Anda di halaman 1dari 12

UTS

JURNAL
PELANGGARAN ETIK dan HUKUM KESEHATAN
(di Indonesia)

OLEH :

FATMAWATI
KELAS : S1 KEBIDANAN
A. LAMPIRAN JURNAL PELANGGARAN ETIK DAN HUKUM KESEHATAN
DI INDONESIA (2021) :
B. HASIL ANALISIS JURNAL :
1. IDENTITAS JURNAL
Nama Jurnal : The Juris
Volume :5
Nomor :1
Halaman : 9 (146-154)
Tahun Penerbit : Juni 2021
Judul Jurnal : Tinjauan yuridis tindak pidana malpraktek melahirkan yang
dilakukan oleh bidan (berdasarkan tinjauan kasus putusan
963/pid.sus/2013/pn.rta)
Nama Penulis : Eka Lolita Eliyanti Pakpahan1, Maitria Dwi Pradasela2, Rosalia Gresella Br
Malau3, Samuel Brema Surbakti4
Link Jurnal : http://ejournal,stih-awanglong.ac,id/index.php/juris
https://scholar.google.com/scholar?
hl=en&as_sdt=0%2C5&q=jurnal+pelanggaran+etik+bidan+2021&oq=#
d=gs_qabs&t=1653884705112&u=%23p%3Dc-8tDWFIJ90J
2. ISI JURNAL
Masalah Penelitian : Pertanggungjawaban hukum malpraktik medis
Lokasi Penelitian : (Padang, Indonesia) Nama Klinik tidak dicantumkan dalam jurnal
Metode Penelitian : Metode Kualitatif
Teori yang dipakai : Model Normatif yuridis
Hasil Penelitian :
Para tenaga medis dalam Jurnal tersebut melanggar SOP dalam bekerja yaitu :
a. Terdakwa 1 memberikan obat perangsang dengan merk Gastrul 2 butir kepada
korban. Padahal obat tersebut termasuk obat keras sehingga dalam kedudukan
terdakwa yakni bidan tidak boleh memberikan atau membuat resep obat.
Sehingga efek obat tersebut mengakibatkan ketuban korban pecah sehingga air
ketuban habis sedangkan bayi belum keluar dan pada akhirnya bayi korban
mengalami masalah serius.
b. Pada saat terjadi kemacetan persalinan berlanjut selama 6 jam (jika lebih 6 jam
akan menimbulkan infeksi). Seharusnya jika kemacetan persalinan 2 jam saja,
berdasarkan standart penanganan (SOP) harus dilakukan tindakan lanjutan
rujukan dengan cepat dan segera. Tapi pada saat korban meminta untuk dirujuk
dari Klinik tersebut ke Rumah Sakit, para terdakwa malah mengulur ngulur
waktu untuk melakukan rujukan tersebut dengan mengatakan bahwa kepala si
bayi sudah kelihatan padahal dalam kenyataan nya tidak demikian. Hal itu
menyebabkan stamina dan kesehatan korban serta bayi nya dalam keadaan
genting dan sekarat.
Kesimpulan :
Pertanggungjawaban atas malpraktik melahirkan yang sudah di putuskan di
dalam putusan Mahkamah Agung no. 963 K/PID.SUS/2013 terhadap 3 orang
tersangka yaitu :
a. Tersangka 1 bernama Desi Sarli, AMD.,KEB yang berprofesi sebagai
bidan.Dengan vonis 1 tahun penjara dan juga harus membayar biaya perkara
pada semua tingkat peradilan dan pada tingkat kasasi sebesar Rp.2.500,00
(Duaribu lima ratus rupiah)
b. Tersangka 2 bernama Cici Kamiarsih yang berprofesi sebagai asisten apoteker
yang dalam vonis putusan : Tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah
melakukan tindak pidana sebagaimana yang didakwakan oleh Jaksa/Penuntut
Umum dalam dakwaan Alternatif, Kesatu dan Alternatif Kedua. Membebaskan
Terdakwa II oleh karena itu dari seluruh dakwaan Jaksa/Penuntut Umum
tersebut Memulihkan hak Terdakwa II dalam kemampuan, kedudukan dan
harkat serta martabatnya.
c. Tersangka 3 bernama Siska Malasari, AMD., KEB yang berprofesi sebagai
Bidan. Dengan vonis 8 bulan penjara dan juga harus membayar biaya perkara
pada semua tingkat peradilan dan pada tingkat kasasi sebesar Rp.2.500,00
(Dua ribu lima ratus rupiah).

.3. PENUTUP
a. Kelebihan : Pembahasan dalam jurnal cukup bagus karena penjelasannya jelas dan
menggunakan sumber hukum/dalil hukum yang akurat berdasarkan
undang-undang dan aturan yang jelas.
b. Kekurangan : Penulisan Jurnal masih perlu dirapikan/diperbaiki agar template tidak
hanya diterbitkan secara nasional, namun internasional.
Referensi Jurnal sebaiknya mengacu pada referensi tahun terbaru.

Anda mungkin juga menyukai