Anda di halaman 1dari 3

TAMBAHAN

Bella
Seorang pemimpin memainkan peran penting dalam menciptakan dan mengubah budaya perusahaan.
Para eksekutif memiliki kemampuan untuk mengubah sebuah budaya perusahaan menjadi lebih baik
atau lebih buruk.
Apa sih yang dimaksud dengan pemimpin yang etis? Jadi penting untuk membuat sebuah perbedaan
antara pemimpin yang baik dan pemimpin yang etis.
Slide 2 point 2 , lanjutan
Karena pemimpin bertugas mengarahkan , memimpin, dan mengawal orang lain menuju sebuah
tujuan, dan pemimpin yang baik dapat mengarahkan para peningkutnya secara efektif menuju tujuan
mereka, nah namun tidak semua pemimpin yang baik itu pemimpin yang etis.
Contoh dalam konteks perusahaan, Ken Lay dan Jeffrey Skilling adalah para pemimpin bisnis yang
baik dan efektif. Mereka mampu mengubah enron dari yang awalnya sebuah perusahaan minyak dan
saluran gas yang kecil menjadi salah satu perusahaan terbesar di dunia. Mereka adalah pemimpin
yang inspiratif, imajinatif, kreatif yang mempu memotivasi para karyawannya untuk mencapai tingkat
keberhasilan yang tinggi, tapi mereka bukan pemimpin yang etis.
Jadi apa bedanya sih antara pemimpin yang efektif dan etis? Slide 2 point 3
Slide 2 point 4 --- atraktif seperti memberikan teladan perilaku yang etis, persuasif, atau dengan
hanya menggunakan peran kelembagaan
Slide 2 point 5 lalu pada kepemimpinan etis terdapat contoh mengenai seorang penulis buku berjudul
“ servant leadership” robert greenleaf menyatakan bahwa pemimpin yang terbaik adalah individu
yang tidak hierarkis, yang memimpin lewat teladan pelayanannya kepada orang lain. Dalam kasus lain
secara serupa menyatakan bahwa pemimpin yang “transformatif” atau “transaksional” menggunakan
metode
Slide 3
Jadi setiap orang dalam sebuah organisasi memiliki pengaruh terhadap budaya perusahaan, dan tidak
satu pun orang yang dapat membangun atau mengubah budaya sendirian. Budaya diperoleh dari
kepemimpinan, integrasi dan penilaian atau pemantauan.
Point 1 nah artikulasi ini dapat terbangun setelah sebuah proses inklusif dari identifikasi nilai-nilai,
hal ini bukan dilakukan dengan sekedar mencontoh nilai-nilai tertentu dari seorang pimpinan
eksekutif. Bagaimanapun juga merupakan tanggung jawab pemimpin untuk memastikan bahwa
perusahaan diarahkan dalam oleh prinsip-prinsip pengaturan yang dapat mengarahkan para karyawan
dalam pengambilan keputusan mereka.
Nah, sebelum keputusan tadi memberikan dampak pada budaya melalui kede perilaku atau pernyataan
nilai, pertama-tama perusahaan harus menentukan misi (point 2)
Dalam ketiadaan nilai lainnya, maka yang menjadi satu satunya nilai adalah keuntungan, yang
didapatkan dengan cara apapun. Kode perilaku akan menggambarkan secara spesifik pondasi baik
bagi para pemegang kepentingan dari internal perusaahan, seperti karyawan maupun dari eksternal
perusahaan, seperti para pelanggan. Karean itu (lanjut point 3)
Amertha
Perusahaan bisnis harus memiliki mekanisme yang siap, yang memungkinkan para karyawan untuk
maju mengajukan, pertanyaan, keprihatinan, dan informasi mengenai perilaku yang tidak etis. (lanjut
slide 4 point 1) ---integrasi dapat mengambil bentuk yang berbeda-beda, tergantung dari budaya
organisasi dan tujuan akhir dari proses tsb.
Slide 4 point 2
Salah satu elemen yang paling menentukan adalah komunikasi, (karena tanpa adanya komunikasi,
tidak ada kejelasan atas tujuan, prioritas atau proses.) *yang kuning lanjutan, dibaca, lanjut ke kalimat
selanjutnya. Komunikasi budaya harus dimasukkan ke dalam istilah....
Slide 4 point 3
Jadi masalahnya adalah bahwa melaporkan tersangka perilaku tidak etis merupakan hal yang sulit
untuk dilakukan. Nah biasanya kenangan masa kecil, seperti “pembuka rahasia” atau “tukang
mengadu”,jadi bersamaan dengan aturan tidak tertulis yang berlaku secara umum di masyarakat
mengenai larangan mengadukan perbuatan orang lain, menciptakan hambatan untuk melaporan
perilaku yang tidak etis.
Slide 4 point 4
Tindakan mengadukan merupakan salah satu masalah klasik dalam etika bisnis, (lanjut point 4)
tindakan mengadukan melibatkan pengungkapan aktivitas.... . Tindakan mengadukan ini dapat
membongkar dan mengakhiri aktivitas yang tidak etis, walaupun sikap itu terlihat tidak loyal,
perbuatan ini dapat merugikan perusahaan, dan hal itu dapat mengeluarkan biaya yang signifikan
kepada sang pengadu
Slide 4 point 5
Sebagai tambahan atau bagian dari etika dan tanggung jawab para pejabat kepatuhan, lanjut (point 5)

Slide 5
Jika kita tidak dapat mengukur sesuatu, sering kali kita akan mengurangi tingkat kepentingannya.
Nah hal yang sama juga terjadi dengan budaya, jika kita tidak dapat mengukur, menilai atau
memantau budaya, akan sulit untuk mendorong orang-orang di organisasi untuk memperhatikannya.
Meskipun begitu, adanya pemantauan dan audit etika yang terus menerus menjadikan organisasi
mampu untuk menyingkap kerapuhan yang dapat menjadi masalah bagi perusahaan. Oleh karena itu
(slide 5 point 1)
Slide 5 point 2
Dan dengan melaksanakan... point 2
Slide 5 point 3
lalu bagaimana mendeteksi budaya perusahaan yang toxic?, indikasi pertama yang jelas adalah.....
(point 3)
slide 5 point 4
dan bagaimana perusahaan memperlakukan pelanggan, pemasok, klien, maupun pekerjanya? Yaitu
dengan adanya .... (point 4)
Febri
Slide 6
Ketika mekanisme internal untuk menciptakan budaya perusahaan terbukti tidak cukup, komunitas
bisnis dapat mengharapkan peraturan pemerintah untuk mengisi kekosongan itu. Seperti contoh kasus
yang ada dilayar.... (di baca contoh kasusnya)
Relevansi dari semua ini terkait dengan eksplorasi kita terhadap etika dan khususnya, sehubungan
dengan pembahasan kita mengenai upaya perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang etis
adalah bahwa USSC berusahaa menggunakan pedoman ini untuk menciptakan suatu lingkungan
korporat yang legal dan etis.
Dan pedoman pedoman tersebut berupaya memberikan penghargaan kepada perusahaan yang
menciptakan sebuah sistem etika dan kepatuhan yang efektif sehingga mereka tidak dikenakan
hukuman ( atau dendanya dikurangi).
Slide 7
Pedoman itu mengidentifikasi tindakan-tindakan spesifik dari sebuah organisasi yang dapat berperan
sebagai proses due diligence dalam mencegah kejahatan dan persyaratan-persyartan minimal bagi
sebuah program etika dan kepatuhan. (dibaca slide 7)

Anda mungkin juga menyukai