PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dari kualitas sumber daya manusianya,
sumber daya manusia yang berkualitas tidak diperoleh secara spontan, melainkan
pengetahuan, sikap dan keterampilan. Semua ini dapat dicapai melalui proses
diharapkan. Keberhasilan belajar sendiri dapat dilihat dari perolehan hasil belajar
dipengaruhi oleh berbagai faktor. Terdiri dari dua macam faktor yang
peranan tidak kalah pentingnya dalam kegiatan belajar yaitu disiplin belajar.
Disiplin belajar akan membuat siswa memiliki kecakapan mengenai cara belajar
yang baik sehingga memperoleh hasil belajar yang baik pula. Disiplin sangat
1
2
penting bagi setiap siswa. Disiplin akan membuat seorang siswa memiliki
kecakapan mengenai cara belajar yang baik juga merupakan suatu proses kearah
pembentukan waktu yang baik. Orang yang berhasil dalam belajar selalu
terhadap peraturan ditetapkan etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam
Disiplin belajar merupakan salah satu sikap ketaatan yang harus dimiliki
siswa agar memiliki cara belajar yang baik. Disiplin belajar dipandang sebagai
faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Sikap dan perilaku disiplin tidak
terbentuk dengan sendirinya dan dalam waktu yang singkat, namun melalui proses
yang cukup panjang. Disiplin akan terwujud melalui pembinaan yang dilakukan
sejak dini mulai dari lingkungan keluarga dan berlanjut dalam pendidikan di
disiplin belajar siswa. Dapat dikatakan bahwa disiplin belajar terbentuk bukan
lingkungannya.
Dengan kata lain disiplin adalah sebuah penilaian yang memang menjadi
aspek yang sangat penting dalam kehidupan, karena tanpa adanya kedisiplinan
tersebut kemungkinan besar tujuan yang dicapai tidak akan dapat terwujud.
1
Kompri,Manajemen Sekolah Teori & Praktek ,(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 58
3
“Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil dari
setelah menghayati proses belajar yang berwujud angka ataupun pernyataan yang
dari proses belajar maupun menguasai materi yang telah disampaikan oleh guru.
Tidak hanya itu, prestasi belajar dapat memberi cerminan keberhasilan seorang
serta nilai dan sikap dapat dinyatakan dalam ukuran nilai yang merupakan
siswa dalam menguasai pelajaran, prestasi belajar siswa rendah dan tidak
beberapa faktor baik dari dalam individu (internal) dan dari luar individu
meliputi faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Salah satu pelajaran yang
dasar yang mesti diberikan kepada peserta didik untuk mengantar mereka ke
pemikiran yang logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif dan efisien.
2
Slameto,Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Renika Cipta,
2003), h. 2
4
paling sulit dan mereka menganggapnya sebagai momok menakutkan. Hal ini
biasa dilihat dari sikap keseharian siswa ketika pelajaran matematika berlangsung.
Ada siswa yang merasa takut, cemas, pesimis, tidak minat, sehingga tidak
sebagai mata pelajaran yang menantang dan menyenangkan, mereka akan merasa
diberikan oleh guru. Perbedaan pandangan dan sikap siswa terhadap matematika
inilah yang dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika yang akan mereka
capai.
masih beragam. Hal ini memperhatikan keadaan siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung, didapat ada beberapa siswa yang kurang disiplin untuk
perhatian siswa tidak terpokus ke depan kelas. Terlihat juga ketika proses
pembelajaran masih banyak siswa yang ribut, dan tidak memperhatikan ketika
guru menjelaskan didepan kelas. Begitu juga saat guru memberikan kesempatan
siswa untuk bertanya tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan berkaitan
proses penyajian materi kurang menarik, dilihat dari guru menyampaikan materi
beberapa siswa cenderung pasif karena hanya menerima apa yang disampaikan
guru tanpa ada pertanyaan atau memberikan jawaban terhadap materi yang
disampaikan. Dalam hal ini terlihat pada siswa yang bosan, mengantuk disaat
proses pembelajaran berlangsung, kebiasaan siswa yang masih keluar masuk kelas
pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Hal ini terlihat dari nilai akhir
semester ganjil siswa yang masih dibawah KKM yaitu 70. Selama mengikuti
mata pelajaran matematika itu sangat sulit dan rumit untuk dimengerti, banyak
rumus yang harus dihapal dan diingat. Bahkan menurut mereka mata pelajaran
ini malas untuk belajar matematika. Akibatnya banyak siswa yang tidak
memperhatikan ketika proses pembelajaran berlangsung, dan ada juga siswa yang
itu menantang dan asik jika diberikan latihan atau soal mereka akan bersemangat
untuk menyelesaikannya. Jika selama mengerjakan soal atau latihan hasilnya tidak
Tabel 1.1 Data hasil nilai akhir siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah
Ambon Tahun Ajaran 2021
Dari Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa rendahnya nilai prestasi belajar siswa,
terlihat pada ketidakmampuan siswa menjawab soal yang diberikan sehingga nilai
siswa masih rendah dan nilai persentase siswa kelas VIII yang berada dibawah
KKM hanya 28,9% sedangkan nilai yang berada diatas KKM sebesar 71,1%.
Ambon”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
kedisiplinan belajar terhadap prestasi belajar matematika siswa kelas VIII di SMP
Muhammadiyah Ambon.
7
D. Manfaat Penelitian
lebih tinggi.
b. Prestasi sekolah meningkat, kerena guru dan hasil belajar siswa juga
meningkat.
E. Penjelasan Istilah
Agar tidak terjadi salah tafsiran terhadap judul penelitian, maka penulis
dapat terwujud
keterampilan, serta nilai dan sikap dapat dinyatakan dalam ukuran nilai
LANDASAN TEORI
A. Kedisiplinan Belajar
Disiplin adalah sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah
peraturan ditetapkan etik, norma dan kaidah yang berlaku dalam masyarakat untuk
tujuan tertentu.3 “Disiplin adalah orang yang belajar atau yang secara sukarela
mengikuti pemimpinnya”. 4
terhadap peraturan yang telah ditetapkan tanpa adanya suatu paksaan atau tekanan
bukan hanya untuk menjaga suasana belajar dan mengajar berjalan dengan lancar
saja, tetapi untuk menjadikan pribadi siswa yang kuat. Dengan adanya disiplin
kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan
tetapi lebih luas dari itu, yakin mengalami. “Belajar adalah kegiatan yang
3
Kompri, Manajemen Sekolah Teori & Praktek ,(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 54
4
Yudrik Jahja, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: Kencana,2011), Cet 1, h. 459
5
Muhibbin Syah, (2012) Psikologi Belajar ,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. h. 63.
9
10
perubahan tingkah laku pada diri individu yang belajar, baik secara aktual maupun
baru, yang berlaku dalam waktu yang relatif lama.6 Maka dari itu belajar
secara sengaja untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang baru pada
arah yang lebih baik. Maka dari itu berhasil atau tidak berhasil dalam pencapaian
Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya),
dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang
sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya),
jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian
Belajar yang baik yaitu belajar yang disertai dengan sikap disiplin yakni di
dalam sekolah siswa dapat menempatkan diri sesuai peraturan yang diharapkan
oleh guru, menaati peraturan yang telah ditetapkan sekolah, dapat membagi waktu
Sikap disiplin merupakan suatu hal yang sangat penting untuk dimiliki
oleh siswa. Sikap disiplin siswa dapat tumbuh dan berkembang dengan cara
6
Hamzah dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan PAIKEM, (Jakarta: PT Bumi
Aksara, 2011), h. 14
11
diri untuk berdisiplin lambat laun akan tumbuh kesadaran pada diri siswa yang
selalu mematuhi segala peraturan yang ada, dan sikap disiplin yang tumbuh dari
kesadaran dalam diri siswa akan dapat bertahan lama serta akan melekat di dalam
diri siswa yang terwujud dalam hidupnya. Disiplin merupakan salah satu aspek
pendidikan yang sangat penting untuk diperhatikan. Sikap disiplin, dalam hal ini
yaitu sikap disiplin siswa dalam belajar mengajar, dan bahkan akan dapat
dalam rangka menyadari tugas dan tanggung jawab sebagai siswa, maka siswa
sehingganya dapat terciptanya kedisiplinan belajar dalam diri siswa serta mampu
fungsi disiplin sekolah adalah memberikan bantuan kepada siswa agar mereka
7
E. Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi, Konsep, Karakteristik dan Implementasi,
(Bandung:Remaja Rosdakarya, 2003), h. 108-109
12
Jadi tujuan dari adanya sikap disiplin adalah tercapainya kesuksesan dari
apa yang telah menjadi cita-cita. Sebab dengan disiplin akan tumbuh sifat yang
teguh dalam memegang prinsip, tekun dalam usaha, pantang mundur dalam
kebenaran dan rela berkorban untuk kepentingan agama dan jauh dari sifat putus
asa.
siswa, yaitu: Mengerjakan tugas yang diberikan guru, masuk kelas tepat waktu,
tidak akan pernah melepaskan diri dari keharusan mengerjakan tugas-tugas studi.
Bagi pelajar tentu saja untuk bidang studi tertentu, harus mengerjakan PR-nya
Semua tugas yang guru berikan itu harus siswa kerjakan tepat waktu dan
apabila mengabaikannya boleh jadi siswa itu akan mendapat sanksi dari guru.
Sebagai pelajar yang terikat oleh suatu peraturan sekolah, yang salah
satunya adalah setiap pelajar harus turun ke sekolah dan masuk kelas tepat waktu,
tidak bisa dilalaikan. Ini adalah kewajiban yang mutlak harus ditaati oleh semua
8
Syaiful Bahri Djamarah, Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002), h. 90
13
pelajar, Ketika siswa melanggar peraturan maka akan dikenakan sanksi dengan
Masuk kelas tepat waktu adalah suatu sikap mental yang banyak
dari guru. Konsentrasi mereka terpelihara. Penjelasan dari guru dapat didengar
dengan jelas.
Ketika sedang menerima penjelasan dari guru tentang materi tertentu dari
suatu bidang studi, semua perhatian harus tertuju kepada guru. Pendengaran harus
betul-betul dipusatkan kepada penjelasan guru. Jangan bicara, karena apa yang
mendengarkan penjelasan guru adalah cara yang dianjurkan agar catatan itu dapat
terkadang tidak ada dalam buku paket. Oleh karena itu, perhatian memegang
peranan penting untuk menyerap apa yang guru sampaikan atau jelaskan di kelas.
Jadi, masalah mendengarkan penjelasan guru tidak bisa dipisahkan dari kegiatan
Penjelasan guru jangan ditulis semua. Ini adalah cara mencatat penjelasan guru
yang salah. Kesalahan itu misalnya mencatat kata-kata demi kata-kata, kalimat
14
demi kalimat apa yang guru sampaikan. Pendek kata hampir sebuah kata-kata dan
kalimat yang guru sampaikan dari awal hingga akhir pelajaran dicatat. Cara
mencatat yang baik adalah mencatat hal-hal yang dianggap penting diantara yang
tidak penting.
masing-masing yang menuntut siswanya untuk aktif dan disiplin belajar. Disiplin
belajar erat kaitannya dengan hasil yang diraih siswa tersebut. Siswa belajar
B. Prestasi Belajar
yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan
adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam
yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar
dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan
9
Purwanto, (1986). Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta. Penerbit. Pustaka Belajar, hlm. 28.
10
Winkel, (1996). Psikologi Pengajaran, Jakarta, Grasindo, hlm. 226.
11
Nasution,S 1996. Metode Penelitian Naturalistik-Kualitatif, Tarsito Bandung, hlm. 17.
15
mempelajari sesuatu materi pelajaran biasanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau
raport setiap bidang studi. Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan
evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya
dalam pencapaian tingkat prestasi belajar. Hal ini dikarenakan faktor psikologis
adalah harapan bagi setiap murid yang sedang mengikuti proses pembelajaran di
sekolah serta harapan bagi wali murid dan guru. Kata Prestasi belajar adalah suatu
pengertian yang terdiri atas dua kata yaitu Prestasi dan kata belajar, dimana
seberapa jauh hasil yang sudah didapat siswa dalam penguasaan tugas-tugas atau
materi pelajaran yang diterima dalam waktu tertentu. Pada umumnya prestasi
belajar dinyatakan dalam angka atau huruf untuk membandingkan dengan satu
kriteria. Prestasi belajar adalah kemampuan bagi murid dalam pencapaian berfikir
yang tinggi. Harus dimiliki tiga aspek dalam prestasi belajar yaitu aspek kognitif,
Definisi prestasi belajar merupakan hasil yang didapat dengan baik pada
seorang siswa baik dalam pendidikan atau bidang keilmuan. Siswa memperoleh
prestasi belajar dari hasil yang telah dicapai oleh siswa dari proses belajar.
kemampuan siswa pada waktu tertentu pada sesuatu yang dipelajari, dikerjakan,
dimengerti dan diterapkan. Seluruh pelaku pendidikan yaitu siswa, orang tua dan
guru tentu ingin tercapainya sebuah prestasi belajar yang baik. Prestasi belajar
yang baik adalah salah satu indikator akan keberhasilan proses belajar. Tapi
kenyataannya tidak semua siswa bisa mendapat prestasi belajar yang baik dan ada
siswa yang mendapatkan prestasi belajar yang buruk. Baik dan buruknya prestasi
siswa di dalam proses belajar mengajar sebagai evaluasi yang dilakukan oleh
pengajar. Prestasi belajar siswa adalah sebuah penilaian hasil usaha kegiatan
belajar yang dituliskan dalam bentuk simbol angka atau huruf dan kalimat yang
bisa menunjukkan hasil yang telah didapat oleh setiap murid pada periode
tertentu. Dari uraian tersebut maka bisa disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah
banyak hal yang berhubungan dengan siswa pada saat dia ingin meraih prestasi
belajar. Hal inilah yang biasa disebut dengan faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar matematika.
17
Kondisi fisik mempengaruhi prestasi belajar sebab kondisi fisik yang sakit
maka prestasi belajar akan merosot, namun bila sehat prestasi belajar pasti
akan meningkat.
2) Faktor psikologis,
a) Minat
yang baik dibandingkan siswa yang mempunyai minat yang rendah, sebab
belajar.
12
Muhibbin Syah, (2012) Psikologi Belajar ,Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, hlm. 145.
18
b) Kecerdasan
c) Bakat
bila dilatih terus menerus. Bakat antara sesorang memang berbeda beda
banyak kesulitan.
d) Motivasi
e) Sikap Siswa
untuk mereaksi atau merespon dengan obyek, orang, barang baik secara
2) Lingkungan sosial
3) Instrumen
Pendekatan belajar dapat dipahami dengan segala cara atau strategi yang
materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat langkah operasional
tertentu.
dapat dijelaskan sebagai berikut. Misalkan siswa yang sedang belajar Statika dari
yang mudah dahulu sampai soal yang cukup rumit, mungkin sekali peluang untuk
yang diberikan oleh guru. Untuk melaksanakan penilaian tentang prestasi belajar
siswa maka guru sebagai subyek evaluasi untuk setiap tes. Maka alat evaluasi
a. Teknik Tes
Tehnik Tes Adalah suatu alat, atau prosedur yang sistematis dan obyektif
tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Ditinjau dari
20
dibedakan atas 3 macam tes yaitu tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk
tersebut dapat dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat. Kemudian tes
formatif dari kata “from” yang merupakan dasar dari istilah “formatif”, maka
setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Dan yang ketiga adalah tes sumatif
yaitu tes yang dilakukan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau
b. Teknik Nontes
menilai aspek tingkah laku termasuk sikap, minat, dan motivasi. Ada beberapa
nontes sebagai alat evaluasi, diantaranya yaitu skala bertingkat, kuisoner, daftar
belajar fiqih dan hasil belajar siswa sebagian besar ditentukan oleh kedisiplinan
ilmu atau pelajaran yang telah diterima oleh guru. Karena hasil belajar merupakan
usaha yang telah dilaksanakan dengan sengaja agar mendapat suatu kecakapan
serta belajar itu suatu yang sangat kompleks sehingga membutuhkan bimbingan
termasuk kegiatn belajar yang dilakukan oleh para siswa disekolah harus dengan
sikap disiplin yang tinggi sehingga hasil belajar dapat tinggi pula.
pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar. Jika siswa memiliki sikap
kedisiplinan yang tinggi dalam kegiatan belajar maka hasil belajarnya juga akan
tinggi khususnya pada mata pelajaran Matematika yang tidak mempengaruhi pada
keterampilan saja akan tetapi mempengaruhi tingkah laku yang baik juga.
1. Kerangka Berfikir
sehingga tujuan dan arah penelitian dapat diketahui dengan jelas. Dengan
dalam belajar maka hasil belajar fiqih pada siswa akan semakin baik.
2. Paradigma
22
yang akan diteliti, yang dapat digambarkan dalam suatu pola atau model.
Berdasarkan kerangka berfikir tersebut maka paradigma dalam penelitian ini dapat
memilki pengaruh dengan hasil belajar. Dalam artian maka apabila kedisiplinan
belajar siswa sangat baik atau tinggi maka hasil belajar siswa akan sangat baik
atau tinggi, apabila kedisiplinan belajar siswa baik sedang maka hasil belajar
siswa baik dan apabila kedisiplinan belajar cukup maka hasil belajar fiqih pada
E. Hipotesis Penelitian
METODE PENELITIAN
A. Tipe Penelitian
1. Lokasi
2. Waktu
1. Populasi
berikut:
VIII-A 25
VIII-B 25
Jumlah 50
24
25
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah VIII-A dan VIII-B sebagai kelas
D. Instrumen Penelitian
alam maupun sosial yang diamati”. Jadi instrumen merupakan alat yang
yang saripati dari kajian teoritik. Dalam menyusun instrumen penelitian ini
adalah:
2. Pengujian Instrumen
a. Uji Validitas
“Validitas atau kesahihan yaitu sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu
bahwa validitas adalah alat ukur yang merupakan sifat suatu alat ukur dan
validitas ini untuk mengetahui apakah valid atau invalid angket yang
b. Uji Reliabilitas
mana alat ukur tersebut dapat menghasilkan skor yang sama dan pengukuran
yang dilakukan oleh orang lain yang beda dan waktu yang berbeda. Adapun
siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Ambon untuk memperoleh data tentang
penulis gunakan adalah jenis angket langsung dan bersifat tertutup yaitu jenis
b. Teknik Dokumentasi
siswa, nilai rapot dan lain sebagainya. Teknik ini digunakan untuk
Muhammadiyah Ambon.
penelitian ini berbentuk check list peneliti mengamati suatu gejala muncul
lalu dibubuhkan tanda cek (√) pada kolom yang tersedia. Observasi yang
untuk mengetahui disiplin belajar siswa di sekolah pada siswa kelas VIII
pengumpul data.
Data hasil tes untuk mengukur prestasi belajar siswa dilihat dari skor
A. Hasil Penelitian
Ambon
Hasil sebaran angket kedisiplinan yang diberikan pada seluruh sampel dalam
peelitian ini yakni SMP Muhammadiyah Ambon yang berjumlah 50 orang yakni
sebagai berikut:
Pernyataan SL KD TP
33 16
Saya masuk kelas tepat waktu ketika jam mata pelajaran 1 (2%)
(66%) (32%)
Saya tidak pernah Alfa atau membolos ketika jam Pelajaran 29 11
berlangsung. 10 (20%)
(58%) (22%)
Saya datang sekolah tepat waktu (tidak terlambat) 32 18
0 (0%)
(64%) (36%)
Saya berada di dalam kelas sebelum bel berbunyi. 31 15
4 (8%)
(62%) (30%)
Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, ketika 21 24
selesai materi pelajaran 5 (10%)
(42%) (48%)
Ketika guru memberi PR, Saya mengerjakannya di rumah. 26 20
4 (8%)
(52%) (40%)
Saya tidak menyontek teman ketika saat ulangan. 17 29
4 (8%)
(34%) (58%)
Saya keluar ruangan kelas disaat pelajaran sedang 29 18
berlangsung. 3 (6%)
(58%) (36%)
Ketika guru menjelaskan materi, Saya pernah membuat 36
gaduh di dalam kelas. 6 (12%) 8 (16%)
(72%)
Saya mengganggu teman, ketika guru sedang menjelaskan 26 18
materi pelajaran 6 (12%)
(52%) (36%)
Saya makan di dalam kelas, ketika guru sedang 29 17
menyampaikan pelajaran. 4 (8%)
(58%) (34%)
Saya mengaangkat tangan hendak akan bertanya, 27 20
3 (6%)
setelah guru mempersilahkannya. (54%) (40%)
Saya tidur di dalam kelas, disaat proses pembelajaran 31 15
4 (8%)
berlangsung (62%) (30%)
30
31
rata siswa yang menjawab Selalu pada item angket nomor 1-15 adalah 28 orang
(56%), rata-rata siswa yang menjawab Kadang-kadang pada item angket nomor 1-
15 adalah 18 orang (36%) dan rata-rata siswa yang menjawab Tidak Pernah
Ambon
Berdasarkan nilai raport peserta didik yang diperoleh data hasil belajar
Dari Tabel 4.2 di atas dapat amati bahwa dari 50 peserta didik, terdapat 43
peserta didik (86%) mendapat nilai dengan kategori baik sekali, 5 peserta didik
3. Uji Validitas
validitas ahli oleh Yuli Hastuti, M.Si. Pada saat melakukan validasi ada beberapa
hal yang perlu diperbaiki dan dipertimbangkan dalam instrument peneliti ini
validator yang akan dijadikan bahan untuk merevisi. Setelah dilakukannya revisi
diberi kembali lagi validator untuk divalidasi. Hasil revisi tersebut telah sesuai
sehingga dinilai baik oleh validator. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
instrument yang digunakan sudah valid dan dapat digunakan dalam penelitian.
Matematika
a. Uji Linearitas
perhitungan program SPSS. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada Tabel 4.2 di
bawah ini.
Model regresi dikatakan linier jika nilai signifikansi. (p-value) lebih besar
dari α = 0,05. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel 4.3 di atas, dapat dilihat
taraf siginifikansi Deviation from Linierity sebesar 0,934. Nilai tersebut lebih
33
besar dari 0,05. Dapat diartikan bahwa data kedisiplinan dan prestasi belajar
b. Uji F
Uji ini digunakan sebagai syarat untuk ke analisis selanjutnya, yaitu analisis
regresi. Jika nilai signifikansi < ∝= 0,05 maka Ha diterima Ho ditolak. Uji F
ANOVAa
Total 730.917 11
Berdasarkan hasil uji F model pertama pada Tabel 4.3, maka diperoleh nilai
signifikansi 0,000 < ∝ = 0,05. Oleh karena itu, secara simultan variabel
5. Uji T
didik di kelas VIII SMP Muhammadiyah Ambon. Berikut hasil uji-t data
penelitian ini.
34
Coefficientsa
nilai kedisiplinan lebih kecil dari 0,000 yang artinya lebih kecil dari a = 0,05
Selain itu, konstanta juga signifikan dengan nilai koefisien sebesar 71,447.
71,447 + 0,125X+e.
diperoleh nilai positif yakni sebesar 0,125, artinya semakin bertambah nilai
terhadap metamatika) maka nilai prestasi belajar peserta didik kelas VIII
6. Koefisien Determinasi
kedisiplinan (X), atau dengan kata lain, nilai koefisien determinasi atau R-
Square ini berguna untuk menjelaskan dan melihat seberapa besar kontribusi
Data hasil nilai koefisien determinasi direkap pada Tabel di bawah ini:
Model Summaryb
1 .529 a
.279 .264 1.583
lain sebesar 72,1% dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan regresi ini
7. Uji Prasyarat
1) Uji Normalitas
N 50 50
Mean 82.14 81.68
Normal Parametersa,b
Std. Deviation 7.830 1.845
Absolute .098 .231
Most Extreme Differences Positive .098 .231
Negative -.093 -.181
Kolmogorov-Smirnov Z .696 1.635
Asymp. Sig. (2-tailed) .718 .610
sebesar 0,718 lebih besar dari ∝= 0,05. Maka sesuai dengan dasar nilai keputusan
2) Uji Homogenitas
kedisiplinan peserta didik (X) dan prestasi peserta didik (Y) homogen atau
tidak homogen. Kriteria homogenitas yaitu apabila harga Sig > 0,05 maka
yaitu:
H1 : Data homogen
.256 1 22 .618
yang berarti nilai ebih besar dari 0,05. Hal ini menunjukkan penerimaan H 1
dan penolakan Ho, sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel (X) dan
variabel (Y) bersifat homogen. Artinya sebaran data pada kedisiplinan dan
prestasi belajar peserta didik memiliki keragaman nilai yang sama atau
B. Pembahasan
hasil belajar peserta didik, sehingga guru perlu mengantisipasi kedisiplinan yang
terjadi ini agar hasil belajar yang diperoleh peserta didik mendapatkan hasil yang
maksimal. Hal ini sejalan dengan Slameto (2010) yang mengatakan hasil belajar
siswa dipengaruhi oleh faktor internal, dimana faktor yang mempengaruhi adalah
13
Kasmadi & Sunariah, Nia Siti. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
(Sukabumi : ALFABETA. 2013), hlm. 210
38
kedisiplinan terhadap prestasi belajar matematika peserta didik kelas VIII SMP
keduanya tinggi. Dari nilai 𝑟 = 0,774 maka diperoleh harga 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔= 5,431 dan
Ambon. Ini berarti semakin rendah kedisiplinan siswa kelas VIII SMP
pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika siswa kelas X IPA
SMA Negeri 11 Banda Aceh. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Eti Nurhayati dan Absorin yang berjudul “Pengaruh Tingkat Kedisiplinan
dalam Menghadapi Ujian Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SMA Negeri
responden atau 32 siswa berada pada kategori disiplin atau mengalami tingkat
matematika yang lebih baik dan tinggi serta dari hasil penelitian terdapat pengaruh
terhadap hasil belajar matematika siswa SMA Negeri 1 Jatibarang, yaitu sebesar
0,54 termasuk dalam korelasi cukup dengan perhitungan KD = 29,2% yang berarti
14
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya Edisi Revisi. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010).
39
matematika siswa SMA Negeri 1 Jatibarang. Selain itu, hasil penelitian yang
dari Orang Tua, Minat Belajar dan Kedisiplinan Menghadapi Tes Matematika
terhadap Prestasi Belajar Matematika” yang salah satu tujuannya adalah untuk
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Hasil penelitian yang lain juga oleh Anies Pianyta 16 (2017) tentang
15
Wirantasa, U. (2017). Pengaruh kedisiplinan siswa terhadap prestasi belajar
Matematika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 7(1).
16
Pianyta, A. (2017). Pengaruh kedisiplinan dan task commitment terhadap prestasi belajar
matematika. JKPM (Jurnal Kajian Pendidikan Matematika), 2(1), 80-92.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
hal yakni sebagai berikut : Terdapat pengaruh kedisiplinan peserta didik terhadap
0,125, Artinya jika skor kedisiplinan siswa bertambah 1 satuan maka presentai
siswa akan bertambah sebesar 0,125 poin variabel kedisiplinan peserta didik dapat
sebesar 72,1% variable prestasi belajar dijelakan leh varibel lain yang tda
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian maka ada beberapa saran yang perlu untuk
disampaikan, yaitu:
2. Diperlukan perlakuan khusus dari guru bimbingan konseling atau pun guru
mata pelajaran terhadap siswa yang memiliki kedisiplinan yang tinggi agar
40
41
DAFTAR PUSTAKA
Kasmadi & Sunariah, Nia Siti. (2013). Panduan Modern Penelitian Kuantitatif.
(Sukabumi : ALFABETA),
Syaiful Bahri Djamarah, (2002). Rahasia Sukses Belajar, (Jakarta: PT. Rineka
Cipta)
Winkel, (1996). Psikologi Pengajaran, Jakarta, Grasindo.
LAMPIRAN
44
Lampiran 1
Lampiran 2
ALAT PENGUMPULAN DATA (APD)
PENGARUH KEDISIPLINAN
BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR
SISWA KELAS VIII SMP MUHMMADIYAH AMBON
A. Identitas Responden
Nama : ..................................................
Umur : ……………………………….
Jenis Kelamin : ..................................................
B. Petunjuk
1. Bacalah terlebih dahulu soal yang ada dengan teliti, kemudian berikan
jawaban dengan car memberi tanda silang (X) pada alternatif jawaban
yang menurut anda tepat dan sesuai dengan kenyataan yang ada.
C. Soal-soal
materi pelajaran
Lampiran 3
Data Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika
Siswa Kelas VIII Mts Muhamadiyah Ambon Tahun Pelajaran 20221/2022
Kedisiplinan
No Nama Respoonden Prestasi Belajar
Belajar
1 AN 91 80
2 AL 71 82
3 ASS 80 81
4 AM 82 80
5 A 87 85
6 AS 87 81
7 AR 71 80
8 AO 91 82
9 AD 71 80
10 AS 98 85
11 AGN 96 85
12 BK 73 82
13 DH 82 80
14 DAS 71 80
15 DA 82 82
16 FM 78 80
17 FSL 93 80
18 HL 91 80
19 HD 82 82
20 I 80 80
21 IW 84 81
22 IR 82 81
23 LS 80 81
24 MAR 84 82
25 MAT 80 80
26 MIT 76 80
27 MMASA 76 81
28 MRR 73 82
29 M 73 81
30 MAJT 71 82
31 MI 87 85
32 MF 78 80
33 M 84 82
34 NRW 84 80
35 NSW 87 82
36 NCS 82 80
37 NAS 78 80
49
38 NIRM 82 81
39 NH 98 85
40 ONW 82 80
41 RR 69 82
42 RYA 82 81
43 RAFA 87 85
44 RJO 91 85
45 RML 91 85
46 SI 87 81
47 SRA 71 82
48 SQ 91 85
49 US 91 85
50 VD 69 80
50
Lampiran 4
Data Hasil Angket Tentang Kedisiplinan Belajar
21 IW 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 91
22 IR 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 2 3 2 3 3 82
23 LS 3 3 3 3 3 3 2 2 1 2 3 1 3 1 3 80
24 MAR 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 98
25 MAT 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 87
26 MIT 3 2 3 3 3 3 2 2 1 2 1 3 1 3 3 78
27 MMASA 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 84
28 MRR 3 3 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 91
29 M 2 1 2 2 1 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 71
30 MAJT 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 3 73
31 MI 2 1 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 1 1 76
32 MF 2 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 78
33 M 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 3 87
34 NRW 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 87
35 NSW 3 3 3 1 2 2 2 3 3 3 3 2 3 2 2 82
36 NCS 2 1 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 87
37 NAS 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 3 82
38 NIRM 3 1 3 3 2 2 1 2 3 3 3 2 3 2 3 80
39 NH 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 84
40 ONW 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 84
41 RR 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 96
42 RYA 3 3 2 3 2 3 3 2 1 1 2 2 1 2 2 71
43 RAFA 2 3 2 3 1 3 2 3 1 2 1 3 3 3 3 78
44 RJO 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 87
45 RML 2 2 3 2 3 3 2 1 3 3 2 3 2 3 3 82
46 SI 3 2 2 2 1 3 3 2 3 2 3 1 2 3 2 76
52
47 SRA 3 3 3 2 2 2 2 3 1 3 3 2 3 2 2 80
48 SQ 3 1 2 1 3 2 3 3 2 2 1 3 2 2 2 71
49 US 2 2 2 1 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 80
50 VD 2 3 3 3 2 1 3 2 3 3 3 3 2 2 2 82
Lampiran 5
DOKUMENTASI 53
54
55
55