PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertama dan sederajat telah sampai pada tataran yang kompleks dan melibatkan
berbagai aspek yang saling berkaitan. Lingkup materi mata pelajaran bahasa
Indonesia mencakup tiga aspek yaitu bahasa, sastra, dan literasi. Sajian materi
keterampilan, dan sikap yang tercermin dalam empat kompetensi inti (KI). KI I
dan II terkait atas pengembangan sikap keagamaan dan sosial. KI III berkaitan
pengembangan keterampilan.
Indonesia menggunakan pendekatan berbasis teks baik lisan maupun tulis yang
didik. Pada jenjang SMP, terdapat tiga genre teks yang termuat sebagai materi.
Pertama, genre cerita yang berupa teks cerita pendek, teks cerita moral, teks
cerita biografi, dan teks narasi. Kedua, genre faktual yang terdiri atas teks
prosedur, teks hasil observasi dan teks eksplanasi. Ketiga, genre tanggapan yang
terdiri atas teks tanggapan deskriptif, teks eksposisi, teks diskusi, dan teks ulasan.
konteks sosial.
Teks cerita pendek adalah salah satu materi yang terdapat dalam silabus
kelas IX. Teks cerpen muncul pada KD 3.5 yaitu mengidentifikasi unsur
pembangun karya sastra dalam teks cerita pendek yang dibaca atau didengar, 4.5
mendukung dari cerita pendek yang dibaca atau didengar, 3.6 menelaah struktur
dan aspek kebahasaan cerita pendek yang dibaca dan didengar, dan 4.6
cerita berbentuk prosa yang pendek. Pendek memiliki arti yang sangat relatif,
dalam hal ini bisa diartikan habis dibaca sekali duduk. Sesuai dengan namanya,
kata yang lainnya. Perbandingan tersebut apabila dikaitkan dengan bentuk prosa
mencapai berbagai aspek dari tujuan pendidikan dan pengajaran secara umum.
mengapresiasi sastra, bersikap posistif terhadap nilai sastra, karena sastra adalah
Kegiatan pembelajaran bersastra dalam hal ini terkait teks cerpen tidak
lepas dari peran seorang guru. Guru harus bisa menciptakan pembelajaran yang
cerpen, yang notabenenya membutuhkan daya imajinasi. Dalam hal ini, guru
harus menerapkan strategi yang tepat untuk dapat meningkatkan kegiatan belajar
siswa.
pengajaran sastra tidak berdampak apa-apa bagi peserta didik. Karena itu, tujuan,
tata cara pemilihan bahan, penyajian, sampai evaluasi hendaknya tertata rapi. Jika
terdapat satu unsur yang ditinggalkan, maka hasil pengajaran akan kurang
memuaskan.
implementasi dari RPP. Tahap ini terdiri atas tiga kegiatan yaitu kegiatan
penting dilakukan oleh seorang guru agar apa yang sudah direncanakan dapat
untuk memeroleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil
penilaian otentik yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar
secara utuh.
Munculnya fenomena Coronavirus Disease adalah salah satu bentuk nyata yang
2020 yang berasal dari Provinsi Wuhan, Tiongkok membuat dunia gempar tidak
terkecuali Indonesia. Hingga saat ini, 216 negara terkonfirmasi terjangkit virus
tersebut. Sementara itu, sebanyak 18.142.718 jiwa dilaporkan telah positif virus
dengan korban meninggal sebanyak 691.013 jiwa (data WHO, 4 Agustus 2020).
Di Indonesia jumlah pasien positif Covid-19 kian bertambah. Sebaran data kasus
Covid per tanggal 4 Agustus 2020 sebanyak 115.056 terkonfirmasi positif covid-
provinsi Indonesia dengan jumlah kasus dan kematian yang semakin meningkat
Mengacu pada peraturan PSBB, kegiatan belajar tidak dilakukan secara tatap
muka. Hal itu sesuai dengan Panduan penyelenggaraan pembelajaran pada tahun
pembelajaran dilaksanakan tanpa tatap muka atau Belajar Dari Rumah (BDR).
Pelaksanaan BDR hanya diperuntukkan bagi wilayah yang masuk dalam zona
kuning, oranye, dan merah. Adapun untuk wilayah zona hijau dan kuning dapat
daerah.
SMP Negeri 2 Wates adalah salah satu dari sekian banyak sekolah yang
Bendungan, kabupaten Kulon Progo yang masih berstatus zona oranye atau
dengan risiko sedang. Sejak Maret 2020, pembelajaran telah dilaksanakan secara
jarak jauh (daring). Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di awal diketahui
Selain itu, terjadi banyak kendala yang ditemukan terkait dengan sistem
difokuskan pada materi, metode, dan media yang digunakan serta kendala yang
B. Identifikasi Masalah
selama masa Pandemi COVID-19 yang terdiri atas metode, materi, dan media
yang digunakan.
5. Kendala yang dialami dalam proses pembelajaran teks cerpen selama masa
C. Batasan Masalah
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah diketahui, dapat ditentukan
Negeri 2 Wates?
E. Tujuan Penelitian
Negeri 2 Wates.
pembelajaran teks cerpen pada kelas IX di SMP Negeri 2 Wates selama masa
Indonesia.
3. Bagi Peneliti
tentang pembelajaran teks cerpen selama masa pandemic COVID-19 serta dapat
G. Batasan Istilah
Agar diperoleh pemahaman yang sama antara penyusun dan pembaca,
1. Pembelajaran adalah proses interaksi antara pendidik dan peserta didik serta
sumber belajar dalam suatu lingkungan yang didalamnya terjadi transfer ilmu
2. Teks cerpen adalah karya sastra prosa fiksi yang dapat selesai dibaca dalam
sekali duduk dan ceritanya cukup dapat membangkitkan efek tertentu dalam
diri pembaca.
4. BDR (Belajar Dari Rumah) adalah salah satu program dalam rangka
jarak jauh dimana siswa dan guru melaksanakan pembelajaran secara non
tatap muka dengan media atau alat yang sudah dipersiapkan sebelumnya