BUKU PANDUAN
PRAKTIK PROFESI NERS
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
TIM PENYUSUN :
1. Ns. Verra Karame, S.Kep., M.Kep 7. Ns. Cicilia Lariwu, S.Kep., M.Kes
2. Ns. Vivi Mampuk, S.Kep, M.Kes 8. Ns. Engryne Nindi, S.Kep., M.Kes
3. Ns. Julita Legi, S.Kep., M.Kep 9. Ns. Ariska, S.Kep., M.Kep
4. Ns. Winarsi Molintao, S.Kep., M.Kep 10. Michelle Kairupan, S.Kep., M.Kes
5. Ns. Julia Villy Rottie, S.Kep, M.Kep 11. Olvin Manengkey, S.Kep., M.Kes
6. Ns. Esther Lontoh, S.Kep, M.Kes
PENERBIT :
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN INDONESIA MANADO
Puji dan Syukur Kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat bimbingan dan pertolongan-Nya
sehingga Buku Panduan ini dapat disusun.
Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Pembanguan Indonesia Manado adalah
pendidikan yang bersifat akademik – profesi yang dalam pelaksanaannya terdiri dari dua tahap yaitu
pendidikan akademik dan profesi. Program pendidikan ini mengacu pada paradigm keperawatan yang
di sepakati di Indonesia dan mempunyai landasan keprofesionalan yang kokoh.
Tahap profesi adalah mempersiapkan mahasiswa melalui penyesuaian professional dalam
bentuk pengalaman belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan secara komprehensif, sehingga
memiliki kemampuan yang professional. Tahap profesi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
program pendidikan keperawatan setelah tahap akademik. Mahasiswa yang akan mengikuti tahap ini
akan terbagi dalam kelompok sebagai proses pembelajaran mereka untuk dapat mencapai kompetensi
dalam kerja kelompok.
Buku panduan Keperawatan Medikal Bedah (KMB) bagi mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Pembangunan Indonesia Manado merupakan buku yang berisi informasi tentang
pelaksanaan praktik klinik tahap profesi. Kami mengharapkan agar buku panduan ini dapat digunakan
sebaik – baiknya sebagai panduan dalam membantu melaksanakan proses pembelajaran tahap profesi.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada seluruh tim kelompok keilmuan Keperawatan
Medikal Bedah (KMB), yang telah menyusun buku ini. Selanjutnya, penyusun mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan buku ini.
Manado, 2019
Tim Penyusun
COVER ………………………………………………………………………………………………. 1
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………. 3
BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………………………… 4
BAB II : TUJUAN DAN KOMPETENSI ………………………………………………...... 5
BAB III : PROSES PEMBELAJARAN ……………………………………………………. 10
BAB IV : PROSES PELAKSANAAN PRAKTIK KLINIK ……………………………….. 14
BAB V : EVALUASI ……………………………………………………………………… 21
BAB VI : PENUTUP ……………………………………………………………………….. 23
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………. 24
LAMPIRAN - LAMPIRAN ………………………………………………………………………… 25
Mata ajar Keperawatan Medikal Bedah (KMB) tahap profesi merupakan sintesa dari konsep
dan prinsip KMB melalui penerapan ilmu dan teknologi keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada klien yang cenderung mengalami perubahan fisiologis ataupun struktur. Asuhan
yang diberikan didasari pendekatan proses keperawatan yang komprehensif dan berlandaskan pada
aspek etika dan legal keperawatan.
Mata ajar KMB memiliki beban studi 8 SKS dan diberikan pada tahap profesi dengan lama
pembelajaran yakni 8 minggu, termasuk proses evaluasi. Semua kegiatan pada mata ajar KMB
dilakukan di klinik (Rumah Sakit) dengan system rotasi. Kegiatan penunjang seperti presentasi kasus
dilakukan di rumah sakit.
Prasyarat untuk mengambil mata ajar KMB yakni mahasiswa telah memiliki keterampilan
keperawatan dasar yang telah diperolehnya di jenjang akademik.
A. Metode
Metode pembelajaran klinik yang digunakan pada mata ajar KMB profesi ini yakni konferens,
penugasan tertulis dan penugasan klinik, ronde keperawatan, presentasi dan belajar mandiri.
Berikut ini merupakan tabel mengenai deskripsi, tujuan, dan tahapan tata cara pelaksanaan dari
tiap-tiap metode pembelajaran tersebut yang ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel. 1
Deskripsi, Tujuan, dan Tahapan Tata Cara pada Metode Pembelajaran Klinik
Yang Digunakan Pada Praktik Keperawatan Medikal Bedah Profesi
Metode Deskripsi Tujuan Tahapan Tata Cara
Pembelajaran Klinik
Konferens Klinik (pre Konferens klinik Pre konferens : 1. Tentukan tujuan
dan postconference) adalah diskusi diskusi untuk konferens sebelumnya
kelompok untuk melakukan 2. Pembimbing Klinik (PK)
membahas aspek- pengecekan berperan sebagai
aspek praktik terhadap kesiapan fasilitator dan
klinik mahasiswa dan narasumber. PK harus
rencana kegiatan bersikap terbuka, tidak
setiap harinya. mendominasi, focus,
menciptakan diskusi
Post konferens : yang nyaman dan
diskusi untuk menstimulasi partisipasi
mengevaluasi semua mahasiswa.
kegiatan asuhan 3. Sebelum melakukan
keperawatan, konferens mahasiswa
evaluasi diri harus mempelajari hal
mahasiswa, peer yang akan didiskusikan.
review, dan rencana 4. Mahasiswa atau PK
kegiatan selnjutnya, menyampaikan
melatih kesimpulan konferens
kemampuan
pemecahan
masalah.
Penugasan tertulis, Penugasan klinik Mempersiapkan 1. Setiap kali mahasiswa
seperti laporan yang dibuat pengetahuan yang memperoleh kasus baru
pendahuluan, dan secara tertulis harus dimiliki oleh untuk dikelola,
rencana pendidikan mahasiswa sebelum mahasiswa harus
kesehatan melakukan praktek membuat laporan
klinik pendahuluan
2. Laporan pendahuluan
dibuat sesuai dengan
pedoman.
3. Laporan tertulis lain
dapat diberikan oleh PK
pada mahasiswa
mengenai materi atau hal
tertentu yang harus lebih
dikuasai oleh mahasiswa
Buku Panduan Keperawatan Medikal Bedah | 10
Visi : Menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang menghasilkan lulusan sarjana yang unggul, kompeten dan professional, serta
berdaya saing di tingkat nasional dalam bidang Keperawatan Gawat Darurat tahun 2021
Misi : 1) Menyelenggarakan sistem pendidikan yang unggul dalam bidang keperawatan 2) Menyelenggarakan pendidikan yang
berintergrasi dan berkompeten serta berbasis kegawatdaruratan
3) Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang tepat guna dalam pelayanan dan
pemberdayaan masyarakat 4) Menciptakan lulusan yang professional dalam Keperawatan gawat darurat 5) Menyelenggarakan dan
mengembangkan pendidikan keperawatan yang sesuai dengan standar nasional pendidikan khususnya di bidang kegawatdaruratan.
Penugasan klinik, Penugasan klinik Memberi 1. Setiap minggu
seperti : Melakukan adalah penugasan kesempatan pada mahasiswa diberi kasus
askep yang diberikan mahasiswa yang sesuai dengan sub
dan yang menggunakan teori pokok bahasan pada
Melakukan kolaborasi berhubungan dan konsep dalam profesi KMB
dengan tim kesehatan dengan kegiatan praktik 2. Mahasiswa melakukan
lain klinik askep sesuai pedoman
Kesempatan untuk 3. PK segera memberikan
Melakukan mengasah umpan balik terhadap
dokumentasi sesuai keterampilan askep/tindakan
kebutuhan pemecahan masalah kolaborasi/dokumentasi
klinik, psikomotor yang dilakukan
dan afektif. mahasiswa
Mensosialisasikan
profesi
keperawatan sedini
mungkin pada
mahasiswa
Ronde Keperawatan Ronde Memberikan 1. PK merencanakan ronde
keperawatan kesempatan pada keperawatan
adalah kegiatan mahasiswa : 2. PK meminta izin dan
observasi, kadang mereview askep partisipasi pasien dalam
diikuti dengan termasuk tindakan ronde
wawancara pada keperawatan yang 3. PK meminta ronde
satu atau beberapa dilakukan 4. Mahasiswa
pasien mempresentasikan
Mengobservasi cara kondisi pasien, tindakan
PK melakukan dan evaluasi yang telah
interaksi dengan dilakukan
pasien atau tim 5. PK/mahasiswa
kesehatan lain lain/perawat ruangan/
pasien dapat
berpartisipasi dalam
ronde
6. Mahasiswa selalu
melindungi privasi
pasien
Presentasi Presntasi kasus Memberikan 1. Dilakukan setiap dua
yang telah pemahaman lebih minggu
dikelola dalam tentang 2. Diskusikan dengan
kasus yang dikelola pembimbing kasus yang
Kasus yang melalui diskusi akan dipilih untuk
dipresentasikan panel presentasi
sebaiknya kasus 3. Diskusikan dalam
yang kelompok kasus yang
memungkinkan akan dipresentasikan
bagi mahasiswa 4. Lakukan presentasi
untuk sesuai dengan format
mendapatkan presentasi yang telah
tambahan ditetapkan
pengetahuan yang
lebih banyak
Mandiri Proses belajar Memberikan 1. Mahasiswa menentukan
klinik dimana kesempatan pada tujuan belajar mandiri
mahasiswa mahasiswa untuk setiap harinya
melakukan meningkatkan rasa 2. Mahasiswa meminta
pemberian asuhan percaya diri dan umpan balik dari PK
Buku Panduan Keperawatan Medikal Bedah | 11
Visi : Menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang menghasilkan lulusan sarjana yang unggul, kompeten dan professional, serta
berdaya saing di tingkat nasional dalam bidang Keperawatan Gawat Darurat tahun 2021
Misi : 1) Menyelenggarakan sistem pendidikan yang unggul dalam bidang keperawatan 2) Menyelenggarakan pendidikan yang
berintergrasi dan berkompeten serta berbasis kegawatdaruratan
3) Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang tepat guna dalam pelayanan dan
pemberdayaan masyarakat 4) Menciptakan lulusan yang professional dalam Keperawatan gawat darurat 5) Menyelenggarakan dan
mengembangkan pendidikan keperawatan yang sesuai dengan standar nasional pendidikan khususnya di bidang kegawatdaruratan.
keperawatan atau bertindak sebagai terhadap pengalaman
melakukan seorang profesi yang telah dijalani.
observasi klinik dalam memberikan
tanpa kehadiran asuhan
pembimbing keperawatan dan
aktif dalam
kegiatan pemberian
asuhan
keperawatan di
ruang rawat
B. Tata Tertib
Secara umum peraturan praktik keperawatan medical bedah profesi merujuk pada tata tertib
Fakultas Keperawatan Universitas Pembangunan Indonesia Manado. Secara khusus tata tertib
praktik keperawatan medical bedah yakni :
1. Waktu praktik mahasiswa 5 hari kerja per minggu selama 8 minggu, hari libur menyesuaikan
dengan lahan praktek
2. Lama praktik, program Profesi Ners setiap pagi jam 07.00 sampai dengan jam 14.00, siang jam
13.00 sampai dengan 21.00, pre konfres pagi jam 06.30 sampai 07.30, siang jam 13.00 sampai
13.30
3. Jika mahasiswa meninggalkan tempat praktik sebelum waktu praktik selesai, mahasiswa wajib
lapor kepada pembimbing yang ada dan mengganti jam praktik sesuai kekurangan jam
4. Pemberian Izin untuk tidak melakukan praktek hanya diberikan oleh Ketua Program Studi Ners
pada kasus-kasus khusus (sesuai ketentuan universitas), seperti : Izin akan diberikan bila anak,
orang tua, suami/istri atau bersangkutan sakit serta dapat menunjukkan surat sakit. Diluar
ketentuan ini dianggap absen.
5. Ketidakhadiran diluar hal-hal tersebut diatas, maka jumlah yang harus diganti yakni 2 kali
jumlah hari ketidakhadiran.
6. Bila absen lebih dari 5 hari (berturut-turut atau tidak) maka dianggap gagal dalam mengikuti
mata ajar ini dan harus mengikuti program ini kembali
7. Izin-izin diluar yang diatur diatas, akan diberikan oleh coordinator dengan pertimbangan
khusus.
8. Pergantian hari praktek harus diketahui oleh pembimbing klinik dan coordinator
C. Tempat Praktik
Tempat praktik yang digunakan pada mata ajar keperawatan medical bedah profesi yakni rumah
sakit :
1. Kriteria pemilihan rumah sakit. Rumah sakit yang digunakan terutama rumah sakit pendidikan
untuk tenaga kesehatan. Pemilihan rumah sakit terutama didasarkan pada ketersediaan kasus
sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, ketersediaan pembimbing klinik yang sesuai
A. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan praktik KMB profesi dilakukan selama 8 minggu termasuk kegiatan ujian. Kegiatan
praktik KMB Profesi ditunjukkan pada Tabel. 2 dan proses kegiatan praktik setiap minggu
ditunjukkan pada Tabel 3.
Tabel 2
Kegiatan Praktik KMB Profesi selama 8 minggu
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Pre-post, penugasan Pre-post, penugasan Pre-post, penugasan Pre-post, penugasan
klinik (kasus), ronde, klinik (kasus), ronde, klinik (kasus), ronde, klinik (kasus),
evaluasi proses evaluasi proses evaluasi proses ronde,presentasi,
evaluasi proses
Minggu 5 Minggu 6 Minggu 7 Minggu 8
Pre-post, penugasan Pre-post, penugasan Pre-post, penugasan Pre-post, penugasan
klinik (kasus), ronde, klinik (kasus), ronde, klinik (kasus), ronde, klinik (kasus),
evaluasi proses evaluasi proses evaluasi proses ronde,presentasi,
evaluasi proses
Tabel 3
Proses kegiatan praktik setiap minggu
Minggu 1
Hari 0 Hari 1 Hari 2 Hari 3 dan 4 Hari 5 dan 6
Menentukan/mencari Orientasi, pre Prekonferens, Implementasi, Implementasi, post
kasus dan membuat konferens, pre implementasi, ronde keperawatan konferens
LP interaksi evaluasi/tindak
(membaca statu lanjut, post
pasien), konferens
perkenalan,
membuat kontrak,
pengakjian,
menetapkan
diagnosis, post
konferens
Minggu 2
Hari 0 Hari 1 Hari 2 Hari 3 dan 4 Hari 5 dan 6
Menentukan/mencari Orientasi, pre Prekonferens, Implementasi, Implementasi, post
kasus dan membuat konferens, pre implementasi, ronde konferens, evaluasi
LP interaksi evaluasi/tindak keperawatan, proses
(membaca statu lanjut, post evaluasi proses
pasien), konferens
perkenalan,
membuat kontrak,
pengakjian,
menetapkan
diagnosis, post
konferens
Minggu 4
Hari 0 Hari 1 Hari 2 Hari 3 dan 4 Hari 5 dan 6
Menentukan/mencari Pre konferens, pre Prekonferens, Implementasi, Implementasi, post
kasus dan membuat interaksi implementasi, ronde konferens, evaluasi
LP (membaca statu evaluasi/tindak keperawatan, proses, ujian
pasien), lanjut, post evaluasi proses praktik klinik
perkenalan, konferens
membuat kontrak,
pengakjian,
menetapkan
diagnosis, post
konferens
Kegiatan praktik klinik pada minggu ke 5 sampai dengan minggu 8 relatif sama dan (Minggu 1 – 4
dan Minggu 5 – 8) dilakukan ujian praktik klinik.
B. Pelaksanaan Praktik Klinik
Pelaksanaan praktik klinik diselenggarakan melalui keterlibatan aktif antara mahasiswa dan
pembimbing klinik. Interaksi keduanya senantiasa dibina melalui saling pengertian, saling
menghormati dan menghargai hak-hak dan kewajiabn masing-masing.
1. Keterlibatan Mahasiswa di Lahan Praktik. Selama melakukan praktik KMB profesi di rumah
sakit, mahasiswa tetap berperan sepenuhnya sebagai mahasiswa (bukan sebagai staf rumah
sakit). Seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa senantiasa diinformasikan kepada
pembimbing klinik agar mendapat perhatian dan bimbingan sesuai dengan tingkatan
pembimbingan yang diperlukan (mandiri, minimal, dan supervise ketat).
2. Keterlibatan Pembimbing Klinik. Pembimbing klinik, baik yang berasal dari fakultas maupun
dari rumah sakit, berperan sebagai fasilitator, motivator, evaluator, contoh peran dan
narasumber sesuai dengan bidang keahliannya. Semua pembimbing klinik senantiasa
melakukan fungsi bimbingannya secara aktif sesuai dengan kebutuhan para mahasiswa
A. Tujuan
Secara umum evaluasi praktik klinik KMB tahap profesi bertujuan untuk menilai
pencapaian kompetensi mahasiswa dalam menerapkan proses Asuhan Keperawatan pada
bidang KMB.
B. Cakupan dan Bobot
Cakupan dan bobot evaluasi ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4
Cakupan dan Bobot Evaluasi
Cakupan evaluasi Bahan yang dievaluasi Pembobotan Waktu Pelaksanaan
1. Evaluasi proses a. Laporan Pendahuluan 5% a. Setiap minggu dimulai
(LP) pada minggu I sampai
dengan minggu VII
b. Kinerja Klinik 45% b. 3x/mahasiswa dimulai
pada minggu ke II
2. Evaluasi akhir Penerapan askep sesuai 50 % Minggu ke 4 dan Minggu
(ujian praktek dengan kasus yang ke- 8
klinik) diujikan
C. Tatacara Evaluasi
Proses pelaksanaan evaluasi mengikuti tatacara berikut ini :
1. Evaluasi Laporan Pendahuluan (LP)
a. Laporan pendahuluan dievaluasi pada hari pertama praktek klinik oleh pembimbing
masing-masing ruangan
b. Pembimbing klinik dapat meminta mahasiswa untuk memperbaiki laporan
pendahuluan jika diperlukan.
2. Evaluasi kinerja klinik dilakukan 3 kali untuk setiap mahasiswa (ditiap bagian yang
berbeda)
a. Mahasiswa menyiapkan format evaluasi yang akan digunakan
b. Pembimbing klinik melakukan evaluasi
c. Hasil evaluasi disampaikan pada mahasiswa dan disimpan oleh pembimbing klinik
3. Tatacara ujian klinik dapat dilihat pada lampiran
Demikian buku panduan praktik klinik keperawatan medical bedah tahap profesi ini disusun
agar dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sebagai pedoman mahasiswa dalam melakukan
praktik klinik sehingga kompetensi sebagai perawat generalis dapat dicapai. Apabila masih ditemukan
banyak kekurangan dalam buku ini, kami selaku penyusun sangat terbuka untuk menerima kritik dan
saran yang bersifat membangun dalam rangka perbaikan.
Black, Joyce M. (1997). Medical Surgical Nursing : Clinical Management for Contunuity of Care. 5th
ed. WB. Saunders Company-Philadelphia
Brunner & Suddarth (1995). Medical Surgical Nursing. 8th ed. Lippincott
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 1. Ed. 8. Cetakan 1.
Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Bullock, Barbara (2000). Focus on Pathophysiologi. Lippincott. Philadelphia
Doengoes, Marylinn E (1993). Nursing Care Plans : Guidelines for Planning an Documenting Patient
Care. 3th ed. Appleton & Lange. Connecticut.
Groah, Linda K (1996). Perioperative Nursing. 3th ed
I. IDENTITAS
1. Nama : .....................................................................................................................
2. Umur : .....................................................................................................................
3. Jenis kelamin : .....................................................................................................................
4. Status : .....................................................................................................................
5. Agama : .....................................................................................................................
6. Suku/bangsa : .....................................................................................................................
7. Bahasa : .....................................................................................................................
8. Pendidikan : .....................................................................................................................
9. Pekerjaan : .....................................................................................................................
10. Alamat dan no. telp : .....................................................................................................................
11. Penanggung jawab : .....................................................................................................................
6. Riwayat alergi :
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
b. Kebersihan diri
Di rumah Di rumah sakit
Mandi : ........................ ¿ /hr Mandi : ........................ ¿ /hr
Gosok gigi : ........................ ¿ /hr Gosok gigi : ........................ ¿ /hr
Keramas : .................... ¿ /mgg Keramas : .................... ¿ /mgg
Potong kuku : .................... ¿ /mgg Potong kuku : .................... ¿ /mgg
c. Aktivitas sehari-hari
...................................................................................................................................................
d. Rekreasi
...................................................................................................................................................
e. Olahraga : ( ) tidak ( ) ya
...................................................................................................................................................
5. Pola Eliminasi
a. Buang air besar
Di rumah Di rumah sakit
Frekuensi : .................................. Frekuensi : ..................................
Konsistensi : .................................. Konsistensi : ..................................
Warna : .................................. Warna : ( ) kuning
( ) bercampur darah
( ) lainnya, ..............
Masalah di RS : ( ) konstipasi ( ) diare ( ) inkontinen
Kolostomi : ( ) tidak ( ) ya
8. Pola Koping
Masalah utama selama MRS (penyakit, biaya, perawatan diri)
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Manado, .....................
Mahasiswa
(...............................)
Pengesahan Penilai :
______________________________________________________________
Komentar Mahasiswa :
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
KRITERIA
5 = selalu; 4 = hamper selalu; 3 = sering; 2 = kadang-kadang; 1 = tidak pernah
NO KOMPONEN NILAI
5 4 3 2 1
I. RENPRA
1. Pengkajian
2. Mampu menjelaskan patofisiologi
3. Mampu menetapkan dx sesuai prioritas
4. Mampu mengidentifikasi tindakan keperawatan utama
II. OBSERVASI
1. Mampu melaksanakan tindakan keperawatan yang direncanakan
Kelengkapan dan kerapihan persiapan prosedur
2. Mampu melaksanakan teknik prosedur dengan benar/ sistematik
3. Mampu mempertahankan teknik aseptik
Mampu menunjukan kerapihan alat dan pasien setelah prosedur selesai
Mampu menunjukkan komunikasi yang efektif dengan pasien/ keluarga
4. Mampu memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien/ keluarga
5. Mampu memberikan lingkungan pasien yang aman dan nyaman
Mampu melaksanakan pencatatan intervensi yang dilakukan pada
6. kerdeks.
7.
8.
9.
III. RESPONSI
1. Mampu menghubungkan tanda-tanda klinis dengan patofisiologis yang
terjadi
2. Mampu menganalisa data-data penunjang dengan benar sesuai kasus
Mampu menjelaskan alas an pioritas masalah keperawatan
Mampu menjelaskan rasional dari tindakan keperawatan
Mampu menjelaskan tindakan tujuan, tindakan kolaborasi
3. Mampu menjelaskan hasil evaluasi dari tindakan keperawatan yang
dilakukan
4. Mampu menjelaskan kekurangan (penilaian diri) yang telah dilakukan.
5.
6.
7.
Penguji : ………………………………………………………………..
Lampiran 8
DAFTAR TOPIK DISKUSI
RUANGAN :
NO Topik Diskusi Tanggal dan Paraf
Pembimbing
RUANGAN :
NO Topik Diskusi Tanggal dan Paraf
Pembimbing
RUANGAN :
NO Topik Diskusi Tanggal dan Paraf
Pembimbing
RUANGAN :
NO Topik Diskusi Tanggal dan Paraf
Pembimbing
RUANGAN :
NO Topik Diskusi Tanggal dan Paraf
Pembimbing
RUANGAN :
NO Topik Diskusi Tanggal dan Paraf
Pembimbing
RUANGAN :
NO Topik Diskusi Tanggal dan Paraf
Pembimbing
Presentasi Klinik
Anamnesa
Riwayat penyakit sampai dibawa ke RS
Keluhan utama yang dirasakan.
Pemeriksaan fisik
Tanda dan gejala fraktur, yang meliputi :
Edema, hematoma
Deformitas
Luka terbuka
Penurunan fungsi
Nyeri
Pemeriksaan penunjang
Foto rontgen
Kolaborasi
- Mempersiapkan pemeriksaan penunjang : X-ray
Buku Panduan Keperawatan Medikal Bedah | 51
Visi : Menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang menghasilkan lulusan sarjana yang unggul, kompeten dan professional, serta
berdaya saing di tingkat nasional dalam bidang Keperawatan Gawat Darurat tahun 2021
Misi : 1) Menyelenggarakan sistem pendidikan yang unggul dalam bidang keperawatan 2) Menyelenggarakan pendidikan yang
berintergrasi dan berkompeten serta berbasis kegawatdaruratan
3) Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang tepat guna dalam pelayanan dan
pemberdayaan masyarakat 4) Menciptakan lulusan yang professional dalam Keperawatan gawat darurat 5) Menyelenggarakan dan
mengembangkan pendidikan keperawatan yang sesuai dengan standar nasional pendidikan khususnya di bidang kegawatdaruratan.
- Melakukan pemberian obat oral/injeksi/anal
PERI OPERATIF
Operasi berencana dan prosedur bedah berencana
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dan
menganalisa data yang didapat
Pemeriksaan fisik
Kelainan sederhana :
Benjolan
Asimetrisitas bentuk
Jaundice
Nyeri
Pembesaran organ
Deformitas
Fraktur
Pemeriksaan Penunjang :
Laboratorium :
Darah lengkap
SGOT/ SGPT
BT, CT
Ureum/ Creatinin
Bilirubin direk/ indirek
Albumin
Alkali fosfatase
Diagnostik :
X-ray
EKG
Spirometri
USG
Endoscopy
a. Pre operatif
Mandiri
Pre OP teaching
Cukur
Kebersihan kulit
Spiritual
Monitor intake dan output nutrisi
Mengetahui jumlah nutrisi dan jenis diet
Kolaborasi
Pre medikasi
Enema
b. Intra operatif
Menerima klien dari ruang rawat
Mendampingi/ membantu memakai baju operasi
Memakai masker, penutup kepala, cuci tangan, dan
gaun operasi steril
Mengobservasi desinfeksi kulit klien sesuai daerah
operasi
Mengobservasi “client positioning” di meja operasi
Mengobservasi, tekanan darah, oksimetri, nadi,
temperatur tubuh, urin output selama operasi
berlangsung.
c. Post operasi
Orientasi orang, ruang, waktu
Menetapkan waktu mobilisasi setelah operasi (post
operasi)
Memberikan penjelasan tentang kondisi
Menerima klien di recovery room/ ruang pulih
anastesi
Memeriksa/ monitor post anesthesia score
Monitor tanda-tanda vital paska operasi
Memberi posisi untuk mencegah aspirasi
Memberikan/ menciptakan lingkungan aman
(pemasangan side-rail)
Memonitor drainase dan luka operasi
Menerima klien dari ruang operasi ke ruang rawat
Memonitor dan mempersiapkan alat-alat khusus
yang dibutuhkan.
SISTEM INTEGUMEN
Kasus terkait : Luka bakar
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dan
menganalisis data yang didapat.
Anamnesa
Riwayat kejadia peristiwa meliputi, agen :kimia, panas
listrik penyebab : kecelakaan, bunuh diri.
Pemeriksaan fisik
Inspeksi :
a. Derajat luka/ warna
- Kulit
- Nyeri
- Bullae
b. Luas luka %
c. Lokasi luka bakar
d. Keadaan luka bakar
- Kebersihan
- Jaringan granulasi
- Jaringan nekrosis
- Pus
- Kontraktur
Pemeriksaan penunjang
Darah lengkap
Protein : albumin, globulin
Elektrolit
Urine lengkap
Central venous pressure (CVP)
Analisa gas darah (AGD)
Mandiri
Memberi posisi yang nyaman dan anatomis
Melakukan balance cairan
Melakukan pengukuran BJ urine
Mengidentifikasi tanda-tanda kekurangan cairan, fisik,
CVP
Melakukan, melatih dan memotivasi ROM klien
Melatih teknik distraksi nyeri
Melakukan pendidikan kesehatan untuk perawatan luka
dan pencegahan kontraktur
Merawat luka :
- Menentukan jenis topical dressing yang sesuai
- Mempertahankan teknik aseptic dan antiaseptik
Buku Panduan Keperawatan Medikal Bedah | 54
Visi : Menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang menghasilkan lulusan sarjana yang unggul, kompeten dan professional, serta
berdaya saing di tingkat nasional dalam bidang Keperawatan Gawat Darurat tahun 2021
Misi : 1) Menyelenggarakan sistem pendidikan yang unggul dalam bidang keperawatan 2) Menyelenggarakan pendidikan yang
berintergrasi dan berkompeten serta berbasis kegawatdaruratan
3) Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang tepat guna dalam pelayanan dan
pemberdayaan masyarakat 4) Menciptakan lulusan yang professional dalam Keperawatan gawat darurat 5) Menyelenggarakan dan
mengembangkan pendidikan keperawatan yang sesuai dengan standar nasional pendidikan khususnya di bidang kegawatdaruratan.
- Meningkatkan kelembaban luka
- Membuat rencana pemulangan pasien.
Kolaborasi
Melakukan nekrotomi
Memberikan cairan sesuai rumus (per IV line)
Memberikan medikasi
Memberikan tetanus toxoid.
Anamnesa
Riwayat penyakit sebelumnya
Faktor predisposisi
Faktor pencetus
Keluhan utama
Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Keadaan Umum
- Benjolan abnormal
- Pendarahan
b. Palpasi
Ada tidaknya benjolan abnormal
- Kardiotoksisitas : hipertensi, suara jantung
tambahan, neurotoksin
- Neuropati perifer : penurunan kesadaran,
kelemahan otot, penurunan urin output, peningkatan
frekuaensi berkemih.
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium :
Darah lengkap
SGOT, SGPT, LDH
Diagnostik :
X-ray
Biopsi
Kolonoskopi – endoskopi
Mandiri
Memberikan obat kumur dan oral hygiene
Melakukan pemenuhan kebutuhan dasar
Melakukan distraksi nyeri
Menurunkan kecemasan
Teknik isolasi
Spiritual
Merawat luka kanker/ kemoterapi
Mengkaji tanda-tanda toksisitas kemoterapi
Perawatan STOMA dan penggantian colostomy bag
Menentukan kebutuhan kalori.
Kolaboratif
Memberikan pre medikasi sebelum kemoterapi
Melakukan pengambilan specimen pemeriksaan
Darah : darah lengkap, haemostatis, ureum, kreatinin,
SGOT, SGPT
Memberikan obat-obatan : antipiretik, antibiotic,
analgesic im/ivoral
Memberikan makanan enteral/ parental
Memberikan obat kemoterapi
Memberikan oksigen
Anamnesa :
Riwayat penyakit dan penyakit sebelumnya
Faktor predisposisi
Faktor pencetus
Keluhan utama
Pola makan/ aktivitas
Pemeriksaan fisik
Inspeksi warna kulit, keadaan umum, pembesaran
abdomen, spider naevi, kekuningan, caput medusa,
ikterik, gynecomastia
Palpasi (hepar, balloteme, nyeri tekan abdomen)
Perkusi (shifting dullness, hipertimpani/ dullness)
Auskultasi (bising usus)
Pemeriksaan penunjang :
Laboratorium
Darah lengkap
Kultur darah/ biakan darah
Bilirubin total : D/ID, SGOT, SGPT,
Protein total : Albumin, Globulin
Widal test, HbsAg
Diagnostik
USG
Endoskopi
CT scan
Biopsi hepar
Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan
dengan data subjektif dan objektif
Mandiri :
Memasang NGT untuk dekompresi dengan tepat
Pengambilan specimen lab : cairan lambung, kultur
feces (parasitology), HbsAg, bilirubin, SGOT, SGPT
darah lengkap
Melakukan bilas lambung
Melakukan observasi intake output
Memberikan makanan enteral, parental.
Tindakan kolaborasi
Memasang NGT untuk dekompresi dengan tepat
Memberikan obat sesuai indikasi
Mengambil specimen lab : cairan lambung, kultur feces
(parasitology), HbsAg, bilirubin, SGOT, SGPT darah
lengkap.
Post operasi :
Buku Panduan Keperawatan Medikal Bedah | 57
Visi : Menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang menghasilkan lulusan sarjana yang unggul, kompeten dan professional, serta
berdaya saing di tingkat nasional dalam bidang Keperawatan Gawat Darurat tahun 2021
Misi : 1) Menyelenggarakan sistem pendidikan yang unggul dalam bidang keperawatan 2) Menyelenggarakan pendidikan yang
berintergrasi dan berkompeten serta berbasis kegawatdaruratan
3) Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang tepat guna dalam pelayanan dan
pemberdayaan masyarakat 4) Menciptakan lulusan yang professional dalam Keperawatan gawat darurat 5) Menyelenggarakan dan
mengembangkan pendidikan keperawatan yang sesuai dengan standar nasional pendidikan khususnya di bidang kegawatdaruratan.
Pemantauan tanda-tanda vitasl
Perawatan luka
Pengkajian daerah luka operasi
Pemberian balutan luka yang sesuai
Pemantauan potensial pendarahan
Pencegahan pendarahan.
Mandiri :
Mempertahankan bed rest
Pendidikan kesehatan
- Fase istirahat
- Jenis-enis makanan yang sesuai
- Pencegahan penularan
- Pencegahan penyakit berulang
Melakukan distraksi nyeri
Melakukan perawatan kulit
Melakukan perawatan drainage
Memberikan posisi nyaman.
Anamnesa :
Keluhan utama
Rowayat msauk RS
Riwayat penyakit
Factor pencetus
Pola makan/ kemampuan beraktivitas
Pemeriksaan fisik
Bunyi jantung normal
Abnormal (murmur, gallop)
Gangguan perfusi perifer
Perfusi : dullness jantung.
Pemeriksaan penunjang
EKG dan interpretasinya : AV blok, perpanjangan
Mandiri
- Memberi posisi yang aman dan nyaman
- Memenuhi kebutuhan dasar klien
- Meningkatkan kemampuan beraktivitas
- Mengukur intake-output cairan
- Memberikan cairan sesuai ketentuan
- Mengidentifikasi kelebihan cairan : JVP, CVP
- Memberikan pendidikan kesehatan : pola hidup/
aktivitas yang tepat, pola makan, pengotrolan kondisi
dan pencegahan komplikasi
- Mengobservasi tekanan darah dan nadi
- Menurunkan kecemasan klien.
Kolaborasi
- Melakukan pemberian terapi
- Melakukan pemantauan EKG
- Mempersiapkan klien untuk echo cardiography
Anamnesa
- Riwayat masuk RS
- Riwayat penyakit sebelumnya
- Faktor pencetus
- Pola makan, rokok
- Pola hidup/ aktivitas
Mandiri
- Mobilisasi yang tepat (ROM)
- Posisi yang tepat untuk pasien parese
- Memberikan terapi oksigen
- Memberikan posisi yang tepat untuk perfusi serebral
- Memonitor balance cairan
- Memenuhi kebutuhan dasar klien
- Melakukan teknik pengamanan yang tepat
- Memberikan makanan per NGT.
Kolaborasi
- Melakukan pemberian terapi dan manfaat terapi, efek
samping terapi
- Melakukan pemantauan EKG
SISTEM ENDOKRIN
Kasus terkait : diabetes mellitus
Mahasiswa mampu melakukan pengkajian dan
menganalisa data yang didapat
Anamnesa
- Riwayat penyakit
- Faktor pencetus
- Faktor predisposisi
- Riwayat pengobatan
- Faktor-faktor resiko lainnya : obesitas dan steroid
- Riwayat trias DM
Pemeriksaan Fisik :
- Kelemahan
- Penurunan kesadaran, gelisah
- Hipersensitivitas : kesemutan, baal
- Penurunan kekuatan otot
- Obesitas
- Penurunan turgor
- Pernapasan kusmaull, bau keton
- Luka yang lama sembuh/ gangrene diabetic
Data Laboratorium
- Kadar glukosa darah O(nuchter/ post prandial/ sewaktu)/
urin
- Kadar aseton darah/ urin
- Kadar lemak dan kolesterol
- Kada elektrolit darah
- Kadar HbA1C dan C-peptide
Mandiri
- Memonitor tanda dan gejala hipo/hiperglikemia
- Merawat luka
- Melakukan rotasi penyuntikan insulin
- Mengidentifikasi fackor resiko kaki diabetik
Buku Panduan Keperawatan Medikal Bedah | 61
Visi : Menjadi Program Studi Ilmu Keperawatan yang menghasilkan lulusan sarjana yang unggul, kompeten dan professional, serta
berdaya saing di tingkat nasional dalam bidang Keperawatan Gawat Darurat tahun 2021
Misi : 1) Menyelenggarakan sistem pendidikan yang unggul dalam bidang keperawatan 2) Menyelenggarakan pendidikan yang
berintergrasi dan berkompeten serta berbasis kegawatdaruratan
3) Menyelenggarakan dan mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang tepat guna dalam pelayanan dan
pemberdayaan masyarakat 4) Menciptakan lulusan yang professional dalam Keperawatan gawat darurat 5) Menyelenggarakan dan
mengembangkan pendidikan keperawatan yang sesuai dengan standar nasional pendidikan khususnya di bidang kegawatdaruratan.
- Mengukur keseimbangan cairan
- Memberikan cairan sesuai kebutuhan
- Mencegah timbul luka baru
- Melakukan pendidikan kesehatan (SAP)
Patofisiologi DM
Komplikasi
Nutrisi/ diet
Aktivitas
Pencegahan/ pemberian insulin
Perawatan kaki/ luka
Kolaborasi
- Pemberian insulin melalui subkutan
- Pengambilan specimen darah untuk pemeriksaan gula
darah vena dan perifer
- Memberikan pengobatan pada luka
- Memberikan obat-obatan oral.
SISTEM PERNAFASAN
Kasus terkait :Peumonia, sma, tuberkolosis,
bronchopneumonia
Anamnesa
- Mengidentifikasi data-data yang diperlukan mencakup :
riwayat sebelum masuk RS, terkait dengan gangguan
pernapasan, pola kebiasaan merokok
- Mencatat keluhan pada sistem pernapasan : batuk, nyeri
dada saat batuk, produksi sputum, sesak napas, keringat
malam, penurunan berat badan, hemoptisis
- Mencatat tindakan-tindakan yang dilakukan klien untuk
mengurangi keluhan : duduk, ubah posisi, minum jamu,
ke dokter, dsb.
Pemeriksaan fisik
Melakukan pemeriksaan fisikterkait dengan sistem
pernapasan :
a. Inspeksi
- Simetri pengembangan dada
- Retraksi otot dada
b. Palpasi
- Tactile fremitus
c. Perkusi
- Resonansi, dull, sonor
d. Auskultasi
- Ronki wheezing, vesicular, bronkial, pleural rub,
krepitasi/ emfisema subkutan
Lampiran 11
DAFTAR TARGET KETRAMPILAN KLINIK KMB
Nama Mahasiswa : ……………………………………………………………….
NIM : ………………………………………………………………
Lampiran 13
KETENTUAN TENTANG PENGGUNAAN BUKU PANDUAN
PRAKTEK PROFESI KMB
1. Mahasiswa wajib membawa buku panduan praktek profesi KMB setiap hari selama praktek klinik
KMB.
2. Mahasiswa wajib memahami dan mampu menggunakan isi buku panduan ini.
a. Proses dalam Penatalaksanaan Kasus
Ditiap ruangan mahasiswa wajib mengambil kasus yang ditentukan
Dalam penatalaksanaan kasus tersebut mahasiswa dapat berpedoman pada kompetensi-
kompetensi yang sesuai denan kasus dan diperkaya dengan buku-buku referensi lainnya.
Bila mahasiswa sudah melaksanakan asuhan keperawatan : pengkajian, penetapan diagnosa
keperawatan dan tujuan serta melakukan tindakan dan evaluasi, mahasiswa membuat check list
pada point-point yang sesuai.
Pembimbing memberikan evaluasi berupa komentar dan penilaian umum dihari terakhir
mahasiswa diruangan, sebagai evaluasi proses mahasiswa.
b. Penggunaan daftar diskusi
Mahasiswa menuliskan topik diskusi yang telah dibahas disetiap ruangan dengan pembimbing
Daftar diskusi harus diparaf oleh pembimbing.
c. Penggunaan dokumentasi di ruangan