Anda di halaman 1dari 5

Nama : Hasbiah

Nim : 50900120028
Kelas : Kessos A
Semester : 5
Asal Daerah : Kab. Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep)

PENDAMPINGAN SOSIAL LANJUT USIA DALAM LKS

SUBSTANSI DAN KONTEKS PENDAMPINGAN LANSIA DALAM LKS

LKS sebagai suatu perkumpulan sosial yang dibentuk masyarakat baik berbadan
hukum maupun yang tidak berbadan hukum yang berfungsi sebagai sarana
partisipasi masyarakat dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial, seperti
Yayasan/LSM/Orsos/Panti sosial dan sebagainya. LKS Lanjut Usia hadir dan
diperlukan karena kondisi faktual bertambahnya jumlah para LANSIA yang
memerlukan bantuan pelayanan melalui LKS. Dengan demikian LKS Lanjut Usia
hadir sebagai layanan pengganti keluarga dan masyarakat, yang diperlukan jika
kedua institusi ini tidak lagi mampu dan layak melakukan layanan dan
pendampingan lanjut usia.

PENGERTIAN PENDAMPING

Pendamping adalah seseorang dari anggota dari lembaga tersebut atau petugas
yang mempunyai kompetensi yang didapat melalui bimbingan teknis untuk
memberikan bimbingan dan perawatan lansia didalam lembaga tersebut agar
lansia dapat menjalankan fungsi sosial secara normatik.

PERAN DAN TUGAS PENDAMPING LANSIA DALAM LKS

A. Peran
1) Memandirikan sesuai dengan kemampuan lanjut usia itu sendiri
2) Melaksanakan prinsip-prinsip pendampingan
3) Melakukan komunikasi (berbicara/mendengar dan mengetahui bahasa
tubuh)
4) Memperhatikan kesehatan, kebersihan, keamanan dan kenyamanan lanjut
usia
5) Melatih pergerakan tubuh / olah raga
6) Memperhatikan kondisi lanjut usia di tempat tidur (lama dan jadwal tidur)
B. Fungsi
1) Fungsi pencegahan, yaitu melakukan berbagai kegiatan untuk mencegah
agar lanjut usia tidak mengalami kesulitan atau masalah.
2) Fungsi pemulihan, yaitu melakukan berbagai kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan, mengatasi kesulitan, dan memecahkan masalah yang dialami
lanjut usia.
3) Fungsi pengembangan, yaitu melakukan berbagai kegiatan untuk menjaga
dan atau meningkatkan kemampuan lanjut usia dalam melakukan berbagai
aktivitas sehari-hari atau menyalurkan hobi dan bakat.
4) Fungsi Terminasi yaitu memberikan informasi Pelayanan pemulangan atau
kembali ke keluarga.

METODE DAN TEKNIK PENDAMPINGAN LKS

A. Metode Pendampingan
1) Metode bimbingan sosial perseorangan langsung kepada masing-masing
lanjut usia
2) Metode bimbingan sosial berkelompok
3) Metode bimbingan sosial mengembangkan dan mengorganisasikan
masyarakat.
B. Teknik yang digunakan dalam pendampingan LKS:
• Teknik Pekerjaan sosial (Tat wam Asih),
• Teknik Asistensi Asuhan Diri (personal care),
• Teknik Konsultasi (counselling),
• Teknik Kerumahtanggaan (housekeeping),
• Teknik Fasilitasi Urusan Pribadi (personal activity), dan
• Teknik Rujukan (referral),
• Teknik Pembekalan Kerohanian.

TAHAPAN ATAU PROSES PENDAMPINGAN

A. Tahap Pra Persiapan


1) Penyiapan kerangka penyelenggaraan pendampingan baik dari segi
administrasi maupun teknis.
2) Penyusunan bahan sosialisasi.
3) Menyusun rencana dan materi sosialisasi tentang “Pendampingan dan
perawatan lanjut usia di lingkungan lembaga”.
4) Pelaksanaan sosialisasi.
B. Tahap Persiapan
1) Penerimaan/ pengisian instrumen
2) Pendataan sumber pendukung
3) Pengolahan dan analisis data / masalah
4) Penyusunan rencana pemecahan masalah
C. Tahap pelaksanaan pendampingan dan perawatan
Tahap ini merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah disusun dan
disetujui oleh pihak-pihak yang berkepentingan (lanjut usia, keluarga,
pendamping).
D. Tahap Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui apakah rencana telah dilaksanakan dan
berjalan lancar dan berhasil atau mengalami hambatan. Dalam hal ini dapat
diketahui faktor pendukung dan faktor penghambat serta cara mengatasi
hambatan tersebut.
E. Tahap Terminasi
Pada tahap ini, proses pendampingan dapat diakhiri setelah diadakan
pertimbangan berdasarkan hasil evaluasi.

PANDUAN PRAKTIS PENDAMPINGAN DALAM LKS


Yang harus dilakukan pendamping terhadap lansia yang sakit, cacat , dimensia
dan mengalami masalah psikososial:

1) Merawat Lanjut Usia Yang sakit Dalam melaksanakan pendampingan dan


perawatan dalam LKS, pendamping dapat menjalankan fungsi sebagai
pramusosial, pengasuh dan pekerja sosial.
2) Merawat Lanjut Usia Penyandang Cacat
 Memeriksakan lanjut usia kepada dokter atau ahli yang berkompeten
di bidang kecacatan untuk mendapat diagnosis dan saran tindak lanjut
mengenai tata cara merawat lanjut usia;
 Membimbing agar dapat mengikuti aturan yang dianjurkan dokter
atau ahli yang berkompeten dengan derajat kecacatannya;
 Mendampingi dengan memberikan motivasi agar timbul rasa
optimisme untuk dapat mewujudkan potensi dirinya;
 Memberikan bantuan perawatan kebersihan tubuh selama lanjut usia
tersebut belum mampu melakukannya sendiri.
3) Merawat Lanjut Usia Yang Dimensia (bed ridden)
 Memeriksakan kepada dokter atau ahli yang berkompeten untuk
mendapat diagnosis dan saran tindak lanjut mengenai tata cara
merawat lanjut usia yang Dimensia;
 Membimbing agar dapat mengikuti aturan yang dianjurkan dokter atau
ahli yang berkompeten;
 Mendampingi dengan hati dan penuh kasih sayang agar ia merasa
mendapat perhatian dari lingkungan sekitarnya;
 Memberikan bantuan perawatan kebersihan tubuh selama menjalani
kehidupan di akhir hayatnya.
4) Merawat Lansia yang mengalami masalah psikososial
Pendampingan psikososial, meliputi kegiatan mendampingi lanjut usia
yang menderita traumatik dan mengadakan rujukan psikososial.
a. Mendampingi Lansia Yang Mengalami Tekanan Traumatik
Pendamping hanya membantu agar dapat diawasi tindakannya atau
sedapat mungkin anggota keluarga dapat dimotivasi untuk bertindak
mengawasi dan membantu meringankan gejala traumatik yang
diderita dengan tugas sebagai berikut :
 Periksakan kepada dokter dan ahli yang berkompeten di bidang
terapi psikososial, untuk mendapat diagnosis dan pengobatan
serta bimbingan yang sesuai dengan gangguan traumatik yang
diderita;
 Memberikan obat untuk diminum sesuai dosis yang telah
ditetapkan;
 Membimbing agar dapat mengikuti aturan dan larangan yang
dianjurkan dokter dan ahli yang berkompetensi di bidang terapi
psikososial;
 Mendampingi dengan cara memberikan motivasi agar timbul rasa
optimisme untuk cepat sembuh dari trauma yang dideritanya;
 Memberikan bantuan perawatan diri apabila yang bersangkutan
tidak atau belum dapat melakukannya sendiri.
b. Mengadakan Rujukan Psikososial Bagi Lanjut Usia yang memerlukan
perawatan medis dan rehabilitasi psikososial, para pendamping
mempunyai tugas :
 Merujuk ke Rumah Sakit dan/atau Trauma Center untuk mendapat
perawatan medis dan rehabilitasi psikososial dari dokter dan ahli
psikososial;
 Mengunjungi secara berkala, selama ia menjalani perawatan dari
dokter dan ahli psikoterapi;
 Mengurus pengembalian ke rumahnya, setelah proses pengobatan
medis dan rehabilitasi psikososial dinyatakan selesai.

DAFTAR PUSTAKA
Haryati, T. (2014). Pendampingan Pelayanan Sosial Lanjut Usia. Modul, 43-52.

Anda mungkin juga menyukai