LP Askep SP Gangguan Konsep Diri
LP Askep SP Gangguan Konsep Diri
OLEH:
PUTU AYU SUADNYANI P07120217012
NI PUTU ANGGI WIDYASARI P07120217013
LUH MADE MAS SWANDEWI P07120217014
G.A.A DIVASYA SASMAYASWARI P07120217015
I GUSTI AYU INTAN SETYARI P07120217016
NI WAYAN LITA PERDANI P07120217017
LUH GEDE SUMIARI P07120217018
AYU DYAH KUSUMADEWI W P07120217019
NI KDK SINTA MUTIARA DEWI P07120217020
NI MADE NOLA SILPIA WARDANI P07120217021
TINGKAT 3.A/SEMESTER V
S.Tr. KEPERAWATAN
1
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN KONSEP
DIRI
A. Pengertian
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui
individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan
orang lain (Stuart dan Sudeen, 1998). Hal ini temasuk persepsi individu akan sifat dan
kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang
berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya. Sedangkan
menurut Beck, Willian dan Rawlin (1986) menyatakan bahwa konsep diri adalah cara
individu memandang dirinya secara utuh, baik fisikal, emosional intelektual , sosial
dan spiritual. Potter & Perry (1993), konsep diri adalah merefleksikan pengalaman
interaksi sosial, sensasinya juga didasarkan bagaimana orang lain memandangnya.
2
C. Pohon Masalah
D. Pemeriksaan Diagnostik
Beberapa prosedur diagnostik yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Elektroensefalogram (EEG)
Elektroensefalogram (EEG) digunakan untuk mengukur aktivitas elektrik otak,
mengidentifikasi disritmia, asimetris atau penekanan irama otak. EEG juga
digunakan untuk mendiagnosis epilepsi, neoplasma, stroke, penyakit degeneratif
dan metabolisme.
2. Computerized EEG Maping
Computerized EEG Maping digunakan mengukur aktivitas otak.
3. Computerized Axial Tomography (CT Scan)
CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mendapatkan gambaran
dari berbagai sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak, mengukur struktur otak
untuk mendeteksi lesi, abses, daerah infark atau aneurisma. CT Scan juga dapat
mengidentifikasi perbedaan anatomi pasien skizofrenia, gangguan mental organik,
dan gangguan bipolar.
E. Penatalaksanaan Medis
1. Penatalaksanaan Keperawatan
Dibagi menjadi empat yaitu :
a. Memberi kesempatan untuk berhasil
b. Menanamkan gagasan
c. Mendorong aspirasi
d. Membantu membentuk koping
2. Penatalaksanaan Medis
3
a. Clorpromazine ( CPZ )
Untuk sindrom psikosis yaitu berat dalam kemampuan menilai realitas,
kesadaran diri terganggu, waham, halusinasi, gangguan perasaan dan
perilaku aneh, tidak bekerja, hubungan sosial dan melakukan aktivitas
rutin.
Efek saamping : sedasi, gangguan otonomik serta endokrin (Keliat,
2001).
b. Trihexyphenidyl ( THP )
Untuk segala jenis penyakit Parkinson, termasuk pascaa enchepalitis dan
idiopatik. Efeksamping : hypersensitive terhadap trihexyphenidyl,
psikosis berat, psikoneurosis dan obstruksi saluran cerna (Keliat, 2001)
c. Haloperidol ( HPL )
Berdaya berat dalam kemampuan menilai realitaas dalaam fungsi netral
serta fungsi kehidupan sehari-hari. Efek samping : sedasi, gangguan
otonomik dan endokrin (Keliat, 2001).
d. Terapi okupasi / rehabilitasi
Terapi yang terarah bagi pasien, fisik maupun mental dengan
menggunakan aktivitas terpilih sebagai media. Aktivitas tersebut berupa
kegiatan yang direncanakan sesuai tujuan (Keliat, 2001)
e. Psikoterapi
Psikoterapi yang dapat membantu penderita adalah psikoterapi suportif
dan individual atau kelompok serta bimbingan yang praktis dengan
maksud untuk mengembalikan penderita ke masyarakat (Keliat, 2001)
4
F. Pengkajian Keperawatan
A. Pengkajian Keperawatan
Format pengkajian bersumber dari Modul Praktikum Keperawatan Jiwa,
2017.
I. Identitas Klien
Ruang rawat :…………… Tgl Rawat :
………………….
Inisial : …………..(L/P) No. RM :
………………….
Umur : ………….. Status :
………………….
Pekerjaan …………… Pendidikan :
………………….
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh : Ketidakpercayaan diri tentang
bentuk tubuhnya.
b. Identitas Diri : Ketidakpercayaan orang tua, tekanan
dari kelompok sebaya, dan perubahan dalam struktur social.
c. Peran : Tuntutan peran kerja.
d. Ideal Diri : Tingginya standar hidup yang diharapkan.
e. Harga Diri : Penolakan orang tua, harapan orang tua
yang tidak realistis, gagal berulang kali.
Masalah Keperawatan
3. Hubungan Sosial
a. Orang yang berarti :
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Masalah Keperawatan :
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan:
b. Kegiatan ibadah :
Masalah Keperawatan
:
2. Pembicaraan
( ) Cepat ( ) Apatis ( ) Kasar
( ) Lambat ( ) Gagap ( ) Membisu
6
( ) Inkoherensi ( ) Tidak mampu memulai pembicaraan
7
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
3. Aktivitas motoric
( ) Lesu ( ) Gelisah ( ) TIK ( ) Tremor
( ) Tegang ( ) Agitasi ( ) Grimasem ( ) Kompulsif
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
4. Alam perasaan
( ) Sedih ( ) Putus asa ( ) Gembira berlebihan
( ) Ketakutan ( ) Kuatir
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
5. Afek/ emosi
( ) Datar ( ) Tumpul ( ) Labil ( ) Tidak sesuai
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
7. Persepsi
( ) Pendengaran ( ) Penglihatan ( ) Perabaan
( ) Pengecapan ( ) Penghidupan
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
8
8. Proses pikir
( ) Sirkumstansial ( ) Tangensial ( ) Kehilangan asosiasi
( ) Flight of ideas ( ) Blocking
( ) Pengulangan pembicaraan / preservarasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
9. Isi pikir
( ) Obsesi ( ) Hipokondria ( ) Ide yang terkait
( ) Phobia ( ) Dipersonalisasi ( ) Pikiran magis
Waham
( ) Agama ( ) Somatik ( ) Kebesaran ( ) Curiga
( ) Nihilistic ( ) Sisip pikir ( ) Siar pikir ( ) Control pikir
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
11. Memori
( ) Gangguan daya ingat jangka panjang
( ) Gangguan daya ingat jangka pendek
( ) Gangguan daya ingat saat ini ( ) Konfabulasi
Jelaskan :
Masalah Keperawatan :
G. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah Kronis
Definisi : Evaluasi atau perasaan negative terhadap diri sendiri atau kemampuan
klien seperti tidak berarti, tidak berharga, tidak berdaya yang berlangsung
dalam waktu lama dan terus menerus.
Penyebab :
1. Terpapar situasi traumatis
2. Kegagalan berulang
3. Kurangnya pengakuan dari orang lain
4. Ketidakefektifan mengatasi masalah kehilangan
5. Gangguan psikiatri
6. Penguatan negative berulang
7. Ketidaksesuaian budaya
13
Gejala dan Tanda Mayor
: Objektif :
Subjektif
:
1. Menilai diri negative (mis. Tidak 1. Enggan mencoba hal yang baru
berguna, tidak tertolong) 2. Berjalan menunduk
2. Merasa malu atau bersalah 3. Postur tubuh menunduk
3. Merasa tidak mampu
melakukan apapun
4. Merasa tidak memiliki
kelebihan atau kemampuan
positif
5. Melebih-lebihkan penilaian
negative tentang diri sendri
6. Menolak penilaian positif
tentang diri sendiri
14
4. Stroke
5. Penyalahgunaan zat
15
6. Demensia
7. Penyakit kronis
8. Pengalaman tidak menyenangkan
(SDKI, 2016)
H. Rencana Keperawatan
1. Harga Diri Rendah Kronis
Tgl. Dx.Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi
16
kemampuan yang dimiliki 2. Diskusikan kemampuan
yang dimiliki selama sakit yang dapat ditunjukan
penggunaannya
TUK 4 Klien dapat 1. Rencanakan bersama klien
Klien dapat membuat aktifitas yang dapat
menetapkan rencana kegiatan dilakukan setiap hari
harian - Kegiatan mandiri
perencanaan
- Dibantu sebagian
kegiatan sesuai - Dengan bantuan total
dengan Tingkatkan kegiatan sesuai
kemampuannya dengan toleransi kondisi klien
17
I. Referensi
Candra, I Wayan, dkk. 2019. Modul Praktikum Jiwa Mahasiswa Semester V Prodi D-
IV Keperawatan Politeknik Kesehatan Denpasar. Denpasar : Jurusan
Keperawatan Poltekkes Denpasar
Carpenito, Lynda Juall, 2007, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Alih Bahasa:
Keliat, Budi.A., Panjaitan, R.U., & Daulima, N.H.C. 2005. Proses keperawatan
kesehatan jiwa,Edisi 2. Jakarta : EGC
----------------------, 2006, Hubungan Therapeutik Keperawatan, Jakarta: EGC
Rawlins and Heacock, 1993, Clinical Manual Of Psychiatric Nursing , St Louis: The
Stuart,Gail W, 2007, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Alih Bahasa: Ramona P. Kapoh,
Stuart. Gail W and Laraia, 2001 Principle and Practice of Psychiatric Nursing, 7th ed,
Stuart & Sundeen. (2006). Keperwatan psikiatrik: Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi
5. Jakarta : EGC
Townsend, M.C. (1998) Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan Psikiatri untuk
18
Lampiran
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
(SP)
MASALAH : HARGA DIRI RENDAH KRONIS
PERTMUAN KE 1
2. Kerja
“ Mas ,apa saja kemampuan yang T miliki ? Bagus ,apa lagi?
Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa Mas lakukan
? Bagaimana dengan merapikan kamar? Menyapa? Mencuci piring..............dst”.
“Wah ,bagus sekali ada lima kemampuan dan kegiatan yang Mas miliki”.
“ Mas dari lima kegiatan kemampuan ini ,yang mana yang masih dapat dikerjakan
di rumah sakit ?
Coba kita lihat ,yang pertama bisakah ,yang kedua...........sampai 5 (misalnya ada 3
yang masih bisa dilakukan).Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa kerjakan
di rumah sakit ini.
“Sekarang ,coba Mas pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di rumah
sakit ini”. “O yang nomor satu ,merapikan tempat tidur? Kalau begitu,bagaimana
kalau sekarang kita latihan merapikan tempat tidur Mas”.Mari kita lihat tempat
tidur Mas ya.
20
Coba lihat ,sudah rapikah tempat tidurnya?”
“Nah kalau kita mau merapikan tempat tidur ,mari kita pindahkan dulu bantal dan
n selimutnya.bagus!Sekarang kita angkat spreinya dan kasurnya kita
balik.”Nah,sekarang kita pasang lagi spreinya ,kita mulai dari atas ya bagus!
Sekarang sebelah kaki ,tarik dan masukkan ,lalu sebelah pinggir masukkan
.Sekarang ambil bantal,rapikan dan letakkan di sebelah atas kepala. Mari kita lipat
selimut ,nah letakkan sebelah bawah kaki ,bagus!”
“Mas sudah bisa merapikan tempat tidur dengan baik sekali .Coba perhatikan
bedakah dengan sebelum dirapikan ?Bagus”
“ Coba Mas lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Mas
lakukan tanpa disuruh , tulis B(bantuan ) jika diingatkan bisa melakukan ,dan T
( tidak) melakukan .
3. Terminasi :
“Bagaimana perasaan T setelah kita bercakap-cakap dan latihan merapikan tempat
tidur ? yach?, Mas ternyata banyak memiliki kemampuan yang dapat dilakukan di
rumah sakit ini.
Salah satunya , merapikan tempat tidur , yang sudah Mas praktekkan dengan baik
sekali
Coba ulangi bagaimana cara merapikan tempat tidur tadi, Bagus sekali..
“Sekarang ,mari kita masukkan pada jadual harian . Mas,Mau berapa kali sehari
merapikan tempat tidur. Bagus ,dua kali yaitu pagi-pagi jam berapa? Lalu sehabis
istirahat ,jam 16.00”
“ Coba Mas lakukan dan jangan lupa memberi tanda M (mandiri) kalau Mas
lakukan tanpa disuruh , tulis B(bantuan ) jika diingatkan bisa melakukan ,dan T
( tidak) melakukan .
“Besok pagi kita latihan lagi kemampuan yang kedua. Mas masih ingat kegiatan
apa lagi yang mampu dilakukan di rumah sakit selain merapikan tempat tidur? Ya
bagus,cuci piring …. Kalau begitu kita akan latihan mencuci piring besok ya jam
08.00 pagi di dapur sehabis makan
pagi Sampai jumpa ya…
Assalamu’alaikum
21
STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN
(SP)
MASALAH : HARGA DIRI RENDAH KRONIS
PERTMUAN KE 2
22
Sekarang kita akan latihan kemampuan kedua, masih ingat apa kegiatan itu Mas
“Ya benar kita akan latihan memcuci piring didapur ruangan ini”
“Waktunya 10 menit, mari kita ke dapur”
2. Kerja :
“Mas, sebelum kita memcuci piring kita perlu siapkan dulu perlengkapanya, yaitu
serabut tepes untuk membersikan piring, sabun khusus untuk mencuci piring, dan
air untuk membilas, Mas bisa mneggunakan air yang mengalir dari kran ini, oh ya
jangan lupa sediakan tempat sampah untuk membuang sisa – makanan.
“sekarang saya perlihatkan dulu ya caranya”
“setelah semuanya perlengkapan tersedia, Mas ambil satu piring koto, lalu buang
dulu sisa makanan yang ada dipiring tersebut ketemapat sampah, kemudian Mas
bersikan piring tersebut dengan menggunakan sabut tepes yang sudah diberikan
sabun pencuci piring, setelah selesai disabuni bilas dengan menggunakan air
bersih sampai tidak ada busa sabun sedikitpun di piring tersebut, setelah itu Mas
bisa mengkeringkan piring yang sudah bersih tadi di rak yang sudah tersedia
didapur, nah selesai
“sekarang coba Mas yang melakukan”
“Bagus sekali, Mas dapat mempraktekkan cuci piring dengan baik, sekarang dilap
tanganya
3. Terminasi :
“bagaimana perasaan Mas setelah latihan cuci piring”
Coba ulangi cara mencuci piring…baguss
“ bagaimana kalau kegiatan cuci piring ini dimasukan menjadi kegiatan sehari –
hari Mas. mau berapa kali Mas mencuci piring ? bagus sekali Mas mencuci piring
tiga kali setelah makan”
“besok kita akan latihan untuk kemampuan ke tiga, setelah merapikan tempat
tidur dan cuci piring. Masih ingat kegiatan apakah itu ? ya benar kita akan latihan
mengepel”
“mau jam berapa? Sama dengan sekarang
? sampai jumpa…Assalamu’alaikum
CATATAN:
23
Strategi pelaksanaan selanjutnya, sama dengan SP 2 dengan kegiatan yang
dimiliki sesuai kemampuan pasien lainnya (yang belum dilatih)
24