DISUSUN OLEH :
LILA ASTUTI, AMd.RM
NIP. 19901208 202012 2 008
COACH:
DR. Hj. SUHELMI HELIA, M.Si
NIP. 19640725 199503 2 001
Padang,
Diajukan Oleh,
1
BERITA ACARA
Pada hari ini Selasa tanggal Lima bulan April tahun dua ribu dua puluh dua di
Aplikasi zoom meeting telah diseminarkan Rancangan Aktualisasi Peserta
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Tahun 2022
Narasumber/Penguji Mentor
DAFTAR TABEL
2
Tabel 1.1 Tabel Analisa Isu .................................................................................10
DAFTAR GAMBAR
3
Gambar 2.1 RSUD Pariaman.................................................................................13
DAFTAR ISI
4
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESEHAN RANCANGAN AKTUALISASI………………..
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI……………..
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………….
A. Latar Belakang………………………………………………………...6
B. Identifikasi Isu……………………………………………………… ..8
C. Perumusan dan Penetapan Isu…………………………………….......10
BAB II DESKRIPSI LOKUS …………………………………………………..
A. Deskripsi Umum ………………………………………………...12
1. Gambaran Umum Instansi....………………………………….13
2. Struktur Organisasi....…………………………………………15
B. Deskripsi Khusus………………………………………………..16
1. Program dan Kegiatan Saat Ini ……………………………….16
2. Role Model …………………………………………………...17
BAB III RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT
YANG DIHARAPKAN……………………………………………...18
A. RANCANGAN AKTUALISASI …………………………………….19
B. JADWAL RENCANA AKTUALISASI……………………..………26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
5
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
6
jaminan kesehatan. Yang pertama jaminan pasien kecelakan lalu lintas
ganda. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang adanya Jasa
Raharja yang bertanggung jawab dalam memberikan santunan terhadap
pasien kecelakaan lalu lintas. Yang kedua kurangnya informasi dari
jaminan Kesehatan yaitu BPJS tentang denda rawatan bagi pasien yang
menunggak premi, dalam kurun waktu 45 hari setelah status kepesertaan
diaktifkan peserta menggunakan pelayanan rawat inap maka pserta harus
membayar lima parsen dari biaya diagnosa awal dikalikan jumlah
tertunggak. Tidak hanya ditemukan masalah kurangnya informasi yang
didapatkan pasien dan keluarga, tapi juga sering ditemukan masi
kurangmya pengetahuan petugas terhadap SEP ganda, dimana pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan lebih dari sekali dalam sehari. Sehingga
menghambat proses pada klaim BPJS.
B. Identifikasi Isu
Pembuatan rancangan aktualisasi ini diawali dengan
mengidentifikasi isu yang ditemukan penulis di unit asal penulis yaitu di
RSUD Pariaman.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di identifikasi isu
pada Pendaftaran IGD dan Rawat Inap di RSUD Pariaman sebagai
berikut :
7
1. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang
prosedur pengurusan berkas klaim Jasa Rarja pasien
kecelakaan lalu lintas ganda di RSUD Pariaman.
Isu ini adalah isu yang dipilih dan dijadikan sebagai
permasalahan di Pendaftaran IGD dan Rawat Inap karena
kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang prosedur
pengurusan berkas klaim jasa raharja terhadap korban kecelakaan
lalu lintas ganda dijalan raya. Yang tidak ditanggung Jasa Raharja
adalah korban kecelakaan tunggal yang mengendarai kendaraan
pribadi, sedangkan angkutan umum yang mengalami kecelakaan
tetap mendapat santunan. Dan untuk korban tabrak lari petugas
Jasa Raharja akan mengecek laporan kepolisian serta melakukan
survei dilokasi kejadian. Apabila benar tabrak lari maka dapat
dijamin oleh Jasa Raharja jika hasil survei tempat kejadian
dinyatakan tunggal maka sesuai Undang – Undang No. 34 Tahun
1964 tidak terjamin oleh jasa raharja. Khusus untuk kecelakaan
tunggal ditanggung oleh BPJS dengan syarat kecelakaan lalu
lintas tunggal itu tidak termasuk kategori kecelakaan kerja.
Mengingat polisi lalu lintas yang berwenang menentukan
kategori suatu laka lantas, maka untuk membuktikan laka lantas itu
termasuk kategori tunggal atau ganda, PT.Jasa Raharja dan BPJS
Kehesatan membutuhkan dokumen Laporan Kepolisian.
Berdasarkan PMK Nomor 141/PMK.02/2018, Jasa Raharja
merupakan penjamin pertama bagi laka lantas ganda sesuai
ketentuan nilai santunan sesuai regulasi. Sedangkan BPJS
Kesehatan merupakan penjamin kedua, dari batas maksimal plafon
sampai total biaya pengobatan korban.adapun ketentuan jaminan
oleh jasa raharja adalah sampai Rp. 20 juta apabila korban laka
lantas ganda membutuh kan biaya perawatan diatas itu dan korban
adalah peserta BPJS maka BPJS Kesehatan yang akan
menanggungnya. Jika korban bukan peserta BPJS otomatis BPJS
Kesehatan tidak bisa menanggung sisanya. Oleh sebab itu, rumah
8
sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan perlu memberikan
pelayanan maksimal yang bertujuan untuk mempercepat
memberikan informasi kepada Pasien/Keluarga dalam prosedur
pengurusan berkas klaim kecelakaan laka lantas ganda dengan cara
memberikan informasi melalui media Benner. Hal ini bertujuan
Pasien/Keluarga bisa memperoleh informasi secara jelas. Isu ini
terkait dengan mata ajar pelatihan yaitu SMART ASN.
9
menggunakan salah satu metode yaitu USG (Urgency, Seriousness,
Growth)
Metode USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan
prioritas isu yang harus di selesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat
urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menggunakan skala
likert ( 5-4-3-2-1). Sehingga mendapatkan penampatan isu yang tepat.
1. Urgency, dilihat dari seberapa mendesaknya isu tersebut harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
2. Seriousness, dilihat dari seberapa seriusnya isu tersebut harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
3. Growth, dilihat dari seberapa cepat pertumbuhan isu tersebut jika tidak
ditangani dengan segera.
Nilai
No. Identifikasi Isu Total Ranking
U S G
Kurangnya pengetahuan pasien 4 5 4 13 I
dan keluarga tentang prosedur
pengurusan berkas klaim Jasa
Raharja pasien kecelakaan lalu
lintas ganda di RSUD
Pariaman.
Kurangnya informasi tentang 4 4 3 11 II
denda rawatan bagi pasien bpjs
yang menunggak premi di
RSUD Pariaman.
1. Masih kurangnya pengetahuan 3 4 3 10 III
petugas pendaftaran tentang
SEP ganda sebagai
kelengkapan berkas klaim di
RSUD Pariaman
10
1 : Sangat kecil
Dari hasil analisis di atas, maka isu yang diangkat adalah Kurangnya
pengetahuan pasien dan keluarga tentang prosedur pengurusan berkas
klaim Jasa Raharja pasien kecelakaan lalu lintas ganda di Rumah Sakit
Umum Daerah Pariaman. Alasan pengambilan isu ini agar lebih memberikan
informasi yang jelas tentang prosedur pengurusan klaim jasa raharja untuk pasien
laka lantas ganda. Isu yang terpilih diatas berkaitan dengan mata pelatihan yaitu
SMART ASN dan Manajemen ASN.
11
BAB II
DESKRIPSI LOKUS
A. Deskripsi Umum
1. Gambaran Umum Instansi
RSUD Pariaman berawal dari balai Pengobatan yang berdiri tahun
1951 dan terletak di gelombang dengan tenaga kesehatan 1 orang
Mantri. Pada tahun 1953/1954 Balai Pengobatan dirubah menjadi
Rumah Sakit yang terletak di Kampung Nieh dan dipimpin oleh dokter
A. Ricci dari Italia.Pada tahun 1955 Rumah Sakit pindah ke Kampung
Baru, dipimpin oleh Inspektur Kesehatan yaitu Dokter Ricci. Tahun
1960 dokter Ricci diganti oleh Dokter Basyarudin dibantu oleh dokter
H. Arifin.Pada saat ini ruangan perawatan ada 2 bangsal yaitu bangsal
pria dan bangsal wanita untuk semua jenis penyakit.Tahun 1965 dokter
Basyaruddin diganti oleh dokter Leu Ciong Tek.Pada tahun 1967 dokter
Liu digantikan oleh dokter Hirawan Supran yang dibantu oleh dokter
Khaidir Isya.Pada saat ini rumah sakit dan Dinas Kesehatan masih
bergabung.
Tahun 1969 RSUD Pariaman dipimpin oleh dokter Khaidir Isya
yang dibantu oleh dokter Asrida yang kemudian digantikan oleh dokter
H. Asnir.Tahun 1973 Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan berpisah
dengan lokasi yang berdampingan. Pada tahun 1977-1983 dipimpin
oleh dr.Yasnil Rumah Sakit sudah terpisah dengan dinas kesehatan
berdasarkan SK Menkes RI No. 134/Menkes/SK/LU/1978 RSUD
Pariaman menjadi Rumah Sakit kelas D. Pada tahun 1984-1989
dipimpin oleh dokter Mushar, Rumah Sakit ini resmi menjadi rumah
sakit Tipe C berdasarkan SK Menkes RI No.233/ Menkes/ SK/IV/1983
diresmikan menjadi RSU Pariaman tanggal 12 November 1984 oleh
menteri kesehatan dr Suarjono Suryaningrat Sp.OG. Pada saat ini
ditambah gedung untuk rawat inap dan penambahan alat-alat medis
modern seperti Rontgen.1989-1996 dipimpin oleh dr.Nurdin HS dengan
kelas tipe C.
12
Pada 1996-2004 dipimpin oleh dr. Zachlul Adly M.Kes. Tahun
2004-2008 dipimpin drg. Rahmat Syah Mansur, M.Kes. Tahun 2008-
2010 RSU Pariaman dipimpin dr. Asmaliza, M.Kes. Tahun 2010 nama
RSU pariaman berubah menjadi RSUD Pariaman sesuai dengan perda
nomor 6/2010. Pada 2010-2011 RSUD Pariaman dipimpin oleh dr
H.Syahrial Haroes, Sp.M. Tahun 2011-2015 RSUD Pariaman dipimpin
oleh dr. Lila Yanwar, MARS dengan kelas tipe C. Tahun 2015 s/d
Sekarang RSUD Pariaman dipimpin oleh dr. Indria velutina. RSUD
Pariaman ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas B berdasarkan
Keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor 445-304-2015
tentang izin operasional penyelenggaraan Rumah Sakit kelas B Rumah
Sakit Pariaman di Kota Pariaman pada Maret 2016.
13
Misi :
Meningkatkan Mutu Pelayanan kesehatan rujukan.
Meningkatkan tingkat Kemandirian Rumah Sakit.
3. Tugas Pokok dan Fungsi
Dibawah ini adalah Tugas pokok fungsi dari Rumah sakit, yaitu :
Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis
Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian
pelayanan kesehatan
Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan
14
4. Struktur Organisasi
15
B. Deskripsi Khusus
1. Program dan Kegiatan Saat Ini
Berdasarkan isu yang telah penulis tetapkan yaitu Kurangnya pengetahuan pasien dan
keluarga tentang prosedur pengurusan berkas klaim Jasa Raharja pasien kecelakan lalu
lintas ganda di Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman. Sehingga bentuk pemecahan
masalah dari isu adalah dengan memberikan informasi pada pasien dan keluarga untuk
16
10. Mengisi buku registrasi pendaftaran pasien rawat inap melalui
pencatatan/registrasi pasien
2. Role Model
Sosok Role Model merupakan seseorang yang sikap dan perilakunya dapat
menggambarkan sosok pegawai yang ideal, memiliki karakter kepribadian dan
kompetensi yang dibutuhkan di tempat kerja sehingga layak untuk dijadikan
teladan.
Kepala Seksi Pelayanan RSUD Pariaman bernama Ns. Rahmawati, S. Kep
merupakan seorang pimpinan yang sangat disiplin, profesional, dan memiliki
integritas yang tinggi dalam menjalankan pekerjaannya (Akuntabel). Oleh sebab
itu, penulis menjadikan beliau sebagai seorang Role Model. Ini terlihat dari sosok
Beliau yang ramah dan dapat berkomunikasi dengan baik terhadap atasan maupun
bawahannya (Harmonis dan Kolaboratif). Beliau selalu disiplin tepat waktu saat
masuk kantor dan mampu bertanggungjawab terhadap tugas yang telah
diamanahkan kepada Beliau dengan kualitas terbaik (Kompeten). Ibu Ns.
Rahmawati, S.Kep selalu mengutamakan kepentingan publik diatas kepentingan
pribadinya (Borerientasi Pelayanan), sehingga timbul rasa puas dengan
pelayanan yang Beliau berikan.
17
BAB III
RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN
A. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Pendaftaran IGD dan Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman
Identifikasi Isu : 1. Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang prosedur pengurusan berkas klaim Jasa
Raharja pasien laka lantas ganda di RSUD Pariaman.
2. Kurangnya informasi tentang denda rawatan bagi pasien bpjs yang menunggak premi di RSUD
Pariaman.
3. Masih kurangnya pengetahuan petugas pendaftarantentang SEP ganda sebagai kelengkapan
berkas klaim di RSUD Pariaman
Isu yang diangkat : Kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga tentang prosedur pengurusan berkas klaim Jasa
Raharja pasien laka lantas ganda di RSUD Pariaman.
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Prosedur Berkas Klaim Jasa Raharja Pasien Kecelakaan Lalu lintas Ganda dengan
cara membuat media informasi berupa Benner di Pendaftan IGD dan Rawat Inap Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Pariaman
18
Tahapan Kegiatan Keterkaitan Subtansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai
No Kegiatan Output/Hasil
Mata Pelatihan Visi Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1 Melapor dan Terlaksananya Kemampuan dalam Melakukan konsultasi Konsultasi dengan
meminta kegiatan memahami dengan mentor mentor terkait
dukungan kepada komunikasi pemanfaatan digital merupakan salah satu perencanaan kegiatan
mentor dengan mentor untuk berkomunikasi bentuk dari wujud misi dapat dilakukan
(SMART ASN) rumah sakit yang dengan musyawarah
1.1 Menghubungi dan Output : Saya menghubungi pertama yaitu untuk mengambil satu
membuat Foto mentor melalui chat via meningkatkan mutu keputusan dalam
kesepakatan untuk Screenshot WA Whatsapp pelayanan Kesehatan mendorong komitmen
bertemu dengan menggunakan kata- rujukan bersama demi
mentor kata yang sopan dan tercapainya kinerja
santun serta saya akan maksimal dan
peduli harmonis.
dengan memintanya
tidak pada saat jam
istirahat. (Harmonis)
19
1.2 Melakukan Output : Pada saat menemui
Pertemuan dengan Foto mentor saya
mentor memberitahukan
mendiskusikan beberapa gagasan
semua hal yang (Adaptif) isu yang ada
diperlukan lingkungan pekerjaan,
dengan alasan yang
jelas dan dengan alasan
yang dapat dipercaya
(Akuntabel) yang
mana isu tersebut
diharapkan dapat
meningkatkan kualitas
(Berorientasi
Pelayanan) kesehatan.
1.3 Konfirmasi hasil Output : Saya akan mencatat
diskusi dengan Notulen hasil ide-ide atau gagasan
mentor saran dari (Kolaboratif) yang
mentor diberikan oleh mentor
Foto demi terciptanya
komitmen (Loyal)
tindakan yang
maksimal untuk pasien
nantinya, serta
menghargai
(Harmonis) setiap
arahan yang diberikan
oleh mentor
20
2 Melapor dan Terlaksananya Kemampuan dalam Melakukan konsultasi Konsultasi dengan
meminta kegiatan memahami dengan kepala instansi kepala instansi rekam
dukungan kepada komunikasi pemanfaatan digital rekam medis medis terkait
kepala instansi dengan kepala (SMART ASN) merupakan salah satu perencanaan kegiatan
rekam medis instansi rekam bentuk dari wujud misi dapat dilakukan
medis rumah sakit yang dengan musyawarah
2.1 Menghubungi dan Output : Saya menghubungi pertama yaitu untuk mengambil satu
membuat Foto kepala instansi rekam meningkatkan mutu keputusan dalam
kesepakatan untuk medis melalui chat via pelayanan Kesehatan mendorong komitmen
bertemu dengan Whatsapp rujukan bersama demi
kepala instansi menggunakan kata- tercapainya kinerja
rekam medis kata yang sopan dan maksimal dan
santun serta saya akan harmonis
peduli
dengan memintanya
tidak pada saat jam
istirahat. (Harmonis)
21
2.2 Melakukan Output : Pada saat menemui
Pertemuan dengan Foto kepala instansi rekam
kepala instansi medis saya
rekam medis memberitahukan
mendiskusikan beberapa gagasan
semua hal yang (Adaptif) isu yang ada
diperlukan lingkungan pekerjaan,
dengan alasan yang
jelas dan dengan alasan
yang dapat dipercaya
(Akuntabel) yang
mana isu tersebut
diharapkan dapat
meningkatkan kualitas
(Berorientasi
Pelayanan) kesehatan.
2.3 Konfirmasi hasil Output : Saya akan mencatat
diskusi dengan Notulen hasil ide-ide atau gagasan
kepala instansi saran dari (Kolaboratif) yang
rekam medis kepala instansi diberikan oleh kepala
rekam medis instansi rekam medis
Foto demi terciptanya
komitmen (Loyal)
tindakan yang
maksimal untuk pasien
nantinya.
22
3 Melakukan Terlaksananya Menguasai Teknologi Membuat media Dalam menyiapkan
koordinasi dengan koordinasi dalam merancang informasi merupakan media kegiatan
pengurus klaim dengan desain informasi media salah satu bentuk dari aktualisasi diperlukan
Jasa Raharja di pengurus klaim benner (SMART ASN) wujud misi rumah sakit kesabaran agar
RSUD Pariaman jasa raharja yang kedua yaitu didapatkan hasil yang
untuk rancangan 3.1 Membuat Output: Dalam pembuatan meningkatkan tingkat maksimal dan
media informasi rancangan desain - desain media informasi saya kemandirian rumah berguna sehingga
prosedur informasi dengan rancangan juga akan menerima sakit. dapat bermanfaat bagi
pengurusan klaim media benner ide pengurus klaim jasa penerima penyuluhan
jasa raharja raharja (Kolaboratif)
dan memperhatikan
kualitas akhir dari
media tersebut.
(Berorientasi
Pelayanan).
3.2 Melakukan Output: Dalam melakukan
konsultasi dengan Foto diskusi bersama
mentor mengenai Catatan hasil mentor saya akan
rancangan desain diskusi bersikap sopan dan
media informasi bertutur kata santun
yang telah dibuat dalam menyampaikan
gagasan yang sudah
dibuat (Adaptif)
23
4 Melakukan Mencetak media Terlaksananya Mampu menyediakan Dengan dilakukannya edukasi dapat
percetakan benner informasi prosedur edukasi media informasi edukasi langsung dijadikan sebagai
informasi pengurusan klaim langsung dengan (SMART ASN) dengan pasien/keluarga sumber informasi
prosedur jasa raharja pasien/keluarga tentang prosedur yang berguna dan
pengurusan klaim tentang prosedur pengurusan klaim jasa bermanfaat bagi
jasa raharja pengurusan raharja dapat masyarakat
klaim jasa mewujudkan misi
raharja rumah sakit yaitu
4.1 edukasi langsung Output: Saya akan melakukan meningkatkan mutu
dengan Foto edukasi dengan pelayanan Kesehatan
pasien/keluarga Video tanggung jawab dan rujukan serta
serta meminta sesuai dengan meningkatkan tingkat
bantuan kepada informasi yang telah kemandirian rumah
teman sejawat disiapkan. sakit
untuk (Akuntabel).
mendokumentasik memperhatikan
annya kepuasan peserta
dalam tanya jawab
ketika penyuluhan
edukasi dalam sesi
tanya jawab.
(Berorientasi
Pelayanan)
24
5 Membuat laporan Terlaksananya Saya akan membuat Dengan mengevaluasi Dalam mengevaluasi
hasil aktualisasi kegiatan laporan hasil pelaksanaan kegiatan kegiatan aktualisasi
Aktualiasi aktualisasi dengan aktualisasi merupakan diperlukan kesabaran
jujur (Menajemen salah satu bentuk dari agar didapatkan hasil
ASN) misi rumah sakit yang yang maksimal
kedua yaitu
meningkatkan tingkat
kemandirian rumah
sakit
5.1 Mengevaluasi Output: Saya akan
hasil kegiatan Foto mengevaluasi kegiatan
aktualisasi yang Video aktualisai yang
telah dilaksanakan dilakukan dengan
cermat dan teliti
(akuntabel)
5.2 Membuat laporan Output: Saya akan membuat
hasil kegiatan Laporan hasil hasil kegiatan dengan
kegiatan jujur sesuai dengan
hasil yang didapat
(Akuntabel)
Tabel 2.1 Rancangan Aktualisasi
25
B. Jadwal Rencana Aktualisasi
Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
No Kegiatan
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5 Minggu 6
5
Membuat laporan hasil aktualisasi
26
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penulis Modul. (2019). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Analisis Isu
Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia.
Tim Penulis Modul. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : SMART ASN.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penulis Modul. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Berorientasi
Pelayanan. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penulis Modul. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Akuntabel.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penulis Modul. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kompeten.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penulis Modul. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Harmonis.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penulis Modul. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Loyal. Jakarta :
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penulis Modul. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Adaptif.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Penulis Modul. (2021). Modul Pelatihan Dasar Calon PNS : Kolaboratif.
Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
27