Anda di halaman 1dari 3

Saat ini telah marak kata investasi di masyarakat.

Banyak masyarakat yang memulai investasi


dengan berbagai bentuk. Cara investasi pun ada dua macam yaitu langsung dan tidak langsung.
Belum lama ini dunia investasi di hebohkan dengan kasus jouska sebagai perusahaan investasi.
Jelaskan apa yang terjadi dengan kasus tersebut dan faktor apa yang luput dalam penilaian
investor dalam memilih jouska untuk menjadi pengelola portofolio mereka?

Tanggapan

PT Jouska Indonesia merupakan perusahaan yang menyediakan jasa konsultasi perencanaan


keuangan dan investasi. Sebagai perencana keuangan bertugas membantu nasabah melakukan
perencanaan keuangan dan mengedukasi masyarakat.
Perencana keuangan dilarang dan tidak dalam kapasitas dan posisinya untuk mengelola uang
nasabah ataupun melakukan transaksi jual-beli (trading) portofolio nasabah, apalagi
melakukannya dengan kuasa penuh (full discretionary), meskipun telah diberi kuasa oleh
nasabah.

orang yang bekerja di perusahaan efek ini pun tidak bisa mendeklarasikan dirinya sebagai
independen. Pasalnya, perencana keuangan independen dan firmanya adalah perencana keuangan
yang tidak terikat atau terafiliasi dengan institusi atau produk keuangan manapun. Apabila
seorang perencana keuangan dan/atau firmanya berafiliasi dengan institusi keuangan dan produk
keuangan manapun, mereka wajib memberitahukan kepada nasabah atau calon nasabah tentang
afiliasi tersebut, dan tentang adanya kemungkinan benturan kepentingan (conflict of interest).
Apabila seorang perencana keuangan independen dan/atau firmanya menerima uang baik dalam
bentuk komisi, fee, dan sebagainya dari institusi ataupun dari hasil penjualan produk keuangan,
maka dia wajib memberitahukan kepada nasabah/calon nasabah tentang adanya kemungkinan
conflict of interest. Dalam setiap melakukan perencanaan, seorang perencana keuangan harus
selalu melakukannya dengan penuh kehati-hatian dan menempatkan kepentingan nasabah di atas
kepentingan lainnya. Perencanaan keuangan kepada nasabah pun harus sesuai dengan profil
risiko dari nasabah, tujuan keuangan, serta jangka waktu pencapaian. Hal ini lantaran setiap
nasabah memiliki profil risiko yang berbeda, sehingga tidak serta merta semua nasabah akan
berinvestasi atau harus berinvestasi pada produk keuangan dan produk investasi, apalagi
investasi pada saham dan saham IPO. Profesi apapun yang berkaitan dengan kegiatan investasi di
pasar modal tidak diperbolehkan memberikan janji imbal hasil investasi kepada kliennya.

Ketua Financial Planning Standards Board (FPSB) Tri Djoko Santoso melihat Jouska bermain
dengan tiga wajah sekaligus yang membingungkan konsumen.
Pertama, Jouska adalah perusahaan financial planning yang seharusnya berfokus pada edukasi
konsumen, literasi keuangan. Ia bilang jika ini yang benar dijalankan sesuai isi media sosialnya,
Jouska tidak boleh berjualan produk investasi maupun transaksi jual-beli portofolio.
Kedua, independent financial consultant yang melakukan eksekusi keuangan klien sampai
menangani investasi.
Ketiga, independent financial advisory yang merekrut financial advisor, mempertemukan dengan
klien dan memberi nasihat. Idealnya seorang FP cukup menjalankan peran perencana keuangan.
Namun, melihat praktik Jouska belakangan, ia menilai Jouska melampaui peran FP. Hal ini
melanggar ketentuan sertifikasi FP yang terdiri dari standar kompetensi, standar praktik, dan
standar etika. Belum lagi Jouska juga melakukan praktik konsultan dan advisory yang ia duga
tanpa lisensi. Yang jadi permasalahan, para perencana keuangan di Jouska tak memiliki
sertifikasi atau lisensi sebagai. Keadaan ini katanya menambah masalah karena semakin
menyulitkan lembaganya untuk menilai seberap besar
pelangggan yang terjadi dari profesi perencana keuangan.

Kesalahan-kesalahan Jouska
1. Rekening Dana Investor bisa diakses oleh pihak Jouska. Bisa melakukan transaksi secara
langsung, membeli dan menjual saham. Klien hanya mendapatkan pemberitahuan setelah
jual-beli saham dilaksanakan.
2. Jouska telah membeli saham PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK). Ini
menimbulkan banyak pertanyaan, apa hubungan antara Jouska dengan LUCK
3. Ada penyalahgunaan kegiatan yang dilakukan oleh Jouska. Dimana kegiatan yang
dilakukan tidak hanya menjadi penasihat keuangan tapi lebih dari itu
4. Jouska yang merupakan financial advisor seharusnya hanya memberi nasihat dan solusi.
Namun mereka bergerak lebih jauh dengan membawa klien-kliennya untuk menanamkan
investasi, melalui perusahaan yang bertindak sebagai manajer investasi tetapi tak berizin,
yakni Amarta dan Mahesa.

Untuk berinvestasi saham dan portofolio sebaiknya perlu memperhatikan hal-hal tesebut
dibawah ini:
1. Return on Equity (ROE): Diatas bunga kredit bank Sebaiknya memilih saham yang memiliki
tingkat pengembalian ekuitas (ROE) diatas biaya untuk meminjam dari bank untuk melakukan
usaha. Contohnya bila bunga kredit dari bank 11%, maka ROE saham yang dipilih harusnya
lebih tinggi dari itu. Fund Manager mengambil langkah yang lebih kompleks, yaitu mencari
ROE saham yang lebih tinggi dari ROE emiten yang ada di pasar modal dan dalam indeks harga
saham gabungan (IHSG).
2. Debt to Equity Ratio (ROE): Dibawah 2 kali Meniru cara investasi saham ala Syariah Islam
yang tidak memiliki emiten dengan utang tinggi atau rasio utang terhadap ekuitas datas 2x, juga
bisa mengurangi risiko investasi. Akan tetapi, seiring dengan keadaan dunia saham yang
berubah, bila emiten terlihat akan melakukan aksi korporasi yang jelas untuk mengurangi utang,
bisa dilakukan pengecualian.
3. Positive Earnings (carilah perusahaan untung) Sebaiknya memilih emiten dengan
pertumbuhan laba positif dan menjauhi perusahaan yang rugi atau perusahaan yang memiliki
earnings negatif.
4. Kapitalisasi besar & liquid (sering diperdagangkan) Saham-saham yang bisa dipilih misalnya
emiten yang tergolong LQ45, atau saham-saham aktif dan bukan merupakan saham tidur.
Saham-saham emiten berkapitalisasi pasar besar atau blue chip biasanya direkomendasikan.

Anda mungkin juga menyukai