Anda di halaman 1dari 1

PENYEBAB ETIOLOGI

PENGERTIAN
Nanah atau abses kulit umumnya terbentuk Abses dapat terbentuk PEMERIKSAAN
Abses adalah jaringan massa karena folikel rambut yang terinfeksi atau WOC karena pertahanan
lunak berwarna merah muda disebut bisul. Jerawat yang parah sebagai PENUNJANG
akibat dari penumpukan kulit mati, minyak,
tubuh mencoba
hingga merah tua yang dan bakteri juga bisa membunuh kuman ini 1. POTO RONTGEN
disebabkan oleh menyebabkan munculnya nanah. Selain itu, BAKTERI 2. CT SCAN
dengan respons
luka terbuka pada kulit juga rentan terhadap 3. LED
infeksi. Abses dapat terasa infeksi yang bisa memicu timbulnya nanah. peradangan (sel darah 4. KULTUR LUKA
nyeri dan hangat saat disentuh. putih=nanah). 5. ANGIOGRAFI DAN ALIRAN
Tidak seperti infeksi lain, JARINGAN SEL TERINFEKSI Obstruksi pada DARAH
kelenjar keringat atau 6. BIOBSI
antibiotik saja biasanya tidak
dapat minyak (sebaceous),
atau folikel rambut
menyembuhkan abses. Abses  SEL DARAH PUTIH MATI atau kista yang sudah
harus dibuka dan dikeringkan
PERADANGAN ada sebelumnya juga
agar dapat membaik NYERI AKUT
dapat memicu abses.
JARINGAN MENJADI
1. Observasi
HIPERTERMI DEMAM ABSES & BERISI PUS NYERI AKUT  lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas nyeri
 Identifikasi skala nyeri
1. Observasi KERUSAKAN INTEGRITAS  Identifikasi respon nyeri non verbal
 Identifkasi penyebab hipertermi (mis. PECAH  Identifikasi faktor yang memperberat dan
HIPERTERMI JARINGAN memperingan nyeri
dehidrasi terpapar lingkungan panas
penggunaan incubator)  Monitor efek samping penggunaan analgetik
 Monitor suhu tubuh 2. Terapeutik
 Monitor kadar elektrolit  Berikan teknik nonfarmakologis untuk
KERUSAKAN INTEGRITAS mengurangi rasa nyeri (mis. TENS,
 Monitor haluaran urine JARINGAN hypnosis, akupresur, terapi musik,
2. Terapeutik biofeedback, terapi pijat, aroma terapi,
 Sediakan lingkungan yang dingin 1. Observasi teknik imajinasi terbimbing, kompres
 Longgarkan atau lepaskan pakaian  Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit (mis. Perubahan sirkulasi, perubahan status nutrisi, hangat/dingin, terapi bermain)
 Basahi dan kipasi permukaan tubuh peneurunan kelembaban, suhu lingkungan ekstrem, penurunan mobilitas)  Control lingkungan yang memperberat rasa
2. Terapeutik
 Berikan cairan oral nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
 Ubah posisi setiap 2 jam jika tirah baring kebisingan)
 Batasi oksigen, jika perlu

3. Edukasi
Lakukan pemijatan pada area penonjolan tulang, jika perlu  Fasilitasi istirahat dan tidur
 Bersihkan perineal dengan air hangat, terutama selama periode diare  Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri
 Anjurkan tirah baring
4. Kolaborasi  Gunakan produk berbahan petrolium  atau minyak pada kulit kering dalam pemilihan strategi meredakan nyeri
 Kolaborasi cairan dan elektrolit  Gunakan produk berbahan ringan/alami dan hipoalergik pada kulit sensitif 3. Edukasi
intravena, jika perlu  Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit kering  Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
3. Edukasi nyeri
 Anjurkan menggunakan pelembab (mis. Lotin, serum)  Jelaskan strategi meredakan nyeri
 Anjurkan minum air yang cukup  Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi  Anjurkan menggunakan analgetik secara
 Anjurkan meningkat asupan buah dan saur tepat
 Anjurkan menghindari terpapar suhu ektrime  Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk
 Anjurkan menggunakan tabir surya SPF minimal 30 saat berada diluar rumah mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai