Anda di halaman 1dari 34

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

“OPTIMALISASI PEMAHAMAN KELUARGA PASIEN DALAM MENCEGAH


INFEKSI NOSOKOMIAL MELALUI HAND HYGIEN DI RUANGAN RAWAT INAP
JANTUNG DAN MATA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN
(RSUD PARIAMAN)”

DISUSUN OLEH :
Ns. LIA PERTIWI, S.Kep

NIP. 198612132020122006

COACH:
Dr. Hj. Suhelmi Helia, M.Si

NIP. 196407251995032001

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN XXV
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI SUMATERA BARAT
2021
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI - NILAI DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

NAMA : Ns. Lia Pertiwi, S. Kep


NIP : 198612132020122006
NDH : 29
JABATAN : Perawat Ahli Pertama
INSTANSI : RSUD Pariaman

JUDUL RANCANGAN AKTUALISASI

“Optimalisasi Pemahaman Keluarga Pasien dalam Mencegah Infeksi


Nosokomial Melalui Hand Hygien Di Ruangan Rawat Inap Jantung dan
Mata Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman (RSUD Pariaman)”

Disetujui untuk disampaikan pada Evaluasi Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan
XXV dilaksanakan pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Provinsi Sumatera Barat

Padang, 7 Juli 2021


Diajukan Oleh,

Ns. Lia Pertiwi, S. Kep


NIP. 19861213 202012 2 006

Menyetujui,
Coach Mentor

Dr. Hj. Suhelmi Helia, M.Si Ns. Yalinda, M. Kep


NIP. 196407251995032001 NIP. 19710916 200604 2 005

i
BERITA ACARA

SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI


PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN XXV
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Pada hari ini Rabu tanggal Tujuh bulan Juli tahun Dua ribu dua puluh satu
jam 11.00 wib bertempat di BPSDM Provinsi Sumatera Barat telah
diseminarkan Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
Angkatan XXVTahun 2021.

JUDUL : “Optimalisasi Pemahaman Keluarga Pasien dalam


Mencegah Infeksi Nosokomial Melalui Hand Hygien
Di Ruangan Rawat Inap Jantung dan Mata Mata
Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman (RSUD
Pariaman)”

DISUSUN OLEH : Ns. Lia Pertiwi, S.Kep


NIP : 19861213 202012 2 006
NDH : 29
JABATAN : Perawat Ahli Pertama
INSTANSI : RSUD Pariaman

Demikian berita acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya

Disetujui oleh, Diajukan oleh,


Coach Peserta

Dr. Hj. Suhelmi Helia, M.Si Ns. Lia Pertiwi, S.Kep


NIP. 196407251995032001 NIP. 19861213 202012 2 006

Diketahui,

Penguji/Narasumber Mentor

Bustami, S.Sos Ns. Yalinda, M.Kep


NIP. 19670518 199006 1 001 NIP. 19710916 200604 2 005

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN RANCANGAN AKTUALISASI.......................i
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI...................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Identifikasi Isu..............................................................................3
C. Perumusan dan Penetapan Isu.......................................................5
BAB II DESKRIPSI LOKUS..........................................................................7
A. Deskripsi Umum...........................................................................7
1. Gambaran Umum Instansi........................................................7
2. Visi dan Misi.............................................................................9
3. Tugas Pokok dan Fungsi...........................................................9
4. Struktur Organisasi..................................................................10
B. Deskripsi Khusus.........................................................................11
1. Program dan Kegiatan Saat Ini................................................11
2. Role Model...............................................................................12
BAB III RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN
DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN...........................................14
A. Rancangan Aktualisasi.................................................................14
B. Jadwal Rencana Aktualisasi.........................................................26
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................27

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Tabel Analisa Isu..............................................................................5

Tabel 2. Format Tabel Rancangan Aktualisasi.............................................15

Tabel 3. Jadwal Rencana Aktualisasi...........................................................26

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. RSUD Pariaman............................................................................8

Gambar 2. Struktur Organisasi RSUD Pariaman.........................................10

Gambar 3. Role Model.................................................................................12

v
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri


Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah sesuai yang diatur dalam Undang - Undang No 5 tahun
2014). Dalam UU ASN No. 5 tahun 2014 telah dijelaskan bahwa ASN
memiliki fungsi dan peran sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik serta perekat dan pemersatu bangsa. Dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya ASN harus memiliki dan mampu mengaktualisasikan nilai dasar
ASN, yaitu ANEKA yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi, serta memegang teguh nilai
ANEKA.

Dalam Pasal 34 ayat 7 Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017


tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil, ditetapkan Peraturan Lembaga
Administrasi Negara tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Pemerintah mewajibkan seluruh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk
mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) sebelum diangkat menjadi PNS.
Pendidikan dan pelatihan dasar (Latsar) tersebut diatur dalam Peraturan
Lembaga Administrasi Negara (PERLAN No. 1 tahun 2021) yang
merupakan salah satu inovasi untuk menciptakan ASN yang bermutu.
Tujuan diselenggarakanya Pelatihan Dasar (Latsar) bagi Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) adalah untuk (1) membangun inetgritas moral dan
kejujuran, (2) membangun semangat motivasi, nasionalisme dan kebangsaan,
(3) membangun karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab
(4) memperkuat rasa nasionalisme bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)

Dalam Latsar ini calon ASN yang dilatih diberi materi tentang cara
menjadi ASN yang baik dengan memiliki dan menerapkan nilai-nilai dasar
profesi PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta peran kedudukan PNS dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu Manajemen ASN, Pelayanan

1
Publik dan Whole of Government (WoG). Latsar CPNS ini diadakan dengan
tujuan agar para peserta mampu menunjukan sikap - sikap profesionalisme ASN
dalam bekerja. Menunjukan sikap bela negara dan menginternalisasikan nilai-
nilai dasar ASN tersebut secara langsung ditempat kerja melalui agenda
Habituasi.

Penerapan aktualisasi ini dilaksanakan di Ruangan Rawat Inap


Jantung dan Mata Rumah Sakit Umum (RSUD) Pariaman. Ruangan Rawat
Inap Jantung dan Mata Rumah Sakit Umum (RSUD) Pariaman adalah ruangan
yang khusus merawat inap pasien dengan permasalahan terkait jantung dan
mata. Memiliki kapasitas 10 tempat tidur, rawat inap jantung dan mata
merawat pasien silih berganti. Keluarga yang datang berkunjung untuk
melihat kondisi pasien juga silih berganti. Namun, pada setiap kunjungan,
tampak keluarga pasien tidak menerapkan prinsip pencegahan dan
pengendalian infesi secara baik dan benar.

Kondisi ini memungkinkan terjadinya infeksi nosokomial.


Kurangnya penerapan ini mungkin disebabkan karena rendahnya
pemahaman keluarga terkait infeksi nosokomial dan cara pencegahanya.
Infeksi nosokomial adalah jenis infeksi silang yang menyebar di rumah sakit
dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Dalam dunia medis, kondisi ini
juga disebut sebagai Health-care associated infection (HAI) atau hospital-
acquired infections. Suatu infeksi dapat digolongkan sebagai nosokomial
apabila penularannya terjadi di rumah sakit. Infeksi nosokomial juga baru
menunjukkan gejala ketika pasien sudah keluar dari rumah sakit (WHO,
2020).

Menurut data dari World Health Organization (2020), rata-rata 8,7%


pasien yang dirawat di rumah sakit mengidap infeksi nosokomial. Artinya,
terdapat sekitar 1,4 juta orang di dunia yang mendapatkan infeksi dari rumah
sakit. Sementara itu, sebuah studi dari Asian Pacific Journal of Tropical
Biomedicine menunjukkan bahwa terdapat sekitar 7% kasus infeksi rumah
sakit di negara maju dan 10% di negara berkembang. Infeksi nosokomial ini
menjadi satu kondisi medis yang menjadi penyebab terbanyak kematian di
dunia. Infeksi nosokomial dapat menyerang siapa saja yang sedang
menjalani perawatan atau sehabis mengunjungi rumah sakit. Pekerja
2
kesehatan, pengunjung dan keluarga menjadi orang yang paling beresiko
tinggi tertular infeksi ini (Khan et al., 2017).

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan


Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 Jabatan Fungsional
Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan keperawatan
pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan khususnya pelaksanaan asuhan
keperawatan dan pengelolaan keperawatan. Sebagai pelaksana pemberi
asuhan keperawatan, salah satu fungsi perawat diantaranya melakukan upaya
peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada pasien/petugas/
pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi dan memberikan pendidikan
kesehatan kepada pasien, keluarga, maupun masyarakat terkait upaya
pencegahan infeksi.

Pendidikan Kesehatan merupakan suatu bentuk tindakan mandiri


keperawatan untuk membantu klien baik individu, kelompok, maupun
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya. Pendidikan kesehatan
dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan dan masalah kesehatan pasien. Saat
ini, telah ada media leaflet yang disiapkan oleh RS , namun optimalisasi
edukasi belum dilakukan sehingga pemahaman pengunjung dan keluarga
pasien khususnya ruangan rawat inap jantung dan mata terkait upaya
pencegahan infeksi masih sangat rendah sehingga butuh untuk dilakukan
optimalasi untuk meningkatkan pemahaman pengunjung dan keluarga terkait
hal ini.

Pengunjung dan keluarga pasien perlu memahami pentingnya upaya


pencegahan infeksi untuk mencegah terjadinya infeksi silang di RS. Salah
satu cara yang dapat diterapkan untuk mencegah infeksi silang ini adalah
dengan menerapkan Hand hygien secara benar. Oleh karena itu maka penulis
menyusun rancangan aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pemahaman
Keluarga Pasien dalam Mencegah Infeksi Nosokomial Melalui Hand
Hygien Di Ruangan Rawat Inap Jantung dan Mata RSUD Pariaman

3
B. Identifikasi Isu
Pembuatan rancangan aktualisasi ini diawali dengan mengidentifikasi isu yang
ditemukan penulis di ruangan rawat jantung dan mata RSUD Pariaman.
Rancangan aktualisasi yang dilakukan disesuaikan dengan Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) yang dimiliki pemulis tertuang dalam PERMENPAN RB NO
35 Tahun 2019 tentang Jabatan Fungsional Perawat.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di identifikasi isu pada Ruangan
Rawat Inap jantung dan mata RSUD Pariaman adalah sebagai berikut :

1. Belum Optimal Pemahaman Keluarga Pasien dalam Mencegah Infeksi


Nosokomial Melalui Hand Hygien Di Ruangan Rawat Inap Jantung dan
Mata RSUD Pariaman.

Pengambilan isu ini karena masih banyaknya keluarga pasien yang datang
berkunjung dan menjenguk pasien pada periode rawatan tanpa melakukan
handhygien sebelum masuk ke ruangan pasien. Kondisi ini akan memungkinkannya
terjadi infeksi silang pada pasien dan keluarga. Maka, optimalisai edukasi terkait
infeksi nosokomial dan cara mencegahnya dengan hand hygien yang benar adalah
penting untuk dilakukan. Isu ini berkaitan dengan kedudukan dan peran PNS
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Whole of Goverment

2. Belum optimalnya pelaksanaan pendokumentasian dangan tenik SBAR dan


TBAK pada catatan perkembangan pasien di ruangan rawat inap anak RSUD
Pariaman

Hal ini dikarenakan perawat langsung melaksanakan instruksi dokter kepada


pasien saat kondisi darurat dan hanya mencatatnya pada buku laporan pasien.
Kondisi ini menyebabkan informasi menjadi tidak sampai pada petugas jaga
berikuutnya dan beresiko terhadap keselamatan pasien. Isu ini berkaitan
dengan kedudukan dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia yaitu Manajemen ASN

3. Belum optimalnya pelaksanaan pengkajian ulang resiko jatuh pada pasien


rawat inap jantung dan Mata RSUD Pariaman

Resiko jatuh adalah kondisi yang menyebabkan pasien punya potensi untuk
jatuh. Perlu pengkajian ulang untuk mengoptimalkan pemantauan kondisi

4
resiko jatuh demi mencegah pasien mengalami permasalahan jatuh pada
periode rawatan. Isu ini berkaitan dengan dengan kedudukan dan peran PNS
dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Manajemen ASN.

C. Perumusan dan Penetapan Isu


Berdasarkan beberapa isu yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya,
maka perlu ditentukan isu utama atau isu pokok yang ada pada Ruangan
Rawat Inap Jantung dan Mata Rumah Sakit Umum Pariaman (RSUD
Pariaman) untuk segera ditemukan pemecahan isu. Dalam hal ini penentuan
isu utama perlu dilakukan suatu pengujian dengan menggunakan salah satu
metode yaitu USG (Urgency, Seriousness, Growth)
Metode USG adalah salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas
isu yang harus di selesaikan. Caranya dengan menentukan tingkat urgensi,
keseriusan, dan perkembangan isu dengan menggunakan skala likert ( 5-4-3-2-
1). Sehingga mendapatkan penempatan isu yang tepat.
• Urgency, dilihat dari seberapa mendesaknya isu tersebut harus
dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti.
• Seriousness, dilihat dari seberapa seriusnya isu tersebut harus
dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
• Growth, dilihat dari seberapa cepat pertumbuhan isu tersebut
jika tidak ditangani dengan segera.

Tabel 1. Tabel Analisa Isu

Nilai
No Identifikasi Isu Total Ranking
. U S G
1. Belum Optimal Pemahaman Keluarga 5 5 4 14 I
Pasien dalam Mencegah Infeksi
Nosokomial Melalui Hand Hygien Di
Ruangan Rawat Inap Jantung dan Mata
RSUD Pariaman
2. Belum optimalnya pelaksanaan 4 4 5 13 II
pendokumentasian dengan tenik SBAR dan
TBAK pada catatan perkembangan pasien
5
terintegrasi di ruangan rawat Di Ruangan
Rawat Inap Jantung dan Mata RSUD
Pariaman
3. Belum optimalnya pelaksanaan pengkajian 4 4 3 11 III
ulang resiko jatuh pada pasien rawat inap
jantung dan Mata RSUD Pariaman
Sumber : (Buku Pedoman Aktualisasi,2021)
Rentang Nilai Skala Likert:
5 : Sangat besar
4 : Besar
3 : Sedang
2 : Kecil
1 : Sangat kecil

Berdasarkan tabel analisa isu diatas maka isu yang terpilih sebagai
prioritas masalah utama yang akan diidentifikasi adalah Belum Optimal
Pemahaman Keluarga Pasien dalam Mencegah Infeksi Nosokomial
Melalui Hand Hygien Di Ruangan Rawat Inap Jantung dan Mata
RSUD Pariaman. Isu ini diangkat karena berdasarkan metode USG
mendapat nilai tertinggi sehingga diprioritaskan sebagai menjadi isu
utama.

Dalam penilaian Urgent (U) mendapat nilai sangat besar karena


dalam melakukan kunjungan pasien kerumah sakit, keluarga dan
pengunjung jarang sekali melakukan hand hygien. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa pemahaman dan kesadaran keluarga dan pengunjung
untuk mencegah infeksi nosokomial di lingkungan RS masih sangat
rendah. Pada penilaian Seriousness (S) mendapat nilai sangat besar karena
pencegahan penularan infeksi nosokomial dengan hand hygien secara
benar adalah hal penting untuk dilakukan. Selain untuk membantu pasien
agar tidak tertular, hand hygien dengan benar juga akan membantu
keluarga dan pengujung terbebas dari resiko infeksi yang ada di RS. Pada
penilaian Growth (G) mendapat nilai besar karena jika tidak ditatalaksana
maka pengunjung dan keluarga berpotensi menyebarkan infeksi pada

6
ruang dan lingkup yang lebih luas yaitu masyarakat . Pendekatan yang
relevan untuk memecahkan permasalahan tersebut adalah Whole of
Government.

7
BAB II
DESKRIPSI LOKUS

A. Deskripsi Umum
1. Gambaran Umum Instansi
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman adalah instansi
milik pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang bergerak dibidang
pelayanan kesehatan. RSUD Pariaman pada awal berdirinya adalah balai
Pengobatan yang berdiri tahun 1951 dan terletak di gelombang dengan
tenaga kesehatan 1 orang Mantri. Pada tahun 1953/1954 Balai
Pengobatan ini dirubah menjadi Rumah Sakit yang terletak di Kampung
Nieh dan dipimpin oleh dokter A. Ricci dari Italia. Pada tahun 1955
Rumah Sakit pindah ke Kampung Baru, dipimpin oleh Inspektur
Kesehatan yaitu Dokter Ricci. Tahun 1960 dokter Ricci diganti oleh
Dokter Basyarudin dibantu oleh dokter H. Arifin. Pada saat itu ruangan
perawatan ada 2 bangsal yaitu bangsal pria dan bangsal wanita untuk
semua jenis penyakit. Tahun 1965 dokter Basyaruddin diganti oleh dokter
Leu Ciong Tek. Pada tahun 1967 dokter Liu digantikan oleh dokter
Hirawan Supran yang dibantu oleh dokter Khaidir Isya. Pada saat ini
rumah sakit dan Dinas Kesehatan masih bergabung.

Tahun 1969 RSUD Pariaman dipimpin oleh dokter Khaidir Isya


yang dibantu oleh dokter Asrida yang kemudian digantikan oleh dokter
H. Asnir. Tahun 1973 Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan berpisah
dengan lokasi yang berdampingan. Pada tahun 1977-1983 dipimpin oleh
dr.Yasnil Rumah Sakit sudah terpisah dengan dinas kesehatan
berdasarkan SK Menkes RI No. 134/Menkes/SK/LU/1978 RSUD
Pariaman menjadi Rumah Sakit kelas D. Pada tahun 1984-1989 dipimpin
oleh dokter Mushar, Rumah Sakit ini resmi menjadi rumah sakit Tipe C
berdasarkan SK Menkes RI No.233/ Menkes/ SK/IV/1983 diresmikan
menjadi RSU Pariaman tanggal 12 November 1984 oleh menteri
kesehatan dr Suarjono Suryaningrat Sp.OG. Pada saat ini ditambah
gedung untuk rawat inap dan penambahan alat-alat medis modern seperti
Rontgen.1989-1996 dipimpin oleh dr.Nurdin HS dengan kelas tipe
8
Pada 1996-2004 dipimpin oleh dr. Zachlul Adly M.Kes. Tahun
2004-2008 dipimpin drg. Rahmat Syah Mansur, M.Kes. Tahun 2008-
2010 RSU Pariaman dipimpin dr. Asmaliza, M.Kes. Tahun 2010 nama
RSU pariaman berubah menjadi RSUD Pariaman sesuai dengan perda
nomor 6/2010. Pada 2010-2011 RSUD Pariaman dipimpin oleh dr
H.Syahrial Haroes, Sp.M. Tahun 2011-2015 RSUD Pariaman dipimpin
oleh dr. Lila Yanwar, MARS dengan kelas tipe C. Tahun 2015 s/d
Sekarang RSUD Pariaman dipimpin oleh dr. Indria velutina. RSUD
Pariaman ditetapkan sebagai Rumah Sakit kelas B berdasarkan
Keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor 445-304-2015
tentang izin operasional penyelenggaraan Rumah Sakit kelas B Rumah
Sakit Pariaman di Kota Pariaman pada Maret 2016.

Gambar 1 RSUD Pariaman

RSUD Pariaman terletak di pusat Kota Pariaman dengan


hamparan dataran rendah yang landai terletak di pantai barat Sumatera
dengan ketinggian antara 2 sampai dengan 35 meter di atas permukaan
laut dengan luas daratan 73,36 km² dengan panjang pantai ± 12,7 km
dan terletak 000 33’ 00” – 000 40’43” Lintang Selatan dan 100004’46”
– 100010’55” Bujur Timur.

9
2. Visi dan Misi

Visi :
“Rumah Sakit Regional yang berstandar internasional dengan nilai islami.”
Misi :
a) Meningkatkan Mutu Pelayanan kesehatan rujukan.
b) Meningkatkan tingkat Kemandirian Rumah Sakit.

3. Tugas Pokok dan Fungsi


Dibawah ini adalah Tugas pokok fungsi dari Rumah sakit, yaitu :
a) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
b) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis
c) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian
pelayanan kesehatan
d) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan

10
4. Struktur Organisasi

Gambar 2. Struktur Organisasi Rumah Sakit Umum


Daerah Pariaman

10
B. Deskripsi Khusus
1. Program dan Kegiatan Saat Ini
Pada saat ini saya ditempatkan sebagai Perawat Ahli Pertama di
Ruangan Rawat Inap Jantung dan Mata Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Pariaman. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indonesia Nomor 35 Tahun
2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat dan Angka Kreditnya
dijelaskan bahwa tugas dari seorang Perawat Ahli Pertama Gol IIIA
adalah:
a. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan dasar pada individu
b. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
c. Merumuskan prioritas diagnosa keperawatan
d. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu
e. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan
f. Melakukan perawatan luka
g. Melakukan pendidikan kesehatan kepada individu
h. Melakukan pemenuhan oksigenasi kompleks
i. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi
j. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan mobilisasi
k. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan kebersihan
diri
l. Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan eliminasi
m. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan penyakit
menular
n. Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman dan
pengaturan suhu tubuh
o. Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar pada
pasien/petugas/pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi
p. Melaksanakan manajemen surveilans Hais sebagai upaya pengawasan
resiko infeksi dalam upaya preventif pada pelayanan keperawatan
q. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu
11
r. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan

Adapun Rancangan kegiatan selama habituasi yang akan saya


laksanakan mulai dari tanggal 12 Juli – 03 September 2021 adalah:
1. Konsultasi dengan mentor terkait draf materi media edukasi serta
rencana pelaksanaan aktualisasi dan habituasi.
2. Melakukan koordinasi dengan tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit
(PKRS) RSUD Pariaman
3. Membuat desain leaflet, dan banner terkait infeksi nosokomial dan
prosedur handhygien dengan benar.

4. Melakukan pencetakan leaflet dan banner


5. Memberitahukan dan meminta saran mentor dan tim PKRS terkait
media komunikasi edukasi yang telah dibuat
6. Melakukan edukasi kepada keluarga pasien menggunakan media
komunikasi leaflet, dan banner
7. Monitoring, evaluasi, dan pelaporan

2. Role Model

Gambar 3. Role Model

Role model merupakan seseorang yang menjadi panutan, sikap dan


perilakunya dapat menggambarkan sosok pegawai yang ideal, memiliki
karakter kepribadian dan kompetensi yang dibutuhkan ditempat kerja,
13
sehingga layak untuk dijadikan teladan dalam melaksanakan suatu
tindakan atau sikap ke arah yang lebih baik dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsi sebagai ASN.
Ibu Ns.Yalinda, M.Kep adalah seorang Role model bagi penulis.
Beliau lahir pada tanggal 16 September 1971 dan saat ini bertugas sebagai
Kepala Seksi Keperawatan di RSUD Pariaman. Beliau merupakan seorang
pemimpin yang sangat disiplin (Akuntabilitas) dan professional (Etika
Publik) dalam bekerja, dan memiliki integritas (Nasionalisme) yang
tinggi dalam melakukan pekerjaannya. Hal ini terlihat dari sosok beliau
yang ramah (Etika Publik) dan bersikap baik kepada atasan maupun
bawahannya. Beliau selalu disiplin (Anti Korupsi) saat masuk kantor dan
mampu bertanggung jawab (Akuntabilitas) terhadap tugas yang telah
diamanahkan kepada beliau.

14
BAB III

RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN

3. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : Ruangan Rawat Inap Jantung dan Mata Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pariaman

Identifikasi Isu : 1. Belum Optimalnya Pemahaman Keluarga Pasien dalam Mencegah Infeksi Nosokomial
Melalui Hand Hygien Di Ruangan Rawat Inap Jantung dan Mata RSUD Pariaman
2. Belum optimalnya pelaksanaan pendokumentasian dengan tenik SBAR dan TBAK pada
catatan perkembangan pasien terintegrasi di ruangan rawat Di Ruangan Rawat Inap
Jantung dan Mata RSUD Pariaman
3. Belum optimalnya pelaksanaan pengkajian ulang resiko jatuh pada pasien rawat inap
jantung dan Mata RSUD Pariaman

Isu yang diangkat : Belum Optimal Pemahaman Keluarga Pasien dalam Mencegah Infeksi Nosokomial Melalui
Hand Hygien Di Ruangan Rawat Inap Jantung dan Mata RSUD Pariaman

Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Pemahaman Keluarga Pasien dalam Mencegah Infeksi Nosokomial Melalui
Hand Hygien Di Ruangan Rawat Inap Jantung dan Mata RSUD Pariaman

14
Tabel 2. Format Tabel Rancangan Aktualisasi

Tahapan Keterkaitan Kontribusi terhadap visi, Penguatan


No Kegiatan Kegiatan Hasil/ Output substansi mata Misi organisasi nilai
pelatihan organisasi
1. Konsultasi dengan Terlaksananya Whole Of Konsultasi dengan mentor
mentor terkait draf konsultasi dengan Goverment untuk rencana pelaksanaan
materi media mentor. aktualisasi dengan
edukasi serta Optimalisasi Pemahaman
rencana Keluarga Pasien dalam
pelaksanaan Mencegah Infeksi
aktualisasi dan Nosokomial Melalui Hand
habituasi Hygien Di Ruangan Rawat
Inap Jantung dan Mata RSUD
Pariaman sesuai dengan misi
pertama RSUD Pariaman
yaitu Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Rujukan.
1) Membuat Foto screenshoot Dalam membuat janji
janji dengan whatsapp dengan mentor, saya
mentor akan menerapkan nilai
efektif dengan
menggunakan aplikasi
whatsapp (Komitmen
Mutu)

15
2) Menemui - Foto Saat saya menemui
mentor - Video mentor, saya akan
sopan dengan
menggunakan baju
dinas yang lengkap
(Etika Publik)
3) Melakukan - Foto Dalam menyampaikan
konsultasi - Video rancangan aktualisasi
terkait - draf materi saya akan
materi media media edukasi berdiskusi dengan
edukasi serta schedule mengkonsultasikan
rencana kegiatan catatan schedule dan draf
pelaksanaan konsultasi materi media edukasi.
aktualisasi (Nasionalisme)
dan
habituasi
4) Membuat - Foto Saat membuat notulensi
notulen - Notulensi konsultasi, saya akan
konsultasi - Lembar jujur dengan mencatat
Persetujuan Mentor sesuai arahan yang
diberikan mentor, tanpa
menambah dan
menguranginya (Anti
korupsi) serta
menghormati
saran yang
diberikan oleh
mentor (Etika
Publik)
2. Melakukan Terlaksananya Whole Of Koordinasi dengan tim
koordinasi dengan koordinasi dengan tim Goverment Promosi Kesehatan Rumah
16
tim Promosi Promosi Kesehatan Sakit (PKRS) untuk
Kesehatan Rumah Rumah Sakit (PKRS) membicarakan tentang
Sakit (PKRS) pembuatan laeflet dan
banner terkait pasien safety
yaitu pencegahan infeksi
nosokomial dengan
handhygien sesuai dengan
pencapaian misi pertama
RSUD Pariaman yaitu
Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Rujukan.
1) Membuat Foto screenshoot Dalam membuat janji
janji dengan whatsapp dengan tim PKRS,
tim Promosi saya akan efektif
Kesehatan dengan menghubungi
Rumah Sakit melalui pesan
(PKRS) whatsapp (Komitmen
Mutu)
2) Menemui Tim - Foto Saat menemui tim
Promosi - Video PKRS saya akan
Kesehatan disiplin dengan
Rumah Sakit datang tepat waktu
PKRS (Anti Korupsi) dan
berpakaian yang sopan
(Etika publik)

3) Menyampai - Foto Dalam menyampaikan


kan rencana - Video draf materi draf materi media
aktualisasi infeksi nosokomial edukasi aktualisasi,
draf materi dan hand hygien saya akan santun
17
dalam bersikap dan
bertutur kata yang
baik (Etika Publik)
4) Meminta saran - Foto Dalam meminta saran
dari tim Promosi - Video tim Promosi
Kesehatan Rumah - Catatan saran- Kesehatan Rumah
Sakit (PKRS) saran Sakit (PKRS), saya
akan menghargai
dengan tidak
memotong
pembicaraannya
(Etika Publik)
saya akan
mendengarkan
saran dan
melaksanakan
saran yang
diberikan secara
bertanggung
jawab
(Akuntabilitas)
3. Membuat desain Tersedianya desain Pelayanan Publik Kegiatan membuat rancangan
leaflet dan banner leaflet dan banner edukasi berupa leaflet dan
terkait infeksi banner
nosokomial dan sebagai bentuk pencapaian
hand hygien misi pertama RSUD
Pariaman yaitu
Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Rujukan.
1) Mencari dan - Foto Saya akan mencari
18
mengumpulka n - Video dan mengumpulkan
materi tentang - Tersedianya bahan data infeksi
infeksi infeksi nosokomial nosokomial dan
nosokomial dan dan hand hygien hand hygien secara
hand hygien sesuai dengan bertanggung jawab
saran mentor dan dengan
tim Promosi mencantumkan
Kesehatan Rumah sumbernya
Sakit (PKRS) (Akuntabilitas)
2) Mencari referensi - Foto Dalam mencari
media edukasi - Video referensi di internet,
banner dan leaflet - Tersedianya saya akan efektif dan
yang menarik referensi edukasi kreatif dengan mencari
tentang infeksi yang menarik berbagai macam video
nosokomial dan yang menarik
handhygien (Komitmen Mutu)
dengan benar.
3) Mempelajari dan - Foto Saya akan mempelajari
memahami materi - Video dan memahami materi
terkait infeksi - Catatan diskusi dengan cara berdiskusi
nosokomial dan serta saran dari dengan KARU dan
handhygien karu dan teman teman sejawat
sejawat mengenai infeksi
nosokomial dan
handhygien
(Nasionalisme).
4) Merancang dan - Foto Saat membuat
membuat desain - Catatan rancangan, saya akan
media edukasi tulisan tangan bekerja keras dengan
berupa banner - Tersedianya membuat leaflet dan
dan leaflet desain leaflet dan banner yang mudah
19
banner dipahami oleh orang
lain (Anti
Korupsi) dan akan
kreatif serta
inovatif dalam
membuat
background yang
menarik (Komitmen
Mutu)

4. Melakukan Tersedianya media Pelayanan Publik Dengan adanya media


pencetakan leaflet edukasi berupa leaflet komunikasi edukasi berupa
dan banner dan banner leaflet dan banner terkait
infeksi nosokomial dan
handhygien dengan baik dan
benar akan berkonstribusi
terhadap pencapaian misi
pertama RSUD Pariaman
yaitu Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Rujukan.

20
1) Mencari - Foto Saat mencari
percetakan untuk - Mendapatkan percetakan untuk
membuat banner tempat percetakan membuat banner, saya
infeksi leaflet dan banner akan cermat dengan
nosokomial dan memilih tempat
handhygien percetakan yang bagus
(Etika publik)
2) Berdiskusi dengan - Foto Saya saat berdiskusi
petugas - Video dengan petugas
percetakan untuk percetakan saya akan
membuat banner bermusyawarah
infeksi tentang ketentuan
nosokomial dan ukuran banner,
handhygien kesepakatan kapan
banner selesai dan
bisa dijemput
(Nasionalisme)
3) Menjemput Hasil - Foto Saya akan disiplin
percetakan - Media edukasi dengan menjemput
banner dan leaflet leaflet dan Banner banner tepat waktu
sesuai dengan waktu
yang telah disepakati
(Anti korupsi)

5 Memberitahukan Tersedianya saran Whole Of Goverment Dengan adanya media


dan meminta dan persetujuan komunikasi edukasi berupa
saran mentor dan mentor dan tim PKRS leaflet dan banner terkait
tim PKRS terkait tentang media infeksi nosokomial dan
media komunikasi komunikasi yang handhygien dengan baik dan
edukasi yang telah telah dibuat dan akan benar akan berkonstribusi
dibuat digunakan terhadap pencapaian misi
21
pertama RSUD Pariaman
yaitu Meningkatkan Mutu
Pelayanan Kesehatan
Rujukan.
1) Menemui mentor - Foto Saat menemui mentor
- Video saya akan sopan
dengan menggunakan
pakai dinas lengkap
(Etika Publik)

2) Mendiskusikan - Foto Saat mendiskusikan


media komunikasi - Video media komunikasi
edukasi yang telah - Catatan saran dengan mentor saya
dibuat mentor akan menghargai
saran dan kritikan
yang diberikan oleh
mentor
(Nasionalisme)
3) Menemui tim - Foto Saat menemui tim
PKRS - Video PKRS saya akan
disiplin dengan
datang sesuai waktu
yang telah disepakati
(Anti Korupsi)

4) Mendiskusikan - Foto Saat mendiskusikan


media komunikasi - Video hasil pembuatan
edukasi yang telah - Catatan saran media komunikasi
dibuat PKRS edukasi dengan tim
PKRS saya akan
22
tanggung jawab
dengan hasil media
edukasi yang telah
dibuat
(Akuntabilitas)
6. Melakukan Terlaksananya Pelayanan Publik Kegiatan edukasi dengan
edukasi kepada edukasi kepada media komunikasi bentuk
keluarga pasien keluarga tentang pencapaian misi pertama
menggunakan infeksi nosokomial RSUD Pariaman yaitu
media komunikasi dan hand hygine Meningkatkan Mutu
leaflet dan banner dengan baik dan benar Pelayanan Kesehatan
menggunakan media Rujukan.
komunikasi leaflet
dan banner
1) Melakukan - Foto Saat melakukan
edukasi kepada - Video edukasi kepada
keluarga pasien pasien, saya akan
menggunakan ramah dalam
media komunikasi menyampaikannya
(Etika Publik )

2) Memberikan - Foto Dalam memberikan


leaflet edukasi - Video Keluarga leaflet kepada
kepada keluarga pasien menerima keluarga pasien saya
pasien media edukasi akan efektif dengan
berupa leaflet menggunakan media
dan/atau banner whatsapp untuk
mengirim leaflet
kepada keluarga
pasien (Komitmen
Mutu)
23
3) Melakukan - Foto Dalam melakukan
pemasangan - Video pemasangan banner
Banner saya akan
berkoordinasi
dengan KARU ranap
instalasi jantung dan
mata
(Nasionalisme)
7 Monitoring, - Terjadinya Pelayanan Publik Kegiatan monitoring dan
evaluasi, dan Peningkatan evaluasi merupakan bentuk
pelaporan pemahaman pencapaian misi pertama
keluarga pasien RSUD Pariaman yaitu
terhadap infeksi Meningkatkan Mutu
nosokomial dan Pelayanan Kesehatan
handhygien Rujukan.
secara tepat dan
benar
- Terlaksananya
evaluasi

1) Mengamati - Foto Saat mengamati


perubahan - Video perubahan
pemahaman - Lembar pemahaman keluarga
keluarga pengamatan pasien saya akan
terhadap infeksi cermat dengan

24
nosokomial dan menggunakan lembar
handhygien pengamatan
secara tepat dan (Etika Publik)
benar

2) Membuat evaluasi - Rekap hasil Dalam membuat


kegiatan perbaikan evaluasi saya akan
- Hasil evaluasi jujur dengan tidak
menambah ataupun
mengurangi hasil
pengamatan (Anti
Korupsi)
3) Membuat laporan - Foto Saat membuat laporan
evaluasi - Laporan hasil evaluasi saya
akan berintegritas
dengan membuat
sesuai dengan
pedoman pembuatan
laporan
(Akuntabilitas)

25
4. Jadwal Rencana Aktualisasi
Tabel 3 Jadwal Rencana Aktualisasi
Rencana Pelaksanaan Aktualisasi
No. Kegiatan
Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
1. Konsultasi dengan
mentor terkait draf
materi media
edukasi serta
rencana pelaksanaan
aktualisasi dan
habituasi
2. Melakukan
koordinasi dengan
tim Promosi
Kesehatan Rumah
Sakit (PKRS)
3. Membuat desain
leaflet dan banner
terkait infeksi
nosokomial dan
handhygien secara
benar
4. Melakukan
pencetakan leaflet dan
banner
infeksi nosokomial
dan handhygien
5. Memberitahukan
dan meminta saran
mentor dan tim
PKRS terkait media
komunikasi
edukasi yang telah
dibuat
6. Melakukan edukasi
kepada keluarga
pasien menggunakan
media komunikasi,
leaflet dan
Banner

7. Monitoring,
evaluasi, dan
pelaporan
Sumber : (Buku Pedoman Aktualisasi,2021)
26
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 “Aparatur


Sipil Negara”.

Peraturan Pemerintah No. 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai


Negeri Sipil

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 tahun 2021 tentang


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Sumatera Barat :
BPSDM

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Indonesia Nomor 35 Tahun 2019 tentang jabatan
fungsional perawat

Steviani,Desirizta Sari.dkk. 2021. Buku Pedoman Aktualisasi Pelatihan


Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Sumatera Barat: Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Sumatera Barat

Khan, H. A., Baig, F. K., & Mehboob, R. (2017). Nosokomial infections:


Epidemiology, prevention, control and surveillance. Asian Pacific Journal
of Tropical Biomedicine, 7(5),
47882.https://doi.org/10.1016/j.apjtb.2017.01.019

WHO. (2020). Prevention of Hospital-Acquired Infection. Retrieved 14


December2020,from https://www.who.int/csr/resources/publications/drug
resist/en/whocdscsreph200212.pdf?ua=1

U.S. National Library of Medicine. (2020). Surgical wound infection –


treatment: MedlinePlus Medical Encyclopedia. Retrieved 14 December
2020, from https://medlineplus.gov/ency/article/007645.htm

Mayo Clinic. (2020). Urinary tract infection (UTI) – Symptoms and causes.
Retrieved 14 December 2020,
from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urinary-tract-
infection/symptoms-causes/syc-20353447

Profil RSUD Pariaman Tahun 2018

27

Anda mungkin juga menyukai