Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM PALEONTOLOGI HARI / TGL : SENIN 11 MARET 2013 NAMA ACARA : FILUM PORIFERA

: KALVIN T.

NO. MHS : D61112258

I.

MAKSUD DAN TUJUAN

I.1 Maksud

Untuk mengenalkan beberapa jenis fosil yang termasuk dalam Filum Porifera sehingga para praktikan dapat mengetahui perbedaan kedua filum tersebut. I.2 Tujuan 1. Untuk memberikan pelatihan dan pengajaran kepada praktikan dalam hal pendeskripsian fosil-fosil yang termasuk dalam Filum Porifera mulai dari Filum, Kelas, Ordo, Family, Genus, Spesies, Proses Pemfosilan, Bentuk Fosil, Komposisi Kimia, Lingkungan Pengendapan, Umur, dan Kegunaan fosil itu sendiri. 2. Untuk dapat membedakan jenis jenis fosil dari Filum Porifera.

II.

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam pratikum ini adalah: 1. Kain lap kasar 2. Kain lap halus 3. Pena 4. Pensil 5. Kertas F4

Bahan yang digunakan dalam pratikum ini adalah: 1. HCl 0.1 M 2. Fosil/sampel 8 buah

III.

TEORI RINGKAS

III.1 Pengertian Porifera, porus = lubang kecil (pori) dan ferre = mempunyai. Jadi, Porifera dapat diartikan hewan yang memiliki pori pada struktur tubuhnya. Tubuh porifera masih diorganisasi pada tingkat seluler yaitu tersusun atas sel-sel yang cenderung bekerja sendiri. Belum ada koordinasi antara sel satu dengan sel lainnya. Porifera termasuk hewan diploblastik karena tubuh hewan ini terdiri dari sua lapis sel. Selsel yang melapisi bagian luar tubuh disebut sel epithellum dermal (dermal amoebosit), sedangkan sel-sel bagian dalam tubuh yang melapisi spongocoel terdiri atas sel-sel bersilia yang disebut sel leher atau choanosit. Di antara kedua lapisan tersebut terdapat zat antara yang tersusun dari vahan gelatin yang disebut mesenkim.

III.2. Tempat Hidup Porifera merupakan hewan bersel banyak (multiseluler) yang paling sederhana. Sebagian besar hewan ini hidup di laut dangkal, sampai kedalaman 3,5 meter, dan hanya satu suku (familia) yang hidup di habitat air tawar yaitu Spongilidae. III.3. Ciri Ciri Ciri-ciri umum Porifera adalah sebagai berikut: Tubuhnya asimetris maupun simetris, berbentuk radial simestris Tubuhnya terdiri dari 2 lapisan sel (dipoblastik), sel-selnya tersusun sebagai jaringan yang belum sempurna dengan mesenkim di antaranya Tubuh berpori, mikroskopik, pori-pori disebut ostia, yang mempunyai saluran dalam rongga tubuh pada ujung bebas terdapat oskulum. Sebagian atau seluruh bagian dalam tubuh merupakan sel-sel koanosit

(suatu sel yang berflagel) Porifera belum mempunyai organ, simetri tubuh, sel-sel pengindra, sel saraf, saluran pencernaan., jaringan saraf maupun mulut. Porifera hidup secara heterotof.Makananya adalah bakteri dan

plankton.Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit. Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut. Mereka mempunyai daya regenerasi yang tinggi, artinya mampu menumbuhkan kembali bagian tubuh yang hilang (rusak). Hidupnya melekatkan diri pada suatu dasar. Hidup di air tawar. Morfologi tubuhnya biasanya menyerupai tumbuhan seperti piala atau seperti vas bunga.

III.4. Klasifikasi a. Tipe Saluran Berdasarkan tipe salurannya dibagi tiga, yaitu: Tipe Akson Merupakan tipe sluran yang paling sederhana,secara berurutan terdiri atas ostia, spongocoel, dan oskulum. Contohx Leucosolenia sp dan Clatharina blanca Tipe Sikon Merupakan tipe saluran yang meliputi ostia, saluran radial yang tidak bercabang, spongocoel, dan oskulum. Contohnya: Pheronema sp, Schypa sp, dan Sycon glatinosum. Tipe Leukon (ragon)

Ini merupakan tipe saluran terumit. Saluranya terdiri atas ostia, saluran radial yang bercabang-cabang, spongocoel, dan oskulum. Contohnya: Euspongia officianalis dan Euspongia mollissima. b. Komposisi Zat Penyusun Tubuh Berdasarakan komposisi penyusun tubuh, dibedakan menjadi tiga yaitu: Calcarea Memiliki tubuh yang tersusun dari zat kalsium karbonat ( CaCO3), yang memiliki ukuran tubuh yang blanca, Sycon glatinosum. Hexactinelida Memiliki rangka tubuh yang tersusun dari zat silika (SiO2). Contohnya : Pheronema sp. Demospongiae Rangka tubuhnya tersusun dari serabut spongin ( zat tanduk ), dan ada juga yang tesusun dari serabut spongin dan zat silika. Contohnya: Euspongia officianalis, Euspongia mollissima, dan Spongia carteri. c. Kerangka Tubuh dan Bnetuk Spikula Dibagi atas tiga kelas yaitu: Kelas Calcarea, kerangka tubuh berupa spikula seperti duri-duri kecil dari Kalsium Karbonat, skeleton terdiri dari spikula zat kapur (CaCO3). Misalnya Scypa, Grantia, Leucosolenia botrioides, Sycon ciliatum, Clathrina sp. Kelas Hexatinellida, kerangka tubuh berupa spikula yang kecil. Contohnya Clatharina

mengandung Silikat atau Kersik (SiO2). Bentuk tubuh umumnya berbentuk silinder atau corong. Misalnya Euplectella aspergilium, Phenorem sp.

Kelas Demospongia, kerangka tubuh terbuat dari spongin saja, atau campuran spongin dan zat kersik. Misalnya Euspongia sp dan Spongilla sp. Demospongia dibagi menjadi dua ordo: 1. OrdoTetraxonidaTermasuk dalam famili Desmacidonidae. Sponge tegak, bercabang-cabang, Bentuknya dan kadang-kadang padat

beranastomose.

bermacam-macam,

(massife), berbentuk tabung, dan sistem kanalnya kompleks. Contoh: Microcionasp. 2. Ordo Kebatosa. Sponge ini terdiri dari serabut spongin dari zat tanduk, termasuk famili Spongiidae, tubuhnya pipih massif, membentuk jala kecil yang sering terdapat pasir atau benda asing lainnya, dan tipe kanalnya leucon. Contohnya: Euspongiasp.

III.5. Fungsi 1. Rangka tubuh dari porifera dapat digunakan sebagai alat pembersih. 2. Dapat digunakan sebagai spons untuk mandi. 3. Sebagai obat untuk kanker. 4. Pembersih karat dan bahan baku obat-obatan. 5. Menjaga ekosistem laut 6. Fosilnya digunakan untuk menentukan umur dari batuan sedimen..

IV.

PEMBAHASAN

Dalam pratikum ini kami mengamati delapan buah fosil, kemudian kami mendeskripsikan mulai dari Filum,Kelas, Ordo, Family, Genus, Spesies, proses pemfosilan, bentuk, komposisi kimia, umur, lingkungan pengendapan dan keterengan. Adapun nama dari kedelapan fosil tersebut adalah

Sampel pertama merupakan bagian dari Filum Porifera, dengan Kelas Calcarea, Ordo Heterocoela, Family Pachyteichismanidae, Genus Pachyteichisma, dan nama Spesiesnya Pachyteichisma lopas Q. Sampel kedua, merupakan bagian dari Filum Porifera, Kelas Sarcodina, Ordo Foraminifera, dan merupakan Family dari Lepidocentrusidae, Genusnya

Lepisdocentrus, dan nama Spesiesnya Lepisdocentrus mulleri ( SCHULZE). Sampel ketiga, merupakan salah satu bagian Filum Porifera, Kelas Gymnolaemata, Ordo Cheilostomata, dan merupakan Family dari Caninianidae, Genusnya Caninia, dan nama Spesiesnya Caninia cornucopiae NICH. Sampel keempat, merupakan bagian Filum Porifera, Kelas Phylactolaemata, Ordo Ctenostomata, dan merupakan Family dari Cerioporanidae, Genusnya Ceriopora, dan nama Spesiesnya Ceriopora angulosa goldfuss. Sampel kelima, fosil ini salah satu bagian dari Filum Porifera, Kelas

Phylactolaemata, Ordo Ctenostomata , dan merupakan Family dari Halloporanidae, Genusnya Hallopora, dan nama Spesiesnya Hallopora ramosa (Dorbigny). Sampel keenam, merupakan bagian Filum Porifera, Kelas Phylactolaemata, Ordo Ctenostomata, dan merupakan Family dari Heliolithesidae, Genusnya Heliolithes, dan nama Spesiesnya Heliolithes cf. Megastoma McCOY . Sampel ketujuh, merupakan bagian Filum Porifera, Kelas Gymnolaemata, Ordo Cyclostomata, dan merupakan Family dari Coralidae, Genusnya Coral, dan nama Spesiesnya Coral limestone. Sampel kedelapan, merupakan bagian Filum Porifera, Kelas Gymnolaemata, Ordo Cyclostomata, dan merupakan Family dari Thecosmilianidae, Genusnya Thecosmilia, dan nama Spesiesnya Thecosmilia Tricomata GOLDF .

Anda mungkin juga menyukai