Anda di halaman 1dari 6

Telaah Kasus

Stout’s Multi LoopWiring Technique

Nama : Rifqi Sonia Putra


BP : 0810342036

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS ANDALAS
2014

Nama : Muhammad Rafi Arsa Rahman


Usia : 9 tahun
Operator : Rifqi Sonia Putra

A. Pemeriksaan Subjektif

Chief Complaint :

Pasien datang dengan keluhan 2 gigi bagian depan atas goyah dan masuk ke dalam gusi

akibat jatuh

Present Illness :

- Gigi masuk ke dalam gusi 1 Minggu yang lalu akibat jatuh saat berlari. Gusi terasa

bengkak.

- Sudah minum obat antibiotic dokter dan obat penghilang rasa sakit.

Past Dental History :

Suda pernah ke dokter gigi untuk menambal gigi graham.

Past Medical History :

Pasien mengidap penyakit amandel atau “Tonsilitis” yang belum di operasi.

Family History :

Tidak ada kelainan sistemik

Social history :

Pasien adalah seorang siswa sekolah dasar di kota Padang

B. Pemeriksaan Radiografis
C. Diagnosis

Gigi mobility grade 2 disertai fraktur kelas VII “Ellis”

Gigi mobility grade 2 pada disertai kelas VII “Ellis”

D. Rencana perawatan

Stout’s Multi Loop Wiring Technique Splinting

E. Prognosis
Baik, karena umur pasien yang masih muda diharapkan regenerasi jaringanya cepat

Splinting

1. Alat dan Bahan

- Diagnostic set

- Wire stainless steel diameter 0,028 inchi

- Tang potong

- Needle holder

- Amalgam stopper

- Komposit

- Light curing unit


- Bur poles

- Pehacain

- Spad

- Tang anterior rahang atas

2. Tahap Pekerjaan

- Sterilkan daerah gigi yang akan di-reposisi yaitu gigi 11 dan 21

- Lakukan anestesi infiltrasi di gigi yang akan di re-posisi yaitu di gigi 11 dan 21

- Lakukan pengecekan anestesi dengan sonde

- Reposisi gigi 11 dan gigi 21 dengan menggunakan tang anterior rahang atas

- Fiksasi ke dua gigi di daerah lateral gigi dengan Resin Komposite Light Curing

agar gigi tidak berubah lagi kedudukannya.

- Potong kawat diameter 0,03 inch

- Lipat kawat menjadi dua bagian, dengan salah satu sisi nya lebih panjang. Kawat

yang lebih pendek berada pada posisi labial dan kawat yang lebih panjang berada

pada posisi palatal. Posisi kawat berada pada sulkus gigi. Splint gigi dari gigi 12

hingga gigi 22.

- Masukkan kawat melewati sela-sela distal gigi 12

- Masukkan kawat yang berada di palatal ke tiap sela-sela gigi dengan cara

mengaitkannya pada kawat yang berada di labial hingga ujung distal gigi 22

- Satukan dua ujung kawat yang berada pada distal gigi 22 lalu simpulkan kedua

ujung kawat tersebut dengan needle holder


- Simpulkan setiap kawat yang berada pada interdental gigi dengan needle holder.

Dan eratkan, tetapi hati-hati jangan sampai kawat terputus.

- Tekuk setiap simpul ke arah mahkota gigi dengan menggunakan amalgam stopper

- Potong kawat-kawat yang dirasa terlalu panjang dengan menggunakan tang

potong

- Fiksasi kawat yang telah disimpul tersebut dengan menggunakan resin komposit.

Cek dengan articulating papper, jangan sampai komposit tersebut menimbulkan

traumatik oklusi

- Cek gigi 11 dan 21 yang displinting tidak boleh goyah

- Raba dengan menggunakan jari dengan cara menyusuri permukan labial gigi

apakah masih ada kawat yang tajam, jika masih ada kawat yang tajam, tutup

kawat dengan Resin Komposite Light Curing.

- Instruksikan pasien untuk menggerakan bibirnya, apakah masih ada kawat yang

tajam

- Berikan edukasi kepada pasien seperti, jangan menggigit sesuatu yang keras-keras

dulu di gigi yang difiksasi, menyikat gigi dengan satu arah saja yaitu ke bawah

saja, agar kawat tidak bergeser dari posisi awalnya, jika saat menyikat gigi,

simpul kawatnya tergeser, tekuk kembali kawat ke posisi semula dengan

menggunakan kuku pasien

- Resepkan antibiotik, analgetik, dan kalsium untuk pasien

- Kontrol 3 minggu lagi

Anda mungkin juga menyukai