kalangan Istana atau keraton. Tari klasik juga disebut tari gedongan.
oleh ibunya, pertama kali yang dilakukan bayi saat lehir adalah
tubuh yang lainnya. Hal ini berakitan dengan unsur utama di dalam
seni tari yaitu gerak. Diikuti tangisan sang bayi atau bisa saja
menyanyi.
Ulap-ulap,
Tawing,
Kebaran,
Srisik,
Ngembat,
Batangan,
Menthokan,
Abur-aburan.
Mulai dari sorotan mata penari yang sangat teduh, dengan cara
tersebut.
karena setiap ragam gerak harus sesuai dengan ketukan irama kethuk
kaki. Menjadi patokan bahwa setiap akhir ragam gerak, pasti diikuti
bunyi gong,dan jika berjalan srisik bunyi kendang lebih dominan dan
temponya cepat.
ditonjolkan.
tiba-tiba pelan dan gerakan tetap harus terkontrol. Begitu juga dengan
dan ketenangan.
Namun ada beberapa ciri khusus yang ada pada kostum penari.
1. Kemben
2. Selendang
3. Gelungan
oleh penari.
5. Kalung
ditampilkan.
6. Stagen
pinggang.
7. Bunga Melati
kain wiron, mekak warna hijau, sampur gendalagiri warna kuning dan
Gong,
Kendang,
Demung,
Enong dan
Gambang.
agak cepat dan hal ini sudah menjadi patokan si penari. Sehingga
Tata rias wajah yang digunakan oleh penari gambyong adalah tata rias
keseluruhan bentuk badan penari sangat bagus dan selalu enak dilihat.
yaitu :
Gambyong Pangkur,
Gambyong Ayun-ayun,
Gambyong Gambirsawit,
Gambyong Dewandaru,
Gambyong Camprsari.
dengan versi lain yang lebih variatif, meskipun pola dasarnya berakar
dari tari Gambyong, karena orang seni pada dasarnya tidak akan
tangannya.
tarian
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gurusiana.id/read/yunikekowati/article/analisis-tari-
gambyong-4456263
https://gasbanter.com/tari-gambyong/