2.Cuaca
Banyak orang percaya bahwa cuaca berhubungan dengansuasana hati dan emosi. Tetapi,
bukti menunjukan bahwa cuacamemiliki sedikit pengaruh terhadap suasana hati.
Korelasi Ilusif
menjelaskan mengapa orang-orang cenderung berfikir bahwa cuacayang menyenangkan
meningkatkan suasana hati mereka. Seorang ahli
menyimpulkan bahwa, “Berlawanan dengan pandangan kultural yang ada, data ini
menunjukan bahwa orang-orang tidak melaporkansuasana hati yang lebih baik pada cuaca
yang cerah atau bahkansebaliknya, melaporkan suasana hati yang lebih buruk pada hari
gelapdan hujan
3.Stress
Seperti yang mungkin Anda bayangkan, stress mempengaruhiemosi dan suasana hati.
Sebagai contoh, tingkat stress karyawan
atau pekerja di tempat kerja dapat dipicu oleh teguran dari atasan,hilangnya kesempatan
penjualan besar, dan juga pengaruh dari stressyang menumpuk dari waktu ke waktu sehingga
hal ini dapatmempengaruhi suasana hati.Seperti yang diperhatikan penulis sebuah penelitian,
“adanya peristiwa yang terus-menerus terjadi yang menimbulkan stress tingkatrendah
sekalipun berpotensi menyebabkan para pekerja mengalamitingkat ketegangan yang semakin
lama seiring dengan berjalannyawaktu semakin meningkat. Tingkat stress dan ketegangan
yangmenumpuk di tempat kerja dapat memperburuk suasana hati, sehinggamenimbulkan
banyak emosi negatif.
4.Aktivitas Sosial
Bagi sebagian besar oraang, aktivitas sosial meningkatkansuasana hati positif dan memiliki
pengaruh sedikit terhadap suasanahati negatif. Tetapi, apakah orang-orang dengan suasana
hati positifmencari interaksi sosial atau apakah interaksi sosial menyebabkansuasana hati
yang baik? Tampaknya keduanya memang benar.Interaksi-interaksi sosial bahkan memiliki
manfaat kesehatan jangka panjang. Suatu penelitian mengenai umur panjang
menyebutkan bahwa, “berada berdampingan bersama orang lain
merupakan prediksi terbaik mengenai seberapa lama seseorang akan
hidup”. Salah satu alasan untuk hal ini adalah efek positif yangditimbulkan dari aktivitas atau
interaksi sosial tersebut.
5.Tidur
Menurut sebuah jajak pendapat, orang-orang memiliki waktutidur yang semakin sedikit.
Secara rata-rata, orang Amerika memilikiwaktu tidurkurang dari tujuh jam per malam pada
hari kerja, di bawahdelapan jam yang direkomendasikan. Jumlah orang yang tidur
selamadelapan jam atau lebih telah menurun secara konstan selama beberapatahun
terakhir.Suasana hati juga dapat dipengaruhi oleh kualitas tidur. Parasarjana (mahasiswa) dan
pekerja dewasa yang tidak memperoleh tiduryang cukup melaporkan adanya perasaan
kelelahan yang lebih besar,kemarahan, dan ketidakramahan. Kualitas tidur yang buruk
akanmenyebabkan suasana hati yang buruk pula sehingga hal tersebut akanmemperburuk
pengambilan keputusan dan membuatnya sulit untukmengontrol emosi.
6.Olahraga
Anda mungkin sering mendengar bahwa orang
harus berolahraga untuk meningkatkan suasana hati mereka. Penelitiansecara konsisten
menunjukan bahwa olahraga dapat meningkatkansuasana hati yang positif. Tampaknya,
terapi olahraga
berpengaruh paling kuat terhadap mereka yang mengalami depresi. Walaupunolahraga
berpengaruh secara konsisten terhadap suasana hati, tetapihal ini tidak tterlalu kuat juga.
Intinya, olahraga akan membantu Anda berada dalam situasi atau suasana hati yang lebih
baik.
7.Usia
Suatu penelitian menyebutkan bahwa orang-orang yang berusia18 hingga 94 tahun memiliki
emosi yang negatif, seiring dengansemakin bertambahnya usia seseorang. Bagi seseorang
yang lebih tuasuasana hati positif yyang tinggi bertahan lebih lama dan suasana hatiyang
buruk menghilang dengan lebih ccepat. Penelitian tersebutmengimplikasikan bahwa
pengalaman emosional cenderung lebihmembaik bersamaan dengan bertambahnya usia.
8. Gender
Sudah menjadi keyakinan umum bahwa wanita lebihmenggunakan perasaan hati mereka dari
pada pria. Bahwa wanitalebih bereaksi secara emosional dan mampu membaca emosi
oranglain dengan lebih baik. Dalam perbandingan gender wanita lebihmenunjukan ekspresi
emmosional yang lebih besar dibannding pria.Sebagai contoh, wanita diharapkan untuk lebih
banyakmengekspresikan emosi positif pada pekerjaannya (ditunjukanddengan senyuman)
dibandingan dengan pria
D.Dimensi-Dimensi Emosi
Perbedaan
Dengan banyaknya jumlah emosi, salah satu cara membedakannya adalah dengan
mengklasifikasikannya menjadi dua kelompok yaitu emosi positif dan emosi negative. Emosi
positif seperti kebahagiaan dan harapan menggambarkan perasaan yang menyenangkan.
Sedangkan emosi negative seperti kemarahan atau kebecian menggambarkan perasaan yang
tidak menyenangkan.
Peneliti membuat emosi dasar menjadi enam saja yaitu kemarahan, ketakutan, kesedihan,
kegembiraan, kejijikan dan keterkejutan.
Intensitas
Kemampuan orang bervariasi dalam mengekspresikan intensitas emosi.
Ada yang mudah meluapkan emosinya baik senang maupun marah, ada juga yang tidak
mudah.
Frekuensi dan Durasi
Tenaga kerja emosional yang menuntur frekuensi tinggi atau durasi lama lebih menuntut
upaya lebih besar dari karyawan. Seseorang dapat berhasil mencapai permintaan emosional
dari satu jabatan yang ada tergantung tidak hanya pada emosi apa saja yang perlu ditampilkan
dan berapa besar intensitasnya, melainkan juga seberapa sering dan seberapa lama usaha
tersebut harus dilakukan.
Dalam mengkontrajeniskan jenis kelamin, Wanita menunjukkan ungkapan emosi yang lebih
besar daripada pria.
Mereka mengalami emosi lebih hebat, dan mereka lebih sering menampilkan ekspresi dari
emosi baik yang positif maupun negative kecuali kemarahan.
Bertolak belakang dengan pria, Wanita juga dilaporkan lebih nyaman dalam mengungkapkan
emosi.
Akhirnya, Wanita lebih baik dalam membaca isyarat-isyarat nonverbal dan paralinguistic
dibandingkan pria.
6. Konflik Antarpersonal
Jarang ada isu yang terkait dengan emosi selain topik konflikantar personal. Manakala
konflik timnbul diantara rekan kerja,
dapatdipastikan bahwa emosi akan terlihat. Sebenarnya, keberhasilanseorang manajer
mengenali saat mencoba menyelesaikan konflikterutama ditentukan oleh kemampuan untuk
mengenali elemenemosional dalam konflik dan meminta pihak-pihak yang
terlibatmengendalikan emosi mereka. Manajer yang mengabaikan elemen-elemen emosional
dalam konflik serta hanya berfokus pada hal-halyang bersifat rasional dan berkaitan dengan
tugas, kemungkinan tidakdapat mehyelesaikan konflik-konflik tersebut.
7.Negosiasi
Negosiasi adalah sebuah proses emosional; tetapi, kita seringkalimengatakan bahwa
Negosiasi seorang negosiator yang
ulungmempuayai "wajah poker". Pendiri saluran Poker Inggris(Britairr poker Channel,
Crispin Nieboer, menyatakan, "Itu adalah sebuah permainan gertakan dan terdapat emosi
dan ketegangan manusia yang luar biasa, melihat siapa yang dapat menggertak paling lama”.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa negosiator yang berpura-
pura marah memiliki keuntungan atas lawan mereka.Mengapa? Karena ketika seorang
negosiator menunjukkankemarahan, lawan menyimpulkan bahwa negosiator
terebut telahmenyerahkan semua yang ia dapat, dan dengan demikian lawanmenyerah
Menunjukan sebuah emosi negatif seperti kemarahan dapat sajaefektif, tetapi berperasaan
buruk terhadap penampilan andatampaknya merugikan negosiasi-negosiasi di masa depan.
Negosiatoryang buruk mengalami emosi-emosi negatif, mengembangkan persepsi-
persepsi negatif atas lawan mereka, dan kurang bersedia berbagi informasi atau bersikap koo
peratif dalam negosiasimendatang.Menarikhya, walaupun suasana hati dalam emosi
bermanfaat ditempat kerja, dalam proses negosiasi emosi dapat merugikan kinerjaseseorang
negosiator kecuali jika ia mengekspresikan wajah palsu(berpura-pura marah). Bahkan sebuah
penelitian pada tahun 2005mengungkap bahwa orang-orang ayang menderita kerusakan
pada pusat emosional dari otak mereka (kerusakan pada bagian otak yangsama seperti
Phineas Gage) dapat menjadi negosiator terbaik karenamereka mungkin tidak akan
melakukan koreksi terlalu banyak terhadap hasil hasil yang negtif. Pertimbangkan sebuah
contoh lain.KetikaNorthwest Airlines menghadapi sebuah pemogokan
dari persatuan mekanik perusahaan tersebut dengan tenang menyiapkandiri untuk pemogokan
tersebut dengan menyewa para pekeria pengganti sebelumnya. Ketika persatuan
mekanik tersebut melakukan pemogokan,para pekerja pengganti tersebut mulai bekerja
dan dengantenang perusahaan bahkan mengajukan tuntutan yang lebih besar
8.Pelayanan Pelanggan
Keadaan emosional seorang pekerja mempengaruhi
pelayanan pelanggan, yang berpengaruh terhadap tingkat pengulangan bisnis dantingkat
kepuasan pelanggan. Pemberian pelayanan yang berkualitaskepada pelanggan membuat
karyawan menuntut banyak hal karenamereka sering berada dalam situasi disonansi
emosional. Seiringwaktu, keadaan ini dapat menyebabkan kejatuhan mental atau fisikdalam
pekerjaan, penurunan kinerja, dan rendahnya kepuasaan kerja.Selain itu, emosi
karyawan dapat juga berpindah kepada pelanggan.Penelitian mengindikasikan adanya efek
kesesuaian antara emosikaryawan dan pelanggan, sebuah efek yang oleh para
praktisi perilakuorganisasi disebut sebagai Penularan emosional (
emotional contagion), “penangkapan” emosi dari orang lain. Bagaimanakah
penularan emosional terjadi? Penjelasan utamanya adalah ketikaseseorang mengalami
emosi-emosi positif lalu tertawa dn tersenyum pada Anda, Anda mulai meniru perilaku
orang tersebut. Jadi ketikakaryawan mengekspresikan emosi-emosi positif, para pelanggance
nderung merespon secara positif.Penalaran emosional adalah penting karena para
pelangganmenangkap suasana hari atau emosi posotif dari karyawan,
mereka berbelanja lebih lama. Terapi bagaimana dengan emosi dan suasanahati negatif? Apa
kah hal ini juga menular? Tentu saja. Ketikaseorang karyawan cepat marah atau tidak
menyenangkan, emosi-emosi negatif tersebut cenderung berpengaruh negatif
terhadap pelanggan.
9.Sikap Kerja
Pernahkah Anda mendengar nasihat "Jangan pernah
membawa pekerjaan Anda ke rumah," yang berarti bahwa orang-orang harusmelupakan
pekerjaan mereka setelah mereka pulang ke rumah?Ternyata, hal tersebut lebih mudah
diucapkan daripada dilaksanakan.Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang-orang
yangmempunyai hari baik di tempat kerja cenderung berada dalam suasanahati yang lebih
baik di rumah pada malamnya. Selain itu, orang-orangyang mengalami hari yang buruk
cenderung berada dalam suasanahati buruk setelah mereka berada di rumah. Bukti yang ada
jugamenyatakan bahwa orang-orang yang mengalami hari penuh tekanandi tempat kerja
cenderung kesulitan untuk rileks setelah mereka pulang ke rumah.Meskipun orang-orang
secara emosional membawa pulang pekerjaan mereka ke rumah, pada hari
berikutnya, pengaruh tersebut biasanya telah hilang. Jadi, meskipun mungkin sulit
atau bahkan tidakalami untuk tidak pernah membawa pekerjaan Anda pulang
ke rumah,tampaknya bagi sebagian besar orang, sebuah suasana hari negatifsebagai hasil dari
suatu hari buruk di tempat kerja tidak terbawa kehari berikutnya.