Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

HAKIKAT, MAKNA KONSEP TENTANG SISTEM

Mata Kuliah: Pendekatan Sistem Dalam Pendidikan


Dosen Pengampu: Prof. Dr. Fachruddin, M.A
Dr. Makmur Syukri, M.Pd

Disusun Oleh:
Mawardiy Abdul Hamid
(0332224029)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
SEMESTER GANJIL TA. 2022-2023
PENDAHULUAN

Sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaitan, mulai dari bagian yang
terbesar hingga bagian yang terkecil. Masing-masing bagian beroperasi dan saling
berinteraksi satu sama lain. Setiap bagian memilik sasaran yang berbeda-beda. Namun,
masing-masing bagian memiliki peran yang berbeda yang difungsikan dalam struktur
yang sama dan menghasilkan sasaran yang sama.
Dalam kegiatannya, suatu organisasi maupun lembaga selalu berhubungan dengan
sistem. Dengan adanya sistem tersebut, suatu organisasi maupun lembaga dapat
meningkatkan kreativitas dan bersaing di Era Revolusi Industri 4.0. Menurut Steven
Schuster sistem adalah kumpulan beberapa elemen yang saling berkaitan dan
menunjukkan pola perilaku dari waktu ke waktu.1
Karena saling ketergantungan dan saling membutuhkan antara bagian, maka sistem
menghubungkan semua bagian tersebut di suatu organisasi atau lembaga. Tujuannya
agar semua aktivitas yang dilaksanakan berjalan baik demi tercapainya visi, misi dan
tujuan dari sebuah organisasi atau lembaga.
Dayah Perbatasan Darul Amin, yang biasa disingkat dengan DPDA, didirikan pada
1999 di Desa Tanoh Alas, Kecamatan Babul Makmur, Kabupaten Aceh Tenggara.
Gagasan yang melatarbelakangi pembentukan Dayah Perbatasan adalah kesadaran
bahwa perlu dilakukan konter aqidah di gerbang pintu masuk Aceh. Sebagai benteng
tauhid masyarakat muslim dari pengaruh-pengaruh buruk dari pihak luar, Dayah
Perbatasan Darul Amin mengadopsi sistem pengajaran dan pendidikan dari Pondok
Modern Darussalam Gontor; tidak mengambil sistem kelembagaaan modern Belanda,
melainkan dengan modernisasi sistem dan kelembagaan Islam berbasis pesantren.

KAJIAN TEORITIS
1
Steven Schuster, The Art of Thinking in Systems, CreateSpace Independent Publishing Platform, 2018,
hal.6.
Sebelum kita membahas mengenai Sistem Struktur Organisasi di Dayah Perbatasan
Darul Amin, kita sebaiknya menyamakan pandangan di awal, mengenai pengertian dari
dua kata pembentuk sistem perilaku organisasi, yaitu “Sistem dan Perilaku Organisasi”.
Berikut ini penulis jelaskan makna masing-masing kata tersebut.

Pengertian Sistem
Dari berbagai literatur definisi sistem berkembang dari yang sangat sederhana
sampai lengkap. Definisi sederhana adalah bahwa sistem merupakan sekelompok
elemen-elemen yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. 2 Elemen
tersebut dapat berupa benda fisik, abstrak ataupun keduanya sekaligus.
Adapun definisi yang lebih sempurna adalah bahwa sistem merupakan keterpaduan
antarelemen yang saling berinteraksi, sharing, sinergi dan kolaborasi untuk suatu tujuan
tertentu, dengan target produk dan waktu pencapaian tertentu, dengan mekanisme
kontrol perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi secara kontinu, bersifat terbuka,
mempunyai batasan-batasan tertentu, dan berada atau terkait pada lingkungan tertentu.3

Term Sistem dalam Al-Qur’an


Al-Qur'an sebagai pedoman pada dasarnya telah memuat segala konsep di
dalamnya, hanya saja konsep-konsep tersebut tidak disebutkan secara detail, namun
masih dalam bentuk konsep seminal. Seperti misalnya berkaitan dengan sistem, Al-
Qur’an setidaknya menggambarkan term tersebut di pelbagai keadaan atau
perumpamaan. Seperti sistem manusia beruntung, peredaran bulan yang menentukan
almanak, masuk ke baitullah melalui pintu-pintu yang telah ditentukan dalam ibadah
haji, keteraturan alam semesta, keistimewaan angin dan lain sebagainya.
Manusia pada dasarnya dilahirkan dalam fitrah yakni dalam Islam. Karena
kebebasan yang dimiliki manusia dalam memilih segala tindakan dan perilaku dari jalan
hidupnya, akan menentukan apakah termasuk orang yang beruntung atau merugi. Allah
berfirman dalam surat al-‘Asr ayat 1-3,

2
Hadion Wijoyo, dkk., Sistem Informasi Manajemen (Sumatra Barat: Insan Cendekia Mandiri, 2021),
hal. 4.
3
Agus Maryono, Pola Pikir Sistem (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2014), hal. 16.
‫اص ْوا بِ احلَ ِّق‬ ِ ‫ ِإالَّ الَّ ِذين آمنُ وا وع ِملُ وا َّ حِل‬.‫ ِإ َّن اِإل نْس ا َن لَِفي خس ٍر‬.‫والعص ِر‬
َ ‫ َوَت َو‬،‫الص ا َات‬ ََ َ َ ُْ َ َْ َ
)3-1 :‫ (العصر‬. ِ‫الصرْب‬ َّ َ‫اص ْوا ب‬
َ ‫َوَت َو‬
“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan
saling menasehati untuk kesabaran.” (QS. Al-‘Asr: 1-3)
Bulan yang beredar di porosnya merupakan sebuah sistem waktu untuk menentukan
alamanak yang mengatur hidup manusia. Juga Ibadah-ibadah diniyah dilaksanakan
berdasarkan pada hilal. Allah berfirman dalam Surat Al-Baqarah Ayat 189,

‫وت ِم ْن‬ ُ ‫س ال َّ بَ َأ ْن تَ ْأتُوا‬


َ ُ‫البي‬ ‫َّاس واحل ِّج ولَْي رِب‬
َ َ َ ِ ‫يت لِلن‬ ُ
ِ‫ قُ ل ِهي م واق‬،‫اَألهلَّ ِة‬
َ
َ َ ْ
ِ ‫يس َألُونَك ع ِن‬
َ َ َْ
َ
:‫ (البقرة‬.‫ َو َّات ُق وا اهللَ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح و َن‬،‫وت ِم ْن َْأب َواهِبَا‬ ‫ِ رِب‬
ُ ‫ َولَك َّن ال َّ َم ِن َّات َقى َوْأتُوا‬،‫ظُ ُهو ِر َه ا‬
َ ُ‫البي‬
)189
“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, "Itu
adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji." Dan bukanlah suatu
kebajikan memasuki rumah dari atasnya, tetapi kebajikan adalah (kebajikan) orang
yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada
Allah agar kamu beruntung.” (QS. Al-Baqarah: 189)
Di ayat tersebut juga Allah memberi isyarat kepada sebuah masalah yang menjadi
contoh buruk dari tradisi jahiliyah, yaitu setelah memakai pakaian ihram mereka
memasuki baitullah bukan dari pintu-pintu yang telah ditetapkan.

Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu yang dapat dilihat
dari penjabaran defenisi atau pengertian sistem. Adapun karakteristik suatu sistem
adalah sebagai berikut.
1. Sistem mempunyai elemen-elemen (subsistem) yang berupa entitas seperti
organisasi, kelompok social-ekonomi, kelompok masyarakat, kelompok benda-
benda berinteraksi dan lain-lain dan konsep-konsep pemikiran. Elemen-elemen
tersebut merupakan subsistem yang di dalamnya terdapat sub-subsistem,
demikian seterusnya sehingga terdapat sub-subsistem yang lebih kecil tanpa
batas.
2. Sistem mempunyai batasan (boundry) meskipun sistem juga mempunyai ciri
terbuka dalam berinteraksi dengan sistem lain yang berada di luar batasannya
atau yang berada pada lingkungan di luar batas sistem tersebut.
3. Sistem mempunyai lingkungan luar (environment) berupa elemen-elemen yang
berada di luar batasan sistem. Elemen-elemen tersebut dapat masuk dan
mempengaruhi sistem yang dapat berdampak baik ataupun berdampak negatif.
4. Sistem mempunyai penghubung (interface system) yang menjadi media
penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lainnya.
5. Sistem mempunyai masuk (input) berupa segala sesuatu yang dimasukkan
dalam keadaan mentah atau belum terproses.
6. Sistem mempunyai keluaran (output) berupa hasil dari input yang telah
diproses sehingga menghasilkan sebuah keluaran yang berguna.
7. Sistem mempunyai proses yang mengolah bahan mentah yang masuk menjadi
sebuah output yang bermanfaat.
8. Sistem mempunyai tujuan atau sasaran supaya dapat menentukan komponen-
komponen apa saja yang dapat dimasukkan dan digabungkan.

Klasifikasi Sistem
Klasifikasi sistem merupakan suatu bentuk kesatuan antara satu elemen dengan
elemen lainnya, karena untuk setiap perkara atau kasus yang terjadi dalam setiap sistem
memiliki akhir tujuan yang berbeda. Sehingga sistem tersebut dapat diklasifikasikan
menjadi beberapa sistem sebagai berikut.
1. Sistem Abstrak dan Sistem fisik
Sistem abstrak merupakan suatu sistem berupa konsep, gagasan, ide-ide atau
pemikiran yang bersifat non fisik dan tidak terlihat. Sistem fisik adalah suatu
sistem yang terlihat secara fisik atau kasat mata.
2. Sistem Deterministik dan Sistem Probabilistik
3. Sistem Tertutup dan Sistem Terbuka
4. Sistem Alamiah dan Sistem Buatan Manusia

Pembentukan Subsistem
Pengendalian dalam Sistem

Umpan Balik

Perilaku Organisasi
Perilaku berasal dari kata “peri” dan “laku”. Peri berarti sifat, cara berbuat atau
kejadian, dan laku berarti perbuatan, gerak-gerik, tindakan, cara menjalankan atau
berbuat. Perilaku dapat didefinisikan sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan
(afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap
suatu aspek di lingkungan sekitarnya.4
Menurut S. Shajahan dan Linu Shajahan organisasi merupakan suatu sistem yang
terdiri dari beberapa orang yang saling berkaitan yang akan melaksanakan rencana
untuk berusaha mencapai sasaran.5
Perilaku Organisasi adalah suatu bidang studi yang menyelidiki dampak
perorangan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
menerapkan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki keefektifan organisasi.6
Secara umum perilaku organisasi merupakan suatu alat yang mengimplementasikan
sistem pada perilaku perorangan, kelompok atau struktur dalam berorganisasi dengan
tujuan untuk mencapai sasaran dengan baik dan efisien.

Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan bagan didalam skema organisasi, dari penempatan
tugas yang paling atas sampai pada penetapan tugas yang paling bawah. Dengan kata
lain struktur organisasi menggambarkan bagaimana organisasi itu mengatur dirinya
sendiri dalam menjalankan tugas yang telah ditentukan. Dengan demikian ogar
organisasi bekerja dan tetap menjaga keberadaannya, perlu ada struktur organisasi dan
prosedur pelaksanaan pekerjaan. Pembagian tugas dan wewenang internal, dan sistem
koordinasi komitmen individu pada doktrin dan program organisasi akan mempengaruhi

4
A. R. Dilapanga dan Jeane Mantiri, Perilaku Organisasi (Yogyakarta: Deepublish, 2021), hal. 1.
5
S. Shajahan dan Linu Shajahan, Organization Behaviour (New Delhi: New Age International (P)
Limited, 2007), hal. 3.
6
Rahmi Widyanti, Perilaku Organisasi (Teori dan Konsep) Jilid- 1 (Banjarmasin: Uniska MAB, 2019),
hal. 4.
kemampuan sumber daya organisasi untuk melaksanakan program-program kerja yang
sudah ditetapkan.
Dalam manajemen strategis, struktur organisasi (organizational structure) pada
hakikatnya merupakan cermin miniature organisasi. Struktur organisasi merupakan
proses penetapan struktur peran melalui penentuan kegiatan yang harus ditempuh untuk
mencapai visi, misi dan tujuan organisasi serta bagian-bagiannya, pengelompokan
aktivitas penugasan kelompok-kelompok aktivitas, pendelegasian wewenang serta
pengkoordinasian hubungan-hubungan wewebang dan informasi, baik vertical maupun
horizontal secara efektif. Artinya struktur organisasai menentukan bagaimana dibagi,
dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal.7

PEMBAHASAN

A. Struktur Organisasi Dayah Perbatasan Darul Amin


Darul Amin merupakan lembaga pendidikan Islam
Dayah Perbatasan Darul Amin memiliki dua pola struktruk organisasi, yaitu
pertama, struktur organisasi berdasarkan Surat Keputusan (SK) Dinas Pendidikan
Dayah Provinsi Aceh; dan kedua, struktur internal organisasi yang dibentuk oleh
Pimpinan Dayah bersama beberapa dewan guru. Dan untuk mencapai sasaran yang tepat
struktur internal organisasi inilah yang diterapkan di Darul Amin.
Adapun Struktur Organisasi Dayah Perbatasan Darul Amin dapat dilihat di bagan
halam berikut.
1. Bagan 1. Struktur Organisasi Dayah Perbatasan Darul Amin Berdasarkan SK
Dinas Pendidikan Dayah Aceh
7
Candra Wijaya, Perilaku Organisasi (Medan: Lembaga Peduli Pengembangan Pendidikan Indonesia
(LPPPI), 2017), hal. 213.
2. Bagan 2. Struktur Internal Organisasi Dayah Perbatasan Darul Amin

B. Penjelasan Struktur Organisasi Dayah Perbatasan Darul Amin

C. Daftar Kepala Bidang Dayah Perbatasan Darul Amin

D. Susunan Pengurus Organisasi Dayah Perbatasan Darul Amin

KESIMPULAN

A. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai