Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Jenis Kelamin Dan Emosi

Jenis Kelamin.

Menurut Dayakishi dan Yuniardi (2008: 133) jenis kelamin (dalam bahasa Inggris : sex) adalah
perbedaan biologis dan fisiologis antara pria dan wanita, dengan perbedaan yang menyolok pada
perbedaan anatomi tentang sistem reproduksi dari pria dan wanita. Jenis kelamin adalah
perbedaan antara laki-laki dan perempuan ditinjau dari tiga aspek yaitu : kognitif, konatif dan
afektif yang dapat membentuk ciri khas dalam berperilaku.

Dayakishi, Tri., Salis Yuniardi. 2008. Psikologi Lintas Budaya (Edisi Revisi). Malang : UMM Press

Emosi

Oxford English Dictionary mendefinisikan emosi sebagai setiap kegiatan atau pergolokan
pikiran, perasaan, nafsu (setiap keadaan mental yang hebat atau meluap-luap). Emosi merujuk
pada suatu perasaan dan pikiran-pikiran khasnya, suatu kedaan biologis dan psikologis, dan
serangkaian kecendrungan untuk bertindak (Goleman, 2015 : 409).

Menurut Hamzah B. Uno bahwasanya pengertian emosi adalah perasaan dan pikiran khas; suatu
keadaan biologis dan psikologis; suatu rentang kecendrungan-kecendrungan untuk
bertindak (Uno, 2012 : 116).

Goleman, Daniel. 2015. Emotional Intelligence : Kecerdasan emosional mengapa EI lebih penting
daripada IQ, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

B. Uno, Hamzah. 2012. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara

Seleksi

Menurut Purnaya (2016), seleksi merupakan proses satu arah dimana posisi pelamar hanya dapat
menerima saja posisi pekerjaan yag ditawarkan organisasi, sementara organisasi mempunyai
kedudukan yang lebih kuat untuk melakukan tawar menawar kepada pelamar. Definisi lain
mengatakan bahwa seleksi adalah pemilihan. Menyeleksi merupakan suatu pengumpulan dari
suatu pilihan. Proses seleksi melibatkan pilihan dari berbagai objek dengan mengutamakan
beberapa objek yang dipilih. Dalam kepegawaian, seleksi lebih secara khusus mengambil
keputusan dengan membatasi jumlah pegawai yang dapat dikontrakkerjakan dari pilihan
sekelompok calon-calon pegawai yang berpotensi. (Menurut Mangkunegara dalam Anggraeni,
2019)

Purnaya, I Gusti Ketut. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi.

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung :
Remaja Rosdakarya.

Anggraeni, Erni, 2019, “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Di Ukm Adorable Project
Cimahi”, (Doctoral dissertation, Fisip Unpas).

Pengambilan Keputusan

Menurut Eisenfuhr (dalam Lunenburg, 2010) pengambilan keputusan adalah


proses membuat pilihan dari sejumlah alternatif untuk mencapai hasil yang
diinginkan. Definisi ini memiliki tiga kunci elemen. Pertama, pengambilan
keputusan melibatkan membuat pilihan dari sejumlah pilihan. Kedua,
pengambilan keputusan adalah proses yang melibatkan lebih dari sekedar pilihan akhir dari
antara alternatif. Ketiga, "hasil yang diinginkan" yang disebutkan dalam definisi melibatkan
tujuan atau target yang dihasilkan dari aktivitas mental bahwa pembuat keputusan terlibat dalam
mencapai keputusan akhir (dalam Lunenburg, 2010).

Sementara Wang dan Ruhe (2007) berpendapat bahwa pengambilan keputusan adalah
proses yang memilih pilihan yang lebih disukai atau suatu tindakan dari antara alternative atas
dasar kriteria atau strategi yang diberikan. Berdasarkan dari beberapa pendapat diatas,
pengambilan keputusan bisa disimpulkan bahwa suatu proses pemilihan dari antara alternatif
untuk mencapai suatu hasil.

Lunenburg, Fred C. 2010. The Decision Making Process, National Forum Of Educational Administration
And Supervision Journal 27 (4): 1-12
Wang, Y., & Ruhe, G. R. 2007. The Cognitive Process of Decision Making. International Journal of
Cognitive Informatics and Natural Intelligence, 1(2), 73-85.

Kreativitas.

Slameto (2015:145) menjelaskan bahwa pengertian“Kreativitas berhubungan dengan


penemuan sesuatu, mengenai halyang menghasilkan sesuatu yang baru dengan
menggunakansesuatu yang telah ada. Sesuatu yang baru itu mungkin berupaperbuatan atau
tingkah laku, bangunan dan lain-lain”.

Sedangkan Menurut Moreno (Slameto, 2015:146) yang penting dalam“Kreativitas itu


bukanlah penemuan sesuatu yang belum pernah diketahui orang sebelumnya, melainkan bahwa
produk kreativitas merupakan sesuatu yang baru bagi orang lain atau dunia padaumumnya,
misalnya seorang guru menciptakan metode mengajardengan diskusi yang belum pernah ia
pakai”.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwapengertian kreativitas siswa


adalah kemampuan seseorang untukmelahirkan sesuatu yang baru maupun mengembangkan hal-
halyang sudah ada untuk memberikan sejumlah pengetahuan dalam proses pembelajaran

Slameto. 2015. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Motivasi

Motivasi didefinisikan sebagai dorongan. Dorongan merupakan suatu gerak jiwa dan perilaku
seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif dapat dikatakan suatu driving force yang artinya
sesuatu yang dapat menggerakkan manusia untuk melakukan tindakan atau perilaku, dan di
dalam tindakan tersebut terdapat tujuan tertentu. Menurut Usman, (2013 : 276) Motivasi ialah
dorongan yang dimiliki seseorang untuk berbuat sesuatu, sedangkan motif adalah
kebutuhan(need), keinginan(wish), dorongan(desire) atau impuls. Motivasi merupakan dorongan
yang dimiliki seorang individu yang dapat merangsang untuk dapat melakukan tindakan-
tindakan atau sesuatu yang menjadi dasar atau alasan seseorang untuk berperilaku atau
melakukan sesuatu.

Usman Husaini .2013. Manajemen Teori,Praktik, Dan Riset Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara

Kepemimpinan

Menurut Fahmi (2017:15), “Kepemimpinan merupakan suatu ilmu yang mengkaji secara
komprehensif tentang bagaimana mengarahkan, mempengaruhi, dan mengawasi orang lain untuk
mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang direncanakan”.

Sedangkan menurut Swanburg dalam Herlambang (2014:96), “kepemimpinan adalah suatu


proses aktivitas untuk mempengaruhi dan mengorganisir orang lain atau kelompok dalam upaya
penyusunan dan pencapaian tujuan organisasi”.

Dari pendapat ahli, dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu tindakan dalam
bentuk mempengaruhi orang lain untuk mau dan mampu bertindak, proses komunikasi untuk pengaruhi
kegiatan seseorang atau kelompok kearah pencapaian tujuan organisasi dalam suatu seni dan situasi
tertentu, dan suatu proses agar mau bekerja untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Fahmi, Irham. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung : Alfabeta

Herlambang, Susatyo. 2014. Basic Marketing (Dasar-Dasar Marketing). Yogyakarta:KDT

Anda mungkin juga menyukai