UP-DATING PPN
SESUAI KETENTUAN TERBARU 2022
Dipaparkan Oleh :
SAPTO WINDI ARGO
TAX CONSULTANT (0812-98-87-240)
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 3
KONSEP UMUM PPN INDONESIA
PEMBELIAN PENJUALAN
Faktur Faktur
Lapor
SPT Masa
KPP
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 4
PEMBAYARAN
PAJAK (PMK-242/2014)
PPh Pasal 21/26
PPh Pasal 23/26
PPh Pasal 22 Badan Tertentu
PPh Pasal 15 Max Tgl 10 Bulan
PPh Pasal 4 (2) Non UMKM Berikutnya
PPh Pasal 4 (2) UMKM yg dipotong 0,5%
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 5
PEMBAYARAN
PAJAK (PMK-242/2014)
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 6
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 7
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 8
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 9
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 10
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 11
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 12
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 13
KARAKTER PPN
❑ PPN adalah pajak tidak langsung (penanggung
jawab pemungutan dan penyetoran pajak dg
pemikul beban pajak berada pada pihak yang
berbeda) PENJUAL
➢ Penjual tidak memungut PPN? TIDAK MENYETOR PPN?
TANGGUNG JAWAB RENTENG
➢ Pembeli sudah membayar kepada penjual?
?
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 14
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 15
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 16
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 17
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 18
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 19
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 20
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 21
KARAKTER PPN
❑ PPN sebagai pajak objektif (dilihat objek-nya
ada/tidak)
➢ Tidak tergantung Subjektifitas?
➢ Dampak regresif?
➢ PPnBM?
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 22
KONSEP PPN INDONESIA
KARAKTER PPN
❑ PPN bersifat Multi Stage Levy
Beda antara PPn dengan PPN?
Non-Double Taxation
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 23
KONSEP PPN INDONESIA
KARAKTER PPN
❑ PPN adalah pajak atas konsumsi di dalam negeri
Penekanan pada “Destination Principle” (jika
dikaitkan dengan transaksi cross border area)?
Ekspor? 0%?
--→ PPN Masukan bukan penambah harga ekspor
--→ PPN Masukan dapat dikreditkan
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 24
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 25
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 26
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 27
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 28
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 29
Pemenuhan
PAJAK
Pasal 1A Terkait Termasuk Peny. BKP dan Tidak Termasuk Peny. BKP
Termasuk Peny. BKP = Pasal 1A Ayat (1) Kewajiban,,,
Tdk Termasuk Peny. BKP = Pasal 1A Ayat (2) Ke-Negaraan,,,
Detail Perubahan/Penambahan/Penghapusan:
Pasal 1A Ayat (1) Huruf g = Peny. Konsinyansi = SUDAH DIHAPUS
Dg demik. Konsinyasi Tidak/Belum Terut. PPN
Pasal 1A Ayat (2) Huruf d = Tidak Termasuk Peny. BKP,,,
Pengalihan BKP Dalam Rangka:
Penggab.
Peleb.
Pemek.
Pemec.
Pengambil-alihan Us.
dan,,, Pengalihan BKP utk Tujuan
Setoran Modal Pengganti Saham
Konotasi dari,,,,
Setoran Modal Pengganti Saham = PT
GMN jika ke CV,,,,, atau Badan Lain?
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 30
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 31
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 32
Pemenuhan
PAJAK
Pasal 1A Terkait Termasuk Peny. BKP dan Tidak Termasuk Peny. BKP
Termasuk Peny. BKP = Pasal 1A Ayat (1) Kewajiban,,,
Tdk Termasuk Peny. BKP = Pasal 1A Ayat (2) Ke-Negaraan,,,
Detail Perubahan/Penambahan/Penghapusan:
Pasal 1A Ayat (1) Huruf g = Peny. Konsinyansi = SUDAH DIHAPUS
Dg demik. Konsinyasi Tidak/Belum Terut. PPN
Pasal 1A Ayat (2) Huruf d = Tidak Termasuk Peny. BKP,,,
Pengalihan BKP Dalam Rangka:
Penggab.
Peleb.
Pemek.
Pemec.
Pengambil-alihan Us.
dan,,, Pengalihan BKP utk Tujuan
Setoran Modal Pengganti Saham
GREY
Konotasi dari,,,,
Setoran Modal Pengganti Saham = PT
GMN jika ke CV,,,,, atau Badan Lain?
?
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 33
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 34
Yang Terbaru diatur dalam Pasal 1A UU Cipta Kerja Cluster PPN jo. Pasal 5A PP 09/2021:
Pemenuhan
TERKAIT INBRENG PAJAK
= Penyertaan Modal Pengganti Saham (Kepemilikan Modal) dalam bentuk selain Uang. Kewajiban,,,
= Wujud Barang,,,,
Ke-Negaraan,,,
ADA 3 WUJUD YG DIATUR DALAM UU CIPTA KERJA:
1 Jika INBRENG-nya dari PKP kepada PKP
TIDAK TERUTANG PPN
2 Jika INBRENG-nya dari PKP kepada NON-PKP
TERUTANG PPN
3 Jika INBRENG-nya dari NON PKP kepada PKP
SEJATINYA TERUTANG PPN, NAMUN TIDAK DILAKUKAN PEMUNGUTAN PPN
KERANA YG MENYERAHKAN NON PKP….
PERTANYAAN BESAR ADALAH…... APAKAH PKP YG MENERIMA HARUS SETOR SENDIRI PPN?
NDAK JELAS,,,,, NAMUN KALAU SAYA BERPANDANGAN = YA HARUSNYA TETEP TDK TERUTANG PPN
SUBSTANCE-nya,,,, yg menyerahkan Non PKP kan artinya tidak memenuhi syarat peny. Yg terutang PPN
4 Jika INBRENG-nya dari NON PKP kepada NON PKP
TIDAK TERUTANG PPN
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 35
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
TERMASUK PENYERAHAN LAIN-nya???
TIDAK TERMASUK PENYERAHAN???
LEASING,,
PEMAKAIAN SENDIRI,,
PEMBERIAN CUMA-CUMA,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 36
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Pasal 4A Terkait Jenis Barang Yg Tidak Dikenai PPN = NON BKP
Ke-Negaraan,,,
Detail Perubahan/Penambahan/Penghapusan:
Pasal 4A Ayat (2) Huruf a = Barang Hasil Tambang/Pengeboran yg
diambil langsung dari sumbernya,,,
Tidak Termasuk Batu Bara.
BATU BARA? = MENJADI BKP.
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 37
Pemenuhan
Pasal 13 Terkait Faktur Pajak PAJAK
Detail Perubahan/Penambahan/Penghapusan: Kewajiban,,,
Pasal 13 Ayat (5) Huruf b:
Keterangan dlm Faktur Pajak paling sedikit memuat:
Ke-Negaraan,,,
b. Identitas Pembeli BKP/JKP meliputi:
Nama, Alamat, NPWP atau NIK,,,
atau Nomor Paspor bagi SP LN OP.
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 38
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 39
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
di
di
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 40
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 41
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 42
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 43
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 44
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 45
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 46
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 47
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 48
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 49
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 50
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 51
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
GMN JIKA,,,,
KENDARAAN DARAT,,,,
DI-CHARTER,,,,??
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 52
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 53
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 54
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 55
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 56
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 57
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 58
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 59
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 60
Pemenuhan
di PAJAK
di Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 61
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 62
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 63
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 64
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 65
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 66
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 67
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 68
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 69
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 70
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 71
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 72
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 73
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 74
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 75
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 76
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 77
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 78
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 79
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 80
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 81
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 82
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 83
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 84
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 85
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 86
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 87
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 88
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 89
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 90
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 91
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 92
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 93
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 94
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 95
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 96
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 97
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 98
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 99
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 100
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 101
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 102
UBAH
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 103
BKP
TERUTANG PPN
TAPI,,,,
DIBEBASKAN
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 104
BKP
TERUTANG PPN
TAPI,,,,
DIBEBASKAN
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 105
UBAH
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 106
UBAH
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 107
LM
DI TOKO EMAS,,?
https://katadata.co.id/muchamadnafi/ekonopedia/5e9a5030b
05cf/pengertian-cadangan-devisa-dan-5-komponennya
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 108
HAPUS
UBAH
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 109
HAPUS
UBAH
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 110
UBAH
HAPUS
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 111
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 112
NEW
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P
NEW
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P
NEW
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P
NEW
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P
UBAH
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P
UBAH
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 119
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 120
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 121
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 122
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 123
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 124
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 125
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 126
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 127
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 128
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 129
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 130
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 131
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 132
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 133
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 134
PPN 2022,,,??
BKP vs NON BKP di Pasal 4A:
1 UU PPN Existing: 4 Jenis Barang Non BKP
s.d. 31 Maret 2022 Masih Berlaku Tentang 4 Jenis Barang Yang NON BKP
2 UU PPN jo. UU HPP: 2 Jenis Barang Non BKP:
Sejak 01 April 2022,,,,, 1 Makanan-Minuman Disajikan Di Hotel/Resto/Sejenisnya
Hanya Tersisa 2 Gil. Non BKP saja Kerana Sudah Menjadi Ranah Pajak DAE.
Sisanya 2 = Gol. BKP: 2 Uang, Emas Batangan UTK KEPENTINGAN CAD. DEVISA NEGARA,
1 Gol. BKP Namun Fasilitas dan Surat Berharga
1 Gol. BKP Tanpa Fasilitas
2 Jenis Barang Menjadi BKP:
a. BKP Namun Mendapat Fasilitas:
= Barang Kebutuhan Pokok Rakyat Banyak
b. BKP Benar-2X BKP Tanpa Mendapat Fasilitas
= Barang Hasil Tambang/Pengeboran….....
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 135
PPN 2022,,,??
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 136
PPN 2022,,,??
2 UU PPN jo. UU HPP: 11 Jenis Jasa Menjadi JKP:
a. JKP Namun Mendapat Fasilitas:
1 Jasa Kesehatan Medis
2 Jasa Pelayanan Sosial
3 Jasa Keuangan
4 Jasa Asuransi
5 Jasa Pendidikan
6 Jasa Angkutan Umum Di DARAT, AIR, Udara Tujuan LN
7 Jasa Tenaga Kerja
b. JKP Benar-2X JKP Tanpa Mendapat Fasilitas
1 Jasa Pengiriman Surat Dengan Perangko
2 Jasa Penyiaran
3 Jasa Telepon Umum
4 Jasa Pengiriman Uang Dg Wesel
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 137
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 138
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 139
UBAH
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 140
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 141
UBAH
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 142
UBAH
NEW
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 143
HAPUS
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 144
NEW
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 145
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 146
UBAH
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 147
UBAH
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 148
HAPUS
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P
HAPUS
SEBELUMNYA,,,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P
NEW
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P
NEW
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 153
NEW
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P
NEW
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P
Pemenuhan
PAJAK
Menyimak Siaran PERS DJP Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Memantapkan Penerapan UU HPP Cluster PPN
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 156
Dua (2) Siaran PERS DJP Pemenuhan
Memantapkan Penerapan UU HPP Cluster PPN PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 157
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 158
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 159
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 160
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 161
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 162
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 163
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 164
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 165
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 166
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 167
Media Briefing 14 PMK Pemenuhan
Ber-focus (Penekanan) pada 5 PMK Pokok Bahasan PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 168
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 169
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 170
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 171
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 172
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 173
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 174
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 175
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 176
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 177
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 178
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 179
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 180
Bagaimana jika Membangun Masjid/Gereja/Wihara/Pura?
Bagaimana jika Membangun Pesantren?
Bagaimana jika Membangun Panti Asuhan/Panti Jompo/Sosial?
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 181
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 182
Bangunlah dg MERASA CUKUP,,,, ---> <= 200 M2.
ATAU,,,
Bangunlah dg KESABARAN --> LEBIH 2 TAHUN
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 183
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 184
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 185
Penafsirannya bisa,,,, :
1. Kita ngontrak,,, membangun bangunan
Semisal kita membangun nanti tidak perlu bayar kontrakan,,
2. Kita membangun bangunan memakai Kontraktor,,,
Namun Kontraktornya = Tidak Memungut PPN
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 186
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 187
Meyakinkan bahwa KMS = Pajak Masa,,,
Pajak yg harus dilunasi setiap Masa/Bulan,,,
Nanti disebutkan PPN Masukan KMS = Dpt Dikreditkan,,,
Nanti disebutkan SSP PPN KMS = Dipersamakan dg FP,,,
Padahal,,, FP Dibuat # > 3 Bulan Sejak Seharusnya Dibuat,,,
PPN KMS,,, Harus Disetor (Dibuat SSP) max. tgl 15 BB-nya,,,
Hati-Hati jika membayarnya nanti saja setelah Bangunan Selesai,,,
Berpotensi FP (SSP KMS) Telat Dibuat > 3 Bulan,,,
Selain dikenai sanksi Terlambat,,,
PPN Tidak Dapat Dikreditkan!!!
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 188
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 189
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 190
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 191
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 192
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 193
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 194
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 195
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 196
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 197
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 198
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 199
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 200
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 201
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 202
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 203
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 204
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 205
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 206
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 207
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 208
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 209
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 210
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 211
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 212
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 213
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 214
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 215
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 216
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 217
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 218
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 219
SLIDE / INFOGRAFIS TERKAIT
DARI DJP
(Akan Mudah/Cepat Difahami Setelah Membaca PMK Lengkap-nya)
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 220
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR
PMK-61/PMK.03/2022
TENTANG
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
ATAS KEGIATAN MEMBANGUN SENDIRI
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
LATAR BELAKANG
223
www.pajak.go.id
SISTEMATIKA DAN POKOK PENGATURAN PMK-61/PMK.03/2022
224
NO SUSUNAN PMK MUATAN PENGATURAN
1 Pasal 1 Ketentuan umum (Definisi)
2 Pasal 2 Ruang lingkup objek PPN atas KMS
3 Pasal 3 Penghitungan PPN atas KMS
4 Pasal 4 Saat dan tempat PPN terutang atas KMS
5 Pasal 5 Kewajiban penyetoran PPN atas KMS
6 Pasal 6 Ketentuan pengkreditan PPN atas KMS yang telah disetor
7 Pasal 7 Kewajiban pelaporan PPN atas KMS
8 Pasal 8 Pengawasan pemenuhan kewajiban PPN atas KMS
9 Pasal 9 Penerbitan NPWP secara jabatan bagi orang pribadi yang melakukan KMS
10 Pasal 10 Ketentuan pengkreditan Pajak Masukan atas perolehan BKP/JKP sehubungan dengan KMS
11 Pasal 11 Ketentuan Peralihan
12 Pasal 12 dan Pasal 13 Ketentuan Penutup (Pencabutan PMK-163/2012 dan pemberlakuan PMK mulai 1 April 2022)
13 Lampiran Contoh KMS yang dilakukan secara sekaligus dan bertahap
RUANG LINGKUP PPN KMS (1)
225
TERUTANG
Kegiatan Membangun Sendiri PPN
OP Badan Bangunan
Pembangunan sekaligus
Bangunan
OP Badan
2 tahun 2 tahun
PPN
= 20% X TARIF PPN X DPP
TERUTANG
BESARAN
TERTENTU
DPP berupa nilai tertentu sebesar jumlah biaya yang dikeluarkan dan/atau yang dibayarkan untuk
membangun bangunan untuk setiap Masa Pajak sampai dengan bangunan selesai, tidak termasuk biaya
perolehan tanah.
CONTOH PERHITUNGAN
228
Pada April 2022 Bapak Budi memulai membangun sebuah rumah untuk tempat tinggal pribadinya.
Luas keseluruhan dari rumah tersebut adalah sebesar 200 m2, biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
Bapak Budi dalam upaya membangun rumah tersebut sampai dengan selesainya bangunan tersebut
adalah sebagai berikut:
• pembelian tanah sebesar Rp200.000.000,
• pembelian bahan baku bangunan keseluruhan Rp180.000.000,
• biaya upah mandor dan pekerja bangunan Rp70.000.000.
Maka berapakah PPN yang terutang atas pembangunan rumah tersebut?
Jawab:
Sesuai dengan PMK No. 61/ 2022 PPN terutang atas KMS adalah:
= 20 % X TARIF PPN X DPP
= (20% X 11% ) X Biaya, tidak termasuk biaya pembelian tanah
= (20% X 11%) X (Rp 180.000.000 + Rp 70.000.000)
Dengan demikian, PPN terutang atas KMS oleh Bapak Budi adalah
= 20% X 11% X Rp250.000.000
= Rp 5.500.000
PENYETORAN PPN KMS
229
Ketentuan pengisian SSP
1 2
Bangunan Bangunan
KPP Pratama KPP OP/Badan KPP Pratama
OP/Badan Terdaftar Terdaftar Lokasi
3 OP
Dokumen tertentu yang
kedudukannya KMS
dipersamakan dengan Bangunan
FP
sepanjang memenuhi ketentuan pengisian SSP
Pengisian SSP:
NPWP : 00.000.000.0-(kode KPP Pratama Lokasi).000
Nama WP : nama OP
Alamat WP : alamat tempat bangunan didirikan
PAJAK
MASUKAN
Non-PKP
PKP
PENGECUALIAN KEWAJIBAN PENYETORAN DAN PELAPORAN PPN KMS
232
PPN
TERUTANG = NIHIL (0)
dalam suatu Masa Pajak
Penyetoran
Pelaporan
PENGAWASAN PEMENUHAN KEWAJIBAN PPN KMS
233
Imbauan tertulis
1 Berdasarkan SE-05/PJ/2022
1 Pencabutan PMK-163/2012
23
5
236
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 237
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 238
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 239
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 240
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 241
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 242
Dapat,,,,
= Bukan WAJIB,,,!!
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 243
Nanti,,,
Kode FP,,,
050,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 244
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 245
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 246
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 247
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 248
PEMBERITAHUAN,,, Bukan Permohonan,,,,
Pemberitahuan Dilakukan?
Ex: Masa Juli 2022 akan menggunakan Besaran Tertentu.
Maka,,, max. Akhir Agustus 2022 harus memberitahu.
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 249
Kembali,,,
Ke Tarif,,,
Normal = 11%
Kode FP,,,
010,,, / Menyesuaikan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 250
Nanti,,,
Mulai,,,
Tahun Depan,,,
ex: Jan 2023,,,
Dg Pemberitahuan,,,
Disampaikan,,,
Max. 28 Feb 2023,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 251
Se- X
Ke PPN Umum,,,
Tdk Bisa Lagi,,,
Kembali,,,
Ke Besaran Tertentu,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 252
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 253
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 254
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 255
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 256
INDUSTRI YG MEMBELI,,,
SBG WAPU PPN,,,
TERHADAP,,,
PKP PENJUAL,,,
YG DG TARIF,,,
BESARAN TERTENTU,,,
Kode FP,,,
030,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 257
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 258
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 259
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 260
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 261
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 262
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 263
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 264
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 265
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 266
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 267
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 268
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 269
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 270
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 271
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 272
SLIDE / INFOGRAFIS TERKAIT
DARI DJP
(Akan Mudah/Cepat Difahami Setelah Membaca PMK Lengkap-nya)
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 273
PMK Nomor 64/PMK.03/2022
Pajak Pertambahan Nilai atas
Penyerahan Barang Hasil Pertanian Tertentu
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
OUTLINE 2
1 Latar Belakang
2 Objek
3 Tarif
4 PPN Terutang
5 Ketentuan Penggunaan Besaran Tertentu
6 Saat Pembuatan Faktur Pajak
7 Pengkreditan Pajak Masukan
8 Ketentuan Peralihan
www.pajak.go.id
LATAR BELAKANG 3
www.pajak.go.id
OBJEK 4
www.pajak.go.id
TARIF 5
1,1% 1,2 %
mulai 1 April 2022 paling lambat 1 Januari 2025
diperoleh dari:
10% dari Tarif PPN yang berlaku
www.pajak.go.id
PPN TERUTANG 6
www.pajak.go.id
KETENTUAN PENGGUNAAN 7
BESARAN TERTENTU
www.pajak.go.id
FORMAT 8
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
KETENTUAN PENGGUNAAN 9
BESARAN TERTENTU
PKP yang beralih untuk memungut PPN yang terutang dengan tarif
sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Pajak
Pertambahan Nilai harus menyampaikan pemberitahuan.
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
11
www.pajak.go.id
12
www.pajak.go.id
LAIN-LAIN 14
www.pajak.go.id
2
PMK-66/PMK.03/2022
www.pajak.go.id
2
www.pajak.go.id
Latar Belakang 2
www.pajak.go.id
POKOK-POKOK PENGATURAN 292
Saat Pembuatan
OBJEK DPP PPN TARIF PPN LAIN-LAIN
FP
Pupuk Bersubsidi
Mekanisme
Tarif PPN yang berlaku Saat pengajuan pemungutan sekali
Bagian harga PPN dibayar 100
x pembayaran subsidi yaitu: permintaan oleh Produsen.
disubsidi Pemerintah (100 + 𝑡)
a) 11% yang mulai pembayaran subsidi
berlaku pada tanggal
1 April 2022; ➢ Pajak Masukan
Bagian harga PPN dibayar b) 12% (dua belas Saat penyerahan Pupuk bagi Produsen
persen) yang mulai dapat
tidak disubsidi pembeli Bersubsidi, atau saat
dikreditkan;
berlaku pada saat pembayaran, dalam hal
berlakunya penerapan pembayaran ➢ Pajak Masukan
100 tarif PPN Pasal 7 ayat mendahului bagi Distributor
Penyerahan oleh Produsen x HET (1) huruf b UU PPN. penyerahan. /Pengecer tidak
(100 + 𝑡)
dapat
t = angka pada tarif PPN dikreditkan.
berlaku
DEFINISI PUPUK BERSUBSIDI 293
www.pajak.go.id
DEFINISI NILAI LAIN 294
Nilai Lain adalah nilai berupa uang yang ditetapkan sebagai Dasar
Pengenaan Pajak
www.pajak.go.id
DEFINISI KUASA PENGGUNA ANGGARAN 295
www.pajak.go.id
DEFINISI HARGA ECERAN TERTINGGI 296
www.pajak.go.id
PENGENAAN PPN 297
di tingkat Produsen
*
www.pajak.go.id
PERLAKUAN PENGENAAN PPN 298
PPN dibayar oleh Pemerintah atas penyerahan Pupuk Bersubsidi yang bagian
harga pupuknya mendapatkan subsidi
Dibayar oleh pembeli atas penyerahan Pupuk Bersubsidi yang bagian harga
pupuknya tidak mendapatkan subsidi
www.pajak.go.id
Perhitungan PPN 299
Dasar
Tarif
%
x Pengenaan
Pajak
Nilai Lain
Mulai berlaku:
300
www.pajak.go.id
Tata Cara Pengisian Faktur Pajak 301
301
www.pajak.go.id
Pengusaha Kena Pajak (PKP) 302
302
www.pajak.go.id
Pengkreditan Pajak Masukan 303
303
www.pajak.go.id
PENCABUTAN PMK SEBELUMNYA 304
304
www.pajak.go.id
SAAT BERLAKU 305
15
www.pajak.go.id
ILUSTRASI KASUS I 15
Pada Bulan Mei 2022, PT Hindo Gula Jaya melakukan penyerahan Batang Tebu sebanyak 70 Ton ke perusahaan-
perusahaan gula. Apabila harga per tonnya adalah Rp 6.500.000. Berapa PPN Terutang atas penyerahan Batang Tebu
tersebut?
Berdasarkan PMK Nomor 64/PMK.03/2022, Pengusaha Kena Pajak yang melakukan kegiatan penyerahan barang hasil
pertanian tertentu dapat menggunakan besaran tertentu untuk memungut dan menyetorkan PPN yang terutang. Tata
cara perhitungannya adalah:
PT Coffeekoe merupakan perusahaan yang bergerak di inidustri pengolahan kopi. Pada Bulan Juni 2022 dilakukan
penyerahan bii kopi kering sebesar Rp 546.000.000 dan biji kopi sangrai sebesar Rp 450.000.000. Berapakah PPN yang
terutang atas penyerahan tersebut
Berdasarkan PMK Nomor 64/PMK.03/2022, dijelaskan bahwa biji kopi kering dan kopi sangrai masuk dalam rincian
barang hasil pertanian tertentu kena PPN. Tata cara perhitungannya adalah:
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 339
PMK-71/PMK.03/2022
5
PPN atas Penyerahan
Jasa
Kena
Pajak
Tertentu
www.pajak.go.id
5 www.pajak.go.id
Latar Belakang PMK 342
1 Kemudahan Keadilan
bagi Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Jasa Kena Pajak (JKP) tertentu.
Kepastian
hukum
2
Penyesuaian terhadap ketentuan yang diatur dalam:
a. PMK No. 75/PMK.03/2010 Tentang Nilai Lain Sebagai Dasar Pengenaan Pajak sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan PMK No. 121/PMK.03/2015;
b. Pasal 8 PMK No. 92/PMK.02/2020 tentang Kriteria dan/atau Rincian Jasa Keagamaan yang Tidak Dikenai Pajak
Pertambahan Nilai (PMK-92/2020); dan
c. Pasal 13 ayat (5) huruf b dan Pasal 16 ayat (4) huruf b PMK No. 6/PMK.03/2021 tentang Penghitungan dan
Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai serta Pajak Penghasilan atas Penyerahan/Penghasilan sehubungan dengan
Penjualan Pulsa, Kartu Perdana, Token, dan Voucer (PMK-6/2021)
www.pajak.go.id
Dasar Hukum 343
www.pajak.go.id
344
Besaran Tertentu
www.pajak.go.id
DPP Nilai Lain VS Besaran Tertentu 345
Maka: Maka:
DPP: 10% x Rp1.000.000=Rp100.000 DPP: Rp1.000.000
PPN: 11% x Rp100.000=Rp11.000 PPN: 1,1% x Rp1.000.000=Rp11.000
www.pajak.go.id
346
Jasa
pengiriman
paket pos
1,1%
dari jumlah yang
ditagih atau yang
seharusnya ditagih
www.pajak.go.id
347
1,1%
dari jumlah yang
ditagih atau yang
seharusnya ditagih
www.pajak.go.id
Jasa pengurusan
348
transportasi
(freight forwarding)
yang di dalam tagihan jasa pengurusan transportasi
tersebut terdapat biaya transportasi (freight charges)*.
1,1%
dari jumlah yang
ditagih atau yang
seharusnya ditagih
www.pajak.go.id
Jasa pemasaran dengan media voucer, jasa 349
www.pajak.go.id
Jasa perjalanan ke tempat 350
1,1%
jumlah yang jumlah yang
ditagih/seharusnya
ditagih 0.55% ditagih/seharusnya
ditagih
www.pajak.go.id
Jika Tarif PPN 12% Berlaku 351
Tarif Pajak Pertambahan Nilai yaitu sebesar 12% (dua belas persen) yang mulai berlaku paling lambat pada
tanggal 1 Januari 2025 (Pasal 7 ayat (1) huruf b UU HPP)
Ringkasan Besaran Tertentu Efektif mulai 1 Januari 2025
Jasa pengiriman paket pos 1,1% → 1,2% Jasa perjalanan ke tempat lain 1,1%→ 1,2%
dalam perjalanan ibadah
Jasa biro perjalanan wisata 1,1% → 1,2%
keagamaan dengan tagihan dirinci
dan/atau jasa agen perjalanan
wisata
Jasa perjalanan ke tempat lain 0,55%→0.6%
Jasa pengurusan transportasi 1,1% → 1,2%
dalam perjalanan ibadah
(freight forwarding) keagamaan dengan tagihan yang
Jasa pemasaran dengan media 1,1% → 1,2% tidak dirinci
voucer, jasa penyelenggaraan
layanan transaksi pembayaran
terkait dengan distribusi voucer,
jasa penyelenggaraan program
loyalitas dan penghargaan
pelanggan (consumer
loyalty/reward program)
www.pajak.go.id
Ketentuan Lain-Lain 352
Pengkreditan PM
PKP tidak dapat mengkreditkan Pajak
Masukan yang berhubungan dengan
penyerahan JKP Tertentu.
www.pajak.go.id
PMK- 60/PMK.03/2022
TATA CARA PENUNJUKAN PEMUNGUT, PEMUNGUTAN,
PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
ATAS PEMANFAATAN BARANG KENA PAJAK TIDAK BERWUJUD
DAN/ATAU JASA KENA PAJAK DARI LUAR DAERAH PABEAN DI
DALAM DAERAH PABEAN MELALUI
PERDAGANGAN MELALUI SISTEM ELEKTRONIK
PER-12/PJ/2020
BATASAN KRITERIA TERTENTU PEMUNGUT SERTA PENUNJUKAN
PEMUNGUT, PEMUNGUTAN, PENYETORAN DAN PELAPORAN
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PEMANFAATAN BARANG
KENA PAJAK TIDAK BERWUJUD DAN/ATAU JASA KENA PAJAK
DARI LUAR DAERAH PABEAN DI DALAM DAERAH PABEAN
MELALUI
PERDAGANGAN MELALUI SISTEM ELEKTRONIK
www.pajak.go.id
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 354
Latar Belakang dan Tujuan 2
Latar Belakang
Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 44E ayat (2) huruf f UU KUP (Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan).
Tujuan
❖ Memberikan kepastian hukum untuk melakukan pemungutan
Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atas pemanfaatan Barang Kena
Pajak (BKP) tidak berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak (JKP) dari
luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean melalui
Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
❖ Memberikan kesetaraan perlakuan (level of playing field)
antara pelaku usaha konvensional dan digital, baik di dalam
negeri maupun di luar negeri.
❖ Menyelaraskan ketentuan mengenai tarif dan pelaporan PPN.
❖ Optimalisasi penerimaan pajak.
www.pajak.go.id
Objek Pemungutan PPN 3
PER-12/PJ/2020
Contoh:
▪ e-Book, e-magazine, e-comic; Catatan:
▪ Computer software (piranti lunak), aplikasi digital, games digital; Atas pemanfaatan barang tidak
▪ Multimedia, data elektronik; berwujud dan/atau jasa yang tidak
dikenai PPN atau dibebaskan dari
▪ Virtual goods, virtual coin;
pengenaan PPN, dikecualikan dari
▪ Streaming film, streaming musik, atau konten audio-visual lainnya; pemungutan PPN PMSE
▪ Web hosting, video conference services, atau layanan jasa lainnya yang cfm. PMK-60/PMK.03/2022.
berbasis piranti lunak.
www.pajak.go.id
Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud 4
Penggunaan/hak menggunakan hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya ilmiah, paten, desain
atau model, rencana, formula atau proses rahasia, merek dagang, atau bentuk hak kekayaan intelektual/industrial
atau hak serupa lainnya.
Penggunaan pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial, atau komersial.
Penggunaan/hak menggunakan film gambar hidup (motion picture films), film atau pita video untuk siaran
televisi, atau pita suara untuk siaran radio;
Perolehan seluruhnya/sebagian hak yang berkenaan dengan penggunaan atau pemberian hak kekayaan
intelektual/industrial atau hak-hak lainnya sebagaimana tersebut di atas.
www.pajak.go.id
Alur Transaksi dan Subjek yang Terlibat dalam Transaksi PMSE 5
Penyelenggara PMSE
Luar Negeri
Luar Daerah Pabean
www.pajak.go.id
Pemungut PPN PMSE 7
• Wewenang penunjukan sebagai Pemungut PPN PMSE dilimpahkan dari Menteri Keuangan kepada Dirjen Pajak.
• Penunjukan sebagai Pemungut PPN PMSE dilakukan dengan menerbitkan Kepdirjen dan mulai berlaku awal bulan berikutnya
setelah tanggal penetapan Kepdirjen penunjukan.
• Pemungut PPN PMSE diberikan nomor identitas perpajakan sebagai sarana administrasi perpajakan→ Diterbitkan SKT dan
Kartu Nomor Identitas Perpajakan.
• Pelaku Usaha PMSE yang belum ditunjuk sebagai Pemungut PPN PMSE, tetapi memilih untuk ditunjuk, dapat menyampaikan
pemberitahuan kepada DJP → Dapat disampaikan melalui Portal PMSE atau email.
Dirjen Pajak dapat mencabut penunjukan sebagai Pemungut PPN PMSE, dalam hal tidak memenuhi batasan
kriteria tertentu atau berdasarkan pertimbangan Dirjen Pajak dengan menerbitkan Kepdirjen dan mulai berlaku
awal bulan berikutnya setelah tanggal penetapan Kepdirjen pencabutan
→ Nomor identitas perpajakan dapat dihapus. PER-12/PJ/2020
www.pajak.go.id
Aktivasi Akun Pemungut PPN PMSE 8
PER-12/PJ/2020
www.pajak.go.id
Pembetulan Kepdirjen Penunjukan 9
PER-12/PJ/2020
www.pajak.go.id
Pemungutan PPN PMSE 10
Tarif:
11% dari Dasar Pengenaan Pajak → mulai tanggal 1 April 2022
12% dari Dasar Pengenaan Pajak → mulai berlaku pada saat diberlakukannya penerapan
tarif PPN cfm. Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN (paling lambat tanggal 1 Januari 2025)
www.pajak.go.id
Skema Transkasi dan Pihak yang Memungut dan Menyetor PPN PMSE 11
Pemanfaatan BKPTB/JKP
dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
No Yes
Yes Yes
www.pajak.go.id
Matriks Transkasi dan Pihak yang Memungut dan Menyetor PPN PMSE
12
Penjual PPMSE Penerbit Invoice Pihak yang
Mekanisme Memungut dan
No. Non- Non-
Transaksi Pemungut Pemungut Penjual PPMSE Menyetor PPN
Pemungut Pemungut PMSE
1 Langsung √ - √ Penjual
2 Langsung - √ √ Pembeli
3 Melalui PPMSE √ - √ - √ - Penjual
4 Melalui PPMSE √ - √ - - √ PPMSE
5 Melalui PPMSE √ - - √ √ - Penjual
6 Melalui PPMSE √ - - √ - √ Pembeli
7 Melalui PPMSE - √ √ - √ - Pembeli
8 Melalui PPMSE - √ √ - - √ PPMSE
9 Melalui PPMSE - √ - √ √ - Pembeli
10 Melalui PPMSE - √ - √ - √ Pembeli
Keterangan:
√ = Ya
- = Tidak
www.pajak.go.id
Bukti Pungut PPN PMSE 13
❖ Bukti pungut PPN merupakan dokumen tertentu yang
kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak
❖ Pemungut PPN PMSE membuat bukti pungut sepanjang mencantumkan:
PPN berupa commercial invoice, billing, order • nama dan NPWP Pembeli Barang/Penerima Jasa; atau
receipt, atau dokumen lain yang sejenis, serta • alamat posel (email) yang terdaftar pada administrasi
menyebutkan pemungutan PPN dan telah DJP.
dilakukan pembayaran. ❖ Dalam hal bukti pungut PPN belum dapat mencantumkan
→ Dibuat sesuai dengan kelaziman usahanya. nama dan NPWP, atau alamat posel (email), bukti pungut
PPN dimaksud termasuk dokumen tertentu yang
❖ Penyebutan pemungutan PPN dalam bukti
kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak,
pungut PPN dapat dicantumkan:
sepanjang dilampiri dengan dokumen yang membuktikan
• secara terpisah dari DPP; atau
bahwa akun Pembeli Barang/Penerima Jasa pada Sistem
• sebagai bagian dari nilai pembayaran.
Elektronik Pemungut PPN PMSE memuat:
❖ Dalam hal Pembeli Barang/Penerima Jasa • nama dan NPWP Pembeli Barang atau Penerima Jasa;
bermaksud untuk mengkreditkan PPN yang atau
dibayar sebagaimana tercantum dalam bukti • alamat posel (email) yang terdaftar pada administrasi
pungut PPN, Pembeli Barang/Penerima Jasa DJP.
harus memberitahukan keterangan berupa ❖ PPN yang tercantum dalam dokumen tertentu yang
nama dan NPWP kepada Pemungut PPN PMSE kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak
untuk dicantumkan dalam bukti pungut PPN. merupakan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan oleh
PKP Pembeli Barang/Penerima Jasa sepanjang memenuhi
ketentuan pengkreditan Pajak Masukan.
PER-12/PJ/2020
www.pajak.go.id
Penyetoran PPN PMSE 14
❖ Pemungut PPN PMSE wajib menyetorkan PPN ❖ Penyetoran PPN menggunakan: → PER-09/PJ/2020
yang dipungut untuk setiap Masa Pajak paling • Kode Akun Pajak : 411219 (PPN Lainnya); dan
lama diterima oleh bank/pos persepsi atau • Kode Jenis Setoran : 111 (Setoran Masa PPN dari Kegiatan
lembaga persepsi lainnya pada akhir bulan PMSE).
berikutnya setelah Masa Pajak berakhir.
❖ Penyetoran PPN diakui sebagai pelunasan kewajiban sesuai
❖ Penyetoran PPN yang dipungut dilakukan dengan tanggal setor yang tertera pada bukti penerimaan
dengan menggunakan kode billing DJP: negara (BPN).
• secara elektronik ke kas negara melalui
bank/pos persepsi atau lembaga persepsi
lainnya di Indonesia; dan/atau ❖ Dalam hal masih terdapat
• melalui cara lain yang ditentukan dan/atau PPN yang telah dipungut
disediakan oleh DJP. oleh Pelaku Usaha PMSE
yang telah dicabut
❖ Penyetoran PPN dilakukan dengan
penunjukannya sebagai
menggunakan mata uang Rupiah, Dollar
Pemungut PPN PMSE,
Amerika Serikat, atau mata uang asing
tetapi belum disetorkan,
lainnya yang ditetapkan oleh DJP.
maka PPN yang telah
❖ Penggunaan mata uang penyetoran PPN sesuai dipungut tersebut wajib
dengan mata uang yang dipilih oleh disetorkan ke kas negara.
Pemungut PPN PMSE di akunnya pada Portal
PMSE.
PER-12/PJ/2020
www.pajak.go.id
Pelaporan PPN PMSE 15
Pemungut PPN PMSE wajib melaporkan PPN yang Direktur Jenderal Pajak dapat meminta
dipungut dan telah disetor, secara triwulanan Pemungut PMSE untuk menyampaikan laporan
untuk periode 3 (tiga) Masa Pajak, paling lama rincian transaksi PPN yang dipungut
akhir bulan berikutnya setelah periode triwulan untuk setiap periode 1 (satu) tahun kalender.
berakhir.
Periode triwulan terdiri dari:
▪ Triwulan I : Januari s.d. Maret.
▪ Triwulan II : April s.d. Juni.
▪ Triwulan III : Juli s.d. September.
▪ Triwulan IV : Okt s.d. Desember
www.pajak.go.id
Laporan Triwulanan 16
❖ Apabila dalam suatu Masa Pajak, terdapat kelebihan PPN yang
dikompensasikan, yang berasal dari triwulan sebelumnya,
laporan triwulanan juga memuat jumlah kelebihan PPN yang
dikompensasikan dan periode triwulan terjadinya kelebihan PPN
yang dikompensasikan.
❖ Laporan triwulanan menggunakan:
• mata uang yang dipilih oleh Pemungut PPN PMSE di akunnya
pada Portal PMSE; dan
• bahasa Indonesia dan/atau bahasa Inggris.
❖ Apabila setelah laporan triwulan dilaporkan diketahui terdapat
kekurangan PPN atau kelebihan PPN, Pemungut PPN PMSE wajib
melakukan pembetulan laporan triwulan yang bersangkutan.
❖ Laporan triwulanan diperlakukan sebagai SPT Masa PPN PMSE.
❖ Kewajiban pelaporan tetap berlaku dalam hal jumlah PPN yang
dipungut pada periode triwulan yang bersangkutan nihil.
❖ Laporan triwulanan berbentuk elektronik dan disampaikan
PER-12/PJ/2020 melalui Portal PMSE → Diberikan BPE.
www.pajak.go.id
Isi Laporan Triwulanan 17
Dalam hal aplikasi/sistem yang disediakan/ditentukan Dalam hal aplikasi/sistem yang disediakan/ditentukan
DJP telah dapat memuat rincian transaksi * DJP belum dapat memuat rincian transaksi *
Jumlah Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa Jumlah Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa
Jumlah pembayaran Jumlah pembayaran
Jumlah PPN yang dipungut Jumlah PPN yang dipungut; dan
Rincian transaksi PPN yang dipungut, yang memuat: Jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang telah disetor
a. nomor dan tanggal bukti pungut PPN;
b. jumlah pembayaran;
c. jumlah PPN yang dipungut; dan
d. nama dan NPWP Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa
dalam hal bukti pungut PPN mencantumkan NPWP
tersebut.
www.pajak.go.id
Isi Laporan Tahunan 18
Dalam hal aplikasi/sistem yang disediakan Dalam hal aplikasi/sistem yang disediakan
DJP telah dapat memuat rincian transaksi dalam DJP belum dapat memuat rincian transaksi
Laporan Triwulanan dalam Laporan Triwulanan
PER-12/PJ/2020
www.pajak.go.id
Kurang/Lebih Setor PPN PMSE 19
www.pajak.go.id
Double Bayar PPN PMSE 20
PER-12/PJ/2020
Dalam hal telah dilakukan pemungutan PPN oleh Pemungut PPN PMSE,
tetapi Pembeli Barang/Penerima Jasa juga memungut dan menyetorkan
sendiri PPN yang terutang sesuai dengan ketentuan Pasal 3A UU PPN, PPN
yang disetor sendiri tersebut dapat:
▪ diajukan permohonan pemindahbukuan ke setoran pajak lainnya sesuai
dengan ketentuan mengenai tata cara pembayaran dan penyetoran pajak
melalui pemindahbukuan;
▪ diajukan permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak
yang seharusnya tidak terutang sesuai dengan ketentuan mengenai tata
cara pengembalian atas kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya
tidak terutang;
▪ dikreditkan dengan Pajak Keluaran sepanjang memenuhi ketentuan
pengkreditan Pajak Masukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-perundangan di bidang perpajakan; atau
▪ dikurangkan dari penghasilan bruto sesuai dengan ketentuan yang
mengatur mengenai penghitungan penghasilan kena pajak dan
pelunasan Pajak Penghasilan dalam tahun berjalan.
www.pajak.go.id
Pengujian Pajak Masukan dari PPN PMSE 21
PER-12/PJ/2020
www.pajak.go.id
Ketentuan Peralihan 22
www.pajak.go.id
PMK yang Dicabut dan Dinyatakan Tidak Berlaku 23
www.pajak.go.id
Pokok-pokok Perubahan (1/3) 24
Substansi PMK-48/PMK.03/2020 PMK-60/PMK.03/2022
Dasar hukum Pasal 6 ayat (13) huruf a Perppu-1/2020. Pasal 44E ayat (2) huruf f UU KUP.
pembentukan.
Perbaikan Penyebutan istilah yang didefinisikan Penyebutan istilah yang didefinisikan tidak dalam singkatan.
redaksional. dalam singkatan.
Pelaku Usaha Dalam hal Pedagang LN atau Penyedia Dalam hal Pedagang LN atau Penyedia Jasa LN melakukan transaksi dengan
PMSE yang Jasa LN melakukan transaksi dengan Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa melalui Penyelenggara PMSE LN
ditunjuk Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa atau Penyelenggara PMSE DN, PPN yang terutang atas pemanfaatan BKP
sebagai melalui Penyelenggara PMSE LN atau tidak berwujud dan/atau JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pemungut. PPMSE DN, PPN yang terutang atas Pabean tersebut, dipungut, disetorkan, dan dilaporkan oleh Pedagang LN,
pemanfaatan BKP Tidak Berwujud Penyedia Jasa LN, Penyelenggara PMSE LN, atau Penyelenggara PMSE DN
dan/atau JKP dari luar Daerah Pabean di yang:
dalam Daerah Pabean tersebut, dapat a. ditunjuk sebagai Pemungut PPN PMSE; dan
dipungut, disetorkan, dan dilaporkan b. menerbitkan commercial invoice, billing, order receipt, atau dokumen
oleh Pedagang LN, Penyedia Jasa LN, sejenis.
PPMSE LN, atau PPMSE DN yang ditunjuk
Pasal 11 ayat (2) PER-12/PJ/2020
sebagai Pemungut PPN PMSE.
Tarif PPN. 10%. a. 11%, yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2022;
b. 12%, yang mulai berlaku pada saat diberlakukannya penerapan tarif PPN
Pasal 7 ayat (1) huruf b UU PPN.
377
www.pajak.go.id
Pokok-pokok Perubahan (2/3) 25
Substansi PMK-48/PMK.03/2020 PMK-60/PMK.03/2022
Laporan Laporan pemungutan PPN PMSE dibuat Laporan pemungutan PPN PMSE dibuat secara triwulanan untuk periode 3
triwulanan. secara triwulanan untuk periode 3 (tiga) (tiga) Masa Pajak, paling lama akhir bulan berikutnya setelah periode triwulan
Masa Pajak, paling lama akhir bulan berakhir, yang paling sedikit memuat:
berikutnya setelah periode triwulan a. jumlah Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa;
berakhir, yang paling sedikit memuat: b. jumlah pembayaran;
a. jumlah Pembeli Barang dan/atau c. jumlah PPN yang dipungut; dan
Penerima Jasa; d. rincian transaksi PPN yang dipungut, *)
b. jumlah pembayaran; untuk setiap Masa Pajak.
c. jumlah PPN yang dipungut; dan *) Paling sedikit dalam rincian transaksi PPN:
d. jumlah PPN yang telah disetor, a. nomor dan tanggal bukti pungut PPN;
untuk setiap Masa Pajak. b. jumlah pembayaran;
c. jumlah PPN yang dipungut; dan
d. nama dan NPWP Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa dalam hal bukti pungut
PPN mencantumkan NPWP.
Dalam hal rincian transaksi PPN yang dipungut belum dapat dilakukan
melalui aplikasi atau sistem DJP, maka laporan triwulanan paling sedikit
memuat:
a. jumlah Pembeli Barang dan/atau Penerima Jasa;
b. jumlah pembayaran;
c. jumlah PPN yang dipungut; dan
d. jumlah PPN yang telah disetor,
untuk setiap Masa Pajak. 378
www.pajak.go.id
Pokok-pokok Perubahan (3/3) 26
Substansi PMK-48/PMK.03/2020 PMK-60/PMK.03/2022
Laporan Direktur Jenderal Pajak dapat meminta a. Direktur Jenderal Pajak dapat meminta Pemungut PPN PMSE untuk
tahunan. Pemungut PPN PMSE untuk menyampaikan menyampaikan laporan rincian transaksi PPN yang dipungut untuk setiap
laporan rincian transaksi PPN yang dipungut periode 1 (satu) tahun kalender.
untuk setiap periode 1 (satu) tahun b. Ketentuan mengenai laporan tahunan tidak berlaku dalam hal aplikasi
kalender, yang paling sedikit memuat: atau sistem yang disediakan dan/atau ditentukan oleh DJP telah dapat
a. nomor dan tanggal bukti pungut PPN; memuat rincian transaksi PPN yang dipungut dalam laporan triwulanan.
b. jumlah pembayaran;
c. jumlah PPN yang dipungut; dan
d. nama dan NPWP Pembeli Barang
dan/atau Penerima Jasa dalam hal bukti
pungut PPN mencantumkan NPWP
tersebut.
Ketentuan - a. PER-12/PJ/2020 dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak
Peralihan. bertentangan dengan RPMK.
b. Kepdirjen Penunjukan sebagai Pemungut PPN PMSE, yang diterbitkan
berdasarkan PMK-48/PMK.03/2020 dan PER-12/PJ/2020 sebelum tanggal 1
April 2022, dinyatakan masih tetap berlaku sampai dengan diterbitkannya
Kepdirjen Penunjukan yang baru berdasarkan RPMK.
Saat mulai Tanggal 1 Juli 2020. Tanggal 1 April 2022.
berlaku.
379
www.pajak.go.id
Ilustrasi Kasus 27
Kasus 1 :
pada tanggal 5 April 2022 Tuan A, Subjek Pajak Dalam Negeri memanfaatkan BKP tidak berwujud
dari Luar Negeri melalui Penyelenggara PMSE senilai Rp. 5.550.000,-
Penyelengaran PMSE luar Negeri tersebut memenuhi persyaratan sesuai per-12/PJ/2020 dan
ditunjuk sebagai pemungut PMSE
Jawaban :
1. Tuan A membayar tagihan senilai Rp. 5.550.000,- (harga DPP ditambah PPN 11%)
2. Penyelenggara PMSE Luar Negeri memungut PPN sebesar Rp. 550.000,- atas transaksi
penyerahan BKP tidak berwujud tersebut
3. Penyelenggara PMSE Luar Negeri menerbitkan commercial invoice, billing, order receipt dan
dokumen lain yang sejenis sebagai bukti pemungutan PPN
www.pajak.go.id
Ilustrasi Kasus 28
Kasus 2 :
Pada tanggal 10 April 2022 Tuan Alex, Subjek Pajak Dalam Negeri memanfaatkan Jasa Kena Pajak
dari Luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean tidak melalui Penyelenggara PMSE
Penyedia Jasa bukan pemungut PPN PMSE
Bagaimana pemungutan PPN atas Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean tersebut ?
Jawaban :
1. Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean tersebut tetap terutang PPN
2. Tuan Alex sebagai Penerima Jasa menyetor sendiri PPN atas Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean tersebut (Pasal 3A (3) UU PPN) jo PMK 40/PMK03/2010
www.pajak.go.id
Peraturan Menteri Keuangan No. /PMK.03/2022
www.pajak.go.id
Ilustrasi Kasus 28
Kasus 2 :
Pada tanggal 10 April 2022 Tuan Alex, Subjek Pajak Dalam Negeri memanfaatkan Jasa Kena Pajak
dari Luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean tidak melalui Penyelenggara PMSE
Penyedia Jasa bukan pemungut PPN PMSE
Bagaimana pemungutan PPN atas Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean di dalam Daerah
Pabean tersebut ?
Jawaban :
1. Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean tersebut tetap terutang PPN
2. Tuan Alex sebagai Penerima Jasa menyetor sendiri PPN atas Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah
Pabean di dalam Daerah Pabean tersebut (Pasal 3A (3) UU PPN) jo PMK 40/PMK03/2010
www.pajak.go.id
Tujuan 384
www.pajak.go.id
Pengertian 385
www.pajak.go.id
Pasal 2 386
www.pajak.go.id
Pasal 3 387
www.pajak.go.id
Pasal 4 388
Aturan sebelumnya :
Dasar Pengenaan Pajak untuk menghitung PPN yang
terutang atas penyerahan LPG Tertentu yang bagian
harganya tidak disubsidi menggunakan Nilai Lain.
www.pajak.go.id
Pasal 5 389
100
x Harga Jual Eceran
(100+t)
dimana t = tarif PPN yang berlaku
www.pajak.go.id
Contoh 390
Pada tanggal 12 April 2022, PT Pertamina (Persero) sebagai badan usaha yang mendapat penugasan
dari Pemerintah untuk melaksanakan kegiatan penyediaan dan pendistribusian LPG Tertentu
menyerahkan 15.000 tabung LPG Tertentu kepada PT ABC yang telah ditunjuk oleh PT Pertamina
(Persero) sebagai Agen.
Harga Jual Eceran yang berlaku pada tanggal penyerahan sebesar Rp12.750,00 per tabung.
Maka atas penyerahan tersebut terutang Pajak Pertambahan Nilai dengan penghitungan sebagai berikut:
• Dasar Pengenaan Pajak = 15.000 x 100/111 x Rp12.750,00
= Rp172.297.297,29
• PPN terutang = 11% x Rp172.297.297,29
= Rp18.952.702,00
www.pajak.go.id
Pasal 6 ayat (1)a 391
PPN yang terutang pada titik serah Agen sudah termasuk dalam
selisih lebih antara Harga Jual Agen dan Harga Jual Eceran.
www.pajak.go.id
Contoh 392
Pada tanggal 15 April 2022, PT ABC selaku Agen, menyerahkan 5.000 tabung LPG Tertentu kepada CV
XYZ yang telah ditunjuk oleh PT ABC sebagai Pangkalan.
Harga Jual Agen sebesar Rp14.000,00 per tabung. Harga Jual Eceran yang berlaku sebesar Rp12.750,00
per tabung. Dalam hal ini PT ABC telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
Maka atas penyerahan tersebut terutang Pajak Pertambahan Nilai dengan penghitungan sebagai berikut:
PPN terutang = 5000 x 1,1/101,1 x (Rp14.000,00 – Rp12.750,00)
= Rp68.001,00
PPN terutang sebesar Rp68.001,00 (enam puluh delapan ribu satu rupiah) sudah termasuk dalam selisih
lebih antara Harga Jual Agen dan Harga Jual Eceran.
www.pajak.go.id
Pasal 6 ayat (1)b 393
PPN yang terutang pada titik serah Pangkalan sudah termasuk dalam
selisih lebih antara Harga Jual Pangkalan dan Harga Jual Agen.
www.pajak.go.id
Contoh 394
Pada tanggal 20 April 2022, CV XYZ selaku Pangkalan, menyerahkan tabung LPG Tertentu secara eceran
1 tabung kepada konsumen akhir.
Harga Jual Pangkalan sebesar Rp15.500,00 per tabung. Harga Jual Agen atas perolehan LPG Tertentu
tersebut sebesar Rp 14.000,00. Dalam hal ini CV XYZ telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak
Maka atas penyerahan tersebut terutang Pajak Pertambahan Nilai dengan penghitungan sebagai berikut:
PPN terutang = 1 x 1,1/101,1 x (Rp15.500,00 – Rp14.000,00)
= Rp16,00
PPN terutang sebesar Rp16,00 (enam belas rupiah) sudah termasuk dalam selisih lebih antara Harga Jual
Pangkalan dan Harga Jual Agen.
www.pajak.go.id
Pasal 7 395
Tarif PPN
yang berlaku sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 dan pasal 6 ayat (2) merupakan tarif Pajak Pertambahan Nilai
sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai, yaitu sebesar
www.pajak.go.id
Pasal 8 396
www.pajak.go.id
Faktur Pajak 397
Kode Transaksi : 05 Diisi dengan nama, alamat, dan nomor pokok wajib pajak
yaitu kode untuk penyerahan Barang Kena Pajak menggunakan Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan LPG Tertentu
besaran tertentu.
www.pajak.go.id
398
D. NO URUT
C
Diisi dengan nomor urut dari LPG Tertentu yang
diserahkan
E. NAMA BKP/JKP
D E F
Diisi dengan nama Barang Kena Pajak yaitu LPG
G Tertentu beserta kuantitasnya.
F. HARGA JUAL/PENGGANTIAN/UANG
MUKA/TERMIN
Diisi dengan harga jual agen atau harga jual
pangkalan.
www.pajak.go.id
399
H
I
K. PPN
J
K Diisi dengan jumlah Pajak Pertambahan Nilai yang
terutang sebesar besaran tertentu
L
Diisi dengan total nilai potongan harga Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak Keterangan mengenai pajak penjualan atas barang
yang diserahkan, dalam hal terdapat potongan harga mewah tidak perlu diisi.
www.pajak.go.id
400
M. ….. TANGGAL ….
RAKA N
Diisi dengan tempat dan tanggal Faktur Pajak
dibuat
N. NAMA DAN TANDA TANGAN
www.pajak.go.id
Pasal 9 401
• Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak
sehubungan dengan penyerahan LPG Tertentu yang dilakukan oleh Badan
Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, dapat dikreditkan
sepanjang memenuhi ketentuan pengkreditan Pajak Masukan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
• Pajak Masukan atas perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak
sehubungan dengan penyerahan LPG Tertentu yang dilakukan oleh Agen atau
Pangkalan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b, tidak dapat
dikreditkan.
www.pajak.go.id
PMK-65/PMK.03/2022
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI ATAS PENYERAHAN
KENDARAAN BERMOTOR BEKAS
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
Latar Belakang dan Tujuan
404
Latar Belakang
Untuk melaksanakan ketentuan Pasal 16G huruf i UU PPN (Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983
tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi
Peraturan Perpajakan).
Tujuan
❖ Memberikan kemudahan dan kesederhanaan serta kepastian
hukum dan keadilan dalam pengenaan Pajak Pertambahan Nilai
(PPN) atas penyerahan kendaraan bermotor bekas.
❖ Penggantian Peraturan Menteri Keuangan Nomor
79/PMK.03/2010 tentang Pedoman Penghitungan Pengkreditan
Pajak Masukan bagi Pengusaha Kena Pajak yang Melakukan
Kegiatan Usaha Tertentu karena belum dapat menampung
perubahan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam huruf a,
sehingga perlu diganti.
www.pajak.go.id
Objek PPN dan PKP yang Wajib Menerapkan
405
Objek PPN:
Penyerahan kendaraan bermotor bekas
www.pajak.go.id
PPN atas Penyerahan BKP Lainnya dan/atau JKP
407
Dalam hal PKP yang melakukan kegiatan usaha tertentu berupa penyerahan kendaraan bermotor bekas juga
melakukan penyerahan BKP lainnya dan/atau Jasa Kena Pajak, pemungutan PPN yang terutang atas
penyerahan BKP lainnya dan/atau JKP tersebut dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan.
Contoh 1: Contoh 2:
Tuan A melakukan penyerahan kendaraan PT B melakukan penyerahan kendaraan
bermotor bekas dan BKP lainnya berupa bermotor bekas dan JKP berupa jasa
aksesori kendaraan bermotor. perbaikan dan perawatan kendaraan
Dengan demikian: bermotor.
a. atas penyerahan kendaraan bermotor Dengan demikian:
bekas, Tuan A wajib memungut dan a. atas penyerahan kendaraan bermotor
menyetorkan PPN yang terutang dengan bekas, PT B wajib memungut dan
besaran tertentu; dan menyetorkan PPN yang terutang dengan
b. atas penyerahan aksesori kendaraan besaran tertentu; dan
bermotor, Tuan A wajib memungut PPN b. atas penyerahan jasa perbaikan dan
sesuai dengan ketentuan peraturan perawatan kendaraan bermotor, Tuan
perundang-undangan di bidang A wajib memungut PPN sesuai dengan
perpajakan. ketentuan peraturan perundang-
undangan di bidang perpajakan.
www.pajak.go.id
Pengkreditan Pajak Masukan
408
❖ Pajak Masukan atas perolehan BKP dan/atau JKP,
impor BKP, serta pemanfaatan BKP tidak berwujud
dan/atau pemanfaatan JKP dari luar daerah pabean di
dalam Daerah Pabean, yang berhubungan dengan
Tidak dapat dikreditkan
penyerahan kendaraan bermotor bekas oleh PKP
yang melakukan kegiatan usaha tertentu berupa
penyerahan kendaraan bermotor bekas.
www.pajak.go.id
Formulir SPT Masa PPN yang Digunakan
409
Mulai Masa Pajak April 2022 Sebelum Masa Pajak April 2022
www.pajak.go.id
PMK yang Dicabut dan Dinyatakan Tidak Berlaku
410
❖ Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2010 tentang Pedoman
Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan bagi Pengusaha Kena Pajak yang Melakukan
Kegiatan Usaha Tertentu .
www.pajak.go.id
Pokok-pokok Perubahan (1/2)
Substansi PMK-79/PMK.03/2010 PMK-…/PMK.03/2022
Judul PMK. Pedoman Penghitungan PPN atas Penyerahan Kendaraan Bermotor Bekas.
Pengkreditan Pajak Masukan bagi
PKP yang Melakukan Kegiatan Usaha
Tertentu.
Dasar hukum Pasal 9 ayat (7b) UU PPN. Pasal 16G huruf i UU PPN.
pembentukan PMK.
PKP yang dapat PKP yang semata-mata melakukan PKP pedagang kendaraan bermotor bekas yang melakukan
menerapkan. penyerahan kendaraan bermotor kegiatan usaha tertentu berupa penyerahan kendaraan bermotor
bekas secara eceran. bekas.
→ Seluruhnya atau sebagian.
→ Bukan merupakan penyerahan cfm. Pasal 16D UU PPN.
Pajak Keluaran yang Menggunakan tarif PPN 10% x DPP Menggunakan besaran tertentu PPN sebesar 10% x tarif PPN
dipungut. (peredaran usaha). cfm. Pasal 7 ayat (1) UU PPN x Harga Jual.
→ Dengan deemed Pajak Masukan → Tarif efektif:
sebesar 90% dari Pajak Keluaran • 1,1% x Harga Jual, yang mulai berlaku pada tanggal 1 April
maka tarif efektifnya sebesar 1% x 2022; dan
DPP. • 1,2% x Harga Jual, yang mulai berlaku pada saat
diberlakukannya penerapan tarif PPN cfm. Pasal 7 ayat (1)
huruf b UU PPN.
→ Tidak diperkenankan menggunakan besaran tertentu PPN cfm.
PMK mengenai PPN atas penyerahan BKP/JKP oleh PKP yang
mempunyai peredaran usaha dalam 1 (satu) tahun buku tidak
melebihi jumlah tertentu. www.pajak.go.id
Pokok-pokok Perubahan (2/2)
Substansi PMK-79/PMK.03/2010 PMK-…/PMK.03/2022
Pajak Masukan yang Dikreditkan dengan menggunakan Tidak dapat dikreditkan.
berhubungan dengan deemed Pajak Masukan sebesar 90% Apabila PKP melakukan:
penyerahan kendaraan dari Pajak Keluaran ▪ penyerahan yang terutang PPN dan Pajak Masukan yang
bermotor bekas. berkenaan dengan penyerahannya dapat dikreditkan; dan
▪ penyerahan yang terutang PPN dan Pajak Masukan yang
berkenaan dengan penyerahannya tidak dapat dikreditkan
dan/atau penyerahan yang tidak terutang PPN,
penentuan Pajak Masukan yang dapat dikreditkan dilaksanakan
berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (5) dan ayat (6) UU PPN.
Perlakuan atas Mengikuti ketentuan umum, Mengikuti ketentuan umum, termasuk PMK mengenai PPN atas
penyerahan BKP selain termasuk PMK-74/PMK.03/2010. penyerahan BKP dan/atau JKP oleh PKP yang mempunyai
kendaraan bermotor peredaran usaha dalam 1 (satu) tahun buku tidak melebihi jumlah
bekas dan JKP. tertentu.
SPT Masa PPN yang Formulir 1111 DM. ▪ Formulir 1111, mulai Masa Pajak April 2022.
digunakan. ▪ Dalam hal PKP eks PMK-74/2010 melakukan penyampaian atau
pembetulan SPT Masa PPN untuk Masa Pajak sebelum Masa
Pajak April 2022 → menggunakan SPT Masa PPN Formulir 1111
DM.
Contoh kasus. (Tidak diatur). Diberikan contoh kasus dalam Lampiran RPMK.
www.pajak.go.id
PMK-63/PMK.03/2022
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
Latar Belakang 2
www.pajak.go.id
DEFINISI HASIL TEMBAKAU 3
www.pajak.go.id
DEFINISI PRODUSEN 4
www.pajak.go.id
DEFINISI NILAI LAIN 5
Nilai Lain adalah nilai berupa uang yang ditetapkan sebagai Dasar
Pengenaan Pajak
www.pajak.go.id
DEFINISI HARGA JUAL ECERAN 6
Harga Jual Eceran (HJE) adalah harga yang ditetapkan sebagai dasar
penghitungan besarnya cukai
www.pajak.go.id
PENGENAAN PPN 7
di tingkat Produsen
*
www.pajak.go.id
PENGENAAN PPN 8
Dasar
Tarif
%
x Pengenaan
Pajak
Nilai Lain
Mulai berlaku:
100/(100+t) x Harga
a. 11 % mulai berlaku 1 April Jual Eceran (HJE)
2022; atau
b. 12% mulai berlaku saat PPN Terutang
berlakunya penerapan tarif a. 9,9 % x HJE mulai 1 April 2022; dan
Pasal 7 ayat (1) huruf b UU
PPN b. 10,7% x HJE mulai berlaku saat
berlakunya penerapan tarif Pasal 7
ayat (1) huruf b UU PPN
422
t= tarif PPN
www.pajak.go.id
Penyerahan Hasil Tembakau oleh 10
Penyalur
tidak memungut dan menyetor PPN
Pengusaha Penyalur atas penyerahan Hasil Tembakau yang
telah dipungut PPN oleh Produsen
dan/atau Importir
dikukuhkan sebagai PKP jika :
✓ selain menyerahkan Hasil Tembakau juga Penyerahan Hasil Tembakau
menyerahkan barang kena pajak dilaporkan dalam SPT Masa PPN
dan/atau jasa kena pajak lainnya sebagai penyerahan tidak
terutang PPN
423
www.pajak.go.id
Pengukuhan PKP bagi Produsen dan/atau 11
Importir
Produsen dan/atau
Importir
424
www.pajak.go.id
Kewajiban membuat faktur pajak 12
425
www.pajak.go.id
Pengkreditan Pajak Masukan 13
426
www.pajak.go.id
Contoh Kasus 14
427
www.pajak.go.id
PENCABUTAN PMK SEBELUMNYA 15
428
www.pajak.go.id
SAAT BERLAKU 16
1 April 2022
www.pajak.go.id
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 430
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 431
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 432
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 433
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 434
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 435
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 436
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 437
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 438
SEKARANG,,,,
UU NO. 1/2022
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 439
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 440
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 441
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 442
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 443
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 444
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 445
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 446
DULU,,,,
WAKTU UU 28/2009:
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 447
SEKARANG,,,,
UU NO. 1/2022
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 448
SEKARANG,,,,
UU NO. 1/2022
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 449
SEKARANG,,,,
UU NO. 1/2022
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 450
SEKARANG,,,,
UU NO. 1/2022
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 451
SEKARANG,,,,
UU NO. 1/2022
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 452
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 453
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 454
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 455
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 456
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 457
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 458
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 459
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 460
SLIDE / INFOGRAFIS TERKAIT
DARI DJP
(Akan Mudah/Cepat Difahami Setelah Membaca PMK Lengkap-nya)
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 461
PMK-70/PMK.03/2022
KRITERIA DAN/ATAU RINCIAN MAKANAN DAN MINUMAN,
JASA KESENIAN DAN HIBURAN, JASA PERHOTELAN, JASA
PENYEDIAAN TEMPAT PARKIR, SERTA JASA BOGA ATAU
KATERING YANG TIDAK DIKENAI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
www.pajak.go.id
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 463
Latar Belakang 46
4
Penyelarasan antara
Keadilan Kepastian Hukum
Objek PPN dan Pajak Daerah
www.pajak.go.id
Tujuan 46
5
www.pajak.go.id
Dasar Hukum 46
6
www.pajak.go.id
Non Objek PPN 46
7
www.pajak.go.id
Makanan dan Minuman 46
8
Diserahkan oleh Pengusaha jasa boga atau katering yang paling sedikit
melakukan kegiatan pelayanan:
▪ proses penyediaan bahan baku dan bahan setengah jadi, pembuatan,
penyimpanan, serta penyajian berdasarkan pesanan;
▪ penyajian di lokasi yang diinginkan oleh pemesan dan berbeda
dengan lokasi dimana proses pembuatan dan penyimpanan
dilakukan; dan
▪ penyajian dilakukan dengan atau tanpa peralatan dan petugasnya.
www.pajak.go.id
Makanan dan Minuman 46
9
Dikenai PPN atas penyerahan makanan dan minuman yang disajikan oleh:
www.pajak.go.id
Jasa Kesenian dan Hiburan 47
0
www.pajak.go.id
Jasa Perhotelan 47
1
di hotel, hostel, vila, pondok wisata, motel, losmen, wisma pariwisata, pesanggrahan,
rumah penginapan/guesthouse/bungalo/resort/cottage, tempat tinggal pribadi yang
difungsikan sebagai hotel, dan perkemahan mewah (glamping)
www.pajak.go.id
Jasa Perhotelan 47
2
Dikenai PPN
jasa penyewaan ruangan untuk selain kegiatan acara atau pertemuan di hotel
hostel, vila, pondok wisata, motel, losmen, wisma pariwisata, pesanggrahan,
rumah penginapan dan sejenisnya, tempat tinggal pribadi yang difungsikan
sebagai hotel, atau perkemahan mewah (penyewaan ruangan untuk ATM, kantor,
perbankan, restoran, tempat hiburan, karaoke, apotek, toko retail, dan klinik).
www.pajak.go.id
Jasa Penyediaan Tempat Parkir 47
3
Dikenai PPN
jasa pengelolaan tempat parkir
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
PMK-58/PMK.03/2022
Tentang
Penunjukkan Pihak Lain Sebagai Pemungut Pajak dan Tata Cara
Pemungutan, Penyetoran, dan/atau Pelaporan Pajak yang Dipungut oleh
Pihak Lain atas Transaksi Pengadaan Barang dan/atau Jasa melalui Sistem
Informasi Pengadaan Pemerintah
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
POKOK PENGATURAN 2
www.pajak.go.id
RUANG LINGKUP 47
8
www.pajak.go.id
SUBJEK 47
9
1
PIHAK YANG DITUNJUK SEBAGAI PEMUNGUT
PAJAK (PPh DAN PPN)
MARKETPLACE DAN
LAIN
RITEL DARING merupakan (WAJIB PKP) atas pengadaan barang/jasa pemerintah
PPMSE yang dilakukan melalui Sistem Informasi
Pengadaan Pemerintah
www.pajak.go.id
OBJEK PEMUNGUTAN, TARIF, DAN SAAT PENYETORAN PAJAK 48
0
www.pajak.go.id
KONSEP FAKTUR PAJAK & BUKTI PEMUNGUTAN PPh PASAL 22 48
2
Invoice yang diterbitkan melalui sistem PMSE PIHAK LAIN diperlakukan sebagai:
• Dokumen Tertentu yang dipersamakan dengan Faktur Pajak; dan
• Dokumen yang dipersamakan dengan Bukti Pemungutan PPh
Data invoice yang dibuat melalui sarana atau sistem Pihak Lain dipertukarkan secara elektronik
dengan DJP melalui saluran tertentu yang ditentukan oleh DJP
CATATAN:
Dalam hal SPT Masa bagi Pihak Lain belum tersedia, maka SSP = SPT, sepanjang data invoice telah
disampaikan oleh Pihak Lain ke DJP melalui saluran tertentu yang ditentukan oleh Direktur Jenderal Pajak
www.pajak.go.id
GAMBARAN PEMUNGUTAN PAJAK OLEH PIHAK LAIN (MARKETPLACE) 48
4
5 Marketplace menyetor:
6 1. Marketplace melaporkan:
PPN yang dipungut dalam SPT Masa 1. PPh (0,5%) &
PPN 1107 PUT 2. PPN (11%)
2. PPh yang dipungut dalam SPT Masa yang telah dipungut.
PPh Unifikasi
www.pajak.go.id
PEMUNGUTAN PAJAK OLEH PIHAK LAIN (RITEL DARING) 48
5
www.pajak.go.id
48
PEMUNGUTAN PAJAK ATAS TRANSAKSI OLEH PEMUNGUT MELALUI SALURAN ELEKTRONIK 6
www.pajak.go.id
CONTOH SOAL 48
7
Pada 10 Juni 2022, Satker A melakukan belanja Laptop kepada rekanan PT XX (bukan WP
yang memiliki peredaran bruto tertentu) di marketplace Z yang tergabung dalam Sistem
Informasi Pengadaan dengan total belanja 5 juta rupiah, maka:
• Marketplace Z memungut PPh pasal 22 sebesar 0,5% yaitu sebesar Rp.25.000,- dan disetor
ke kas negara paling lambat 15 juli 2022
• Marketplace Z melapor PPh yang telah dipungut paling lambat 20 juli 2022
Pada 01 Mei 2022, Satker E menyewa ruangan untuk keperluan kickoff konser di gedung
komersial menara Y milik rekanan PT MM (di marketplace K yang tergabung dalam Sistem
Informasi Pengadaan sebesar 30 juta rupiah, maka:
• Marketplace K memungut PPh pasal 22 sebesar 0,5% yaitu sebesar Rp.150.000,- dan
disetor ke kas negara paling lambat 15 juni 2022
• Marketplace K melapor PPh yang telah dipungut paling lambat 20 juni 2022
• Masih ada kekurangan PPh final yang harus disetor oleh PT MM yakni sebesar 9,5% (10% -
0,5%) atau Rp. 2.850.000,- dimana harus dibayar sendiri oleh PT MM paling lambat
tanggal 15 Juni 2022 dan dilapor dalam SPT Masa unifikasi paling lambat 20 Juni 2022.
www.pajak.go.id
PMK-68/PMK.03/2022
ASET KRIPTO
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
Karakteristik Kripto
www.pajak.go.id
49
1
www.pajak.go.id
49
2
www.pajak.go.id
Aset Kripto sebagai Komoditi
dalam UU PPN
www.pajak.go.id
49
4
Simpulan
Kripto bukan mata uang tetapi merupakan barang berupa hak dan kepentingan lainnya yang
berbentuk digital. Oleh karena itu, PPN memandangnya sebagai
Barang Kena Pajak Tidak Berwujud.
www.pajak.go.id
Gambaran Umum Proses Bisnis
Transaksi Aset Kripto
www.pajak.go.id
49
6
Wallet/Exchanger
Swap/Tukar antar Jual beli Aset Kripto Tukar Aset Kripto Verifikasi transaksi
Aset Kripto dengan uang fiat dengan barang/jasa oleh miner
www.pajak.go.id
Gambaran Umum Pengaturan
www.pajak.go.id
49
8
• jual beli Aset Kripto Memfasilitasi antara lain: • Jasa verifikasi transaksi
dengan mata uang fiat;
• jual beli; Aset Kripto; dan/atau
• tukar-menukar Aset
• tukar-menukar antar Aset • jasa manajemen kelompok
Kripto dengan Aset
Kripto lainnya (swap); Kripto (swap); atau Penambang Aset Kripto
• dompet elektronik (e- (mining pool)
• tukar-menukar Aset
Kripto dengan barang wallet)
selain Aset Kripto
dan/atau jasa. Exchanger bertugas sebagai
pemungut pajak atas
perdagangan Aset Kripto
www.pajak.go.id
Pajak atas
Transaksi Perdagangan
www.pajak.go.id
Pajak atas Transaksi Perdagangan 50
• Penyelenggara Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PPMSE), meliputi exchanger dan e-wallet, memungut 0
pajak atas transaksi perdagangan aset kripto. PPMSE tidak hanya dalam negeri, namun juga luar negeri sesuai
ketentuan PMK PPMSE.
• Dipungut pajak oleh PPMSE sepanjang penjual dan/atau pembeli berada di dalam daerah pabean.
Dari nilai transaksi Aset Kripto Dari nilai transaksi Aset Kripto
• Dikecualikan sebagai pemungut PPh adalah PPMSE yang hanya berfungsi sebagai e-wallet saja atau
mempertemukan penjual-pembeli tanpa memfasilitasi transaksi.
• Besaran tertentu PPN: PM sehubungan penyerahan Aset Kripto tidak dapat dikreditkan Penjual.
www.pajak.go.id
Contoh Pajak atas Transaksi Perdagangan (1) 50
1
PPN 0,11%
Penjual-A Pembeli-B
Exchanger
PPh Pasal 22 0,1%
Catatan:
• Dalam transaksi swap, kedua belah pihak menjadi penjual dan juga pembeli. Jadi tiap pihak dikenai PPN dan PPh.
• Jika exchanger bertindak sebagai penjual/pembeli, maka ketentuan pajaknya sama dengan ketentuan transaksi perdagangan
aset kripto.
• Sederhananya, pihak yang melepas aset kripto adalah penjual (kena PPh) dan pihak yang menerima adalah pembeli (kena PPN)
www.pajak.go.id
Contoh Pajak atas Transaksi Perdagangan (2) 50
2
PPN 0,11% PPN 0,11%
Pihak-A Pihak-B
Exchanger
PPh Pasal 22 0,1% PPh Pasal 22 0,1%
• Pihak-A memiliki 0,5 Kripto Y melakukan transaksi tukar-menukar (swap) dengan Pihak-B untuk 15 Kripto Z
• Pada tanggal transaksi diketahui Konversi ke Rupiah Nilai 1 Koin Aset Kripto Z adalah = Rp 4.000.000
• Transaksi dilakukan di exchanger X, sebuah platform pedagang fisik aset kripto (PFAK) yang terdaftar di Bappebti
Catatan: Dalam transaksi swap, kedua belah pihak menjadi penjual dan juga pembeli. Jadi tiap pihak dikenai PPN dan
PPh dan Nilai Kripto dianggap setara.
• Exchanger X memungut:
• Diketahui Nilai Transaksi = 15 x 4.000.000 = Rp.60.000.000
• Dari Pihak A:
PPN sebagai Pembeli Kripto Z: Rp60.000.000 x 0,11% = Rp66.000
PPh Pasal 22 sebagai Penjual Kripto Y: Rp60.000.000 x 0,1% = Rp60.000
• Dari Pihak B:
PPN sebagai Pembeli Kripto Y: Rp60.000.000 x 0,11% = Rp66.000
PPh Pasal 22 sebagai Penjual Kripto Z: Rp60.000.000 x 0,1% = Rp60.000
www.pajak.go.id
Pajak Jasa Penyediaan Sarana
Elektronik (Exchanger)
www.pajak.go.id
Pajak atas Jasa Layanan Exchanger 50
4
PPN
Merupakan Jasa Kena Pajak pada umumnya. Ketentuan PPN berlaku sesuai
mekanisme umum PPN seperti: pengukuhan PKP, pemungutan PPN dari
penerima jasa, penyetoran PPN, dan pelaporan PPN.
PPh
Penghasilan berupa imbalan atas jasa yang disediakan oleh exchanger
merupakan objek pajak penghasilan dan dikenai PPh dengan ketentuan
dan tarif umum
www.pajak.go.id
Pajak Jasa Verifikasi Transaksi
pada Blockchain (mining)
www.pajak.go.id
Pajak atas Jasa Verifikasi Transaksi (Mining) 50
6
Miners melakukan kegiatan layanan verifikasi transaksi aset kripto dan mendapat
insentif berupa:
• penghasilan dari sistem Aset Kripto berupa block reward, imbalan atas jasa
pelayanan verifikasi transaksi (transaction fee), imbalan atas jasa manajemen
kelompok Penambang Aset Kripto (mining pool), atau penghasilan lain dari sistem
Aset Kripto; dan/atau
• penghasilan lainnya.
Penambang merupakan Pengusaha Kena *tidak termasuk penghasilan berupa imbalan atas jasa
Pajak (PKP) manajemen kelompok Penambang Aset Kripto (mining pool)
www.pajak.go.id
Ketentuan Lainnya
www.pajak.go.id
Konversi Nilai Transaksi 50
8
www.pajak.go.id
Bukti Pemungutan Pajak atas Transaksi Perdagangan 50
9
www.pajak.go.id
Penyetoran dan Pelaporan oleh PPMSE 51
0
Setor
Untuk setiap Masa Pajak, paling lambat tanggal 15
bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir.
Lapor
Paling lambat 20 hari setelah Masa Pajak berakhir
• PPN
SPT masa PPN 1107 PUT (modifikasi)
• PPh Pasal 22
SPT Masa PPh Unifikasi
www.pajak.go.id
PAJAK PENGHASILAN DAN
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI
ATAS PENYELENGGARAAN
TEKNOLOGI FINANSIAL
PMK-69/PMK.03/2022
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id
Latar Belakang 51
3
www.pajak.go.id
Dasar Hukum 51
4
www.pajak.go.id
Fintech 51
5
www.pajak.go.id
Cakupan Teknologi Finansial dan Inovasi Keuangan Digital
PBI No. 23/6/PBI/2021 51
Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) 6
PMK Fintech
Aktivitas PJP
www.pajak.go.id
ASPEK
PPN
www.pajak.go.id
Jasa Keuangan: Bebas PPN 51
8
Jenis jasa keuangan yang dibebaskan dari pengenaan PPN (Ps
16B UU HPP) terbatas pada:
Jasa Penjaminan
www.pajak.go.id
Jasa Keuangan: Bebas PPN 51
9
Kriteria jenis jasa keuangan yang dibebaskan dari pengenaan
PPN:
www.pajak.go.id
Prinsip PPN atas Fintech 52
0
• Prinsip equal treatment PPN antara transaksi digital dan konvensional
• Tidak ada Objek Pajak baru dalam digital economy, yang berbeda hanya cara bertransaksi
(SE-62/PJ/2013)
Ketentuan PPN Secara Umum (UU PPN) Ketentuan PPN atas Fintech
• Ps 4A ayat (2) huruf d: Uang merupakan • Uang Elektronik di dalam suatu media
non BKP merupakan non BKP
• Ps 16B UU HPP: • Jasa meminjamkan /menempatkan dana oleh
✓Jasa meminjamkan/menempatkan dan kreditur kpd debitur melalui platform peer to
✓Jasa asuransi merupakan merupakan JKP peer lending (P2P) merupakan JKP yg
yg dibebaskan PPN dibebaskan PPN
• Pasal 1 angka 5 dan Ps 4A ayat (3): jasa • Jasa asuransi melalui platform merupakan JKP
penyediaan layanan fasilitas/sarana yg dibebaskan PPN
merupakan JKP • Jasa penyediaan platform peer to peer lending
(P2P) , sarana/sistem pembayaran merupakan
JKP
www.pajak.go.id
52
Jenis/Contoh
Uang Elektronik, Dompet Elektronik, Payment Gateway, layanan
Switching, Kliring, Penyelesaian Akhir, dan Transfer Dana
Objek
Layanan penyelenggaraan fintech
DPP
fee/komisi, merchant discount rate, atau imbalan lainnya
Non Objek
Uang dalam media Uang Elektronik termasuk bonus point, top
up point, reward point, dan loyalty point
www.pajak.go.id
52
settlement investasi
Jenis/Contoh
sarana komunikasi eletronik terpadu yang mendukung aktivitas
penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan seperti C-BEST
Objek
Layanan penyedia sarana/fasilitas
DPP
Fee,komisi, atau imbalan lainnya
Non Objek
-
www.pajak.go.id
52
Penyelenggaraan 3
penghimpunan modal
Jenis/Contoh
Layanan Urun Dana (equity crowfunding)
Objek
Layanan penyedia sarana/fasilitas
DPP
Fee,komisi, atau imbalan lainnya
Non Objek
Jasa menempatkan dana , jasa pembiayaan oleh pemodal
www.pajak.go.id
52
Objek
Layanan penyedia sarana/fasilitas
DPP
Fee,komisi, atau imbalan lainnya
Non Objek
Jasa menempatkan dana , memberikan pinjaman, pembiayaan oleh kreditur
www.pajak.go.id
52
Penyelenggaraan Pengelolaan 5
Investasi
Jenis/Contoh
advance algorithm, cloud computing, capabilities sharing, open source
information technology, automated advice and management, social trading,
Objek
Layanan penyedia sarana/fasilitas
DPP
Fee,komisi, atau imbalan lainnya
Non Objek
Jasa menempatkan dana /jasa pembiayaan oleh pemodal
www.pajak.go.id
52
online
Jenis/Contoh
asuransi perjalanan/keterlambatan yang disediakan oleh marketplace
Objek
Layanan penyedia sarana/fasilitas
DPP
Fee,komisi, atau imbalan lainnya
Non Objek
Jasa asuransi online
www.pajak.go.id
52
7
Objek
Layanan penyedia sarana/fasilitas
DPP
Fee,komisi, atau imbalan lainnya
Non Objek
-
www.pajak.go.id
52
8
Layanan pendukung keuangan digital
& aktivitas jasa keuangan lainnya
Jenis/Contoh
eco crowdfunding, Islamic digital financing, ewaqf, e-zakat, robo advice dan
credit scoring, invoice trading,voucher/token,
Objek
Layanan penyedia sarana/fasilitas
DPP
Fee,komisi, atau imbalan lainnya
Non Objek
-
www.pajak.go.id
ASPEK
PPh
www.pajak.go.id
PERLAKUAN PPH ATAS TRANSAKSI P2P LENDING 53
0
Escrow Account
Rp
Lender
(Pemberi Pinjaman)
P2P Platform Borrower
(Peminjam)
▪ Fee, komisi, ujrah yang diterima oleh P2P platform dilaporkan sebagai objek PPh dalam SPT Tahunan
▪ 1 (satu) Bupot dapat dibuat atas seluruh transaksi pembayaran bunga pinjaman yang diterima oleh satu Pemberi Pinjaman
dalam satu masa pajak
www.pajak.go.id
PPh dalam PMK Fintech 53
1
Penunjukkan Platform P2P Lending sebagai pemotong PPh atas Bunga Pinjaman
www.pajak.go.id
PPh dalam PMK Fintech 53
2
Penunjukkan Platform P2P Lending sebagai pemotong PPh atas Bunga Pinjaman
3 Kewajiban Platform
• Bunga Pinjaman yang diterima
platform dari penerima pinjaman
1. membuat bukti pemotongan PPh bukan penghasilan bagi platform
2. menyetorkan PPh yang dipotong • Bunga Pinjaman yang dibayarkan
3. melaporkan PPh yang dipotong Platform ke pemberi pinjaman bukan
dalam SPT Masa PPh biaya bagi platform
www.pajak.go.id
CONTOH
KASUS
www.pajak.go.id
Contoh Kasus 53
4
www.pajak.go.id
Contoh Perhitungan dan Pemotongan PPh Pasal 23/ Pasal 26 atas Bunga Pinjaman yang 53
dibayarkan Penerima Pinjaman melalui Penyelenggara Layanan Pinjam Meminjam yang 6
terdaftar/ berizin pada OJK
www.pajak.go.id
2. Besaran bunga pinjaman yang dibayarkan setiap bulan kepada
pemberi pinjaman: 53
7
a. PT C = (40.000.000/100.000.000) x 2.000.000
= 800.000,00
3. PT B wajib melakukan pemotongan atas pembayaran bunga pinjaman kepada pemberi pinjaman:
4. Dalam hal PT C memberikan pinjaman melalui PT B kepada beberapa penerima pinjaman lain, maka Bukti
Pemotongan atas seluruh penghasilan bunga yang diterima PT C dapat dibuat 1 Bukti Pemotongan untuk 1
Masa Pajak. Ketentuan yang sama untuk PT Z Ltd
5. Penghasilan dari biaya administrasi yang diterima PT B (Platform/ Penyelenggara layanan pinjam
meminjam) dari PT A dan PT C serta PT Z tidak dikenakan pemotongan Pajak Penghasilan. Namun wajib
dilaporkan pada SPT Tahunan PT B
www.pajak.go.id
538
www.pajak.go.id
PMK NOMOR 59/PMK.03/2022
www.pajak.go.id
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 540
LATAR BELAKANG & TUJUAN
54
1
LATAR BELAKANG
Perlunya dukungan pemerintah dalam meningkatkan penggunaan produk dalam
negeri, serta mewujudkan pengadaan langsung Instansi Pemerintah yang
transparan dan efisien melalui Sistem Informasi Pengadaan Pemerintah
TUJUAN
memberikan kepastian hukum dalam pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban
perpajakan bagi Instansi Pemerintah yang melakukan belanja barang/jasa pemerintah
secara elektronik melalui sistem informasi pengadaan pemerintah
10. Ketentuan Pasal 16 (Penunjukan Instansi Pemerintah sebagai pemungut PPN atau PPN dan PPnBM) >> perubahan
redaksional
11. Ketentuan Pasal 17 (Tarif PPN atau PPN dan PPnBM yang dipungut) >> perubahan redaksional
1. Menambahkan ayat “Tidak termasuk pembayaran atas persewaan tanah dan/ atau bangunan, yaitu
pembayaran atas penggunaan jasa pelayanan penginapan serta akomodasinya.”
2. Mengubah dan menambah pengecualian pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) oleh Instansi Pemerintah
atas:
❑ huruf a (dihapus)
❑ huruf c, pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan atas transaksi yang dilakukan melalui
Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh Pihak Lain
Existing:
• huruf a, Pembayaran/pengakuan utang persewaan tanah dan/atau bangunan kepada penyedia jasa pelayanan
penginapan beserta akomodasinya (dipindah ke ayat (2))
• belum mengatur mengenai pengecualian pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) atas transaksi melalui sistem informasi
pengadaan pemerintah
Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 2022
54
Perubahan Tarif PPh Usaha Jasa Konstruksi 5
Berlaku mulai 21 Februari 2022
PPh
PPh Pasal 15
54
POKOK PERUBAHAN Pasal 10 PMK-231/PMK.03/2019 6
Existing:
• belum mengatur mengenai pengecualian pemotongan PPh Pasal 15 atas transaksi melalui sistem informasi pengadaan
pemerintah
PPh
PPh Pasal 21
54
POKOK PERUBAHAN Pasal 11 ayat (2) PMK-231/PMK.03/2019 7
Mengubah dan menambah pengecualian pemotongan PPh Pasal 21 oleh Instansi Pemerintah
atas:
❑ huruf a, pembayaran kepada WP yang memiliki dan menyerahkan fc Surat Keterangan
WP Peredaran Bruto Tertentu
❑ huruf b, pembayaran penghasilan kepada rekanan pemerintah yang dapat menyerahkan
fc SKB Pot/Put PPh
❑ huruf c, pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa, atau kegiatan, dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang dibayarkan
kepada rekanan pemerintah yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi
Pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh Pihak Lain
Existing:
• huruf a, perbaikan redaksional
• huruf b, perbaikan redaksional
• belum mengatur mengenai pengecualian pemotongan PPh Pasal 21 atas transaksi melalui sistem informasi pengadaan
pemerintah
PPh
PPh Pasal 22
54
POKOK PERUBAHAN Pasal 12 ayat (2) PMK-231/PMK.03/2019
8
Mengubah dan menambah pengecualian pemungutan PPh Pasal 22 oleh Instansi Pemerintah atas :
❑ huruf b, pembayaran atas pembelian barang yang dilakukan dengan menggunakan kartu kredit
pemerintah
❑ huruf d, pembayaran untuk pembelian barang dengan dana BOS, BOP PAUD, atau lainnya
❑ huruf f, pembayaran kepada rekanan pemerintah yang memiliki dan menyerahkan fc Surat
Keterangan WP Peredaran Bruto Tertentu
❑ huruf g, pembayaran penghasilan kepada rekanan pemerintah yang dapat menyerahkan fc SKB
Pot/Put PPh
❑ huruf h, pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan atas pembelian barang yang dilakukan
melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh Pihak
Lain
Existing:
• huruf b, hanya mengatur atas pembayaran dengan kartu kredit pemerintah atas belanja Instansi Pemerintah Pusat
• huruf d, hanya mengatur pembelian barang dengan dana BOS
• huruf f dan g, perbaikan redaksional
• belum mengatur mengenai pengecualian pemungutan PPh Pasal 22 atas transaksi melalui sistem informasi pengadaan pemerintah
PPh
PPh Pasal 23
54
POKOK PERUBAHAN Pasal 13 ayat (2) PMK-231/PMK.03/2019 9
Mengubah dan menambah pengecualian pemotongan PPh Pasal 23 oleh Instansi Pemerintah atas:
❑ huruf f, (dihapus)
❑ hururf g, penghasilan yang dibayarkan, disediakan untuk dibayarkan, atau telah jatuh tempo pembayarannya kepada
rekanan pemerintah yang dapat menyerahkan fc SKB Pot/Put PPh
❑ huruf h, penghasilan yang dibayarkan kepada rekanan pemerintah dengan mekanisme Uang Persediaan atas:
o sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
o penggunaan jasa
yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan, yang telah dipungut PPh Pasal 22 oleh Pihak Lain;
❑ huruf i, pembayaran kepada WP yang memiliki dan menyerahkan fotokopi Surat Keterangan WP Peredaran Bruto
Tertentu
Existing:
• huruf f, imbalan sehubungan dengan jasa yang telah dipotong PPh sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 Undang-Undang PPh
• huruf g, perubahan redaksional
• huruf h, belum mengatur mengenai pemotongan PPh Pasal 23 atas transaksi melalui sistem informasi pengadaan pemerintah
• Huruf i, menambah pengaturan pengecualian pemotongan PPh Pasal 23 bagi WP Peredaran Bruto Tertentu
POKOK PERUBAHAN Pasal 18 ayat (1) PMK-231/PMK.03/2019 PPN &
Menambah pengecualian pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM oleh Instansi Pemerintah PPnBM
atas:
❑ huruf b, pembayaran dengan kartu kredit pemerintah atas belanja Instansi Pemerintah
❑ huruf d, pembayaran atas penyerahan bahan bakar minyak dan bahan bakar bukan minyak 55
oleh PT Pertamina (Persero) dan/atau anak usaha PT Pertamina (Persero) yang meliputi PT 0
Pertamina Patra Niaga, PT Kilang Pertamina Internasional, dan PT Elnusa Pertrofin
❑ huruf h, pembayaran dengan mekanisme Uang Persediaan atas penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak oleh PKP Rekanan Pemerintah kepada Instansi Pemerintah
yang dilakukan melalui Pihak Lain dalam Sistem Informasi Pengadaan
dipungut, disetorkan, dan dilaporkan oleh pihak lain sesuai dengan PMK yang mengatur
mengenai penunjukan Pihak Lain sebagai pemungut pajak dan tata cara pemungutan,
penyetoran, dan/atau pelaporan pajak yang dipungut oleh Pihak Lain atas transaksi
pengadaan barang dan/atau jasa melalui Sistem Informasi Pengadaan
Existing:
• huruf b, hanya mengatur pembayaran dengan kartu kredit pemerintah atas belanja Instansi Pemerintah Pusat
• huruf d, hanya mengatur pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM oleh PT Pertamina, sedangkan saat ini pemungutan PPN telah dialihkan ke
anak perusahaan PT Pertamina
• huruf h, belum mengatur mengenai pengecualian pemungutan PPN atau PPN dan PPnBM atas transaksi melalui sistem informasi pengadaan
STUDI KASUS 55
1
1 Instansi Pemerintah X membeli mesin cetak (printer) kepada Tuan Y sebesar
Rp3.000.000,00 (tiga juta rupiah). Pemesanan printer tersebut dilakukan melalui
marketplace Z yang tergabung dalam Sistem Informasi Pengadaan. Pembayaran
dilakukan oleh Instansi Pemerintah X dengan menggunakan Uang Persediaan.
Bagaimana pemotongan dan/atau pemungutan PPh atas transaksi tersebut?
JAWABAN:
www.pajak.go.id
STUDI KASUS 55
2
2 Instansi Pemerintah U membeli Barang Kena Pajak berupa pendingin ruangan dari PT L
sebesar Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah). Transaksi tersebut dilakukan melalui
marketplace W yang tergabung dalam Sistem Informasi Pengadaan. Pembayaran
dilakukan oleh Instansi U dengan menggunakan Uang Persediaan. Bagaimana
pemungutan PPN atas transaksi tersebut?
JAWABAN:
Dikecualikan dari pemotongan PPN atau PPN dan PPnBM oleh Instansi
Pemerintah U, dan
www.pajak.go.id
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 553
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 554
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 555
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 556
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 557
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 558
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 559
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 560
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 561
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 562
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 563
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 564
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 565
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 566
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 567
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 568
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 569
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NO. 67/PMK.03/2022
www.pajak.go.id
571
Latar Belakang 57
2
www.pajak.go.id
Dasar Hukum 57
3
Ketentuan lebih lanjut mengenai jumlah peredaran usaha tertentu, jenis kegiatan usaha tertentu,
jenis BKP tertentu, jenis JKP tertentu, dan besaran PPN yang dipungut dan disetor sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9A ayat (1), diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan
www.pajak.go.id
Pemungut PPN
57
4
www.pajak.go.id
Jasa Agen Asuransi
57
5
www.pajak.go.id
Jasa 57
Pialang Asuransi
6
Nilai pembayaran komisi sebelum dipotong pajak penghasilan atau pungutan lainnya
www.pajak.go.id
Jika Tarif PPN 12% Berlaku 57
7
Tarif Pajak Pertambahan Nilai yaitu sebesar 12% (dua belas persen) yang mulai berlaku
paling lambat pada tanggal 1 Januari 2025 (Pasal 7 ayat (1) huruf b UU HPP)
www.pajak.go.id
Status Pengusaha Kena Pajak (PKP) 57
8
• Seluruh agen dan pialang tetap PKP walaupun pengusaha kecil (omset tidak
lebih Rp 4,8M)
• Dalam hal selain menyerahkan jasa agen asuransi, agen juga menyerahkan
BKP dan/atau JKP lainnya, Agen Asuransi wajib melaporkan kegiatan
usahanya untuk dikukuhkan PKP sepanjang jumlah peredaran usahanya
melebihi batasan pengusaha kecil (sertifikat elektronik)
www.pajak.go.id
Faktur Pajak 57
9
www.pajak.go.id
Dokumen Tertentu 58
yang Kedudukannya Dipersamakan dengan Faktur Pajak 0
Wajib dibuat:
• paling lama akhir bulan berikutnya setelah bulan diterimanya pembayaran
komisi atau imbalan dengan nama dan dalam bentuk apapun oleh Agen
Asuransi; atau
• pada saat penyerahan jasa pialang asuransi atau jasa pialang reasuransi sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan.
www.pajak.go.id
Pemungutan PPN oleh Pemungut PPN 58
1
Perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah, perusahaan reasuransi, dan perusahaan
reasuransi syariah wajib:
www.pajak.go.id
Billing setoran PPN 58
2
www.pajak.go.id
Pengisian SPT PPN PUT 58
3
• kolom “Nama Rekanan” dan “NPWP Rekanan” diisi • kolom “DPP (Rupiah)” diisi dengan nilai komisi atau
dengan nama dan NPWP Agen Asuransi, perusahaan imbalan Agen Asuransi atau perusahaan pialang
pialang asuransi, atau perusahaan pialang reasuransi; asuransi, atau perusahaan pialang reasuransi;
• kolom “Faktur Pajak” diisi dengan nomor dan • kolom “PPN (Rupiah)”diisi dengan nilai Pajak
tanggal bukti pembayaran komisi (statement of Pertambahan Nilai yang dipungut;
account) atau bukti tagihan komisi jasa pialang • kolom “PPnBM (Rupiah)” diisi dengan tanda “-”;
asuransi; • kolom “Tanggal Setor PPN” diisi dengan tanggal
• kolom “Kode dan Nomor Seri FP Yang Diganti” diisi penyetoran Pajak Pertambahan Nilai yang dipungut;
dengan nomor bukti pembayaran komisi (statement dan
of account) pengganti atau bukti tagihan komisi jasa • kolom “Tanggal Setor PPnBM” diisi dengan tanda “-“.
pialang asuransi pengganti, dalam hal terdapat
penggantian dokumen tersebut;
www.pajak.go.id
Pelaporan SPT Masa PPN bagi Agen Asuransi 58
yang tidak melebihi batasan pengusaha kecil 4
www.pajak.go.id
Pelaporan SPT Masa PPN bagi Agen Asuransi 58
yang melebihi batasan pengusaha kecil 5
www.pajak.go.id
Pelaporan SPT Masa PPN
bagi Perusahaan Pialang Asuransi/Reasuransi 58
6
www.pajak.go.id
Ketentuan tambahan 58
7
Kesalahan Pemungutan
Dalam hal terjadi kesalahan pemungutan PPN yang mengakibatkan PPN yang
dipungut lebih besar dari pajak yang seharusnya dipungut, atas kelebihan
pemungutan PPN dapat diajukan:
a. permohonan pemindahbukuan (PBK); atau
b. pengembalian kelebihan pembayaran pajak yang seharusnya tidak terutang,
oleh pemungut PPN.
www.pajak.go.id
Ketentuan peralihan 58
”
8
www.pajak.go.id
CONTOH PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN 58
9
www.pajak.go.id
CONTOH PELAPORAN SPT MASA PPN OLEH AGEN ASURANSI 59
0
www.pajak.go.id
CONTOH PELAPORAN SPT MASA PPN OLEH AGEN ASURANSI 59
1
Dalam hal Nyonya Evi selain menyerahkan jasa agen asuransi, juga
menjual tanaman hias dan menyerahkan jasa merangkai bunga yang
jumlah peredaran bruto dan/atau penerimaan brutonya melebihi
batasan pengusaha kecil
A. B. C. D. E.
Dg DPP Dg DPP Dg Men-dpt Dg Dikenakan Dg Dipungut
NORMAL NILAI LAIN FASILITAS NOL % O/ PEMUNGUT
PLUS,,,,, :
BESARAN TERTENTU
592
KONSEP PPN INDONESIA Pemenuhan
PAJAK
PADA HAKIKATNYA PENYERAHAN ITU,,,,,
Kewajiban,,,
PEMBAHASAN:
Ke-Negaraan,,,
Adv- A: TERUTANG PPN Dg DPP NORMAL
ADALAH:
1. DPP sebesar HARGA JUAL
Ini adalah utk PENY. BKP
tetapi…. Dalam PASAL 1 UU PPN disebutkan definisi HJ.
HJ itu TIDAK TERMASUK NILAI PPN YG DIPUNGUT &
TIDAK TERMASUK POT. HARGA yg dicantumkan dlm FP.
593
KONSEP PPN INDONESIA Pemenuhan
Adv- B: TERUTANG PPN Dg TIDAK NORMAL PAJAK
= MAKSUDNYA TIDAK NORMAL ADALAH PENGGUNAAN
DPP-nya adalah NILAI LAIN: Kewajiban,,,
PMK-121/2015:
DIANTARANYA PENGGUNAAN DPP NILAI LAIN: Ke-Negaraan,,,
1. PENY. DARI PUS KE CAB
CAB KE PUS
CAB KE CAB
DPP NILAI LAINNYA BERUPA = HARGA POKOK
(tdk memasukkan unsur laba)
2. PENY. DLM RANGKA PEMAKAIAN SEN…..DIRI
DPP NILAI LAINNYA BERUPA = HARGA POKOK
(tdk memasukkan unsur laba)
3. PENY. UTK JASA PENGIRIMAN PAKET/EXPEDISI
DPP NILAI LAINNYA SEBESAR 10% X NILAI TAGIHAN
SEMENTARA PPN kan 10% X DPP
DPP = 10% X NILAI TAGIHAN
TARIF EFEKTIF PPN = 10% X 10% X TAGIHAN
= 1% X TA…..GIHAN
4. PENY. UTK JASA BIRO PERJALANAN WI…..SATA
IDEM DG NOMOR 3 DI…..ATAS
594
KONSEP PPN INDONESIA Pemenuhan
Adv- B: TERUTANG PPN Dg TIDAK NORMAL PAJAK
= MAKSUDNYA TIDAK NORMAL ADALAH PENGGUNAAN
DPP-nya adalah NILAI LAIN: Kewajiban,,,
PMK-121/2015:
DIANTARANYA PENGGUNAAN DPP NILAI LAIN: Ke-Negaraan,,,
1. PENY. DARI PUS KE CAB
CAB KE PUS
CAB KE CAB
DPP NILAI LAINNYA BERUPA = HARGA POKOK
(tdk memasukkan unsur laba)
2. PENY. DLM RANGKA PEMAKAIAN SEN…..DIRI
DPP NILAI LAINNYA BERUPA = HARGA POKOK
(tdk memasukkan unsur laba)
3. PENY. UTK JASA PENGIRIMAN PAKET/EXPEDISI
DPP NILAI LAINNYA SEBESAR 10% X NILAI TAGIHAN
SEMENTARA PPN kan 10% X DPP
DPP = 10% X NILAI TAGIHAN
TARIF EFEKTIF PPN = 10% X 10% X TAGIHAN
= 1% X TA…..GIHAN
4. PENY. UTK JASA BIRO PERJALANAN WI…..SATA
IDEM DG NOMOR 3 DI…..ATAS
595
KONSEP PPN INDONESIA Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Adv- C: TERUTANG PPN Dg MENDAPATI FASILITAS
FASILITASNYA APA SAJA PAK SAPT…. ?
1. BERUPA PPN DI…BEBASKAN
2. BERUPA PPN TIDAK DIPUNGUT
3. BERUPA PPN "DTP"
PPN DIBEBASKAN:
a. atas impor BKP TER…..TENTU
b. atas penyerahan BKP TER…..TENTU
c. atas penyerahan JKP TER…..TENTU
d. atas impor atau penyerahan BKP TERTENTU YG BERSIFAT
STRA……..TEGIS
e. atas penyerahan kepada PERW. NEGARA ASING/ORGAN. INTER.
596
KONSEP PPN INDONESIA Pemenuhan
BERUPA PPN TIDAK DIPUNGUT PAJAK
1 atas PENYERAHAN KE SUATU KAWASAN BERIKAT yg mana Kewajiban,,,
BKP yg diserahkan kesana akan diolah TUJUAN EXPOR. Ke-Negaraan,,,
ex: penyerahan ke KBN CAKUNG, TJ. PRIOK,,, dsb….
2 atas PENYERAHAN KE SUATU KAPET.
KAPET = KAWASAN PENGEM. EKO. TERPA.
BIASANYA DI DAERAH TIMUR INDONESIA….
INDONESIA TIMUR
3 atas PENYERAHAN KE SUATU KAWASAN BEBAS
FREE TRADE ZONE = BATAM & sekitarnya.
SEKITARNYA = BINTAN & KA…..RIMUN.
BATAM, BINTAN, dan KA….RIMUN.
tetapi…. BUKAN KESELURUHAN WILAYAH tsb….
atas koordinat-koordinatnya….
PEMASUKANNYA pun harus melalui PELABUHAN2X YG
DITEN…..TUKAN…
PP No. 10/2012
PMK-62/2012 jo. PMK-171/2017
597
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 598
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 599
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 600
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 601
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 602
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 603
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 604
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 605
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 606
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 607
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 608
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 609
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 610
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 611
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 612
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 613
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 614
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 615
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 616
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 617
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 618
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 619
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 620
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 621
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 622
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 623
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 624
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 625
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 626
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 627
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 628
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 629
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 630
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 631
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 632
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 633
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 634
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 635
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 636
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 637
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 638
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 639
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 640
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 641
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 642
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 643
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 644
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 645
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 646
PENYERAHAN DI KAWASAN BERIKAT??
LIHAT PMK-131/2018
LIHAT PMK-65/2021
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 647
KONSEP PPN INDONESIA Pemenuhan
4 IMPOR atau PENYERAHAN ALAT TRANSPORTASI DI AIR & DI UDARA
PAJAK
Kewajiban,,,
DI AIR = OLEH PERUSAHAAN PELAYARAN NIAGA NASIONAL… Ke-Negaraan,,,
dan kawan-kawannya….
(PENYEBERANGAN,,,, PENANGKAPAN IKAN…)
DI UDARA = OLEH PERUSAHAAN PENERBANGAN NIAGA NASIONAL
PP 169/2015
5 PP
PENYERAHAN TERKAIT
No. 50 Tahun 2019 JASA-JASA NOMOR 4). di atas
(JASA PERAWATAN KEPAL, PESAWAT,,,, = DOCKING KAPAL…)
648
KONSEP PPN INDONESIA Pemenuhan
BERUPA PPN "DTP" PAJAK
DTP = DITANGGUNG PEMERINTAH Kewajiban,,,
INI SEKARANG INI….. BERSIFAT TERTENTU SE-X
Ke-Negaraan,,,
BIASANYA TEMPORARY…… CONDITIONAL…..
BIASANYA BERDASAR PADA PAGU ANGGARAN APBN tahun tsb.
ex: PERNAH ADA PPN DTP atas penyerahan MINYAK CURAH KEMASAN…
(ITU HANYA TERJADI DI 1 TAHUN = 2011)
PERNAH JUGA PPN DTP atas penyerahan LPG MELON.
LPG yg 3Kg.
(utk 2012 saja)
Adv- D: PPN DIKENAKAN 0% = INI UTK EXPOR BKP BERWUJUD o/ PKP
= INI UTK EXPOR BKP TB o/ PKP
= INI UTK EXPOR JKP o/ PKP
khusus expor JKP terbatas pada PMK-70/2010
jo. PMK-30/2011
(ADA 3 JKP saja)
DI 2019 ADA PENGGANTI= PMK-32/2019 = SEMAKIN LUAS EXPOR JKP
649
KONSEP PPN INDONESIA Pemenuhan
PAJAK
Adv- E: LANTAS PAK SAPT…… SIAPAKAH PEMUNGUT-2X PPN tsb??????
Kewajiban,,,
1 ia yg diatur dalam KMK-563/2003 Ke-Negaraan,,,
1. Instansi Pemerintah (PMK-231/PMK.03/2019)
= IA ADALAH BENDAHARAWAN PEME……RINTAH. PMK-59/2022
2. BUMN (PMK-08/PMK.03/2021)
3. 2 iaBUMN
Anak-Anak yg diatur Tertantu
dalam PMK-85/2012 jo. PMK-136/2012
(KMK-30/KMK.03/2021)
4. K3S MI-GAS= IA(PMK-73/PMK.03/2010)
ADALAH BUMN yg saham meyoritasnya milik pemerintah
5. IUP-K OP (PMK-166/PMK.03/2018)
3 ia yg diatur dalam PMK-37/2015
=PLUS,,,,,
IA ADALAH ANAK-ANAK
: BUMN TERTENTU
INDUSTRI PENGOLAHAN
4 iaHASIL
yg diaturPERKEBUNAN
dalam PMK-73/2010
YG MEMBELI DARI PKP
= IA ADALAH KKKS (K3S)
YG MENY. MENGGU.
PPN TARIF BESARAN TERTENTU
5 ia PEMEGANG IUPK OPERASI PRO….DUKSI
ses. PMK-166/2018 650
KONSEP PPN INDONESIA Pemenuhan
1. Instansi Pemerintah (PMK-231/PMK.03/2019)
PAJAK
2. Adv- E: (PMK-08/PMK.03/2021)
BUMN LANTAS PAK SAPT…… SIAPAKAH PEMUNGUT-2X PPN tsb??????
Kewajiban,,,
3. 1 ia Tertantu
Anak-Anak BUMN yg diatur dalam KMK-563/2003
(KMK-30/KMK.03/2021) Ke-Negaraan,,,
4. K3S MI-GAS (PMK-73/PMK.03/2010)
= IA ADALAH BENDAHARAWAN PEME……RINTAH.
5. IUP-K OP (PMK-166/PMK.03/2018)
2 ia yg diatur dalam PMK-85/2012 jo. PMK-136/2012
= IA ADALAH BUMN yg saham meyoritasnya milik pemerintah
PENYERAHAN DENGAN
654
KONSEP PPN INDONESIA Pemenuhan
KARAKTER
jadi,,,,, PENYERAHAN BARANG/JASA:PPN PAJAK
Kewajiban,,,
1. TDK TERUT. PPN Ke-Negaraan,,,
2. TERUT. PPN:
A. B. C. D. E.
Dg DPP Dg DPP Dg Men-dpt Dg Dikenakan Dg Dipungut
NORMAL NILAI LAIN FASILITAS NOL % O/ PEMUNGUT
PLUS,,,,, :
BESARAN TERTENTU 655
KONSEP PPN INDONESIA Pemenuhan
PAJAK
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT? Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
656
Pemenuhan Pasal 17 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
657
Pemenuhan Pasal 17 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
658
Pemenuhan Pasal 17 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
659
Pemenuhan Pasal 17 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
660
Pemenuhan Pasal 17 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
661
Pemenuhan Pasal 17 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
662
Pemenuhan Pasal 17 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
663
Pemenuhan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
664
Pemenuhan Penjelasan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
665
Pemenuhan Penjelasan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,, GREY ?
Untuk Peny. BKP BERGERAK ,,,
Untuk Peny. JKP ,,,
Itu Pada SAAT PENYERAHAN ?
ATAU ,,,
Pada SAAT INVOICE ?
666
Pemenuhan Penjelasan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
667
Pemenuhan Penjelasan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
668
Pemenuhan Penjelasan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
669
Pemenuhan Penjelasan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
670
Pemenuhan Penjelasan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
671
Pemenuhan Penjelasan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
672
Pemenuhan Penjelasan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
673
Pemenuhan Penjelasan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
674
Pemenuhan Penjelasan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
675
Pemenuhan Penjelasan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
676
Pemenuhan Penjelasan Pasal 19 PP 9 Th. 2021
KAPAN FAKTUR PAJAK DIBUAT?
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
677
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
678
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
679
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
680
681
682
683
684
685
686
687
688
Pemenuhan KONSEP PPN INDONESIA
PAJAK
Kewajiban,,, PENGKREDITAN PPN MASUKAN :
Ke-Negaraan,,,
689
Pemenuhan KONSEP PPN INDONESIA
PAJAK
Kewajiban,,, PENGKREDITAN PPN MASUKAN :
Ke-Negaraan,,,
690
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
691
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
692
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
693
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
694
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
695
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
696
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
697
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
698
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
699
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
700
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
701
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
702
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
703
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
704
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
705
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
706
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
707
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
708
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
709
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
710
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
711
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
712
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
713
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
714
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Coba saya jelaskan dengan menuliskan kembali sbb:
MISALKAN: Ke-Negaraan,,,
Omzet penyerahan BKP dan/atau JKP 01 Januari - 15 Mei 2018 4.800.000.001
Maka wajib dikukuhkan sbg PKP max. 30 Juni 2018.
Eeeh….. ia baru PKP 15 Agustus 2018,,,,
Diketahui misalkan,,, Omzet penyerahan BKP dan/atau JKP 16 Mei - 29 Juni 2018 1.000.000.000 Punya Faktur Pajak Masukan misalkan 50juta
Diketahui misalkan,,, Omzet penyerahan BKP dan/atau JKP 30 Juni - 14 Agustus 2018 2.000.000.000 Punya Faktur Pajak Masukan misalkan 70juta
Diketahui misalkan,,,, Omzet penyerahan BKP dan/atau JKP 15 Agustus - 31 Desember 2018 5.000.000.000 Punya Faktur Pajak Masukan misalkan 100juta
Total omzet 1 Januari - 31 Desember 2018 12.800.000.001
715
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
716
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
717
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
718
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
719
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
720
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
721
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
722
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
723
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
724
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
725
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
726
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
727
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
728
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
729
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
730
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
731
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
732
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
733
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
734
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
735
Pemenuhan
PAJAK
Kewajiban,,,
Ke-Negaraan,,,
SELANJUT-nya,,,,
FAKTUR PAJAK PER-03/PJ./2022
Pendamping Kelas:
Sapto Windi Argo, M.Ak., C.A., B.K.P 736
737
738
739
740
741
742
743
744
745
746
747
748
749
750
751
752
753
754
755
756
757
758
759
760
761
762
763
764
765
766
767
768
769
770
771
772
773
774
775
776
777