Pada Masa
Kehamilan,Melahirkan & Menyusui
BUKU FIQIH MUSLIMAH
Pada Masa
Kehamilan,Melahirkan & Menyusui
iii
KATA SAMBUTAN
KETUA YAYASAN
RUMAH SAKIT NAMIRA
SELONG – LOMBOK TIMUR
ِِيم
ِ الرح َّ ن ِِ الر ْح َم َِِّ س ِِم
َّ ّللا ِْ ِب
ُ
ال َّسالَ ُُم َع َل ْي ُك ُْم َو َرحْ َم ُة للاهُ َو َب َر َكا ُت ُُه
Alhamdulillah, Segala Puji bagi Allah, bagi Tuhan sekalian alam
yang telah memberikan kita nikmat sehingga kita dapat melaksanankan
aktifitas kita setiap harinya.
Sholawat serta salam tak lupa pula kita haturkan kepada baginda
Rasulillah Shallalaihi Wasallam yang dengan berkat perjuangan beliau
kita dapat merasakan manisnya iman sampai saat ini.
Aktifitas kita sebagai seorang muslim sebenarnya mempunyai
muatan ibadah kepada Allah SWT, jika segala sesuatu disandarkan
untuk meraih ridho Allah SWT, hanya saja kadang hal tersebut tidak
masuk kedalam detak langkah dan kondisi kita, salah satunya adalah
ketika kita sakit, sikap mengiringi sungguh sangat beragam, ada yang
mengeluh, sabar dan tawakal kepada Allah SWT, bahkan ada yang
mencaci maki serta suu’dzon (berperasangka buruk) kepada Allah SWT.
Buku kecil yang ada di hadapan para pembaca ini merupakan
sebuah solusi yang tepat sebagai sebuah tuntunan bagi orang yang
sedang sakit sesuai dengan teladan Nabi Muhammad SAW.
Yayasan Rumah Sakit Namira Selong menyambut positif hadirnya
buku kecil yang mempunyai manfaat yang besar ini. Mudah-mudahan
berguna bagi masyarakat Lombok Timur khususnya dan kaum muslimin
umum lainnya.
iv
KATA SAMBUTAN
DIREKTUR
RUMAH SAKIT ISLAM NAMIRA
SELONG - LOMBOK TIMUR
ِِيم
ِ الرح َّ ن ِِ الر ْح َم َِِّ ِب ْس ِِم
َّ ّللا
ُال َّسالَمُُ َع َل ْي ُك ُْم َو َرحْ َم ُُة ه
للا َو َب َر َكا ُت ُُه
Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah Buku “FIQIH MUSLIMAH
PADA MASA KEHAMILAN MELAHIRKAN DAN MENYUSUI” telah
selesai disusun oleh Unit Kerohanian RS Islam Namira Selong-Lombok
Timur.
Tuntunan ini bermaksud agar ketika menderita sakit, kita bisa
menerimanya dengan sabar dan ikhlas serta dapat mensikapinya
sebagai ujian untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
RS Islam Namira Selong-Lombok Timur sebagai sebuah lembaga
pelayanan kesehatan masyarakat tidak lepas dari tanggung jawab
untuk mempertahankan ciri keislamannya. Dengan kondisi tersebut
maka target yang dicanangkan tidak terbatas pada kesembuhan pasien,
tetapi lebih dari itu membantu pasien untuk senantiasa menghayati
ajaran islam walaupun dalam kondisi sakit bahkan sesudah sakit.
Kehadiran buku kecil ini diharapkan agar para pasien dan
civitasRumah Sakit Islam Namira bisa mempelajari dan mengaplikasikan
dalam kehidupan sehari-hari.
Akhirnya, semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat
berupa kesabaran dan ketabahan kepada kita sehingga mampu untuk
manjalani ujian dan cobaan dari Allah SWT.
v
Daftar Isi
Bab I
Hukum Darah Kebiasaan Wanita ........................................................... 01
1. Darah Haid .......................................................................................... 01
2. Darah Nifas ......................................................................................... 04
3. Darah Istihadlah ................................................................................ 07
Bab II
Proses Kehamilan dan Perkembangan Janin
dalam Kandungan ...................................................................................... 11
1. Proses terjadinya Kehamilan .......................................................... 11
2. Tanda-tanda Kehamilan .................................................................. 13
3. Proses Perkembangan Janin
dalam Kandungan.............................................................................. 14
Bab III
Tuntunan Muslimah Masa Kehamilan
dan Melahirkan .......................................................................................... 17
1. Masa Kehamilan ................................................................................. 18
2. Masa Melahirkan ................................................................................ 21
Bab IV
Menyusui secara Islam ............................................................................. 29
1. Konsep Menyusui dalam Al Quran ............................................... 29
2. Etika dalam Menyusui ...................................................................... 31
3. Hikmah dan Keutamaan Menyusui............................................... 34
vi
Bab V
Kewajiban Orang Tua terhadap Anak ......................................... 41
Bab VI
Alat Kontrasepsi Menurut Pandangan Islam ............................... 51
Bab VII
Tuntunan Memberikan Nama Anak yang Islami.......................... 55
vii
BAB I
Hukum Darah Kebiasaan Wanita
A. HAID
Definisi Haid
Haid menurut bahasa artinya ialah mengalir. Adapun menurut
istilah Syara’, yang dinamakan haid ialah darah yang kebiasaan
keluar dari farji (kemaluan) seorang wanita yang telah berusia
sembilan tahun, bukan karena melahirkan, dalam keadaan sehat
dan warnanya merah semu hitam menghanguskan.
1
“Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu
adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan
diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati
mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, Maka
campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan
menyukai orang-orang yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)
“Sesungguhnya haid ini yang telah menetapkan Allah atas anak anak
putri Nabi Adam As.” (HR. Bukhari dan Muslim dari ‘Aisyah Ra)
Usia paling muda waktu keluar darah haid bagi seorang anak
wanita, ialah usia 9 tahun Qamariyah Taqriban (kira-kira). Adapun
pengertian taqriban atau kira-kira ialah, apabila seorang anak
wanita yang cukup umur 9 tahun kurang 16 hari dan malamnya ke
atas (waktu yang cukup digunakan paling sedikitnya haid dan
paling sedikitnya suci), mengeluarkan darah, maka tidak dihukumi
haid, tetapi dihukumi darah istihadlah atau darah rusak.
2
Suatu Contoh: Seorang anak wanita cukupnya umur 9 tahun masih
kurang 20 hari dan malam, lalu ia mengeluarkan darah lagi
lamanya 10 hari dan malam, maka darah yang pertama selama 4
hari dan malam lebih sedikit, dihukumi darah istihadlah, karena
kurangnya dari cukup umur 9 tahun masih cukup untuk haid serta
suci.
3
Ra kepada wanita Arab di Timut Tengah. Adapun paling lamanya
seorang wanita mengeluarkan darah haid adalah 15 hari dan
malam (Al Minhaju al-Qawim: 29). Dan sekurang-kurangnya suci
yang memisahkan antara satu haid dengan haid yang lain ialah 15
hari dan 15 malam. Adapun sebanyak-banyaknya suci tidak ada
batasnya, bahkan kadang sudah tidak keluar darah haid lagi,
karena usia atau keadaan. Dan pada kebiasaannya suci tersebut
melihat kepada kebiasaannya haid. Apabila haidnya enam hari,
maka sucinya adalah 24 hari, dan apabila haidnya itu tujuh hari,
maka sucinya adalah 23 hari.
B. ISTIHADLAH
Definisi Istihadlah
Istihadlah menurut bahasa artinya mengalir. Adapun menurut
istilah Syara’, Istihadlah ialah darah yang keluar dari kemaluan
seorang wanita pada waktu selain waktunya haid dan nifas, dan
bukan atas jalan sehat. Seorang wanita yang mengeluarkan darah
istihadlah dinamakan Mustahadlah.
4
Macam-macam Mustahadlah
1. Mubtadi’at Mumayyizat
Yaitu seorang wanita yang baru saja mengeluarkan darah haid
pertama dan ia mampu membeda-bedakan darah yang dikeluarkan
diantara darah kuat (tua) dengan darah lemah (muda). Adapun
darah yang lemah dinamakan istihadlah dan darah yang kuat
dinamakan haid. Apakah darah yang kuat itu keluar lebih dulu,
atau terakhir atau di tengah, selama tidak silih berganti.
3. Mu’taadat Mumayyizat
Yakni seorang wanita yang sudah pernah haid dan pernah suci.
Ia mampu membeda-bedakan darah yang dikeluarkan pada antara
darah kuat dengan darah lemah. Hukumnya sama dengan
5
Mubtadi’at Mumayyizat. Kecuali kalau antara lamanya kebiasaan
lamanya haid dengan perbedaannya darah ada tenggang selama
15 hari dan malamnya (waktu yang cukup untuk masa suci).
6
7. Mu’taadat Ghairu Mumayyizat Dzakirat Lil Waqti Duunal Qadri
Yaitu Seorang wanita yang sudah pernah mengalami haid serta
mengalami suci. Ia tidak bisa membeda-bedakan darah yang
dikeluarkan, antara darah kuat dengan darah lemah. Atau mampu
membeda-bedakan darah yang dikeluarkan, tetapi tidak mencukupi
syarat-syarat Mubtadi’at Mumayyizat yang jumlahnya empat
macam, yang merupakan syarat-syarat Mu’tadat Mumayyizat. Dan
ia hanya teringat pada kebia-saan mulainya haid, dan terlupa
kebiasaan lamanya haid tersebut.
C. NIFAS
Definisi Nifas
“Pada masa Rasulullah Saw. Para wanita yang sedang menjalani masa
nifas menahan diri selama empat puluh hari atau empat puluh
malam.” (HR. Abu Da-wud dan Tirmidzi).
7
Para ulama bersepakat bahwa wanita-wanita yang sedang
menjalani masa nifas harus meninggalkan shalat selama empat
puluh hari. Apabila telah suci sebelum masa tersebut, maka
hendaklah mandi dan mengerjakan shalat, demikian dikatakan
oleh Imam Tirmidzi.
Adapun yang dihukumi darah nifas itu mulai dari keluarnya darah.
Sehingga, seumpama seorang wanita melahirkan anak pada
tanggal 1 kemudian ketika mengeluarkan darah mulai tanggal 5 itu
penuh 60 hari dan malamnya, dimulai tanggal 5, dan yang
dihukumi darah nifas adalah mulai tanggal 5. Adapun waktu antara
lahirnya bayi dengan keluarnya darah, dihukumi suci. Oleh karena
itu ia tetap kewajiban shalat dan kewajiban kewajiban yang lain.
Masalah-Masalah
8
Contoh-Contoh:
9
Perkara Yang Diharamkan Bagi Orang Haid dan Nifas
Seorang wanita yang sedang haid atau nifas, diharamkan menger-
jakan 11 perkara, yaitu sebagai berikut:
Apabila haid atau nifas sudah berhenti, tetapi belum mandi, maka
larangan 11 perkara ini tetap berlaku, kecuali puasa dan thalaq.
10
BAB II
Proses Kehamilan dan Perkembangan Dalam
Kandungan
Pada saat ini ovulasi lapisan lendir yang berada didalam leher
rahim akan mencair sehingga sperma akan mudah menembus dinding
rahim dan bergerak pada tuba yang berbentuk corong dalam waktu
kurang lebih lima menit. Jika perempuan berada dalam masa subur
maka terjadilah pembuahan yang disebut dengan kehamilan.
11
Allah telah menciptakan manusia dengan sangat detail dan sempurna.
Dibalik tubuh wanita terdapat anatomi uterus yang memiliki peran
vital dalam proses kehamilan. Kesempurnaan organ yang dimiliki
wanita inilah yang dapat melahirkan generasi penerus atas izin Allah
SWT.
“dan sungguh, kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari
tanah, kemudian kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim), kemudian, air mani itu kami jadikan sesuatu
yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu kami jadikan tulang belulang , lalu
tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian, kami
menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Maha suci Allah Pencipta
yang paling baik”.
12
4. Fase keempat adalah ditandai muncul dan tumbuhnya tulang
belulang. Para ahli medis telah menyimpulkan bahwa tulang
muncul sebelum daging sebagai penutupnya.
5. Fase kelima adalah pembungkus tulang dengan daging.
6. Fase keenam adanya perubahan janin pada bentuk yang lain. Allah
menjadikannya sebagai makhluk dalam bentuk lain yaitu dalam
bentuk manusia yang telah berkepala, berbadan, bertangan dan
berkaki.
Tanda-Tanda Kehamilan
13
3. Bertambahnya berat badan dan membesarnya payudara
Wanita hamil juga akan mengalami perubahan bentuk tubuh
maupun organnya sesuai dengan masa yang dilalui pada
kehamilan. Dan perubahan ini sangat wajar sehingga para wanita
tidak boleh merubah kodrat yang demikian.
14
sampai akhir minggu ke delapan, dan janin dari minggu ke delapan
sampai kelahiran.”
“Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam
tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,
Tuhan yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka
bagaimana kamu dapat dipalingkan.” (QS. Az zumar: 6).
Dalam hal ini ada tiga (3) fase pertumbuhan janin dalam
kandungan, yaitu:
1. Trimester Pertama
Pada trimester pertama dimulai pada usia 0 -12 Minggu. dalam
fase ini ada 3 periode penting pertumbuhan mulai dari periode
germinal sampai periode terbentuknya fetus.
15
2. Trimester Kedua
Pada trimester kedua usia janin sudah menginjak 12-24 Minggu.
Pada trimester ini terjadi peningkatan perkembangan janin.
Terutama pada Minggu ke 18 kita bisa melakukan pemeriksaan
dengan USG untuk mengetahui kesempurnaan janin maupun posisi
plasenta. Adapun pada jaringan kuku, kulit, dan rambut
berkembang dan mengeras pada minggu ke 20-21. dan masih ada
peningkatan perkembangan pada indera yang lain.
3. Trimester Ketiga
Pada trimester ini usia janin sudah menginjak pada Minggu ke 24-
40. dalam trimester ini semua organ tubuh tumbuh sempurna.
Terlihat adanya aktivitas yang
16
BAB III
Tuntunan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan
Masa kehamilan adalah masa yang cukup menegangkan bagi calon ibu
baru. Ada rasa takut, khawatir, resah, meski bercampur dengan bahagia
karena menanti sang buah hati. Terlebih lagi setelah memasuki masa-
masa persalinan. Ketegangan dan kekhawatiran biasanya semakin
meningkat.
17
1. TUNTUNAN BAGI IBU HAMIL
ب َّ ه
ُُُٱّلل ُ ۦُوه َُوُُ َي هع
َ ظ ُُهۥُ ٰ َي ُب َن
ىََُُّلُُ ُت ْش هركُُْ ه َوإه ْذُ َقا َلُل ُ ْق ٰ َمنُ ه
َ ُلُٱ ْب هن هُه
َ ظ ْلم
ُُُع هظُيم ُ َكُُل
َ ُْۖإهنَُُّٱلشر
18
“Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah.”
19
shahiihan kaamilan wa’aaqilan haa dziqan wa’aaliman’aamilan,
Allaahumma thawwil umrahu washahhih jasadahu wahassin
khuluqohu wafashshih lisaa nahu , Wa ahsin shautahu li qiraa atil
hadiitsi wal qur’aan, Wawasi’rijqahu , Wajalhu insaanan kaamilan
saaliman fiddunya wal aakhirah, Bibirakati sayyidinaa Muhammaddin
shallallaahu’alaihi wasallam wal hamdu lillahi rabbil’aalamiina
Aaamin, aamin aamin yaa robbal aalamin
20
Di antara surat yang baik dibaca adalah : Surah Al-Fatihah,
Surah Yasin, Surah At-Taubah, Surah Yusuf, Surah Maryam, Surah
Luqman, surah an-Nahl ayat 78 dan surah al-A’raf ayat 189.
21
yang telah biasa diamalkan sejak awal kehamilan, ada beberapa
dzikir dan do’a yang sangat baik diamalkan, diantaranya
ِاء
ِ ُّع َ ِط ِّي َب ًةِإِ َّن َك
َ ِسمِي ُعِالد َ َبِلِيِمِنْ ِلَ ُد ْن َكِ ُذ ِّر َّي ًة
ْ َر ِّبِه
”Ya Tuhan karuniakanlah kepadaku dari sisi-Mu anak yang baik
sempurna (Tidak cacat). Sesunguhnya Engkau senantiasa
mendengar dan menerima rayuan dan doa hamba-Mu” (QS. Ali
Imran : 38)
َّ َتِمِن
َِِالظالِمِين ُ س ْب َحا َن َكِإِ ِّنيِ ُك ْن َ ََلِإِلَ َهِإ ِ ََّلِأَ ْن
ُ ِت
“Tiada Tuhan yang disembah melainkan Engkau (Allah), Maha suci Ya
Allah, sesunguhnya aku termasuk di kalangan orang-orang yang
zalim”(QS. Al-anbiya :87)
َِِالصالِحِين
َّ ََبِلِيِمِن
ْ َر ِّبِه
“Tuhanku berilah kepadaku (Seorang anak) dari anak-anak yang
sholeh” (QS. Al-Qoshshash :110)
22
ُ ِون ِْع َِم ا ْل َوكِي ِل ُ َت َو َّك ْل
ِ ِِتِ َعلَِّللا َّ َح ْس ُب َن
َ ُاِّللا
“Allah telah mencukupi segala sesuatu bagiku dan kepada-Nya lah
segalanya kuserahkan” (QS. Al-Imran :173)
23
Seterusnya perbanyak membaca tasbih :
اَسْ َت ْغ هفر
ُُللا
َ
“Aku mohon ampun kepada Allah”
ِاء
ِ ُّع َ ِط ِّي َب ًةِإِ َّن َك
َ ِسمِي ُعِالد َ َبِلِيِمِنْ ِلَ ُد ْن َكِ ُذ ِّر َّي ًة
ْ َر ِّبِه
Artinya: Ya Allah berikanlah kepadaku dari sisiMu keturunan
yang baik. Sesungguhnya Engkau adalah pendengar
permohonan (doa). (QS. Ali Imran 38)
َِِالصالِحِين
َّ ََبِلِيِمِن
ْ َر ِّبِه
“Tuhanku berilah kepadaku (Seorang anak) dari anak-anak yang
sholeh” (QS. Al-Qoshshash :110)
ِِِِۗومِنِ ُذ ِّرَِّيتِى
َ ِِٱلص َل َٰو ِة
َّ ِٱج َع ْلنِىِ ُمقِي َم
ْ َر ِّب
24
َ اِو َت َق َّبلِِْد
ُِعا ِء َ َِر َّب َن
Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang- orang yang
tetap mendirikan shalat. Ya Tuhan kami perkenankanlah
doaku. (QS. Ibrahim 40)
Doa lain :
25
Artinya: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat
Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu
bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang
Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi
kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat
kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang
yang berserah diri".(QS. Al Ahqof 15)
26
Surat surat dibawah ini di bacakan pada saat sukuran 4
bulanan, Surat dan Ayat dari Al-Quran :
Artinya:
27
alam Ya Allah tambahkanlah kesejahteraan kepada penghulu
kami Nabi Muhammad SAW Sebagai pengobat dan penawar
hatiku Penyehat dan penyegar badanku Sebagai sinar dan
cahaya pandangan mata Sebagai penguat dan santapan rohani
Dan kepada keluarganya dan para sahabatnya berikanlah
keberkahan dan keselamatan Ya Allah semoga Engkau
lindungi bayi ini selama ada dalam kandungan ibunya Dan
semoga Engkau memberikan kepada bayi dan ibunya Allah
yang memberi kesehatan. Tidak ada kesehatan selain
kesehatan Allah, kesehatan yang tidak diakhiri dengan
penyakit lain Ya Allah semoga Engkau ciptakan bayi ini dalam
kandungan ibunya dgn rupa yg bagus Dan semoga Engkau
tanamkan hatinya bayi ini iman kepadaMu ya Allah dan kepada
Rosul Mu Ya Allah semoga Engkau mengeluarkan bayi ini dari
dalam kandungan ibunya pada waktu yg tlah ditetapkan dlm
keadaan yg sehat dan selamat Ya Allah semoga Engkau
jadikan bayi ini sehat, sempurna, berakal cerdas dan mengerti
dalam urusan agama Ya Allah semoga Engkau memberikan
kepada bayi ini umur yang panjang, sehat jasmani dan rohani,
bagus budi perangainya, fasih lisannya Serta bagus suaranya
untuk membaca dan Al Quran dan tinggikanlah derajatnya dan
luaskanlah rizkinya dan jadikanlah bagi manusia yg sempuran
selamat di dunia dan akhirat. Dengan berkahnya Nabi besar
Muhammad SAW dan segala puji bagi Allah Tuhan seru
sekalian alam Aaamin, aamin aamin yaa robbal aalamin
Kabulkanlah doa kami, kabulkanlaah doa kami kabulkanlah
doa kami, ya Allah seru sekalian alam.
28
BAB IV
Menyusui Secara Islami
Lafadz aya t : ُضعْ َن ُُ َُ َُوٱ ْل ٰ َول ٰهد... bentuknya adalah
تُيُرْ ه
khobar (pengabaran) tapi bermakna perintah. Berkata al-Hafidz
Ibnu Katsir dalam tafsirnya (1/633) : Ini merupakan petunjuk dari
Alloh ta’ala kepada para ibu agar mereka menyusui anak-anaknya
dengan penyusuan yang sempurna yaitu 2 tahun, maka tidak
dianggap sebagai ‘menyusu’ jika lebih dari itu. Oleh karena itu
Alloh berfirman :
ُاع َة
َ ضَ َّله َمنُُْأَ َرا َُدُأَنُ ُي هت َُّمُٱلر
Yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan dan kebanykan
para imam berpendapat bahwa persusuan tidaklah menjadikan
mahrom kecuali jika usia yang disusui masih dibawah 2 tahun,
sehingga jika seorang anak menyusu sedangkan umurnya sudah
lebih dari 2 thun maka hal itu tidak menjadikannya mahrom. Secara
umum ayat ini berisi tentang empat hal :
30
Kedua, kewajiban suami memberi makan dan pakaian kepada
istrinya yang sedang menyusui dengan cara yang ma’rûf.
2. Etika Menyusui
Islam merupakan agama yang komprehensif. Permasalahan
seputar menyusui telah Allah kukuhkan dalam Al-Qur'an surat Al
Baqarah 233, namun tak banyak kaum ibu yang mengerti etika
menyusui yang baik untuk masa depan bayinya.
31
a. Ketakwaan seorang ibu
a. Beristighfar dan mengakui kesalahan-kesalahan sebelum
menyusui, agar seorang ibu suci dan bersih dari dosa-dosa.
b. Berwudhu sebelum menyusui, agar dijauhkan dari
gangguan dan bisikan syaitan yang terkutuk.
c. Melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an atau zikir ketika
menyusui sambil membelai rambut dan menyentuh tubuh
sang bayi.
c. Makanan Halal
Jika seseorang mengkonsumsi makanan haram maka akan sulit
menjadi orang yang shalih. Karena makanan haram tersebut
menghalangi seseorang menerima kebaikan dalam tubuhnya.
32
1. Sebelum pergi siapkan perlengkapan bayi dengan cermat,
usahakan jangan sampai ada yang tertinggal walaupun sepele
karena bisa jadi itu sangat diperlukan saat menyusui bayi.
Perlengkapan bayi yang terdiri dari baju, popok, celana, sarung
tangan, kaos kaki, tutup kepala, gendongan, selimut, sapu
tangan atau handuk kecil, tisu, dan tas kresek untuk tempat
baju kotor harus ada di dalam tas bayi. Selimut atau handuk
kecil sangat berguna saat menyusui di depan umum supaya
payudara tertutup. Gendongan juga bisa berfungsi sebagai
penutup saat menyusui, terutama yang lebar dan ada bagian
penutup kepala bayi.
33
baik adalah dengan duduk dan membungkukkan sedikit badan
ke depan supaya lebih menutupi dada.
4. Jika bayi sudah tampak resah karena lapar, segera beri ASI.
Jangan menunggu sampai bayi menangis dan marah. Biasanya
jika bayi sudah terlanjur marah karena kesal tidak segera
diberi ASI akan susah didiamkan. Jika sudah demikian akan
menyusahkan ibu sendiri karena susah untuk mencari posisi
menyusui yang tepat. Belum lagi dengan pandangan orang
karena mendengar tangisan bayi yang keras membuat wanita
semakin tidak nyaman.
34
Rasulullah saw bersabda: “…Tak ada seorangpun perempuan yang
hamil dari suaminya, kecuali ia berada dalam naungan Allah azza wa
jalla, sampai ia merasakan sakit karena melahirkan, dan setiap rasa
sakit yang ia rasakan pahalanya seperti memerdekakan seorang budak
yang mukmin. Jika ia telah melahirkan anaknya dan menyusuinya,
maka tak ada setetes pun air susu yang diisap oleh anaknya kecuali ia
akan menjadi cahaya yang memancar di hadapannya kelak di hari
kiamat, yang menakjubkan setiap orang yang melihatnya dari umat
terdahulu hingga yang belakangan. Selain itu ia dicatat sebagai
seorang yang berpuasa, dan sekiranya puasa itu tanpa berbuka
niscaya pahalanya dicatat seperti pahala puasa dan qiyamul layl
sepanjang masa. Ketika ia menyapih anaknya Allah Yang Maha Agung
sebutan-Nya berfirman: ‘Wahai perempuan, Aku telah mengampuni
dosa-dosamu yang lalu, maka perbaruilah amalmu’.”
35
seperti itu? Beliau bersabda: “Baiklah, bagi perempuan antara
kehamilan hingga menyapih seperti pahala orang yang berjuang di
jalan Allah. Jika ia mati, maka kedudukannya seperti orang yang
syahid.” Imam Ja’far Ash-Shadiq (sa) berkata dalam riwayat yang
panjang tentang kisah Adam dan Hawa’ (as): “Siti Hawa’ berkata: Ya
Rabbi, aku memohon kepada-Mu agar Engkau menganugerahkan
kepadaku seperti yang Engkau anugerahkan kepada Adam. Maka Allah
swt berfirman: ‘Aku telah mengkaruniakan kepadamu rasa malu,
rahmat dan kelembutan, dan bagimu dicatat pahala mandi dan
wiladah (melahirkan anak), sekiranya kamu melihat pahalanya yang
abadi, kenikmatan yang kekal, dan kerajaan yang besar, niscaya
menyejukkan pandanganmu.”
36
dilanjutkan hingga dua tahun menemui banyak hambatan. Mulai
dengan minimnya dukungan dari keluarga terdekat, lingkungan,
tenaga kesehatan hingga minimnya kelayakan fasilitas bagi ibu
menyusui ditempat umum maupun tempat bekerja. Atau juga
keengganan ibu untuk menyusui buah hatinya dengan alasan akan
mempengaruhi keindahan tubuhnya ataupun beralasan bahwa air
susunya sedikit. Allah ‘azza wa jalla berfirman :
ِِِِوهْ ٍن َ اِعلَ َٰىَ ۥِوهْ ًن َ ِِح َملَ ْت ُهِِأ ُ ُّم ُِه
َ نَِِب َٰ َولِدَ ْي ِه
ِ َ َٰ ِاِٱْل
نس ْ ص ْي َن
َّ َو َو
َٰ
ِِِىِول َِولِدَ ْي َكِِإِ َل َّى
َ ش ُك ْرِِل َ َ ِصلُ ُِهۥِف
ْ ِىِعا َم ْي ِنِِأ ِنِِٱ َٰ
َ َوف
ٱ ْل َمصِ ي ُِر
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang
tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, danmenyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepadaKu dan
kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ [QS
Luqman : 14]
38
َ َٰ َوف
ِِصلُ ُِهۥِفِىِ َعا َِم ْي ِن
“…dan menyapihnya dalam dua tahun…” [QS luqman : 14]
39
BAB V
Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak
40
Negara dalam hal ini juga mencantumkan kewajiban bersama
antara suami Istri dengan dituangkan dalam Kompilasi Hukum Islam,
yang dijelaskan secara rinci sebagai berikut:
Pasal 77
41
saleh yang mendo’akannya, pahala dari sadaqah jariyah, atau pahala dari
ilmu yang dimanfaatkannya”.
3. Menyusui
Pemberian ‘nama yang baik’ bagi anak adalah awal dari sebuah
upaya pendidikan terhadap anak anak. Ada yang mengatakan; ‘apa arti
sebuah nama’. Ungkapan ini tidak selamanya benar. Islam mengajarkan
bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah do’a. Dengan memberi
nama yang baik, diharapkan anak kita berperilaku baik sesuai dengan
namanya. Adapun setelah kita berusaha memberi nama yang baik, dan
telah mendidiknya dengan baik pula, namun anak kita tetap tidak
sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita kembalikan kepada Allah
s.w.t. Nama yang baik dengan akhlaq yang baik, itulah yang kita
harapkan. Nama yang baik dengan akhlaq yang buruk, tidak kita
harapkan. Apalagi nama yang buruk dengan akhlaq yang buruk pula.
Celaka berlipat ganda.
44
5. Mengaqiqahkan Anak
45
Mendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu
muslimah. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang
baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia.
Mendidik anak bukanlah (sekedar) kemurahan hati seorang ibu kepada
anak-anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang
diberikan Allah kepada seorang ibu.
Juga dalam hadis yang lain Rasulullah s.a.w. bersabda; “Barang siapa
mempunyai dua anak perempuan dan dia asuh dengan baik maka mereka
akan menyebabkannya masuk sorga”.
( HR Al Bukhary ).
46
sepuluh tahun anak belum juga mau mengerjakan sholat, boleh
dipukul dengan pukulan ringan, yang mendidik, bukan pukulan
yang membekas atau menyakitkan.
7. Memberi makan dan keperluan lainnya dari rizqi yang halal dan
thayyib
Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu
dengan cara ma’ruf. Seseorang tidak dibebani melainkan menurut
kadar kesanggupannya. Janganlah seorang ibu menderita kesengsaraan
karena anaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan warisanpun
berkewajiban demikian.
47
Rasulullah s.a.w. bersabda; ‘Cukup berdosa orang yang menyia nyiakan
(tanggung jawab) memberi makan keluarganya.’’ (HR Abu Daud).
Rasulullah s.a.w. bersabda; Dari Abu Rafi’ r.a., telah berkata; Telah
bersabda Rasulullah s.a.w. ‘Kewajiban orang tua terhadap anaknya adalah
mengajarinya tulis baca, mengajarinya berenang dan memanah, tidak
memberinya rizqi kecuali rizqi yang baik.’ (HR Al Hakim)
Bila sang buah hati telah memasuki usia siap nikah, maka
nikahkanlah. Jangan biarkan mereka terus tersesat dalam belantara
kemaksiatan. Do’akan dan dorong mereka untuk hidup berkeluarga, tak
perlu menunggu memasuki usia senja. Bila muncul rasa khawatir tidak
mendapat rezeki dan menanggung beban berat kelurga, Allah berjanji
akan menutupinya seiring dengan usaha dan kerja keras yang
dilakukannya, sebagaimana firman-Nya dalam QS. An-Nur: 32
48
Artinya: Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian [1035] diantara
kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba
sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan.
jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-
Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha mengetahui.
49
BAB VI
Alat Kontrasepsi Menurut Pandangan Islam
50
Hukum Penggunaan Alat Kontrasepsi
Abu Hurairah pernah minta izin kepada Nabi SAW untuk melakukan
vasektomi, karena tidak ada yang mau menikah dengannya, pada hal ia
adalah seorang pemuda yang khawatir jatuh ke jurang perzinaan. Tapi
ternyata Nabi SAW tidak mengizinkannya (HR. Al Bukhari).
52
BAB VII
Tuntunan Memberikan Nama Anak Yang Islami
53
Sedangkan memberikan nama yang bermakna tidak baik, hal ini
tidak diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw, walaupun nama tersebut
terdapat dalam bahasa Arab, Hadis atau ayat. Seperti nama dhalimah
(zalim), Ma’asyiah (maksiat/dosa) dan lain sebagainya.
54
• Memberikan nama dengan huruf yang sedikit maksudnya tidak
memberi nama ganda seperti Muhammad Ahmad, Ahmad Sa’id
dan lainnya.
• Sunnah Nabi Shallallohu ‘alaihi wa sallam- bahwa
waktu pemberian nama ada tiga waktu yakni: Saat anak
tersebut dilahirkan, Hari ke-3 kelahiran atau Hari ke-7
kelahiran.
• Pemberian nama adalah hak Ayah dan dinasabkan kepada
ayahnya seperti Fulan bin Fulan.
55
3. Nama-nama Anak Islami
‘Aakif = Beriktikaf
‘Aamir = Memakmurkan
‘Aatik = Pemurah, Yang murni
‘Abid = Yang beribadat,
beribadah
Abrar = Golongan yang berbuat
kebajikan
Absyar = Bergembira
Adabi = Kesopananku,
kesusasteraan
Abidah = Yang patuh
Abharina = Lautan kami
Abirah = Wangi, harum
Absarina = Penglihatan kami
Afia = Tenaga, kekuatan
Afifa = Jujur, tulus
Afifah = Berbudi bahasa, punya
harga diri
Afiqah = Sangat pemurah, sangat
berpengetahuan
Afrina = Putih kemerah-merahan
56
Afruz = Menyukakan,
menyenangkan
Afza = Membesar
Badi = Istimewa
Baha = Termegah, terhebat
Badar = Bulan penuh, bulan
purnama
Bahij = Yang indah menawan,
penggembira
Bahri = Kegemilanganku
Bakri = Pagi-pagi benar
Bariq = Bercahaya, kemilau
Bariz = Menonjol
Barra = Yang bersih
Basri = Penglihatanku
Bilal = Nama sahabat nabi,
titisan embun
Burhan = Alasan, bukti, dalil,
cahaya
Busairi = Nisbah
Busrain = Kesegaran
Busran = Kabar gembira
Bilal = Air yang membasahi
Basyar = Kabar gembira
Barraq = Yang berkilau
Burhan = Bukti
Daffa = Pembela
Dafinah = Kekayaan yang
tersembunyi
Dahin = Yang cerdik
Dahlan = Nama belakang ulama
57
Da’im = Kekal abadi
Dalil = Petunjuk, pemimpin,
model, teladan
Dana = Cerdas, bijak
Dani = Dekat
Daris = Pembaca, pelajar
Daud = Nama Nabi Alloh SWT
Dhabit = Yang kuat ingatan
Dhiya’ = Cahaya, sinar
Dhobith = Cermat, kuat, hakim
Dhoif = Tamu
Dhowi = Bersinar
Difa = Pertahanan
Dika = Ayam jago, jantan
Dini = Agamaku
Dzaki = Cerdas, pandai, mudah,
faham
58
Faisal, Faishal = Penyelesaian, pemisah antara
hak dan batil
Fa’iz = Berjaya, menang
Fajar = Cahaya putih
Fakih = Menyenangkan, sedap
Fakhri = Kemegahanku, kebanggaan
Falah = Jaya, sukses, beruntung
Falih = Sukses
Firas = Kecerdikan, tajam pikiran
Firdaus = Nama syurga
Gadi = Keberuntunganku
Ghadi = Singa
Ghaffar = Sedia mengampuni,
lembut hati
Ghailan = Nama sahabat Nabi
Muhammad SAW
Ghaisan = Rupawan
Ghalib = Yang menang
Ghanim = Yang mencapai kejayaan
Ghani = Kaya, mewah
Ghassan = Kecantikan dan kelembutan remaja,
nama suku arab
Ghaus, Ghauts = Pertolongan
Ghazlan = Tenunan
Ghazi = Pejuang
Gholi = Mahal, sesuatu yang
bernilai tinggi
Gholib = Pemenang
Ghozi = Prajurit di medan perang, bertujuan
Ghufran, Ghufron = Keampunan, pengampunan
Ghulam = Anak muda
Ghulan = Remaja
59
Habib = Kekasih, sayang, dicintai
Habibi = Kesayanganku
Hadad = Dewa Syria yg jantan
Hadi = Penuntun, seseorang yg religius
Hadif = Yang mempunyai matlamat
Hafidh = Pemelihara, Penghafal
Hafiz = Penjaga, pelindung
Haidar = Berani, singa
Haikal = Pokok yang besar dan subur
Hajid = Yang sholat tahajjud
Hakam = Pengadil
Hakim = Bijaksana
Hamdan = Terpuji, pemuji Alloh
Hamid = Yang memuji
Hamiz = Cerdik, kuat, tampan
Hammam = Yang mempunyai kemauan keras
Hamzi = Ketegasanku
Hanafi = Kelurusanku, pengikut Imam Abu Hanifah
Hanania = Dikasihi Allah
Hanif = Muslim yang teguh, yang lurus, bersih,
suci
Hanin = Kesayangan
Hanun = Kesayangan
Hariz = Pemelihara
60
Ikram = Menghormati
Ilham = Ilham, isyarat yang baik
Iliya = Nama nabi
Ilyas = Nama nabi
Ilyasa = Nama nabi
Imdad = Tolong, bantu, sokong
Inas = Kelembutan
Insaf = Kesadaran
Iqbal = Kejayaan, pujangga muslim, kemajuan
Irfan = Kebijaksanaan, kesyukuran, pengetahuan
Irsyad = Nasihat, panduan, petunjuk
Izzan = Kepatuhan
61
Kahla = Dewasa
Kamal = Kesempurnaan
Kamil = Sempurna
Karim = Yang mulia
Kazhim = Menahan diri
Kazim = Penyabar
Khalaf = Anak yang baik, pengganti, ulama
Khalas = Yang selamat
Khadhi = Orang yg rendah hati
Khalis, Khalish = Suci, ikhlas, murni
Khiyar = Pilihan terbaik
Khosyi = Orang yang khusyu’ dalam shalat
Khodhi’ = Orang yang rendah hati
Khudari = Nisbah
Khumaini = Pandangan yang jauh
Khursyid = Matahari
Khuwailid = Kekal
Kiram = Mulia
62
Maarif = Kecantikan, pengetahuan
Maasyir = Pandai bergaul
Mabruk = Yang diberkati
Mabrur = Membuat kebajikan
Madani = Kemajuan
Mahamid = Pujian, terpuji
Mahbub = Dikasihi, disukai, dicintai
Mahdi = Yang mendapat hidayah
Mahfuz = Terpelihara
Mahir = Pakar
Mahrus = Yang dijaga
Mahzuz = Bernasib baik
Majid = Dihormati
Makarim = Kemuliaan
Manaf = Ketinggian, kenaikan
Marjan = Batu karang
Marwan = Urusan yang lurus
Miftah = Pembuka, perintis
Mirza = Anak yang baik
63
Nahlan = Berbisa
Nail, Na’il = Yang suka memberi,
penyelesai masalah
Naji = Selamat, Onta yang lari
cepat
Najib = Keturunan yang mulia,
utama, bernilai
Najid = Gagah, berani
Najih = Yang menang
Najmi = Bintang, bintangku
Nasih = Pemberi nasehat, setia,
loyal, ikhlas
Naufal = Dermawan
Qa’id = Pemimpin
Qadir = Kemampuan
Qani’ = Puas
Qarin = Yang dekat, teman
Qashid = Yang menuju pada
kemudahan
Qoid, Qo’id = Pemimpin
Qosiim = Yang molek, bagian
Qudamah = Lama, dahulu
Quraisy = Suku bangsa arab asal Rasulullah SAW
Qushayyi = Jauh pemikirannya, nama nenek moyang
Nabi
Quthb, Qutub = Pemimpin, kutub
Rafa = Bahagia
Rafi, Rafi’ = Tinggi derajatnya
Rafid = Penolong, pengawal,
pemberi
Rafie = Tinggi dan mulia
64
Rafiq = Pendamping
Raid = Perintis, ketua, pemimpin
Raihan = Bunga surga, tumbuhan
yang harum
Raif = Pengasih
Rais = Ketua
Raiyan = Yang puas
Rajih = Timbangan yang mantap
Ramli = Penelitianku
Raihan = Wangi, harum
Ramzi = Lambangku
Rana, Rania = Kesukaan, kesenangan
Raqilla = Yang selalu berbuat kebajikan
Rashad = Kedewasaan, berperasaan baik
Rauf = Pengasuh, bermurah hati
Ridha = Kepuasan hati, ridho
Rifid = Penolong
Rifqi = Lemah lembut, kawan
pendamping
Saad = Bahagia
Sabikah = Penambang emas, nama
sahabat Nabi SAW
Sa’dun = Kebahagian
Sabahi = Ketua pejuang
Sabil = Jalan
Sabit = Yang baik, pemurah
Sabir = Yang sabar
Sabqi = Keutamaanku
Sabri = Kesabaranku
Safaraz = Dihormati
Safiy = Yang bersih dan jujur
Sahar = Akhir malam sebelum fajar
Sahil = Mudah, senang
65
Sahlan = Mudah, senang
Saif = Pedang
Ubaidan = Penyembahan
Ukasyah = Sahabat nabi Muhammad SAW, laba-laba
Ukail = Pintar, pandai
Ulul Azmi = Orang-orang yang mempunyai keteguhan
hati
Ulwan = Ketinggian, tinggi, jelas
Umar = Yang memakmurkan
Umair = Maju
66
‘Umair = Nama orang dahulu
Umaiyah = Sahabat Nabi Muhammad SAW
Umran = Kemakmuran
Urwah = Singa
Usaid = Berani, singa
Utbah = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Uwais = Pemberian
Uwamir = Nama Orang dahulu
Uzair = Nama sahabat nabi Muhammad SAW
Uzzam = Singa
67
Yaala = Kemuliaan, tinggi
Yaaqub = Nama nabi
Yafi’ = Mulia, dihormati, tinggi
Yahya = Nama nabi, yang hidup
Yajri = Mengalir, berlari
Yaqin = Penuh keyakinan
Ya’rub = Berbicara dgn bahasa Arab
Yassaar = Kekayaan, kemewahan
Ya’sub = Pemimpin kaum
Yazdan = Belas kasihan
Yazid = Berkat, bertambah, lebih
Yunan = Nama ulama
Yunus = Nama nabi
Yusri = Kesenanganku
Yusron = Kemudahaan
Yusuf = Nama Nabi
68
Zarif = Periang, berjenaka
Zayani = Kecantikanku
Zayyad = Semakin bertambah
Ziad = Nama populer orang Arab
Zikri = Ingatanku, kenanganku
Zulfan = Taman
69
Daftar Pustaka
70
72 71