Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN

KREDENSIAL/REKREDENSIAL
KOMITE PENUNJANG DAN KETEKNISIAN
MEDIS

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Kuasaatas segala berkat dan
anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Kredensial/Rekredensial
RSU Bhakti Rahayu Denpasar ini dapat selesai disusun.

Buku Panduan ini merupakan Panduan kredensial/re-kredensial tenaga penunjang dan


keteknisian medis dalam menjalan kan pelayanan yang optimal di RSU Bhakti Rahayu
Denpasar.

Dalam panduan ini diuraikan tentang tata laksana kredensial/ re-kredensial tenaga
penunjang dan keteknisian medis di RSU Bhakti Rahayu Denpasar.

Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam – dalam nya atas bantuan
semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan kredensial/re-kredensial
tenaga penunjang dan keteknisian medis di RSU Bhakti Rahayu Denpasar.
SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI RAHAYU DENPASAR

NOMOR : 0077/RSBR.DPS.SK/VII/2021

TENTANG

PEMBERLAKUAN PANDUAN KREDENSIAL/REKREDENSIAL KOMITE


PENUNJANG DAN KETEKNISIAN MEDIS
DI RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI RAHAYU DENPASAR

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BHAKTI RAHAYU DENPASAR

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan No. 56 Tahun


2014 tentang Rumah Sakit ;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a perlu menetapkan Keputusan Direktur tentang Pemberlakuan
Panduan kredensial/rekredensial tenaga penunjang dan keteknisian
medis Di Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar;

Mengingat : 1. Permenkes Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan


Kefarmasian di Rumah Sakit
2. Permenkes Nomor 55 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan Perekam Medis
3. Permenkes Nomor 42 Tahun 2015 Tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Ahli Teknologi Laboratorium Medik
4. Kemenkes Nomor HK.01.07/MENKES/342/2020 Tentang Standar
Profesi Nutrisionis
5. Kemenkes Nomor 573/MENKES/SK/VI/2008 Tentang Standar
Profesi Asisten Apoteker
6. Permenkes Nomor 7 Tahun 2019 Tentang Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
7. Permenkes Nomor 65 Tahun 2015 Tentang Standar Pelayanan
Fisioterapi
8. Kemenkes Nomor HK.01.07/MENKES/316/2020 Tentang Standar
Profesi Radiografer
MEMUTUSKAN

Menetapkan : Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar
tentang Pemberlakuan Panduan Kredensial/Rekredensial Komite Penunjang
Dan Keteknisian Medis Di Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar
Pertama : Surat Keputusan ini berlaku selama 3 (Tiga) tahun sejak tanggal ditetapkan
dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di Denpasar
Pada tanggal : 07 Oktober 2021
Direktur RSU Bhakti Rahayu Denpasar

dr. I Made Sukanegara

Tembusan Kepada Yth. :

1. Direktur PT. Bhakti Rahayu


2. Arsip.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………… i
DAFTAR ISI………………………………………………..………. ii
BAB I DEFINISI………..…………………………………………. 1
1.1. DEFINISI………………………………………………………. 1
1.2. LATAR BELAKANG…………………………………………. 2
1.3. TUJUAN SUB KOMITE KREDENSIAL…………………….. 2
1.4. LANDASAN HUKUM……………………………………….. 3
BAB II SUB KOMITE KREDENSIAL…….…………………… 4
2.1. TATA LAKSANA………..……………..……………………. 4
2.2. RINCIAN KEWENANGAN KLINIS………………………… 5
2.3. PERUBAHAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS……….. 6
2.4. PENCABUTAN RINCIAN KEWENANGAN KLINIS……….. 6
2.5. WAKTU PELAKSANAAN KREDENSIAL/REKREDENSIAL 6
2.6. SPKK / SPK………………………….…………….…………... 7
BAB III DOKUMENTASI………………………………………… 8
BAB IV PENUTUP………………………………………………… 9
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………… 10
BAB I
DEFINISI
1.1. Definisi
Beberapa definisi yang berkaitan dengan kredensial/re-kredensial antara lain :
1. Komite penunjang dan keteknisian medis adalah wadah tenaga penunjang kesehatan
lain di RSU Bhakti Rahayu Denpasar yang mempunyai fungsi utama
mempertahankan dan meningkatkan profesionalisme tenaga penunjang kesehatan lain
melalui mekanisme kredensial/re-kredensial, penjagaan mutu profesi, pemeliharaan
etika dan disiplin.
2. Kredensial merupakan suatu proses yang digunakan untuk melakukan verifikasi
terhadap kualifikasi, pengalaman, profesionalisme yang berhubungan dengan
kompetensi individu ( aspek kognitif, afektif, psikomotorik dan fisik ), performance
dan profesionalisme tenaga kesehatan dalam suatu profesi untuk menunjang
pelayanan kesehatan yang berkualitas dengan mengutamakan aspek keselamatan
pasien.
3. Re-kredensial merupakan proses re-evaluasi oleh suatu rumah sakit terhadap tenaga
penunjang yang telah bekerja dan memiliki kewenangan klinis di Rumah Sakit
Umum Bhakti Rahayu untuk menentukan apakah yang bersangkutan masih layak
diberi kewenangan klinis tersebut dalam periode tertentu.
4. Kewenangan klinis ( clinical privillage ) merupakan kewenangan klinis untuk
melakukan tindakan medis tertentu dalam lingkungan rumah sakit berdasarkan surat
penugasan klinis yang diberikan direktur utama rumah sakit.
5. Surat penugasan klinis ( clinical appointment ) merupakan surat yang diterbitkan oleh
direktur rumah sakit dan diberikan ke tenaga penunjang untuk melakukan tugas dan
wewenang klinis sesuai area profesi dan kompetensinya.
6. Mitra bestari ( peer group ) adalah sekelompok orang dengan reputasi tinggi yang
memiliki kesamaan profesi dengan tenaga penunjuang yang sedang menjalani proses
kredensial/re-kredensial dan atau dianggap dapat menilai kompetensi serta menelaah
segala hal yang berkaitan dengan kompetensi tenaga penunjang lain.
7. Panita adhoc adalah panitia yang dibentuk untuk menangani/membantu proses
kredensial/re-kredensial yang anggotanya terdiri dari masing-masing profesi tenaga
penunjang dan bersifat sementara.
8. Tenaga penunjang lain merupakan tenaga profesioanal kesehatan lain yang bekerja di
RSU Bhakti Rahayu Denpasar yang terdiri dari profesi sebagai berikut.
1. Apoteker
2. Radiografer
3. Ahli Teknologi Laboratorium Medik
4. Fisioterapis
5. Asisten apoteker
6. Ahli gizi
7. Kesehatan lingkungan
8. Perekam medis

1.2. Latar belakang


Proses Kredensial menjamin tenaga profesi kesehatan lainya kompeten dalam
memberikan pelayanan kesehatan lain baik kepada pasien secara langsung maupun tidak
secara langsung sesuai dengan standar profesi. Proses Kredensial mencakup tahapan
review, identifikasi dan evaluasi terhadap dokumen-dokumen yang berhubungan dengan
kinerja tenaga kesehatan lainya. Berdasarkan hasil proses Kredensial, komite penunjang
dan keteknisian medis merekomendasikan kepada Direktur Rumah Sakit untuk
menetapkan penugasan klinis yang akan diberikan kepada tenaga tenaga kesehatan
lainya berupa surat penugasan klinis. Penugasan klinis tersebut berupa daftar
kewenangan klinis yang diberikan oleh Direktur Rumah Sakit kepada tenaga kesehatan
lainya untuk melakukan asuhan tenaga kesehatan lainya dalam lingkungan Rumah Sakit
untuk suatu periode tertentu.
Komite penunjang dan keteknisian medis dibentuk dan bertanggung jawab langsung
kepada direktur rumah sakit, dan terbagi dalam tiga sub komite yaitu Kredensial, Mutu
profesi, serta Etika dan Disiplin Profesi. Sub komite kredensial mempunyai peranan
dalam proses kredensial dan rekredensial bagi tenaga penunjang yang bekerja di rumah
sakit.
Dengan dibuatnya panduan sub komite kredensial diharapkan menjadi panduan bagi
tenaga penunjang dan keteknisian medis di RSU Bhakti Rahayu Denpasar dalam
melaksanakan kredensial/ rekredensial.
1.3. Tujuan Sub Komite Kredensial
1. Memberikan kejelasan kewenangan klinis bagi tenaga penunjang kesehatan lain.
2. Melindungi keselamatan pasien dengan menjamin bahwa tenaga penunjang kesehatan
lain memberikan pelayanan sesuai kewenangan klinis yang jelas.
3. Melakukan pengkajian dan penghargaan terhadap tenaga penunjang kesehatan lain
memberikan pelayanan kesehatan sesuai kewenangan klinis.
1.4. Landasan Hukum
1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan ( Lembaran Negara RI
Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5063 ).
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1014 Tahun 2008 Tentang Standar
Pelayanan Radiologi Diagnostik di Sarana Pelayanan Kesehatan.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 26 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan
Pekerjaan dan Praktek Tenaga Gizi.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 370 Tahun 2007 Tentang Standar Profesi
Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan.
6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin
Praktik dan Izin Kerja Tenaga Kefarmasian.
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 373 Tahun 2007 Tentang Profesi Sanitarian.
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomo 517 Tahun 2008 Tentang Standar Pelayanan
Fisioterapi di Sarana Kesehatan.
BAB II
SUB KOMITE KREDENSIAL
2.1. Tata laksana
Sub komite kredensial yang ada pada tenaga kesehatan lainnya berperan penting
dalam mekanisme kredensial profesi di rumah sakit, karena tugas utama tim adalah menjaga
profesionalisme tenaga kesehatan dan melindungi pasien rumah sakit untuk hal-hal yang
berkaitan dengan tindakan yang dilakukan.
A. Tugas utama sub komite kredensial

a. Rekomendasi pemberian izin untuk melakukan tindakan

b. Memelihara kompetensi dan perilaku profesi bekerja sama dengan Sub komite mutu

profesi melalui audit tenaga kesehatan lainnya sesuai profesi masing-masing dan

pengembangan profesi berkelanjutan.

c. Merekomendasikan penanggungan kewenangan klinis tertentu hingga pencabutan

izin melakukan tindakan / pekerjaan bekerja sama dengan Sub komite etik dan

disiplin profesi.

B. Tahapan proses kredensial dan re-kredensial


Kredensial / re-kredensial dilakukan oleh Komite Penunjang dan Keteknisian
Medis melalui sub komite kredensial. Sub komite kredensial dibantu oleh mitra bestari
melakukan kegiatan berupa verifikasi berkas pengajuan, penjadwalan, pemanggilan
pemohon dan melakukan kredensial / re-kredensial berdasarkan kompetensi profesi dan
kewenangan klinis yang diajukan oleh pemohon. Adapun mekanisme dari kredensial /
re-kredensial sebagai berikut :
1. Tahap pertama
Pengajuan permohonan kredensial / re-kredensial dengan mengisi formulir
permohonan kredensial / re-kredensial dengan melengkapi berkas sebagai berikut :
a) Fotokopi ijazah legalisis
b) Fotokopi STR dan SIK yang berlaku
c) Fotokopi sertifikat pelatihan minimal 5 tahun terakhis pada saat
pengajuan.
d) Surat keterangan sehat fisik dan mental
e) Uraian jabatan
Syarat tambahan untuk mengajukan re-kredensial adalah
a) Rekapitulasi log book
b) Rekapitulasi penilaian kinerja
c) Rincian kewenangan klinis sebelumnya
2. Tahap kedua
Mitra bestari membantu melakukan verifikasi dan evaluasi form kredensial / re-
kredensial tenaga penunjang ( pemohon ) sesuai dengan profesi masing- masing.
Mitra bestari mengkaji setiap rincian kewenangan klinis yang diajukan pemohon.
Pengkajian dilakukan secara obyektif berdasarkan berkas yang dilampirkan,
kompetensi dan kesehatan fisik serta mental.
3. Tahap ketiga
Rekomendasi surat penugasan klinis ( SPK ).
Diakhir proses kredensial / re-kredensial, mitra bestari merekomendasikan rincian
kewenangan klinis tenaga penunjang ( pemohon ) dalam melakukan pelayananan
kesehatan, selanjutnya Komite Penunjang dan Keteknisian Medis mengevaluasi
yang direkomendasikan oleh mitra bestari dengan melibatkan sub komite etika dan
disiplin kemudian hasilnya disampaikan pada direktur RSU Bhakti Rahayu
Denpasar untuk diterbitkan surat penugasan klinis yang disertai rincian
kewenangan klinis tenaga penunjang kesehatan lain ( pemohon ).
2.2. Rincian Kewenangan Klinis
Rincian kewenangan klinis ( delinacation clinical privillage ) adalah suatu rincian
atau uraian dari pekerjaan/kewenangan yang dilakukan oleh tenaga penunjang dalam
melakukan pelayanan kesehatan. Setiap perubahan kewenangan klinis harus mendapatkan
persetujuan saat proses kredensial / rekredensial. Rincian kewenangan klinis (RKK)
mencakup kompetensi, uraian jabatan dan pelayanan kesehatan yang di lakukan pemohon di
RSU Bhakti Rahayu Denpasar. RKK tenaga penunjang kesehatan lain di RSU Bhakti Rahayu
Denpasar mengacu pada standar kompetensi masing-masing profesi tenaga penunjang
kesehatan lain. Kewenangan klinis tenaga penunjang kesehatan lain dengan masa kerja
kurang dari satu tahun atau dengan masa kerja lebih dari satu tahun tetapi baru dilakukan
kredensial akan diberikan kewenangan klinis selama satu tahun selanjutnya untuk tahun
berikutnya akan dilakukan re-kredensial.
2.3. Perubahan Rincian Kewenangan Klinis
Bila pemohon menginginkan perubahan/modifikasi terkait adanya
penambahan/pengurangan kewenangan klinis maka pemohon harus melampirkan perubahan
yang terkait terhadap rincian kewenangan klinis. Perubahan rincian kewenangan klinis
profesi tertentu harus mempertimbangkan persyaratan sebagai berikut :
a. Dokumentasi / form pengajuan kredensial /re-kredensia
b. Dokumentasi logbook
c. Hasil penilaian kinerja
d. Surat kesehatan fisik dan mental
2.4. Pencabutan Kewenangan Klinis
Pencabutan kewenangan klinis merupakan suatu proses evaluasi ulang terhadap
kewenangan klinis tenaga penunjang yang telah diberikan melalui proses kredensial / re-
kredensial untuk dicabut kewenangannya karena yang bersangkutan dalam penugasan
klinisnya pada periode tertentu.
Mekanisme pencabutan SPK melibatkan pertimbangan mitra bestari dan Komite
Penunjang dan Keteknisian Medis dengan suatu alasan yang menjadi kriteria pencabutan.
Adapun kriteria pencabutan antara lain:
1. Tenaga penunjang tersebut pindah atau keluar.
2. Tenaga penunjang terbukti melakukan pelanggaran etika dan disiplin berat.
3. Tenaga penunjang mengalami gangguan kesehatan baik fisik/mental.
4. Tenaga penunjang tidak melakukan pelayanan sesuai dengan profesinya lebih dari dua
tahun.
5. Tenaga penunjang memberikan surat pernyataaan secara tertulis bahwa tidak melakukan
tugas fungsional keprofesiannya.
2.5. Waktu pelaksanaan Kredensial / Re-kredensial
Pelaksanaan kredensial dan re-kredensial dilakukan bila ada surat permintaan dari
direktur SDM Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar untuk melakukan kredensial /
re-kredensial yang ditujukan ke Komite Penunjang dan Keteknisian Medis. Selanjutnya
dilakukan penjadwalan dengan waktu maksimal 30 hari kerja setelah formulir permohonan
kredensial dan berkas lengkap diajukan ke Komite Penunjang dan Keteknisian Medis.

2.6. Surat Penugasan Kerja Klinis / Surat Penugasan Kerja


Surat penugasan klinis ( clinical Appointment ) merupakan surat yang diterbitkan oleh
direktur dan diberikan kepada tenaga penunjang (pemohon) untuk melakukan tugas dan
wewenang klinis sesuai area profesi dan kompetensinya. Sebelum melakukan pelayanan
kesehatan, tenaga penunjang lainnya harus dilakukan kredensial/ re-kredensial agar dapat
diterbitkan SPKK / SPK yang disertai rincian kewenangan klinis dari masing-masing profesi
tenaga penunjang lainnya.
1. Dasar Penetapan SPKK / SPK
Dasar penetapan dari surat penugasan kerja klinis / surat penugasan kerja adalah
rincian kewenangan klinis yang sesuai dengan kompetensi tenaga penunjang kesehatan
lain yang dikeluarkan oleh Direktur rumah sakit yang direkomendasikan oleh Komite
Penunjang dan Keteknisian Medis, yang diusulkan oleh sub komite kredensial dengan
penilaian mitra bestari sesuai prosedur yang sudah ditetapkan.
2. Pencabutan SPKK / SPK
Pencabutan SPKK / SPK profesi tertentu berdasarkan pada pertimbangan kinerja
tenaga penunjang dan keteknisian medis di lapangan kerja misalnya
a. Terganggu kesehatan baik fisik /mental.
b. Mengalami kecelakaan kerja yang mengakibatkan cacat.
c. Tidak kompeten.
d. Melanggar etika dan disiplin kerja.
Kewenangan yang dicabut dapat diberikan kembali setelah tenaga penunjang
dianggap telah cakap secara fisik / mental dan kompeten. Pemulihan dapat dilakukan
melalui pembinaan dari sub komite etika dan disiplin selanjutnya dilakukan re-kredensial
untuk mendapatkan surat penugasan klinis.
3. Masa berlaku SPKK / SPK
Masa berlakunya surat penugasan kerja klinis / surat penugasan kerja adalah tiga
tahun, kecuali tenaga penunjang yang mempunyai masa kerja kurang dari setahun masa
berlakunya hanya satu tahun atau dengan masa kerja lebih dari satu tahun tetapi baru
dilakukan kredensial juga masa berlakunya selama satu tahun. Surat penugasan kerja
klinis / surat penugasan kerja dapat berakhir setiap saat, bila tenaga penunjang lainnya
tidak kompeten dalam melaksanakan pelayanan kesehatan seperti yang tertulis di rincian
kewenangan klinis.
BAB III
DOKUMENTASI
Lembaran dokumen yang digunakan harus seragam agar dapat digunakan oleh semua
profesi tenaga penunjang kesehatan lainnya yang tergabung dalam Komite Penunjang dan
Keteknisian Medis di RSU Bhakti Rahayu Denpasar, contoh dokumen dapat berupa anatara lain:
1. Bukti verifikasi berkas utama.
2. Formulir pengajuan kredensial / re-kredensial.
3. Formulir penilaian kredensial / re-kredensial.
4. Daftar rincian kewenangan klinis
Daftar rincian kewenangan klinis disajikan dalam bentuk laporan yang memuat rincian
kewenangan kerja klinis dari setiap tenaga penunjang sesuai profesi masing-masing agar
memberikan kemudahan bagi pelayanan kesehatan.
5. SPKK / SPK ( didokumentasikan dapat berupa surat atau sertifikat dari penugasan klinis
hasil kredensial.
BAB IV
PENUTUP
Kredensial / re-kredensial adalah bagian yang tidak terpisahkan, merupakan proses yang
sangat penting untuk dilakukan bagi tenaga penunjang kesehatan lain dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan demi menjaga keselamatan pasien sesuai standar akreditasi nasional
maupun internasional bagi rumah sakit.
Komite penunjang dan Keteknisian Medis melalui sub komite kredensial dan bekerja sama
dengan mitra bestari profesi melakukan proses kredensial / re-kredensial untuk menetapkan
rincian kewenangan kerja klinis tenaga penunjang, juga sebagai dasar penetapan penerbitan Surat
Penugasan Kerja Klinis atau Surat Penugasan Kerja oleh Direktur Rumah Sakit Umum Bhakti
Rahayu Denpasar.
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai