Oleh :
Aldi Abdillah
NIM A1C020024
1
LEMBAR PENGESAHAN
i
KATA PENGANTAR
Aldi Abdillah
NIM.A1C020024
1
DAFTAR ISI
Table of Contents
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................1
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................3
A. Latar Belakang dan Identifikasi Masalah ................................................................3
B. Rumusan Masalah ......................................................................................................4
C. Tujuan .........................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................................6
A. Pembahasan ................................................................................................................6
B. Kesimpulan dan Saran...............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................11
2
BAB I PENDAHULUAN
3
anak. Pada tulisan ini akan dipaparkan bagaimana pergeseran nilai-nilai social yang
terjadi pada kalangan generasi muda, terutama mereka yang masih duduk di bangku
sekolah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur
ke-14 mata kuliah Sosiologi Pedesaan program studi Teknik Pertanian Universitas Jendral
Soedirman tahun akademik 2020/2021.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
5
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pembahasan
Smartphone atau ponsel cerdas merupakan kombinasi dari PDA dan ponsel,
namun lebih berfokus pada bagian ponselnya. Smartphone ini mengintegrasikan
kemampuan ponsel dengan fitur komputer - PDA. Smartphone mampu menyimpan
informasi, e-mail, dan instalasi program, seperti menggunakan mobile phone dalam
satu device. Smartphone biasanya berorientasi pada fitur ponsel dibanding dengan fitur
PDA. Sebagian besar perangkat mobile yang melebihi kemampuan ponsel dapat
dikategorikan sebagai smartphone. Banyak yang mendefinisikan smartphone adalah
ponsel yang di dalamnya berisi inovasi gadget termutakhir (Dihan, 2010).
Smartphone merupakan telepon seluler dengan kemampuan lebih, mulai dari
resolusi, fitur, hingga komputasi termasuk adanya sistem operasi mobile di dalamnya.
Fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam smartphone tidak hanya terbatas pada fungsi
telepon dan sms saja. Smartphone dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran
dimana melalui smartphone seseorang dapat mempelajari hal-hal baru melalui isi atau
pesan yang disalurkan (Daeng et al., 2017).
Menurut Sridanti (dalam Sobry, 2017) smartphone adalah telepon yang
menyediakan fitur yang berada diatas dan di luar kemampuan sederhana untuk
membuat panggilan telepon. Sementara istilah dapat digunakan secara wajar untuk
semua jenis telepon, smartphone biasanya dipahami sebagai ponsel dan bukan telepon
rumah. Selama bertahun-tahun, konsep ponsel pintar terus berkembang sebagai
perangkat tangan telah menjadi lebih canggih. Ponsel cerdas (bahasa Inggris:
smartphone) adalah telepon genggam yang mempunyai kemampuan dengan
pengunaan dan fungsi yang menyerupai komputer. Belum ada standar pabrik yang
menentukan arti ponsel cerdas. Bagi beberapa orang, ponsel cerdas merupakan telepon
6
yang bekerja menggunakan seluruh perangkat lunak sistem operasi yang menyediakan
hubungan standar dan mendasar bagi pengembang aplikasi (Sobry, 2017).
Menurut Nasrullah (dalam Setiadi, 2015) media sosial adalah medium di internet
yang memungkinkan pengguna merepresentasikan dirinya maupun berinteraksi,
bekerja sama, berbagi, berkomunikasi dengan pengguna lain membentuk ikatan sosial
secara virtual. Dalam media sosial, tiga bentuk yang merujuk pada makna bersosial
adalah pengenalan (cognition), komunikasi (communicate) dan kerjasama (co-
operation).
Flew (dalam Watie, 2016) menyebut media sosial sebagai media baru atau new
media, merupakan media yang menawarkan digitisation, convergence, interactiviy,
dan development of network terkait pembuatan pesan dan penyampaian pesannya.
Kemampuanya menawarkan interaktifitasbini memungkinkan pengguna dari new
media memiliki pilihan informasi apa yang dikonsumsi, sekaligus mengendalikan
keluaran informasi yang dihasilkan serta melakukan pilihan-pilihan yang
diinginkannya. Kemampuan menawarkan suatu interactivity inilah yang merupakan
konsep sentral dari pemahaman tentang new media.
Menurut Aji (dalam Firdaus, 2018) game online adalah suatu bentuk permainan
yang dihubungkan melalui jaringan internet. Game online tidak terbatas pada perangkat
yang digunakan, game online bisa dimainkan di komputer, laptop, dan perangkat
lainnya, asal gadget tersebut terhubung dengan jaringan internet.
Berdasar hasil observasi secara berkala, didapati terjadi sebuah perubahan sosial
yang terjadi pada generasi muda khususnya yang masih duduk di bangku sekolah di
lingkungan RT 004 RW 001 Desa Bangbayang Kecamatan Bantarkawung Kabupaten
Brebes. Perubahan tersebut dapat dilihat melalui indikasi diagram sederhana seperti
berikut ini :
7
DIAGRAM KEGIATAN ANAK-ANAK
ANTARA PUKUL
18.00-22.00 WIB
2021
2020
Tahun
2019
2018
0 1 2 3 4 5 6
Peserta
8
yang sangat berbahaya bagi individu dan masyarakat yaitu agresidan
prasangka.
Anak yang terlanjur kecanduan bermain smartphone biasanya lebih
condong menjadi pribadi yang anti-sosial Dia sudah benar-benar melupakan
fakta dan menganggap dunia maya adalah dunia yang sebenarnya dan
mengesampingkan kehiudpan nyatanya di dunia yang sebenarnya.\
b. Arogan
Anak yang sudah kecanduan smartphone akan cenderung bersifat arogan
dan kasar karena dia terbiasa hidup di dunia maya yang tidak ada seorangpun
yang berhak melarang dan memarahinya. Sifat tersebutpun akhinya terbawa ke
dunia nyata di mana ia sudah acuh tak acuh akan lingkungan sekitar.
Berdasarkan pemaparan diatas, ditemukan sebuah kecocokan antara teori dan data di
lapangan; dimana anak-anak yang setiap harinya memegangi smartphone dan bermain
sosial media serta game online cenderung tidak memeprdulikan lingkungan sekitar.
Mereka akan sibuk terduduk dan terpaku dibawah sinyal WiFi ketimbang bermain
bersamsa temannya yang tidak menggunakan gadget. Selain itu, sifat arogansi mereka
juga muncul ketika mereka tidak diberi uang oleh orang tuanya untuk memberi kuota
internet maupun voucher WiFi. Hal tersebut cukup menjadi bukti kuat bahwa telah
terjadi perubahan sosial di masyarakat akibat penggunaan smartphone dan internet.
Kesimpulan dari hasil pembahasan kali ini adalah benar adanya bahwa telah
terjadi perubahan dan pergeseran nilai sosial yang terjadi pada generasi muda di RT
004 Rw 001 Desa Bangbayang Kecamatan Bantarkawung Kabupaten Brebes, Provinsi
Jawa Tengah, di mana nilai kebersamaan dan riang gembira tawa anak-anak ketika
memainkan permainan tradisional kini telah tergantikan oleh sikap individulais dan
9
aroganis yang melahirkan kata-kata kasar ketika mereka sedang bermain permainan
game online.
Saran dari penulis agar orang tua tetap memantau perkembangan anak-anak
mereka dan membatasi penggunaan gadget untuk hal-hal yan tidak bermanfaat.
10
DAFTAR PUSTAKA
11
12
13