Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)


Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 1dari 18 1 Agustus 2020
02

BAHAN AJAR

KEBUGARAN JASMANI
KODE: IKM 2001
1 SKS

JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
TAHUN 2020
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 2dari 18 1 Agustus 2020
02

VERIFIKASI BAHAN AJAR

Pada hari ini .Senin... tanggal 1…bulan Agustus tahun 2020 Bahan Ajar Mata
Kebugaran Jasmani Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu
Keolahragaaan telah diverifikasi oleh Ketua Jurusan/ Ketua Program Studi Ilmu
Kesehatan masyarakat

Semarang, 1 Agustus 2020


Ketua Jurusan/ Ketua Prodi IKM Penulis

Irwan Budiono.MKes (Epid). Drs.Herry Koesyanto .MS


NIP.197512172005011003 NIP.195801221986011001
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 3dari 18 1 Agustus 2020
02

PRAKATA
Mahasiswa memahami dan mampu mengidentifikasi jenis penyakit akibat
kerja sesuai WHO dan mengetahui cara pencegahannya antara lain:
1. Bagaimana mengatasi kebugaran jasmani
2. Unsur kebugaran jasmani
3. Menjelaskan program kebugaran jasmani
Mahasiswa memahami dan mengetahui cara meningkatkan kebugaran
jasmani dan membuat program latihan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 4dari 18 1 Agustus 2020
02

DESKRIPSI MATAKULIAH

Mata kuliah ini memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai


materi – materi; Matakuliah ini membahas kebugaran jasmani,unsur
kebugaran ,membuat program latihan dan cara meningkatkan kebugaran
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 5dari 18 1 Agustus 2020
02

BAB I
PENGERTIAN KEBUGARAN JASMANI

A. Deskripsi singkat
Mata kuliah ini Mata kuliah yang mengkaji tentang PENGERTIAN
KEBUGARAN jasmani dan cara penigkatanya

B. Capaian pembelajaran matakuliah


Mahasiswa memahami dan mampu menjelaskan tentang
penegertian, unsur kebugaran cara meningkatakan dan evaluasi kebugaran

C. Isi Materi perkuliahan


Ruang lingkup dan pengertian Kebugaran

Deskripsi : Bahasan materi ini adalah Kebugaran jasmani


TIK : Setelah mendapatkan materi diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan
mengevaluasi

Dewasa ini gerakan aerobik telah melanda dunia. Tua maupun muda, lelaki
maupun perempuan, bcsar maupun kecil nampak berlari-lari atau berjalan ccpat
dipagi hari. Pada hari-hari tertentu kita dapat menyaksikan lomba-lomba aerobik,
jalan schat, lari santai, lomba Senam Kesegaran Jasmani, lomba Senam Jantung
Sehat, Senam aerobik non-stop sate jam dan sebagainya, yang kadang-kadang
pesertanya melimpah ruah. Tetapi sebagian besar diantara mereka banyak yang
berlatih tanpa tujuan, hanya anal berlatih raja, bahkan banyak pula yang hanya
sekedar ikut-ikutan tanpa tahu maksudnya. Latihan Aerobik harus kita ketahui
Berta Cara yang benar sehingga bila kita lakukan dengan teratur, terukur, benar
dan berkesinambungan pasti banyak manfaatnya. Oleh karena itu sebaiknya kita
berusaha memahami Sejarah Kesegaran Jasmani, memahami dan mendalami
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 6dari 18 1 Agustus 2020
02

pen2crtian Kesegaran Jasmani, Berta komponcn-komponen Kesegaran Jasmani


agar dapat turut mempraktekkan latihan aerobik sebagai usaha promotif-preventif.

A. Kebugaran merupakan kebutuhan hidup


Dari catatan-catatan dan peninggalan pra sejarah kita dapat mkenelusuri
jejak kehidupan nenek moyang kita dimasa silam. Jelaslah bahw auntuk
mempertahanakan hidup dan jenisnya, nenk moyang kita selalu harus bergerak
dan berpindah tempt. Mereka bergerak untuk mengejar dan mencari, mereka
bergerak memburu binatang liar atau menangkap ikan. Setelah mengenal
perladangan dan bercocok tanam, mereka bergerak uniuk berpindah tempat,
membuka hutan dan berladang. Bahkan setelah masa panen untuk menunjukkan
terima kasih dan rasa syukumya mereka bergerak dalam tari-tarian ritual.
Pendeknya kehidupan nenek moyang selalu diwarnai dengan gerak jasmaniah,
kenvataan ini sesuai dengan ungkapan Astrand sebagai berikut "The human body
is built for action, not for rest. This was a historic necessity the struggle for
survival demanded good physical confion In the old days the bock- got its ecercise
both in work and at leisure (Astreng, 1973:7)
Untuk mempertahankan hidup kita harus senantiasa bergerak ? Atau. apakah
bergerak merupakan kebutuhan mutlak bagi makhluk hidup? Artinva, tanpa
bergerak makhluk hidup akan mati ?
Hebert Spencer menyatakan bahwa : "Life is just a continuous
adjustment"(Spencer di dalam Sastropanoelar, 1986), hidup hanyalah sekedar
rangkaian penyesuaian yang berkesinambungan. Selama makhluk hidup mampu
menyesuaikan dirinya dengan keadaan sekitar dan dengan lingkungannya, maka
makhluk tersebut tetap akan mampu mempertahankan hidupnya, bahkan mampu
mempertahankan jcnisnya. Salah sate contoh adalah kehidupan amoeba, binatang
bersel tunggal tanpa bentuk yang bergerak dengan pseudopodinya (kaki
palsunya). Bila ada bahaya yang mengancam, sebagian dari protoplasmanya
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 7dari 18 1 Agustus 2020
02

dijulurkan ke arah yang berlawanan dengan bahaya, lalu disusul dengan bagian
lain dan protoplasmanya; dengan cars menjulur-julurkan protoplasma ke arah
yang berlawanan dengan bahaya akhinlya amoeba bergerak menjauhi bahaya.
Sebaliknya bila ada makanan didekatinya, maka protoplasma di julurkan
mendekati makanan tersebut, lalu sebagian protoplasma dijulurkan tentu sampai
mengelilingi makanan, berarti amoeba telah memangsa makanan (karena makanan
telah masuk ke dalam tubuh amoeba). Jadi dengan cara menjulur-julurkan
sebagian protoplasma ke arah yang sesuai, maka amoeba dapat menghindari
bahaya maupun mendekati dan mencari mangsa, berarti selama amoeba masih
mampu menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar maupun lingkungannya, maka
ia pasti mampu mempertahankan hidup maupun jcnisnya. Penjuluran protoplasma
ke berbagai arah yang sesuai merupakan gerakan-gerakan sebagai perwujudan
usaha menyesuaikan diri terhadap keadaan sekitar maupun lingkungannya. Dari
kehidupan amoeba dengan pseudopodinva ini dapat ditarik kesimpulan : selama
makhluk hidup masih mau dan mampu bergerak maka makhluk tersebut masih
mampu menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar dengan perubahan-perubahan
sehingga makhluk tersebut akan mampu mempertahankan hidupnya, ia akan tetap
survive Dan sebaliknya dapat dikatakan bahwa makhluk hidup yang ingin tetap
survive, ia harus mau dan mampu menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar
maupun perubahan perubahannya, ia harus mau bergerak. Dengan demikian
gerakan dan bergerak merupakan kebutuhan mutlak bagi makhluk hidup agar ia
tetap hidup. Kenyataan diatas ditunjang oleh Kar povich yang mengungkapkan :
"Growth through use, and atrophy disuse" (Karpovich di dalam Sastropanoelar,
1986). Organ-organ dan bagian tubuh akan tumbuh dan berkembang bila sering
selalu digunakan, dan sebaliknya akan aus dan mungkin coati bila tidak
dipergunakan. Otot tangan seorang petenis yang lebih sering dipergunakan akan
menjadi lebih kuat dan lebih besar dibanding dengan otot tangan yang tidak
digunakan waktu bermain tenis. Otot bahu dan punggung seorang juru ketik pasti
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 8dari 18 1 Agustus 2020
02

lebih lemah dari pada otot seorang bunih kasar di pelabuhan. Otot paha seorang
pengayuh becak pasti lebih kekar dibanding dengan otot paha seorang sopir taksi.
Dan demikian pula otot jantung seseorang yang tidak senang berlatih atau
berolahraga pasti lebih lemah bila dibanding dengan otot jantung seorang
pendayung atau seorang pelari maraton! Coba perhatikan seseorang yang karena
kecelakaan salah satu anggota geraknya terpaksa. diimobilisir (tidak boleh
digunakan, misal digips). Apa yang terjadi setelah dua atau tiga bulan gipsnya di
buka ? Bandingkan dengan anggota lainnya yang betas bergerak
Saltin dkk telah mempelajari akibat buruk dari tirah-baring (bed rest)
selarna. 3 minggu dan selanjutnya hasil/pengaruh latihan aerobik selarna. 8
minggu segem setelah tirah-baring pada seorang laki-laki (.Sahin dkk- di dalam
Astrand dan Rodahl, 1977:427, di dalam Sharkey, 1984:17) dan hasilnya sebagai
berikut
Rata-rata Kapasitas Aerob Maksimal adalah
sebelum tirah-baring 3,3 liter/menit
setelah tirab-baring 2,4 liter/menit
setelah latihan lagi 3,9 liter/menit
temyata bahwa tirah-baring selama 3 minggu telah menyebabkan kemunduran
yaitu Kapasitas Aerob Maksimal sampai 27% (dari 3,3 menjadi 2,4 liter/merit),
atau kemunduran kira-kira 9% setiap minggunya. Sebaliknya, latihan aerobik
segera setelah AaW-baring selama delapan minggu dapat meningkatkan Kapasitas
Aerob Maksimal sampai 62% bila dihitung/ dibandingkan dengan K.A.M. setelah
tirah baring, atau dapat meningkatkan K.A.M. sampai 18% bila dihitung dari
K.A.M. asal (sebelum menurun karena shah-baring). Berdasarkan studi Saltin dkk
tersebut diatas Sharkey menyimpulkan,: "Complete inactivity for only three weeks
allows fitness dedine dramatically. The range of improvement from bedrest to
post training provides some indications of the importance of regular physical
activity." (Sharkey, 1984:17)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 9dari 18 1 Agustus 2020
02

Kesimpulan Sharkey diatas menyatakan bahwa hidup pasif (samasekali


tidak beraerak) selama tiga minggu menyebabkan kemunduran kesegaran yang
drastic. Sebaliknya kemajuan/ peningkatan kesegaran karena latihan setelah tirah-
baring merupakan bukti nyata dari ungkapan Karpovich : Growth through use.
and atrophy through disuse. Senada dengan ungkapan Sherman (seorang ahli
penNakit dalam dan seorang gerontoloog) : Use it or lose it: yang diartikan perg-
unakan terus alat-alat tubuh kita (agar dapat berfungsi terus) atau kita akan
kehilanEan bila kita tidak menggunakannya! (Sherman di dalam Haryo Tilarso,
1991:41). Haryo Tilarso juga mengemukakan basil penelitian Hollman dan Liesen
pada orang oranL usia 55 sampai dengan 70 tahun yang tidak terlatih; dengan
latihan endurance selama 40 menityang dilakukan 5 kali seminggu, dalam kurun
waktu 10 minggu dapat meningkatkan kapasitas aerob maksimal sebesar 9 sampai
17% (Haryo Tilarso, 1991:42). Penemuan Holtman dai Liesen ini membuktikan
ungkapan : Growth through use, sehingga kita wajib menggunakw alat-alat tubuh
kita (use it) agar alat-alat tubuh tetap berfungsi dengan baik. Bagi orang oran.,
usia lanjut dengan penambahan usia pasti akan mengalami kemunduran-
kemunduran, tetap mereka yang aktif hidupnya laju kemunduran ini dapat
dihambat (bukan dicegah!). Yanglebih menarik lagi adalah hasil penelitian
Shepard dan Kavanagh mengenai prestasi atli: senior pada World Masters Games
1985 di Toronto, Kanada. Untuk olahraga jarak jauh (lari dan bersepeda) temyata
bahwa para alit senior ini "relatif masih langsing. Pada atlit pria. rata-rata
tingginya adalah 175 cm dengan prosentase lemak 18.3% (lari) dan 17% (balap
sepeda); dan pada atlit wanita rata-rata tingginya adalah 163 dan 166 cm dengan
prosentase lemak sebesar 23,5 dan 25%. Kapasitas aembiknya juga mengesankan;
untuk pria sebesar 49 cc/kgBB/men dan untuk atlit senior wanita sebesar 34
sampai 44 cc/kgBB/men yang ternyata. iebih tinggi dari pada K.A.M. anak muda
yang tidak terlatih (Haryo Tilarso, 1991):43). Haryo Tilarso menutup tulisannya
dengan : "Memang, setiap orang akan menjadi tua dan coati. Tapi alangkah
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 10dari 18 1 Agustus 2020
02

baiknya jika di usia tua itu, kita (masih) dapat menikmati hidup."
B. Akibat Kehidupan yang tidak aktif
Dewasa ini, kemajuan tehnologi sangat mengagumkan. Hampir semua
peralatan yan: diperlukan manusia sudah serba otomatik-elektronik. Dilihat dan
segi kemudahan, kita lebih merasakan kenikmatan hidup. Untuk menebang pohon
kita memiliki gergaji mesin, untuk memotong rumput kita telah memiliki mesin
potong, bahkan untuk berolahraga golfpun kita, dapat menggunakan kereta
pengangkut stik. Kita dapat menghemat energi tubuh untuk semua keperluan
rumah tangga, menyapu/membersihkan kamar, mencuci, naik ketingkat yang lebih
tinggi, pulang-pergi ke tempat bekeda dan sebagainya. Menurut Astrand (1973),
pada masyarakat modern dewasa ini mesin yang serba elektronikotomatik telah
merampas, sebagian besar kerja jasmaniah kita yang bagi nenckmoyang kita
merupokan porsi utama mereka. Kehidupan sehari-hari kita sering diwamai
dengan duduk, berbaring, atau berkendaraan, sehingga rangsangan alamiah yang
sangat vital bagi kehidupan lewat kerja jasmaniah sebagian telah lenyap dan
mengakibatkan kemunduran karena kurang gerak (hipokinesis). Untuk memberi
gambaran yang lebih nyata, marilah kita simak kehidupan Cooper, tokoh aerobik
yang terkemukan pada masa mudanya. Sewaktu Sekolah Menengah Atas ia biasa
berlatih keras, dan dalam seminggunya biasa menempuh jarak 50 sampai 60 mil
(80 sampai 96 km). Pada saat itu ia termasuk pemain Bola Basket di sekolahnya.
Pada tahun 1949 ia juga berhasil menempuh jarak 1 mil dalam waktu 4 menit 31,9
detik, dan menjadi finalis lari setengah mil di negara bagiannya dengan catatan
waktu -2 menit 1,4 detik. Pada awal kuliahnya ia mendapatkan bea-siswa karena
prestasi atletik, ia menekan -,,%ak-tu ! milnya menjadi 4 menit 18 detik, dan
waktu setengah milnya menjadi I merit 56 detik, bahkan ia mampu lari cross
country 2 mil dalam 9 menit 45 detik. Tew; prestasi larinya lalu terhenti, ia
menjadi frustasi terutama karena perbedaan pendapat dengan Coach-rya, la yang
terbiasa latihan dengan jarak jauh dilarang lari lebih dari 20 mil seminggunya, dan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 11dari 18 1 Agustus 2020
02

harus memusatkan latihan pada sprint dan jarak pendek. Akhimya ia


meninggalkan lapangan hijau dan lalu tenggelam pada studi kedokterannya.
Menurut pengakuannya ia lalu mengalami kemunduran yang sangat drastis,
kerusakan tubuhnya berialan berkelan-jutan. la berpendapat bahwa penyebabnya
adalah kombinasi berbagai unsur yaitu 1) studi berat dan racnimbulkan stress
mental/melelahkan-, (2) tidur yang kurang: (3) gays hidup rental karena
kurang/tanpa latihan jasmani dan (4) terlalu banyak makan. Jasmaniah, ia merasa
dalam keadaan yang sama sekali tidak seimbang (total imbalance). Meski Pada
nwalnya ia pernah menjadi atlit antar kampus kemampuan tubuhnya berangsur-
angsur menyusut. Setelah studi sarjana Kedokterannya selesai. dan pada awal
masa dokter-mudanya berat badannya melonjak dari 77 kg menjadi 93 kg.
Demikian pula tekanan darahnnya melemah dan sering diklasifikasikan hipertensi.
Keadaan jelek ini berlanjut setelah ia menjadi dokter di Angkatan Darat, lalu
beristeri. Pernikahan dan terutama masakan isterinya menyebabkan kemunduran
fisik yang berlanjut dengan berat badan menjadi 95 kg dan prosentase lemak
tubuhnya dim sampai 30% (di atas batas normal bagi seorang lelaki). Pada awal
karier militemya ia menjadi bosan dengan tugas rutinnya, apalagi ia tidak terlibat
program latihan fisik yang benar sehingga ia sering mengeluh pada inter inNaate-
merasa akan coati karena stagnasi mental. Pada usia 28 tahun. Ia mengalami
insider sewaktu mencoba menikmati ski air seperti pada usia belasan tahunny.,
Sewaktu penarik skinya melaju sampai hampir 30 mil sejam. ia mengalami
kepayahan total dan segera minta kembali ke darat. Untuk waktu 30 menit
berikutnya, di pantai ia berbaring dengan kepala yang sangat pening sampai
merasa tak mampu berpikir dengan baik. la menduga saat itu mengalamicardiac
armythmia (denyut jantung yang tidak teratur) meskipun sesungguhnya tidak
termasuk jenis penyakit jantung koroner, tetapi tetap sering mematikan -
penderitanya. Setelah mengamati dirinya, sendiri yang terlalu gemuk dan tubuh
yang tidak terlatih, sebagai seorang dokter ia menyadari dan berkesimpulan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 12dari 18 1 Agustus 2020
02

bahwa, pasti terdapat hubungan yang nyata antara penyakit jantung dengan
obsitas, kebiasaan makan yang salah, dan ketidakaktifan. la akhimya
membenarkan ungkapan yang menyatakan : Inactivity will kill you. at-qu AM
inactive life ia a slow form of suicide!
Untungnya pada tahun 1960 Cooper pindah dinar ke Angkatan Udara dan
bertemu Berta mendapat bimbingan langsung dari dr. Bruno Baike. seorang ahli
foal kerja. Dengan petunjuk Baike, Cooper memulai program latihan lagi dan
program diet. Selanjutnya berat badannya menurun dan kembali berkisar antara 75
sampai 77 kg dengan prosentase lemak menurun dari 300/'b menjadi 14%, angka
normal bagi seorang atlit lelaki. Perubahan kehidupan Cooper ini berlangsung
sekitar 8 tahun; dari seorang atlit terkemuka di sekolah dan negara bagiannya,
berubah menjadi mahasiswa, yang terlalu berat dan kondisi fisik -Jelek sekali.
Selanjutnya setelah kembali berlatih dengan teratur lari menempuh iarak 5 sampai
8 mil setiap kali latih. pada tahun 1962 ia mampu menempuh 26-25 mil pada lari
maraton di kola Boston dalam waktu 3 jam 54 menit. Seta-hur, kemudian dalam
waktu 3 jam 20 menit. Kemampuan menempuh lari maratan Lni (meski tidak
menjadi juara) meyakinkan Cooper akan pentingnya lari jauh sebagai usaha yang
penting bagi peningkatan kesegaran jasmani. (Cooper.. 1982:2327). Demikian
pula yang dialami Sharkey, seorang ahli jasmani yang lain. Sejak Whim 1957
sampai tahun 1975 ia tidak dapat berlatih secara aktif karena ceders yang
dideritanya. Pada tahun 1964 Kapasitaas aerob Maksimalnya sebesar 52
cc/kgBB/menit, yang meningkat menjadi 60 cc/kgBB/menit setelah 2 tahun
berlatih. Bahkan 4 tahun berikutn,.a meninzkx menjadi 66 cc/kgBB/menit
sewaktu umumya sudah 34 tahun.
Sekarang tengoklah diri kita sendiri Apakah kita terlibat dalam latihan
yang teratur, terukur, dan benar? Berapa kali dalam seminggu? Berapa lania
waktu setiap kali latihan, Selanjutnya bagaimana tingkat kesegaran kita''
C. Kebugaran Jasmani dapat meningkatkan kualitas hidup
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 13dari 18 1 Agustus 2020
02

Marilah kita simak kembali kehidupan Cooper pada a«al masa -


pernikahannya sewaktu ia bertugas di Angkatan Darat. Disamping berat badannya
yang berlebihan dan prosenian lemak tubuh di alas batas normal. tugas rutinnya
sebagai dokter sebuah pangkalan militir sangat membosankan yang dihadapi
hanyalah pasien dengan keluhan tenggorokan gatal atau tersumbat tanpa
tantaxigan pemecahan masalah yang berarti. Pada saat itu tingkat kesegaran
jasmaninya pasti rendah, ia mengatakan bahwa : "P&, enerz-- level was so low
some time I felt Mad aged well beyond my years" la merasa jauh lebih tua dari
umur sesungguhnya merasa lemah dan tanpa 2alrah. sampai ia sering mengeluh
pada isterinya bahwa ia harnpir coati karena stagnasi mental
Coba perhatikan relasi dekat di sekitar kita. Lebih-lebih mereka yang
usianya menjelang 40 tahun. Mungkin jabatan dan karier sudah mapan.
penghasilan cukup besar, kesibukan menumpuk, acara padat. dan demi tugas
jabatan sering menghadiri pertemuan dan dengan hidangan yang melimpah.
Karena kesibukan, terpaksa kurang berlatih atau sampai tidak berlatih. Kalori
yang masuk melebihi yang dibutuhkan, sehingga berat badan bertambah yang bila
disertai ketegangan-ketegangan dan bisnis maupun profesi Memuncak.
munculnya hipertensi, yang pada keadaan buruk dapat pula. muncul penyakit
jantung kronis. Orang-orang semacam di atas pasti menurun eairah hidupn%a.
mungkin hubungan dengan istri dan keluarga terganggu. sering bosan dan mudah
marsh tanpa sebab, merasa cepat kurang mampu berkonsentrasi dan mundur
kemampuan analisanya, dan bila mengikuti kesegaran atau test pembebanan
hasilnya pasti rendah atau jelek.
Menurut Cooper seseorang yang hidup sehari-harinya lebih aktif akan ia
tingkat kesegaran jasmani yang lebih baik bila dibanding dengan mereka yang
hidup, harinya kurang aktif. Misal kondektur bis bertingkat di banding dengan
sopir bis, pekerja di pelabuhan dibanding dengan juru tulls. atlit di banding
dengan mahasiswa Fakultas dan Filsafat dan sebagainya. Cooper menyatakan
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 14dari 18 1 Agustus 2020
02

bahwa mereka yang dalam seminggunya kurang aktif dan hanya dapat
mengumpulkan nilai aerobik sedikit (kurang dari 20 points). tln&at kesegaran
jasmaninya pasti kurang. Antara jumlah nilai aerobik yang dapat dikumpulkan
dengan latihan selama seminggu dengan tingkat kesegaran jasmani seseorang
terdapat korelasi yang bemakna sebagai berikut :
D. Rangkuman
Difinisi dan pengertian kebugaran serta evaluasi .cari referensi jurnal
nasional/internasional

E. Pertanyaan/Diskusi
1. Mahasiswa diberi kesempatan bertanya materi yang diberikan dan
mendiskusikan hasil praktek di lapangan Jelaskan :
a.Apa pengertian kebugaran jasmani
b.Apa bedanya olahraga dan kebugaran jasmani
c.Bagaimana cara evaluasi untuk mengetahui tingkat krbugaran
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 15dari 18 1 Agustus 2020
02

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, N. 1980. Stretching. New York: Shelter Pub. Baechle T.R. and Groves
B.R. 1992. Weight Training

Step to Success. Alih Bahasa: Razi Siregar. Raja Grafindo Persada.

Bob Anderson, Burke E.D. and Bill Pearl. 1994. Getting Shape. California:
Shelter Pub. Inc.

Bill Pearl, 1992. Getting Stronger. New York: Bill Pearl dan Pub. Inc.

Chuck Cokert.1978 Training Manual. Universal Gym

Curt Hinson. 1995. Fitness For Children. New York: Human Kinetics.

Don Frank B., Edward T.H. 1989. Fitness Leader Hand Books. New York:
Human Kinetics.

Djoko P.I. 1998. Olahraga Anian dan Efektif untuk Kebugaran. Majalah Ilmiah
Cakrawala Pendidikan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Djoko P.I. dan Yuke Y. 1999. Konsultasi Kebugaran dan Kesehatan. Kumpulan
Artikel Rubrik Tanya Jawab Kebugaran dan Kesehatan. Yogyakarta
Radisson

Weider Fitness Spa dan Harian Benta Nasional.

Donoghue W.C. 1995. How to Measure Your % Body Fat. New York: Creatif
Health Production.

Egger G. eta]. 1993. The Fitness Leaders Exercise Bible. New South Wales:
Kangaroo Press Pty Ltd.

Fox E.L. etal. 1988. The Psychologycal Basis of Physical Education and
Athletics. New York: Sounders College Pub.

Joe Weider. 1997. Shape. Magazine, Ed. September 1997. Canada.


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 16dari 18 1 Agustus 2020
02

Joe Weider. 1995. Joe Weider Body Building. New York.

Jonathan K. dkk. 1992. Olahraga Sumber Kesehatan. Bandung: Advent Indonesia.

Marybeth P.G. 1993. Fantastic Water Workout. Canada: Human Kinetics.


Pollock M.L. Wilmore J.W. and Fox S.M. 1985. Health and Fitness Through
Physical Activity. New York: Macmillan.

Wirakusumah. 1994. Cara Aman dan Efektif Menurunkan Berat Badan, Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 17dari 18 1 Agustus 2020
02
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG (UNNES)
Kantor: Komplek Simpang 5 Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Rektor: (024)8508081 Fax (024)8508082, Purek I: (024) 8508001
Website: www.unnes.ac.id - E-mail: unnes@unnes.ac.id

FORMULIR MUTU
BAHAN AJAR/DIKTAT
No. Dokumen No. Revisi Hal Tanggal Terbit
FM-01-AKD-07 18dari 18 1 Agustus 2020
02

Anda mungkin juga menyukai