorang menceritakan bahwa
“wanita itu tinggi, putih, cerdas, rajin, lincah dan kritis” maka sudah terbayang bahwa wanita itu
cantik, bahagia, humoris dan pandai bergaul (pada saat membayangkan maka deskripsi verbal
telah berlangsung).

Kedua, Proksemik yaitu studi tentang penggunaan jarak dalam penyampaian pesan. “ Ketika
Saudara menghadap seorang pejabat lalu Ia mempersilakan saudara duduk pada kursi yang
tersedia sementara Ia duduk jauh dari saudara bahkan dihalangi oleh meja lebar maka sa udara
mempersepsikan bahwa pejabat tersebut sebagai orang yang tidak begitu terbuka sehingga
saudara lebih berhati-hati berbicara dengannnya. Ketiga, Kinesik adalah ekspresi sikap dan
gerak tubuh seseorang. Untuk memperjelas tentang kinesik, maka silakan pembaca jawab
pertanyaan, bagaimana pendapat dan penilaian saudara ketika seseorang berbicara terpatah-
patah, kedua telapak tangannya saling meremas dan diletakkan di atas kedua paha yang
dirapatkan? (Jawaban pembaca merupakan persepsi yang didasarkan atas kinesik).

Keempat, Paralinguistik yaitu cara bagaimana seseorang mengucapkan lambang-lambang


verbal, meliputi tinggi rendahnya suara, tempo bicara dan proses bagaimana menyampaikan
pesan. Tempo bicara yang lambat, ragu-ragu, dan tersendat-sendat akan dipahami sebagai
ungkapan rendah diri atau “kebodohan”. Kelima, artifaktual yaitu meliputi segala macam
penampilan mulai dari potongan rambut, kosmetik yang dipakai, baju, tas, kendaraan dan atribut-
atribut lainnya. Persepsi bahwa seseorang kaya karena Ia mengendari mobil mewah, potongan
rambut yang rapi, menggunakan jas dan berbagai atribut parlente lainnya (padahal tahukah
saudara bahwa ia hanya seorang supir!).

Semua orang merindukan bisa menjelaskan sesuatu dengan baik, namun tidak semua bisa
melakukannya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan ilmu yang dipelajari, keterbatasan
kesungguhan untuk melatih diri, dan keterbatasan dari kegigihan serta semangat. Itulah hal yang
terkadang membuat kualitas dalam penyampaian sesuatu tidak meningkat.

Kemampuan menyampaikan ide hampir sama pentingnya dengan ide itu sendiri. Artinya sebuah
ide yang baik, menarik dan penting ternyata akan kurang bermakna jika disampaikan oleh
seseorang yang kemampuan komunikasinya terbatas. Sebaliknya, ide yang sederhana bahkan
kurang penting akan terkesan luar biasa jika disampaikan dengan teknik komunikasi yang baik.

Peningkatan penyajian informasi dalam dialektika retoris-etis antarpersonal dapat dilakukan


melalui pemaparan fakta yaitu pernyataan yang menunjukkan bahwa sesuatu itu benar. Ada tiga
kriteria yang dijadikan tolak ukur yaitu pertama relevancy adalah fakta yang diungkapkan
bermanfat atau relevan dengan kepentingan pembicara dan pendengar. Kedua, Sufficiency yaitu
fakta dapat mendukung gagasan utama dalam pembicaraan. Ketiga atau yang terakhir adalah
Plausibility yaitu sumber-sumber fakta harus dapat dipercaya nilai kebenarannya.

Sebagai refleksi akhir dalam tulisan ini mengingat kembali tentang seorang kopral kecil, veteran
Perang Dunia II berhasil naik menjadi kaisar Jerman. Dalam bukunya Main Kampf dengan tegas
Hitler mengatakan bahwa keberhasilannya disebabkan oleh kemampuannya berbicara. Ich
Konnte reden, ungkapnya. Lebih lanjut Ia mengungkapkan bahwa Jede Grosse Bewegung Auf 
Dieser Erde Verdankt ihr Wachsen den grosseren rednern und nicht den grossen schreibern
(setiap gerakan besar di dunia ini dikembangkan oleh ahli-ahli pidato dan bukan oleh jago-jago
tulisan).

* Muhammad Khairil, Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Fisip Untad dan Saat ini Sedang
Menempuh Program Pascasarjana (Doktoral/S3) Ilmu Komunikasi di Universitas Padjdjaran
Bandung.

edwi.dosen.upnyk.ac.id/KULIAH%202%20 RETORIKA.doc
Berbic
Berbicara
ara yang
yang akan
akan dapat
dapat mening
meningkatkatkan
kan kualit
kualitas
as eksist
eksistens
ensii (keber
(keberadaa
adaan)
n) di
tengah-tengah
tengah-tengah orang lain, bukanlah sekadar berbicara,
berbicara, tetapi berbicara
berbicara yang menarik 
(atrak
(atraktif
tif),
), bernil
bernilai
ai inform
informasi
asi (infor
(informat
matif)
if),, menghi
menghibur
bur (rekre
(rekreati
atif),
f), dan berpen
berpengar
garuh
uh
(persuasif). Dengan kata lain, manusia mesti berbicara berdasarkan  seni berbicara yang
dikenal dengan istilah retorika. Retorika adalah seni berkomunikasi secara lisan yang
dilakukan oleh seseorang kepada sejumlah orang secara langsung bertatap muka. Oleh
karena itu, istilah retorika seringkali disamakan dengan istilah pidato. Pada kesempatan
ini
ini, kit
kita akan
akan sama
sama-s
-sam
amaa membi
embica
cara
raka
kann dan
dan berl
berlat
atih
ih baga
bagaim iman
anaa kit
kita har
harus
memp
memper ersi
siapk
apkan
an dan
dan mela
melaku
kukan
kan pida
pidato
to,, agar
agar pidat
pidato
o kita
kita itu
itu memi
memili liki
ki daya
daya tari
tarik,
k,
informatif, rekreatif, dan persuasif.
PENGERTIAN PIDATO
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada
orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari
  besa
besar,
r, pi
pida
dato
to pe
pemb
mban
angk
gkit
it se
sema
mang
ngat
at,, pi
pidat
dato
o sa
samb
mbut
utan
an ac
acar
araa at
atau
au ev
even
ent,
t, da
dan
n la
lain
in
sebagainya.
Pida
Pidato
to ya
yang
ng bai
baik
k dap
dapat
at mememb
mber
erik
ikan
an susuat
atu
u kes
kesan
an pos
posit
itif
if ba
bagi
gi or
oran
ang-
g-or
orang
ang ya
yang
ng
mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di depan
 publik / umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang baik.

Tujuan Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. Mempeng
Mempengaru
aruhi
hi ora
orang
ng lai
lain
n aga
agarr mau men
mengik
gikuti
uti kemauan
kemauan kit
kitaa den
dengan
gan suk
sukaa rel
rela.
a.
2. Memberi suatu
suatu pemahaman atau informasi
informasi pada orang lain.
3. Mem
Membua
buatt ora
orang
ng lain senang dengan
dengan pidato
pidato yan
yangg men
menghi
ghibur
bur sehingg
sehinggaa ora
orang
ng lain
senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

JENIS-JENIS PIDATO
Berdasarkan pada ada tidaknya persiapan, sesuai dengan cara yang dilakukan
waktu
waktu pers
persia
iapa
pan,
n, kita
kita dapat
dapat memb
membagagii jeni
jeniss pida
pidato
to kedal
kedalam
am empa
empatt maca
macam,
m, yait
yaitu:
u:
impromtu, manuskrip, memoriter, dan ekstempore.

Pidato
Pidato improm
impromtu tu adal
adalah
ah pidat
pidato
o yang
yang dila
dilakuk
kukan
an seca
secara
ra tiba
tiba-t
-tib
iba,a, spont
spontan,
an, tanp
tanpaa
 persiapan sebelumnya. Apabila Anda menghadiri sebuah acara pertemuan, tiba-tiba Anda
dipanggil untuk menampaikan pidato, maka pidato yang Anda lakukan disebut impromtu.
Bagi juru pidato
pidato yang berpengalaman,
berpengalaman, impromtu
impromtu memiliki beberapa keuntungan:
keuntungan: (1)
Impromtu
Impromtu lebih
lebih dapat mengungkapkan
mengungkapkan perasaan
perasaan pembicara
pembicara yang sebenarnya,
sebenarnya, karena
 pembicara tidak memikirkan lebih dulu pendapat yang disampaikannya, (2) Gagasan dan
 pendapatnya dating secara spontan, sehingga tampak segar dan hidup, dan (3) Impromtu
memungkinkan
memungkinkan Anda terus berpikir.
berpikir. Tetapi bagi juru pidato
pidato yang masih “hijau”, belum
  berpeng
berpengala
alaman,
man, keuntun
keuntungan-
gan-keun
keuntun
tungan
gan di atas
atas tidak
tidak akan
akan tampak
tampak,, bahkan
bahkan dapat
dapat
mendatangkan kerugian sebagai berikut: (1) Impromtu dapat menimbulkan kesimpulan
yang
yang ment
mentah
ah,, kare
karena
na dasa
dasarr peng
pengetetah
ahua
uan
n yang
yang tida
tidak
k mema
memada dai,
i, (2)
(2) Impr
Improm
omtutu
mengakibatkan penyampaian yang tersendat-sendat dan tidak lancar, (3) gagasan yang
disamp
disampaik
aikan
an bisa
bisa “acak-a
“acak-acak
cakan”
an” dan ngawur,
ngawur, dan (4) Karena
Karena tiadan
tiadanyaya persia
persiapan,
pan,
kemungkinan “demam panggung” besar sekali. Jadi, bagi yang belum berpengalaman,
impromtu sebaiknya dihindari daripada Anda tampak “bodoh” di hadapan orang lain.

Pidato Manuskrip adalah pidato dengan naskah. Juru pidato membacakan naskah pidato
dari awal sampai akhir. Di sini lebih tepat jika kita menyebutnya”membacakan pidato”
dan bukan
bukan “meny
“menyamp
ampaik
aikan
an pidato
pidato”. ”. Pidat
Pidatoo manusk
manuskriprip perlu
perlu dilakuk
dilakukanan jika
jika isi yang
yang
disampaikan tidak boleh ada kesalahan. Misalnya, ketika Anda diminta untuk melaporkan
keadaan keuangan DKM, berapa pemasukan, dari mana saja sumbernya, dan berapa
 pengeluaran serta untuk apa uang dikeluarkan, Anda perlu menuliskannya dalam bentuk 
naskah dan baru kemudian membacakannya.
Pida
Pidato
to manu
manusk
skri
rip
p tent
tentu
u saja
saja buka
bukan n jeni
jeniss pida
pidato
to yang
yang baik
baik wala
walaupupun
un memi
memili
liki
ki
keuntun
keuntungan
gan-keu
-keuntu
ntungan
ngan sebaga
sebagaii beriku
berikut:
t: (1) Kata-k
Kata-kataata dapat
dapat dipili
dipilih
h sebaik
sebaik-ba
-baikn
iknya
ya
sehing
sehingga
ga dapat
dapat menyam
menyampaipaikan
kan arti
arti yang
yang tepat
tepat dan pernya
pernyataa
taann yang
yang gambla
gamblang,
ng, (2)
Pernyataan dapat dihemat, karena manuskrip dapat disusun kembali, (3) Kefasihan bicara
dapat
dapat dica
dicapai
pai kare
karena
na kata
kata-k
-kat
ataa suda
sudahh disi
disiapk
apkan
an,, (4)
(4) Hal-h
Hal-hal
al yang
yang ngaw
ngawurur atau
atau
menyimpang dapat dihindari, dan (5) Manuskrip dapat diterbitkan atau diperbanyak.
 Namun demikian, ditinjau dari proses komunikasi, pidato manuskrip kerugiannya
cukup berat: (1) Komunikasi pendengar akan akan berkurang karena pembicara tidak 
 berbicara langsung kepada mereka, (2) Pembicara tidak dapat melihat pendengar dengan
 baik karena ia lebih berkonsentrasi pada teks pidato, sehingga akan kehilangan gerak dan
 bersifat kaku, (3) Umpan balik dari pendengar tidak dapat mengubah, memperpendek 
atau memperpanjang pesan, dan (4) Pembuatannya lebih lama.
Pidato Memoriter adalah pidato yang ditulis dalam bentuk naskah kemudian dihapalkan
kata
kata demi
demi kata,
kata, sepert
sepertii seoran
seorang
g siswa
siswa madras
madrasah
ah menyam
menyampai
paikan
kan nasiha
nasihatt pada acara
acara
imtihan. Pada pidato jenis ini, yang penting Anda memiliki kemampuan menghapalkan
teks pidato dan mengingat kata-kata yang ada di dalamnya dengan baik. Keuntungannya
(jika hapal), pidato Anda akan lancar, tetapi kerugiannya Anda akan berpidato secara
datar dan monoton, sehingga tidak akan mampu menarik perhatian hadirin.

Pidato Ekstempore adalah pidato yang paling baik dan paling sering digunakan oleh
 juru pidato yang berpengalama
berpengalaman n dan mahir. Dalam menyampaika
menyampaikan n pidato
pidato jenis ini, juru
  pida
pidato
to hanya
hanya menymenyia
iapka
pkann gari
garis-
s-ga
gari besar (out-line)
riss besar out-line) dan
dan pokok
pokok-p
-pok
okok
ok baha
bahasasan
n
  penunjang  supporting
 (supporting points)
points) saja. Tetapi, pembicara tidak berusaha mengingat atau
menghapalkann
menghapalkannya ya kata demi kata. Out-line hanya merupakan pedoman untuk mengatur 
gagasan yang ada dalam pikiran kita. Keuntungan pidato ekstempore ialah komunikasi
  pendeng
pendengarar dan pembic
pembicara
ara lebih
lebih baik
baik karena
karena pembic
pembicara
ara berbic
berbicara
ara langsun
langsungg kepada
kepada
  pend
pendeng
engar
ar atau
atau khal
khalay
ayak
akny
nya,
a, pesan
pesan dapat
dapat fleks
fleksib
ibel
el untu
untuk
k diuba
diubahh sesu
sesuai
ai denga
dengan n
kebutuhan dan penyajiannya lebih spontan. Pidato jenis ini memerlukan latihan yang
intensif bagi pelakunya.

Jenis-jenis pidato juga dapat diidentifikasi berdasarkan tujuan pokok pidato yang
disam
disampa
paik
ikan
an.. Berd
Berdasasar
arka
kan
n tuju
tujuan
anny
nya,
a, kita
kita menge
mengena
nall jeni
jenis-
s-je
jeni
niss pidat
pidato:
o: pidato
informatif , pidato persuasif , dan pidato rekreatif . Pidato informatif  adalah pidato
yang tujuan utamanya untuk menyampaikan informasi agar orang menjadi tahu tentang
sesuatu. Pidato pesuasif  adal
Pidato pesuasif  adalah
ah pida
pidato
to yang
yang tuju
tujuan
an utam
utaman
anya
ya memb
membujujuk
uk atau
atau
mempengaruhi orang lain agar mau menerima ajakan kita secara sukarela bukan sukar 
rela. Pidato rekreatif  adalah pidato yang tujuan utamanya adalah menyenangkan atau
menghibur orang lain. Namun demikian, perlu disadari bahwa dalam kenyataannya ketiga
 jenis
 jenis pidato
pidato ini tidak dapat berdiri sendiri,
sendiri, melainkan
melainkan saling melengkapi
melengkapi satu sama lain.
(emphasis))
Perbedaan di antara ketiganya semata-mata hanya terletak pada titik berat (emphasis
tujuan pokok pidato.

Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1. Pidat
Pidato
o Pembukaan,
Pembukaan, adalah pidato singkat
singkat yang dibawakan oleh pembaca
pembaca acara atau
mc.
2. Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
pertemuan.
3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara kegiatan
atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan waktu yang
terbatas secara bergantian.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh untuk 
meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau kegiatan.
6. Pidat ato
o Pertanggu gun
ngjawaban, adalah pidat ato
o yang berisi suatu lap apo
oran
 pertanggungjawaban.

TAHAP PERSIAPAN PIDATO


Sebelum
Sebelum berpidato,
berpidato, berdakwah, atau berceramah,
berceramah, kita harus mengetahui
mengetahui lebih
dulu apa yang akan kita sampaikan
sampaikan dan tingkah
tingkah laku apa yang diharapkan dari khalayak 
kita;
kita; bagaima
bagaimana
na kita
kita akan
akan mengem
mengemban
bangkan
gkan topik
topik bahasan
bahasan.. Dengan
Dengan demiki
demikian,
an, dalam
dalam
tahap persiapan pidato, ada dua hal yang harus kita lakukan, yaitu: (1) Memilih Topik 
dan Tujuan Pidato dan (2) Mengembangkan Topik Bahasan.

1. Memilih
Memilih Topik
Topik dan
dan Tujuan
Tujuan Pidato
Pidato
Seringkali kita menjadi bingung ketika harus mencari topik yang baik, seakan-
akan dunia ini kekeringan bahan pembicaraan, seakan-akan kita tidak memiliki keahlian
apa-apa. Jangan bingung, karena sebenarnya setiap orang memiliki keahlian masing-
masing, hanya kita seringkali tidak menyadarinya. Mang Endang mungkin tidak dapat
 berbicara tentang hukum waris dengan baik, tetapi Mang Endang dapat dengan lancar 
  berbicara tentang cara memperbaiki mobil yang rusak. Pak Haji Holis mungkin akan
sangat lancar berbicara
berbicara tentang
tentang hukum waris, tetapi hampir pasti beliau
beliau akan gagap jika
diminta menjelaskan bagaimana caranya memperbaiki mobil yang mogok. Inilah yang
disebut keahlian spesifik. Setiap orang punya potensi untuk ahli di bidangnya masing-
masing. Hal yang akan menjadi masalah bagi seseorang ketika harus berpidato adalah
 jika orang itu memaksakan diri berbicara tentang persoalan yang tidak dikuasainya, hal
yang
yang tidak
tidak dipaha
dipahamin
minyaya (  Numawi
Numawi kitu, ulah
ulah maksake
maksakeun
un anjeun
anjeun nyarios
nyarios anu urang 
urang 
nyalira henteu ngartos kana naon anu dicarioskeun!).
dicarioskeun!).
Untuk membantu Anda menemukan topik bahasan dalam pidato, Profesor Wayne N.
Thompson menyusun sitematika sumber topik sebagai berikut:
o Pengalaman Pribadi:
o Perjalanan
o Tempat yang pernah dikunjungi
o Wawancara dengan tokoh
o Kejadian luar biasa
o Peristiwa lucu
o Kelakukan atau adat yang aneh
o Hobby dan Keterampilan: Cara melakukan sesuatu, Cara bekerja sesuatu
o Peraturan dan tata cara
o Pengalaman Pekerjaan dan Profesi
o Pekerjaan tambahan
o Profesi Keluarga
o Masalah Abadi
o Agama
o Pendidikan
o Masalah kemasyarakatan
o Persoalan pribadi
o Kejadian
Kejadian Khusus:
Khusus: Perayaan
Perayaan atau peringatan khusus (Misalnya
(Misalnya,, Maulud
 Nabi)
o Peristiwa yang erat kaitannya dengan peringatan
o Minat Khalayak: Pekerjaan, Rumah tangga, Kesehatan dan penampilan
o Tambahan ilmu

Kriteria Topik yang Baik 


Untuk menentukan topik yang baik, kita dapat menggunakan ukuran-ukuran sebagai
 berikut:
Topik harus sesuai dengan latar belakang pengetahuan Anda
Topik yang paling baik adalah topik yang memberikan
memberikan kemungkinan
kemungkinan Anda lebih
tahu
tahu daripa
daripada
da khalay
khalayak,
ak, Anda lebih
lebih ahli
ahli diband
dibanding
ingkan
kan dengan
dengan kebanya
kebanyakankan
 pendengar.
 pendengar. Jika Anda merupakan
merupakan orang yang paling tahu tentang tata cara sholat sholat
yang baik dibandingkan dengan orang lain, maka berpidatolah dengan tema atau
topik itu; sebaliknya jika Anda tidak begitu paham tentang tata cara sholat yang
 baik, jangan pernah Anda memaksakan diri untuk berbicara tentang masalah itu.
Topik harus menarik minat Anda
Topik yang enak dibicarakan tentu saja adalah topik yang paling Anda senangi
atau topik yang paling menyentuh emosi Anda. Anda akan dapat berbicara lancar 
tentang kaitan berpuasa dengan ketentraman hati, sebab Anda pernah merasa
tidak tenang ketika pernah tidak berpuasa secara sengaja di bulan ramadhan.
Topik harus menarik minat pendengar
Dalam berdakwah atau berpidato, kita berbicara untuk orang lain, bukan untuk 
diri kita sendiri. Jika tidak ingin ditinggalkan pendengar atau diacuhkan oleh
hadirin, Anda harus berbicara tentang sesuatu yang diminati mereka. Walaupun
hal-hal
hal-hal yang
yang menari
menarik k perhat
perhatian
ian itu sangat
sangat tergan
tergantun
tungg pada situas
situasii dan latar 
latar 
 belakang khalayak/hadirin, namun hal-hal yang bersifat baru dan indah, hal-hal
yang
yang menymenyenentu
tuhh rasa
rasa kema
kemanu
nusisiaa
aan,
n, petu
petual
alan
anga
gan,n, konf
konflilik,
k, kete
ketega
gang
ngan
an,,
ketidakpast
ketidakpastian,
ian, hal yang berkaitan dengan keluarga, humor, rahasia, rahasia, atau hal-hal
hal-hal
yang memiliki
memiliki manfaat
manfaat nyata bagi hadirin
hadirin adalah
adalah topik-topi
topik-topik k yang akan menarik 
menarik 
 perhatian.
Topik harus sesuai dengan pengetahuan pendengar
Betapapun
Betapapun baiknya topik, jika tidak dapat dicerna oleh khalayak,khalayak, topik itu bukan
saja tidak menarik tetapi bahkan akan membingungkan mereka. Oleh karena itu,
sebelum Anda menentukan topik dakwah, ketahuilah terlebih dahulu bagaimana
rata-rata tingkat pengetahuan pendengar yang menjadi khalayak sasaran pidato
Anda. Gunakanlah bahasa, gaya bahasa, dan istilah-istilah yang dimengerti oleh
hadirin, bukan istilah-istilah yang hanya dipahami oleh Anda (meskipun istilah itu
keren sekali).
Topik harus jelas ruang lingkup dan pembatasannya
Topi
Topikk yang
yang baik
baik tida
tidak
k bole
bolehh terl
terlal
alu
u luas
luas,, sehi
sehing
ngga
ga seti
setiap
ap bagi
bagian
an hany
hanyaa
memperoleh ulasan sekilas saja, atau “ngawur”. Misalnya, Anda memilih topik 
Agama, tetapi kita tahu agama itu luas sekali. Agama bisa menyangkut moralitas,
sistem kepercayaan, cara beribadat, dan lain-lain. Agar topik kita jelas, ambilah
tentang sholat yang 
misalnya tentang cara beribadat, lebih jelas lagi ambilah topik tentang sholat
khusu’ , dan seterusnya.
Topik harus sesuai dengan waktu dan situasi
Maksud
Maksudnyanya,, kita
kita harus
harus memili
memilihh topik
topik pidato
pidato atau
atau topik
topik dakwah
dakwah yangyang sesuai
sesuai
dengan waktu yang tersedia dan situasi yang terjadi. Jika Anda diberikan waktu
untuk berbicara selama 10 menit, janganlah Anda memilih topik yang terlalu luas
yang tidak mungkin dijelaskan dalam waktu 10 menit. Jika Anda harus berbicara
rata-rata usianya belum akil baligh,
di hadapan para santri yang rata-rata baligh, janganlah Anda
memilih topik dakwah tentang tata cara hubungan suami-istri, bicaralah tentang
kebersihan sekolah, misalnya.
Topik harus dapat ditunjang dengan bahan yang lain
Jika
Jika Anda memili
memilih
h topik
topik tentang   Hadits
tentang Hadits Shahih dan  Dhoif , lengkap
lengkapii bahan
bahan
 pembicaraan Anda dengan sumber-sumber rujukan (bisa berupa: kitab, buku, atau
 perkataan ulama) yang sesuai.

Merumuskan Judul Pidato


Hal yang erat kaitannya dengan topik adalah judul. Bila topik adalah pokok 
 bahasan yang akan diulas, maka judul adalah nama yang diberikan untuk pokok bahasan
itu. Seringkali judul telah dikemukakan lebih dahulu kepada khalayak, karena itu judul
 perlu dirumuskan terlebih dahulu. Judul yang baik harus memenuhi tiga syarat, yaitu:
relevan , propokatif , dan singkat .  Relevan artinya ada hubungannya dengan pokok-
bahasan; Propokatif artinya
  pokok bahasan; Propokatif  artinya dapat menimbulkan hasrat ingin tahu dan antusiasme
 pendengar; Singkat berarti
Singkat  berarti mudah ditangkap maksudnya, pendek kalimatnya, dan mudah
diingat.

Menentukan Tujuan Pidato


Ada dua macam tujuan pidato, yakni: tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan
umum
umum pidato
pidato biasan
biasanya
ya dirumu
dirumuska
skan
n dalam
dalam tiga
tiga hal:
hal: memberitahukan (informatif),
mempengaruhi (persuasif), dan menghibur (rekreatif). Tujuan khusus ialah tujuan yang
dapat dijabarkan dari tujuan umum. Tujuan khusus bersifat kongkret dan sebaiknya dapat
diukur tingkat pencapaiannya atau dapat dibuktikan segera.
Hubungan antara topik judul, tujuan umum, dan tujuan khusus dapat dilihat pada contoh-
contoh di bawah ini:
Topik : Faedah memiliki sifat pemaaf 
Judul : Pemaaf Sumber Kebahagiaan
Tujuan Umum : Informatif (memberi tahu)
Tujuan Khusus: Pendengar mengetahui bahwa:
Sifat dendam menimbulkan gangguan jasmani dan rohani
Sifat pemaaf menimbulkan ketentraman jiwa dan kesehatan

2. Teknik Mengembangkan
Mengembangkan Pokok Bahasan
Bila topik yang baik sudah ditemukan, kita memerlukan keterangan untuk menunjang
topi
topik
k ters
terseb
ebut
ut.. Kete
Ketera
rang
ngan
an penun
penunja
jang
ng (supp
(suppor
orti
ting
ng point
points)
s) dipe
diperg
rguna
unaka
kan
n untu
untuk 

memper
memperjeljelas
as uraian
uraian,, memper
memperkuat
kuat kesan,
kesan, menamb
menambah ah daya
daya tarik,
tarik, dan memper
mempermud
mudah
ah
 pengertian.
Ada enam macam teknik pengembangan bahasan dalam berpidato:
 Penjelasan. Penjelasan adalah memberikan keterangan terhadap istilah atau kata-kata
yang disampaikan. Memberikan penjelasan dapat dilakukan dengan cara memberikan
 pengertian atau definisi. Misalnya, istilah Iman kepada Allah Anda jelaskan dengan
kalimat: “  Iman adalah rasa percaya dan yakin akan kebenaran adanya Allah di
dalam hati dan dibuktikan dengan perbuatan melaksanakan segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya.”
larangan-Nya.”
Contoh. Contoh
Contoh adalah
adalah upaya
upaya untuk
untuk mengko
mengkongkr
ngkretk
etkan
an gagasan
gagasan,, sehing
sehingga
ga lebih
lebih
mudah untuk dipahami. Contoh dalam pidato dapat berupa cerita yang rinci yang
disebut ilustrasi . Untuk
Untuk member
memberikan
ikan contoh
contoh tetant
tetantang
ang kesabar
kesabaran,
an, misaln
misalnya
ya Anda
Anda
menggunakan cerita tentang kesabaran Nabi Ayub dalam menghadapi cobaan Allah
melalui penyakit kulit yang dideritanya.
 Analogi . Analogi
Analogi adalah perbandingan
perbandingan antara dua hal atau lebih untuk menunjukkan
menunjukkan
  persa
persamaa
maan n atau
atau perbed
perbedaann
aannya.
ya. Ada dua macammacam analog i: analogi
analogi: analogi harfiyah
harfiyah dan
analogi kiasan.
kiasan. Analogi harfiyah (lite(literal
ral analogy)
analogy) adalah perbandingan di antara
objek-objek dari kelompok yang sama, karena adanya persamaan dalam beberapa
aspek tertentu. Misalnya, membandingkan manusia dengan monyet secara biologis.
Analogi kiasan adalah perbandingan di antara objek-objek di antara kelompok yang
tidak sama.
Testimoni . Test
Testim
imon
onii iala
ialah
h perny
pernyat
ataa
aann ahli
ahli yang
yang kita
kita kutip
kutip untuk
untuk menu
menunjnjan
angg
 pembicaraan
 pembicaraan kita. Pendapat ahli itu dapat kita ambil dari pidato seorang ahli, tulisan tulisan
di surat kabar, acara televisi, dan lain-lain, termasuk kutipan dari kitab suci, hadits,
dan sejenisnya.
 Statistik . Statis
Statistik
tik adalah
adalah angka-a
angka-angka
ngka yang
yang diperg
diperguna
unakan
kan untuk
untuk menunj
menunjukk
ukkan
an
 perbandingan kasus dalam jenis tertentu. Statistik diambil untuk menimbulkan kesan
yang
yang kuat,
kuat, memper
memperjel jelas,
as, dan meyaki
meyakinkankan.
n. Misaln
Misalnya,
ya, untuk
untuk meluki
melukiska
skann betapa
betapa
 bokbroknya akhlak generasi muda di Indonesia, Anda menggunakan kalimat, “Wahai “Wahai
 saudara-saudara, menurut hasil penelitian, saat ini lebih dari 65 persen remaja di
 Indonesia telah melakukan hubungan seks sebelum nikah…” nikah…”
 Perulangan. Perulangan adalah menyebutkan kembali gagasan yang sama dengan
kata-kata
kata-kata yang berbeda. Perulangan
Perulangan berfungsi untuk menegaskan
menegaskan dan mengingatkan
mengingatkan
kembali.

Teknik Menyusun Pesan Pidato


H.A. Overstreet, seorang ahli ilmu jiwa untuk mempengaruhi manusia, berkata,
“let your speech march”.
march”. Suruh pidato Anda berbaris tertib seperti barisan tentara dalam
(well-organized ) akan menciptakan suasana yang
suatu pawai. Pidato yang tersusun tertib (well-organized 
 favorable,
 favorable, membangkitkan minat, memperlihatkan pembagian pesan yang jelas, sehingga
memudahkan pengertian, mempertegas gagasan pokok, dan menunjukkan perkembangan
 pokok-pokok pikiran secara logis. Pengorganisasian pesan dapat dilihat menurut isi pesan
itu sendiri atau dengan mengikuti proses berpikir manusia. Yang pertama kita sebut
organi
organisas pesan (messages
sasii pesan messages organization
organization)) dan yang
yang kedua
kedua disebut
disebut pengatura
pengaturann pesan
pesan
(message arrangement ).).

Organisasi Pesan
Organ
Organis
isas
asii pesa
pesan
n dapat
dapat meng
mengik
ikut
utii enam
enam macam
macam urut an  sequence),
urutan  (sequence), yait
yaitu:
u:
deduktif, induktif , kronologis , logis, spasial , dan topikal . Urutan deduktif 
deduktif  dimulai
dengan menyatakan dulu gagasan
gagasan utama,
utama, kemudian
kemudian memperjelas
memperjelasnya
nya dengan keterangan
keterangan
  pen
penun
unja
jang
ng,, peny
penyimimpu
pula
lan,
n, dan
dan bukt
bukti.
i. Seba
Sebali
likn
knya
ya,, dalam urut
dalam urutan
an indu
indukt
ktif 
if  kita
mengem
mengemukak
ukakan
an perinc
perincian
ian-per
-perinc
incian
ian dan kemudi
kemudianan menari
menarikk kesim
kesimpul
pulan.
an. Jika
Jika Anda
menyatakan dulu mengapa perlu menghentikan kebiasaan merokok, lalau menguraikan
alasan-alasannya, Anda menggunakan urutan deduktif. Tetapi bila Anda menceritakan
sekian banyak contoh dan pernyataan dokter tentang akibat buruk merokok dan kemudian
Anda menyimpulkan
menyimpulkan bahwa rokok berbahaya
berbahaya bagi kesehatan,
kesehatan, maka Anda menggunakan
urutan induktif.
Dalam urutan kronologis,
kronologis, pesan disusun berdasarkan urutan waktu terjadinya peristiwa.
Dalam urutan logis,
logis, pesan disusun berdasarkan sebab ke akibat atau dari akibat ke sebab.
Bila Anda menjelaskan proses kekufuran dari sebab-sebabnya lalu ke gejala-gekalnya,
maka Anda mengikuti urutan logis dari sebab ke akibat..
Dalam urutan spasial , pesan disusun berdasarkan tempat. Cara ini dipergunakan jika
 pesan berhubungan dengan subjek geografis atau keadaan fisik lokasi..
Dalam urutan topikal , pesan disusun berdasarkan topik pembicaraan: klasifikasinya, dari
yang penting ke yang kurang penting, dari yang mudah ke yang sukar, dari yang dikenal
ke yang asing.

Pengaturan Pesan
Bila
Bila pesan
pesan sudah
sudah terorg
terorgani
anisas
sasii dengan
dengan baik,baik, kita
kita masih
masih perlu
perlu menyes
menyesuai
uaikan
kan
organisasi pesan ini dengan cara berpikir khalayak pendengar. Urutan pesan yang sejalan
denga
dengan n pros
proseses berpi
berpiki
kirr manus
manusiaia dise
disebu
butt oleh
oleh Alan
Alan H. Monro
Monroee sebag
sebagai
ai motivated 
 sequence (urutan bermotif). Menurut Monroe, ada lima tahap urutan bermotif: perhatian
(attention), kebutu
kebutuha
hann (needs), pemuasan ( satisfaction), visualis asi (visualization),
visualisasi
dan tindakan ( action).
Dengan demikian, pidato yang baik dan efektif adalah pidato yang sejak awal mampu
membangkitkan perhatian khalayak pendengar, mampu membuat pendengar merasakan
adanya kebutuhan tertentu, memberikan petunjuk bagaimana cara memuaskan kebutuhan
terseb
tersebut,
ut, dapat
dapat mengga
menggambambarka
rkann dalam
dalam pikira
pikiranny
nnyaa penera
penerapan
pan usul
usul yang
yang dianju
dianjurka
rkan
n
kepadanya, dan akhirnya mampu menggerakkan khalayak untuk bertindak sesuai anjuran
kita.
Misalnya, kita akan mengajak seseorang untuk memotong rambutnya yang gondrong.
Anda memuali pembicaraan dengan melontarkan perkataan: “ Lihat  Lihat rambutmu!!! Kutu-
kutu bergelantungan dengan bebasnya…”
bebasnya…” Anda sedang memasuki tahap perhatian. Lalu
Anda berkata lagi, “ Kutu-kutu itu tentu membuat kepalamu gatal dan kamu pasti tidak 
bisa tidur
tidur nyenyak 
nyenyak …” Anda tengah
tengah berada
berada pada tahaptahap memban
membangkigkitka
tkan
n kebutuh
kebutuhan.
an.
“Memotong rambut itu mudah dan murah, cukup dengan uang Rp 3.000 atau bahkan
 gratis…”
 gratis…” Anda masuk pada tahap pemuasan. “ Jika   Jika kamu tetap membiarkan rambutmu
 jabri
 jabrigg begitu
begitu dan mem
membeba
bebaskan
skan kutu-ku
kutu-kututu menyedo
menyedott darahmu
darahmu,, kamu
kamu tampak
tampak seperti
seperti
orang kurang waras dan mustahil gadis-gadis di desa ini akan tertarik kepadamu…, tapi
  jika
jika kamu
kamu cepat
cepat memoton
memotong g dan merapi
merapihkahkann rambut
rambutmu,
mu, kutu-ku
kutu-kutu
tu itu akan
akan segera
segera
mengucapkan selamat tinggal pada kepalamu dan gadis-gadis cantik akan mengucapkan
 selamat datang arjunaku…”
arjunaku…” Anda sudah masuk pada tahap visualisai. “ Ayo, cukurlah
rambutmu sekarang…!!!”
sekarang…!!!” Anda melakukan tahap tindakan.

Membuat Garis-garis Besar Pidato


Garis-garia besar (out-line) pidato merupakan pelengkap yang amat berharga bagi
 pembicara yang berpengalaman dan merupakan keharusan bagi pembicara yang belum
  berpeng
berpengala
alaman.
man. Garis
Garis besar
besar pidato
pidato ibarat
ibarat peta
peta bumi
bumi bagi
bagi komuni
komunikat
kator
or yang
yang akan
akan
memasuki daerah kegiatan retorika. Peta ini memberikan petunjuk dan arah yang akan
dituju. Garis besar yang salah akan mengacaukan “perjalanan” pembicaraan, dan garis
 besar yang teratur akan menertibkan “jalannya” pidato.
Garis-garis besar pidato yang baik terdiri dari tiga bagian: pengantar , isi, dan
penutup . Deng
Denganan meng
menggu
gunak
nakanan urut
urutan
an berm
bermot
otif
if dari
dari Alan
Alan H. Monr
Monroe
oe,, kita
kita dapa
dapatt
membaginya
membaginya menjadi
menjadi lima bagian: perhatian,
perhatian, kebutuhan,
kebutuhan, pemuasan,
pemuasan, visualisa
visualisasi,
si, dan
tindakan. Perhatian ditempatkan pada pengantar; kebutuhan, pemuasan, dan visualisasi
kita tempatkan pada isi; dan tindakan kita tempatkan pada penutup pidato

contoh pidato sederhana

Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah, Bapak dan Ibu Guru, serta teman-teman yang saya

cintai.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

atas segala rahmat-Nya pada hari ini kita dapat berkumpul bersama guna mengadakan acara

perpisahan sekolah.

Para hadirin yang saya hormati, iji nkan saya mewakili teman-teman untuk menyampaikan

sepatah dua patah kata dalam rangka perpisahan ini.

Selama bersekolah, kami sebagai siswa sangat bangga dan berterima kasih dengan semua

guru yang telah mengajar di sekolah ini, yang dengan sangat baik, tidak pernah pilih kasih

dalam mendidik, sangat sabar dan tidak kenal lelah dalam membimbing kami. Berkat jerih

payah semua guru, kami pun dapat lulus dari SMP ini.

Mudah-mudahan semua guru yang bertugas mengajar di sekolah ini dapat diberikan

kesehatan yang baik dan diberi kebahagiaan selalu.

Juga untuk teman2 semua. Sungguh berat rasanya berpisah dengan kalian semua, karena kita

sudah bersama2 selama 3 tahun ini. Tapi tetap saya juga mendoakan
mendoakan teman2 semua dapat

melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, baik ke SMA, ke SMK, ke STM maupun institusi

pendidikan lainnya untuk dapat mencapai cita2 yang selama i ni diangan2kan.

Akhir kata, saya mau mengucapkan sukses


sukses selalu buat teman2, doa saya menyertai teman2

semua...

SEJARAH RETORIKA
Objek
Ob jek stu
studi
di re retor
torika
ika set setuaua kehkehiduidupan
pan ma manus
nusia.ia. KefKefasi
asihan
han bic bicar
araa mumungkngkinin
pertama kali dipe
pertama dipertun
rtunjukk
jukkan an daladalam m upac
upacara ara ada
adat: t: kela
kelahira
hiran,
n, kem
kematian
atian,, lam
lamara
aran,n,
perkawinan,, dan sebagainya. Pidato disampaikan oleh orang yang mempunyai status
perkawinan
tinggi. Dalam perkembangan peradaban pidato melingkupi bidang yang lebih luas.
"Sejarah
"Seja rah man
manusia
usia",", kata Lewis Cope Copelandland dala
dalam m kata peng penganta
antarr buku
bukunyanya tenttentang
ang
pidato tokoh-tokoh besar dalam sejarah, "terutama sekali adalah catatan peristiwa
penting yang dramatis, yang seringkali disebabkan oleh pidato-pidato besar. Sejak
  Yun
Yunan anii da dann Ro Rom ma sa samp mpai ai za zamaman n ki kita
ta se seka
kararang
ng,, ke kepa
pand
ndaiaian
an pi pida
datoto da dann
kenega
ken egarawrawan anan
an se selal
lalu
u ber berkai
kaitatan.
n. Ba Banya
nyak k jagjagoo pedpedan ang g jug
jugaa terterken
kenal al den
dengangan
kefasihan bicaranya yang menawan".
Uraia
Ura iann sis
sistem
tematiatiss re retor
torika
ika ya yangng perpertatama
ma dil dileta
etakka
kkan n ol
oleh
eh or oran
angg SyrSyracu
acuse,
se,
sebuah koloni Yunani di Pulau Sicilia. Bertahun-tahun koloni itu diperintah para tiran.
 Tiran, di mana pun dan pada zaman apa pun, senang menggusur tanah rakyat. Kira-
kira
kir a tahtahun
un 465 SM, rak rakyatyat me melanlancar
carkan
kan rev revolu
olusi.
si. DikDiktat
tator
or dit
ditumumbanbangka
gkan n dan
demokr
dem okrasasii dit
ditega
egakka
kkan. n. Pem Pemerierinta
ntah h me menge
ngemb mbalalika
ikann la lagi
gi tatanah
nah ra rakya
kyatt kepkepadaada
pemili
pem ilikny
knya a ya
yangng sahsah.. Di sin sinila
ilahh kem
kemusy usykil
kilan
an ter
terjajadi.
di. Unt
Untukuk memengangambimbill ha hakny
knya,a,
pemilik tanah harus sanggup meyakinkan dewan juri di pengadilan. Waktu itu, tidak
ada pen pengacgacar
araa dadan n tid
tidakak ada ser sertif
tifika
ikatt tatanah
nah.. SetSetiap
iap ora orang
ng har
harus us memeya yakin
kinkan
kan
mahkama
mah kamah h deng
dengan an pemb
pembicar icaraan
aan sajasaja.. Seri
Seringng ora
orang ng tida
tidak k berh
berhasil
asil mem
mempero peroleh
leh
kembali tanahnya, hanya karena ia tidak pandai bicara.
Untuk membantu orang memenangkan haknya di pengadilan, Corax menulis
makal
ma kalahah rereto
torik
rika,
a, ya yang
ng dib diberi
eri na nama
ma Tech Techne ne Logon (Sen (Senii Kata
Kata-kata
-kata).). Wala
Walaupun
upun
makalah ini sudah tidak ada, dari para penulis sezaman, kita mengetahui bahwa
dalam makalah itu ia berbicara tentang "teknik kemungkinan". Bila kita tidak dapat
memastikan sesuatu, mulailah dari kemungkinan umum. Seorang kaya mencuri dan
dituntut
ditun tut di peng
pengadiladilan
an untu
untuk k pert
pertama
ama kali kalinya
nya.. Deng
Dengan an tekn
teknik
ik kemu
kemungkinngkinan,an, kita
bertanya, "Mungkinkah seorang yang berkecukupan mengorbankan kehormatannya
denga
den gan n memencu
ncuriri?
? BukBukanankahkah,, sepsepan anjan
jang g hid
hidupn
upnyaya,, ia tid tidak
ak per
pernah
nah dia diajuk
jukanan ke
pengadil
peng adilan
an kare
karena na menmencuri
curi". ". Seka
Sekarangrang,, seor
seorangang misk
miskin in men
mencuri
curi dan diaj diajukan
ukan ke
pengadil
peng adilan
an untu
untuk k kedu
kedua a kali
kalinya
nya.. Kita bertanya,
bertanya, "la pern pernah ah men
mencuricuri dan pern pernahah
dihukum. Mana mungkin ia berani melakukan lagi pekerjaan yang sama". Akhirnya,
retorika memang mirip "ilmu silat lidah".
Di sam
samping
ping tekni
teknik k kem kemungk
ungkinan,
inan, CoraCorax x mel
meletak
etakkan kan dasa
dasar-da
r-dasarsar orga
organisa
nisasisi
pesa
pe san.n. Ia me membmbag agii pipidadatoto pa padada li lima
ma ba bagigian
an::   pembuka
pembukaan, an, urai
uraian,
an, argargumen
umen,,
  penjelas
penjelasan an tamb
tambahanahan,, dan kesimpuln. Dari si sini
ni,, para ahl hlii ret etoorik
ika
a ke kelalakk
mengem
men gemban bangka
gkan n orgorgan
anisaisasisi pid
pidatato.
o. Wa Walau
laupun
pun dem demok okrarasi
si gay
gaya a SyrSyracu
acuse se tidtidak
ak
bertahan
berta han lamlama,a, aja
ajaran
ran Cor Corax ax teta
tetap p berp
berpenga
engaruh.
ruh. Kono
Konon, n, Gelo
Gelon,n, peng
penguasa
uasa yang
menggulingkan demokrasi dan menegakkan kembali tirani, menderita halitosis (bau
mulut). Karena ia tiran yang kejam, tak seorang pun berani memberitahukan hal itu
kepa
ke pada dany
nya.a. SaSamp
mpai ai di ne negegeriri yayangng as asin
ing,
g, seseororan
ang g pe pere
remp
mpuauan n as asin
ingg be bera
rani
ni
menyebut
meny ebutkann
kannya.
ya. Ia terkterkejutejut.. Ia mem memara arahi
hi istr
istrinya
inya,, yang bert bertahun
ahun-tahu
-tahun n begi
begitutu
dekat dengannya, tetapi tidak memberitahukannya.
memberitahukannya. Istrinya menjawab bahwa karena
ia tidak pernah dekat dengan laki-laki lain, ia mengira semua laki-laki sama. Gelon
tidak
tida k jadi menghukum
menghukum istr istrinya
inya.. Tam
Tampakny
paknya, a, sang istr istrii suda
sudah h bela
belajarjar reto
retorika
rika dari
Corax.
Masih di Pulau Sicilia, tetapi di Agrigenturn, hidup Empedocles (490-430 SM),
filosof,
filosof, mismistikus
tikus,, poli
politisi,
tisi, dan seka sekaligu
ligus s ora
orator.
tor. Ia cerdcerdas as dan men menguas guasaiai bany
banyak ak
pengetahuan. Sebagai filosof, ia pernah berguru kepada Pythagoras dan menulis The
Nature
Natu re of Thin gs. Seba
Things. Sebagai gai mismistikus
tikus,, ia perc
percayaaya bahwa seti setiap
ap ora
orang ng bisa bersatu
dengan Tuhan bila ia menjauhi perbuatan yang tercela. Sebagai politisi, ia memimpin
pemberontakan untuk menggulingkan aristokrasi dan kekuasaan diktator. Sebagai
orator,
orat or, menu
menurut rut Aris
Aristotel
toteles,es, "ia men mengajagajarkan
rkan prinprinsip-p
sip-prins
rinsip
ip ret
retorik
orika,a, yan
yang g kela
kelak k
dijual Gorgias kepada penduduk Athena".
  Tahun
Tahun 427 SM Go Gorg rgias
ias dikdikiri
irim
m se seba
bagai
gai dut
duta a ke Ath Athena
ena.. Neg
Negerieri itu sed sedang
ang
tumbuh sebagai negara yang kaya. Kelas pedagang kosmopolitan selain memiliki
waktu luan
waktu luang g lebi
lebih h bany
banyak,ak, juga terbuka
terbuka pada gagasan-ga gagasan-gagasa gasan n bar
baru.
u. Di DewaDewan n
Perwakil
Perw akilan an Rak
Rakyat,yat, di pengpengadil
adilan,
an, ora orangng mem memerlu erlukan
kan kem
kemampuampuan an berp
berpikir
ikir yang
  jern
jernih
ih dan log logisis se
serta
rta ber
berbic
bicararaa yan
yang g je jelas
las dadan n per
persusuasi
asif.f. Go
Gorgi
rgias
as mememe menuh
nuhii
kebutuhan
kebut uhan "pas "pasar" ar" ini deng
denganan mend
mendirik irikan
an sekosekolahlah reto
retorika
rika.. Gor
Gorgias
gias men
menekan
ekankan
kan
dimensi bahasa yang puitis dan teknik berbicara impromtu (kita bahas pada Bab II).
Ia mem
meminta inta bayaran
bayaran yang mahal; mahal; seki sekitartar sepuluh ribu drac drachma hma ($ 10.0
10.000)
00) untu
untuk k
seorang murid saja. Bersama Protagoras dan kawan-kawan, Gorgias berpindah dari
satu kota ke kota yang lain. Mereka adalah "dosen-dosen terbang".
Protagoras menyebut kelompoknya sophistai, "guru kebijaksan kebijaksanaan" aan" Sejarahwa
Sejarahwan n
menyebut mereka kelompok Sophis. Mereka berjasa mengembangkan retorika dan
mempopulerkannya. Retorika, bagi mereka bukan hanya ilmu pidato, tetapi meliputi
pengetahuan sastra, gramatika, dan logika. Mereka tahu bahwa rasio tidak cukup
untuk
untu k meya
meyakinkkinkan an ora
orang.
ng. Mere
Mereka ka men
mengaja gajarkan
rkan teknteknik-te
ik-teknik
knik memmemanip
anipulas
ulasii emo
emosisi
dan menggunakan prasangka untuk menyentuh hati pendengar. Berkat kaum Sophis,
abad keempat
keempat sebe sebelum
lum Masehi ada adalah
lah abad retorika.
retorika. JagoJago-jag
-jagoo pida
pidatoto mun
muncul cul di
pesta Olimpiade,
Olimpiade, di gedu gedung ng perw
perwaki akilan
lan dan peng pengadiladilan.
an. Bila mereka bert bertandi
anding,
ng,
orang-ora
oran g-orang ng AtheAthena na berd
berdatan
atangan
gan dari temp tempat-teat-tempa
mpatt jauh
jauh;; dan meni menikmat
kmatii "adu
pidato"
pida to" sepesepertirti meni
menikmat
kmatii perta
pertandin
ndingan
gan tinjutinju.. Kita hany hanya a akan menymenyebutebutkan
kan dua
tokoh saja sebagai contoh: Demosthenes dan Isocrates.
Berbeda
Berb eda dengdengan an Gor
Gorgias
gias,, Dem
Demosthosthenes
enes men mengembgembangkangkan an gaya bica bicarara yang
tidak
tida k berb
berbunga
unga-bung-bunga, a, teta
tetapi
pi jela
jelas s dan kera keras. s. Deng
Dengan an cerd
cerdik,ik, ia meng
menggabun
gabungkangkan
narasi dan argumentasi. Ia juga amat memperhatikan cara penyampaian (delivery).
Menuru
Men urutt Wi Willll Dur
Duran ant,
t, "i
"ia
a memelet
letak
akkan
kan ra rahas
hasiaia pidpidato
ato pa padada ak aktin
ting
g (hy
(hypopocri
crisis
sis).
).
Berdasarkan keyakinan ini, ia berlatih pidato dengan sabar. Ia mengulang-ulangnya
di depa
depan n cerm
cermin. in. Ia mem
membuatbuat gua, dan berbulan-bul berbulan-bulan an ting
tinggal
gal di sana
sana,, berl
berlatih
atih
dengan diam-diam. Pada masa-masa ini, ia mencukur rambutnya sebelah, supaya ia
tidak berani keluar dari persembun persembunyiannya.
yiannya. Di mimbar, ia melengkungka melengkungkan n tubuhnya,
bergerak berputar, meletakkan tangan di atas dahinya seperti berpikir, dan seringkali
mengeraskan suaranya seperti menjerit.
Demosthenes
Demosth enes pernah diusulkan untuk diberi mahkota atas jasa-jasanya kepada
negar
neg ara
a dan ata atas s ken
kenega
egaraw
rawan anann
annya ya.. Aes Aeschi
chines
nes,, or orato
atorr lailainn
nnya,
ya, me menen
nentatang
ng
pemberian mahkota dan memandangnya tidak konstitusional. Di depan Mahkamah
yang
ya ng te terd
rdir
irii dadari ri ra
ratu
tusa
sann ananggggototaa ju juri
ri,, ia me mela lanc
ncar
arka
kann ke keca
cama
mannnnyaya ke kepa
pada
da
Demosthenes.. Pada gilirannya
Demosthenes gilirannya,, Demosthene
Demosthenes s menyeran
menyerang g Aeschines dalam pidatonya
yang terkenal Perihal Mahkota. Dewan juri memihak Demosthenes dan menuntut
Aeschines untuk membayar denda. Aeschines lari ke Rhodes dan hidup dari kursus
retorika yang tidak begitu laku. Konon, Demosthenes mengirimkan uang kepadanya
untuk membebaskannya dari kemiskinan. Persaudaraan karena profesi!
Duel
Du el an
anta tarara du
dua a ororat
ator
or it itu
u te tela
lahh di dika
kaji
ji se
sepapanj
njan
ang g se seja
jara
rah.
h. InInil
ilah
ah bu buah
ah
pendidikan yang dirintis oleh kaum Sophis. Tetapi ini juga yang membentuk citra
negati
neg atiff ten
tenta
tangng kau kaumm SopSophis
his.. Seo
Seorarang
ng tok tokohoh ya yangng ber
berusausahaha memenge
ngembmbangangkan
kan
retorika dengan menyingkirkan Sophisme negatif adalah Isocrates. Isocrates percaya
bahwa retorika dapat meningkatkan kualitas masyarakat; bahwa retorika tidak boleh
dipisahkan dari politik dan sastra. Tetapi ia menganggap tidak semua orang boleh
diberii pela
diber pelajar
jaranan ini. Retorika
Retorika menmenjadi jadi sebuah pela pelajara
jarann elit
elit,, han
hanya
ya untu
untuk k mer
mereka
eka
yang berbakat.
Ia mendirikan sekolah retorika yang paling berhasil tahun 391 SM. Ia mendidik
muridnya menggunakan kata-kata dalam susunan yang jernih tetapi tidak berlebih-
lebihan, dalam rentetan anak kalimat yang seimbang dengan pergeseran suara dan
gagasan yang lancar. Karena ia tidak mempunyai suara yang baik dan keberanian
untuk tampil, ia hanya menuliskan pidatonya. Ia menulis risalah-risalah pendek dan
menyebarkannya.
menyebarka nnya. Sampai sekarang risalah- risalah-risalah
risalah ini dianggap warisan prosa Yunani
yang menakjubkan. Gaya bahasa Isocrates telah mengilhami tokoh-tokoh retorika
sepanjang zaman: Cicero, Milton, Massillon, Jeremy Taylor, dan Edmund Burke.
Salah
Sala h satu risalah
risalah yang ditulisnya
ditulisnya men mengkri
gkritik
tik kaum Sophis.
Sophis. Risa Risalah
lah ini ikut
membantu berkembangnya kebencian kepada kaum Sophis. Di samping itu, kaum
Sophis kebanyakan para pendatang asing di Athena. Orang selalu mencurigai yang
dibawa orang asing. Apalagi mereka mengaku mengajarkan kebijaksanaan dengan
menu
me nuntntut
ut ba bayayararan.
n. YaYang
ng ti tida
dak k sa sangnggu
gup p memembmbayayarar tetent
ntuu sa sajaja memelelepa
paskskan
an
kekecewaannya dengan mengecam mereka.
Socrate
Soc rates, s, misa
misalnya
lnya,, hany
hanya a san
sanggup
ggup mem membaya
bayarr satu dra drachma
chma untu untukk kurs
kursusus
yang diberikan Prodicus. Karena itu, ia hanya memperoleh dasar-dasar bahasa yang
sangat rendah saja. Socrates mengkritik kaum Sophis sebagai para prostitut. Orang
yang menjual kecantikan untuk memperoleh uang, kata Socrates, adalah prostitut.
Begitu
Begit u juga
juga,, oraorang
ng yang men menjualjual kebijaksanaa
kebijaksanaan. n. Muri
Murid d Socr
Socrates
ates yang men menerim
erima a
pendapat gurunya tentang Sophisme adalah Plato.
Plato menjadikan
menjadikan Gorgias dan Socrates sebagai contoh retorika yang palsu dan
retorika yang benar, atau retorika yang berdasarkan pada Sophisme dan retorika
yang berdberdasaasarkan
rkan pada fils filsafat
afat.. Soph
Sophismeisme menmengaja
gajarkan
rkan kebe
kebenara
naran n yang rel relatif
atif..
Filsafat
Filsafat memmembaw bawa a ora
orangng kepa
kepada da peng
pengetahetahuan
uan yan
yang g seja
sejati.
ti. Keti
Ketikaka mer merumus
umuskan kan
retor
ret orika
ika yayang
ng ben benarar - yan
yang g me
memb mbawa awa ora orang
ng kekepad
pada a ha
hakik
kikat
at - PlaPlatoto me
membmbah ahas
as
organisa
orga nisasi,
si, gaya
gaya,, dan peny penyampa
ampaian ian pesapesan. n. Dala
Dalam m kary
karyanya
anya,, Dialog, Pla Plato
to men
meng- g-
anjurkan para pembicara untuk mengenal "jiwa" pendengarnya. Dengan demikian,
Plato
Pla to mel
meletaetakka
kkan n dadasar
sar-da
-dasar
sar ret retororika
ika ililmia
miah h dan psi psiko
kolog
logii kha
khala layak
yak.. Ia teltelah
ah
mengubah retorika sebagai sekumpulan teknik (Sophisme) menjadi sebuah wacana
ilmiah.
Aristoteles, murid Plato yang paling cerdas melanjutkan kajian retorika ilmiah.
Ia menulis tiga jilid buku yang berjudul De Arte Rhetorica. Dari Aristoteles dan ahli
retorika
reto rika klas
klasik,
ik, kita memmemperoperoleh
leh limlima a tahap peny penyusun
usunan an pida
pidato:
to: terk
terkenal
enal seba
sebagaigai
Lima Hukum Reto Retorika
rika (The Five Canons of Rhet Rhetoric
oric).). Inventio (penemuan). Pada
tahap
tah ap iniini,, pem
pembic bicara
ara me mengg
nggali
ali toptopikik dadan n me
menelneliti
iti kha
khalay
layak
ak untuntukuk me menge
ngetah
tahuiui
metode
meto de pers
persuasuasii yang paling tepa tepat. t. Bag
Bagii Aris
Aristote
toteles,
les, retorika
retorika tida
tidak k lain daripada
daripada
"kemamp
"kem ampuanuan untuuntuk k mene
menentukntukan,an, daladalam m keja
kejadian
dian terte
tertentuntu dan situ situasi
asi tert
tertentu,
entu,
metode persuasi yang ada". Dalam tahap ini juga, pembicara merumuskan tujuan
dan mengumpulkan bahan (argumen) yang sesuai dengan kebutuhan khalayak.
Aristoteles menyebut tiga cara untuk mempengaruhi manusia. Pertama, Anda
harus sanggup menunjukkan kepada khalayak bahwa Anda memiliki pengetahuan
yang luas, kepribadian yang terpercaya, dan status yang terhormat (ethos). Kedua,
Anda harus Menyentuh hati khalayak perasaan, perasaan, emosi, harapan, kebencian dan kasih
sayang
saya ng mermerekaeka (pat
(pathos)
hos).. Kela
Kelak,k, par
para a ahli reto
retorika
rika mod
modern ern meny
menyebutebutnyanya imba
imbauanuan
emotio
emo tiona
nall (em(emoti otion
onalal apappea
peals)ls).. Ketiga, An Anda
da Me Meya yaki
kink
nkan
an kh khalalay
ayak
ak de dengngan
an
menga
men gajuk
jukanan buk buktiti at
atau
au yan
yang g kelkeliha
ihatan
tan se seba
bagai
gai buk
bukti.
ti. Di sinsinii An
Andada me mende
ndekat
katii
khalayak lewat otaknya (logos).
Di samping ethos,  pathos, dan logos, Aristoteles menyebutkan dua cara lagi
yang
yan g efe
efekti
ktiff unt
untuk
uk me mempmpengengar aruhi
uhi pen penden
dengar
gar:: entimem dan co conto
ntoh.h. Ent
Entimimem
em
(Bahasa Yunani: "en" di dalam dan "thymos" pikiran) adalah sejenis silogisme yang
tida
tidakk le leng
ngka
kap, p, titida
dak k ununtutuk
k me meng nghahasi
silk
lkan
an pe pemb
mbuk ukti
tian
an il ilmi
miahah,, te teta
tapi
pi ununtutukk
menimbulkan keyakinan. Disebut tidak lengkap, karena sebagian premis dihilangkan.
Sebagaimana Anda ketahui, silogisme terdiri atas tiga premis: mayor, minor,
dan kes kesim
impul
pulan.
an. Sem
Semua ua mamanus
nusia ia mememp mpuny
unyaiai per
peras
asaaaann iba kepkepad ada a ororan
angg ya yang
ng
menderita (mayor). Anda manusia (minor). Tentu Anda pun mempunyai perasaan
yang sama (kesimpulan). Ketika saya ingin mempengaruhi Anda untuk mengasihi
orang-orang yang menderita, saya berkata, "Kasihanilah mereka. Sebagai manusia,
 Anda pasti mempunyai perasaan iba kepada orang yang menderita ". Ucapan yang
ditulis miring menunjukkan silogisme, yang premis mayornya dihilangkan.
Di sam
sampingping entim
entimem,em, cont
contoh oh adaadalahlah cara lainnya.
lainnya. DengDengan an menmengemu
gemukakakakan n
beberapa contoh, secara induktif Anda membuat kesimpulan umum. Sembilan dari
sepuluh bintang film menggunakan sabun Lnx. Jadi, sabun Lux adalah sabun para
bintang fihn.
Dispositio (penyusunan
(penyusunan). ). Pad
Pada a taha
tahap p ini, pembicara
pembicara meny menyusunusun pida pidato to atau
mengorganisasikan pesan. Aristoteles menyebutnya taxis, yang berarti pembagian.
Pesan harus dibagi ke dalam beberapa bagian yang berkaitan secara logis. Susunan
berikut ini mengikuti kebiasaan berpikir manusia: pengantar, pernyataan, argumen,
dan
da n ep epil
ilog
og.. Me Menunururutt Ar Aris
isto
tote
tele
les,
s, pe pengnganantatarr be berf rfun
ungsgsii me menanaririk
k pe perh rhat
atia
ian,
n,
menumbuhkan kredibilitas (ethos), dan menjelaskan tujuan.
Elocut
Elo cutio
io (ga (gaya
ya).). PaPad da ta tah hap in ini,
i, pe pemmbic icaara memilih ka katata-k
-kaata da dan n
meng
me nggu
guna
nakakan n ba baha
hasa
sa ya yang
ng te tepa
patt un untutukk "m "men enge gemamas" s" pe pesa
sann
nnyaya.. Ar Arisistot
toteleles
es
memberikan
memberika n nasihat ini: gunakan bahasa yang tepat, benar, dan dapat diterima diterima;; pilih
kata-kata yang jelas dan langsung; sampaikan kalimat yang indah, mulia, dan hidup;
dan sesuaikan bahasa dengan pesan, khalayak, dan pembicara.
Memoria (memori). Pada tahap ini, pembicara harus mengingat apa yang ingin
disam
disampaipaikan
kannyanya,, dendengan
gan me menga
ngatur
tur ba bahahan-b
n-baha
ahan n pem pembic bicara
araan
annya
nya.. Ar Arist
istot
otele
eles s
menyara
meny arankan
nkan "jem"jembata
batan n kele
keledai"
dai" untu
untuk k mem
memudah udahkan kan ingaingatan.
tan. Di anta antara ra semu
semua a
peninggalan retorika klasik, memori adalah yang paling kurang mendapat perhatian
para ahli retorika modern.
Pronuntia
Pron untiatiotio (pen
(penyampa
yampaian)ian).. Pa Pada
da ta taha
happ in ini,
i, pepembmbicicar
ara
a me menynyamampa paika
ikan n
pesannya secara lisan. Di sini, akting sangat berperan. Demosthenes menyebutnya
hypocrisis (b (boole
leh
h jadi dari sin inii mun uncucull ka katta hip ipok
okrrit)
t).. PePemmbic icaara ha harrus
memperh
mem perhatik
atikanan olaolahh suasuara
ra (voc
(vocis)
is) dan gera gerakange
kangeraka rakan,an
n,anggot
ggota a bada
badan n (ges
(gestustus
moderatio cum venustate).
RETORIKA ZAMAN ROMAWI
  Teori retorika Aristoteles sangat sistematis dan komprehensif. Pada satu sisi,
retor
retorika
ika tel
telah
ah me mempmperoeroleh
leh dadasar
sar teoteoreretis
tis yan
yang g ko kokoh
koh.. Nam
Namun, un, pa padada sis sisii la
lain,
in,
uraiannya yang lengkap dan persuasif telah membungkam para ahli retorika yang
datang sesudahnya. Orang-orang Romawi selama dua ratus tahun setelah De Arte
Rhetorica tidak menambahkan apa-apa yang berarti bagi perkembangan retorika.
Buku  Ad Herrenium, yang ditulis dalam bahasa Latin kira-kira 100 SM, hanya
mensistem
mens istematis
atisasik
asikan
an deng
dengan an car
caraa RomRomawi awi warwarisan
isan reto retorika
rika gaya Yuna Yunani. ni. Ora
Orang-
ng-
orang Romawi bahkan hanya mengamb mengambil il segi-segi praktisnya saja. Walaupun begitu,
kekaisaran Romawi bukan saja subur dengan sekolah-sekolah retorika; tetapi juga
kaya dengan orator-orator ulung: Antonius, Crassus, Rufus, Hortensius. Yang disebut
terakh
terakhirir ter
terken
kenal al beg
begituitu pia
piawai
wai da dalam
lam ber berpidpidato
ato se sehin
hingg
gga a par
paraa ar artis
tis ber
berusausahaha
mempelajari gerakan dan cara penyampaiannya.
Kemampuan Hortensius disempurnakan oleh Cicero. Karena dibesarkan dalam
keluarga kaya dan menikah dengan istri yang memberinya kehormatan dan uang,
Cicero muncul sebagai negarawan dan cendekiawan. Pernah hanya dalam dua tahun
(45-44 SM), ia menulis banyak buku filsafat dan lima buah buku retorika. Dalam teori,
ia tidak banyak menampilkan penemuan baru. Ia banyak mengambil gagasan dari
Isocrates. Ia percaya bahwa efek pidato akan baik, bila yang berpidato adalah orang
baik juga. The good man speaks well. Dalam praktek, Cicero betul-betul orator yang
sangat berpengaru
berpengaruh. h.
Caes
Ca esarar,, pepeng
ngua
uasasa Ro Roma
mawi wi ya yangng di dita
taku
kutiti,, mememu mujiji CiCice
cero
ro,, "A"Andnda a te tela
lahh
mene
me nemmukukan
an se semu
mua a kh khaz
azan
anahah re retotori
rika
ka,, da dan n An Anda dalalahh or oran
angg pe pertrtam
ama a ya yangng
menggunakan semuanya. Anda telah memperoleh kemenangan yang lebih disukai
dari kem
kemenan
enangangan para jend jenderal
eral.. Kar
Karenaena sesusesunggu
ngguhnya hnya lebih agun agung g mem
memperl perluas
uas
batas
bat as-ba
-batas
tas kec kecerd
erdas
asan
an ma manus
nusiaia da darip
ripada
ada me memp mperl erluas
uas bat batas-
as-ba
batas
tas ker keraja
ajaanan
Romawi".
Kira
Kira-ki
-kira
ra 57 bua buah h pid
pidato
atonya
nya sa samp
mpai ai kepkepada
ada kit kitaa sesekar
karanangg ini
ini.. Wi
Willll Dur
Durantant
menyimpulkan kepada kita gaya pidatonya:
Pidatony
Pida tonya a memp
mempunya unyaii kele
kelebiha
bihan n dala
dalam m meny
menyajik ajikanan seca
secara ra berg
bergelora
elora
satu sisi masa masalahlah atau karakter;
karakter; dala dalam m meng
menghibu hiburr khal
khalaya
ayak k deng
dengan an
humo
hu morr da dan n ananekekdodot;
t; dadala
lamm me meny nyenentutuhh ke kebabang
nggagaan
an,, pr pras
asanangk
gka, a,
  perasa
perasaan,an, patr
patriotis
iotisme
me dan kesa kesaleha
lehan; n; dala
dalam m meng mengungkaungkapkanpkan secasecara ra
keras kelemahan lawan - yang sebenarnya atau yang diberitakan, yang
tersembunyi atau yang terbuka; dalam mengalihkan perhatian secara
tersembunyi
terampil dari pokok-pokok pembicaraan yang kurang menguntungkan
menguntungkan;;
dalam
dalam memb
memberon
erondong
dong pert
pertanya
anyaan
an reto
retoris
ris yan
yang
g suli
sulitt dija
dijawab;
wab; dala
dalam
m
menghimpun serangan-serangan, dengan kalimat-kalimat periodik yang
anak-anaknya
anak-ana knya seperti cambukan dan yang badainya membahana....

Dari tulisan-tulisannya yang sampai sekarang bisa dibaca, kita mengetahui bahwa
Cicero
Cice ro san
sangat
gat tera
terampi
mpill dala
dalam m meny
menyederederhana
hanakankan pemb
pembicar
icaraan
aan yan
yang g suli
sulit.
t. Baha
Bahasa sa
Latinnya
Latin nya mudamudah h diba
dibaca.
ca. Mela
Melaluilui penan
penanya, ya, baha
bahasasa meng
mengalir
alir deng
dengan an dera
deras s teta
tetapi
pi
indah. Puluhan tahun sepeninggal Cicero, Quintillianus mendirikan sekolah retorika.
Ia san
sangat
gat meng
mengagum
agumii Cice
Ciceroro dan beruberusaha
saha mermerumus
umuskan
kan teor
teori-teo
i-teoriri reto
retorika
rika dardarii
pidato dan tulisannya. Apa yang dapat kita pelajari dari Quintillianus? Quintillianus? Banyak. Secara
singkat, Will Durant menceritakan kuliah retorika Quantillianus, yang dituliskannya
dalam buku Institutio Oratoria
Oratoria::
Ia mendefinisikan retorika sebagai ilmu berbicara yang baik. Pendidikan
orat
or ator
or haharu
rus
s didimu
mulalaii se
sebe
belu
lumm di dia
a lalahi
hir:
r: Ia seseba
baikikny
nyaa beberarasa
sall da
dariri
keluarga
kelu arga terdidik,
terdidik, sehi
sehingga
ngga ia bisa menerima
menerima aja ajaran
ran yanyangg bena
benarr dan
akhla
ak hlakk yan
yangg babaik
ik sej
sejakak nanapa
pass yayang
ng ia hirhirup
up per
perta
tama
ma ka kalin
linya
ya.. Tid
Tidak 
ak 
mungkin menjadi terpelajar dan terhormat hanya dalam satu generasi.
Calon
Calo n orat
orator
or haru
haruss memp
mempelaj elajari
ari musi
musik k supa
supayaya ia memp
mempunyaunyaii teli
telinga
nga
  yan
yang g dadapa
patt memend
ndenengagark
rkan
an ha harm
rmononi;
i; tatari
rian
an,, su
supapaya
ya ia me memi mili
liki
ki
keang
ke anggun
gunan
an da dann rit
ritma
ma;; dra
dramama,, unt
untukuk menmenghi
ghidup
dupkankan kef
kefasi
asihan
hannyanya
dengan gerakan dan tindakan; gimnastik, untuk memberinya kesehatan
dan kekuatan; sastra, untuk membenhik gaya dan melatih memorinya,
dan mempmemperleerlengka
ngkapiny
pinya a deng
dengan an pemi
pemikira
kiran-pem
n-pemikira
ikirann besa
besar; r; sain
sains,s,
untuk
untu k memp
memperkeerkenalk
nalkanan dia dengdenganan pema
pemahamahaman n meng
mengenaienai alaalam;
m; dan
filsafat, untuk membentuk karakternya berdasarkan petunjuk akal dan
bimbingan orang bijak. Karena semua persiapan tidak ada manfaatnya
  jika integritas akhlak dan kemuliaan rohani tidak melahirkan ketulusan
bicara yang tak dapat ditolak. Kemudian, pelajar retorika harus menulis
sebanyak
sebanya k dan secermat mungkin.
Sebuah
Sebu ah sar
saran
an yang berlebihan.
berlebihan. Tetapi kita diingatkan
diingatkan lagi pada Cice Cicero.ro. The
good man speaks well.
RETORIKA ABAD PERTENGAHAN
Sejak zaman Yunani sampai zaman Romawi, retorika selalu berkaitan dengan
kenegarawanan. Para orator umumnya terlibat dalam kegiatan politik. Ada dua cara
untuk memperoleh kemenangan politik: talk it out  ('membicarakan sampai tuntas)
atau shoot it out  (menemba
(menembak k sampai habis). Retorika subur pada cara pertama, cara
demokras
demo krasi.i. Keti
Ketika
ka demo
demokras
krasii Rom
Romawiawi meng
mengala alami
mi kemu
kemundur
nduran,
an, dan kais kaisar
ar demi
kaisar
kais ar mem
memeganegang g pem
pemerin
erintaha
tahan,n, "mem
"membicabicaraka
rakan"
n" diga
diganti
nti deng
dengan an "men
"menembaembak". k".
Retorika
Reto rika tersingkir
tersingkir ke belabelakang
kang pang
panggung.
gung. Par Paraa kais
kaisar
ar tida
tidakk sena
senang ng menmendengdengar ar
orang yang pandai berbicara
berbicara..
Abad pertengahan sering disebut abad kegelapan, juga buat retorika. Ketika
agama Kristen berkuasa, retorika dianggap sebagai kesenian jahiliah. Banyak orang
Kristen waktu itu melarang mempelajari retorika yang dirumuskan oleh orang-orang
 Yunani dan Romawi, para penyembah berhala. Bila orang memeluk agama Kristen,
secara otomatis ia akan memiliki kemampuan untuk nmnyampaikan kebenaran. St.
Agusti
Agu stinus
nus,, yan
yangg tel
telah
ah mem
mempel pelaj
ajari
ari ret
retor
orika
ika seb
sebelu
elumm ma
masuksuk KrKrist
isten
en tahtahun
un 386 386,,
adalah kekecualian pada zaman itu.
Dalam On Christian Doctrine (426), ia menjelaskan bahwa para pengkhotbah
harus sanggup mengajar, menggembirakan, dan menggerakkan - yang oleh Cicero
dise
di sebu
butt se seba
baga
gaii kekewa
waji
jiba
ban n ororat
ator
or.. UnUntu
tukk me mencncap
apai
ai tu tuju
juan
an Kr Kris
iste
ten,
n, ya yakn
knii
mengungkapkan kebenaran, kita harus mempelajari teknik penyampaian pesan. Satu
abad kemukemudian
dian,, di Timu
Timurr mun
munculcul pera
peradaba
daban n baru
baru.. Seor
Seorang
ang Nab
Nabii meny
menyampaampaikan ikan
firman
firm an Tuha
Tuhan,n, "Ber
"Berilah
ilah mer
merekaeka nas
nasihat
ihat dan berb berbicar
icarala
alahh kepa
kepadada mermerekaeka deng
dengan an
pembicar
pembic araa
aan n ya yang
ng me menye
nyentu
ntuh h jiw
jiwaa me merek
reka" a" (Al
(Alqur
quranan 4:6 4:633 ). Muha
Muhammammad d saw
saw..
bersa
ber sabda
bda,, me memp mpert
ertegu
eguh h fir
firma
man n Tuh
Tuhan an iniini,, "Se
"Sesun
sunggugguhny hnya a dal
dalamam kemkemam ampua
puan n
berbicara yang baik itu ada sihirnya".
Ia sen
sendirdirii seo
seorarang
ng pempembic bicar
araa yan
yang g fas
fasihih - dendengangan katkata-a-kat
kata a sin
singka
gkatt yayangng
mengandun
meng andung g mak
makna na pad
padat.at. Para saha sahabatn
batnyaya berc
bercerit
eritaa bahw
bahwa a ucap
ucapanny
annya a ser
sering
ing
menyebabkan pendengar berguncang hatinya dan berlinang air matanya. Tetapi ia
tidak hanya menyentuh hati, ia juga mengimbau akal para pendengarnya. Ia sangat
memperhatikan orang-orang yang dihadapinya, dan menyesuaikan pesannya dengan
keada
kea daanan me mere reka.
ka. Ad Ada a ulaulama
ma ya yangng me mengungumpumpulka
lkan n khukhusussus pid
pidatatony
onya a dadan n me-
namainya Madinat al-Balagh al-Balaghah ah (Kota Balaghah). Salah seorang sahabat yang paling
dikasihinya, Ali bin Abi Thalib, mewarisi ilmunya dalam berbicara. Seperti dilukiskan
  Thomas Carlyle, "e "eve
veryry ananta
tagogoni
nist
st in th thee cocomb
mbatats s of to tong
ngueue or of sw sworordd wa
was s
subdit
sub dited
ed by his elo eloque
quence
nce an and d val or".. Pa
valor" Padada AlAlii bi
binn Ab Abii Th
Thalalib
ib,, ke
kefa
fasi
siha
hann dadan n
kenegaraw
keneg arawana anan n berg
bergabun
abung g kemb
kembali. ali. Khot
Khotbahbah-khot
-khotbahn
bahnya ya dikum
dikumpulkpulkan
an dengdengan an
cermat oleh para pengikutnya dan diberi judul Nahj al-Balaghah (Jalan Balaghah).
Bala
Ba lagha
ghah h memenja
njadidi dis
disipl
iplin
in ilm
ilmuu yayangng me mendu
ndudukdukii sta status
tus yanyang g mu
mulialia da
dalam
lam
peradaban Islam. Kaum Muslim menggunakan balaghah sebagai pengganti retorika.
 Tetapi, warisan retorika Yunani, yang dicampakkan di Eropa Abad Pertengahan, dikaji
dengan tekun oleh para ahli balaghah. Sayang, sangat kurang sekali studi berkenaan
dengan
deng an kont
kontriburibusisi Bala
Balaghah
ghah pada reto retorika
rika mod
modern.
ern. Bala
Balagha ghah,h, bese
besertarta ma'ani dan
bayan, masih tersembunyi di pesantren-pes pesantren-pesantren antren dan lembag lembaga-lembaga
a-lembaga pendidikan
Islam tradisional.
RETORIKA MODERN
Reto
Re tori
rika
ka mo mode dernrn di diar
arti
tika
kann se seba
baga
gaii se senini be berb
rbic
icar
araa at atau
au ke kemamampmpuauan n un untu
tukk
berbicar
berb icara a dan berk berkhotb
hotbah ah (Hend
(Hendrikurikus,s, 1991)
1991);; sehi
sehingga
ngga efek efektivi
tivitas
tas peny
penyampampaian
aian
pesan dalam retorika sangat dipengaruhi oleh teknik atau keterampilan berbicara
komunikator.
Abad
Aba d Pert
Pertenga
engahanhan berlberlangs
angsungung sela
selama ma serseribu
ibu tahutahun n (400-
(400-1400)
1400).. Di EropEropa, a,
selama periode panjang itu, warisan peradaban Yunani diabaikan. Pertemuan orang
Eropa
Erop a deng
dengan an Isla
Islamm - yang menyimpan
menyimpan dan men mengemb
gembangk angkan an khaz
khazanah
anah Yunani -
dalam Perang Salib menimbulkan Renaissance. Salah seorang pemikir Renaissance
yang menarik kembali minat orang pada retorika adalah Peter Ramus. Ia membagi
retorika pada dua bagian. Inventio dan dispositio dimasukkan dimasukkannya nya sebagai bagian
logika. Sedangkan retorika hanyalah berkenaan dengan elocutio dan  pronuntiatio
saja. Taksonomi Ramus berlangsung selama beberapa generasi.
Renaissa
Rena issance
nce meng
menganta antarkan
rkan kita kepa kepada da reto
retorika
rika mod modern.
ern. Yang mem membangbangun un
  jembata
jembatan, n, menmenghubu
ghubungka ngkan n Rena
Renaissaissance
nce deng
dengan an reto
retorika
rika mod
modern ern adaadalah
lah Rog
Roger er
Bacon (1214-1219). Ia bukan saja memperkenalkan metode eksperimental, tetapi
  juga pent
pentingningnya ya peng
pengetahetahuan
uan tenttentang
ang pro proses
ses psik
psikolog
ologis is dala
dalam m stud
studii reto
retorika
rika.. Ia
menyatakan, "... kewajiban retorika ialah menggunakan rasio dan imajinasi untuk
mengge
men ggera rakka
kkan n kemkemau auanan sesecacarara leb
lebih
ih baibaik".
k". RaRasiosio,, imimaji
ajinas
nasi,i, kem
kemau auan
an ad adala
alah h
fakultas-fakultas psikologis yang kelak menjadi kajian utama ahli retorika modern.
Alira
Al iran n perpertatama
ma ret retororika
ika dal dalam
am ma masasa mo moder
dern, n, yanyang g me meneknekank
ankanan pro proses
ses
psikologi
psiko logis,s, diken
dikenal al seba
sebagaigai aliran epistemologis
epistemologis.. Epis Epistemo
temologi
logi memmembahabahas s "teo
"teoriri
pengetahuan"; asal-usul, sifat, metode, dan batas-bat batas-batas as pengetahuan manusia manusia.. Para
pem
pe mik
ikir
ir ep episiste
temmololog
ogisis be berurusasaha
ha men engkgkajajii retetororik
ikaa kl klas
asik
ik da dala
lam
m so soro
rota
tann
perkembangan
perkembanga n psikologi kognitif (yakni, yang membaha membahas s proses mental).
George
Geo rge CamCampbelpbelll (1719
(1719-1796
-1796), ), dala
dalam m buku
bukunya
nya The Phil Philosoph
osophy y of RhetRhetoric
oric,,
menelaah tulisan Aristoteles, Cicero, dan Quintillianus dengan pendekatan psikologi
fakultas (bukan fakultas psikologi). Psikologi fakultas berusaha menjelaskan sebab-
musabab perilaku manusia pada empat fakultas - atau kemampuan jiwa manusia:
pemahaman, memori, imajinasi, perasaan, dan kemauan. Retorika, menurut definisi
Camp
Ca mpbebellll,, ha harurusl
slah
ah di diar
arah
ahkakan n ke kepa
padada up upay
ayaa "m "men ence
cerarahk
hkanan pe pemamahahamaman,n,
menyenangkan imajinasi, menggerakkan perasaan, dan mempengaruhi kemauan".
Rich
Ri charardd Wh What atel
ely
y me meng ngemembabang
ngka kann re reto
tori
rika
ka ya yangng di dirirint
ntis
is Ca Campmpbe bellll.. Ia
mendas
mend asararka
kan n teteor
orii re
reto tori
rika
kanynya a jujuga
ga pa pada
da ps psik
ikol
olog
ogii fa faku
kultltas
as.. Ha Hany nyaa sa saja
ja ia
meneka
men ekanka
nkan n arg
argum
umententasiasi se seba
bagai
gai fokfokus
us retretororika
ika.. Ret
Retor orika
ika har harus
us me menga
ngajarjarkankan
bagaimana
bagaiman a mencari argumentasi
argumentasi yang tepat dan mengorga mengorganisasikanny
nisasikannya a secara baik.
Baik Whately maupun Campbell menekankan pentingnya menelaah proses berpikir
khalayak. Karena itu, retorika yang berorientasi pada khalayak (audience-centered)
berutang budi pada kaum epistemologis - aliran pertama retorika modern.
Aliran retorika modern kedua dikenal sebagai gerakan belles lettres (Bahasa
Prancis:
Pran cis: tuli
tulisan
san yang inda indah).
h). Reto
Retorika
rika bell
belletri
etris s sang
sangat at mengu
mengutam tamakan
akan kein keindaha
dahan n
baha
ba hasasa,, se segigi-s
-seg
egii esesteteti
tis
s pe pesasan,
n, ka kada
dang
ng-k -kad
adanangg de dengnganan me mengngababaiaika
kan n se segi gi
informa
info rmatifny
tifnya.a. Hugh Blai Blairr (1718
(1718-1800
-1800)) menumenulis lis Lec
Lectur
tureses on Rh Rheto
etoric
ric and Bel Belle less
Lettres. Di sin sinii ia memenje njelas
laskan
kan hubhubungunganan an antartaraa re
retor
torika
ika,, sas
sastratra,, dan kri kritik
tik.. Ia
memperk
mem perkenal
enalkan
kan faku
fakultas
ltas cita
citaras
rasaa (tas
(taste),
te), yait
yaitu u kem
kemampu
ampuan an untu untuk k mem
mempero peroleh leh
kenikmatan dari pertemuan dengan apa pun yang indah. Karena memiliki fakultas
citarasa,
citar asa, Anda sena senang ng mendmendengaengarkan
rkan mus musik ik yang inda indah, h, mem
membaca baca tulisan yan yang g
indah
ind ah,, memelihlihat
at pem
peman andan
dangangan ya yang
ng indindahah,, ata
atau u memenca
ncamk mkan an pid pidat
ato o yayang
ng indindah ah..
Citarasa, kata Blair, mencapai kesempurnaan ketika kenikmat kenikmatan an inderawi dipadukan
dengan rasio - ketika rasio dapat menjelaskan sumber-sumber kenikmatan.
Aliran pertama (epistemologi) dan kedua (belles lettres) terutama memusa memusatkan tkan
perhatian mereka pada persiapan pidato - pada penyusunan pesan dan penggunaan
bahasa.
baha sa. Alir
Aliran
an keti
ketigaga - disedisebut
but gera
gerakankan elok
elokusio nis -   justru
usionis justru men menekan
ekankankan tekni
teknik k
penya
pen yampa
mpaian ian pid pidato
ato.. Gi Gilbe
lbertrt Au Austi
stin,
n, mi misal
salnya
nya me memb mberierika
kan n pet petunj
unjuk
uk pra praktiktis s
peny
pe nyamampa paiaiann pi pida
datoto,, "P "Pem
embi bica
cara
ra ti tida
dakk bo bolelehh mel elihihat
at mel elan
antutur.
r. Ia ha haru rus s
mengarahkan matanya langsung kepada pendengar, dan menjaga ketenangannya.
Ia tidak boleh segera melepaskan seluruh suaranya, tetapi mulailah dengan nada
yang
ya ng pa paliling
ng re rend
ndahah,, da dann me meng ngel
elua
uarkrkan
an su suar
aran
anyaya se sedidiki
kitt sa saja
ja;; jijika
ka ia in ingi ginn
mendiamkan gumaman orang dan mencengkeram perhatian mereka". James Burgh,
misal yang lain, menjelaskan 71 emosi dan cara mengungkapkannya.
Dalam
Dala m perk
perkemba
embangan ngan,, gera
gerakankan elo elokusio
kusionis nis dikr
dikritik
itik kar
karena
ena perh perhatia
atian n - dan
keseti
kes etiaa
aan n - yanyang g ber
berleblebiha
ihan n padpadaa te tekni
knik.
k. Ke Ketik
tika
a memengi ngikut
kutii kau kaum m eloelokus
kusionionis, is,
pembicara tidak lagi berbicara dan bergerak secara spontan. Gerakannya menjadi
artifi
art ifisia
sial.
l. WaWalau
laupun
pun beg begituitu,, kau
kaum m eloelokus
kusion
ionisis tel
telah
ah berberjajaya
ya dal dalamam me melaklakuka
ukan n
penelitian empiris sebelum merumuskan "resep-resep" penyampaian pidato. Retorika
kini tidak lagi ilmu berdasarkan semata-mata "otak-atik otak" atau hasil perenungan
rasional saja. Retorika, seperti disiplin yang lain, dirumuskan dari hasil penelitian
empiris.
Pada abad kedua puluh, retorika mengambil manfaat dari perkembangan ilmu
pengetahuan modern - khususnya ilmu-ilmu perilaku seperti psikologi dan sosiologi.
Istilah retorika pun mulai digeser oleh speech, speech communication, atau oral
communication, atau   public speaking. Di bawa bawah h ini diperkenalka
diperkenalkan n seb
sebagia
agian n dar darii
tokoh-tokoh retorika mutakhir:
1. James A Winans
Ia ada
adalah
lah peri
perintis
ntis peng
penggunagunaan an psik
psikolo
ologigi mod
modernern dala
dalam m pidapidatony
tonya. a. Buku
Bukunya, nya,
Public
Publ ic Spea king, terb
Speaking, terbit it tahu
tahun n 1917 mem memperg
pergunak unakan an teor
teorii psiko
psikologi
logi dari Wil William
liam
 James dan E.B. Tichener. Sesuai dengan teori James bahwa tindakan ditentukan oleh
perha
per hatia
tian,
n, Wi Winan
nans, s, me mendendefinfinisi
isikan
kan per persua
suasi si sebsebagagaiai "pr"proseoses s me menumnumbuh buhka kan n
perhatia
perh atian n yang mem memada adaii baik dan tida tidak k terb
terbagi agi terh
terhadap
adap pro proposiposisi-pr
si-proposis
oposisi". i". Ia
meneran
mene rangkan
gkan pentipentingnya
ngnya mem membang bangkitka
kitkan n emo emosi si mel
melalui
alui motmotif-mif-motif
otif psik
psikolog
ologis is
seperti kepentingan pribadi, kewajiban sosial dan kewajiban agama. Cara berpidato
yang bers bersifat
ifat perc
percakap
akapan an (con
(convers
versatio
ation)n) dan tekn teknik-te
ik-teknik
knik penypenyampaampaian ian pida
pidato to
merupa
mer upakankan pem pemba bahas
hasan an yanyang g am amatat berberha
hargarga.. WiWinanansns adaadala lahh pen
pendirdirii Speech
Communication Association of America (1950).
2. Charles Henry Woolbert
Ia pun termasuk pendiri the Speech Communication Association of America. Kali
ini psikologi yang amat mempeng mempengaruhinyaaruhinya adalah behaviorisme
behaviorisme dari John B. Watson.
  Tidak
Tidak hera
heran n kala
kalau u Woo
Woolber
lbertt mem
memandaandang ng "Spe
"Speech
ech Com
Commun municat
ication"
ion" seba
sebagaigai ilm
ilmu u
tingkah laku. Baginya, proses penyusunan pidato adalah kegiatan seluruh organisme.
Pidato
Pida to mermerupak
upakan an ungk
ungkapan
apan keprkepribad
ibadian.
ian. Logi
Logika
ka ada
adalah
lah dasar utam utama a pers
persuasi
uasi..
Dalam penyusunan persiapan pidato, menurut Woolbert harus diperhatikan hal-hal
beriku
ber ikut:t: (1) telteliti
iti tuj
tujuan
uannya
nya,, (2) ketketah
ahuiui kha
khalay
layak
ak dadan n sit
situa
uasin
sinya,
ya, (3) tententuk
tukanan
proposisi yang cocok dengan khalayak dan situasi tersebut, (4) pilih kalimat-kalimat
yang dipertalikan secara logis. Bukunya yang terkenal adalah The Fundamental of 
Speech.
3. William Noorwood Brigance
Berbeda dengan Woolbert yang menitikberatkan logika, Brigance menekankan
faktor keinginan (desire) sebagai dasar persuasi. "Keyakinan", ujar Brigance, "jarang
merupakan hasil pemikiran. Kita cenderung mempercayai apa yang membangkitkan
keinginan kita, ketakutan kita dan emosi kita". Persuasi meliputi empat unsur: (1)
rebu
re butt pe perhrhat
atia
iann pe pendnden
engagar,
r, (2(2)) ususahahak
akanan pe pendnden
engagarr un untu
tukk me
memp mpererca
caya
yaii
kemampuan dan karakter Anda, (3) dasarkanlah pemikiran pada keinginan, dan (4)
kembangkan setiap gagasan sesuai dengan sikap pendengar.
4. Alan H. Monroe
Bukunya, Principles and Types of Speech, banyak kita pergunakan dalam buku
ini. Dimulai pada pertengahan tahun 20-an Monroe beserta stafnya meneliti proses
motivasi
moti vasi (mot
(motivat
ivating
ing proc
process)
ess).. Jasa
Jasa,, Monr
Monroe oe yang terb terbesar
esar adaadalah
lah car
cara
a orga
organisa
nisasi si
pesan. Menurut Monroe, pesan harus disusun berdasarkan proses berpikir manusia
yang disebutnya motivated sequence.
Beberapa sarjana retorikaretorika modern lainnya yang patut kita sebut antara lain A.E.
Philips (Effective Speaking, 1908), Brembeck dan Howell (Per (Persuas
suasion:
ion: A Mean
Means s of 
Social Control, 1952), R.T. Oliver (Psychology of Persuasive Speech, 1942). Di Jerman,
selain tokoh "notorious" Hitler, dengan bukunya Mein Kampf, maka Naumann (Die
Kuns
Ku nstt de derr ReRede
de,, 191941 ), Dessoir (D
41), (Die
ie ReRedede al alss Ku
Kuns
nst,t, 19
198484)) dan Dam Damachk
achke e
(Volkstumliche Redekunst, 1918) adalah pelopor retorika modern juga.
Dewasa ini retorika sebagai  public speaking, oral communication, atau speech
communication -diajarkan dan diteliti secara ilmiah di lingkungan akademis. Pada
waktu
wak tu me mendandatan
tang,g, il
ilmu
mu ini tam tampak
paknya
nya ak akanan dib
diberi
erikan
kan jug jugaa pad
padaa ma
maha hasis
siswa-
wa-
mahasis
mah asiswa wa di luar ilmu sosi sosial.
al. Dr. Char
Charlesles Hurs
Hurstt men
mengada
gadakan kan penel
penelitia
itiann tenta
tentangng
pengaruh spe speech
ech cou course
rsess ter
terhad
hadap ap pre presta
stasi
si akakade
ademis
mis ma mahas
hasisw
iswa.
a. Ha Hasil
silnya
nya
membukt
mem buktikan
ikan bahwbahwa a peng
pengaruh
aruh itu cukucukup p bera
berarti.
rti. Mah
Mahasis
asiswawa yang mem mempero peroleh
leh
pelajaran speech (speech group) mendapat skor yang lebih tinggi dalam tes belajar
dan berpikir, lebih terampil dalam studi dan lebih baik dalam hasil akademisnya
diba
diband
ndin ing
g de deng
nganan mah ahas
asis
iswa
wa ya yang
ng ti tida
dak k memempmper erol
oleh
eh aj ajar
aran
an it itu.
u. HuHurs rstt
menyimpulkan:
Data
Da ta pen
peneli
elitia
tian
n ini men
menunjunjukk
ukkanan den
denga gan n jel
jelas
as bah
bahwawa kulkuliah
iah spe
speech
ech
tingkat
ting kat dasa
dasarr adaadalah
lah agen syntsynthesa
hesa,, yanyang g memb
memberikerikanan dasa
dasarr skem
skematis
atis
bagi
ba gi ma mahahasisisw
swaa un untu
tukk beberprpik
ikir
ir le lebi
bihh te tera
ratu
turr dadan n me mempmper
erol
oleh
eh
 penguasaan
 penguasa an yang lebih baik terhadap aneka fenomena yang membentuk 
kepribadian.
Penelitian ini menjadi penting bagi kita, bukan karena dilengkapi dengan data
statistik yang meyakinkan atau karena berhasil memberikan gelar doktor bagi Hurst,
tetapi karena erat kaitannya dengan prospek retorika di masa depan.
Pengertian
Retor
Retorika
ika adala
adalahh kecaka
kecakapa
pan
n berpid
berpidato
ato di depan
depan umum
umum (study
(study retor
retorika
ika di
Sirikkusa ibu kota Sislia Yunani abab ke 5 SM). Retorika (dari bahasa Yunani ῥήτωρ,
rhêtôr,
rhêtôr, orator,
orator, teacher)
teacher) adalah
adalah sebuah
sebuah teknik
teknik pembujuk
pembujuk-rayu
-rayuan
an secara
secara persuasi
persuasi
untuk
untuk menghas
menghasilka
ilkan
n bujukan
bujukan dengan
dengan melalui
melalui karakter
karakter pembica
pembicara,ra, emosion
emosionalal atau
atau
argumen (logo), awalnya Aristoteles mencetuskan dalam sebuah dialog sebelum The
Rhetoric dengan judul 'Grullos' atau Plato menulis dalam Gorgias,
Gorgias, secara umum ialah
seni manipul
manipulatif
atif atau
atau teknik
teknik persuasi politik
politik yang bersifat
bersifat transaks
transaksiona
ionall dengan
dengan
menggunakan lambang untuk mengidentifikasi pembicara dengan pendengar melalui
pidato, persuader dan yang dipersuasi
dipersuasi saling bekerja sama dalam merumuskan
merumuskan nilai,
keprcaya
keprcayaanan dan penghara
pengharapan pan mereka.
mereka. Ini yang dikataka
dikatakann Kenneth
Kenneth Burke
Burke (1969)
(1969)
seba
sebaga
gaii kons
konsububst
stan
ansi
sial
alit
itas
as deng
denganan peng
penggu
guna
naan
an mediaedia oral oral atau
atau tert
tertul
ulis
is,,
bagaiman
bagaimanapun,
apun, definisi
definisi dari retorika
retorika telah
telah berkemba
berkembang ng jauh sejaksejak retorik
retorikaa naik
sebagai bahan studi di universitas. Dengan ini, ada perbedaan antara retorika klasik
(denga
(dengan n defini
definisi
si yang
yang sudah
sudah disebu
disebutkatkan
n diatas
diatas)) dan
dan prakt
praktekek kontem
kontempoporer
rer dari
dari
retorika yang termasuk analisa atas teks tertulis dan visual.
Retorika adalah
adalah memberikan suatu kasus lewat bertutur (menurut kaum sofis
yang terdiri dari Gorgias, Lysias, Phidias, Protagoras dan Socrates akhir abad ke 5
SM). Retorika adalah ilmu yang mengajarkan orang tentang keterampilan, tentang
menemukan
menemukan sarana persuasif yang objectif dari suatu kasus (Aristoteles) Study yang
mempelajari kesalahpahaman serta penemuan saran dan pengobatannya (Richard
awal abad ke 20-an)
20-an) Retorika
Retorika adalah
adalah yang mengajarka
mengajarkan n tindak
tindak dan usaha yang
efektif
efektif dalam
dalam persiapa
persiapan,n, penetaan
penetaan dan penampi
penampilanlan tutur untuk
untuk membina
membina saling
pengertian dan kerjasama serta kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat.
 Tujuan retorika adalah persuasi, yang di maksudka
maksudkan n dalam persuasi dalam hubungan
ini adalah yakinnya penanggap penutur (pendengar) akan kebenaran gagasan topic
tutur (hal yang di bicarakan) si penutur (pembicara). Artinya bahwa tujuan retorika
adala
ada lah
h mememb
mbina
ina sasalin
ling
g penpenger
gertia
tiann yan
yangg me
menge
ngemb
mbang
angkankan ker
kerjas
jasam
amaa da dalam
lam
menumbuhkan kedamaian dalam kehidupan bermasyarakat lewat kegiatan bertutur
Beberapa dimensi ideologi retorika
1. Dimensi filosofis kemanusiaan, dari dimensi ini, kita mengedepankan pemahaman pemahaman
dari sudut identitas (ciri pembeda) antara eksistensi. Identitas pembedanya:
• antara makhluk manusia dengan selain manusia
• antara manusia yang berbudaya
• antara yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, pandangan hidup
2. Dimensi teknis, berbicara adalah sebuah teknik penggunaan symbol dalam proses
interaksi informasi.
3. Dimensi proses penampakan diri atau aktualisasi diri. Berbicara itu adalah salah
satu keperluan yang tidak bisa ditinggalkan
4. Dimensi teologis, menyampaikan ajaran agama sesuatu yang wajib (dakwah)
Bicara juga ada seninya. Pernahkah anda mengamati seorang penjual obat di
pasar
pasar,, ketika
ketika sedan
sedangg menaw
menawar arkan
kan dagan
dagangan
gannya
nya? ? Atau,
Atau, perna
pernahka
hkahh anda
anda ikutikut
demonstrasi di kampus anda? Kalau pernah coba amati gaya bicara sang korlap!
Retor
Retorika
ika bukan
bukan cuma
cuma menek
menekan ankan
kan pada
pada outpu
outputt verba
verball seseo
seseora
rang
ng ketika
ketika
berbicara, namun juga output non verbalnya. Percaya atau tidak, gerakan bola mata
kita
kita atau
atau arah
arah panda
pandang
nganan mata
mata kita,
kita, bahka
bahkann benda
benda apa apa yang
yang kita
kita pegang
pegang saatsaat
berbicara, berpengaruh pada dipercaya tidaknya ucapan kita oleh orang lain. Seni
berbicara memang erat kaitannya dengan seni mempengaruhi orang lain. Salah satu
kuncin
kuncinyaya adala
adalah h kenal
kenalii audie
audiens
ns anda.
anda. Denga
Dengann menge
mengenal nalii siapa
siapa yang
yang anda
anda ajak
ajak
bicara, anda bisa memprediksi apa dan bagaimana anda harus bicara, agar ucapan
anda bisa dipercaya.
LATAR BELAKANG YANG BERBEDA
Proses komunikasi pada intinya adalah proses yang berusaha mencari mutual
understanding di antara dua pihak yang berkomunikasi
berkomunikasi itu. Proses itu bisa gampang,
bisa jadi sulit. Mutual understanding bisa tercipta jika ada kemiripan antara frame of 
reference dan field of experience kedua belah pihak.
Dua pihak
pihak yang berkomunika
berkomunikasi si membawa
membawa latar belakang
belakang pemaham
pemahaman an yang
berbeda pula. Di benak setiap orang yang berkomunikasi, umumnya telah tercipta
image, persepsi dan gambaran tentang lawan komunikasinya. Dalam banyak kasus,
image bahkan dapat tercipta sebelum bertemu muka dengan si-obyek image .
Image sendiri bukanlah suatu fenomena yang buruk. Image yang tepat, dapat
membantu kita dalam proses komunikasi, namun demikian, kita harus menyadari
bahwa Image dapat dapat dimanip
dimanipulas
ulasii atau
atau dikondis
dikondisikan
ikan,, secara
secara sadar
sadar maupun
maupun tidak
tidak
sadar, oleh diri kita sendiri, atau obyek lain diluar diri kita.
Komunikato Pesan Komunikan
r Saluran

 frame of   frame of 


reference dan reference dan
 field of  si Feedback   field of  jika
Suatu proses komunikasi
komunika akan menghasilkan mutual understanding
understand ing ada
experience experience
kedekatan antara frame
frame of referen ce dan field
reference field of experien ce dari
experience dari para peserta
proses komunikasi.
Untuk
Untuk menja
menjadidi komuni
komunika
kator
tor yang
yang efekt
efektif,
if, anda
anda sedap
sedapat-
at-da
dapat
patnya
nya harus
harus
mengenal
mengenalii karakter
karakteristik
istik audiens
audiens anda,
anda, untuk
untuk menentuk
menentukan an tehnik
tehnik komunik
komunikasi
asi apa
yang harus anda gunakan untuk menyampaikan pesan anda.

PENTINGNYA RETORIKA
Persepsi adalah proses yang terintegrasi
terintegrasi dalam
dalam individu, yang terjadi sebagai
reaksi
reaksi atas
atas stimul
stimulusus yang
yang diteri
diteriman
manyaya (bersifa
(bersifatt individu
individual).
al). Sebuah
Sebuah konsensu
konsensuss
(kesamaan persepsi kolektif pada satu isu tertentu) yang tercapai melalui diskusi
sosial akan menimbulkan opini publik. Sedangkan pada diri individu sendiri, opini
bisa bersifat laten atau manifes. Opini yang bersifat laten disebut sikap. Sikap adalah
suatu
suatu predi
predispo
sposis
sisii terha
terhadap
dap sesua
sesuatutu obyek,
obyek, yang
yang didal
didalamn
amnyaya terma
termasuk
suk sis
sistem
tem
kepercayaan,
kepercayaan, perasaan, dan kecenderungan
kecenderungan perilaku terhadap obyek tersebut.
Sikap bisa dipelajari, bersifat stabil, melibatkan aspek kognisi dan afeksi, dan
menunjukkan kecenderungan perilaku.

Anda mungkin juga menyukai