EKT 1-4 “ MORFOLOGI, SIFAT FISIKA, SIFAT KIMIA : SERAT ALAMI, SERAT
SEMI-ALAMI, DAN SERAT SINTETIK ”
Memanjang
Bentuk memanjang serat kapas, pipih seperti pita yang terpuntir. Bentuk
memanjang serat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
Dasar
Berbentuk kerucut pendek yang selama pertumbuhan serat tetap tertanam di
antara sel-sel epidermis.
Badan
Merupakan bagian utama serat kapas, kira-kira ¾ sampai 15/16 panjang serat.
Bagian ini mempunyai diameter yang sama, dinding yang tebal dan lumen yang
sempit.
Ujung
Ujung serat merupakan bagian yang lurus dan mulai mengecil, pada umumnya
kurang dari ¼ bagian panjang serat. Bagian ini mempunyai sedikit konvolusi
dan mempunyai lumen. Diameter bagian ini lebih kecil dari bagian badan dan
berakhir dengan ujung yang runcing.
Melintang
Kapas mentah berwarna putih kecoklatan. Serat kapas dewasa terdiri dari
kutikula, dinding primer, lapisan antara, dinding sekunder, dinding lumen dan
lumen.
Kutikula
Kutikula merupakan lapisan tipis yang mengandung lilin, pektin dan protein
yang menyelubungi dinding primer. Lapisan ini halus yang tahan air untuk
melindungi bagian dalam serat.
Dinding Primer
Merupakan dinding sel tipis yang asli, terdiri dari selulosa tetapi
mengandungpektin, protein dan zat-zat yang mengandung lilin. Selulosa dalam
dinding primer berbentuk benang-benang yang sangat halus atau fibril. Fibril
tersebut tersusun secara spiral. Spiral tersebut mengelilingi serat dengan arah s
maupun z dan ada juga yang hampir tegak lurus pada sumbu serat.
Lapisan Antara
Merupakan lapisan pertama dari dinding sekunder, strukturnya sedikit berbeda
dengan dinding sekunder maupun dinding primer.
Dinding sekunder
Dinding sekunder terdiri dari lapisan-lapisan seperti cincin pertumbuhan dari
batang pohon. Merupakan lapisan-lapisan selulosa, yang merupakan bagian
utama serat kapas.
Dinding lumen
Dinding lumen lebih tahan terhadap pereaksi-pereaksi tertentu dibandingkan
dengan dinding sekunder.
Lumen
Lumen adalah sebuah rongga poros yang berfungsi sebagai jalan makanan
waktu serat tumbuh. Lumen berisi zat-zat padat yang merupakan sisa-sisa
protoplasma yang sudah kering, yang komposisinya sebagian besar terdiri dari
nitrogen.
b. Sifat Fisika dan Kimia
Physical Properties
Warna Putih / Krem
Kekuatan Serat 70.000 – 116.000 pound/ in2
Mulur 4-13 %
Moisture Regain 7-8.5 %
CHEMICAL PROPERTIES
Densitas 1.54-1.56 g/cm3
Titik Leleh 148 °C
Indeks Bias 1.53 RI
B. Serat Linen
Linen merupakan serat alami yang berasal dari tumbuhan lenan, terdiri dari 70% selulosa
dan 30% pectin. Serat ini memiliki kesejukan dan kesegaran yang luar biasa dalam cuaca
panas.
a. Morfologi
C. Serat Goni
Goni diambil dari tanaman tinggi dengan nama yang sama dan mudah untuk
dibudidayakan dan dipanen. Serat ini paling murah dan dipakai dalam jumlah banyak.
a. Morfologi
Serat jute yang diperdagangkan merupakan bundel serat elementer dengan ujung
yang saling menumpuk membentuk benang kontinu yang disebut serat teknik.
Panjang serat elementer berkisar antara 1 mm – 5 mm dan rata-rata 2 mm, sedangkan
diameter serat berkisar antara 20m - 25m, dan rata-rata 23m. Apabila dilihat di
bawah mikroskop, penampangan lintang serat berbentuk segi banyak dengan sudut-
sudutnya tajam, dinding selnya tebal dengan lumen yang lebar berbentuk lonjong.
Bentuk memanjang lumennya tidak teratur, didekat dasar serat melebar dan dekat
ujung meruncing. Fibril-fibril serat jute membentuk spiral dengan arah puntiran z,
sehingga akan berputar searah jarum jam apabila dibasahi, dan akan berputar dengan
arah yang berlawanan dengan jarum jam apabila mengering.
b. Sifat fisika dan kimia
Physical Properties
Warna Kuning, Cokelat
Kekuatan Serat 3.5-7 gm/cm3
Mulur 12-14 %
Moisture Regain 1-1.2 %
CHEMICAL PROPERTIES
Densitas 1.48-1.5 g/cm3
Titik Leleh 170 °C
Indeks Bias 1.57 RI
D. Serat Wol
Serat wol tumbuh dari kulit domba, tekstur relative kasar dan berkerut dengan sisik
dipermukaannya. Serat wol mengandung protein. Tekstur serat wol berbeda-beda
tergantung dari jenis domba tersebut. Serat yang lebih halus, lebih lembut, dan lebih
hangat cenderung memiliki sisik yang halus.
a. Morfologi
E. Serat Satin
a. Morfologi
Di bawah mikroskop, sutra mentah ditemukan terdiri dari sepasang filamen halus
yang diikat oleh getah serisin. Bave, sebagaimana untai ganda disebut, berbentuk
elips dalam penampang. Pandangan membujur memperlihatkan permukaan kasar
dan retak yang mengandung banyak lurik. Kekasarannya ada pada lapisan sericin.
Saat di-degummed, untaian individu, atau brins, terungkap sebagai segitiga dengan
titik membulat.
b. Sifat Fisika dan Sifat Kimia
PHYSICAL PROPERTIES
Warna Putih Berkilau
Kekuatan Serat 3.5-4.5 gm/den
Mulur 4%
Moisture Regain 10-11%
CHEMICAL PROPERTIES
Densitas 1.2-1.28 g/cm3
Titik Leleh 148 °C
Indeks Bias 1.54 RI
a. Morfologi
Polyester berbentuk silinder dengan penampang lintang bulat seperti gambar di
bawah ini:
b. Sifat Fisika dan Kimia
PHYSICAL PROPERTIES
Warna Putih
Kekuatan Serat 4-7.5 g/den
Mulur 7.5 - 25 %
Moisture Regain 0.4-0.8 %
CHEMICAL PROPERTIES
Densitas 1.23-1.38 g/cm3
Titik Leleh 238-290°C
Indeks Bias 1.54, 1.72 RI
B. Serat Nilon
Nylon dibuat dari asam adipat COOH (CH2)4 COOH dengan heksametilena diamina H2N
(CH2)6NH2 disebut “nylon 66”, sebab asam dan diaminanya masing-masing mempunyai
6 atom karbon. Poliamida lain yang dikenal sebagai “nylon 6” dibuat dari kaprolaktam.
a. Morfologi
b. Sifat Fisika dan Sifat Kimia
PHYSICAL PROPERTIES
Warna Putih
Kekuatan Serat 4-9 gm/den
Mulur 20-40%
Moisture Regain 3.5-5%
CHEMICAL PROPERTIES
Berat Jenis / Densitas 1.15 g/cm3
Titik Leleh 190-350 °C
Indeks Bias 1.53 RI
C. Spandex
Bahan pembentuk serat spandex adalah polimer sintetik rantai panjang yang terdiri dari sekurang-
kurangnya 85% poliuretan tersegmentasi.
a. Morfologi