2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan
anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Pedoman Pengorganisasian Unit Bedah
Sentral RSU Bhakti Rahayu Denpasar ini dapat selesai disusun.
Buku Pedoman ini merupakan acuan bagi seluruh staf unit bedah sentral rumah sakit dalam
menjalankan tata kelola organisasi di unit bedah sentral khususnya dan RSU Bhakti Rahayu
Denpasar pada umumnya. Dalam pedoman ini diuraikan tentang uraian jabatan, kegiatan orientasi,
kualifikasi staf serta pola ketenagaan di Unit Bedah Sentral RSU Bhakti Rahayu Denpasar.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam – dalamnya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Pedoman Unit Bedah Sentral RSU Bhakti
Rahayu Denpasar.
Tim Penyusun
i
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI RAHAYU DENPASAR
NOMOR : 0082/RSBR.DPS.SK/XII/2021
TENTANG :
ii
MEMUTUSKAN
Pertama : Pedoman Pengorganisasian Unit Bedah Sentral di Rumah Sakit Umum Bhakti
Rahayu Denpasar dijadikan sebagai acuan untuk mengorganisir Unit Bedah
Sentral di Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar;
Kedua : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila di kemudian
hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.
TembusanKepadaYth :
1. Direktur PT. Bhakti Rahayu Group (sebagai laporan)
2. Arsip
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan suatu institusi yang fungsi utamanya memberikan pelayanan
kepada pasien secara diagnostik dan terapeutik untuk berbagai penyakit dan masalah
kesehatan baik yang bersifat bedah maupun non bedah (American Hospital Association
1978). Dalam rangka menjalankan fungsi rumah sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan,
maka agar sesuai dengan visi dan misi dari RSU Bhakti Rahayu Denpasar, disertai pula
dengan adanya:
1. UU No.1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, Bab IX pasal 13.
2. PP No.32 tahun 1996 Tentang tenaga kesehatan
3. Bab V standar profesi dan perlindungan hukum pasal 21 ayat (1) dan pasal 22 ayat (1).
4. Menteri kesehatan nomor 585/Men.kes/per/IX/1989 tentang Persetujuan tindakan medik,
5. UU Nomor 23 Tahun 1992, pasal 53 ayat (2), PP Nomor 32 Tahun 1996, pasal 22 (1) huruf
(a), PERMENKES Nomor 585/Men.Kes./Per/IX/1989 tentang PERTINDAK Bab II
Tentang persetujuan : pasal 2 ayat (1), (2), (3) dan (4), pasal 3 ayat (1), (2), (3). Pasal 4 (1),
(2) dan (3), Pasal 5 ayat (1), (2), (3), (4). Pasal 6 ayat (1), (2), (3). Pasal 7 ayat (1), (2), (3).,
6. SK Dirjen YANDIK Nomor HK.00.06.3.5.1866/tentang PERTINDIK :
Agar penyelenggaraan kamar operasi dapat dilaksanakan dengan baik, maka harus
dilengkapi dengan prosedur standar pelaksanaan tentang penyelenggaraan kamar operasi di
rumah sakit. Standard operating prosedure tersebut merupakan pedoman tertulis tentang tata
cara penyelenggaraan asuhan keperawatan kamar operasi yang harus dilaksanakan dan
dipatuhi oleh seluruh tenaga kesehatan baik medis, paramedis maupun non medis yang
bertugas di rumah sakit. Seperti halnya asuhan keperawatan perioperatif merupakan area
praktik spesifik untuk menyediakan asuhan keperawatan pada pasien yang akan dilakukan
pembedahan. Perioperatif mencangkup tiga fase yaitu : pre, intra dan post operative. Pre
Operative: dimulai dari keputusan operasi sampai pasien dikirim ke kamar operasi. Intra
Operative adalah dimulai dari pasien masuk keruang operasi dan berakhir sampai pasien
masuk keruang pemulihan, sedangkan post operative adalah mulai dari pasien masuk ruang
pemulihan sampai kondisi pulih dari intervensi operasi.
Hal ini dimaksudkan agar seluruh petugas kesehatan baik medis, para medis maupun
non medis di RSU Bhakti Rahayu Denpasar yang terkait dengan pelaksanaan penyelenggaraan
asuhan keperawatan kamar operasi dapat melaksanakan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
B. TUJUAN UMUM
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi unit kerja dalam memberikan pelayanan
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Bhakti Rahayu Denpasar.
C. TUJUAN KHUSUS
1. Memudahkan bagi pemberi jasa unit bedah sentral dalam memberikan pelajaran kegawat
daruratan yang bermutu dan profesional.
2. Setiap pemberi jasa pelayanan Unit bedah sentral dapat bekerja berdasarkan Visi, Misi,
Falsafah dan Tujuan unit bedah sentral Rumah Sakit Bhakti Rahayu Denpasar.
1
BAB II
PROFIL RUMAH SAKIT
2
BAB III
VISI DAN MISI
3
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI
RSU BHAKTI RAHAYU DENPASAR
Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar berada dibawah PT Bhakti Rahayu Putra
Dewata. PT Bhakti Rahayu Putra Dewata dipimpin oleh Direktur Utama PT. Bhakti Rahayu
membawahi Wakil Direktur PT dan General Manager. General Manager membawahi Direktur
RSU Bhakti Rahayu Denpasar kemudian Direktur RSU Bhakti Rahayu Denpasar membawahi
Manager Operasional dan Pelayanan. Direktur dapat memberikan arahan langsung dan
berkoordinasi dengan manager operasional dan pelayanan. Manager operasional dan pelayanan
dapat memberikan arahan dan berkoordinasi dengan komite-komite, SPI dan sekretariat dalam
melaksanakan fungsi pelayanan. Manager operasional dan pelayanan membawahi langsung
masing-masing unit yang ada di RSU Bhakti Rahayu Denpasar diantaranya, Case Manager, IGD,
Admisi,Radiologi,UBS, UPI, Laboratorium, Rawat Inap, VK, IF, Rawat Jalan, Gizi, Linen,
Kebersihan, Keamanan, Supir, Klaimer, Keuangan, SDM, Diklat, Rekam Medis, Logistik,
Teknisi, IT, Pemeriksaan Kesehatan dan Kasir. Manager Operasional dalam menjalankan
fungsinya di operasional dan pelayanan apabila menemukan hambatan dan membutuhkan
pertimbangan-pertimbangan guna perbaikan rumah sakit dapat melakukan koordinasi ke staf ahli
yaitu kepala bagian pelayanan dan juga dapat berkoordinasi ke kepala bagian umum dan
keuangan. Kepala bagian pelayanan membawahi kepala sub bagian pelayanan dan penunjang dan
kepala sub bagian keperawatan dan mutu. Kepala bagian umum dan penunjang membawahi
kepala sub bagian umum dan kepala sub keuangan.
Unit bedah sentral dipimpin oleh Kepala Ruangan. Kepala Ruangan Unit Bedah Sentral
membawahi Kepala Tim Jaga dan asisten sarana. Kepala Tim Jaga Membawahi Pelaksana tim
jaga. Bila terjadi kendala teknis dalam kegiatan unit bedah sentral pelaksana dapat berkoordinasi
dengan kepala tim jaga. Apabila kepala tim jaga tidak dapat menyelesaikan masalah dapat
berkoordinasi dengan Kepala Ruangan Unit Bedah Sentral. Kepala Ruangan Unit Bedah Sentral
dapat berkoordinasi langsung dengan manager operasional apabila memerlukan kebijakan dalam
pelayanan.
4
Lampiran SK Direktur PT Bhakti Rahayu Putra Dewata No. 008/PT.BR/SK/II/2022
Struktur Organisasi RSU Bhakti Rahayu Denpasar
SPI SEKPEM
WAKIL DIREKTUR
GENERAL MANAGER
DIREKTUR
RSU Bhakti Rahayu
Manager
Operasional dan
Pelayanan
Ka. Sub. Bag Pelayanan dan Ka. Sub. Bag Keperawatan dan
Ka. Sub. Bag Umum Ka. Sub. Bag Keuangan
Penunjang Mutu
Pemeriksaan Kesehatan
Case Manager
Laboratorium
Rekam Medis
Rawat Jalan
Rawat Inap
Kebersihan
Keamanan
Radiologi
Keuangan
Logistik
Klaimer
Teknisi
Admisi
Diklat
Linen
Supir
Kasir
SDM
UBS
Gizi
IGD
UPI
VK
IF
IT
5
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT BEDAH SENTRAL
Struktur organisasi di unit Bedah Sentral mengacu pada struktur organisasi rumah sakit,
dimana unit ditempatkan dibawah koordinasi langsung direktur rumah sakit. Kepala Ruangan
Unit Bedah Sentral membawahi kepala Tim Jaga dan pelaksana. Kepala Ruangan Unit Bedah
Sentral dapat berkoordinasi dengan kasubbag dalam penyelesaian masalah di unit sesuai dengan
bidangnya masing – masing.
Direktur
RSU Bhakti Rahayu
Denpasar
6
BAB VI
URAIAN TUGAS DAN JABATAN SDM DI UNIT BEDAH SENTRAL
7
sakit bila diperlukan berlaku.
17. Mengontrol pengkajian pasien selama berada di Pencatatan kajian observasi pasien pasca operasi
ruang observasi. dalam rekam medis.
8
18. Melakukan serah terima pasien menuju ke atau Pencatatan serah terima pasien dalam rekam
dari unit bedah sentral medis dengan lengkap dan jelas
19. Mendampingi pasien saat dirujuk ke luar rumah Perujukkan pasien yang benar sesuai SPO yang
sakit berlaku.
20. Melakukan tugas observasi selama pasien berada Pencatatan kajian observasi pasien pasca operasi
di ruang observasi. dalam rekam medis.
21. Membuat amprahan barang logistik habis pakai Amprahan ke logistik tepat waktu dan stok di
sesuai dengan jadwal yang ditentukan ruangan tidak sampai kosong
22. Melakukan pengecekan obat pre operasi Obat-obatan datang dari farmasi sesuai dengan
amprahan yang dibuat oleh petugas UBS
23. Membuat Register pasien Data register setiap bulannya sudah
terkomputerisasi dan sesuai dengan data yang
sebenarnya
24. Mengambil obat ke Instalasi Farmasi disaat asisten Obat yang diperlukan segera tersedia agar tidak
saranan tidak ada ditempat mengganggu pelayanan
25. Mengambil amprahan ke logistik Barang yang diterima sudah sesuai dengan
amprahan yang diberikan
26. Melakukan pembersihan dan pengecekan sarana Kesterilan, kebersihan, dan kesiapan sarana
prasarana ruang Operasi yang akan digunakan tetap terjaga
27. Membuat laporan kerusakan dan melakukan Kerusakan barang cepat tertangani dan segera
follow up perbaikan setiap harinya dilakukan perbaikan
28. Mengkoordinir dan mengevaluasi kegiatan Kegiatan tersusun dengan rapi dan tidak ada
pelaksana tiap shiftnya yang terbengkalai
29. Wajib mengetahui seluruh permasalahan yang Permasalahan mengenai teknis dapat
terjadi saat bertugas tiap shiftnya dan mencari diselesaikan segera
solusi penyelesaiannya
30. Bertanggung jawab dengan penjadwalan operasi Operasi berjalan dengan lancar dan terjadwal
dan perjalanan operasi setiap shiftnya
9
out, sign out
4 Melengkapi kelengkapan laporan operasi dalam Kelengkapan pengisian laporan operasi dan
rekam medis anastesi
5 Menghitung kelengkapan instrumen operasi Kelengkapan instrumen
6 Mencatat kelengkapan kajian pre operasi Kelengkapan formulir pre operasi
7 Menjaga sterilitas ruang operasi Laporan sterilisasi ruangan dan alat
8 Melaksanakan peningkatan mutu dan keselamatan Tercapainya target peningkatan mutu dan
pasien rumah sakit keselamatan pasien dikamar operasi
9 Melaksanakan tugas rumah sakit di luar Keikutsertaan dalam program rumah sakit secara
tanggungjawabnya yang diberikan oleh direktur keseluruhan
10 Melaksanakan program PPI di lingkungan kerja Laporan pelaksaan program PPI
11 Melakukan program kerja K3RS di lingkungan Adanya laporan kecelakaan kerja
kerja
12. Mengatur penjadwalan operasi Jadwal operasi yang terstruktur
13. Melakukan persiapan operasi (tim operasi, Operasi siap dilaksanakan sesuai jadwal dengan
instrument, ruangan, dan obat-obatan) tim operasi, instrumen, ruangan, dan obat-
obatan yang sudah lengkap
14. Membuat dan Melengkapi amprahan kupon Menu Kupon Menu tim operasi siap tepat waktu dan
sesuai dengan jumlah tim
15. Melakukan tugas sirkuler (on loop) pada saat Operasi berjalan dengan terpenuhinya kebutuhan
operasi berjalan selama operasi
16. Melakukan serah terima pasien menuju ke atau Pencatatan serah terima pasien dalam rekam
dari unit bedah sentral medis dengan lengkap dan jelas
17. Mendampingi pasien saat dirujuk ke luar rumah Perujukkan pasien yang benar sesuai SPO yang
sakit berlaku.
18. Melakukan tugas observasi selama pasien berada Pencatatan kajian observasi pasien pasca operasi
di ruang observasi. dalam rekam medis.
19. Membuat amprahan barang logistik habis pakai Amprahan ke logistik tepat waktu dan stok di
sesuai dengan jadwal yang ditentukan ruangan tidak sampai kosong
20. Melakukan pengecekan obat pre operasi Obat-obatan datang dari farmasi sesuai dengan
amprahan yang dibuat oleh petugas UBS
21. Membuat Register pasien Data register setiap bulannya sudah
terkomputerisasi dan sesuai dengan data yang
sebenarnya
22. Mengambil obat ke Instalasi Farmasi disaat asisten Obat yang diperlukan segera tersedia agar tidak
saranan tidak ada ditempat mengganggu pelayanan
23. Mengambil amprahan ke logistik Barang yang diterima sudah sesuai dengan
amprahan yang diberikan
24. Melakukan pembersihan dan pengecekan sarana Kesterilan, kebersihan, dan kesiapan sarana
prasarana ruang Operasi yang akan digunakan tetap terjaga
25. Membuat laporan kerusakan dan melakukan Kerusakan barang cepat tertangani dan segera
follow up perbaikan setiap harinya dilakukan perbaikan
10
Melapor ke Kepala Ruangan Unit Bedah Sentral
Tujuan Terkelolanya pelayanan pasien yang akan dioperasi sesuai jadwal dan terkelolanya
mutu pelayanan dan keselamatan di kamar operasi
Tanggungjawab 1.Membantu perawat pelaksana menyiapkan sarana dan prasarana di ruang observasi
dan yang berhubungan dengan lalu lintas keluar dan masuk ruang observasi
Wewenang 1. Mengantar dan mengambil amprahan obat ke instalasi farmasi
2. Mengecek kelengkapan obat amprahan
3. Menyajikan menu untuk tim operasi
No Uraian Tugas Indikator dan target
1 Mengkaji status kesehatan pasien, kondisi Ketepatan kajian pasien operasi
psikologis dan pengertian penyakitnya
2 Melakukan kajian dan pencatatan perioperatif Kelengkapan pengisian data pasien operasi
3 Melakukan kajian keselamatan pasien operasi Kelengkapan pengisian formulir sign in, time
out, sign out
4 Melengkapi kelengkapan laporan operasi dalam Kelengkapan pengisian laporan operasi dan
rekam medis anastesi
5 Menghitung kelengkapan instrumen operasi Kelengkapan instrumen
6 Mencatat kelengkapan kajian pre operasi Kelengkapan formulir pre operasi
7 Menjaga sterilitas ruang operasi Laporan sterilisasi ruangan dan alat
8 Melaksanakan peningkatan mutu dan keselamatan Tercapainya target peningkatan mutu dan
pasien rumah sakit keselamatan pasien dikamar operasi
9 Melaksanakan tugas rumah sakit di luar Keikutsertaan dalam program rumah sakit secara
tanggungjawabnya yang diberikan oleh direktur keseluruhan
10 Melaksanakan program PPI di lingkungan kerja Laporan pelaksaan program PPI
11 Melakukan program kerja K3RS di lingkungan Adanya laporan kecelakaan kerja
kerja
11
4 Mengawasi pelaksanaan pelayanan anestesi setiap Pelayanan anastesi harian tidak ada kendala
hari
5 Mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan Masalah anastesi dapat diselesaikan
pelayanan anestesi
6 Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan Evaluasi dapat dilaksanakan
anestesi
12
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
CSSD
&
13
B. Keterkaitan Hubungan Kerja Unit Bedah Sentral RSU Bhakti Rahayu Denpasar
dengan unit lain:
1. Instalasi Gawat Darurat
Melakukan kolaborasi asuhan pasien dalam persiapan operasi gawat darurat
2. Admisi
Jadwal pasien operasi akan diberikan ke UBS oleh admisi H-1 tindakan,dan akan
dikonfirmasi kehadiran saat hari H tindakan
3. Radiologi
Kolaborasi dengan radiologi untuk pelayanan pasien yang membutuhkan radiologi bak
pre maupun pasca tindakan
4. Unit Rawat Inap
Pasien dengan operasi terencana akan disiapkan terlebih dahulu oleh rawat inap sebelum
dibawa ke ruang operasi
5. UPI
Pasien dengan operasi khusus yang memerlukan perawatan intensif pasca pembedahan
6. Insatalasi Farmasi
Kolaborasi dengan obat-obatan yang dibutuhkan pre,intra, dan pasca operasi
7. Rawat Jalan
Pasien yang direncanakan operasi dirawat jalan akan dibuatkan pengantar rawat inap dan
diminta untuk melakukan pendaftaran jadwal operasi di operator
8. Kebidanan dan perinatologi
Kolaborasi dengan kebidanan dan perinatologi untuk persiapan pasien-pasien tindakan
Obgyn
9. Laboratorium
Pasien rencana tindakan wajib menyertakan hasil laboratorium 1 hr sebelumnya
10. Gizi
Pasien pasca tindakan akan diamprahkan diet sesuai dengan intruksi dokter operator
11. Security
Membantu dalam proses mobilisasi pasien menuju ataupun meninggalkan ruang operasi
12. Driver
Jika memerlukan perujukan langsung dari kamar operasi akan diperlukan bantuan
driverdan ambulance untuk perujukan
13. Kebersihan
Kolaborasi dalam menjaga kebersihan ruag operasi
14. CSSD dan Laundry
Kolaborasi dalam sterilisasi alat – alat dari unit dan pencucian linen kotor dan persiapan
set duk streril untuk tindakan operasi
15. Teknisi
Kerusakan alat medis dan non medis di Unit Bedah Sentral akan dilaporkan dan diajukan
perbaikan ke bagian umum dengan prosedur permintaan perbaikan sesuai dengan SPO
yang berlaku.
16. IT
Unit Bedah Sentral telah menggunakan HMS yang terintegrasi dengan rekam medis
elektronik sebagai media untuk pengorderan penunjang, pencatatan rekam medis pasien,
14
serta billing sehingga peran IT menjadi penting untuk menjamin kelancaran program
HMS.
17. Rekam Medis
Pasien yang berobat RSU Bhakti RahayuDenpasar akan diberikan nomor rekam medis
dan status medis pasien, dan yang sudah selesai berobat disimpan di unit rekam medik
serta bila pasien berobat kembali, status medis pasien diminta kembali ke bagian rekam
medik oleh petugas admisi.
18. Logistik
Kebutuhan alat-alat rumah tangga, alat tulis kantor, dan bahan habis pakai di Unit Bedah
Sentral, diperoleh dari logistik umum dengan prosedur permintaan sesuai dengan SPO.
19. Claimer
Pasien yang dirawat di RSU Bhakti Rahayu Denpasar mayoritas menggunakan BPJS
Kesehatan, dimana diperlukan berbagai persyaratan tertentu sehingga berkas pasien rawat
inap menjadi layak klaim. Unit rawat inap berkoordinasi dengan claimer terkait
pengkodingan INA-CBGs serta kelengkapan syarat – syarat klaim
20. MCU
Perawat unit bedah sentral dapat membantu kegiatan MCU bilamana diperlukan sengan
memperhatikan situasi dan kondisi di ruangan atau menugaskan perawat yang sedang
tidak bertugas.
21. Kasir
Asisten sarana akan melakukan penukaran uang kupon untuk team operasi di kasir
sebelum tindakan selesai dilakukan kemudian uag kupon tersebut akan diberikan kepada
team operasi yang bekerja
15
BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
16
anestesi, atau ICU
3. Memiliki sertifikat BTCLS
Perawat 1. S1 Keperawatan / D III Keperawatan / D III 10
Pelaksana Unit Kebidanan
Bedah Sentral 2. Memiliki sertifikat pelatihan perioperatif,
anestesi, atau ICU
3. Memiliki sertifikat BTCLS
Asisten Sarana 1. SMA / SMK atau sederajat 1
Unit Bedah 2. Pengalaman bekerja di rumah sakit minimal 2
Sentral tahun
A = {(A1 x os1/hr x P1 ) + (A2 x os2/hr x P2) + (A3 x os3/hr x P3) + (A4 x os4/hr x
P4)}
A1 = waktu keperawatan pasien bedah khusus
A2 = waktu keperawatan pasien bedah besar
A3 = waktu keperawatan pasien bedah sedang
A4 = waktu keperawatan pasien bedah kecil
os = jumlah pasien
P = jumlah anggota tim perawat perkasus bedah
19
c. Prosedur penerimaan karyawan terdiri atas :
1. Seleksi administratife
Seleksi dilakukan berdasarkan kebutuhan dan hasil kualifikasi dari semua
dokumen yang dikirimkan oleh pelamar.
2. Test Psikologi
Tes Psikologi yang meliputi test gambar dan test grafis, untuk yang memerlukan
bidang dengan keltelitian yang tinggi wajib disertai kraepelin
3. Test Tertulis
Tes tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda dengan materi soal sesuai
dengan kompetensi yang harus dimiliki staf unit bedah sentral seperti yang sudah
disebutkan sebelumnya.
4. Test Wawancara
Test wawancara ini dilakukan untuk mengetahui peminatan terhadap
penyelenggaraan unit bedah sentral, pandangan terhadap penyelenggaraan unit bedah
sentral yang berorientasi terhadap kepuasan pelanggan.
5. Test Kesehatan
Test kesehatan dilakukan bila pelamar dinyatakan lulus dan dipanggil oleh SDM untuk
mengikuti masa orientasi di rumah sakit.
6. Masa Orientasi
Masa orientasi adalah waktu yang diberikan untuk dapat melakukan penyesuaian dengan
lingkungan kerja dan tugas serta tanggung jawab selama 14 hari yang setelahnya akan
dilakukan monitoring kepada karyawan yang bersangkutan selama 3 bulan untuk
menilai kompetensi dan kinerjanya.
7. Penilian Keterampilan
Test ketrampilan yang diujikan meliputi :
a) Test memasang infus
b) Test memakai sarung tangan steril.
20
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
A. Pendahuluan
Dalam rangka memberikan kesempatan pegawai baru untuk mengenal unit bedah sentral
di RSU Bhakti Rahayu Denpasar perlu diadakan orientasi sebelum terjun kelapangan.
B. Tujuan Umum
Mengenal Iingkungan RSU Bhakti Rahayu Denpasar dan unit bedah sentral.
C. Tujuan Khusus
Pegawai baru mengetahui secara garis besar atau jajaran yang terkait struktur organisasi unit
bedah sentral dari RSU Bhakti Rahayu Denpasar
1. Mengetahui Visi, Misi, Motto, Profil unit bedah sentral dari RSU Bhakti Rahayu
Denpasar.
2. Mengetahui tata tertib unit bedah sentral dari RSU Bhakti Rahayu Denpasar.
3. Mengetahui kebijakan dan prosedur kerja di unit bedah sentral.
4. Mengetahui prosedur kerja pelayanan unit bedah sentral.
D. Waktu Orientasi
1. Oleh Kepala Sub Seksi Kepegawaian dan Diklat diberikan pada saat pertama kali datang di
unit bedah sentral RSU Bhakti Rahayu Denpasar.
2. Oleh Kepala/Wakil Kepala Unit Bedah Sentral.
3. Diberikan pada waktu pegawai baru datang untuk menjalankan pekerjaan sebagai
karyawan RSU Bhakti Rahayu Denpasar khususnya unit bedah sentral.
Program ini ditujukan untuk memberikan pedoman kepada lingkungan unit bedah
sentral memberikan orientasi kepada pegawai baru.
Pengembangan staf tentang hak pasien dan keluarga, termasuk kegiatan orientasi bagi
karyawan baru, merupakan salah satu upaya penting dalam meningkatkan pemahaman terhadap
hak pasien dan keluarga
Waktu Materi Penanggung Jawab Peserta
Orientasi anggota 1. Pengenalan keanggotaan Kepala Ruangan UBS Anggota baru
baru tim UBS 2. Pengenalan ruangan atau UBS
3. Struktur organisasi UBS Penanggungjawab
4. Kebijakan dan pedoman shift
pelayanan dan
pengorganisasian UBS
5. Semua standar operasional
prosedur yang terdapat di
UBS
6. Uraian tugas sesuai jabatan
7. Uraian tugas sesuai dengan
shift jaga
Orientasi Karyawan 1. Visi, Misi, Motto, Profil Kepala Ruangan UBS Karyawan
Baru Rumah Sakit atau baru RSU
21
2. Pengenalan keanggotaan Penanggungjawab Bhakti
3. Pengenalan ruangan shift Rahayu
4. Struktur organisasi UBS
5. Kebijakan dan pedoman
pelayanan dan
pengorganisasian UBS
6. Semua standar operasional
prosedur yang terdapat di
UBS
7. Uraian tugas sesuai jabatan
8. Uraian tugas sesuai dengan
shift jaga
22
Tabel. No 2 : Penilaian Sikap Kerja
> 20 kali 0
b. Alpa Dicatat ketidak Tidak pernah alpa 100
hadiran tanpa
Alpa 1 kali 50
pemberitahuan
Alpa > 1 kali 0
c. Ijin Pribadi Dicatat Tidak pernah ijin 100
ketidakhadiran Ijin 1 kali 90
karena ijin pribadi Ijin 2 kali 80
Ijin 3 kali 70
23
Ijin 4 kali 60
Ijin 5 kali 50
Ijin > 5 kali 0
24
17-18 kali tidak 10
sesuai dan tidak
lengkap
18 kali tidak sesuai 0
dan tidak lengkap
b. Keramahan/ Dicatat Tidak pernah ada 100
sopan santun keluhan/kompla-in keluhan/
tentang sikap dan komplain
perilaku dan tugas 1 kali keluhan dari 70
atasan/
rekan kerja atau 2
kali keluhan dari
pasien/keluarga
2 kali keluhan dari 50
atasan/
rekan kerja atau 3
kali keluhan dari
pasien/keluarga
3-5 kali keluhan dari 30
atasan/rekan kerja
atau 4- 6 kali
keluhan dari
pasien/keluarga
> 5 kali keluhan dari 10
atasan/rekan kerja
atau > 6 kali
keluhan dari
pasien/keluarga
1 kali keluhan dari 0
pasien/
keluarga pasien
25
Tabel. No 3 : Formulir Monitoring Bulanan Penilaian Disiplin dan Etika
Nama staf :
Bulan :
No. Komponen penilaian Ruang lingkup Skor
27
BAB X
RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang memiliki
kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau memecahkan suatu masalah
tertentu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan dari diadakannya rapat adalah untuk dapat membantu terselenggaranya
pelayanan unit bedah sentral yang professional untuk semua pasien yang dilakukan
operasi di RSU Bhkati Rahayu Denpasar
2. Tujuan Khusus
a. Dapat memanggil segala permasalahan terkait dengan pemberian pelayanan di unit
bedah sentral
b. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait dengan
pelayanan di unit bedah sentral
C. Kegitan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh unit bedah sentral yang dipimpin oleh kepala
ruangan unit bedah sentral dan diikuti oleh seluruh stafnya. Rapat diadakan Degnan dua
macam jenis rapat, diantaranya:
1. Rapat Rutin
Rapat Rutin diselenggarakan setiap bulan melalui online meeting
Waktu : Setiap Akhir bulan
Jam : menyesuaikan
Peserta : Kepala Ruangan Unit Bedah Sentral, Kepala Tim dan Pelaksana Unit Bedah
Sentral, serta Asisten Sarana Unit Bedah Sentral
Materi : kendala yang terjadi saat pelayanan
a. Evaluasi kinerja Unit Bedah Sentral
b. Evaluasi SDM Unit Bedah Sentral
c. Evaluasi terhadap materi dan pelaksanaan pelayanan Unit Bedah Sentral
d. Perencanaan dan upaya peningkatan kinerja SDM Unit Bedah Sentral
e. Rekomendasi dan usulan untuk peningkatan kinerja pelayanan Unit Bedah
Sentral
Kelengkapan Rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat
2. Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan pada :
Waktu : Sewaktu-waktu bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas dan
diselesaikan segera.
Jam : Sesuai undangan
Tempat : Ruang Aula RSU Bhakti Rahayu Denpasar
Peserta : Kepala Seksi, Sub Seksi dan Unit – Unit.
Materi : Sesuai dengan masalah yang perlu dibahas.
Kelengkapan rapat : Undangan, daftar hadir, notulen rapat
28
BAB XI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan segala
bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan Unit Bedah Sentral
B. Jenis laporan
Laporan dibuat oleh kepala ruangan Unit Bedah Sentral. Adapun jenis laporan yang
dikerjakan :
1. Laporan Harian
Laporan yang dibuat oleh tim jaga UBS dan dilaporkan kepada kepala ruangan,
kemudian dilaporkan kepada management yang meliputi :
a. Jumlah operasi harian
b. Jumlah per sub spesialis dalam 1 hari
c. Jumlah jenis anastesi harian
d. Jenis operasi dalam 1 hari
e. Jaminan pasien dalam 1 hari
f. Kendala harian dalam pelayanan
2. Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh kepala ruangan Unit Bedah Sentral dalam bentuk tertulis
setiap bulannya yang meliputi
a. Jumlah pasien dalam 1 bulan
b. Jumlah pasien per dokter spesialis dalam 1 bulan
c. Jumlah jenis operasi dalam 1 bulan
d. Kriteria tindakan operasi dalam 1 bulan
e. Jumlah jenis pembiusan dalam 1 bulan
f. 10 diagnosa terbanyak dalam 1 bulan
g. Kejadian KPRS dalam 1 bulan
h. Jumlah jenis pembiusan
i. Laporan mutu pelayana
3. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat oleh Kepala Ruangan unit bedah sentral bentuk tertulis (Word
atau PDF) setiap tiga bulan dan diserahkan kepada Manager Operasional dan Pelayanan
pertiap tanggal 7. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan kunjungan pasien UBS dan evaluasi dalam 3 bulan.
b. Laporan SDM UBS dan evaluasi dalam 3 bulan.
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana UBS dan evaluasi dalam 3 bulan.
d. Laporan mutu pelayanan UBS.
4. Laporan Semester
a. Laporan kunjungan pasien UBS dan evaluasi dalam 6 bulan.
b. Laporan SDM UBS dan evaluasi dalam 6 bulan.
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana UBS dan evaluasi dalam 6 bulan.
d. Laporan mutu pelayanan UBS.
5. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Kepala Ruangan UBS dalam bentuk tertulis (Word atau
29
PDF) setiap tahun diserahkan kepada Manager Operasional dan Pelayanan per tiap
tanggal 7 di bulan Desember dan. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah:
a. Laporan kunjungan pasien UBS dan evaluasi dalam 1 tahun.
b. SDM / Ketenagaan di UBS dan evaluasi dalam 1 tahun.
c. Laporan keadaan fasilitas dan sarana di UBS dan evaluasi dalam 1 tahun.
d. Laporan mutu pelayanan UBS.
30