Anda di halaman 1dari 27

By IKSAN PURWANTO

2003722053

MODUL

BIOLOGY
MONERA

E
R
UNTUK SMA/ MA KELAS X A
SEMESTER GASAL ON
M

1
KINGDOM MONERA

KOMPETENSI DASAR
PETUNJUK BAGI SISWA

Untuk memperoleh prestasi belajar


3.5 Mengidentifikasi struktur, cara hidup,
secara maksimal, maka langkah-
reproduksi dan peran bakteri dalam
langkah yang perlu dilaksanakan dalam
kehidupan
modul ini antara lain:
4.5 Menyajikan data tentang ciri-ciri dan 1. Perhatikan langkah-langkah dalam
peran bakteri dalam kehidupan melakukan pekerjaan dengan
benar untuk mempermudah dalam
memahami suatu proses pekerjaan,
sehingga diperoleh hasil yang
maksimal.
2. Bacalah dan pahami materi yang
TUJUAN PEMBELAJARAN ada pada setiap kegiatan belajar.
Bila ada materi yang belum jelas,
siswa dapat bertanya pada guru.
Melalui kegiatan Pembelajaran dengan 3. Bila terdapat penugasan, kerjakan
pendekatan saintifik menggunakan tugas tersebut dengan baik dan jika
metode dan model pembelajaran perlu konsultasikan hasilnya pada
discovery learning peserta didik dapat guru atau instruktur.
mengidentifikasi struktur, cara hidup, 4. Apabila terdapat evaluasi, kerjakan
reproduksi dan peran bakteri dalam evaluasi tersebut sebagai sarana
kehidupan serta menyajikan data tentang latihan dan refleksi kemampuan
ciri-ciri dan peran bakteri dalam yang Anda capai.
kehidupan, sehingga peserta didik dapat 5. Jika belum menguasai level materi
membangun kesadaran akan kebesaran yang diharapkan, ulangi lagi pada
Tuhan YME, menumbuhkan prilaku kegiatan belajar sebelumnya
disiplin, jujur, aktif, bertanggungjawab, Catatlah kesulitan yang anda temui
dan kerjasama serta dapat dalam mempelajari modul ini untuk
mengembangankan kemampuan berpikir ditanyakan kepada guru
kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, 6. Bacalah referensi lain yang
berkreasi. berkaitan dengan materi modul ini,
agar anda memperoleh
pengetahuan tambahan
MONERA

1
Apersepsi
Apakah Anda tahu tentang kingdom? Kingdom adalah klasifikasi yang dipakai buat
membedakan berbagai macam makhluk hidup yang ada di dunia ini. Pada
pertemuan sebelumnya kita sudah mempelajari tentang pengelompokan makhluk
hidup dalam 5 kingdom oleh Whittaker. Masih ingatkah Anda kingdom apa saja
dalam klasifikasi tersebut? salah satu kingdom makhluk hidup adalah monera,
masih ingatkah anda apa ciri khas monera dibanding kingdom yang lain? Pada
kesempatan kali ini kita akan khusus mempelajarai tentang kingdom Monera.
Untuk mempelajari monera lebih dekat mari kita pelajari materi berikut ini.

Mari pelajari materi berikut

Kata monera berasal dari bahasa Yunani, yaitu moneres yang berarti tunggal. Dari
pengertian ini maka kita dapat mendeskripsikan bahwa monera adalah makhluk hidup yang
terdiri atas satu sel (uniseluler). Monera belum memiliki membran inti sel sehingga disebut
juga sebagai organisme prokariotik. Pada mulanya semua organisme prokariotik dalam
sistem klasifikasi makhluk hidup menurut Copeland (1956) dan Whittaker (1969) disatukan
dalam kingdom monera. Namun dalam sistem klasifikasi terbaru yang diusulkan oleh ahli
mikrobiologi Amerika Carl Woese pada tahun 1977 dan 1990, monera dipisahkan menjadi
dua kelompok berdasarkan perbedaan struktur dinding sel dan fisiologinya yaitu
Archaebacteria dan Eubacteria.
Eubacteria dikatakan sebagai bakteri sejati atau bakteri sesungguhnya. Sedangkan
Archaebacteria meliputi kelompok mikroorganisme yang hidup di lingkungan yang ekstrim
dan mempunyai sifat fisiologis, materi genetik, dan komposisi sel yang berbeda dengan
bakteri.

ARCHAEBACTERIA

Istilah Archaebacteria berasal dari bahasa yunani yaitu archaio yang artinya kuno.
MONERA

Para ahli berpendapat bahwa Archaebacteria merupakan sel-sel paling kuno yang memiliki

2
kekerabatan dekat dengan organisme eukariotik (memiliki membran inti sel).
Archaebacteria hidup dilingkungan yang ekstrim, mirip dengan lingkungan awal dibumi.
Karena itu, Archaebacteria disebut sebagai kelompok bakteri purba atau primitif.
Karakteristik yang dimiliki anggota Archaebacteria berbeda dengan anggota monera
lainnya. Kelompok ini ditemukan pada tempat- tempat yang ekstrim. Karakteristik
Archaebacteria yaitu:
1) Struktur tubuh sederhana dan diduga sebagai makhluk yang pertama ada di dunia.
2) Ukuran tubuh 0,1-200 µm.
3) Dinding sel tidak memiliki peptidoglikan (peptidoglikan = polimer karbohidrat dan
protein).
4) Membran plasmanya mengandung lipid dengan rantai hidrokarbon bercabang yang
tertanam pada gliserol dengan ikatan eter
5) Hidup soliter (sendiri) atau berkelompok. Beberapa jenis terdapat dalam bentuk sel
tunggal, sedangkan jenis lainnya berbentuk filamen atau koloni.
6) Bentuk bervariasi, yaitu bulat, batang, spiral, atau tidak beraturan.
7) Memiliki beberapa jenis RNA polimerase
8) Tahan terhadap antibiotik (streptomiesin dan kloralfenikol)
9) Hidup dilingkungan yang ekstrem (air panas, larva, dasar laut, laut dengan kadar
garam tinggi, lingkungan asam)
Berdasarkan tempat hidupnya, Archaebacteria dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai
berikut:
a. Methanogen
Metanogen merupakan kelompok archae yang
menghasilkan gas metana (CH4). Kelompok ini
merupakan organisme anaerob obligat, artinya tidak
dapat mentolerir oksigen serta respirasi berlangsung
secara anaerob. Bakteri ini dapat ditemukan di lapisan
rawa paling bawah. Bakteri ini dimanfaatkan untuk
mengubah kotoran hewan menjadi biogas. Selain itu,
bakteri ini ditemukan dalam simbiosis mutualisme
pada sistem pencernaan hewan seperti sapi dan rayap.
Contoh Archaebacteria methanogen beserta
peranannya:

• Methanobacterium ruminantium (membantu Gambar 1. Methanobacterium


MONERA

ruminatum, hidup di rumen sapi


mencerna selulosa dari rumput dan menghasilkan

3
400 liter gas metana dalam sehari)
• Lachnospira multipara (menghidrolisis pektin).
• Ruminococcus albus (menghidrolisis glukosa)
• Methanococcus janascii hidup di lumpur dan rawa (mengeluarkan gas metana atau
gas rawa)
b. Halofil ekstrim
Halofil berasal dari kata “halo” yang
artinya garam dan kata “phylos” yang
artinya suka. Halofil ektrim merupakan
kelompok archae yang ditemukan pada
daerah dengan kadar salinitas (garam)

yang tinggi, seperti pada laut mati dan Gambar 2. Haloanaerobium salsugo sp.
Great Salt Lake. Kelompok ini memiliki
pigmen bakteriorhodopsin penangkap energi matahari yang digunakan untuk
menghasilkan ATP (energi). Organisme ini menggunakan garam untuk membentuk ATP.
Contoh anggota kelompok ini adalah Halobacterium halobium. Di dalam membran
plasma Halobacterium halobium, terdapat pigmen rodopsin yang disebut
bakteriorodopsin. Bakteriorodopsin bertanggung jawab terhadap proses pembentukan
ATP pada spesies tersebut. Contoh lainnya adalah Halobacteroides holobius,
Haloanaerobium salsugo sp.
c. Termofil ekstrim
Termofil ekstrim adalah kelompok archae yang hidup di lingkungan yang panas,
optimum pada suhu 60 – 80 oC. Termofil ekstrim merupakan mikroorganisme anaerob
kemoautotrof yang menggunakan belerang (sulfur)
sebagai akseptor hidrogen untuk respirasi, menggantikan
oksigen. Contohnya adalah Sulfolobus sp. yang hidup di
mata air panas bersulfur di Yellowstone National Park
(Amerika Serikat). Karena suka dengan panas dan asam,
kelompok ini disebut juga termoasidofil. Jenis lain yang
memetabolisme sulfur adalah kelompok archae yang
o
hidup pada air bersuhu 105 C di dekat lubang
hidrotermal di laut dalam (kawah gunung api bawah Gambar 3. Sulfolobus sp..
laut). Termofil ekstrim merupakan organisme yang paling
dekat dengan organisme eukariotik. Contohnya adalah Sulfolobus solfataricus,
MONERA

Geogemma, Pyrodictium, Thermoprotheus dan Sulfolobus acidorcaldarius.

4
Reproduksi Archaebacteria dilakukan dengan cara membelah diri (pembelahan
biner), membentuk tunas, atau fragmentasi (cara perkembangbiakan suatu organisme dari
fragmen-fragmen atau potongan tubuh induknya).

EUBACTERIA

Eubacteria Secara harfiah berarti bakteri sejati, yang mencakup semua bakteri
kecuali Archaebacteria. Bakteri pertama kali ditemukan oleh Antony van
Leeuwenhoek dan sekaligus penemu dari mikroskop lensa tunggal, bakteri ditemukannya
pada tahun 1674, dia adalah seorang ilmuwan Belanda, istilah bakteri sendiri dikenalkan
oleh ilmuwan yang bernama Ehrenberg tahun 1828.

Karakteristik Bakteri
Adapun karakteristik sel Eubakteria yaitu:
1) Bersifat prokariotik (tidak mempunyai membran inti)
2) Mempunyai dinding sel yang tersusun dari peptidoglikan, protein, dan glikoprotein
3) Mikroorganisme dengan rata-rata panjang 2 – 3 µm, lebar 1 – 2 µm, dan diameter 1
mikron
4) Bersifat uniseluler, hidup secara sendiri-sendiri (soliter) atau berkelompok (koloni)
5) Bentuk sel relatif tetap karena dinding sel tersusun atas peptidoglikan
6) Mampu membentuk endospora yaitu spora berdinding tebal yang tahan terhadap
kondisi lingkungan yang buruk
7) Reproduksi terjadi secara aseksual dan seksual, secara aseksual melalui pembelahan
biner dan seksual meliputi konjugasi, transformasi, dan transduksi.
8) Struktur tubuh tersusun atas kapsul, dinding sel, membran plasma, sitoplasma, DNA,
mesosom, ribosom, dan plasmid
9) Memiliki bentuk tubuh yang bervariasi, yaitu bulat, batang, dan spiral.

Struktur Tubuh Bakteri


Struktur tubuh bakteri dapat diperhatikan pada gambar 4 yang terdiri atas bagian-bagian
berikut:
• Kapsul terbuat dari karbohidrat, nitrogen, atau fosfor. Kapsul dan lapisan lendir
berfungsi untuk pelindung sel terhadap dehidrasi, cadangan makanan, perlindungan
terhadap fagositosis dan pertahanan diri. Pada umumnya kapsul dimiliki oleh bakteri
MONERA

5
virulen. Pada bakteri parasite, kapsul
dilengkapi pelindung terhadap sistem
pertahanan sel inang.
• Flagela dimiliki oleh beberapa prokariota
sebagai alat bergerak.
• Phili atau fimbriae merupakan rambut
halus yang muncul dari dinding sel
berfungsi untuk melekatkan diri ke suatu

permukaan benda dan sebagai saluran


Gambar 4. Struktur tubuh bakteri
untuk menyalurkan materi genetika dalam
peristiwa konjugasi
• Dinding sel tersusun dari peptidoglikan berfungsi untuk memberi bentuk, sebagai
bahan pelindung, mengatur keluar masuknya zat, dan perperan dalam pembelahan sel
• Membran sel (membrane plasma) bakteri tersusun dari protein dan lemak berfungsi
untuk mengatur transportasi zat dari luar ke dalam sel. Membrane sel pada
sianobakteri berperan dalam fotosintesis. Didalamnya terdapat tilakoid (kromatofor)
yang mengandung pigmen fotosintesis
• Mesosom untuk pabrik energi
• Sitoplasma tempat berlangsungnya reaksi metabolik
• Nukleoid merupakan daerah dalam sel prokariotik yang berisi materi DNA utama yang
tidak bermembran
• Materi DNA untuk mengontrol sintetis protein dan pembawa sifat
• Plasmid pembawa gen tertentu dapat di transformasikan ke sel lain
• Ribosom untuk tempat sintesis protein

Bentuk Tubuh Bakteri

Bentuk tubuh bakteri bervariasi, ada yang bulat,


batang, dan spiral. Berdasarkan bentuknya
bakteri dibedakan atas:
1) Basillus adalah bentuk bakteri seperti batang
atau tongkat. Basillus terbagi menjadi :
• Monobasillus (tunggal tersusun dari satu
basil). Contoh : Lactobacillus, Escherichia
MONERA

coli, dan Salmonella typhi Gambar 5. Bentuk bakteri basil

6
• Diplobasillus (bergandengan dua-dua). Contoh : Azotobacter
• Streptobasilus (bergandengan panjang seperti rantai). Contoh : Bacillus anthracis,
dan Streptobacillus moniliformis.
2) Kokus adalah bentuk bakteri seperti bola
(bulat). Kokus terbagi menjadi:
• Monokokus (tersusun dari satu kokus).
Contoh: Neisseria gonorrhoe
• Diplokokus (bergandeng dua-dua). Contoh:
Diplococcus pneumonia
• Streptokokus (bergandeng panjang seperti
bentuk rantai). Contoh: Streptococcus

pyogenes, Streptococcus thermophillus, Gambar 6. Bentuk bakteri kokus


dan Streptococcus lactis.
• Stapilokokus (bergerombol seperti buah anggur). Contoh: Staphylococcus aureus.
• Sarkina (tersusun dari 8 kokus membentuk kubus). Contoh: Sarcina sp
• Tetrakokus (berbentuk bulat terdiri dari 4 kokus yang tersusun dalam bentuk
persegi)
3) Spiral (Spirilum) adalah bentuk bakteri seperti
bengkok atau spiral. Spiral terbagi menjadi :
• Vibrio (berbentuk koma/ bentuk lengkung
setengah lingkaran). Contoh : Vibrio comma
atau Vibrio cholerae.
• Spiral (berbentuk spiral). Contoh: Spirillum
minor ( Aquaspirillum sp.)

• Spiroketa (berbentuk spiral halus/ bentuk


Gambar 7. Bentuk bakteri spiral
lengkung seperti kumparan). Contoh:
Treponema pallidum (penyebab penyakit sipilis)

Gerak Bakteri

Pada umumnya, bakteri bergerak dengan flagel yang tersusun oleh protein flagelin.
Berdasarkan letak flagelnya, bakteri dibedakan atas:
a. Bakteri atrik, yaitu bakteri yang tidak memiliki flagel)
b. Bakteri monotrik, yaitu bakteri yang berflagel hanya satu dan melekat pada salah satu
MONERA

ujung tubuh

7
c. Bakteri lofotrik, yaitu bakteri berflagel banyak
dan melekat pada salah satu ujung tubuh
d. Bakteri amfitrik, yaitu bakteri berflagel banyak
dan melekat pada kedua ujung tubuh)
e. Bakteri peritrik, yaitu bakteri berflagel banyak
dan tersebar pada seluruh permukaaan tubuh.

Gambar 7. Bentuk bakteri spiral

Cara Hidup Bakteri


Berdasarkan caranya memperoleh makanan bisa dijadikan menjadi 2 yaitu bakteri
heterotrof dan bakteri autotrof.
1) Bakteri Heterotrof
Bakteri heterotrof adalah bakteri yang hidup dengan memperoleh makanan berupa
zat organik dari lingkungannya. Dibedakan atas bakteri saprofit, bakteri parasit, dan
bakteri yang bersimbiosis mutualisme.
• Bakteri saprofit (Pengurai)
Bakteri jenis ini dapat merombak bahan organik menjadi bahan anorganik.
Perombakan organik menjadi bahan anorganik terjadi melalui fermentasi atau respirasi.
Zat-zat organik diperoleh dari sisa organik lain, sampah atau zat-zat yang terdapat di
dalam tubuh organisme lain. Bakteri yang mendapatkan zat organik dari sampah, kotoran,
bangkai, dan juga sisa makanan. Proses perombakan ini biasanya menghasilkan gas-gas
CO2, H2, CH4 (metana), N2, H2S dan NH3 (amoniak). Diantara gas - gas yang dihasilkan
tersebut ada yang mudah terbakar, yaitu metana (CH4) dan gas hidrogen (H2). Kedua gas
ini kemudian dijadikan bahan bakar yang dikenal dengan biogas.
Sampah-sampah makanan juga dapat menjadi sumber zat organik bagi bakteri,
bakteri ini sering dikenal sebagai bakteri pembusuk. Bakteri akan menguraikan zat-zat
organik yang terkandung di dalam makanan menjadi zat-zat anorganik yaitu CO2, H2O,
energi, dan mineral-mineral. Di dalam lingkungan, bakteri pembusuk ini berfungsi sebagai
pengurai dan penyedia nutrien bagi tumbuhan. Bakteri ini penting dalam proses
pengomposan, namun merugikan jika terdapat pada makanan karena mengakibatkan
MONERA

makanan menjadi busuk. Bakteri Escherichia coli yang terdapat di dalam usus manusia

8
juga hidup secara saprofit. Tanpa bakteri ini, kita akan sulit buang air. Bakteri ini juga
menyediakan vitamin K bagi tubuh.
• Bakteri parasit
Bakteri ini menyerap makanan dari makhluk hidup lain, baik parasit pada manusia,
hewan maupun tumbuhan. Kebutuhan zat organik bakteri parasit diperoleh dari tubuh
inangnya. Karena bakteri parasit sering mengakibatkan sakit maka disebut juga sebagai
patogen. Contoh bakteri yang hidup pada manusia adalah: Clostridium tetani penyebab
tetanus, Mycobacterium tuberculosis penyebab TBC, dan Mycobacterium leprae penyebab
lepra.
• Bakteri yang bersimiosis mutualisme
Bakteri ini mendapatkan makanan dari organisme lain dengan memberikan
keuntungan bagi organisme pasangan simbiosisnya. Contohnya Rhizobium leguminosarum
yang memperoleh makanan dari sel akar tanaman Leguminoceae (polong-polongan) namun
membantu mengikat nitrogen untuk kelangsungan hidup tanaman polong-polongan
tersebut.
2) Bakteri Autotrof
Bakteri yang dapat menyusun sendiri zat-zat organik dari zat-zat anorganik
digolongkan ke dalam bakteri autotrof (auto = sendiri, trophien = makanan). Pengubahan
zat-zat anorganik menjadi zat-zat organik itu dilakukan melalui dua cara, yaitu sebagai
berikut.
(a) Menggunakan Energi Cahaya
Energi cahaya digunakan untuk mengubah zat anorganik menjadi zat organik, melalui
proses fotosintesis. Karena itu bakteri ini dikenal sebagai bakteri yang hidup secara
fotoautotrof (foto = cahaya, auto = sendiri, trophein = makanan). Contoh bakteri
fotoautotrof adalah bakteri hijau dan bakteri ungu. Bakteri hijau mengandung pigmen
hijau. Pigmen ini disebut bakterioklorofil. Bakteri ungu mengandung pigmen ungu, merah,
atau kuning, pigmen ini disebut bakteriopurpurin.
(b) Menggunakan Energi Kimia
Eneri kimia diperoleh ketika terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang
kompleks menjadi molekul yang sederhana, dengan melepaskan hidrogen. Bakteri yang
menggunakan energi kimia untuk sintesis zat-zat organik dikenal sebagai bakteri
kemoautotrof . misalnya bakteri Nitrosomonas yang memecah NH3 menjadi HNO2, air dan
energi. Energi yang diperoleh digunakan untuk menyusun zat organik. Contoh lainnya
adalah Nitrosococcus dan Nitrobacter.
Sedangkan berdasarkan kebutuhan akan oksigen cara hidup bakteri dapat dibedakan
MONERA

atas menjadi bakteri aerob dan bakteri anaerob.

9
a. Bakteri aerob adalah bakteri yang membutuhkan oksigen. Contoh : Acetobacter,
Nitrobacter, Nitrococcos, dan Nitrosomonas.
b. Bakteri anaerob adalah bakteri yang tidak menggunakan oksigen. Contoh :
Lactobacillus, Clostridium, Streptococcus, Bacillus, Escherichia, dan Enterobacter

Penggolongan Bakteri
Menurut Campbell (1998:510), Eubacteria dibagi menjadi lima kelompok yaitu
Proteobacteria, Bakteri Gram positif, Cyanobacteria, Spirochetes, dan Chlamydias.
1) Proteobacteria
Proteobakteria merupakan kelompok bakteri
pengikat Nitrogen (N-Fixing Bacteria). Kelompok ini
merupakan kelompok bakteri yang paling beragam,
dibedakan menjadi tiga subkelompok utama, yaitu
bakteri ungu (kelompok bakteri yang bersifat
fotoautotrof atau fotoheterotrof), proteobakteri
kemoautotrof (kelompok bakteri yang hidup bebas dan
ada juga yang bersimbiosis dengan organisme lain), Gambar 8. Rhizobium
dan proteobakteri kemoheterotrof (kelompok bakteri
enterik yang hidup di usus hewan. Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat anaerob
fakultatif). Contoh Proteobacteria adalah Chromatium sp. (termasuk bakteri ungu),
Rhizobium sp. (termasuk proteobakteri kemoautotrof), Salmonella sp. (termasuk
proteobakteri kemoheterotrof).
2) Bakteri gram positif
Sebagian besar bakteri gram-positif bersifat
kemoheterotrof, walaupun beberapa di antaranya
bersifat fotosintetik. Ketika berada pada kondisi
yang sulit, bakteri ini akan membentuk endospora.
Contoh bakteri gram-positif adalah Clostridium sp.

dan Bacillus sp. Sedangkan yang yang tidak


Gambar 9. Clostridium
membentuk endospora, contohnya adalah
Mycoplasma sp.
3) Chlamydias
Bakteri ini merupakan patogen beberapa penyakit. Energi untuk beraktivitas diperoleh
dari inangnya. Dinding selnya gram-negatif, tetapi sifat tersebut tidak umum di antara
MONERA

bakteri karena tidak memiliki peptidoglikan. Contoh Chlamydias adalah Chlamydia

10
trachomatis. Bakteri ini merupakan penyebab
kebutaan paling umum di dunia dan juga penyebab
penyakit yang ditularkan secara seksual
(nongonococcal urethritis) di Amerika Serikat.
4) Cyanobacteria

Cyanobacteria dahulu dikenal dengan nama ganggang Gambar 10. Chlamydia


hijau-biru (bluegreen algae) serta dimasukkan dalam trachomatis

kelompok alga eukariotik. Akan tetapi,belakangan diketahui bahwa alga ini termasuk
prokariotik. Oleh karena itulah, ganggang hijau-biru sekarang disebut Cyanobacteria
dan dikelompokkan ke dalam
Eubacteria. Cyanobacteria ada yang
bersel satu dan ada yang bersel
banyak.Cyanobacteria memiliki
klorofil yang tersebar di dalam
plasma sel danberpigmen fikobilin,
yaitu fikosianin (pigmen biru) dan
fikoeritrin (pigmenmerah). Akan
tetapi, fikosianin lebih dominan

sehingga Cyanobacteriadahulu Gambar 11. Anabaena


disebut ganggang hijau-biru.
Cyanobacteria hidup di berbagai habitat. Ada yang hidup di air tawardan air laut.
Bahkan suhunya pun berbeda-beda, dari yang bersuhu dingin,tropis, bahkan ada yang
tahan hidup di air panas. Cyanobacteria berkembangbiak dengan membelah,
fragmentasi, atau dengan spora. Contoh dari Cyanobacteria adalah Nostoc,
Chlorococcus, Oscillatoria, dan Anabaena.
5) Spirochetes
Spirochaeta merupakan bakteri kemoheterotrof yang
berbentuk heliks. Panjangnya mencapai 0,25 mm,
tetapi karena terlalu tipis ia tidak dapat dilihat tanpa
Gambar 11. Treponema
bantuan mikroskop. Perputaran fi lamen internal
mirip flagela, meng hasilkan gerakan seperti pem buka sumbat botol. Anggota
Spirokaeta ada yang hidup bebas dan ada yang bersifat patogen. Contohnya adalah
Treponema pallidum (penyebab penyakit sifilis), dan Borrelia burgdorferi
(penyebabkan penyakit Lyme).
MONERA

11
Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan yang terbentuk dari protein dan
karbohidrat yang berfungsi sebagai pelindung dan pembentuk tubuh. Berdasarkan
ketebalan dinding selnya jika dilakukan pewanaan gram (gram stain) pada bakteri akan
memisahkan bakteri ke dalam dua kelompok, yaitu bakteri gram-positif dan bakteri gram-
negatif.
a. Bakteri gram positif
Bakteri gram-positif memiliki dinding sel
yang sederhana, dengan jumlah
peptidoglikan yang banyak sehingga bereaksi
positif terhadap pengecatan gram sehingga
akan berwarna ungu/ biru setelah dilakukan

pewarnaan. Bakteri gram-positif dapat Gambar 12. Lapisan dinding sel bakteri gram
dilengkapi kapsul yang terdiri dari positif
polisakarida dan air. Contoh : Enterobakteria( bakteri pengurai yang hidup di
tumbuhan yang membusuk serta bakteri yang hidup di tubuh manusia seperti
Escherichia col, Salmonella, Clostridium sp. dan Staphylococcus sp.
b. Bakteri gram negatif
Bakteri gram-negatif peptidoglikannya lebih
sedikit dan struktur dinding selnya lebih
kompleks, membran luarnya mengandung
lipopolisakarida. Sehingga tidak terwarnai
oleh pengecatan gram dan akan nampak
berwarna merah. Bakteri gram-negatif
memiliki kapsul yang merupakan lapisan LPS. Gambar 13. Lapisan dinding sel bakteri garm
Kapsul bakteri gram-negatif bersifat patogen negatif
karena mengandung racun endotoksin. Contoh : Chlamydia trachomatis (penyebab
penyakit kebutaan), Rhizobium sp dan Nitrosomonas.

Reproduksi Bakteri

Reproduksi /perkembangan Eubacteria secara aseksual dengan cara pembelahan


biner. Secara seksual (disebut paraseksual karena rekombinasi kromosom atau gen tanpa
didahului pembentukan zigot). Adapun reproduksi seksual dengan paraseksual atau
rekombinasi genetic.
MONERA

12
Reproduksi Aseksual
Sebagian besar bakteri
melakukan reproduksi aseksual
melalui proses pembelahan
sederhana yang disebut
pembelahan biner Proses ini
mampu mereproduksi salinan
genetik dari sel induk secara
tepat. Pada kondisi yang ideal,
bakteri dapat membelah satu
kali setiap 20 menit atau
sekitar 1 x 1021 anakna baru

setiap harinya. Reproduksi yang Gambar 14. Pembelahan biner pada bakteri
cepat ini memungkinkan
bakteri dapat berkembang biak menjadi sangat banyak dalam lingkungan yang
menguntungkan.
Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual bakteri tidak melibatkan gamet dan peleburan sel, tetapi berupa
pertukaran materi genetic (DNA). Proses perpindahan materi genetik semacam ini disebut
juga paraseksual atau rekombinasi genetik. Rekomendasi genetik menghasilkan dua sel
bakteri yang mempunyai materi genetik kombinasi dari keduanya. Proses rekomendasi
genetik dapat terjadi melalui tiga metode berikut.
a. Transformasi adalah pemindahan
sedikit materi genetic (DNA) atau
bahkan hanya satu gen saja dari
satu bakteri ke bakteri lain
dengan proses fisiologi yang
Gambar 15. Proses transformasi pada bakteri
kompleks. Proses ini pertama kali
dikemukakan oleh Frederick
Griffith pada tahun 1982. Bakteri
yang melakukan transformasi
antara lain Streptococcus
pneumonia, Haemophilus,
Bacillus, Neiseria, dan
MONERA

Pseudomonas
Gambar 16. Proses transduksi pada bakteri

13
b. Transduksi adalah pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain melalui
perantara bakteriofage (virus bakteri). Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan
Joshua Lederberg pada tahun 1952.
c. Konjugasi adalah pemindahan DNA
secara kontak langsung antara sel
bakteri yang berdekatan melalui
jembatan sitoplasma. Bakteri yang
memberikan DNA-nya disebut bakteri
donor . bakteri donor memiliki
tonjolan yang disebut phili seks yang
berguna untuk pada bakteri resipien
yang menerima DNA.kemudian
jembatan sitoplasma sementara akan
terbentuk diantara 2 sel bakteri .
Contoh bakteri yang berkonjugasi
adalah Salmonella typhosa dan
Pseudomonas sp. Transfer kromosom

dapat juga terjadi dengan pilus seks, Gambar 13. Proses konjugasi pada bakteri

seperti yang terjadi dengan Escherichia coli.

Perbedaan Arcahebacteria dan Eubacteria


Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan
Archaebacteria dan Eubacteria adalah:
Karakteristik Archaebacteria Eubacteria
Tidak mengandung
Dinding sel Mengandung peptidoglikan
peptidoglikan
Selulosa/asam amino dan
Zat penyusun dinding sel Selulosa dan lipid
asam glutamat
Beberapa hidrokarbon
Lipid membran Hidrokarbon tidak bercabang
bercabang
RNA polimerisasi Beberapa jenis Satu jenis
Intron ( bagian gen yang
Ada pada beberapa gen Tidak ada
bukan untuk pengkodean )
Mengandung lipida berikatan Mengandung lipida berikatan
Membran plasma
eter ester
Sensitivitas pada antibiotik Tidak sensitif Sensitif
MONERA

Ditempat ekstrem (asin Bersifat kosmopolitan/


Habitat
sekali,panas sekali, dingin dapat hidup di berbagai

14
Karakteristik Archaebacteria Eubacteria
sekali) lingkungan ( tubuh
organisme,tanah,air
tawar,air laut)

Mari Lakukan

Kita telah mempelajari tentang reproduksi bakteri. Untuk lebih memahaminya


bentuklah kelompok dan buatlah charta untuk menggambarkan reproduksi
bakteri secara menarik, kreatif, dan jelas disertai dengan keterangan. Kemudian
presentasikan hasil charta yang telah dibuat di depan kelas.

PERAN BAKTERI

Sama halnya dengan organisme yang lain, bakteri juga memiliki peranan dalam
kehidupan manusia. Peranan yang dimilliki bakteri dalam kehidupan manusia dapat
menguntungkan, namun juga dapat merugikan.

Bakteri Menguntungkan
Bakteri yang menguntungkan ini dibagi menjadi bakteri pengikat nitrogen pada
tanaman, bakteri nitrifikasi, bakteri penghasil antibiotik, dan bakteri dalam industri
makanan. Penjelasan lebih lanjut tentang bakteri ini sebagai berikut.
1) Bakteri pengikat nitrogen pada tanaman. Beberapa bakteri yang berperan untuk
mengikat nitrogen dari udara bebas, yaitu Azetobacter vinelandii, Clostridium
pasteurianum, dan Rhizobium leguminosarum yang melakukan simbiosis dengan
tanaman polong-polongan. Adapun reaksi fiksasi dari N2 dapat dijelaskan sebagai
berikut.

2N2 + 6H2O A→
TP
4NH3 + 3O2
Bakteri

2) Bakteri nitrifikasi. Bakteri Nitrosomonas dan Nitrosococcus dapat melakukan proses


nitrifikasi dengan cara mengubah amonia atau NH3 menjadi nitrit atau NO2.
Sedangkan, bakteri Nitrobacter dapat mengubah nitrit atau NO2 menjadi nitrat atau
MONERA

NO3. Adapun reaksinya dapat dijelaskan sebagai berikut.

15
2NH3 + 3O2 Nitro→
somonas2 HNO + 2 H O + energi
2 2

Nitrosococcus
2HNO2 + O2 → 2 HNO 3 + energi

3) Bakteri penghasil antibiotik. Bakteri ini terdiri dari:


a) Bakteri Streptomyces griseus jenis antibiotik yang dihasilkan yaitu Streptomisin,
b) Bakteri Streptomyces rimosus, jenis antibiotik yang dihasilkan yaitu Terasiklin,
c) Bakteri Streptomyces venezuelae jenis antibiotik yang dihasilkan yaitu
Chloramphenicol.
d) Bakteri Streptomyces aureofaciens, jenis antibiotik yang dihasilkan yaitu
Aureomisin.
e) Bakteri Bacillus polymixa jenis antibiotik yang dihasilkan yaitu Polimiksin.
4) Bakteri dalam industri makanan. Bakteri ini terdiri dari
a) Bakteri Lactobacillus bulgaricus, produk makanan yang dihasilkan yaitu Yoghurt.
b) Bakteri Acetobbacter xylinum, produk makanan yang dihasilkan yaitu Nata de coco.
c) Bakteri Lactobacillus casei, produk makanan yang dihasilkan yaitu Yakult.
d) Bakteri Streptococcus lactis, produk makanan yang dihasilkan yaitu Mentega.
e) Bakteri Acetobbacter sp., produk makanan yang dihasilkan yaitu Asam cuka.

Bakteri Merugikan

Bakteri yang merugikan ini terdiri dari bakteri yang menjadi penyebab penyakit pada
manusia, bakteri yang menjadi penyebab penyakit pada hewan ternak, dan terakhir,
bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman. Masing –masing dijelaskan lebih
lanjut, sebagai berikut.
1) Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, yaitu sebagai berikut:
a) Clostridium tetani yang dapat menyebabkan penyakit tetanus.
b) Salmonella typhosa yang dapat menyebabkan penyakit tipus.
c) Mycobacterium tuberculosis yang dapat menyebabkan penyakit TBC.
d) Diplococcus pneumoniae yang dapat menyebabkan penyakit radang paru – paru.
e) Shigella dysentriae yang dapat menyebabkan penyakit disentri atau pencernaan.
f) Treponema pallidum, yaitu bakteri penyabab penyakit sifilis.
g) Neisseria gonorrhoeae, yaitu bakteri oenyabab penyakit kencing nanah.
h) Pasteurella pestis, yaitu bakteri penyabab penyakit pes.
i) Pseudomonas cocovenenans, yaitu bakteri yang menghasilka racun asam bongkrek
MONERA

pada tempe bongkrek.

16
j) Clostridium botulinum, yaitu bakteri yang menghasilkan racun botulinin pada
makanan kaleng yang telah rusak.
2) Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada hewan ternak, yaitu sebagai berikut.
a) Bakteri Bacillus anthracis yang dapat menyebabkan penyakit antraks pada sapi.
b) Bakteri Cytophaga columnaris yang dapat menyebabkan penyakit penyakit pada
ikan.
c) Bakteri Streptococcus agalactia yang dapat menyebabkan penyakit radang
payudara sapi.
d) Bakteri Actinomyces bovis yang dapat menyebabkan penyakit bengkak rahang pada
sapi.
3) Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman, yaitu sebagai berikut.
a) Bakteri Xanthomonas oryzae yang dapat menyebabkan penyakit menyerang pucuk
batang padi.
b) Bakteri Xanthomonas campestris yang dapat menyebabkan penyakit menyerang
tanaman kubis.
c) Bakteri Pseudomonas solenacearum yang dapat menyebabkan penyakit daun layu
pada terung – terungan.
d) Bakteri Erwinia amylovora yang dapat menyebabkan penyakit busuk pada buah –
buahan.
e) Bakteri Xanthomonas citri yang dapat menyebabkan penyakit nekrosis pada
tanaman jeruk.

Mari Lakukan

Kita telah mempelajari tentang peran bakteri dalam kehidupan. Untuk lebih
memahaminya bentuklah kelompok dan buatlah tabel yang berisi tentang
bakteri yang menguntungkan dan merugikan dilengkapi dengan gambar
bakterinya seperti di bawah ini.

Bakteri menguntungkan
No Nama Bakteri Peran Menguntungkan Gambar bakteri
MONERA

17
Bakteri merugikan
No Nama Bakteri Peran Merugikan Gambar bakteri

Kemudian kumpulkan tabel yang telah Anda susun pada guru pembimbing.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Judul Kegiatan : Inokulasi Bakteri


Jenis Kegiatan : Kerja Kelompok
Tujuan Kegiatan : Peserta didik dapat
1) Melakukan inokulasi bakteri melalui percobaan pengaruh suhu terhadap
pertumbuhan bakteri pembusuk makanan
2) Mengkomunikasikan hasil percobaan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan bakteri
pembusuk makanan dalam bentuk laporan tertulis
Alat dan Bahan
Alat :
- cawan petri - lampu spiritus - jarum ose
- kertas label - freezer - rice cooker
Bahan :
- Air - bakteri dari nasi basi - alkohol 70%
- korek - medium nutrient agar
Langkah Kegiatan
1. Pertama bersihkan tangan menggunakan alkohol, siapkan alat dan bahan, media
agar pada cawan petri, jarum ose, lampu spiritus, sampel yang akan di inokulasi
2. buatlah 3 zona pada bagian bawah cawan petri media plate tersebut
3. ambil ose mata dan panaskan pada bunsen sampai kawat ose berubah menjadi
warna merah tujuannya untuk menyeterikan ose tersebut,
4. dinginkan jangan terlalu panas jika sudah tidak terlalu panas ambil sedikit suspensi
dengan menggunakan ose mata yang sudah dipanaskan tadi
5. ambilah media plate yang sudah di beri zona tadi, dan goreslah ose mata yang
terdapat suspensi pada zona 1 dengan posisi tertidur
6. panaskan ose lagi seperti yang sudah dijelaskan tadi dan goreskan ose pada zona 2
dengan mengambil goresan pada zona1 lebih jelasnya lihat gambar.
7. panaskan ose kembali dinginkan kemudian gores pada zona 3 dengan mengambil
goresan suspensi pada zona 2.
8. Streak pada cawan petri yang ke 2 dan ke 3 dengan cara yang sama
9. panaskan ose dan letakkan pada meja kerja
MONERA

18
Langkah streak plate

10. Berikan tanda pada masing-masing cawan petri yang sudah di strike dengan kertas
label dan inkubasi cawan petri di bawah kondisi suhu tinggi di dalam rice cooker,
suhu rendah di dalam freezer, dan suhu ruang di ruang terbuka biasa.
11. Amati koloni bakteri yang terbentuk kemudian catatlah dalam tabel berikut.
Tabel pengamatan:

No Perlakuan media Pertumbuhan Koloni

1 Suhu kamar Keadaan

Gambar

Jenis koloni
2 Suhu Keadaan
rendah/dalam
frezer
Gambar

Jenis koloni

3 Suhu tinggi (dalam Keadaan


Rice cooker)
Gambar

Jenis koloni

Diskusi:
1 Jelaskan pentingnya perlakuan sterilisasi dan fiksasi dalam kegiatan ini.
2 Apakah pada ketiga perlakuan itu ada tumbuh koloni bakteri ? Mengapa demikian ?
3 Apa saja bentuk morfologi koloni bakteri yang Anda temukan pada perlakuan biakan
bakteri yang di suhu kamar?
4 Apakah kesimpulan dari kegiatan ini?

Buatlah laporan percobaan ini secara tertulis, kemudian kumpulkan pada guru pembimbing.
MONERA

19
RANGKUMAN

Monera merupakan makhluk hidup uniseluler yang bersifat prokariotik (tidak


memiliki membran inti sel). Monera dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan perbedaan
struktur dinding sel dan fisiologinya yaitu Archaebacteria dan Eubacteria. Eubacteria
dikatakan sebagai bakteri sejati atau bakteri sesungguhnya. Sedangkan Archaebacteria
meliputi kelompok mikroorganisme yang hidup di lingkungan yang ekstrim dan mempunyai
sifat fisiologis, materi genetik, dan komposisi sel yang berbeda dengan bakteri.
Archaebacteria memiliki dinding sel tanpa peptidoglikan dan mampu hidup di lingkungan
yang ekstrim, sedangkan eubacteria memiliki dinding sel dengan peptidoglikan.
Archaebacteria dibedakan menjadi 3 kelompok yaitu methanogen, halofilik, dan
termofilik. Sedangkan pengelompokkan eubacteria berdasarkan cara mendapatkan
makanan ada 2 yaitu bakteri heterotrof ( parasite dan saprob) dan bakteri autotrof (
fotoautotrof dan kemoautotrof). berdasarkan bentuknya yaitu basilus (monobasilus,
diplobasilus dan streptobasilus), kokus (monokokus, diplokokus, streptokokus,
stapilokokus, tetrakokus dan sarkina), dan spiral (vibrio, spiral dan spiroketa). Berdasarkan
kebutuhan terhadap O2, yaitu bakteri aerob dan bakteri anaerob. berdasarkan jumlah dan
kedudukan flagel, yaitu bakteri atrik, monotrik, lofotrik, amfitrik dan peritrik.
Berdasarkan pengecatan gram, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif.
Pengelompokkan eubacteria menurut Campbell Proteobacteria, bakteri gram positif,
Cyanobacteria, Spirochetes, dan Chlamydias.
Reproduksi bakteri secara aseksual terjadi melalui pembelahan biner, sedangkan
secara paraseksual melalui transduksi, transformasi, dan konjugasi. Dalam kehidupan
sehari-hari bakteri dapat berdampak menguntungkan maupun merugikan.
MONERA

20
Mari Berlatih

Jawablah pertanyaan berikut dengan memilih A, B, C, D atau E


1. Archaebacteria dan Eubacteria berbeda dengan kelompok makhluk hidup lain dalam
system klasifikasi makhluk hidup karena …
A. Terdiri atas satu sel
B. Tidak dapat bergerak
C. Tidak memiliki membrane sel
D. Tidak memiliki dinding sel
E. Tidak memiliki membran inti sel
2. Archebacteria yang menggunakan H2 untuk mereduksi CO2 dan CH4 adalah ....
A. Metanogen D. Anaerob
B. Halofil E. Aerob
C. Termofil
3. Perhatikan pernyataan berikut ini :
1). Bersifat eukariotik
2). Dinding sel dari peptidoglikan
3). Dinding sel dari selulosa
4). Makhluk hidup yang uniseluler
5). Bersifat prokariotik
Yang merupakan karakteristik dari bakteri adalah…..
A. 1), 2), 3) D. 2), 4), 5)
B. 1), 3), 4) E. 3), 4), 5)
C. 2), 3), 5)
4. Perbedaan yang terdapat pada Archaebacteria dan Eubacteria terletak pada ….
A. prokariotik
B. uniseluler
C. dapat melakukan kemoautotrof
D. penyusun dinding sel
E. ukuran sel
5. Bakteri yang mampu mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik yang
diperlukan oleh tubuh disebut …..
MONERA

A. Bakteri autotrof
B. Bakteri heterotrof

21
C. Bakteri aerob
D. Bakteri anaerob
E. Bakteri gram negatif
6. Sebagian spesies bakteri mampu bereproduksi secara para seksual contohnya melalui
konjugasi. Setruktur tubuh bakteri yang berfungsi sebagai alat perlekatan saat bakteri
melakukan konjugasi adalah…..
A. Dinding sel D. DNA
B. Ribosom E. Pili
C. kapsul
7. Perhatikan daftar bakteri berikut!
1. Clostridium tetani
2. Bacillus cereus
3. Staphylococcus aureus
4. Rhizobium leguminosarum
5. Neisseria gonorrhoeae
Bakteri yang menunjukkan warna ungu ketika diberi pewarnaan Gram ditunjukkan oleh
nomor….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
8. Ciri khas Cyanobacteria yang merupakan ciri khas plantae adalah .....
A. memiliki lendir dipermukaan selnya
B. memiliki klorofil
C. memiliki koloni berbentuk filamen
D. mengikat nitrogen di udara
E. hidup di air bersih
9. Berikut merupakan jenis-jenis bakteri yang berperan dalam industri makanan, kecuali

A. Leunostoc dextranicum
B. Lactobacillus bulgaricus
C. Lactobacillcus casei
D. Streptococcus lactis
E. Streptomyces venezuelae
MONERA

22
10. Bahan makanan supaya tetap segar dalam jangka waktu lama harus diawetkan. Cara
pengawetan susu supaya tetap segar adalah sebagai berikut, kecuali . . . .
A. pasteurisasi
B. pengeringan
C. sterilisasi
D. pemanasan sampai suhu 70◦C berulang-ulang
E. Pengasinan
11. Diketahui grafik pertumbuhan bakteri berikut.

Dari grafik tersebut, pernyataan yang tidak benar adalah ....


A. Pertumbuhan tercepat bakteri terjadi pada 7 sampai 9 jam
B. Bakteri mengalami paling banyak kematian ketika berumur 11 jam
C. Jumlah bakteri menurun ketika lebih dari 15 jam
D. Pada waktu 11 sampai 15 jam jumlah kematian dan pertumuhan bakteri sama
E. Pada waktu 17 jam tidak ada pertumbuhan bakteri
12. Terjadinya rekombinasi gen pada bakteri sewaktu reproduksi sesksual tanpa didahului
pembentukan zigot disebut ...
A. Pembelhan biner
B. Konjugasi
C. Tranduksi
D. Paraseksual
E. Tranformasi
13. Bakteri clostridium tetani hanya dapat hidup pada kondisi tanpa oksigen, maka bakteri
tersebut digolongkan ...
A. Obligat aerob
B. Fakultatif anaerob
C. Kemosintesis
D. Fotosintesis
MONERA

E. Obligat anaerob
14. Pada kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, bakteri akan membentuk ...

23
A. Dinding sel
B. Phili
C. Endospora
D. Spora
E. Kristal
15. Pencegahan supaya tubuh tidak diserang bakteri perlu dilakukan usaha-usaha berikut,
kecuali ...
A. Membiasakan hidup bersih dan teratur
B. Melakukan vaksinasi
C. Mendapat suntikan serum
D. Meningkatkan imunitas
E. Memenuhi petunjuk sanitasi

Mari Mengukur Ketuntasan Belajar


Setelah Anda selesai menjawab pertanyaan pada Uji Pemahaman, periksalah jawaban
anda dengan melihat kunci jawaban, bertanya pada guru, atau melihat kembali materi
pada modul ini. Hitunglah jawaban Anda yang benar. Gunakan pedoman berikut untuk
mengetahui tingkat penguasaanmu pada materi Monera.

Skor setiap soal yang benar adalah 1


𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛g 𝑑i𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
Nilai = × 100
15
Apabila anda mendapat nilai lebih dari KKM yang telah ditentukan, maka Anda telah tuntas
mempelajari materi bab ini dan Anda dapat melakukan kegiatan pengayaan. Namun jika
nilai Anda masih di bawah KKM maka Anda harus melakukan kegiatan remedial

Kegiatan remedial

Pelajari kembali materi pada modul ini terutama materi yang belum Anda kuasai!
selanjutnya kerjakan evaluasi kembali sehingga Anda memperoleh nilai KKM atau lebih.
MONERA

24
Kegiatan Pengayaan

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar dan kumpulkan hasilnya pada guru Anda!

1. Mengapa sterilisasi dengan pemanasan akan lebih efektif jika dengan menggunakan
tekanan uap?
2. Perhatikan gambar berikut!

A B
Kedua gambar tersebut memperlihatkan dua proses reproduksi pada bakteri. Jelaskan
masing-masing proses reproduksi tersebut dan paparkan perbedaan utama dari kedua
reproduksi tersebut!

Kunci Jawaban

1. D 6. E 11. B
2. A 7. A 12. D
3. D 8. B 13. E
4. D 9. E 14. C
5. A 10. E 15. C
MONERA

25
Mari mengevaluasi diri

No. Pernyataan Ya Tidak


Selama mempelajari modul ini, saya:
1 Membaca modul secara seksama
2 Mengikuti kegiatan pembelajaran dengan sungguh-
sungguh sesuai dengan petunjuk
3 Mengajukan pertanyaan jika ada yang belum paham
4 Mengerjakan tes formatif secara mandiri dan sungguh
5 Mengerjakan evaluasi secara mandiri dan sungguh-
sungguh
6 Mengulang kembali kegiatan pembelajaran yang belum
mencapai ketuntasan
7 Aktif mencari informasi
Dalam kehidupan sehari-hari saya :
8 Meyakini kebesaran Tuhan YME
9 Selalu bersyukur atas limpahan nikmat Tuhan YME

DAFTAR PUSTAKA
Arulanantham, R., Pathmanathan, Sevvel., Ravimannan, N., and Niranjan, K. 2012.
Alternative Culture Media for Bacterial Growth Using Different Formulation of
Protein Sources. J. Nat. Prod. Plant Resour, 2 (6) : 697-700.

Campbell, N. A., Reece, J. B., Urry L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A., Minorsky, P. V.,
DAN Jackson, R. B. 2012. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 2. Jakarta : Erlangga

Chanda, V. B., dan Vikrant, B. B. 2015. Vegetable Waste as Alternative Microbiological


Media for Laboratory and Industry. World Journal of Pharmacy and Pharmaccutial
Sciences, Vol. 4,Issue 05 : 1488-1494.

Djumhana, Nana. 2007. Bahan Ajar untuk SMA kelas X. Bandung: Universitas Pendidikan
Indonesia
MONERA

Safitri, Ririn. 2016. Biologi X untuk SMA/ MA. Surakarta: Mediatama.

26

Anda mungkin juga menyukai