Anda di halaman 1dari 55

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan mempunyai peranan penting bagi manusia terutama dalam

menghadapi tantangan kehidupan. Hal ini dikarenakan pendidikan dapat

mempengaruhi seluruh aspek kepribadian dan perkembangan kehidupan manusia.

Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusianya,

sumber daya manusia yang berkualitas tidak diperoleh secara spontan, melainkan

melalui proses berkelanjutan mulai manusia dilahirkan sampai meninggal dunia

maka proses itulah yang dinamakan pendidikan.

Keberhasilan pendidikan dapat dilihat dari perolehan spiritual,

pengetahuan, sikap dan keterampilan. Semua ini dapat dicapai melalui proses

belajar mengajar yang efektif, efisien, bermakna dan menyenangkan. guru

merupakan kunci pokok terciptanya kegiatan belajar mengajar yang efektif,

efisien dan bermakna sehingga dapat mencapai keberhasilan belajar yang

diharapkan. Keberhasilan belajar sendiri dapat dilihat dari perolehan hasil belajar

siswa yang optimal. Pada umumnya, keberhasilan prestasi belajar siswa

dipengaruhi oleh berbagai faktor. Terdiri dari dua macam faktor yang

mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor internal dan eksterna.

Selain faktor-faktor tersebut juga terdapat faktor lain yang mempunyai

peranan tidak kalah pentingnya dalam kegiatan belajar yaitu disiplin belajar.

Disiplin belajar akan membuat siswa memiliki kecakapan mengenai cara belajar

yang baik sehingga memperoleh hasil belajar yang baik pula. Disiplin sangat

1
2

penting bagi setiap siswa. Disiplin akan membuat seorang siswa memiliki

kecakapan mengenai cara belajar yang baik juga merupakan suatu proses kearah

pembentukan waktu yang baik. Orang yang berhasil dalam belajar selalu

menempatkan disiplin diatas semua mereka taati dengan ikhlas mereka

melaksanakan dengan penuh semangat.

“Disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau

tingkah laku perorangan, kelompok atau masyarakat yang berupa ketaatan

terhadap peraturan ditetapkan etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam

masyarakat untuk tujuan tertentu”.1

Disiplin belajar merupakan salah satu sikap ketaatan yang harus dimiliki

siswa agar memiliki cara belajar yang baik. Disiplin belajar dipandang sebagai

faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Sikap dan perilaku disiplin tidak

terbentuk dengan sendirinya dan dalam waktu yang singkat, namun melalui proses

yang cukup panjang. Disiplin akan terwujud melalui pembinaan yang dilakukan

sejak dini mulai dari lingkungan keluarga dan berlanjut dalam pendidikan di

sekolah. Keluarga dan sekolah menjadi tempat penting bagi perkembangan

disiplin belajar siswa. Dapat dikatakan bahwa disiplin belajar terbentuk bukan

secara otomatis sejak manusia dilahirkan, melainkan terbentuk karena pengaruh

lingkungannya.

Dengan kata lain disiplin adalah sebuah penilaian yang memang menjadi

standarisasi bagi keberhasilan tujuan pendidikan. Kedisiplin merupakan salah satu

aspek yang sangat penting dalam kehidupan, karena tanpa adanya kedisiplinan

tersebut kemungkinan besar tujuan yang dicapai tidak akan dapat terwujud.

1
Kompri,Manajemen Sekolah Teori & Praktek ,(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 58
3

“Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari

interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”.2

Prestasi belajar adalah hasil pengukuran perubahan tingkah laku siswa

setelah menghayati proses belajar yang berwujud angka ataupun pernyataan yang

mencerminkan tingkat penguasaan materi belajar. Prestasi belajar menjadi ujung

dari proses belajar maupun menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru.

Tidak hanya itu, prestasi belajar dapat memberi cerminan keberhasilan seorang

guru dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan

pembelajaran terhadap materi pembelajaran berupa pengetahuan, keterampilan,

serta nilai dan sikap dapat dinyatakan dalam ukuran nilai yang merupakan

presentase pencapaian tujuan pembelajaran berkaitan dengan kemampuan para

siswa dalam menguasai pelajaran, prestasi belajar siswa rendah dan tidak

tercapainya ranah pendidikan (kognitif). Prestasi belajar dipengaruhi oleh

beberapa faktor baik dari dalam individu (internal) dan dari luar individu

(eksternal). Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar diantaranya

adalah faktor jasmani, psikologi dan kelelahan, sementara faktor eksternal

meliputi faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Salah satu pelajaran yang

kurang diminati siswa adalah matematika, padahal matematika merupakan materi

pelajaran yang mempunyai karakteristik tersendiri sebagai ilmu pengetahuan

dasar yang mesti diberikan kepada peserta didik untuk mengantar mereka ke

pemikiran yang logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien.

2
Slameto,Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Renika Cipta,
2003), h. 2
4

Matematika sebagian besar siswa masih dipandang sebagai pelajaran yang

paling sulit dan mereka menganggapnya sebagai momok menakutkan. Hal ini

biasa dilihat dari sikap keseharian siswa ketika pelajaran matematika berlangsung.

Ada siswa yang merasa takut, cemas, pesimis, tidak minat, sehingga tidak

termotivasi untuk menyelesaikan masalah matematika yang diberikan oleh guru.

Sedangkan bagi siswa yang menyukai matematika dan memandang matematika

sebagai mata pelajaran yang menantang dan menyenangkan, mereka akan merasa

senang, semangat dan termotivasi untuk menyelesaikan masalah matematika yang

diberikan oleh guru. Perbedaan pandangan dan sikap siswa terhadap matematika

inilah yang dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika yang akan mereka

capai.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti observasi yang dilakukan dengan

guru matematika di SMP Mumammadiyah Ambon, ditemukan bahwa

kedisiplinan belajar siswa dalam mengikuti proses pembelajaran matematika

masih beragam. Hal ini memperhatikan keadaan siswa pada saat proses

pembelajaran berlangsung, didapat ada beberapa siswa yang kurang disiplin untuk

mengikuti proses pembelajaran. Pada saat pembelajaran matematika berlangsung

perhatian siswa tidak terpokus ke depan kelas. Terlihat juga ketika proses

pembelajaran masih banyak siswa yang ribut, dan tidak memperhatikan ketika

guru menjelaskan didepan kelas. Begitu juga saat guru memberikan kesempatan

siswa untuk bertanya tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan berkaitan

dengan materi pelajaran matematika yang disampaikan guru. Dari pengamatan

proses penyajian materi kurang menarik, dilihat dari guru menyampaikan materi

dalam pelaksanaan pembelajaran kurang bervariasi, siswa kurang dilibatkan

dalam proses pembelajaran karena pembelajaran masih berpusat pada guru,


5

beberapa siswa cenderung pasif karena hanya menerima apa yang disampaikan

guru tanpa ada pertanyaan atau memberikan jawaban terhadap materi yang

disampaikan. Dalam hal ini terlihat pada siswa yang bosan, mengantuk disaat

proses pembelajaran berlangsung, kebiasaan siswa yang masih keluar masuk kelas

pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini terlihat dari nilai akhir

semester ganjil siswa yang masih dibawah KKM yaitu 70. Selama mengikuti

proses pembelajaran berlangsung siswa masih sukar dalam memahami materi

pembelajaran matematika, hal ini berdasarkan observasi langsung

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada tanggal 24 Februari 2022

dengan siswa di SMP Muhammadiyah Ambon, beberapa diantara mereka

mengatakan bahwa mereka tidak menyukai mata pelajaran matematika. Karena

mata pelajaran matematika itu sangat sulit dan rumit untuk dimengerti, banyak

rumus yang harus dihapal dan diingat. Bahkan menurut mereka mata pelajaran

matematika merupakan mata pelajaran yang paling menakutkan. Sehingga siswa

ini malas untuk belajar matematika. Akibatnya banyak siswa yang tidak

memperhatikan ketika proses pembelajaran berlangsung, dan ada juga siswa yang

menyukai pelajaran matematika tersebut, menurut mereka pelajaran matematika

itu menantang dan asik jika diberikan latihan atau soal mereka akan bersemangat

untuk menyelesaikannya. Jika selama mengerjakan soal atau latihan hasilnya tidak

ditemukan mereka akan terus mencari sampai hasilnya ditemukan.


6

Tabel 1.1 Data hasil nilai akhir siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah
Ambon Tahun Ajaran 2021

No Nilai Kelas Persentase


VIII A VIII B
1 <70 5 8 28%
2 ≥ 70 18 22 71%
Jumlah 23 22 100
Sumber: Diambil dari daftar nilai guru matematika SMP Muhammadiyah Ambon

Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa rendahnya nilai prestasi belajar siswa,

terlihat pada ketidakmampuan siswa menjawab soal yang diberikan sehingga nilai

siswa masih rendah dan nilai persentase siswa kelas VIII yang berada dibawah

KKM hanya 28,9% sedangkan nilai yang berada diatas KKM sebesar 71,1%.

Berdasarkan latar belakang masalah yang di uraikan diatas maka peneliti

bermaksud melakukan sebuah penelitian dengan judul”Pengaruh Kedisiplinan

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Di SMP Muhammadiyah

Ambon”.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang diajukan penulis adalah bagaimana

pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas

VIII di SMP Muhammadiyah Ambon?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh

kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII di SMP

Muhammadiyah Ambon.
7

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru dan sekolah.

1. Manfaat Bagi Siswa

a. Siswa menjadi lebih aktif karena dorongan keingintahuan mereka

lebih tinggi.

b. Siswa dapat termotivasi untuk belajar.

2. Manfaat Bagi Guru

a. Guru memiliki pengetahuan terkait dengan pengaruh kedisiplinan

terhadap prestasi belajar siswa

3. Manfaat Bagi Peneliti

Dapat dijadikan sebagai pengalaman untuk menambah pengetahuan

tentang kedisiplinan belajar matematika terhadap prestasi belajar

4. Manfaat Bagi Sekolah

a. Sebagai gambaran awal kegiatan belajar-mengajar yang terjadi di

sekolah dengan segala problematikanya sehingga dapat menentukan

langkah-langkah antisipasi dan pemecahannya.

b. Prestasi sekolah meningkat, kerena guru dan hasil belajar siswa juga

meningkat.

E. Penjelasan Istilah

Agar tidak terjadi salah tafsiran terhadap judul penelitian, maka penulis

memberikan penjelasan sebagai berikut:

a. Kedisiplin adalah sebuah penilaian yang memang menjadi standarisasi

bagi keberhasilan tujuan pendidikan. Kedisiplin merupakan salah satu

aspek yang sangat penting dalam kehidupan, karena tanpa adanya


8

kedisiplinan tersebut kemungkinan besar tujuan yang dicapai tidak akan

dapat terwujud

b. Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam pencapaian

tujuan pembelajaran terhadap materi pembelajaran berupa pengetahuan,

keterampilan, serta nilai dan sikap dapat dinyatakan dalam ukuran nilai

yang merupakan presentase pencapaian tujuan pembelajaran berkaitan

dengan kemampuan para siswa dalam menguasai pelajaran, prestasi

belajar siswa rendah dan tidak tercapainya ranah pendidikan (kognitif).


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kedisiplinan Belajar

1. Pengertian Kedisiplinan Belajar

Disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah

laku perorangan, kelompok atau masyarakat yang berupa ketaatan terhadap

peraturan ditetapkan etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk

tujuan tertentu.3 “Disiplin adalah orang yang belajar atau yang secara sukarela

mengikuti pemimpinnya”. 4

Disiplin merupakan suatu kepatuhan atau ketaatan seseorang di dalam hati

terhadap peraturan yang telah ditetapkan tanpa adanya suatu paksaan atau tekanan

dari manapun. Kedisiplinan dalam suatu pendidikan sangat diperlukan karena

bukan hanya untuk menjaga suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar

saja, tetapi untuk menjadikan pribadi siswa yang kuat. Dengan adanya disiplin

siswa akan terbantu dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman. Menurut pengertian ini, belajar merupakan suatu proses, suatu

kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan

tetapi lebih luas dari itu, yakin mengalami. “Belajar adalah kegiatan yang

berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental (mendasar/pokok)

dalam pengelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan”.5

3
Kompri, Manajemen Sekolah Teori & Praktek ,(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 54
4
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana,2011), Cet 1, h. 459
5
Muhibbin Syah, (2012) Psikologi Belajar ,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. h. 63.

9
10

Menurut nasution bahwa belajar adalah aktivitas yang menghasilkan

perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar, baik secara aktual maupun

secara potensial. Perubahan itu pada dasarnya didapatnya berupa kemungkinan

baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.6 Maka dari itu belajar

merupakan suatu proses yang menghasilkan perubahan perilaku yang dilakukan

secara sengaja untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang baru pada

arah yang lebih baik. Maka dari itu berhasil atau tidak berhasil dalam pencapaian

pendidikan sangat bergantung bagaimana proses belajar siswa saat pembelajaran

berlangsung baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun masayarakat.

Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),

dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang

sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya),

jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian

itu lebih utama

Belajar yang baik yaitu belajar yang disertai dengan sikap disiplin yakni di

dalam sekolah siswa dapat menempatkan diri sesuai peraturan yang diharapkan

oleh guru, menaati peraturan yang telah ditetapkan sekolah, dapat membagi waktu

dengan baik sesuai dengan kebutuhan siswa tersebutserta melaksanakan jadwal

yang telah dibuat.

Sikap disiplin merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki

oleh siswa. Sikap disiplin siswa dapat tumbuh dan berkembang dengan cara

latihan-latihan yang dapat memperkuat dengan jalan membiasakan diri untuk

patuh pada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan. Dengan cara membiasakan

6
Hamzah dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2011), h. 14
11

diri untuk berdisiplin lambat laun akan tumbuh kesadaran pada diri siswa yang

selalu mematuhi segala peraturan yang ada, dan sikap disiplin yang tumbuh dari

kesadaran dalam diri siswa akan dapat bertahan lama serta akan melekat di dalam

diri siswa yang terwujud dalam hidupnya. Disiplin merupakan salah satu aspek

pendidikan yang sangat penting untuk diperhatikan. Sikap disiplin, dalam hal ini

yaitu sikap disiplin siswa dalam belajar mengajar, dan bahkan akan dapat

berlanjut dan ikut mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya.

Kedisiplinan belajar merupakan usaha yang dlakukan oleh para siswa

dalam rangka menyadari tugas dan tanggung jawab sebagai siswa, maka siswa

yang baik tentunya akan menggunakan waktunya untuk kepentingan belajar

sebagai aplikasi dari ketaatan dan kesadaran sebagai siswa.

Kedisiplinan belajar merupakan bentuk kepatuhan dan ketaatan siswa

dalam menjalankan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh sekolah,

sehingganya dapat terciptanya kedisiplinan belajar dalam diri siswa serta mampu

bertingkah laku sesuai peraturan diharapkan.

2. Tujuan Kedisiplinan Siswa

Disiplin siswa di sekolah sekolah bertujuan untuk membantu siswa

menemukan dirinya, mengatasi serta mencegah timbulnya problem-problem

disiplin, menciptakan situasi yang menyenangkan bagi kegiatan pembelajaran

sehingga mereka mentaati segala peraturan yang telah ditetapkan. Sedangkan

fungsi disiplin sekolah adalah memberikan bantuan kepada siswa agar mereka

mampu berdiri sendiri (help for self help). 7

7
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi,
(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2003), h. 108-109
12

Jadi tujuan dari adanya sikap disiplin adalah tercapainya kesuksesan dari

apa yang telah menjadi cita-cita. Sebab dengan disiplin akan tumbuh sifat yang

teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha, pantang mundur dalam

kebenaran dan rela berkorban untuk kepentingan agama dan jauh dari sifat putus

asa.

3. Bentuk-bentuk Kedisiplinan Belajar

Ada beberapa bentuk kedisiplinan belajar yang harus dilaksanakan oleh

siswa, yaitu: Mengerjakan tugas yang diberikan guru, masuk kelas tepat waktu,

memperhatikan penjelasan guru, mencatat hal-hal yang dianggap penting

a. Mengerjakan Tugas Yang Diberikan Guru

Selama menuntut ilmu di suatu lembaga pendidikan formal, baik pelajar,

tidak akan pernah melepaskan diri dari keharusan mengerjakan tugas-tugas studi.

Bagi pelajar tentu saja untuk bidang studi tertentu, harus mengerjakan PR-nya

sesuai dengan penugasan dan dalam jangka waktu tertentu.

Semua tugas yang guru berikan itu harus siswa kerjakan tepat waktu dan

apabila mengabaikannya boleh jadi siswa itu akan mendapat sanksi dari guru.

Tentu saja sanksinya bersifat mendidik, bukan memukulnya hingga luka.8

b. Masuk Kelas Tepat Waktu

Sebagai pelajar yang terikat oleh suatu peraturan sekolah, yang salah

satunya adalah setiap pelajar harus turun ke sekolah dan masuk kelas tepat waktu,

tidak bisa dilalaikan. Ini adalah kewajiban yang mutlak harus ditaati oleh semua

8
Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h. 90
13

pelajar, Ketika siswa melanggar peraturan maka akan dikenakan sanksi dengan

jenis dan bentuk yang disesuaikan dengan berat ringannya kesalahan.

Masuk kelas tepat waktu adalah suatu sikap mental yang banyak

mendatangkan keuntungan. Dari segi kepribadian, guru memuji dengan kata-kata

pujian. Kawan-kawan sekelas tidak terganggu ketika sedang menerima pelajaran

dari guru. Konsentrasi mereka terpelihara. Penjelasan dari guru dapat didengar

dengan jelas.

c. Memperhatikan Penjelasan Guru

Ketika sedang menerima penjelasan dari guru tentang materi tertentu dari

suatu bidang studi, semua perhatian harus tertuju kepada guru. Pendengaran harus

betul-betul dipusatkan kepada penjelasan guru. Jangan bicara, karena apa yang

dibicarakan itu akan membuyarkan konsentrasi pendengaran. Menulis sambil

mendengarkan penjelasan guru adalah cara yang dianjurkan agar catatan itu dapat

dipergunakan suatu waktu.

Pentingnya mendengarkan penjelasan guru, karena apa yang guru jelaskan

terkadang tidak ada dalam buku paket. Oleh karena itu, perhatian memegang

peranan penting untuk menyerap apa yang guru sampaikan atau jelaskan di kelas.

Jadi, masalah mendengarkan penjelasan guru tidak bisa dipisahkan dari kegiatan

konsentrasi dalam belajar.

d. Mencatat Hal-hal yang Dianggap Penting

Ketika belajar di kelas, guru menjelaskan bahan pelajaran tertentu.

Penjelasan guru jangan ditulis semua. Ini adalah cara mencatat penjelasan guru

yang salah. Kesalahan itu misalnya mencatat kata-kata demi kata-kata, kalimat
14

demi kalimat apa yang guru sampaikan. Pendek kata hampir sebuah kata-kata dan

kalimat yang guru sampaikan dari awal hingga akhir pelajaran dicatat. Cara

mencatat yang baik adalah mencatat hal-hal yang dianggap penting diantara yang

tidak penting.

Bentuk-bentuk kedisiplinan belajar di atas adalah contoh bentuk-bentuk

kedisiplinan belajar di sekolah, dimana disetiap sekolah pasti memiliki aturan

masing-masing yang menuntut siswanya untuk aktif dan disiplin belajar. Disiplin

belajar erat kaitannya dengan hasil yang diraih siswa tersebut. Siswa belajar

dengan baik tentunya ia akan menghabiskan waktunya untuk kepentingan belajar

sebagai aplikasi dari ketaatan dan kesadaran sebagai siswa.

B. Prestasi Belajar

Menurut Purwanto memberikan pengertian prestasi belajar yaitu hasil

yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan

dalam raport.9 Selanjutnya menurut Winkel mengatakan bahwa “prestasi belajar

adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam

melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya.”10

Sedangkan menurut S. Nasution, prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan

yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar

dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan

psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi 16 kurang memuaskan jika seseorang

belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut”.11

9
Purwanto, (1986). Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta. Penerbit. Pustaka Belajar, hlm. 28.
10
Winkel, (1996). Psikologi Pengajaran, Jakarta, Grasindo, hlm. 226.
11
Nasution,S 1996. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif, Tarsito Bandung, hlm. 17.
15

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi

belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam menerima,

menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam proses belajar

mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan dalam

mempelajari sesuatu materi pelajaran biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau

raport setiap bidang studi. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan

evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya

prestasi belajar siswa. Faktor psikologis (kejiwaan) mempunyai peranan penting

dalam pencapaian tingkat prestasi belajar. Hal ini dikarenakan faktor psikologis

berhubungan dengan berfungsinya pikiran siswa dalam hubungannya dengan

pemahaman bahan pelajaran sehingga penguasaan terhadap materi pelajaran yang

disajikan lebih mudah dan efektif.

Berdasarkan pernyataan di atas, maka kondisi psikologis siswa akan

berpengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar yang diperoleh Prestasi belajar

adalah harapan bagi setiap murid yang sedang mengikuti proses pembelajaran di

sekolah serta harapan bagi wali murid dan guru. Kata Prestasi belajar adalah suatu

pengertian yang terdiri atas dua kata yaitu Prestasi dan kata belajar, dimana

masing-masing mempunyai arti berbeda. Prestasi belajar banyak didefinisikan,

seberapa jauh hasil yang sudah didapat siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau

materi pelajaran yang diterima dalam waktu tertentu. Pada umumnya prestasi

belajar dinyatakan dalam angka atau huruf untuk membandingkan dengan satu

kriteria. Prestasi belajar adalah kemampuan bagi murid dalam pencapaian berfikir

yang tinggi. Harus dimiliki tiga aspek dalam prestasi belajar yaitu aspek kognitif,

aspek afektif dan aspek psikomotor.


16

Definisi prestasi belajar merupakan hasil yang didapat dengan baik pada

seorang siswa baik dalam pendidikan atau bidang keilmuan. Siswa memperoleh

prestasi belajar dari hasil yang telah dicapai oleh siswa dari proses belajar.

Definisi prestasi belajar adalah hasil pencapaian yang maksimal menurut

kemampuan siswa pada waktu tertentu pada sesuatu yang dipelajari, dikerjakan,

dimengerti dan diterapkan. Seluruh pelaku pendidikan yaitu siswa, orang tua dan

guru tentu ingin tercapainya sebuah prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar

yang baik adalah salah satu indikator akan keberhasilan proses belajar. Tapi

kenyataannya tidak semua siswa bisa mendapat prestasi belajar yang baik dan ada

siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang buruk. Baik dan buruknya prestasi

belajar yang diperoleh murid dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Pengertian prestasi belajar bisa mempunyai arti sebagai tingkat keterkaitan

siswa di dalam proses belajar mengajar sebagai evaluasi yang dilakukan oleh

pengajar. Prestasi belajar siswa adalah sebuah penilaian hasil usaha kegiatan

belajar yang dituliskan dalam bentuk simbol angka atau huruf dan kalimat yang

bisa menunjukkan hasil yang telah didapat oleh setiap murid pada periode

tertentu. Dari uraian tersebut maka bisa disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah

ukuran keberhasilan aktivitas belajar siswa dalam menguasai sejumlah mata

pelajaran selama periode tertentu.

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Siswa adalah salah satu komponen dalam proses pembelajaran. Ada

banyak hal yang berhubungan dengan siswa pada saat dia ingin meraih prestasi

belajar. Hal inilah yang biasa disebut dengan faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar matematika.
17

Muhhibin Syah menyebutkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar, antara lain:12

a. Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal)

1) Faktor jasmaniah (fisiologi),

Yang dimaksud faktor fisiologi adalah keadaan keseluruhan fisik siswa.

Kondisi fisik mempengaruhi prestasi belajar sebab kondisi fisik yang sakit

maka prestasi belajar akan merosot, namun bila sehat prestasi belajar pasti

akan meningkat.

2) Faktor psikologis,

Keadaan psikologis manusia memang berbeda beda,namun dapat dilihat

dari daya berfikir sesorang. Faktor psikologis meliputi seperti kecerdasan,

bakat, sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan

penyesuaian diri. Namun faktor rohaniah siswa yang biasanya dipandang

lebih antara lain:

a) Minat

Minat Merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau

keinginan besar terhadap sesuatu. Minat dapat menyebabkan terjadinya

perbedaan dalam pencapaian hasil belajar, Misalnya ada siswa yang

mempunyai minat tinggi terhadap mapel tertentu atau justru sebaliknya.

Siswa mempunyai minat tinggi akan memperoleh hasil prestasi belajar

yang baik dibandingkan siswa yang mempunyai minat yang rendah, sebab

untuk minat itu sendiri dapat mendorong siswa untuk

memperhatikan sesuatu hal ini sehingga dapat menimbulkan aktivitas

belajar.

12
Muhibbin Syah, (2012) Psikologi Belajar ,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hlm. 145.
18

b) Kecerdasan

Faktor kecerdasan punya peran punya besar dalam keberhasilan seseorang

dalam mempelajari susuatu atau mengikuti program belajar. Orang yang

cerdas biasanya akan sangat mudah menyerap ilmu yang diberikan.

c) Bakat

Bakat merupakan kemampuan laten sesoroang dan akan terus berkembang

bila dilatih terus menerus. Bakat antara sesorang memang berbeda beda

namun diperlukan penyesuaian agar dalam melatih bakat tidak ditemukan

banyak kesulitan.

d) Motivasi

Motivasi merupakan suatu dorongan sesoeorang dalam

melakukan kegiatan, agar dapat memiliki prestasi belajar yang tinggi

seorang siswa butuh sekali motivasi dalam kegiatan belajar mengajar

e) Sikap Siswa

Sikap adalah gejala internal yang dimensi efektif berupa kecenderungan

untuk mereaksi atau merespon dengan obyek, orang, barang baik secara

positif maupun negatif.

b. Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal)

1) Faktor lingkungan alam

Dari lingkungan alam diantara cuaca, lingkungan tempat belajar, keadaan

rumah dan sebagainya.

2) Lingkungan sosial

Lingkungan Sosial adalah susana keluarga atau lingkungan tempat tinggal

yang memepngaruhi prestasi belajar.


19

3) Instrumen

Faktor instrumen merupakan suatu faktor yang penggunaanya sudah

direncanakan dan diseuaikan dengan hasil yang akan dicapai

c. Faktor Pendekatan Belajar

Pendekatan belajar dapat dipahami dengan segala cara atau strategi yang

digunakan siswa dalam menunjang efektifitas, efisiensi proses pembelajaran

materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional

untuk direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau tujuan

tertentu.

Faktor pendekatan belajar dikatakan mempengaruhi prestasi belajar siswa

dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalkan siswa yang sedang belajar Statika dari

yang mudah dahulu sampai soal yang cukup rumit, mungkin sekali peluang untuk

berprestasi pada mata pelajaran Statika.

2. Cara Mengukur Prestasi Belajar Siswa

Dalam dunia pendidikan khususnya dunia persekolahan guru wajib

mengetahui sejauh mana keberhasilan siswanya telah berhasil mengikuti pelajaran

yang diberikan oleh guru. Untuk melaksanakan penilaian tentang prestasi belajar

siswa maka guru sebagai subyek evaluasi untuk setiap tes. Maka alat evaluasi

yang digunakan dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu :

a. Teknik Tes

Tehnik Tes Adalah suatu alat, atau prosedur yang sistematis dan obyektif

untuk memperoleh data – data atau keterangan – keterangan yang diinginkan

tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Ditinjau dari
20

segi kegunaan untuk mengukur / menentukan prestasi belajar siswa, maka

dibedakan atas 3 macam tes yaitu tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk

mengetahui kelamahan - kelemahan siswa sehingga dari kelemahan - kelemahan

tersebut dapat dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Kemudian tes

formatif dari kata “from” yang merupakan dasar dari istilah “formatif”, maka

evaluasi formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana telah terbentuk

setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Dan yang ketiga adalah tes sumatif

yaitu tes yang dilakukan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau

sebuah program yang lebih besar.

b. Teknik Nontes

Tehnik nontes adalah alat mengevaluasi yang biasanya digunakan untuk

menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa

nontes sebagai alat evaluasi, diantaranya yaitu skala bertingkat, kuisoner, daftar

cocok, wawancara, pengamatan dan riwayat hidup.

C. Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar

“Kedisiplinan belajar merupakan suatu sikap patuh terhadap semua

peraturan yang diterapkan pada saat kegiatan belajar berlangsung”. Proses

belajar fiqih dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh kedisiplinan

belajar siswa, untuk mencapai hasil belajar yang baik.

Dengan demikian, hasil belajar menjadi ukuran siswa dalam menyerap

ilmu atau pelajaran yang telah diterima oleh guru. Karena hasil belajar merupakan

usaha yang telah dilaksanakan dengan sengaja agar mendapat suatu kecakapan

dan pengetahuan baru yang lebih baik dari pada sebelumnya.


21

Didalam kegiatan belajar terdapat banyak faktor yang mempengaruhinya

serta belajar itu suatu yang sangat kompleks sehingga membutuhkan bimbingan

dan petunjuk agar dapat berjalan dengan maksimal.

Dengan demikian kedisiplinan ini seseorang akan dapat melaksaakan

semua pekerjaan dan tugas-tugasnya dengan penuh ketenangan, tanggungjawab,

termasuk kegiatn belajar yang dilakukan oleh para siswa disekolah harus dengan

sikap disiplin yang tinggi sehingga hasil belajar dapat tinggi pula.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat diketahui bahwasannya betapa besar

pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar. Jika siswa memiliki sikap

kedisiplinan yang tinggi dalam kegiatan belajar maka hasil belajarnya juga akan

tinggi khususnya pada mata pelajaran Matematika yang tidak mempengaruhi pada

keterampilan saja akan tetapi mempengaruhi tingkah laku yang baik juga.

D. Kerangka Konseptual Penelitian

1. Kerangka Berfikir

Kerangka berfikir merupakan “penjelasan sementara terhadap gejala yang

menjadi objek permasalahan dalam penelitian”. Dari uraian tersebut

bahwasannya, kerangka berfikir yaitu suatu konsep pemikiran atau penjelasan

sementara yang berhubungan variabel satu dengan variabel yang lainnya,

sehingga tujuan dan arah penelitian dapat diketahui dengan jelas. Dengan

demikian, kerangka berfikir dalam penelitian yaitu semakin baik kedisiplinan

dalam belajar maka hasil belajar fiqih pada siswa akan semakin baik.

2. Paradigma
22

Paradigma adalah “suatu cara pandang yang digunakan oleh seseorang

untuk mengatasi suatu gejala sehingga berdasarkan paradigma tersebut seseorang

akan mengatasi masalah yang bersangkutan”. Dari pendapat di atas dapat

dikemukakan bahwa paradigma penelitian adalah pola hubungan antara variabel

yang akan diteliti, yang dapat digambarkan dalam suatu pola atau model.

Berdasarkan kerangka berfikir tersebut maka paradigma dalam penelitian ini dapat

dilihat dalam gambar sebagai berikut:

Kerangka Paradigma Penelitian

Tentang Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Dari paradigma di atas, dapat penulis uraikan bahwa kedisiplinan belajar

memilki pengaruh dengan hasil belajar. Dalam artian maka apabila kedisiplinan

belajar siswa sangat baik atau tinggi maka hasil belajar siswa akan sangat baik

atau tinggi, apabila kedisiplinan belajar siswa baik sedang maka hasil belajar

siswa baik dan apabila kedisiplinan belajar cukup maka hasil belajar fiqih pada

siswa akan cukup.

E. Hipotesis Penelitian

“Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, di mana rumusan penelitian telah dinyatakan dengan bentuk kalimat


23

pertanyaan”. Jadi hipotesis “jawaban atau dugaan sementara terhadap masalah

penelitian, yang kebenarannya masih diuji secara empiris”.

Berdasarkan perumusan masalah, penulis dapat merumuskan hipotesis

dalam penelitian ini adalah: “Ada pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap

Prestasi Belajar Matemasika Siswa Kelas VII I SMP Muhammadiyah Ambon.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian

eksperimen semu. Penelitian eksperimen semu adalah metode sistematis guna

membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat. Penelitian ini

bermaksud untuk mengetahui pengaruh kedisiplinan belajar terhadap prestasi

belajar matematika siswa SMP Muhammadiyah Ambon.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi yang menjadi penelitian ini adalah SMP Muhammadiyah Ambon

2. Waktu

Penelitian ini akan dilaksanakan pda tanggal 29 Maret – 29 Juni 2022

C. Popuasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah

Ambon yang berjumlah 50 Siswa. Adapun rincian populasinya sebagai

berikut:

Tabel 3.1. Data Populasi Siswa Kelas VIII

Kelas Jumlah Siswa

VIII-A 25

VIII-B 25

Jumlah 50

24
25

2. Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah VIII-A dan VIII-B sebagai kelas

penelitian yang berjumlah 50 orang siswa. Teknik pengambilan sampel

yang digunakan adalah teknik random sampling.

D. Instrumen Penelitian

1. Rancangan /kisi-kisi instrumen

Instrumen adalah suatu alat yang digunakam mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati”. Jadi instrumen merupakan alat yang

digunakan dalam melakukan pengumpulan data sehingga dapat

mempermudah pekerjaan serta hasilnya akan baik. Penyusunan kisi-kisi

instrumen didasarkan atas definisi konsep dan definisi operasional variabel

yang saripati dari kajian teoritik. Dalam menyusun instrumen penelitian ini

peneliti mengelompokkan indikator dari masing-masing variabel (variabel

bebas dan variabel terikat). Adapun kisi-kisi instrumen penelitian ini

adalah:

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Variabel penelitian

Variabel Instrumen Jumlah Butir Soal


No Indikator
Penelitian Angket
Positif negatif
Variabel Bebas (X) 1. Ketaatan 8 item soal 5 1,2,3,4,5,6,7, 9,10,11,12,13
1 Kedisiplinan 2. Norma item soal 2 8 14,15
Belajar 3. Sukarela item soal
Variabel Terikat 1. Kognitif Daftar nilai
(Y) Prestasi 2. Afektif 3. Raport
2
Belajar Psikomotor semester
Matematika ganjil
Jumlah 15
26

2. Pengujian Instrumen

a. Uji Validitas

“Validitas atau kesahihan yaitu sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu

alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya”. Berdasarkan pengertian tersebut

bahwa validitas adalah alat ukur yang merupakan sifat suatu alat ukur dan

menunjukkan adanya ketepatan atau keakuratan dalam pengukuran. Pada uji

validitas ini untuk mengetahui apakah valid atau invalid angket yang

digunakan dalam suatu penelitian tersebut. Angket Kedisiplinan Belajar telah

divalidasi secara statistic dari penelitian sebelumnya. Kemudian juga telah

divalidasi oleh tim validator.

b. Uji Reliabilitas

“Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mna suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Maksud dari diandalkan

adalah kemantapan, konsisten dan ketepatan”. Berdasarkan dari pengertian

tersebut dapat dijelaskan bahwasannya Reliabilitas adalah suatu alat ukur di

mana alat ukur tersebut dapat menghasilkan skor yang sama dan pengukuran

yang dilakukan oleh orang lain yang beda dan waktu yang berbeda. Adapun

kriteria indeks reliabilitas sebagai berikut:

Nilai Reliabilitas Kategori


0,800 - 1,000 Sangat Tinggi
0,600 - 0,800 Tinggi
0,400 - 0,600 Sedang
0,200 - 0,400 Rendah
0,000 - 0,200 Sangat Rendah
27

E. Tehnik Pengumpulan Data

a. Teknik Kuisioner (Angket)

“Angket atau quisioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang

digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui”. Angket di sebarkan kepada

siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Ambon untuk memperoleh data tentang

kedisiplinan belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Angket yang

penulis gunakan adalah jenis angket langsung dan bersifat tertutup yaitu jenis

angket yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih

jawaban yang sudah disediakan yaitu A, B, C.

b. Teknik Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode yang digunakan untuk memperoleh

informasi dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen baik berupa buku-

buku, majalah, peraturan-peraturan notulen rapat, nama siswa, jumlah

siswa, nilai rapot dan lain sebagainya. Teknik ini digunakan untuk

memperoleh data daftar jumlah, nilai rapot kelas VIII SMP

Muhammadiyah Ambon.

Teknik Pengamatan atau Observasi “Pengamatan atau Observasi

adalah pemilihan, pengubahan, pencatatan, dan pengkodean serangkaian

perilaku dan suasana yang berkenaan dengan organisme sesuai dengan

tujuan-tujun empiris”. Observasi ini dilakukan untuk memperoleh

gambaran yang menyeluruh mengenai kondisi objek yang diteliti dalam


28

penelitian ini penulis mengadakan observasi kelas VIII SMP

Muhammadiyah Ambon. Observasi yang dilakukan peneliti termasuk

dalam observasi nonpartisipan dimana peneliti tidak terlibat dan hanya

bertindak sebagai pengamat.

Alat yang dapat digunkan dalam mengadakan pengamatan pada

penelitian ini berbentuk check list peneliti mengamati suatu gejala muncul

lalu dibubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang tersedia. Observasi yang

dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu melakukan pengamatan

sikap dan perilaku siswa pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung

untuk mengetahui disiplin siswa di dalam kelas. Pada penelitian ini,

observasi merupak an alat pendukung kesahihan angket yang digunakan

untuk mengetahui disiplin belajar siswa di sekolah pada siswa kelas VIII

SMP Muhammadiyah Ambon. Observasi ini diharapkan dapat

memberikan bukti kesahihan angket yang digunakan sebagai alat

pengumpul data.

F. Teknik Analisis Data

Data hasil tes untuk mengukur prestasi belajar siswa dilihat dari skor

yang diperoleh siswa dalam mengerjakan angket kedisiplinan belajar. Skor

yang diperoleh siswa, kemudian dihitung persentasenya untuk mengukur

kedisiplinan belajar. Adapun skor keaktifan belajar yaitu:

Data hasil tes kemampuan dianalisis untuk menentukan kategori

tingkat kedisiplinan belajar siswa. Kategori kedisiplinan belajar siswa

tersebut ditentukan seperti pada tabel berikut:

jumlah skor yang diperoleh


x 100
skor maksimum
29
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kedisiplinan Belajar Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah

Ambon

Hasil sebaran angket kedisiplinan yang diberikan pada seluruh sampel dalam

peelitian ini yakni SMP Muhammadiyah Ambon yang berjumlah 50 orang yakni

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Sebaran angket nomor 1-15

Pernyataan SL KD TP
33 16
Saya masuk kelas tepat waktu ketika jam mata pelajaran 1 (2%)
(66%) (32%)
Saya tidak pernah Alfa atau membolos ketika jam Pelajaran 29 11
berlangsung. 10 (20%)
(58%) (22%)
Saya datang sekolah tepat waktu (tidak terlambat) 32 18
0 (0%)
(64%) (36%)
Saya berada di dalam kelas sebelum bel berbunyi. 31 15
4 (8%)
(62%) (30%)
Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, ketika 21 24
selesai materi pelajaran 5 (10%)
(42%) (48%)
Ketika guru memberi PR, Saya mengerjakannya di rumah. 26 20
4 (8%)
(52%) (40%)
Saya tidak menyontek teman ketika saat ulangan. 17 29
4 (8%)
(34%) (58%)
Saya keluar ruangan kelas disaat pelajaran sedang 29 18
berlangsung. 3 (6%)
(58%) (36%)
Ketika guru menjelaskan materi, Saya pernah membuat 36
gaduh di dalam kelas. 6 (12%) 8 (16%)
(72%)
Saya mengganggu teman, ketika guru sedang menjelaskan 26 18
materi pelajaran 6 (12%)
(52%) (36%)
Saya makan di dalam kelas, ketika guru sedang 29 17
menyampaikan pelajaran. 4 (8%)
(58%) (34%)
Saya mengaangkat tangan hendak akan bertanya, 27 20
3 (6%)
setelah guru mempersilahkannya. (54%) (40%)
Saya tidur di dalam kelas, disaat proses pembelajaran 31 15
4 (8%)
berlangsung (62%) (30%)

30
31

Saya membantu menjelaskan materi, ketika teman kesulitan 20 27


3 (6%)
dalam memahami pelajaran yang telah diajarka oleh guru. (40%) (54%)
Saya meminjamkan catatan materi kepada teman, ketika 27 21
2 (4%)
teman tertinggal pelajaran yang telah diterangkan guru. (54%) (42%)
28 18 4
Rata-rata
(56%) (36%) (8%)
Sumber: Hasil pengolahan angket nomor 1-11 (2021)

Berdasarkan Tabel 4.1 di atas, menunjukkan bahwa dari 50 responden rata-

rata siswa yang menjawab Selalu pada item angket nomor 1-15 adalah 28 orang

(56%), rata-rata siswa yang menjawab Kadang-kadang pada item angket nomor 1-

15 adalah 18 orang (36%) dan rata-rata siswa yang menjawab Tidak Pernah

berjumlah 4 orang (8%).

2. Hasil Prestasi Belajar Peserta Didik Kelas VIII SMP Muhammadiyah

Ambon

Berdasarkan nilai raport peserta didik yang diperoleh data hasil belajar

peserta didik yang disajikan pada Tabel berikut ini.

Tabel 4.2 Data Hasil Prestasi Belajar Siswa


No Interval Frekuensi Persentase (%) Kriteria
1 80-100 43 86 Baik Sekali
2 66-79 5 10 Baik
3 56-65 2 4 Cukup
4 40-55 0 0 Kurang
5 0-39 0 0 Gagal
Jumlah 50 100
Sumber : Prestasi belajar siswa (diolah)

Dari Tabel 4.2 di atas dapat amati bahwa dari 50 peserta didik, terdapat 43

peserta didik (86%) mendapat nilai dengan kategori baik sekali, 5 peserta didik

(10%), 2 peserta didik (4%) mendapat nilai dengan kategori cukup.


32

3. Uji Validitas

Uji validitas terhadap angket kedisiplinan peserta didik menggunakan

validitas ahli oleh Yuli Hastuti, M.Si. Pada saat melakukan validasi ada beberapa

hal yang perlu diperbaiki dan dipertimbangkan dalam instrument peneliti ini

diantaranya memperjelas kalimat dan kata-kata sesuai dengan indikator

kedisiplinan peserta didik. Revisi yang dilakukan berdasarkan saran/petunjuk dari

validator yang akan dijadikan bahan untuk merevisi. Setelah dilakukannya revisi

diberi kembali lagi validator untuk divalidasi. Hasil revisi tersebut telah sesuai

sehingga dinilai baik oleh validator. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa

instrument yang digunakan sudah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.

4. Uji Pengaruh Kedisiplinan Peserta Didik Terhadap Prestasi Belajar

Matematika

a. Uji Linearitas

Untuk mengetahui kelinieran bentuk regresi dengan pedoman pada hasil

perhitungan program SPSS. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada Tabel 4.2 di

bawah ini.

Tabel 4.3. Hasil Uji Linearitas


ANOVA Table
Sum of Df Mean F Sig.
Squares Square
(Combined) 670.417 10 67.042 1.108 .635
Linearity 545.856 1 545.856 9.022 .205
Between Groups
prestasi * Deviation from
124.560 9 13.840 .229 .934
kedisiplinan Linearity
Within Groups 60.500 1 60.500
730.917 11

Model regresi dikatakan linier jika nilai signifikansi. (p-value) lebih besar

dari α = 0,05. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel 4.3 di atas, dapat dilihat

taraf siginifikansi Deviation from Linierity sebesar 0,934. Nilai tersebut lebih
33

besar dari 0,05. Dapat diartikan bahwa data kedisiplinan dan prestasi belajar

terdapat hubungan yang linier.

b. Uji F

Uji ini digunakan sebagai syarat untuk ke analisis selanjutnya, yaitu analisis

regresi. Jika nilai signifikansi < ∝= 0,05 maka Ha diterima Ho ditolak. Uji F

menggunakan bantuan Software SPSS daya hasil berikut.

Tabel 4.4. Hasil Uji F

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 545.856 1 545.856 29.496 .000b

1 Residual 185.060 10 18.506

Total 730.917 11

a. Dependent Variable: prestasi belajar


b. Predictors: (Constant), kedisiplinan

Berdasarkan hasil uji F model pertama pada Tabel 4.3, maka diperoleh nilai

signifikansi 0,000 < ∝ = 0,05. Oleh karena itu, secara simultan variabel

kedisiplinan peserta didik berpengaruh secara signifikan terhadap variabel prestasi

belaja peserta didik.

5. Uji T

Uji-t pada Analisis Regresi dalam penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui berapa besar pengaruh kedisiplinan terhadap prestasi belajar peserta

didik di kelas VIII SMP Muhammadiyah Ambon. Berikut hasil uji-t data

penelitian ini.
34

Tabel 4.5 Hasil Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized T Sig.


Coefficients Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 71.447 2.383 29.986 .000


1
Kedisiplinan .125 .029 .529 4.314 .000

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar

Hasil uji-t pada Tabel di atas diperoleh nilai signifikansi koefisien

nilai kedisiplinan lebih kecil dari 0,000 yang artinya lebih kecil dari a = 0,05

sehingga dapat disimpulkan tolak H0. Oleh karena itu, kedisiplinan

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar peserta didik di kelas VIII

SMP Muhammadiyah Ambon dengan koefisien pengaruh sebesar 0,125.

Selain itu, konstanta juga signifikan dengan nilai koefisien sebesar 71,447.

Persamaan regresi persamaan kedisiplinan terhadap prestasi belajar peserta

didik di kelas VIII SMP Muhammadiyah Ambon dapat dituliskan Y =

71,447 + 0,125X+e.

Koefisien parameter kedisiplinan (X) dalam model regresi tersebut

diperoleh nilai positif yakni sebesar 0,125, artinya semakin bertambah nilai

kedisiplinan peserta didik di kelas VIII SMP Muhammadiyah Ambon

sebesar 1 satuan maka nilai prestasi belajar semakin bertambah sebesar

0,125. Sedangkan koefisien konstanta sebesar 71,447 mununjukan bahwa

jika kedisiplinan bernilai nol (artinya siswa tidak memiliki kedisiplinan

terhadap metamatika) maka nilai prestasi belajar peserta didik kelas VIII

SMP Muhammadiyah Ambon minimal dengan skor 71,447.


35

6. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi pada regresi linear sering diartikan sebagai

beberapa besar kemampuan semua variabel bebas dalam menjelaskan

varians dari variabel terikatnya. Secara sederhana koefisien determinasi

dihutung dengan mengkudratkan koefisien korelasi. Koefisien determinasi

(R-Square atau R-kuadrat) atau disimbolkan dengan R-Square yang

bermakna sebagai sumbangan pengaruh yang diberikan variabel bebas

kedisiplinan (X), atau dengan kata lain, nilai koefisien determinasi atau R-

Square ini berguna untuk menjelaskan dan melihat seberapa besar kontribusi

berpengaruh yang diberikan variabel X (kedisiplinan peserta didik) secara

simultan (bersama-sama) terhadap variabel Y (prestasi belajar).

Data hasil nilai koefisien determinasi direkap pada Tabel di bawah ini:

Tabel 4.6. Nilai Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate

1 .529 a
.279 .264 1.583

a. Predictors: (Constant), Kedisiplinan


b. Dependent Variable: Prestasi Belajar
Berdasarkan Tabel output SPSS Model Summary di atas, diketahui

nilai R-Square sebesar 0,279 (27,9%). Hal tersebut menunjukan bahwa

kemampuan variabel kedisiplinan peserta didik dalam penelitian ini

menjelaskan variabel prestasi belajar sebesar 27,9%. Sedangkan informasi

lain sebesar 72,1% dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan regresi ini

atau variabel yang tidak diteliti.


36

7. Uji Prasyarat

1) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah residual model

regresi berdistribusi normal. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan

dengan menggunakan kolmogorov-smirnov dengan bantuan program SPSS.

Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel 4.7. Uji Normalitas kolmogorov-smirnov


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Kedisiplinan Prestasi Belajar

N 50 50
Mean 82.14 81.68
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 7.830 1.845
Absolute .098 .231
Most Extreme Differences Positive .098 .231
Negative -.093 -.181
Kolmogorov-Smirnov Z .696 1.635
Asymp. Sig. (2-tailed) .718 .610

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

Berdasarkan Tabel output SPSS tersebut, diketahui bahwa nilai signifikan

sebesar 0,718 lebih besar dari ∝= 0,05. Maka sesuai dengan dasar nilai keputusan

dalam uji normalitas kolmogorov-smirnov di atas, dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal. Dengan demikian, asumsi atau persyaratan normalitas dalam

model regresi sudah terpenuhi.

2) Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data antara

kedisiplinan peserta didik (X) dan prestasi peserta didik (Y) homogen atau

tidak homogen. Kriteria homogenitas yaitu apabila harga Sig > 0,05 maka

dapat dinyatakan bahwa instrument variabel bersifat homogen. Pengujian


37

homogenitas dengan menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif,

yaitu:

Ho : Data tidak homogen

H1 : Data homogen

Data hasil homogenitas varians direkap pada Tabel di bawah ini:

Tabel 4.8. Uji Homogenitas

Test of Homogeneity of Variances


kedisiplinan dan prestasi belajar

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.256 1 22 .618

Berdasarkan hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh nilai 0,618

yang berarti nilai ebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan penerimaan H 1

dan penolakan Ho, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel (X) dan

variabel (Y) bersifat homogen. Artinya sebaran data pada kedisiplinan dan

prestasi belajar peserta didik memiliki keragaman nilai yang sama atau

berasal dari populasi yang sama.13

B. Pembahasan

Hasil penelitian memperoleh kesimpulan bahwa kedisiplinan mempengaruhi

hasil belajar peserta didik, sehingga guru perlu mengantisipasi kedisiplinan yang

terjadi ini agar hasil belajar yang diperoleh peserta didik mendapatkan hasil yang

maksimal. Hal ini sejalan dengan Slameto (2010) yang mengatakan hasil belajar

siswa dipengaruhi oleh faktor internal, dimana faktor yang mempengaruhi adalah

factor psikologis antara lain motivasi, kedisiplinan, perhatian, pengamatan, dan

13
Kasmadi & Sunariah, Nia Siti. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
(Sukabumi : ALFABETA. 2013), hlm. 210
38

sebagainya.14 Meskipun kedisiplinan siswa bukan satu satunya faktor yang

mempengaruhi hasil belajar tetapi hal ini perlu diatasi.

Berdasarkan hasil analisis data diperoleh bahwa besarnya hubungan

kedisiplinan terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VIII SMP

Muhammadiyah Ambon adalah 0,774 yang menunjukkan pengaruh antara

keduanya tinggi. Dari nilai 𝑟 = 0,774 maka diperoleh harga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 5,431 dan

𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙=2,178. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan kedisiplinan

terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah

Ambon. Ini berarti semakin rendah kedisiplinan siswa kelas VIII SMP

Muhammadiyah Ambon semakin tinggi hasil belajar matematika dan sebaliknya.

Berdasarkan pembahasan di atas diperoleh kedisiplinan bahwa mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X IPA

SMA Negeri 11 Banda Aceh. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan

oleh Eti Nurhayati dan Absorin yang berjudul “Pengaruh Tingkat Kedisiplinan

dalam Menghadapi Ujian Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri

1 Jatibarang”. Hasil penelitian berkenaan dengan gambaran umum tingkat

kedisiplinan siswa dalam menghadapi ujian matematika menunjukkan 47 %

responden atau 32 siswa berada pada kategori disiplin atau mengalami tingkat

kedisiplinan yang sedang. Sedangkan hasil belajar matematika siswa menunjukan

sebanyak 89,7% responden atau 61 siswanya mendapatkan hasil belajar

matematika yang lebih baik dan tinggi serta dari hasil penelitian terdapat pengaruh

yang signifikan antara tingkat kedisiplinan dalam menghadapi ujian matematika

terhadap hasil belajar matematika siswa SMA Negeri 1 Jatibarang, yaitu sebesar

0,54 termasuk dalam korelasi cukup dengan perhitungan KD = 29,2% yang berarti
14
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya Edisi Revisi. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010).
39

tingkat kedisiplinan dalam menghadapi ujian mempengaruhi hasil belajar

matematika siswa SMA Negeri 1 Jatibarang. Selain itu, hasil penelitian yang

dilakukan oleh Erny Retno Agustiningsih “Pengaruh Pemberian Motivasi Belajar

dari Orang Tua, Minat Belajar dan Kedisiplinan Menghadapi Tes Matematika

terhadap Prestasi Belajar Matematika” yang salah satu tujuannya adalah untuk

mengidentifikasi ada tidaknya pengaruh kedisiplinan menghadapi tes matematika

terhadap prestasi belajar matematika sebesar 0,44.

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Umar Wirantasa15 (2017) tentang Pengaruh Kedisiplinan Siswa Terhadap Prestasi

Belajar Matematika, hasil penelitian disimpulkan bahwa kedisiplinan siswa

berpengaruh positif terhadap prestasi belajar matematika.

Hasil penelitian yang lain juga oleh Anies Pianyta 16 (2017) tentang

Pengaruh Kedisiplinan Dan Task Commitment Terhadap prestasi belajar

matematik, hasil penelitian diperoleh terdapat pengaruh yang signifikan

kedisiplinan dan task commitment secara bersama-sama terhadap prestasi belajar

matematika, yaitu sebesar 37,3%; (2) Terdapat pengaruh yang signifikan

kedisiplinan terhadap prestasi belajar matematika, yaitu sebesar 20,8%; (3)

Terdapat pengaruh yang signifikan task commitment terhadap prestasi belajar

matematika, yaitu sebesar 16,5%.

15
Wirantasa, U. (2017). Pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar
Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 7(1).
16
Pianyta, A. (2017). Pengaruh kedisiplinan dan task commitment terhadap prestasi belajar
matematika. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika), 2(1), 80-92.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa

hal yakni sebagai berikut : Terdapat pengaruh kedisiplinan peserta didik terhadap

prestasi belajar matematika di kelas VIII SMP Muhammadiyah Ambon. Besar

pengaruh kedisiplinan peserta didik terhadap prestasi belajar matematika adalah

0,125, Artinya jika skor kedisiplinan siswa bertambah 1 satuan maka presentai

siswa akan bertambah sebesar 0,125 poin variabel kedisiplinan peserta didik dapat

menjelaskan variabel prestasi belajar sebesar 27,9%. Sedangkan informasi lain

sebesar 72,1% variable prestasi belajar dijelakan leh varibel lain yang tda

diperhatan dalam penelita ini.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian maka ada beberapa saran yang perlu untuk

disampaikan, yaitu:

1. Guru yang bertanggungjawab terhadap keberhasilan belajar siswa perlu

memperhatikan tingkat kedisiplinan siswa sehingga kemudian dapat

menciptakan suasana belajar yang kondusif.

2. Diperlukan perlakuan khusus dari guru bimbingan konseling atau pun guru

mata pelajaran terhadap siswa yang memiliki kedisiplinan yang tinggi agar

tidak sampai membawa pengaruh buruk terhadap hasil belajar siswa

tersebut mengingat factor terbesar penyebab kedisiplinan siswa adalah dari

dalam diri mereka

3. Guru diharapkan dapat memberi penjelasan yang rasional pada siswanya

mengapa mereka harus belajar matematika.

40
41

4. Menghilangkan prasangka negatif terhadap matematika, dengan cara

memberikan contoh-contoh yang sederhana sampai dengan yang kompleks

tentang kegunaan matematika.


42

DAFTAR PUSTAKA

E. Mulyasa, (2003) Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan


Implementasi, (Bandung:Remaja Rosdakarya)

Hamzah dan Nurdin Mohamad, (2011). Belajar dengan Pendekatan PAIKEM,


(Jakarta: PT Bumi Aksara)

Kasmadi & Sunariah, Nia Siti. (2013). Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
(Sukabumi : ALFABETA),

Kompri, (2014) Manajemen Sekolah Teori & Praktek ,(Bandung: Alfabeta)

Muhibbin Syah, (2012) Psikologi Belajar ,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Nasution,S (1996). Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif, Tarsito Bandung.

Pianyta, A. (2017). Pengaruh kedisiplinan dan task commitment terhadap prestasi


belajar matematika. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan
Matematika), 2(1), 80-92.

Purwanto, (1986). Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta. Penerbit. Pustaka Belajar.

Slameto, (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT


Renika Cipta)

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya Edisi Revisi.


(Jakarta: Rineka Cipta)
Syah, Muhibbin, (2010). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru,Bandung:
Remaja Rosdakarya.

Syaiful Bahri Djamarah, (2002). Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta)
Winkel, (1996). Psikologi Pengajaran, Jakarta, Grasindo.

Wirantasa, U. (2017). Pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar


Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 7(1).
Yudrik Jahja, (2011) Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana)
43

LAMPIRAN
44

Lampiran 1

Kisi-kisi Instrumen Variabel penelitian

Instrumen Jumlah Butir Soal


No Variabel Penelitian Indikator
Angket Positif Negatif
1 Variabel Bebas (X) 1. Ketaatan 8 item soal 5 1,2,3,4,5,6,7, 9,10,11,12,13
Kedisiplinan Belajar 2. Norma item soal 2 8 14,15
3. Sukarela item soal
2 Variabel Terikat (Y) 1. Kognitif Daftar nilai
Prestasi Belajar 2. Afektif 3. Raport
Matematika Psikomotor semester
ganjil
Jumlah 15
45

Lampiran 2
ALAT PENGUMPULAN DATA (APD)
PENGARUH KEDISIPLINAN
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII SMP MUHMMADIYAH AMBON

Angket Tentang Kedisiplinan Belajar Siswa

A. Identitas Responden
Nama : ..................................................
Umur : ……………………………….
Jenis Kelamin : ..................................................
B. Petunjuk

1. Bacalah terlebih dahulu soal yang ada dengan teliti, kemudian berikan

jawaban dengan car memberi tanda silang (X) pada alternatif jawaban

yang menurut anda tepat dan sesuai dengan kenyataan yang ada.

2. Berikan jawaban dengan jujur.

C. Soal-soal

1. Saya masuk kelas tepat waktu ketika jam mata pelajaran.

A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak


Pernah

2. Saya tidak pernah Alfa atau membolos ketika jam Pelajaran


berlangsung.

A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak Pernah

3. Saya datang sekolah tepat waktu (tidak terlambat)


46

A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak Pernah

4. Saya berada di dalam kelas sebelum bel berbunyi.

A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak Pernah

5. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, ketika selesai

materi pelajaran

A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak Pernah

6. Ketika guru memberi PR, Saya mengerjakannya di rumah.

A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak


Pernah

7. Saya tidak menyontek teman ketika saat ulangan.

A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak


Pernah

8. Saya keluar ruangan kelas disaat pelajaran sedang berlangsung.

A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak Pernah

9. Ketika guru menjelaskan materi, Saya pernah membuat gaduh di


dalam kelas.

A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak Pernah

10. Saya mengganggu teman, ketika guru sedang menjelaskan materi


pelajaran.
A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak Pernah

11. Saya makan di dalam kelas, ketika guru sedang menyampaikan


pelajaran.
47

A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak


Pernah

12. Saya mengaangkat tangan hendak akan bertanya,

setelaH guru mempersilahkannya.

A. Selalu B. Kadang-kadang C.Tidak Pernah

13. Saya tidur di dalam kelas, disaat proses pembelajaran


berlangsung.

A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak Pernah

14. Saya membantu menjelaskan materi, ketika teman kesulitan

dalam memahami pelajaran yang telah diajarka oleh guru.

A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak Pernah

15. Saya meminjamkan catatan materi kepada teman, ketika teman

tertinggal pelajaran yang telah diterangkan guru.

A. Selalu B. Kadang-kadang C. Tidak Pernah


48

Lampiran 3
Data Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika
Siswa Kelas VIII Mts Muhamadiyah Ambon Tahun Pelajaran 20221/2022

Kedisiplinan
No Nama Respoonden Prestasi Belajar
Belajar
1 AN 91 80
2 AL 71 82
3 ASS 80 81
4 AM 82 80
5 A 87 85
6 AS 87 81
7 AR 71 80
8 AO 91 82
9 AD 71 80
10 AS 98 85
11 AGN 96 85
12 BK 73 82
13 DH 82 80
14 DAS 71 80
15 DA 82 82
16 FM 78 80
17 FSL 93 80
18 HL 91 80
19 HD 82 82
20 I 80 80
21 IW 84 81
22 IR 82 81
23 LS 80 81
24 MAR 84 82
25 MAT 80 80
26 MIT 76 80
27 MMASA 76 81
28 MRR 73 82
29 M 73 81
30 MAJT 71 82
31 MI 87 85
32 MF 78 80
33 M 84 82
34 NRW 84 80
35 NSW 87 82
36 NCS 82 80
37 NAS 78 80
49

38 NIRM 82 81
39 NH 98 85
40 ONW 82 80
41 RR 69 82
42 RYA 82 81
43 RAFA 87 85
44 RJO 91 85
45 RML 91 85
46 SI 87 81
47 SRA 71 82
48 SQ 91 85
49 US 91 85
50 VD 69 80
50

Lampiran 4
Data Hasil Angket Tentang Kedisiplinan Belajar

N Nomor Butiran Soal


Nama Responde
o P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
1 AN 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 91
2 AL 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 3 2 87
3 ASS 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 3 3 91
4 AM 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 98
5 A 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 2 2 1 2 3 82
6 AS 3 2 2 3 2 2 1 2 1 3 1 3 2 2 3 71
7 AR 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 91
8 AO 3 3 2 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 82
9 AD 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 2 2 3 2 2 82
10 AS 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 2 2 2 84
11 AGN 3 3 2 2 1 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 82
12 BK 3 1 3 2 3 3 3 1 1 1 3 3 2 2 2 73
13 DH 2 2 2 1 3 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 71
14 DAS 3 3 3 3 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 1 71
15 DA 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 91
16 FM 2 3 3 2 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 69
17 FSL 1 3 3 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 3 3 69
18 HL 2 1 2 2 1 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 73
19 HD 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93
20 I 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 91
51

21 IW 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 91
22 IR 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 82
23 LS 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 1 3 1 3 80
24 MAR 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 98
25 MAT 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 87
26 MIT 3 2 3 3 3 3 2 2 1 2 1 3 1 3 3 78
27 MMASA 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 84
28 MRR 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 91
29 M 2 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 71
30 MAJT 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 73
31 MI 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 1 1 76
32 MF 2 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 78
33 M 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 87
34 NRW 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 87
35 NSW 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 82
36 NCS 2 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 87
37 NAS 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 82
38 NIRM 3 1 3 3 2 2 1 2 3 3 3 2 3 2 3 80
39 NH 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 84
40 ONW 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 84
41 RR 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 96
42 RYA 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1 2 2 1 2 2 71
43 RAFA 2 3 2 3 1 3 2 3 1 2 1 3 3 3 3 78
44 RJO 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 87
45 RML 2 2 3 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 3 82
46 SI 3 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 1 2 3 2 76
52

47 SRA 3 3 3 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 80
48 SQ 3 1 2 1 3 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 71
49 US 2 2 2 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 80
50 VD 2 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2 82
Lampiran 5
DOKUMENTASI 53
54
55

55

Anda mungkin juga menyukai