Anda di halaman 1dari 44

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

EFEKTIFITAS HIPNOSIS LIMA JARI TERHADAP PENURUNAN


TINGKAT KECEMASAN PASIEN HIPERTENSI
RUANGAN INTERNE RSUD AROSUKA
KABUPATEN SOLOK

DISUSUN OLEH:

Ns. MARIA VALENTINA SIBARANI, S.Kep


NIP. 19910422 202203 2 007

COACH:
Hj. Deviany, A.Ing, MM
NIP. 19630804 199003 2 003

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL


GOLONGAN III ANGKATAN I
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK

KERJASAMA DENGAN
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PROVINSI
SUMATERA BARAT
2022
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN


PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK

NAMA : Ns. Maria Valentina Sibarani,S.Kep


NIP : 19910422 202203 2 007
NDH : 19
JABATAN : Perawat Ahli Pertama
INSTANSI : RSUD Arosuka Kabupaten Solok

JUDUL RANCANGAN AKTUALISASI

“EFEKTIFITAS HIPNOSIS LIMA JARI TERHADAP PENURUNAN


TINGKAT KECEMASAN PASIEN HIPERTENSI
Di RUANGAN INTERNE RSUD AROSUKA
KABUPATEN SOLOK”

Disetujui untuk disampaikan pasca Seminar Rancangan Aktualisasi


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan I
Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok bekerja sama dengan
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi SumateraBarat

Solok,
Diajukan oleh,
Peserta

Ns. Maria Valentina Sibarani, S.Kep


NIP. 19910422 202203 2 007

Menyetujui

Coach Mentor

Hj.Deviany, A.Ing, MM Ns. Defni Susriweti, S.Kep. M.Kep


NIP. 19630804 199003 2 003 NIP. 19801229 200501 2 010

ii
BERITA ACARA

SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI PELATIHAN DASAR


CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL GOLONGAN II ANGKATAN I
DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK

Pada hari ini kamis, tanggal empat bulan Agustus tahun dua ribu dua puluh dua
pukul 08.00 waktu Indonesia barat bertempat di Kawasan Wisata Chinangkiak X
Koto Singkarak, telah diseminarkan Rancangan Aktualisasi Peserta Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Silpil Golongan III Angkatan I Tahun 2022.

Judul : Efektifitas Hipnosis Lima Jari Terhadap Penurunan


Tingkat Kecemasan Pasien Hipertensi Di Ruangan
Interne RSUD Arosuka Kabupaten Solok
Di Susun Oleh : Ns.Maria Valentina Sibarani, S.Kep
NIP : 19910422 202203 2 007
NDH : 19
JABATAN : Perawat Ahli Pertama
INSTANSI : RSUD Arosuka Kabupaten Solok

Demikian Berita Acara ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Disetujui Oleh, Diajukan Oleh,


Coach Peserta

Hj. Deviany, A.Ing, MM Ns.Maria Valentina Sibarani, S. Kep


NIP. 19630804 199003 2 003 NIP. 19910422 202203 2 007

Penguji/ Narasumber Mentor

Ir.Hj.Khairanti Khairanis, M.Si Ns. Defni Susriweti, S.Kep, M.Kep


NIP 19700325 199308 2 001 NIP.19801229 200501 2 010

iii
DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Rancangan Aktualisasi ................................................... ii


Berita Acara Seminar Rancangan Aktualisasi.................................................. iii
Daftar Isi........................................................................................................... iv
Daftar Gambar.................................................................................................. v
Daftar Tabel ..................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Identifikasi Isu..................................................................................... 3
C. Perumusan Masalah............................................................................. 4
BAB II DESKRIPSI LOKUS........................................................................ 7
A. Deskripsi Umum................................................................................... 7
1. Gambaran Umum Instansi ............................................................ 7
2. Struktur Organisasi........................................................................ 12
B. Deskripsi Khusus.................................................................................. 12
1. Program dan Kegiatan Saat Ini....................................................... 12
2. Role Model .................................................................................... 16
BAB III RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN DAN OUTPUT................ 18
A. Rancangan Aktualisasi.......................................................................... 18
B. Jadwal Rencana Aktualisasi................................................................. 35
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 37
Lampiran.......................................................................................................... 38

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 RSUD Arosuka....................................................................... 7


Gambar 2.2 Sejarah RSUD Arosuka........................................................... 10
Gambar 2.3 Struktur Organisasi RSUD Arosuka........................................ 11
Gambar 2.4 Role Model .............................................................................. 16

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Perumusan dan Penetapan Isu...................................................... 5


Tabel 1.2 Indikator Skor.............................................................................. 6
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Aktualisasi di RSUD Arosuka.................... 19
Tabel 3.2 Penyusunan Jadwal Rencana Aktualisasi................................. 34

vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Termuat dalam UU No.5 Tahun 2014 tentang ASN, Aparatur Sipil


Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja
pada instansi pemerintah. ASN memiliki tiga fungsi yakni sebagai
pelaksana kebijakan, pelayan publik, dan pemersatu bangsa. Dalam hal
pelaksana kebijakan, ASN dituntut untuk selalu berpedoman pada dasar
hukum, aturan, dan kebijakan yang telah dibuat demi mencapai tujuan
negara. Sebagai pelayan publik, ASN dituntut untuk selalu bekerja dengan
orientasi kinerja utama terletak kepada pelanggan. Sedangkan sebagai
pemersatu bangsa, ASN dituntut untuk selalu menjaga persatuan dan
kesatuan NKRI.
Berdasarkan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Nomor 13 Tahun 2011, Pendidikan dan Pelatihan Teknis yang
selanjutnya disebut Diklat Teknis adalah Diklat yang dilaksanakan untuk
memberikan pengetahuan dan/atau penguasaan keterampilan di bidang
tugas yang terkait dengan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sehingga
mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara profesional.
Sebelum menjadi ASN para calon ASN akan menjalani serangkaian
kegiatan diklat yang bertujuan untuk memperkenalkan, memahami dan
menerapkan perannya disertai dengan nilai-nilai dasar ASN yaitu
BerAKHLAK (Berorientasi pada pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Setelah mendapatkan status sebagai PNS yang sebelumnya adalah
CPNS, maka dalam menjalankan tugas di unit kerja manapun, sebagai
PNS wajib menggunakan sistem merit. Menurut Peraturan Pemerintah
Nomor 11 Tahun 2017 Tentang Manajemen PNS, sistem merit
merupakan kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada

vii
kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar tanpa
membedakan latar belakang politik, ras, warna kulit, agama, asal usul,
jenis kelamin. Status pernikahan, umur, dan kondisi kecacatan.
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat
sesuai dengan yang tercantum dalam UU No.24 Tahun 2009 tentang
rumah sakit. Sedangkan fasilitas adalah segala sesuatu hal yang
menyangkut sarana, prasarana maupun alat (baik alat medik maupun
nonmedik) yang dibutuhkan oleh rumah sakit dalam memberikan
pelayanan yang sebaik-baiknya bagi pasien, yang tujuannya untuk
mempersingkat hari rawat pasien. Salah satu fasilitas non medis yang bisa
diberikan seorang perawat adalah tindakan mandiri perawat.
Hampir semua pasien yang dirawat dan menjalani pengobatan serta
yang menjalani berbagai prosedur dan berbagai tindakan dapat
mengakibatkan ansietas. Begitu pula pada pasien hipertensi, hampir
semua pasien hipertensi mengalami ansietas (Dorothi,et al, 2020).
Ansietas dapat memicu terjadinya peningkatan adrenalin yang
berpengaruh pada aktivitas jantung yaitu terjadinya vasokonstriksi
pembuluh darah dan dapat meningkatkan tekanan darah (Yupan, et
al,2015). Salah satu masalah kesehatan yang dapat menyebabkan ansietas
adalah penyakit hipertensi dan aspek -aspek psikologis yang
menyertainya. Jika ansietas pada pasien tidak diatasi akan menghambat
proses penyembuhan (Harapan, 2005). Salah satu terapi yang dapat
menurunkan kecemasan adalah tindakan keperawatan mandiri dengan
pemberian terapi hipnotis lima jari (Syukri Mohd, 2017).
Pada penelitian Gracia dkk (2017), beliau mengatakan ada
hubungan yang signifikan antara tingkat kecemasan dengan hipertensi
yang dibuktikan dengan hasil uji chisquare ditemukan P=0,00. Hasil
pengamatan yang saya lakukan kurang lebih selama satu bulan di
ruangan interne RSUD Arosuka 8 dari 10 pasien hipertensi mengalami

viii
kecemasan yang ini akan berpengaruh terhadap peningkatan tekanan
darah dari pasien itu. Hal ini akan memperpanjang hari rawat pasien itu
sendiri. Berdasarkan latar belakang di atas penulis ingin membuat
rancangan aktualisasi dengan judul “Efektifitas Hipnosis Lima Jari
Terhadap Penurunan Tingkat Cemasan Pada Pasien Hipertensi”.

B. Identifikasi Isu

Penulis membuat rancangan aktualisasi ini diawali dengan


mengidentifikasi isu yang ditemukan pada masa orientasi di ruang rawat
Bedah RSUD Arosuka Kabupaten Solok. Identifikasi masalah
dilaksanakan berdasarkan isu dalam Manajemen ASN dan Pelayanan
Publik di Ruang Rawat Interne RSUD Arosuka Kabupaten Solok. Adapun
isu di Ruang Rawat Bedah RSUD Arosuka yang penulis temui selama 1
(satu) bulan masa pra Latsar adalah :
1. Tingginya Tingkat Kecemasan Pada Pasien Hipertensi
Deskripsi Isu:
Berdasarkan pengamatan selama kurang lebih 1 (satu) bulan berdinas
di Ruangan Interne RSUD Arosuka 40% adalah pasien hipertensi.
Dimana 8 dari 10 pasien hipertensi ini mengalami kecemasan yang
diakibatkan oleh penyakitnya. Biasanya untuk mengurangi kecemasan
pasien akan susah tidur, tekanan darah meningkat dan tidak selera
makan. Untuk mengatasi ini diruangan perawat berkolaborasi dengan
dokter memberikan terapi berupa obat-obatan. Belum pernah
dilakukannya intervensi mandiri selain obat-obatan. Hal ini
disebabkan karena tidak adanya fasilitas mendukung Tindakan
penyuluhan secara optimal dan diseminasi ilmu. Ini terkaiit dengan
pelayanan public dan Whole of Government.

Keterkaitan isu dengan agenda 3: Berhubungan dengan manajemen


ASN

ix
Dampak : Mengganggu kenyamanan

2. Kurang Optimalnya Komunikasi Terapeutik Pada Perawat Saat


Penerimaan Pasien Baru.
Deskripsi Isu:
Berdasarkan pengamatan selama kurang lebih 1 (satu) bulan berdinas
di Ruangan Interne RSUD Arosuka ditemukan kurang optimalnya
komunikasi terapeutik pada saat penerimaan pasien baru. Hal ini
disebabkan oleh rutinitas tugas perawat yang sangat banyak dan padat
serta monitoring langsung dari petugas. Hal ini bisa menyebabkan
keluarga pasien dan pasien tidak mengetahui aturan-aturan ruangan
yang berlaku. Ini terkait dengan pelayanan public.
Keterkaitan isu dengan agenda 3: Berhubungan dengan manajemen
ASN
Dampak : Mengganggu kenyamanan
3. Kurangnya penggunaan media penyuluhan dalam pelaksanaan
edukasi terintegrasi.
Deskripsi isu:
Berdasarkan pengamatan selama melakukan pelayanan, perawat
memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga hanya dengan bicara
tanapa menggunakan media seperti leaflet, lembar balik atau alat
peraga lainnya. Hal ini karena kurangya tersedianya fasilitas yang
mendukung secara optimal. Ini bisa menyebabkanpasien dan keluarga
sebagai peserta penyuluhan tdak mengerti dengan maksud dari
edukasi tersebut.
Keterkaitan isu dengan agenda 3: Berhubungan dengan manajemen
ASN
Dampak : Mengganggu kenyamanan

C. Perumusan dan Penutupan Isu

x
Berdasarkan beberapa isu yang telah dijelaskan diatas, makaperlu
ditentukan isu utama atau isu pokok yang ada di ruangan rawat inap Interne
RSUD Arosuka agar bisa menentukan gagasan pemecahan isu. Dalam hal
penetuan isu utama tersebut maka akan dilakukan tekhnik analisis kualitas isu
dengan menggunakan analisis USG (Urgency, Seriousness, Growth).
salah satu alat yang digunakan untuk menyusun urutan prioritas isu yang
akan diselesaikan. Berikut penjelasan USG:
1. Urgency : merupakan seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
2. Seriousness : seberapa serius isu itu harus dibahas, dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan.
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya.
Tabel 1.1
Analisis kualitas isu dengan menggunakan analisis USG
No Masalah Penilaian Total Rank
Kriteria Skor
U S G
1 Tingginya tingkat kecemasan 5 5 4 14 1
pada pasien hipertensi di
ruangan Interne
2 Kurang optimalnya komunikasi 4 4 4 12 2
terapeutik pada perawat saat
penerimaan pasien baru
3 Kurangnya penggunaan media 4 4 3 11 3
penyuluhan dalam pelaksanaan
edukasi terintegrasi.

xi
Tabel 1.2
Indikator Skor

Skala Nilai
5 Sangat penting
4 Penting
3 Cukup Penting
2 Kurang Penting
1 Tidak penting

Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan metode analisis USG


maka isu yang terpilih adalah “Tingginya Tingkat Kecemasan Pada pasien
Hipertensi di Ruangan Interne” dengan skor nilai 14, sehingga menjadi prioritas
utama untuk dicarikan solusinya. Isu tersebut menjadi prioritas karena mendesak
untuk segera dibahas dan ditindak lanjuti. Hal ini terlihat dari kriteria urgency
dengan skala 5 dimana masalah mengena tingginya tingkat kecemasan pada pasien
hipertensi di ruangan interne RSUD Arosuka dikhawatirkan akan mengakibatkan
masalah lain yang serius jika tidak segara ditindak lanjuti, seperti komplikasi lain
dari penyakitnyan yang akan memperpanjang hari rawatan pasien.
Ditinjau dari kriteria seriousness isu in memilki skala 5 artinya sangat
penting, apabila isu yang timbul tidak segera diselesaikan maka kualitas
pelayanan akan menurun. Lebih lanjut, isu ini memiliki kriteria growth dengan
skala 4 artinya dalam hal kurang optimalnya pemberian edukasi motifasi
pelaksanaanya tentang Hipnosis Lima Jari sehingga pasien tidak melakukannya.
Sehingga isu ini terkait dengan mata pembelajaran yaitu Pelayanan Publik,
karena pemberian edukasi akan meningkatkan mutu pelayanan dan kualitas dari
asuhan keperawatan.

xii
BAB II

DESKRIPSI LOKUS

A. DESKRIPSI UMUM

1. GAMBARAN UMUM INSTANSI

1.1 Sejarah

Gambar 2.1

RSUD AROSUKA Kabupaten Solok adalah nama Rumah Sakit


Umum Daerah Kabupaten Solok yang ditetapkan pada tanggal 1 april
2009. Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka Kabupaten Solok adalah
rumah sakit milik pemerintah daerah Kabupaten Solok yang berdiri sejak
tanggal 2 Mei 2007 dan di tetapkan melalui Peraturan Bupati Kabupaten
Solok Nomor 11 Tahun 2007. Sebagai jung tombak untuk meningkatkan
kesehatan seluruh masyarakat Kabupaten Solok. Kabupaten Solok atau
yang lebih dikenal dengan sebutan Solok Nan Indah merupakan salah
satu kabupaten di Propinsi Sumatera Barat.

xiii
Kabupaten Solok berdiri berdasarkan UU nomor 12 tahun 1956 dan
pada tahun 1976, Kota Solok yang dulunya merupakan Ibukota dari
Kabupaten Solok memisahkan diri menjadi sebuah Kota Administratif.
Pada akhir tahun 2003, empat wilayah kecamatan di Kabupaten Solok
bahagian selatan yakni Kecamatan Koto Parik Gadang di ateh,
Kecamatan Sungai Pagu, Kecamatan Sangir, Kecamatan Sangir Jujuan
dan Kecamatan Sangir Batang Hari juga memisahkan diri menjadi sebuah
kabupaten baru yakni Kabupaten Solok Selatan. Dengan dua kali
pemekaran ini luas Kabupaten Solok saat ini masih cukup luas yakni
3.738 km persegi, terbagi atas 14 wilayah kecamatan dan 74 nagari
(desa).
Berdasarkan data terakhir yang dikeluarkan oleh Dinas
Kependudukan dan catatan sipil Kabupten Solok, penduduk Kabupaten
Solok saat ini berjumlah 369.036 jiwa. 70% dari penduduk Kabupaten
Solok ini bermata pencaharian sebagai petani dan hidup dalam kondisi
sederhana. Pemekaran wilayah yang terjadi 2 kali ini tentunya
menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan bagi Kabupaten
Solok. Aset yang dibangun dan dibina oleh pemerintah Kabupaten Solok
selama ini, tentunya ikut lepas kepada pemerintahan yang baru terbentuk.
Secara kebetulan, pelepasan asset yang terjadi 2 kali ini termasuk di
dalamnya pelepasan RSUD Muara Labuh. Artinya Kabupaten Solok
dengan terjadinya pemekaran hingga tahun 2008 yang lalu tidak lagi
memiliki Rumah Sakit.
Berdasarkan kondisi tersebut, semenjak tahun 2002, secara bertahap
telah dimulai pendirian Puskesmas Sukarami yang merupakan cika bakal
terbentuknya satu buah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) guna
penyediaan pelayanan kesehatan rujukan bagi masyarakat yang
membutuhkan nantinya. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Solok
yang semula bernama Puskesmas Sukarami adalah Rumah Sakit milik
Pemerintah Kabupaten Solok yang berlokasi di wilayah Kabupaten
Solok. Dimulai pre operasionalnya 2 Mei 2007 dengan kapasitas

xiv
perawatan awal 27 buah tempat tidur. Setelah RSUD Kabupaten Solok
mulai operasional maka wilayah kerja Puskesmas sukarami berpindah ke
Puskesmas Gunung Talang dan Puskesmas Kayu Jao. Untuk melengkapi
jumlah puskesmas di Kabupaten Solok tetap sebanyak 18 buah maka
dibentuk lah Puskesmas baru yang berada di Paninjauan Kecamatan
Sepuluh Koto Diatas sebagai penganti dari puskesmas Sukarami.
Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka memiliki letak yang sangat
strategis sebagia pusat kesehatan dimana terletak dijantung Ibukota
Kabupaten Solok. Posisi yang sangat strategis ini membuat penanganan
medis menjadi lebih mudah dijangkau dari segala posisi oleh masyarakat
yang ada di Kabupaten Solok. Sejak tahun 2007 Rumah Sakit Umum
Daerah Arosuka merupakan rumah sakit dengan Type-D. Seiring
perkembangan Pemerintah Kabupaten Solok umumnya dan Rumah Sakit
Umum Daerah Arosuka khusunya ke arah yang lebih baik secara Sumber
Daya Manusia (SDM) dan fasilitas yang lebih memadai maka pada
tanggal 29 Desember 2009 berdasarkan surat Keputusan Menteri
Kesehatan Nomor 1166/Menkes/SK/XII/2009 tentang peningkatan kelas,
maka Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka diakui sebagai rumah sakit
yang tergolong tipe C.
Untuk terus meningkatkan pelayanan dan mutu kesehatan yang lebih
baik, maka pada tanggal 4 Januari 2010 Rumah Sakit Umum Daerah
Arosuka sudah terdaftar di Dirjen Bina Upaya Kesehatan Kementrian
Kesehatan RI dengan Nomor Kode RS 1303023 dan dilengkapi dengan
akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah yang terus berkembang dari sisi
pelayanan. Sampai pada tahun 2015 Rumah Sakit Umum Daerah
Arosuka sudah memenuhi standar pelayanan dalam bimbingan
administrasi dan manajemen, pelayanan medis, pelayanan gawat darurat,
rekam medis, pelayanan radiologi, pelayanan laboratorium, pelayanan
kamar operasi, pelayanan gizi, pelayanan ICU, dan pelayanan Bank
Darah. Dan juga berdasarkan surat keputusan Bupati Nomor 445-236-
2016 tentang penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka Kabupaten

xv
Solok sebagai rumah sakit yang menerapkan pola pengelolaan keuangan
badan layanan umum daerah secara penuh sehingga harus bisa
mengorganisir diri sendiri untuk menuju pelayanan yang bagus terutama
untuk masyarakat dalam menunjang salah satu 4 pilar Kabupaten Solok
dalam pemerintahan sekarang. Dan berdasarkan Pelpres No.18 tahun
2016 tantang perangkat daerah dan dimulai tahun anggaran 2017 Rumah
Sakit Umum Daerah Arosuka Kabupaten Solok untuk urusan tugas,
fungsi, dan tata kerja rumah sakit umum daerah Arosuka dipimpin oleh
direktur yang bertanggung jawab kepada Dinas Kesehatan Kabupaten
Solok. Rumah Sakit Umum Daerah Arosuka adalah merupakan salah satu
jaringan pelayanan kesehatan yang penting, sarat dengan tugas, beban,
masalah dan harapan yang digantungkan padanya. Rumah Sakit dapat di
analogikan sebagai makhluk hidup yang harus berinteraksi dengan
lingkungan yang berubah tersebut.

Gambar 2.2 Sejarah RSUD Arosuka

1.2 Visi, Misi dan Tata Nilai

a. Visi

“Menjadi Rumah Sakit Pilihan Utama Masyarakat Dengan


Pelayanan Yang Bermutu, Beretika dan Berkeadilan”

xvi
b. Misi

 Mewujudkan pelayanan sesuai standar dan berorientasi pada


kepuasan pelanggan,
 Mengutamakan keselamatan pasien , informatif dan berkeadilan
 Mewujudkan Sumberdaya Manusia yang Profesional
dan Berakhlak Mulia,
 Meningkatkan Peralatan, Sarana dan Prasarana Pelayanan sesuai
Standarisasi Fasilitas Kesehatan Tingkat II,
 Menciptakan Manajemen yang Sehat dan Harmonis.

c. Tata Nilai

Nilai-nilai yang dianut oleh RSUD Arosuka adalah :

1. Kemanusiaan
2. Etika
3. Profesional
4. Manfaat
5. Keadilan
6. Persamaan hak
7. Anti diskriminasi
8. Pemerataan
9. Perlindungan
10. Keselamatan pasien
11. Fungsi social
12. Integritas
13. Kemitraan dan
14. Kemandirian

xvii
2. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar2.3

B. DESKRIPSI KHUSUS
1. PROGRAM DAN KEGIATAN SAAT INI
Penulis selama bertugas di RSUD Arosuka Kabupaten Solok
melaksanakan tugas berdasarkan SKP dan Permenpan RB No. 25 tahun

xviii
2014 dan melaksanakan tugas sesuai kualifikasi sebagai ahli pertama
perawat dengan tugas fungsional.
Jabatan fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan
tugas berkaitan dengan pelayanan yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu. Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia No. 35 Tahun 2019
telah diatur Jabatan Fungsional Perawat.
a. Tugas Pokok
Tugas Jabatan Fungsional Perawat yaitu melakukan kegiatan
Pelayanan Keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan, dan
pengelolaan keperawatan.
b. Fungsi Jabatan
Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional Perawat Ahli Pertama
kategori keahlian sesuai jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan
sebagai berikut:
1) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
2) Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
3) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
4) Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan dasar/lanjut
5) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
6) Melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya
pengawasan risiko
7) Infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan;
8) Melakukan upaya peningkatan kepatuhan kewaspadaan standar
pada
9) Pasien/petugas/ pengunjung sebagai upaya pencegahan infeksi;
10) Melakukan investigasi dan deteksi dini kejadian luar biasa yang
berdampak
11) Pada pelayanan kesehatan;

xix
12) Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan
penyakit menular;
13) Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu;
14) Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan masalah
keperawatan;
15) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada individu
(merumuskan,
16) Menetapkan tindakan);
17) Menyusun rencana tindakan keperawatan pada keluarga
(merumuskan,
18) Menetapkan tindakan);
19) Melakukan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/bencana/ Kritikal;
20) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
21) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan Pada tahap pre/intra/post operasi;
22) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan
keperawatan;
23) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi;
24) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
eliminasi;
25) Melakukan tindakan keperawatan pemenuhan kebutuhan
mobilisasi;
26) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur;
27) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan kebersihan diri;
28) Melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan rasa nyaman &
pengaturan suhu tubuh;
29) Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu;
30) Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu;

xx
31) Melaksanakan case finding/ deteksi dini/ penemuan kasus baru
pada individu;
32) Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan pada
individu;
33) Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
34) Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
35) Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan
dalam meningkatkan masalah kesehatan masyarakat;
36) Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
37) Melakukan pemenuhan kebutuhan oksigenisasi kompleks;
38) Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi persepsi;
39) Melakukan terapi aktivitas kelompok (tak) stimulasi sensorik;
40) Melakukan komunikasi dengan klien yang mengalami hambatan
komunikasi;
41) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area medikal bedah;
42) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area anak;
43) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area maternitas;
44) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area komunitas;
45) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang kompleks di
area jiwa;
46) Melakukan perawatan luka;
47) Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien selama
dilakukan tindakan keperawatan spesifik sesuai kasus dan kondisi
pasien;
48) Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter;
49) Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
50) Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;

xxi
51) Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
52) Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer;
53) Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan;
54) Melakukan pengorganisasian pelayanan keperawatan antar
shift/unit/fasilitas kesehatan;
55) Melakukan pemberian penugasan perawat dalam rangka
melakukan fungsi ketenagaan perawat;
56) Melakukan preseptorship dan mentorship;

2. ROLE MODEL

Gambar 2.3 role model


Role Model merupakan pegawai atau siapa saja, sosok tokoh panutan
yang bekerja di unit kerja atau instansi peserta, yang menurut peserta layak
menjadi contoh / teladan berdasarkan materi-materi yang telah dipelajari pada
agenda nilai-nilai dasar PNS dan kedudukan serta peran PNS dalam NKRI.Sosok
Role Model merupakan seseorang yang sikap dan perilakunya dapat
menggambarkan sosok Pegawai yang ideal, memiliki karakter kepribadian dan
kompetensi yang dibutuhkan ditempat kerja sehingga layak untuk dijadikan
teladan.
Yang saya jadikan role model adalah Ns. Defni Susriweti, S.Kep. M.Kep.
Beliau menjabat sebagi KASI Keperawatan di RSUD Arosuka sekaligus sebgai
mentor saya. Beliau sudah menceminkan dan memiliki nilai-nilai BerAKHLAK
dari seorang ASN. Beliau selalu ramah dan tersenyum saat bertemu dengan siapa
pun (Berorientasi pelayanan), selalu tepat waktu saat berjanji untuk konsul
(Akuntabel), penelitian beliau saat magister dipakai dan diterapkan sebagai

xxii
format CPPT keperawatan (Kompeten), selama kosultasi dengan beliau selalu
menciptakan suasana aman dan nyaman dan tidak pernah melakukan diskriminasi
kepada yang beda golongan (Harmonis), beliau selalu mengingatkan kami untuk
setia dengan profesi kami meskipun terkadang apa yang kami lakukan tidak diberi
reword oleh atasan (Loyal), beliau juga mengikuti perubahan dengan selalu
bertanya tentang ilmu terbaru keperawatan kepada kami yang kata beliau sebagai
fresh graduated dan beliau meminta kami untuk melakuakn diseminasi ilmu
setiap bulan saat pertemuan ruangan (Adaptif), saat konsul beliau selalu
memberikan masukan tentang rencana aktualisasi kami dan beliau selalu meminta
dan mendengarkan pendapat kami (Kolaboratif).

xxiii
BAB III
RENCANA KEGIATAN, TAHAPAN KEGIATAN DAN OUTPUT YANG DIHARAPKAN

A. Rancangan Aktualisasi
Unit Kerja : RSUD Arosuka Kabupaten Solok
Identifikasi ISU : 1. Tingginya tingkat kecemasan pada pasien hipertensi di ruangan Interne
2. Kurang optimalnya komunikasi terapeutik pada perawat saat penerimaan pasien baru.
3. Kurangnya penggunaan media penyuluhan dalam pelaksanaan edukasi terintegrasi..
ISU Yang Diangkat : Tingginya tingkat kecemasan pada pasien hipertensi di ruangan Interne
Gagasan Pemecahan ISU : Efektifitas Hipnosis Lima Jari Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan Pasien Hipertensi di
Ruangan Interne

24
Tabel 3.1
Rancangan Aktualisasi

No Kegiatan Tahapan kegiatan Output/hasil Keterkaitan Kontribusi terhadap Penguatan Nilai


Substansi Visi Misi Organisasi Organisasi
Mata Pelatihan
1 2 3 4 5 6 7
1 Mengkonsultasikan Isu dan gagasan kreatif Manajemen ASN Konsultasi dengan mentor Bekerja dengan penuh
dengan mentor yang akan digunakan contoh sikap penerapan mengenai gagasan tanggung jawab dan sesuai
mengenai isu yang untuk rancangan kode etik dan pemecahan isu dengan sopan dengan nilai profesionalisme,
ditemukan dan gagasan aktualisasi perilaku ASN yaitu dan hormat sehingga Bekerjasama secara terpadu
kreatif yang akan menciptakan lingkungan
melaksanakan dalam kesetaraan untuk
dilakukan kerja yang harmonis saling
tugasnya dengan menghargai serta dapat
mencapai tujuan bersama
cermat dan disiplin menghasilkan kegiatan yang sesuai dengan nilai
tepat sasaran , berkontribusi kolaborasi.
terhadap visi RSUD
Arosuka yaitu “Menjadi
rumah sakit pilihan utama
masyarakat dengan pelayanan
yang bermutu, beretika dan
berkeadilan” dan misi rumah
sakit untuk mewujudkan
sumber daya manusia yang
profesional dan berakhlak
mulia serta menciptakan
manajemen yang sehat dan
harmonis

25
1.1. Membuat janji Screenshoot chat Berorientasi
temu dengan whatsaap pelayanan
mentor Saya menghubungi
mentor melalui media
social “whatsapp”
dengan sopan dan
ramah

Harmonis:
Menciptakan kondisi
yang memungkinkan
untuk saling kolaborasi
dan bekerja sama,
meningkatkan
produktifitas bekerja
dan kualitas layanan
kepada pelanggan serta
berpakaian rapih dan
menujukkan sikap
ramah dan sopan

1.2. Hadir tepat Foto Akuntabel: Saya


waktu menghadap mentor
sesuai jadwal tepat waktu sesuai
yang waktu yang telah
telah disepakati ditetapkan

26
1.3. Mendiskusikan Disetujuinya Kolaboratif : terbuka
hasil isu-isu yang gagasan/ide kreatif dan memberi
ditemukan untuk rencana kesempatan pihak lain
kegiatan aktualisasi untuk memberikan
saran dan masukan
video dalam bekerja sama
mewujudkan
aktualisasi

1.4. Menyampaikan Disetujuinya Akuntabel


gagasan/ide gagasan/ide kreatif Saya akan mencatat
kreatif untuk untuk rencana hasil diskusi dengan
menyelesaikan kegiatan aktualisasi mentor dengan jujur
isu dan teliti
Foto Kolaborasi : terbuka
Catatan konsultasi dan memberi
kesempatan pihak lain
untuk memberikan
saran dan masukan
dalam bekerja sama
mewujudkan
aktualisasi
2 Membuat media Membuat rancanag kegiatan ini merupakan Kompeten dan
edukasi dengan lembar balik dan leaflet salah satu dari Misi RSUD bertanggungjawab dalam
lembar balik tentang tentang Hipnosis Lima Arosuka yaitu menjalankan tugas sesuai
Hipnosis Lima Jari Jari dengan mewujudkan sumber daya dengan nilai Profesionalisme.
menggunakan manusia yang profesional Bekerjasama secara terpadu
perangkat digital dan dan berakhlak mulia dalam kesetaraan untuk
Digital Skills yang mencapai tujuan bersama
dimiliki (Smart ASN) sesuai dengan nilai

27
Kolaborasi. Menghasilkan
yang terbaik secara kreatif,
inovatif, dan berkelanjutan
sesuai dengan nilai
Keunggulan.

2.1 Melakukan 1. Saran dan Saya menghadap


konsultasi arahan mentor mentor
dengan mentor 2. Kerangka materi tepat waktu sesuai
terlkait media edukasi waktu yang telah
edukasi Hipnosis 3. Persetujuan ditetapkan
Lima Jari media edukasi (Akuntabel),
lembar balik berpakaian rapih dan
Hipnosis Lima menunjukan sikap
jari ramah dan sopan
4. Saran dan (Harmonis),
arahan mentor bermusyawarah dan
mendengarkan arahan
dan pendapat mentor
(Kolaboratif)

2.2 Menyusun materi Foto materi edukasi Menyusun kerangka


untuk pembuatan edukasi dengan
Kerangka materi bertanggung jawab
Hipnosis Lima (Akuntabel), Cermat
Jari dan teliti.
Mengembangkan
inovasi untuk membuat
kerangka edukasi
semenarik mungkin

28
(Adaptif) serta
mengumpulkan materi
dari sumber yang
terpercaya dan dapat
dipertanggungjawabkan
(Kompeten)

2.3. Menyiapkan alat Kuosiner cemas Akuntabel


berupa kuosiner - Saya membuat
dan form form penilaian
penilaian cemas nyeri pasien pre
pre dan post dan post secara
edukasi jelas dan terperinci
-Saya menyiapkan
materi skala
penilaian nyeri
berdasarkan
referensi dari
sumber yang
terpercaya

29
2.4.Mendesign media Foto Saya mendesign
edukasi berupa lembar balik dan
lembar balik dan leaflat dengan
leaflat edukasi kreatif (adaptif)
tentang Hipnosis serta
Lima jari memperhatikan
kualitas media
edukasi (Inovasi)

2.5 Melakukan Foto dan video Saya menghadap


konsultasi ulang mentor tepat waktu
tentang media sesuai waktu yang telah
edukasi lembar ditetapkan
balik yang telah (Akuntabel),
didesign berpakaian rapih dan
menunjukan sikap
ramah dan sopan
(Harmonis),
bermusyawarah dan
mendengarkan arahan
dan pendapat mentor
(Kolaboratif)

30
2.6 Mencetak media Foto lembar balik Akuntabel:
edukasi lembar Penyediaan dan
balik dan leaflet penggunaan media
tentang Hipnosis lembar balik dan leaflet
Lima Jari yang akan
memperlancar kegiatan
ini sebagai bukti
tanggung jawab

3 Melakukan Manajemen ASN Memberikan edukasi Kompeten dan


sosialisasi cara Memberikan edukasi kepada pasien bertanggungjawab dalam
penggunaan media kepada pasien merupakan upaya menjalankan tugas sesuai
edukasi dan merupakan contoh rumah sakit untuk dengan nilai Profesionalisme.
penatalaksanaan sikap penerapan fungsi mewujudkan visi Bekerjasama secara terpadu
Hipnosis Lima Jari ASN sebagai pelayan RSUD Arosuka yaitu dalam kesetaraan untuk
kepada perawat di publik, memberikan “Menjadi rumah sakit mencapai tujuan bersama
Ruang Interne pelayanan yang pilihan utama sesuai dengan nilai
professional dan masyarakat dengan Kolaborasi. Menghasilkan
berkualitas. pelayanan yang yang terbaik secara kreatif,
bermutu, beretika dan inovatif, dan berkelanjutan
3.1 Konsultasi Persetujuan , saran Saya menghadap berkeadilan” dan misi sesuai dengan nilai
dengan mentor dan arahan mentor mentor tepat waktu rumah sakit untuk Keunggulan
dan kepala dan kepala ruangan sesuai waktu yang telah mengutamakan
ruangan untuk Interne ditetapkan keselamatan pasien,
mengadakan (Akuntabel), informatif, dan
sosialisasi terkait Foto berpakaian rapih dan berkeadilan
dengan Hipnosis menunjukan sikap
Catatan konsul ramah dan sopan
Lima Jari
(Harmonis),
bermusyawarah dan

31
mendengarkan arahan
dan pendapat mentor
(Kolaboratif)

3.2 Melakukan Persetujan tempat Saya menghadap


penilaian dan waktu mentor dan kepala
kecemasan pada pelaksanaan ruangan tepat waktu
pasien sebelum kegiatan edukasi sesuai waktu yang telah
dilkukan edukasi Hipnosis Lima Jari ditetapkan
dan intevensi (Akuntabel),
foto berpakaian rapih dan
menunjukan sikap
ramah dan sopan
(Harmonis),
bermusyawarah untuk
menetapkan kontrak
tempat dan waktu
pelaksanaan kegiatan
(Kolaboratif)

3.3. Menyiapkan media Foto form pre test Akuntabel


dan sarana skala cemas pasien Saya akan mencatat
prasarana penilaian nyeri yang
dirasakan pasien
dengan jujur dan
teliti,
Kolaboratif
Saya akan bersinergi
dengan pasien dan
keluarga untuk hasil

32
yang lebih baik

3.4. Membuat Tersedia sarana dan Menyiapkan sarana dan


undangan via prasarana prasarana dengan
WA grup cermat, teliti dan
bertanggung jawab
Screenshoot (Akuntabel),
undangan via group membangun
WA
lingkungan yang
kondusif dalam
(Harmonis) melakukan
edukasi

Membuat Undangan
via WhatsApp Grup
dengan Bahasa
Indonesia secara baik
dan benar (Loyal)

3.5. Melakukan Video dan foto Melaksanakan Edukasi


sosialisasi isi Pelaksanaan edukasi dengan baik, cermat
media dan cara dan sosialisasi dan bertanggung jawab.
penatalaksanaan Hipnosis Lima Jari (Akutanbel,
Hipnosis Lima Kompeten).
Jari Menggunakan bahasa
yang sopan, baik dan
tidak menggandung
SARA (Loyal),

33
Memberikan sesi
diskusi agar
membangun suasana
yang kondusif
(Harmonis) dan
berperilaku proaktif
(Adaptif) dalam
melakukan perubahan.

4 Memonitoring Terlaksanya Manajemen ASN kegiatan ini merupakan Kompeten dan


penerapan Hipnosis Hipnosis Lima Jari Melakukan evaluasi salah satu dari Misi RSUD bertanggungjawab dalam
Lima Jari pada sesuai rencana dan tersedianya laporan Arosuka yaitu menjalankan tugas sesuai
pasien Hipertensi di kegiatan merupakan mewujudkan sumber daya dengan nilai Profesionalisme.
ruangan Interne cerminan kode etik manusia yang profesional Bekerjasama secara terpadu
dan kode perilaku dan berakhlak mulia dalam kesetaraan untuk
ASN dalam mencapai tujuan bersama
melaksanakan tugas sesuai dengan nilai
dengan cermat, jujur, Kolaborasi. Menghasilkan
dan yang terbaik secara kreatif,
bertanggungjawab inovatif, dan berkelanjutan
sesuai dengan nilai
Keunggulan.
4.1 Konsultasi Saran dan arahan Saya menghadap
dengan mentor dan mentor mentor tepat waktu
kepala ruangan Foto sesuai waktu yang telah
interne mekanisme Catatan konsul ditetapkan(Akuntabel),
monitoring dan berpakaian rapih dan
penerapan menunjukan sikap
Hipnosis Lima Jari ramah dan sopan
(Harmonis),

34
bermusyawarah dan
mendengarkan arahan
dan pendapat mentor
(Kolaboratif)

4.2 Membuat form Rancangan form Membuat form


monitoring monitoring monitoring sesuai hasil
tentang diskusi dengan mentor
penatalaksaan dan kepala ruangan
Hipnosis Lima Interne
Jari (Kolaborasi), form
monitoring digunakan
untuk memonitor
kegiatan perawat dalam
melaksanakan
Hipnosis Lima Jari
pada pada pasien
Hipertensi yang
mengalami kecemasan,
inovasi (Adaptif)
dengan
menggunakan lembar
balik dan leaflet yang
diharapkan dapat
meningkatkan mutu
pelayanan
(Berorientasi
Pelayanan) ,
Menggunakan tata

35
bahasa yang baik dan
benar, tidak
menggandung SARA
(Loyal)

4.3 Melakukan Foto form Memonitor kegiatan


monitoring monitoring perawat dalam
tentang melaksanakan Hipnosis
penatalaksanaan Lima Jari (Akuntabel)
Hipnosis Lima
Jari

5 Melakukan evaluasi Tersedianya hasil Manajemen ASN Melakukan evaluasi Profesionalisme


penerapan Hipnosis evaluasi dan laporan Melakukan evaluasi kegiatan aktualisasi Melaksanakan pekerjaan
Lima Jari kerja kegiatan dan tersedianya laporan merupakan bentuk upaya sesuai kompetensi secara
evaluasi kegiatan merupakan mengerjakan tugas konsisten dengan
cerminan kode etik dengan kualitas terbaik, memperhatikan mutu dan
dan kode perilaku cermat, jujur dan teliti keselamatan serta menjunjung
ASN dalam dalam mewujudkan tujuan tinggi moral dan etika.
melaksanakan tugas bersama yang Orientasi Pada Pelanggan
dengan cermat, jujur, berkontribusi terhadap visi Secara proaktif memberikan
dan visi RSUD Arosuka yaitu layanan yang cepat, tepat
bertanggungjawab “Menjadi rumah sakit mudah dan terbuka dengan
pilihan utama masyarakat mengedepankan
5.1 Melakukan Draf file evaluasi Melaksanakan evaluasi dengan pelayanan yang sikap bersahabat, empati dan
evaluasi dengan Foto dokumen kegiatan dengan jujur, bermutu, beretika dan inovatif
mengisi kuisioner bertanggung jawab , berkeadilan” dan misi
mampu menghargai rumah sakit untuk
evaluasi dari sesama mewujudkan sumber
rekan perawat daya manusia yang

36
(Akutanbel, profesional dan
Harmonis) berakhlak mulia serta
mampu memahami dan menciptakan manajemen
meningkatkan kualitas yang sehat dan harmonis

5.2 Membuat File dan laporan Membuat laporan hasil


laporan evaluasi evaluasi secara
hasil evaluasi bertanggung jawab,
jujur dan sesuai data.
(Akuntabel)
mengerjakan
dengan baik dan teliti
(Kompeten) hasil
evaluasi merupakan
salah satu perbaikan
tanpa henti untuk
meningkatkan mutu
pelayanan
(Berorientasi
Pelayanan)
Dokumen saran dan
arahan mentor Saya menghadap
mentor tepat waktu
sesuai waktu yang telah
ditetapkan
(Akuntabel),
berpakaian rapi dan
menunjukan sikap
ramah dan sopan
(Harmonis),

37
bermusyawarah dan
mendengarkan arahan
dan pendapat mentor
(Kolaboratif)

5.3 Penandatanganan Foto Pendokumentasian


Komitmen kegiatan dan komitmen
perawat (Akuntabel) dilakukan
interne dalam kepada semua tenaga
menerapkan pelayanan yang berada
Hipnosis Lima di Interne tanpa
Jari untuk
memandang jabatan
mengatasi
(Loyal, Harmonis)
kecemasan pada
pasien hipertensi

38
B. Jadwal Rencana Aktualisasi

Tabel 3.2 Penyusunan Jadwal Rencana Aktualisasi


Hasil Aktualisasi Kegiatan Belajar
Hari ke-1 sampai dengan ke-28 1. Melaksanakan aktualisasi ditempat kerja
2. Melakukan coaching jarak jauh (email,
whatsap, dll) atau e-coaching
3. Melakukan pembelajaran asynchronous
4. Membuat pencatatan pelaksanaan
aktualisasi
5. Membuat rancangan laporan aktualisasi
Hari ke-29 dan hari ke -30 1. Membuat rancanagn tindak lanjut hasil
aktualisasi
2. Membuat rancangan bahan paparan
aktualisasi

No Kegiatan Agustus September


I II III IV I II
1 Mengkonsultasikan dengan mentor
mengenai isu yang ditemukan dan
gagasan kreatif yang akan
dilakukan.
2 Mengumpulkan referensi terkait
Hypnosis Lima Jari dan membuat
lembar balik dan leaflet
3 Melakukan sosialisasi cara
penggunaan media edukasi dan
penatalaksanaan Hipnosis Lima Jari
kepada perawat di Ruang Interne
4 Memonitoring penerapan Hipnosis
Lima Jari pada pasien Hipertensi di
ruangan Interne
5 Melakukan evaluasi penerapan
Hipnosis Lima Jari

39
Daftar Pustaka
Dorothy, dkk. 2020. Anxiety Sensitivity and Psychological Distress Among
Hypertensive Patients: The Mediating Role Of Experiental Avoidance

Gracia. 2017. Hubungan Tekanan Darah Dengan Tingkat Kecemasan Pada Lansia
Santa Angela Di Samarinda.

Harapan, M.S. (2005). Ansietas Penderita Jantung

Kementrian Kesehatan RI. 2019. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
Kementrian Kesehatan RI

Kementrian Kesehatan RI. 2014. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia


Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Adaptif: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Akuntabel: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Peraturan Lembaga


Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1 Tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta : Sekretariat Negara

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Berorientasi Pelayanan:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Harmonis: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kolaboratif: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Kompeten: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

40
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Loyal: Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Manajemen ASN:


Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. 2021. Smart ASN: Modul


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia

Lembaran Negara Republik Indonesia : Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014


Tentang Aparatur Sipil Negara

Nurlimah, N.& Fadhilah, S. (2017). Model Kepemimpinan Susilo Bambang


Yudhoyono (SBY) dalam Bingkai Buku “Harus Bisa, Seni Memimpin Ala
SBY”

Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik


Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Jabatan Fungsional Perawat dan
Angka Kreditnya

Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik


Indonesia : Nomor 38 Tahun 2012 tentang Standar Kompetensi Jabatan
Aparatur Sipil Negara

Syukri, Mohd. 2017. Efektifitas Terapi Hipnosis Lima Jari Terhadap Ansietas
Klien
Hipertensi Di Puskesmas Rawasari Kota Jambi.

Yupan, dkk. 2015. Association Between Anxiety And Hypertension: A Systematic


Review And Meta-Analisis Of Epidemiological Studies

Yusuf, A.(2005).Evaluasi Pemerintahan SBY-Kalla.(1-2)

41
Lampiran 1

MATRIKS RENCANA/ PELAKSANAAN HABITUASI


NILA INDIKATO Kegiatan 1 Kegiatan 2 KEGIATAN 3 KEGIATAN 4 KEGIATAN 5 TOTAL
I R NILAI I II III IV I II III IV V VI I II III IV V VI I II III I II III
DASA
R
Berorienta Responsivitas 4
si Kualitas 2
pelayanan Kepuasan 1
Akuntabel Integritas 17
Kompeten Kinerja terbaik 2
Sukses 1
Keberhasilan 1
Learning agility 2
Peduli 2
Harmonis Perbedaan 2
Selaras 8
Komitmen 2
Dedikasi 1
Loyal Konstribusi 1
Nasionalisme 3
Pengabdian 1
Adaptif Inovasi 3
Proaktif 1
Kolaboratif 10

42
LAMPIRAN 2

KETERKAITAN DENGAN KEGIATAN TOTAL


KEDUDUKAN ASN
1 2 3 4 5
4
Manajemen ASN
1
SMART ASN

Lampiran 3

43
KETERKAITAN TERHADAP VISI MISI KEGIATAN
TOTAL
DAN TATA NILAI ORGANISASI 1 2 3 4 5
VISI Menjadi Rumah sakit Pilihan Utama Masyarakat 5
Dengan Pelayanan Yang Bermutu, Beretika dan
Berkeadilan.
Mewujudkan pelayanan sesuai standar dan 4
berorientasi kepada kepeuasan pelanggan
Mengutamakan keselamatan pasien 3
MISI Mewujudkan SDM yang professional dan berakhlak 3
Menciptakan manajemen yang sehat dan 2
harmonis
Kemanusiaan 4
Etika 2
Profesional 3
TATA
NILAI Anti Diskriminasi 3
Keselamatan Pasien 3
Integritas 3

44

Anda mungkin juga menyukai