Anda di halaman 1dari 1

FILOSOFI COTO MAKASSAR

Sahabat Ecolife, tahukah kalian awal mula ditemukannya Coto Makassar? ternyata
awal mula coto berasal dari makanan China bernama Caudo. Makanan China ini
lalu mengalami perkembangan dan menjadi Soto, namun dalam masyarakat
Makassar menyebutnya dengan Coto atau Coto Makassar.

Perbedaan Soto dan Coto yang paling jelas terlihat adalah warna kuah. Jika soto
berwarna kuning, coto makassar berwarna sedikit gelap. Warna kuning pada soto
didapatkan dari bahan yang digunakan yaitu kunyit, sedangkan coto Makassar
berwarna gelap dan sedikit hitam karena menggunakan kacang tanah goreng dan
tauco

Ada hal yang unik ketika menyantap Coto di Makassar, setiap penggemar hidangan
ini  punya selera masing-masing dalam menyantapnya. Tak heran jika muncul
berbagai istilah didalamnya seperti Halija (hati, limpah dan jantung), Dato (Daging
tok, maksudnya daging saja), dan sebagainya.

Sebenarnya ada tata cara makan Coto yang menjadi khas kuliner ini dinikmati di
Makassar. Penjual tak menyiapkan piring untuk ketupat yang pelanggan makan,
ketupatnya langsung dibelah dengan pisau, kemudian disendok langsung
ketupatnya dari bungkus daun pandan. Siapa pun pelanggannya, walaupun pejabat
penting tetap dengan cara yang sama menyantapnya. Ini memberikan pesan, bahwa
setinggi apapun status sosial kita, semuanya sama jika hendak menyantap kuliner
ini di warung coto. Demikian soal pilihan jeroan, terserah mau pilih apa saja, penjual
akan dengan cekatan menyiapkannya. Hal ini mengajarkan segala sesuatu yang
dikerjakan sesuai dengan passion yang ada dalam diri kita dan menikmati prosesnya
hingga tercapai tujuan tersebut. 

Saat ini, banyak sekali diantara kita lupa akan pesan filosofi hidangan kuliner ini.
Yakni sering meminta perlakuan istimewa, dengan alasan status sosial ataupun
jabatan. Akibatnya hilang rasa syukurnya, dan jiwa tawadhunya kepada sang khalid.
Di sisi lain sering memaksakan kehendak tanpa melihat apakah hal tersebut sesuai
dengan kekinian dan kondisi saat ini. Jika kita paham filosofi coto ini, tentu akan
menjadikan kita manusia tahu diri dan bisa menempatkan posisi sesuai kemampuan
yang kita miliki. 

Anda mungkin juga menyukai