Anda di halaman 1dari 13

A.

Pengertian Pengarahan/Perintah

Pengarahan (Direction) adalah keinginan untuk


membuat orang lain mengikuti keinginannya dengan
menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan
secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan
jangka panjang perusahaan.
Menurut menurut KAMUS KOMPETISI 
"Pengarahan adalah keinginan untuk membuat orang lain
untuk mengikuti keinginannya.". Sedangkan menurut
DASAR-DASAR MENEJEMEN "Pengarahan adalah suatu
fungsi kepemimpinan manajer untuk meningkatkan
kualitas."
Menurut Saure Dan Dislainer dalam Wanadiana
(2010), Pengarahan merupakan petunjuk untuk
melaksanakan sesuatu,atau perintah resmi seseorang
pimpinan kepada bawahannya berupa petunjuk untuk
melaksanakan sesuatu.
Pengarahan adalah fungsi managemen yang
berhubungan dengan kegiatan mengarahkan semua
karyawan agar mau bekerjasama dan bekerja efektif secara
efisien, agar terwujudnya tujuan dari perusahaan,
karyawan bahkan masyarakat.
Pengarahan adalah kegiatan yang dilakukan oleh
pimpinan untuk menggerakan, membimbing, mengatur

1
segala kegiatan yang telah diberi tugas dalam
melaksanakan suatu kegiatan usaha. Pengarahan ini dapat
dilakukan secara persuasif atau bujukan dan instrufi,
tergantung cara mana yang paling baik.
Pengarahan (Perintah) adalah suatu instruksi resmi
dari seseorang atasan kepada karyawannya untuk
mengerjakan atau untuk tidak melakukan sesuatu, guna
merealisasikan tujuan dari sebuah perusahaan.1

B. Unsur-Unsur Pengarahan/Perintah
Dari batasan perintah yang diberikan, ada empat
unsur suatu perintah yaitu, instruksi bersifat resmi,
instruksi dari atasan kepada bawahan, instruksi untuk
mengerjakan atau tidak mengerjakan, dan instruksi untuk
merealisasi tujuan perusahaan.
1. Instruksi resmi

Suatu perintah adalah instruksi resmi ,baik


berbentuk lisan maupun tulisan. Perintah dikatakan
resmi apabila yang mengeluarkan perintah itu adalah
orang yang mempunyai wewenang untuk melakukan itu.
Yang dimaksud dengan mempunyai wewenang ialah
bahwa bilamana bawahan tidak melaksanakannya,
maka orang yang mengeluarkan perintah itu dapat
melakukan tindak sanksi. Sanksi disini memiliki
pengertian sebagai akibat dari sebuah kesalahan yang
dilakukan oleh bawahan.
1

2
2. Dari atasan kepada bawahan

Suatu perintah harus datang dari pihak atasan


kepada bawahan tidak boleh sebaliknya. Bawahan yang
diperintah ini haruslah bawahan atasan yang
bersangkutan ,tidak boleh bawahan dari atasan yang
lain, kecuali dalam sistem organisasi fungsional. Sebagai
wewenang atau hak khusus , maka dia mempunyai
kekuatan sanksi ,wewenang tanpa sanksi tidak ada
gunannya. Sanksi dapat berupa perpindahan pegawai,
pemberhentian sementara pegawai bahkan dapat pula
berupa pemberhentian atau pmecatan pegawai itu
sendiri. Perintah atasan kepada bawahan haruslah ada
kemungkinan pelaksanaannya. Kemungkinan
pelaksanaan itu ditentukan oleh faktor- faktor
pendidikan,pengalaman, waktu,alat alat serta keadaan
bawahan dan tempatnya.
3. Mengerjakan atau tidak mengerjakan

Telah dibatasi bahwa pimpinan itu adalah orang


yang mendapatkan hasil dari bawahannya.
Pengrealisasian tersebut adalah dengan memberikan
perintah kepada bawahan untuk mengerjakan atau
untuk tidak mengerjakan sesuatu. Adanya perintah
atasan kebawahan berarti menggerakan bawahan untuk
berbuat, begitupun sebaliknya. Bawahan berbuat
karena ada kemungkinan pelaksanaannya, disamping
perintah itu jelas baginya. Perintah haruslah jelas bagi

3
penerima perintah, agar yang dilaksanakan sesuai
dengan perintahnya.2

4. Instruksi untuk merealisasi tujuan perusahaan

Salah satu unsur penting dalam suatu perintah


ialah bahwa perintah itu mempunyai tujuan akhir untuk
perealisasikan tujuan daripada perusahaan. Seorang
sarjana besar berkata bahwa tujuan besar fungsi
memberikan komando ialah mengkoordinasikan usaha
berbagai-bagai unsur organisasi degan cara seefektif
mungkin untuk mencapai tujuan.3 Suatu perintah harus
dalam rangka menuntun bawahan agar pekerjaan
bawahan tertuju kepada tujuan perusahaan. Perintah itu
merupakan salah satu cara mengkoordinasikan segala
tindakan dalam perusahaan agar segaa macam kegiatan
itu mempunyai satu arah yang sama, yakni tujuan
perushaan.4

C. Fungsi/kegunaan pengarahan/perintah
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang
dilakukan untuk membuat atau mendapatkan para
bawahan atau anggota untuk melakukan apa yang
diinginkan oleh kita sebagai pemimpin. Proses pengarahan
itu meliputi suatu pemberian motivasi dan perintah-

4
perintah kepada para anggota atau bawahan yang
melaksanakan perintah-perintah pemimpin tersebut.
Pengarahan adalah untuk membuat atau
mendapatkan para karyawan untuk melakukan apa yang
diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dikenal sebagai
leading, directing,motivating atau actuating.
Pengarahan memiliki beberapa karakteristik:
1. Pervasive Function, yaitu pengarahan diterima
pada berbagai level organisasi. Setiap manajer
menyediakan petunjuk dan inspirasi kepada
bawahannya.
2. Continous Activity, pengarahan merupakan
aktivitas berkelanjutan disepanjang masa
organisas.
3. Human factor, fungsi pengarahan berhubungan
dengan bawahan dan oleh karena itu berhubungan
dengan human factor. Human factor adalah
perilaku manusia yang kompleks dan tidak bisa
diprediksi.
4. Creative Activity, fungsi pengarahan yang
membantu dalam mengubah rencana ke dalam
tindakan. Tanpa fungsi ini, seseorang dapat
menjadi inaktif dan sumber fisik menjadi tak
berarti.
5. Executive Function, Fungsi pengarahan
dilaksanakan oleh semua manajer dan eksekutif

5
pada semua level sepanjang bekerja pada sebuah
perusahaan, bawahan menerima instruksi hanya
dari atasannya.
6. Delegated Function, pengarahan seharusnya
adalah suatu fungsi yang berhadapan dengan
manusia. Atasan harus dapat mengetahui bahwa
perilaku manusia merupakan suatu hal tidak
dapat diprediksi dan alami sehingga atasan
seharusnya dapat mengkondisikan perilaku
seseorang ke arah tujuan yang diharapkan.5

D. Jenis – Jenis Pengarahan (Perintah)


1. Perintah Lisan
Tidak ada yang menolak adanya perintah lisan.
Meskipun demikian, mereka tidak sependapat tentang
suatu perintah dapat di berikan secar lisan. Dalam dua hal,
yaitu:6
a. Tugas yang diperintahkan itu merupakan tugas yang
sederhana, dan
b. Dalam keadaan darurat,
c. Bawahan yang di perintah sudah pernah
mengerjakan perintah,
d. Perintah itu dapat selesai dalam waktu yang singkat,
e. Apabila dalam mengerjakan tugas itu ada kekeliruan,
tidak akan membawa akibat yang besar,
5
https://ilm4a7eng.wordpress.com/2012/04/25/fungsi-pengarahan-dalam-manajemen/
6
M. Manullang, “Dasar-Dasar Manajemen”. Gadjah Mada University Press P.O.BOX.14 :
Bulaksumur, Yogyakarta, 2008, hlm. 162

6
f. Apabila bawahan yang di perintah adalah buta huruf.
Dampak Positif :
Tidak membutuhkan banyak waktu untuk
mempersiapkannya
Mempunyai kemungkinan untuk menjelaskan hal –
hal yang kurang jelas
Dapat dipergunakan kepada banyak orang
Dampak Negatif :
 Tidak ada persiapan sebelumnya
 Perintah langsung di berikan

2. Perintah Tertulis
Pada umumnya perintah tertulis dapat di berikan dalam
hal – hal sebagai berikut:
a. Pada pekerjaan yang sulit, memerlukan ketrampilan,
keterangan detail, angka – angka yang pasti dan terperinci
b. Bila pegawai yang diperintah berada di tempat lain
c. Jika pegawai yang di perintah sering pula
d. Jika tugas yang di perintah itu berlangsung dari suatu
bagian ke bagian yang lain
e. Jika dalam pelaksanaan perintah itu, kesalahn yang terjadi
dapat menimbulkan akibat yang besar.
Dampak Positif :
a. Printah tertulis menyebabkan oarng yang menerima
perintah mengetahui benar tanggung jawabnya

7
b. Perintah tertulis mudah diperiksa guna memelihara
kebenaran
c. Merupakan cara terbaik untuk menjamin persamaan
dan keserupaan pelaksanaan di seluruh organisasi.
Dampak Negatif :
a. Memakan waktu yang cukup lama
b. Menelan biaya yang besar
c. Mengandung infleksibilitas
E. Prinsip – Prinsip Pengarahan (Perintah)
a. Perintah Harus Jelas
Selanjutnya, elemen “bagaimana”, menuntut
penjelasan tentang segala sesuatu yang menyangkut
soal tugas yang di berikan itu sejelasnya sehingga
penerima perintah meras telah memperoleh fakta –
fakta yang cukup untuk melaksanakan tugas yang
serahkan kepadanya.

b. Perintah di Beri Satu Per Satu


Perintah yang terlalu banyak di berikan pada
waktu yang sama, memberikan kesan yang tidak baik
bagi si penerima perintah. Adalah lebih tepat jika
perintah di berikan satu persatu, bahkan walaupun
perintah itu mempunyai pertalian yang erat satu
sama lain.
c. Perintah Harus Positif

8
Apabila perintah menggunakan perintah yang
positif, sebab dengan perintah positif, tegas, dan jelas
apa yang harus di kerjakan oleh bawahan.
d. Perintah Harus di Berikan Kepada Orang Yang
Tepat
Mengapa Perintah itu harus di berikan pada
orang yang tepat ? Karena mengingat pengetahuan
dan pengalamannya sanggup melaksanakan tugas itu.
Sesungguhnya bukan saja tergantung kepada
pengetahuan dan pengalamannya, tetapi juga kepada
kecukupan waktuserta peralatan yang tersedia untuk
menyelesaikantugas tersebut.
e. Perintah Harus Erat Dengan Motivasi
Setelah orang bekerja, pada umumnya
mendapat balas jasa berupa material, tetapi bilamana
motivasi hanya bersifat material saja, maka ada
kecenderungan kendornya semangat kerja petugas.
f. Perintah Satu Aspek Berkomunikasi
Pemberian komuniakasi harus berkenaan di
hati bawahannya dan ia mau mengerjakan dan
pemberia tugas itu tidak secara sewenang – wenang.7

F. Pengarahan/perintah dalam organisasi perusahaan

Fungsi actuating lebih menekankan pada kegiatan


yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam
organisasi.Perencanaan dan pengorganisasian yang baik
7

9
kurang berarti bila tidak diikuti dengan penggerakan
seluruh potensi sumber daya manusia dan nonmanusia
pada pelaksanaan tugas.Semua sumber daya manusia
yang ada harus dioptimalkan untuk mencapai visi, misi
dan program kerja organisasi. Setiap SDM harus
bekerja sesuai dengan tugas, fungsi dan peran, keahlian
dan kompetensi masing-masing SDM untuk mencapai
visi, misi dan program kerja organisasi yang telah
ditetapkan.8

G. Proses dan tahapan persiapan pengarahan/perintah


a. Perilaku manusia
Masalah Directing berkaitan erat dengan
manusia, olehnya itu kita harus mempelajari perilaku
manusia (human behaviour).
Dalam hidup berkelompok manusia
mempunyai perbedaan, yaitu berbeda jenis kelamin,
usia, pengalaman, agama dan perbedaan
kepentingan, tetapi juga mempunyai persamaan,
seperti persamaan kebutuhan untuk makan, minum,
melanjutkan keturunan, keamanan dan lain-lain.
b. Hubungan manusia
Hubungan manusia adalah hubungan antara
orang-orang, yang dilakukan dalam organisasi. Jadi
bukan hubungan dalam arti kekeluargaan. Hubungan
ini tercipta serta didorong oleh kebutuhan dan

10
kepentingan yang sama, misal untuk memperoleh
pendapatan, keamanan, kekuatan dsb.
Dalam kehidupan organisasi , harus didasarkan
atas kebutuhan, kepentingan, hormat menghormati,
kerjasama untuk mencapai tujuan. Kerjasama akan
tercipta dengan baik, jika ada pengertian
kebersamaan, saling menguntungkan, dan adanya
kesediaan untuk mengorbankan sebagian dari
kepentingannya masing-masing.
c. Motivasi
Motivasi dapat bersumber dari dalam diri
sendiri dan dari orang lain. Motivasi adalah
usaha/kegiatan dari manajer untuk dapat
menimbulkan/ meningkatkan semangat dan
kegairahaan kerja dari para pekerja/karyawan,
(motivasi bersumber dari orang lain).
GR. Terry, mengemukakan bahwa motivasi
adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang
individu yang merangsangnya untuk melakukan
tindakan-tindakan (motivasi bersumber dari diri
sendiri).
Menurut Abraham H. Maslow, orang mau
bekerja karena ingin memenuhi berbagai macam
kebutuhan, dimana kebutuhan manusia itu berjenjang
artinya bila kebutuhan yang pertama telah dipenuhi,
maka kebutuhan tingkat kedua menjadi yang utama.

11
Ada beberapa hal yang perlu dipahami dalam
membahas kepepimpinan yaitu :
1. Leader; adalah orang yang membimbing dan
mengarahkan orang lain.
2. Leadership adalah seni atau proses mempengaruhi
orang lain agar mereka mau bekerja dengan giat
ke arah pencapaian tujuan, atau dengan kata lain
Leadership adalah sifat/bakat yang dimiliki oleh
pimpinan (leader) untuk membimbing dan
mengarahkan tindakan orang lain.
GR. Terry mengemukakan bahwa
Kepemimpinan adalah kegiatan yang
mempengaruhi orang-orang agar supaya bekerja
dengan ikhlas untuk mencapai tujuan bersama.
Oleh karena itu leadership merupakan kunci
dalam manajemen.

12
A. Kesimpulan

Fungsi pengarahan dalam manajemen merupakan salah


satu fungsi yang sangat diperlukan karena fungsi ini memberikan
bimbingan, arahan dan petunjuk kepada anggota lainnya untuk
memiliki rasa tanggungjawab terhadap tugasnya masing-masing.
Dalam fungsi pengarahan ini juga terkait dengan hal
kepemimpinan dan motivasi kedua hal tersebut tidak dapat
dipisahkan karena adnya unsure yang saling mendukung dimana
dalam mengarahkan dapat dilakukan oleh seorang manajemen
atau seorang pemimpin yang dapat bertanggungjawab dan untuk
menghasilkan pengarahan yang maximal seorang manajemen
atau pemimpin harus mampu memotivasi bawahannya untuk
melaksanakan perencanaan yang telah ditetapkan dan
menghasilkan hasil yang optimal.

Demikian makalah yang dapat kami susun dan semoga


pembahasan yang terdapat didalamnya dapat memberikan
informasi dan suatu pengatahuan baru yang benar. Dan segala
kekurangan yang terdapat dalam makalah, kami ambil sebagai
pembelajaran untuk memperbaiki di kemudian hari.

13

Anda mungkin juga menyukai