Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

PERMOHONAN BANTUAN BUS PERHUBUNGAN

I. PENDAHULUAN
Undang Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan
jalan ditegaskan bahwa tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan
yang aman, tepat lancar, teratur, efisien, dan mampu menjangkau seluruh komponen
masyarakat adalah merupakan tanggung jawab bersama seluruh komponen
masyarakat dan pemerintah.
Kota Bitung sebagai Kota yang sedang tumbuh dan berkembang dengan
bertitik berat pada perindustrian dan perdagangan maka perhubungan sangatlah
penting. Perhubungan memiliki peran penting dan menentukan bukan saja untuk
Kota Bitung tapi Sulawesi Utara umumnya. Peran sektor perhubungan pada
dasarnya dapat dibagi kedalam 2 (dua) peran peran utama atau fungsi yakni:
Melayani serving function dan merangsang pembangunan sektor terkait (promotiong
function). Peran melayani adalah bagaimana tersedianya sarana dan prasarana
perhubungan yang handal dan terjangkau oleh masyarakat. Dengan memperhatikan
letak Kota Bitung sebagai fungsi perangsang pembangunan juga penting baik dalam
konteks intern perhubungan maupun antar sektor.
Dengan demikian maka fungsi sebagai perangsang pembangunan diarahkan
untuk mendorong pembangunan sektor-sektor lainnya di daerah-daerah lain di
Sulawesi Utara dan sekitarnya. Sehingga dengan demikian pembangunan
perhubungan berfungsi sebagai urat nadi dan urat syaraf tata kehidupan bangsa dan
Negara. Untuk kawasan timur Indonesia peran perhubungan sebagai “Agen of
Development” masih tinggi termasuk dalamnya Kota Bitung.
Pembangunan Kota Bitung yang cukup pesat ditandai dengan prestasi yang
dicapai diantaranya Adiwiyata, Kota Sehat, terlaksananya Penghargaan Pelayanan
Publik terbaik serta Tata Ruang terbaik, Adipura berturut-turut selama 7 (tujuh) kali
dan penghargaan Tata Pengelolaan Keuangan yaitu Wajar Tanpa Pengecualian
(WTP) selama 2 (dua) tahun berturut – turut, Penghargaan Terminal Terbaik Tingkat
Nasional untuk Kota Sedang tahun 2012, 2013, Penghargaan Wahana Tata Nugraha
(WTN) kategori Lalu Lintas untuk Kota sedang, dan Awak Kendaraan Umum Teladan
(AKUT) serta akan ditetapkannya Kota Bitung sebagai Kawasan Ekonomi Khusus
(KEK) dan Pelabuhan Bitung meningkat statusnya menjadi Internasional Hub Port
(IHP). Selain itu Pembangunan Jalan Tol Bitung-Manado yang sudah dimulai tahap
pembebasan lahan dan Master Plan Perkereta apian sudah memasuki tahap survey,
juga Kota Bitung sebagai Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah bagian dari
prestasi yang dicapai.
Kota Bitung merupakan pintu gerbang Propinsi Sulawesi Utara untuk
kawasan Asia Pasifik. Posisi yang berada di titik pusat kawasan Asia Pasifik
mempermudah barang dan jasa dari dan ke Asia Pasifik, karena diukung dengan
fasilitas pelabuhan dan Terminal yang ada maka Bitung merupakan alternative pusat
distribusi barang baik keluar kawasan Asia Pasifik maupun distribusi kedaerah-
daerah lain Indonesia khususnya kawasan timur bahkan lebih khusus antar daerah
dalam propinsi dan antar propinsi.
Pembangunan di sektor perhubungan khususnya perhubungan darat
tentunya memerlukan peran yang serius dari pemerintah yang mengedepankan
keselamatan manusia yang tidak dapat kita abaikan. Kota Bitung yang mempunyai
luas 31.350,35 hektar yaitu meliputi wilayah daratan Sulawesi disamping itu juga
mempunyai wilayah kepulauan.

II. KEADAAN WILAYAH


A. Letak Geografis dan Kependudukan
Letak Kota Bitung berada pada bagian timur Provinsi Sulawesi Utara. Jarak
dari Kota Manado kearah timur ± 45 Km, sebelah utara berbatasan dengan wilayah
kecamatan likupang (Kab. Minahasa Utara) dan laut maluku, sebelah timur dengan
laut maluku, sebelah selatan dengan laut maluku, sebelah barat dengan wilayah
kecamatan kauditan (Kab. Minahasa Utara).
Kota Bitung adalah salah satu Kota di Provinsi Sulawesi Utara dengan posisi
geografis 1°23'23" - 1°35'39" LU dan 125°1'43" -125°18'13" BT, dataran berbukit
45,06 %, bergunung 32,73 %, hanya 4,18 % merupakan dataran landai serta sisanya
18,03 % berombak.
Kota Bitung hanya dikenal dua musim yaitu musim kemarau dan musim
penghujan. Jumlah curah hujan di Kota Bitung cukup beragam menurut bulan rata-
rata berkisar 30 – 305 mm/tahun. Sebagai daerah tropis Kota Bitung mempunyai
kelembaban udara relatif tinggi dengan rata-rata per bulan pada tahun 2010 berkisar
antara 74 sampai dengan 82 persen.
Luas Wilayah 31.350,35 ha atau 313 Km 2 dengan Jumlah Penduduk 233.866
jiwa, kepadatan 686,7 Jiwa / Km2, pertumbuhan 3% pertahun dengan pembagian
wilayah 8 Kecamatan 69 Kelurahan.
Keadaan Kota memanjang sepanjang garis pantai selatan (sepanjang
perairan selat lembeh) dengan keadaan geografis datar dan berbukit/bergunung,
juga terdapat 3 (tiga) buah gunung yaitu Gunung Dua Sudara. Gunung Tangkoko
dan Gunung Batuangus.
Luas kota Bitung Menurut Kecamatan :

KECAMATAN LUAS (ha) AREA (%)


(1) (2) (3)
Madidir 2.083,00 6,64
Matuari 3.396,00 10,83
Girian 516,55 1,65
Lembe Selatan 2.553,00 8,14
Lembe Utara 2.766,00 8,82
Aertembaga 3.309,30 10,56
Maesa 969,70 3,09
Ranowulu 15.756,80 50,26
Jumlah / Total 31.350,35 100,00

Jumlah Penduduk Kota Bitung Menurut Kecamatan :

KECAMATAN JUMLAH JIWA


(1) (2)
Madidir 39.547
Matuari 33.316
Girian 36.351
Lembe Selatan 12.206
Lembe Utara 10.410
Aertembaga 34.240
Maesa 47.042
Ranowulu 20.744
Jumlah / Total 233.866

Sumber : Discapil Kota Bitung, Tahun 2013


PETA WILAYAH KOTA BITUNG

KORIDOR WILAYAH SULAWESI DALAM MP3EI

B. Bidang Perhubungan Darat


Gambaran Umum
Guna memaksimalkan pelaksanaan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan
jalan di Kota Bitung perlu ditunjang dengan pengadaan prasarana, sarana dan
fasilitas lalu lintas yang memadai, sehingga terwujud system manajemen
transportasi perkotaan yang tertib, aman, nyaman dan terkendali serta
ekonomis.
1. Angkutan Jalan
Jumlah sarana angkutan penumpang Kota Bitung adalah 685
kendaraan yang melayani angkutan kota, terdiri dari :
- Sarana angkutan kota : 652 kendaraan (kondisi baik)
- Sedangkan : 33 kendaraan lainnya dalam keadaan
rusak/tidak laik jalan (data September 2013)

Berdasarkan pengamatan dilapangan ternyata permintaan dan


penawaran (supply & demand) terjadi lebih tinggi tingkat permintaan
(demand) daripada penawaran (supply) pemakai jasa angkutan dengan
jumlah penduduk Kota Bitung 233.866 jiwa.

2. Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas


Prasarana jaringan jalan yang tersedia di Kota Bitung berdasarkan Surat
Keputusan Gubernur Nomor 142 Tahun 2000 tentang Penetapan Jalan
di Kota Bitung adalah sbb :
Panjang prasarana jalan di Kota Bitung 413,99 Km
Terdiri dari :
- Prasarana jalan nasional 47,6 Km
- Prasarana jalan provinsi 12,4 Km
- Prasarana jalan lokal Kota 342,02 Km

PETA JARINGAN JALAN KOTA BITUNG TAHUN 2013


725000 730000 735000 740000 745000 750000 755000

RUAS JALAN SEKUNDER

PEMERINTAH KOTA BITUNG

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA


BITUNG TAHUN 2010 - 2030
17 5000

175000

SISTEM JARINGAN JALAN


DI KOTA BITUNG TAHUN 2010

KE - PINENEK Keterangan
Batu Putih Atas

Ba ta s Wila ya h Kota

Ba ta s Ke ca ma ta n
Batu Pu tih Bawah

Ba ta s Ke luraha n
S. Tasl am

Lirang
17 0000

170000

S. Kayuwale Keci l

Sunga i
RUAS JALAN SEKUNDER
S. Makapok Pinasungkul an

Nus u
J aringa n J a la n P rime r
J aringa n J a la n Se kunde r
Batu Angus

Te rminal Induk Ta ngkoko


S. Mangarer ( Termina l Tipe B )
Tewaan Dua Sudara
Te rminal Winenet
( Termina l Tipe C )
Pinangun ian
16 5000

165000

Kerondoran
Binuang Moto

Kasawari
Pe la buha n P e numpa ng
Komer sot
S. Ar etes
S. Waruk
Pakadoodan

Apela
Pe la buha n Kontainer
S. Ramowangko

Satu S. Ai r pra ng
S. Rup er
Aer Tembaga Dua

Dan owudu
Poso kan Pe la buha n P e nye bera ngan
S. Pota i
Apela S. Danowudu
Makawidey
Kareko
( Fe rry)
Dua Kakenturan Tandu Rusa
Dua

S. Girian
Winenet
Bitung Satu Gunu ng Woka
Barat Satu
Pino kalan

Tendeki
Paceda
Wangurer
Aer Tembaga
Girian Kakent uran
Utara Dua Satu
Permai
Girian
Ind ah
TERM INAL

Batu Kota
WIN ENET
16 0000

160000

S. Te ndeki Madid ir Madidir Madidir


Wangurer
W inenet
Unet Ure Weru Pat eten
Barat Paceda Bitung Dua Dua
Gi rian Pateten
Gi rian Timur
Weru Wangurer Satu
Ata s
Dua Timur
Bit ung Bitung
Barat Dua
Tengah Pintu Kota
Sagerat Manembo Giri an
PEL ABUHAN
PEN YEBERANGAN
( FERR Y)

Weru Dua nembo Weru


Mawali
PEL ABUHAN
KO NTAIN ER
Satu Giri an
Atas
Manembo Bawah Wangurer PEL ABU HAN
PENU MPANG

nembo
S. Tuna Tengah

TERMIN AL
TANGKO KO

Kelapa Dua
Sagerat Manembonembo
S. Sage rat
W eru Satu

Sagerat
Batu Lubang Pancuran
U

Papusungan
Tanjung Merah
Paud ean
KE - MANADO
Doorbolaang RUAS JALAN PRIMER

RUAS JALAN PRIMER


15 5000

155000

Pasir Panjang
SKALA 1 : 50.000

KE - KEMA 2 1 0 2 4

Kilometer

Sumber : Peta Rupa Bumi Indonesia, Skala 1 : 50.000

725000 730000 735000 740000 745000 750000 755000


III. KEBUTUHAN

Adapun kebutuhan Sarana angkutan penumpang umum di kota Bitung yaitu


sebanyak 4 (empat) unit berupa Bus Perhubungan untuk melayani angkutan
perintis dan anak sekolah dengan rencana rute di bawah ini :

PETA RENCANA RUTE YANG AKAN DILALUI

Keterangan :
1 = Terminal Induk Tangkoko ke Batu Putih Atas dan Bawah (± 20 km)

2 = Papusungan (Ibu kota kecamatan) ke Kareko (± 15 km)

3 = Papusungan (Ibu kota kecamatan) ke Dorbolaang (± 15 km)

4 = Terminal Induk Tangkoko ke Aertembaga (± 12 km)


( Lintasannya melalui beberapa kelurahan)
IV. PENUTUP

Memperhatikan penerapan sistem manajemen perkotaan yang aman, tertib


dan terkendali serta memadukan intra dan antar moda transportasi lainnya guna
menjangkau seluruh pelosok wilayah daratan Kota Bitung, serta untuk menunjang
suksesnya program Pemerintah, maka dengan terwujudnya pelayanan lalu lintas
yang optimal dan efektif sangatlah diharapkan pengadaan kebutuhan fasilitas
angkutan transportasi umum, mengingat keterbatasan dana Pemerintah Kota
Bitung maka sangatlah diharapkan bantuan pengadaan 4 (empat) unit Bus
Perhubungan.
Demikian proposal ini kami buat dan atas perkenaan Bapak diucapkan
terima kasih.

WALIKOTA BITUNG

HANNY SONDAKH
WALIKOTA BITUNG

Bitung, Desember 2013

Kepada Yang terhormat :


Bapak Menteri Perhubungan Republik
Indonesia
di –
J a k a r t a,-

Surat Pengantar
Nomor : 550/WK/ /XII/2013

No Perihal Banyaknya Ket

1 Proposal Permohonan Bantuan 1 (satu) berkas Dikirim dengan hormat


- Pengadaan 4 (empat) unit Bus untuk seperlunya
Perhubungan

WALIKOTA BITUNG,

HANNY SONDAKH

Tembusan Yth. :

1. Sekjen Kemenhub RI, Cq. Karo Perencanaan di Jakarta;


2. Dirjen Perhubungan Darat Cq. Direkotrat BSTP di Jakarta;
3. Gubernur Prov. Sulut Cq. Kepala Dinas Perhubungan Telekomunikasi dan
Informatika Prov. Sulut di Manado;
4. A r s i p.

Anda mungkin juga menyukai