Anda di halaman 1dari 4

Nama : Yusuf Budiman

NIM : C1018051
EVALUASI PROGRAM PROMOSI
KESEHATAN
Secara harfiah evaluasi berasal dari kata to evaluate (Inggeris), yang diberi awalan (prefix) e-
dan akhiran (suffix) –tion. Evaluasi berarti menilai atau memberi nilai. Memang dalam
evaluasi terlibat kegiatan memberi penilaian (judgment).
Evaluasi adalah bagian integral (terpadu) dari proses manajemen, termasuk manajemen
promosi kesehatan. Mengapa orang melakukan evaluasi, tidak lain karena orang ingin
mengetahui apa yang telah dilakukan telah berjalan sesuai dengan rencana, apakah semua
masukan yang diperkirakan sesuai dengan kebutuhan dan apakah kegiatan yang dilakukan
memberi hasil dan dampak yang seperti yang diharapkan. Sebagai suatu proses manajemen
digambarkan sebagai suatu siklus, yang meliputi Perencanaan (P)Implementasi (I) 
Evaluasi (E). Sebuah perncanaan diikuti implementasi dan akan dievaluasi, dan seterusnya
mulai dengan perencanaan baru lagi.
A. Proses Evaluasi
1. Menentukan apa yang akan dievaluasi.
2. Mengembangkan kerangka dan batasan.
3. Merancang desain (metode).
4. Menyusun instrumen dan rencana pelaksanaan.
5. Melakukan pengamatan, pengukuran dan analisis.
6. Membuat kesimpulan dan pelaporan.
Keenam langkah evaluasi di atas dapat dipadatkan menjadi 2 langkah terpenting yaitu, (1)
menetapkan apa (fokus) yang akan dievaluasi, dan (2) merancang metode (cara)
melaksanakannya.
1. Menetapkan apa yang dievaluasi.
Disebut juga menentukan fokus evaluasi. Langkah ini merupakan langkah terpenting dalam
melakukan evaluasi. Ada beberapa cara menentukan fokus evaluasi, tetapi yang paling
penting dan paling sederhana adalah hal berikut ini:
a. membahas dan membuat kesepakatan dengan pihak yang meminta evaluasi
b. Mengkaji secara sistem
c. Membuat suatu proses yang runtut.
2. Memilih atau merancang desain evaluasi
Stephen Isaac dan William B. Michael (1981) mengemukakan 9 bentuk
desain evaluasi, yaitu:
a. Historikal
b. Deskriptif
c. Studi perkembangan (developmental study)
d. Studi kasus atau lapangan (case atau field study)
e. Studi korelasional (corelational study)
f. Studi sebab akibat (causal comparative study)
g. Eksperimen murni (true experimental)
h. Eksperimen semu (quasi experimental)
i. Riset aksi (action research)
B. Model Evaluasi Program Promosi Kesehatan
1. Precede Proceed Model (1992)
Precede Proceed Model (PPM) adalah model perencanaan yang berasal dari Johns Hopkins
University dan dirancang sebagai cara untuk mengajarkan siswa tentang promosi kesehatan.
Model ini juga dibuat untuk perencanaan, intervensi, dan kerangka evaluasi. PPM didasarkan
pada asumsi bahwa intervensi akan efektif jika mereka (1) berasal dari masyarakat, (2)
direncanakan secara menyeluruh, (3) didasarkan pada data, (4) termasuk intervensi
masyarakat melihat sebagai layak, (5 ) meliputi beberapa strategi yang disusun menjadi
sebuah program kohesif, dan (6) mengandalkan umpan balik dan kemajuan evaluasi. Green
dan Kreuter (1992), dalam mengembangkan PPM, menyarankan bahwa program yang
dikemas terpusat akan sulit untuk beradaptasi di lapangan, karena setiap masyarakat harus
menilai kebutuhan dan prioritas sendiri.
2. RE_AIM Model (1999)
Gagasan bahwa program promosi kesehatan harus membuat sejumlah besar perubahan dan
mencapai sejumlah besar orang menyebabkan perkembangan dari kerangka RE-AIM. RE-
AIM singkatan dari Reach (Jangkauan), Efficacy/ Effectiveness (efektivitas), Adopsi,
Implementasi, dan Maintenance (Glasgow, Vogt, & Boles, 1999). Bagian dari RE-AIM
Model yaitu:
Reach : Bagaimana cara mencapai target populasi
Effectiveness : Bagaimana saya tahu intervensi saya adalah efektif
Adoption : Bagaimana cara mengembangkan dukungan
organisasi untuk memberikan intervensi saya
Implementation : Bagaimana cara memastikan intervensi disampaikan dengan benar
Maintenance : Bagaimana cara menggabungkan intervensi sehingga disampaikan dalam
jangka panjang
3. LOGIC Model
Manfaat dari model logika adalah Mengilustrasikan jalan pikir program atau kegiatan secara
masuk akal. Model ini memberikan perhatian intensif pada hubungan yang paling penting
antara tindakan-tindakan dan hasil.Membangun pemahaman bersama di antara staff dan
dengan para pemangku kepentingan. Membantu staff dalam mengelola hasil dan
menginformasikan desain program serta menemukan gap dalam logika program dan bekerja
untuk menyelesaikannya.
Logic Model memiliki beberapa bagian yaitu :
1. Situation
2. Priorities
3. Input
4. Output
5. Outcame
6. Assumptions
7. External factors
C. Indikator dalam Evaluasi Promosi Kesehatan
Indikator kesehatan (secara system) mencakup input, proses, keluaran, efek dan dampak,
pada tahap perencanaan, implemetasi maupun evaluasi suatu upaya kesehatan. Indikator
kesehatan dapat menjadi ,
1. penunjuk Masalah Kesehatan, misalnya Status kesakitan dan kematian, Status gizi, Status
kesehatan lingkungan, Status perilaku dan budaya kesehatn
2. penunjuk keadaan sumber daya kesehatan, misalnya Tenaga kesehatan, Fasilitas
Kesehatan, Pendanaan Kesehatan
3. penunjuk kesehatan lingkungan, misalnya Ketersediaan air sehat, Ketersediaan perumahan
yang layak, Dll
4. keadaan Kebijakan Kesehatan, misalnya: UU dan peraturan, Politik kesehatan.
D. Pertimbangan Dalam Evaluasi Kesehatan
Faktor penting yang perlu diperhatikan ialah waktu. Green, pada tahun 1986 mengamati
sebagai berikut.
1. Evaluasi yang dilakukan relatif terlalu cepat, ketika evaluasi dilakukan biasanya kegiatan
belum menghasilkan apa-apa. Namun setelah ditinggalkan baru tampak pengaruhnya.
2. Sebaliknya dapat juga terjadi ketika evaluasi dilakukan, hasilnya baik, namun setelah
ditinggalkan keadaan kembali seperti semula. Ini sering terjadi pada kampanye dengan
insentif materi, yang kemudian perubahannya menghilang ketika insentif tidak lagi diberikan.
3. kadang-kadang dalam waktu singkat memberi hasil negatif, misalnya penolakan, tetapi
kemudian orang akan mengikutinya juga dengan sukarela. Contohnya penggunaan sabuk
pengaman kendaraan.
4. Ada juga perubahan cepat terjadi, tetapi sebenarnaya perubahan itu akan terjadi juga,
hanya intervensi yang dilakua\kan merupakan penguat atau cambuknya.
5. Yang paling buruk ialah yang menyebabkan keadaan bertambah buruk. Ini bila suatu
kegiatan dihentikan mendadak atau tidak berkelanjutan (hit and run).Jadi Evaluasi promosi
kesehatan adalah suatu yang harus dilakukan di setiap upaya promosi kesehatan, karena
disamping bagian int

Anda mungkin juga menyukai