Anda di halaman 1dari 6

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Strata-1 (S1), FISIP – Universitas

Pasundan.

Nama : Fega Al Muharaman Chaidir


NIM : 162030170
Mata Kuliah : Dinamika Sosial Politik

REVIEW
Political Development And Modenization

Sumber : Sarah Wilson Sokhey (The Ohio State University). ‘21st Century
POLITICAL SCIENCE : Political Development And Modernization. No. 10. hlm.81-
90.

Review ini akan membahas tulisan Sarah Wilson Sokhey, yang berjudul
Political Development And Modernization. Tulisan ini membahas tentang
perkembangan politik dan modernisasi. Dalam tulisan ini Sarah Wilson Sokhey
menulis bahwa masalah-masalah Global bertahan dalam menyoroti pentingnya
mempelajari mengapa dan bagaimana sistem ekonomi harus dirancang. Dan
menyikapi mengapa masalah ini muncul dan bertahan lebih dari perhatian penting
dalam mencapai kebebasan dari kelaparan dan penindasan. Dalam tulisan ini juga
dipaparkan kekurangan dari tulisan tersebut dari beberapa ahli.

Rangkuman

Tulisan Sarah Wilson Sokhey yang berjudul Political Development And


Modernization menjelaskan keprihatinan ilmu politik mengenai bagaimana
membangun sistem yang memungkinkan kita untuk bebas dari kelaparan dan
penindasan. (2) Kebutuhan untuk menanggapi sebuah tantangan yang ditimbulkan
oleh munculnya tatanan keamanan pasca perang dingin. (3) Keinginan untuk
membuat disiplin ilmu yang relevan dengan masalah kontemporer1.

Kini ancaman keamanan tidak lagi hanya terpaku pada potensi keamanan
tradisional, akan tetapi adanya upaya untuk memperluas konsep keamanan Neo-realis
untuk menyertakan lebih luas adanya potensi ancaman mulai dari isu ekonomi dan
lingkungan terhadap hak asasi manusia dan migrasi, dll. Dari pernyataan tersebut
bahwa konsep Neo-realis melihat potensi ancaman dari berbagai elemen. Dalam
ulasan esai ini berkonsentrasi pada upaya untuk memperluas dan memperdalam
konsep keamanan menurut prespektif Keith Krause dan Michael C. Willams.yang
menyatukan upaya ini adalah keyakinan bahwa fokus Neo-realis dalam pengamanan
adalah ‘nilai-nilai inti’ dari sebuah negara terhadap ancaman militer yang berasal dari
luar batas negara sebagai sasaran untuk memahami apa yang harus diamankan,
ancaman apa, dan dengan cara apa. Target teoritis yang diperdebatkan adalah
konsepsualisasi keamanan (keamanan negara) dan ancaman dari kekuatan militer dan
asumsi anarki (dilema keamanan) yang lebih ditunjukan oleh para ahli penganut
paham Neo-realis dalam studi keamanan2. Stephen Walt (1991: 212) mendefinisikan,
bahwa studi keamanan adalah studi tentang ancaman, penggunaan, dan pengendalian
kekuatan militer.kondisi yang membuat penggunaan kekuatan lebih mungkin, bahwa
penggunaan kekuatan dapat mempengaruhi individu, negara dan masyarakat, dan
kebijakan khusus yang negara adopsi dalam rangka mempersiapkan, mencegah, atau
terlibat dalam perang.

Tidak mengherankan adanya upaya untuk memperluas dan memperdalam agenda


Neo-realis dalam studi keamanan. Meskipun tampak menarik paham Neo-realis
dianggap sangat jauh dari fokus tradisional dan juga metodenya dalam studi
keamanan. Menurut Mearsheimer (1995: 92), pendekatan alternatif harus tersedia
bukan sebuah kerangka penjelasan yang jelas untuk menganalisis keamanan ditujukan
kepada nilai-nilai penelitian yang kongkrit. Selain itu, beberapa penganut paham
1
Berry Buzan, People, States and Fear 14 ;Crawford. Neta. 1991. ; Haftendorn: 15; Kolodziej 1992a,
1992b; Baldwin 1995
2
Walt 1991:212; Posen 1993a:82; Schultz, Godson, dan Greenwood 1993 : 2; Mearsheimer 1995
Neo-realis seperti Walt (1991: 213) berpendapat bahwa adopsi dari konsep alternatif
tidak hanya kekeliruan analitis tapi politik yang tidak bertanggung jawab. Review
esai ini mengambil pernyataan dari Walt (1987: 146) menyatakan bahwa evaluasi
yang kritis adalah kunci untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Konsep keamanan
menurut Neo-realis seperti yang dikemukakan oleh Stephen Walt ‘Renaissance of
Security Studies’. Merupakan khas dan formula yang mempengaruhi kosep keamanan
Neo-realis yang merupakan inti dari berbagai bidang. Baginya dari berbagai bidang
secara bertahap berkekembang menjadi sebuah objektifikasi dimana menurut disiplin
ilmu ‘hukum’ yang mengatur ranah dari keamanan.

Dalam konsep Neo-realis turut memasukan ancaman baru yaitu isu keamanan
dan lingkungan. Para penganut paham Neo-realis menilai faktor-faktor dari
lingkungan dapat menjadi ancaman bagi ekosistem dan juga kesejahteraan manusia
dalam konsep keamanan nasional. Adanya faktor-faktor dari lingkungan dipandang
sebagai faktor yang krusial dan bersifat sangat mendesak dibandingkan dengan
ancaman dari eksternal.

Dari perspektif metodologis, tiga proposisi muncul untuk membentuk inti


alternatif ini pendekatan studi keamanan dan untuk membedakan mereka dari Neo-
realis yaitu: (1) Pengetahuan kita tentang studi, struktur, dan praktik politik dunia
tidak objektif dalam artian matrealis Neo-realis.(2) Metode interpretasi yang meneliti
pemahaman praktis aktor dari organisasi dunia sebagai sumber untuk melakukan
penelitian.(3) Tujuan dari teori ini bukan untuk mencari prediksi dalam konteks
determinasi, transhistoris, dan klaim kausal. Isu-isu ini dibahas dalam cara yang
berbedadalam badan-badan yang muncul dari penelitian.

Pembanding dan Analisis

Dalam studi keamanan sosok Berry Buzan menjadi sentral, dimana analisis Berry
Buzan yang menyatukan antara Neo-realis dan konstruktivis ia menerima dalil Neo-
realis bahwa sisitem politik internasional adalah anarki, yang menyatakan bahwa
karakteristik utamanya mendefinisikan tidak adanya pemerintah menyeluruh. Hal ini
berangkat dari Neo-realis karena ia merasa bahwa pendekatan realis sebagai “murni
perjuangan untuk kekuasaan’3menghasilkan sudut pandang yang sempit dan sesuatu
yang hanya dapat menghambat kebijakan.

Dalam karyanya Buzan, People, States and Fear , menuju pemahaman yang
lebih luas tentang keamanan berdasarkan sektor-sektor dan tingkatanya. Adapun
tingkatan yang direferensikan dan dibahas secara rinci dalam karyanya adalah
individu, negara, dan sistem internasional. Sektor yang ia juga bahas membahas
dalam artikel ‘New Patterns of Global Security in the Twenty-First Century’ yaitu
politik, militer, ekonomi, sosial, dan lingkungan. Konsep-konsep ini tidak dapat
secara memadai menangani masalah keamanan secara terpisah, masing-masing sangat
rumit dan kompleks terkait dengan membentuk sebuah informasi. Buzan
menyebutnya ‘Masalah Keamanan Nasional’. Ancaman yang jelas yang tampaknya
akan hadir yang paling mendesak keperihatinan adalah pihak militer. Ancaman
militer dapat mempengaruhi semua komponen negara. Ancaman politik mewakili
kekhawatiran terhadap keadaan dan keamanan juga, namun hal tersebut menjadi lebih
ambigu dan sulit untuk diidentifikasi dibandingkan dengan ancaman militer.

Dibandingkan dengan sektor politik dan militer sektor ekonomi, sociental dan
lingkungan atau ekologi. Ancaman ekonomi, misalnya, sulit untuk menentukan
karena sifat ekonomi itu sendiri, sebagai mana Buzan menunjukan ‘the normal
condition of actors in a market economy is one of risk, aggressive competition and
uncertainly’4. Keamanan sosial merupakan sektor yang paling menarik karena sulit
dipisahkan dari sektor politik, ancaman sosial adalah tentang identitas ang dapat
ditemukan dalam setiap negara. Sektor lingkungan merupakan sektor yang bisa
dikatakan kontroversial diantara lima sektor. Ketika berpikir tentang kemungkinan
ancaman seperti bencana dll.

3
Barry Buzan, People, States and Fear, 8.
4
Ibid.,124.
Kesimpulan

Dari penjelasan di atas saya penyimpulkan bahwa studi keamanan sudah menjadi
studi yang serius terutama setelah perang dingin. Dalam perjalanannya studi
keamanan memunculkan prespektif- prespektif seperti realis, liberalis, kontruktivis,
dll. Seiring perkembangan muncul kembali prespektif Neo-realis dan Neo-liberalis.
Dalam perspektif realis menyatakan bahwa tidak ada yang dapat melebihi peran dari
pemerintah dengan kata lain keamanan nasional merupakan sorotan utama dari kaum
realis dan hanya melihat bahwa ancaman keamanan hanya akan datang dari pihak
militer saja tanpa memikirkan atau memberikan perhatian lebih pada faktor-faktor
lain di luar militer, sedangkan menurut pandangan prespektif lain bahwa ada banyak
faktor yang dapat menyebabkan ancaman keamanan nasional. Selain faktor militer
prespektif lain beranggapan bahwa faktor politik, ekonomi, sosial, dan lingkungan
memiliki ancaman yang besar untuk keamanan nasional.

Pemuka teori sekuritisasi Barry Buzan dalam hal ini menawarkan aspek baru
dalam sekuritisasi seprti keamanan regional, keamanan sosial dan ketahanan
lingkungan alat yang bermanfaat bagi seorang professional untuk membuat
kebijakan mengenai keamanan nasional ataupun kebijakan internasional. Buzan
berkata; masalah keamanan nasional ternyata menjadi masalah sisitemik keamanan
dimana individu, negara, dan sistem memainkan semua perannya dan dimana faktor-
faktor ekonomi, sosial, dan lingkungan sama pentingnya dengan politik dan militer5.

Jadi menurut saya bahwa pada saat ini ancaman keamanan tidak hanya terpusat
pada serangan agresi militer, akan tetapi pada saat ini ancaman keamanan dapat
muncul dari beberapa faktor-faktor lain yang ketika awal perdebatan mengenai studi
keamanan tidak melihat adanya faktor-faktor lain selain ancaman keamanan oleh
militer. Sekarang ancaman keamanan nasional bisa datang darimana saja.

5
Berry Buzan, People, States, and Fear, 368.
DAFTAR PUSTAKA

BALDWIN, DAVID. (1995) Security Studies and the End of the Cold War. World
Politics 48:117-141.

BUZAN, BARRY. People, States, and Fear: An Agenda For International Scurity
Studies in the Post-Cold War Era. 1st Edition 1981, 2nd Edition.
Hertfordshire: Harvester Wheatsheaf, 1991 and 2008 with a new preface
from the author.

CRAWFORD, NETA. (1991) Once and Future Security Studies. Security Studies
1:283-316.

HAFTENDORN, HELGA. (1991) The Security Puzzle: Theory-Building and


Discipline-Building in Interna- tional Security. International Studies
Quarterly 35:3-17.

KOLODZIEJ, EDWARD. (1992a) Renaissance In Security Studies? Caveat Lector!


International Studies Quarterly 36:421-438.

. KOLODZIEJ, EDWARD. (1992b) What Is Security and Security Studies? Lessons


from the Cold War. Arms Control 13: 1-31.

MEARSHEIMER, JOHN. (1994/95) The False Promise of International Institutions.


International Security 19:5-49.

Anda mungkin juga menyukai