Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.S DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST ORIF CF FEMUR

DIRUANG ALAMANDA 2 RSU dr. GONDO SUWARNO UNGARAN

DISUSUN OLEH :

1. Nurul Aufatul A/P20013 9. Liana W/P20074


2. Vivi Rinasa/P20016 10. Siti Roviatul M/P20081
3. Nur Billah Izzati/P20020 11. Ika Rizky A/P20087
4. Sonia Ramadhani P/P20021 12. M. Ikhsan S/P20108
5. Carki Dian K/P20022 13. Dwi Oktavia/P20111
6. Anggelia Stefani P20023 14. Nurul H/P20118
7. Nani Poniati/P20030 15. Adea Khansa P/P20137
8. Deppy Ayu P/P20035

Dosen Pembimbing: Nurul Devi Ardiani S.Kep, Ns., M.Kep

PRODI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN


FALKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.S DENGAN DIAGNOSA MEDIS POST ORIF CF FEMUR

DIRUANG ALAMANDA 2 RSU dr. GONDO SUWARNO UNGARAN

Tgl/Jam MRS : Sabtu, 07 Mei 2022/18.30 WIB

Tgl/Jam Pengkajian : Selasa, 09 Mei 2022/ 19.00 WIB

Metode Pengkajian : Autoanamnesa, Observasi

Diagnosa Medis : Post Orif CF Femur

No.Registrasi : 272XXX

I. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama klien : Tn.S
Alamat : Susukan, Ungaran Timur
Umur : 16 Tahun
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum Kawin
Pendidika : SMK
Perkerjaan : Pelajar
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama :Ny. S
Umur :54 Tahun
Pendidikan :SMA
Perkerjaan :Ibu rumah tangga
Alamat :Susukan, ungaran barat
Hubungan dengan klien :Ibu

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


1) Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri P : setelah melakukan tindakan bedah orif
femur, Q : nyeri terasa berdenyuyt-denyut, R : pada bagian paha
sebelah kanan, S : dengan skala 6, T : nyeri hilang timbul dalam
jangka waktu 5-10 menit
2) Riwayat Penyakit Sekarang
Klien mengatakan mengalami kecelakaan motor dengan motor
dijalan raya semarang-solo pada pukul 18.15 dan dibawa ke RSUD
dr Gondo Suwarno Ungaran dengan keluhan nyeri paha kanan
bagian kanan karena terjadi fraktur 1/3 distal femur. Tindakan saat
di IGD diberikan tindakan balut bidai, foto rotgen, x-ray, dan
berikan ketorolac 30 mg.
3) Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan pernah di rawat dirumah sakit pada umur 12
bulan karena kejang-kejang dan demam tinggi
4) Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan dikeluarga nya tidak pernah patah tulang dan
tidak ada yang mempunyai riwayat penyakit seperti Hipertensi, DM,
maupun Asma.

GENOGRAM

(Tn.S, 16 Tahun)
Keterangan:

= Laki-laki
= Perempuan

= Laki-laki Meninggal

= Perempuan Meninggal

= Pasien (Tn.S, 16

= Garis Keturunan

= Dalam Satu Rumah


5) Riwayat kesehatan lingkungan
Klien mengatakan tinggal didaerah perdesaan dengan lingkungan
yang bersih dan udara sejuk

III. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN FUNGSIONAL


1 Pola Persepsi Dan Pemeliharaan Kesehatan
Klien mengatakan bahwa hidup sehat itu penting, dan akan selalu
berhati-hati saat berkendara kedepannya.
2 Pola Nutrisi / Metabolik
a) Sebelum sakit makan
 Frekuensi : 3x sehari
 Jenis : nasi, sayur dan tidak bersantan
 Porsi : 1 porsi habis
 Keluhan : tidak ada
b) Selama sakit makan
 Frekuensi : 3x sehari
 Jenis : nasi, sayur, lauk, buah
 Porsi : 1/2 porsi tidak habis
 Keluhan : tidak ada
c) Sebelum sakit minum
 Frekuensi : 8 gelas sehari
 Jenis : air putih
 Porsi : segelas habis
 Keluhan : tidak ada
d) Selama sakit minum
 Frekuensi : 5 gelas sehari
 Jenis : air putih
 Porsi : ½ gelas
 Keluhan : tidak ada
3 Pola Eliminasi
1) BAB
a) Sebelum sakit
 Frekuensi :1x/hari pagi
 Konsistensi :lunak berbentuk
 Warna :kuning kecoklatan
 Keluhan : tidak ada
b) Selama sakit
 Frekuensi :belum bab sejak tindakan bedah
 Konsistensi :tidak ada
 Warna :tidak ada
 Keluhan : tidak ada
2) BAK
a) Sebelum sakit
 Frekuensi : 5-6x/perhari
 Jumlah urine : ± 250 cc/sekali BAK
 Warna : kuning jernih
 Keluhan :tidak ada

b) Selama sakit
 Frekuensi : 5x/perhari
 Jumlah urine : ± 500 cc/sekali BAK
 Warna : kuning jernih berbau amonik
 Keluhan : tidak ada
4 Pola Aktivitas Dan Latihan

Kemampuan Perawatan Sebelum sakit Selama sakit


Diri 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan/minum  
Mandi  
Toileting  
Berpakaian  
Mobilitas tempat tidur  
Berpindah  
Ambulasi / ROM  

Keterangan :

0 : Mandiri

1 : Dengan Alat Bantu

2 : Dibantu Orang Lain

3 : Dibantu Orang Lain Dan Alat

4 : Tergantung Total
5. Pola Istirahat Tidur
a) Sebelum sakit
Pasien mengatakan tidur malam 4-6 jam dan tidak pernah tidur
siang
b) Selama sakit
pasien mengatakan tidur malam 7-9 jam dan sering merasa
mengantuk
6 Pola Kognitif –Perseptual
a) Sebelum sakit
klien tampak dapat berbicara dengan benar dan mudah
berkonsentrasi
b) Selama sakit
Klien tampak dapat berbicara dengan benar dan mudah
berkonsentrasi
7 Pola Persepsi Konsep Diri
a) Sebelum sakit
Klien mengatakan sudah menjadai anak yang baik bagi kedua
orang tuanya
b) Selama sakit
Klien mengatakan merasa bersalah kepada orang tuanya karena
kecelakaan .
8 Pola Hubungan Peran
a) Sebelum sakit
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga dan masyarakat
sangat harmonis
b) Selama sakit
Klien mengatakan hubungan dengan keluarga terhambat karena
kecelakaan tersebut
9 Pola Seksualitas Dan Reproduksi
a) Sebelum sakit
Hubungan seksualitas pasien baik saja dan tidak ada penyakit
kelamin
b) Selama sakit
Hubungan seksualitas pasien baik saja dan tidak ada penyakit
kelamin
10 Pola Mekanisme Koping
a) Sebelum sakit
Klien mengatakan jika sedang stress bermain game dan HP
b) Selama sakit
Klien mengatakan jika stress pasien tidur
11 Pola Nilai & Keyakinan
a) Sebelum Sakit
klien mengatakan taat beribadah dan melaksanakan sholat 5 waktu
b) Selama sakit
Klien mengatakan ibadah terhambat karena penyakitnya
.

IV. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan / Penampilan Umum
a) Kesadaran : Compos Mentis
b) Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : 120/90 mmHg
 Nadi
 Frekuensi : 120 x/menit
 Irama : cepat
 Kekuatan : kuat
 Pernafasan
 Frekuensi : 20 x/menit
 Irama : teratur
 Suhu : 36, 4⁰ C

2. Kepala
 bentuk kepala : bulat, simetris
 kulit kepala : sedikit kotor terdapat ketombe
 rambut : hitam, rambut tipis

3. Muka
a) Mata
- palpebral : tidak ada edema, tidak ptosis
- konjungtiva : tidak enemis
- sclera : tidak ikterik
- Pupil : isokor
- diameter ki/ka : kurang lebih 2 mm
- reflek terhadap cahaya : ada
- penggunaan alat bantu penglihatan : tidak ada
b) Hidung : kotor, tidak terdapat sekresi, tidak
ada pernafasan cuping hidung
c) Mulut : bibir kering, tidak dapat tonsil
d) Gigi : terdapat gigi berlubang pada bagian
graham
e) telinga : sedikit kotor, terdapat sekresi,
tidak ada gangguan pendengaran
4. leher : tidak ada pembesaran tiroid , tidak
terdapat distensi vena jugularis
5. Dada(Thorak)
 paru-paru
Inspeksi : bentuk dada simesstris
Palpasi : vocal premitus kanan dan kiri sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak ada bunyi tambahan

 jantung
Inspeksi : ic tidak tampak, simetris
Palpasi : ic teraba
Perkusi : konfigurasi batas normal
Auskultasi : bunyi jantung I-II murni
6. Abdomen
Inspeksi : warna kulit sawo matang, simetris
Palpasi : bising usus 17x/menit
Perkusi : tidak terdapat bunyi thympani
Auskultasi : tidak terdapat nyeri tekan
7. genetalia : bersih, tidak terdapat luka
8. rectum : tidak ada benjolan
9. ekstremitas
a. atas
- kekuatan otot kanan + kiri : 5
- rom kanan+ kiri : ROM bebas
- perubahan bentuk tulang : tidak ada perubahan bentuk
tulang
- perabaan akral : hangat
- pitting edema : < 3 detik
b. bawah
- kekutan otot kanan+ kiri : 3
- rom kanan+ kiri : kaki kanan terbatas
- Perubahan bentuk tulang : tidak ada perubahan bentuk
tulang
- Perubahan akral : hangat
- Perubahan pitting edema : < 3 detik
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Jenis Nilai Normal Satuan Hasil


Pemeriksaan
Hematologi
Darah lengkap
Leukosit 4.5-12.5 Ribu/UL 11.05
Eritrosit 4.4 Juta/UL 4.17
Hemoglobin 13.2-17.3 g/al 14.05
Hematokrit 40-52 % 35, 0
Trombosit 140-392 Ribu/mm3 245
MPN fl +7, 3
PCK % 0, 1%
Index
MCV 80-100 fl 83.9
MCH 26-34 pg 28.8
MCHC 32-36 g/dl 34.3
Differetial
Basofil 0-1 0, 5
Monosit 2-8 3.0
Eosinofil 0-3 2.3
Limfosit 25-10 14.2
Neutrofil 28-78 74.0

IMUNOLOGI Negatif Negatif


SARS-COV 2
ANTIGEN
Rontgen (X-ray) Fraktur
Pemeriksaan X kompelit
foto Femur Displacement
Fragmen Distal
Ke medial 1/3
tengah OS
Femur,
Aposisi dan
Alignment
jelek
V. TERAPI MEDIS

Hari/ Jenis Dosis Golongan & Kandungan Fungsi &


Tanggal Terapi Farmakologi
Senin, Cairan iv : 20 tpm Golongan : obat keras, Sumber elektrolit
09/05/2022 Ringer Laktat Kandungan : Kristaloid
Obat Parental: Golongan : obat keras, Pereda Nyeri
Ketorolac 3x30 mg Kandungan :Analgesik

Ranitidin 3x40 mg Golongan : Obat keras Untuk mencegah


Kandungan : Antasida dan mengobati mual
muntah
Citicolin 2x500 mg Golongan : obat keras Untuk mengatasi
Kandungan : Neurotropis kelemahan pada otot
Selasa, Cairan iv : 20 tpm Golongan : obat keras, Sumber elektrolit
10/05/2022 Ringer Laktat Kandungan : Kristaloid
Obat Parental: Golongan : obat keras, Pereda Nyeri
Ketorolac 3x30 mg Kandungan :Analgesik

Ranitidin 3x40 mg Golongan : Obat keras Untuk mencegah


Kandungan : Antasida dan mengobati mual
muntah
Citicolin 2x500 mg Golongan : obat keras Untuk mengatasi
Kandungan : Neurotropis kelemahan pada otot
Rabu Cairan iv : 20 tpm Golongan : obat keras, Sumber elektrolit
11/05/2022 Ringer Laktat Kandungan : Kristaloid
Obat Parental: Golongan : obat keras, Pereda Nyeri
Ketorolac 3x30 mg Kandungan :Analgesik

Ranitidin 3x40 mg Golongan : Obat keras Untuk mencegah


Kandungan : Antasida dan mengobati mual
muntah
Citicolin 2x500 mg Golongan : obat keras Untuk mengatasi
Kandungan : Neurotropis kelemahan pada otot
VI. ANALISA DATA
Nama : Tn.S Nomor CM :272XXX
Umur : 16 Tahun Diagnosa : Post Orif
CF Femur

hari Data fokus Masalah Etiologi Diagnosa TT


tangga keperawatan D
l/ jam
DS: Agen Nyeri Nyeri akut b/d
P : Pasien pencedera akut agen
mengatakan setelah fisik (D.0077) pencedera
dilakukan tindakan fisik
bedah pasien dibuktikan
merasakan nyeri dengan P :
Q : Pasien Pasien
mengatakan nyeri mengatakan
terasa seperti setelah
berdenyut-denyut dilakukan
R: Pasien tindakan
mengatakan nyeri bedah pasien
paha bagian kanan merasakan
S: Pasien nyeri
mengatakan skala Q : Pasien
nyeri 6 mengatakan
T : Pasien nyeri terasa
mengatakan nyeri seperti
hilang timbul berdenyut-
dengan durasi denyut
waktu 5-10 menit R: Pasien
DO: mengatakan
- Pasien nyeri paha
tampak bagian kanan
meringis S: Pasien
- TTV mengatakan
- TD: 120/90 skala nyeri 6
mmHg T : Pasien
- N: 120 mengatakan
kali/menit nyeri hilang
- S:36, 5 timbul dengan
- Spo2: 96% durasi waktu
- Pasien 5-10 menit,
tampak Pasien tampak
gelisah meringis,
Pasien tampak
gelisah
(D. 0 0 7 7)
DS: Gangguan Ganggua Gangguan
- Pasien Muskuloskelet n mobilitas fisik
mengatakan al Mobilita b.d gangguan
sulit untuk s Fisik muskuloskelet
menggeraka (D.0054) as dibuktikan
n kaki dengan Pasien
ditempat mengatakan
tidur sulit untuk
- Pasien menggerakan
mengatakan kaki ditempat
nyeri saat tidur, Pasien
bergerak mengatakan
kakinya nyeri saat
DO : bergerak
- Kekuatan kakinya,
otot kaki Kekuatan otot
kanan kaki kanan
menurun menurun,
- Rentang Rentang gerak
gerak kaki kaki kanan
kanan terbatas
terbatas

VII. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERWATAN


1. Nyeri akut b/d agen pencedera fisik dibuktikan dengan P : Pasien
mengatakan setelah dilakukan tindakan bedah pasien merasakan nyeri Q :
Pasien mengatakan nyeri terasa seperti berdenyut-denyut R: Pasien
mengatakan nyeri paha bagian kanan
S: Pasien mengatakan skala nyeri 6 T : Pasien mengatakan nyeri hilang
timbul dengan durasi waktu 5-10 menit, Pasien tampak meringis, Pasien
tampak gelisah (D. 0 0 7 7)
2. Gangguan mobilitas fisik b.d gangguan muskuloskeletas dibuktikan
dengan Pasien mengatakan sulit untuk menggerakan kaki ditempat tidur,
Pasien mengatakan nyeri saat bergerak kakinya, Kekuatan otot kaki kanan
menurun, Rentang gerak kaki kanan terbatas (D.0054)
VIII. RENCANA KEPERAWATAN

Nama : Tn.S Nomor CM : 272xx

Umur : 16 Tahun Diagnosa : Post Orif CF


Femur

No Tujuan dan kriteria hasil Intervensi TTD


dx
1 Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri ( I.08238 )
keperawatan selama 3 x 24 jam O :
diharapkan tingkat nyeri ( L. - identifikasi lokasi karakteristik durasi
08066) dengan kriteria hasil. : frekuensi kualitas intensitas nyeri
- Keluhan Nyeri menurun - Identitas skala nyeri
- Meringis menurun - Identifikasi respon nyeri non verbal
- Gelisah menurun - Identifikasi faktor yang memperberat
dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyainan
nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap
respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada
kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi
komplomenter
- Monitor efek samping penggunaan
analgesik
T:
- Berikan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
E:
- Jelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgesic
secara tepat
- Ajarkan teknik non farmakologis
untuk mengurangi rasa nyeri
K:
- Kolaborasi pemberian analgetik
2 Setelah dilakukan tindakan Dukungan Mobilisasi (I.05173)
keperawatan selama 3 x 24 jam
diharapkan Mobilitas Fisik (L. O:
05042) dengan kriteria hasil: - Identifikasi adanya nyeri atau
- Pergerakan Ekstemitas keluhan fisik lainnya
Cukup Meningkat - Identifikasi toleransi fisik melakukan
- Kekuatan otot cukup pergerakan
meningkat - Monitor frekuensi jantung dan
- Rentang gerak (ROM) tekanan darah sebelum memulai
Cukup Meningkat mobilisasi
- Monitor kondisi umum selama
melakukan mobilisasi
T:
- Fasilitasi aktivitas mobilitas dengan
alat bantu
- Fasilitasi melakukan pergerakan
- Libatkan keluarga untuk membantu
pasien
E:
- Jelaskan tujuan dan prosedur
mobilisasi
- Anjutkan lakukan mobilisasi dini
K:-
IX. IMPLEMENTASI

Nama : Tn.S Nomor CM : 272XXX

Umur : 16 Tahun Diagnosa : Post Orif CF


Femur

Hari / No Implementasi Respon TTD


tanggal / Dx
jam
Senin, 9 1 - DS :
Mengindentifikasi lokasi ,
Mei 2022 karakteristik Pasien mengatakan nyeri
durasi
frekuensi pada paha bagian kanan,
kualitas
14.30 nyeri terasa berdenyut
intensitas nyeri
denyut dan nyeri hilang
timbul dalam waktu 5-10
menit
DO:
Pasien tampak meringgis
14.35 1 Mengindentifikasi skala nyeri DS :
Pasien mengatakan skala
nyeri diangka 6
DO:
Pasien tampak meringgis
14.37 1 Mengidentifikasi faktor yang DS:
memperberat dan memperingan Pasien mengatakan nyeri
nyeri bertambah ketika kaki
kanan digerakan
DO:
Pasien tampak meringggis
14.40 1 Memberika teknik non DS:
farmakologi Pasien mengatakan rasa
nyeri berkurang
DO:
Pasien tampak rileks

14.45 1 Menjelaskan penyebab, periode, DS:


dan pemicu nyeri Pasien mengatakan paham
tentang penjelasan
penyebab nyeri
DO:
Pasien tampak mengerti

16.00 1 Mengkolaborasi dengan dokter DS:


pemberian analgetik (ketorolac Pasien mengatakan paham
2x500 mg ) tentang penjelasan
penyebab nyeri
DO:
Pasien tampak mengerti

14.50 2 Mengidentifikasi toleransi fisik DS:


melakukan pergerakan Pasien memngatakan sulit
untuk menggerakan kaki
ditempat rindu
DO:
Pasien tampak meringgis

14.55 2 Memfasilitasi aktivitas mobilisasi DS:


dengan alat bantu Pasien mengatakan masih
sulit bergerak ditempat tidur
DO:
Pasien tampak meringgis
15.00 2 Menjelaskan tujuan dan prosedur DS :
mobilisisasi Pasien mengatakan paham
tentang penjelasan tujuan
dan prosedur mobilisasi
DO :
Pasien tampak mengerti

16.00 2 Mengkolaborasi dengan dokter DS:


pemberian obat (citicolin 2x500 Pasien mengatakan sudah
mg ) bergerak sedikit
DO:
Pasien tampak rileks

Selasa, 10
mei 2022

08.00 1 Mengidentifikasi skala nyeri DS:


Pasien mengatakan skala
nyeri diangka 4
DO:
Pasien tampak rileks

08.05 1 Memberikan teknik non DS:


farmakologis Pasien mengatakan rasa
nyeri berkurang
DO:
Pasien tampak rileks

11.00 1 Mengkolaborasi dengan dokter DS:


pemberian analgetik (ketorolac Pasien mengatakan rasa
3x30 mg ) nyeri berkurang
DO:
Pasien tampak rileks
DS:
08.10 2 Mengidentifikasi toleransi fisik Pasien memngatakan sudah
melakukan pergerakan bisa bergerak ditempat tidur
sedikit
DO:
Pasien tampak rileks
DS:
11.00 2 Mengkolaborasi dengan dokter Pasien mengatakan sudah
pemberian obat (citicolin 2x500 bergerak sedikit
mg ) DO:
Pasien tampak rileks

Rabu, 11
mei 2022
DS:
14.00 1 Mengidentifikasi skala nyeri Pasien mengatakan skala
nyeri diangka 2
DO:
Pasien tampak rileks

DS:
14.05 1 Memberikan teknik non Pasien mengatakan rasa
farmakologis nyeri berkurang
DO:
Pasien tampak rileks

DS:
16.00 1 Mengkolaborasi dengan dokter Pasien mengatakan nyeri
pemberian analgetik (ketorolac berkurang
3x30 mg ) DO:
Pasien tampak rileks

14.30 2 Mengidentifikasi toleransi fisik DS:


melakukan pergerakan Pasien memngatakan sudah
bisa bergerak ditempat tidur
sedikit
DO:
Pasien tampak rileks
16.00 2 Mengkolaborasi dengan dokter
pemberian obat (citicolin 2x500 DS:
mg ) Pasien mengatakan sudah
bergerak sedikit
DO:
Pasien tampak rileks
X. CATATAN KEPERAWATAN

Nama : Tn.S No CM:272XXX


Umur :16 Tahun Diagnosa Medis : Post orif cf femure

No Hari tgl EVALUASI TTD


dx jam
1 senin S:
9 mei P : Pasien mengatakan setelah dilakukan tindakan bedah pasien
2022 merasakan nyeri
20.00 Q : Pasien mengatakan nyeri terasa seperti berdenyut-denyut
R: Pasien mengatakan nyeri paha bagian kanan
S: Pasien mengatakan skala nyeri 6
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul dengan durasi waktu 5-
10 menit

O:
- Pasien tampak meringis
- TTV
TD: 120/90 mmHg
N: 120 kali/menit
S:36, 5
Spo2: 96%
- Pasien tampak gelisah
A:
- Masalah Nyeri Akut Belum Teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
Identifikasi skala nyeri
Kolaborasi pemberian analgetik
2 Senin S:
9 mei - Pasien mengatakan sulit untuk menggerakan kaki ditempat
2022 tidur
20.00
- Pasien mengatakan nyeri saat bergerak kakinya
O:
- Kekuatan otot kaki kanan menurun
- Rentang gerak kaki kanan terbatas

A:
- Masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi

P:
- Lanjutkan intervensi :
Identifikasi toleransi fisik belum teratasi
Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat ( citicolin
2x500 mg )
1 Selasa, S:
10 Mei P : Pasien mengatakan setelah dilakukan tindakan bedah pasien
2022 merasakan nyeri
14.00 Q : Pasien mengatakan nyeri terasa seperti senat senut
R: Pasien mengatakan nyeri paha bagian kanan
S: Pasien mengatakan skala nyeri 4
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul dengan durasi waktu 5-
10 menit

O:
- Pasien tampak meringis
- TTV
TD: 120/70 mmHg
N: 90 kali/menit
S:36
Spo2: 99%
- Pasien tampak gelisah
A:
- Masalah Nyeri Akut Belum Teratasi
P:
-Lanjutkan intervensi
Identifikasi skala nyeri
Kolaborasi pemberian analgetik
2 Selasa, S: pasien mengatakan sudah bisa bergerak ditempat tidur sedikit
10 Mei
2022 O: pasien tampak rileks
14.00
A: masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi

P:
- Lanjutkan intervensi :
Identifikasi toleransi fisik belum teratasi
Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat ( citicolin 2x500 mg )
1 Rabu, S:
11 Mei P : Pasien mengatakan setelah dilakukan tindakan bedah pasien
2022 merasakan nyeri
20.00 Q : Pasien mengatakan nyeri terasa seperti dicubit
R: Pasien mengatakan nyeri paha bagian kanan
S: Pasien mengatakan skala nyeri 2
T : Pasien mengatakan nyeri hilang timbul dengan durasi waktu 5-
10 menit

O:
- Pasien tampak meringis
- TTV
TD: 100/70 mmHg
N: 90 kali/menit
S:36, 3
Spo2: 96%
- Pasien tampak gelisah
A:
- Masalah Nyeri Akut Belum Teratasi
P:
-Lanjutkan intervensi
Identifikasi skala nyeri
Kolaborasi pemberian analgetik
2 Rabu, S: pasien mengatakan sudah bisa bergerak ditempat tidur sedikit
11 Mei
2022 O: pasien tampak rileks
20.00
A: masalah gangguan mobilitas fisik belum teratasi

P:
- Lanjutkan intervensi :
Identifikasi toleransi fisik belum teratasi
Berkolaborasi dengan dokter pemberian obat ( citicolin 2x500 mg )

Anda mungkin juga menyukai