No. 027/PER/DIR/PT.FGM-PHPK-II/2021
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Ditetapkan di : Tangerang
Pada Tanggal : 21 Februari 2021
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat Rahmat dan
Karunia-Nya lah Pedoman Pelayanan Unit Hemodialisa Rumah Sakit Primaya Pasar Kemis
Tahun 2020 bisa tersusun.
Dengan adanya, Pedoman Pelayanan Unit Hemodialisa di Rumah Sakit Primaya Pasar Kemis
diharapkan semua kegiatan bisa mengacu pada pedoman ini.
Pedoman Pelayanan Unit Hemodialisa bisa menggambarkan struktur organisasi dimana
bisa terlihat bagaimana komando dan koordinasi dari koordinator unit sampai ke pelaksana,
uraian jabatan, yang menggambarkan tugas dan kewajiban yang harus dilakukan tata
hubungan kerja, tata hubungan dengan unit lain di Rumah Sakit Primaya Tangerang,
perencanaan ketenagaan dan kualifikasi personil yang dibutuhkan, kegiatan orientasi ketika
ada personil baru, pertemuan setiap ada yang rapat, untuk membahas kegiatan dan
meningkatkan mutu pelayanan serta bagaimana mekanisme dibuat dan dilaporkan.
Demikian pedoman pelayanan unit ini kami buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua dan kepada semua pihak yang terkait
kami ucapkan banyak terima kasih.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Tujuan Pedoman............................................................................................... 2
D. Batasan Operasional......................................................................................... 3
E. Landasan Hukum.............................................................................................. 3
B. Distribusi Ketenagaan....................................................................................... 12
C. Pengaturan Jaga................................................................................................. 13
A. Denah Ruangan................................................................................................. 14
B. Standar Fasilitas................................................................................................ 15
BAB V LOGISTIK...................................................................................................... 21
i
BAB VI KESELAMATAN PASIEN........................................................................... 24
i
Lampiran
Peraturan Direktur RS Primaya Pasar Kemis
Nomor : 027/PER/DIR/PT.FGM-PHPK/II/2021
Tanggal : 21 Februari 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah kerusakan atau gangguan fungsi dan struktur ginjal
selama tiga bulan atau lebih dengan atau tanpa penurunan laju filtrasi glomerulus diseratai
manifestasi kelainan patologi ginjal atau kerusakan ginjal meliputi komposisi darah atau urin
dan ada kelainan pada uji pencitraan ginjal (National Kidney Foundation Disease Outcomes
Quality Initiative (NKF DOQI). PGK adalah bila ginjal mengalami penurunan fungsi laju
filtrasi glomerulus dibawah 60 mL/min/1.73m² dengan atau tanpa kerusakan ginjal.
Prevalensi angka kesakitan pasien PGK di Indonesia dari tahun ketahun semakin meningkat.
Indonesian Renal Registry (IRR) melaporkan bahwa pada tahun 2013 terdapat 15128 pasien
PGK yang menjalani hemodialisa dan meningkat menjadi 17193 pasien pada akhir tahun
2014. Di Indonesia saat ini diperkirakan prevalensi pendertia PGK mencapai 2 orang per
100.000 penduduk disisi lain penderita PGK yang menjalani hemodialisa di Provinsi banten
pada tahun 2017 sebanyak 3872 pasien.
Peningkatan jumlah penderita PGK yang menjalani hemodialisa harus diiringi dengan
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien agar meningkatkan kualitas hidup
mereka. Mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit perlu didukung oleh sumber daya yang
dimiliki meliputi sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan medis, dan anggaran
rumah sakit yang memadai. Berdasarkan visi dari rumah sakit yaitu Rumah Sakit Primaya
Pasar Kemis menjadi jejaring pelayanan kesehatan /rumah sakit terkemuka yang berstandar
international maka diperlukan suatu pedoman pelayanan di unit hemodilisis pada tahun 2020.
1
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kualitas pelayanan pasien gagal ginjal melalui pedoman pelayanan
hemodialis yang berorientasi pada keamanan dan keselamatan pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Memberi acuan regulasi pelayana hemodialisis
b. Memberi acuan manajemen pelayanan hemodialisis
c. Memberi acuan tugas pokok dan fungsi serta kompetensi masing masing tenaga yang
terlibat dalam pelayanan hemodialisis
d. Memberi acuan sarana dan prasarana yang dibutuhkan dalam pelaayanan hemodialisis
C. RUANG LINGKUP
1. Planning
a. Menyusun pedoman Hemodialisis
b. Merencanakan kebutuhan fasilitas pelayanan di Hemodialisis
c. Merancang dan mengembangkan kebutuhan dokumen di Hemodialisa
d. Melakukan pengembangan staf secara terus menerus
e. Melakukan Pengorganisasian pelayanan Hemodialisis dan staffing
f. Menyusun kebijakan dan prosedur Hemodialisis
g. Koordinasi dengan Unit dan profesi lain
2. Action
a. Memberikan pelayanan tindakan Hemodialisis
b. Melakukan monitoring pasien secara continue selama prosedur tindakan, meliputi:
Tekanan darah (invasif dan non invasif), HR, RR, Suhu, dan akses vaskuler.
c. Melaksanakan program pengembangan staf
3. Monitoring
a. Dilakukan observasi durasi HD perjam.
b. Waktu tindakan HD, kelancaran proses Hemodialisis dan komplikasi sewaktu HD
c. Kejadian hematoma pada saat melakukan punksi cimino
d. Kejadian terlepasnya jarum vena fistula intra dialisis
e. Pencapaian kadar hemoglobin 10 - 12 mg/dl dan pemakaian eritropoetin.
f. Cek list proses desinfeksi, proses backwash RO, penggantian filter
g. Cek list kesiapan alat, cek list suhu ruangan termasuk suhu lemari linen
2
h. Cek list trolley emergency dan defibrilator
i. Skrining pasien hemodialisa
j. Stok opname
4. Evaluation
a. Merupakan pengelolaan data hasil pengukuran indikator mutu Hemodialisis
sehingga dapat di pergunakan sebagai acuan dalam meningkatkan pelayanan
Hemodialisa.
b. Evaluasi kinerja perawat berupa uji kompetensi yang dilaksanakan setiap tahun
c. Evaluasi terhadap proses pelayanan Hemodialisa, sehingga menjadi dasar
peningkatan pelayanan Hemodialisa.
5. Continuous Improvement
Merupakan tindak lanjut (rekomendasi dan pelaksanaan rekomendasi) dari hasil
pengolahan data pada tahap evaluasi. Wujudnya dapat berupa suatu project, program
tahunan, atau revisi dari sistem (kebijakan dan prosedur), revisi dari metode,
penambahan alat, SDM dan lain sebagainya baik dari segi kuantitas maupun kualitas
D. BATASAN OPERASIONAL
Unit Hemodialisis adalah ruang yang diperuntukan untuk pasien rawat jalan secara umum
dan melayani pasien umum, asuransi atau BPJS.
E. LANDASAN HUKUM
3
Tahun 2010;
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
1. KOORDINATOR HEMODIALISA
b. Nama Jabatan : Perawat Koordinator / L4
c. Pengertian : Perawat yang diberi wewenang untuk
mengelola kegiatan pelayanan asuhan keperawatan di ruangan
Hemodialisa
d. Persyaratan/Kualifikasi
1) Pendidikan : D III Keperawatan / S 1 Keperawatan
diutamakan
2) Kursus /pelatihan : Pelatihan Perawat Intensive Ginjal
dan hipertensi.
3) Pengalaman kerja : Sebagai Perawat Pelaksana 2 tahun
di ruangan HD
4) Kondisi fisik : Sehat jasmani dan rohani
5) Lain-lain : Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa,
dedikasi, loyalitas, jujur, disiplin, dan bertanggung jawab,
good personal dan relationship.
e. Tanggung Jawab
4
4) Penilaian kinerja tenaga keperawatan di Hemodialisa
10) Memberi petunjuk dan bimbingan dalam pendayagunaan tenaga, alat, dan asuhan
keperawatan termasuk etika keperawatan
11) Menghadiri rapat berkala dengan menager keperawatan/direktur rumah sakit untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
f. Wewenang
2) Mengusulkan promosi jabatan dan status kepegawaian perawat yang ada di bawah
tanggung jawabnya
3) Mengambil keputusan terhadap masalah yang ada sesuai dengan batas Kewenangan
5
g. Uraian Tugas
n) Memastikan serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergantian dinas
berjalan sesuai standar
2. PERAWAT PJ SHIFT
Pengertian
Seorang perawat yang diberi wewenang untuk bertanggungjawab dalam shift pelayanan
asuhan keperawatan hemodialisa.
Kualifikasi/Persyaratan Jabatan
7
pendidikan minimal DIII Keperawatan dan S1 Keperawatan, minimal 2 tahun menjabat
sebagai perawat pelaksana di ruang HD, serta memiliki sertifikat Pelatihan Perawat
Intensive Ginjal dan Hipertensi, Pelatihan BLS
a. Tugas Pokok :
b. Uraian Tugas :
1) Tugas Kepemimpinan
8
k) Menjaga kerapihan file-file dan kelengkapan datanya
l) Mengontrol kesiapan perlengkapan untuk pasien yang akan pulang (obat-
obatan, hasil pemeriksaan, perawatan untuk di rumah, surat-surat yang di
perlukan; surat istirahat, resume medik dan resume keperawatan, dan
sebagainya)
m) Mengontrol daftar pesanan makanan pasien sebelum di berikan paada petugas
gizi
n) Mengontrol inventaris alat keperawatan dan pencatatan alkes yang dilakukan
oleh anggotanya
o) Mengatasi kerusakan-kerusakan alat medis dan alat rumah tangga pada waktu
jam kerjanya dengan menghubungi bagian pemeliharaan (maintenance)
p) Mengontrol kelengkapan alat medik dan keperawatan agar selalu siap pakai
digunakan.
9
m) Menjamin pencegahan dan pengendalian infeksi
3) Keterampilan Klinik
4) Uraian Tugas
10
c) Menjamin ketersediaan sarana kerja yang dibutuhkan dalam merawat pasien
3. PERAWAT PELAKSANA
d. Persyaratan
e. Uraian Tugas
11
g) Meningkatkan mutu pelayanan dan asuhan keperawatan berdasarkan standar
keselamatan pasien
2) Keterampilan Klinik
b) Menjaga alat-alat medik dan nonmedik yang digunakan dalam lingkungan kerja
B. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Di Unit Hemodialisa Rumah Sakit Primaya Pasar Kemis telah memiliki ketengaan sebagai
berikut
12
Nama Jabatan Kualifikasi Formal dan Non Formal Jumlah
Sertifikat BLS
Sertifikat BLS
Sertfikat BLS
Sertfikat BLS
C. PENGATURAN JAGA
1. Pengaturan dinas di Unit Hemodialisis dibagi menjadi :
2. Dinas Pagi jam 07.00 – 14.00
3. Dinas Middle 09.00 – 16.00
4. Dinas Siang 12.00 – 19.00
13
5. On Call diluar dari jam kerja ( dijaga oleh 1 Perawat)
14
BAB III
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
15
B. STANDAR FASILITAS RUANGAN DI UNIT HEMODIALISA
1. Ruang Cuci Darah Ruang tempat pasien Min. 7,2 m2/ Tt pasien, mesin
mendapatkan tindakan tempat tidur HD
cuci darah.
2. Ruang Perawat (Nurse Ruang utk melakukan Sesuai kebutuhan Meja, Kursi,
Station) perencanaan, lemari arsip,
pengorganisasian asuhan lemari obat,
dan pelayanan telepon/intercom,
keperawatan (pre dan komputer
post-conference,
pengaturan jadwal), Peralatan
dokumentasi sampai penyelamatan
dengan evaluasi pasien. hidup (live saving
equipment),
defibrilator, alat
resusitasi pasien,
obat-obatan live
saving ,
tensimeter/
spygmomanomete
r, termometer,
peralatan
kesehatan
perbekalan HD,
stetoskop, dll
3. Ruang Tunggu Ruang di mana keluarga/ 1~1,5 m2/ orang Kursi & Alat
pengantar pasien Pengkondisi
menunggu. Ruang ini Udara (AC)
perlu disediakan tempat
duduk
5. Ruang Tanki Air Ruang tempat meletakkan Tergantung Tanki air dan
Harian (Ready To Use tanki yang menampung air kapasitas tanki air. pompa
Tank) yang telah disterilisasi
untuk dapat langsung
digunakan oleh mesin
Hemodialisis atau mesin
16
pembersih filter.
17
6. Gudang Ruang penyimpanan alat- Sesuai kebutuhan Lemari/rak
alat hemodialisa.
Persyaratan Khusus
1. Setiap tempat tidur/ tempat duduk pasien dilengkapi dengan minimal inlet air steril
dan outlet pembuangan air dari mesin dialisis.
2. Setiap tempat tidur/ tempat duduk pasien dilengkapi dengan bed head unit, minimal
terdiri dari outlet suction, Oksigen, stop kontak listrik dengan suplai Catu Daya
Pengganti Khusus(CDPK = UPS) dan 2 buah stop kontak biasa, tombol nurse call di
toilet.
3. Ruangan harus mudah dibersihkan dan gorden serta cat tidak menggunakan warna-
warna yang menyilaukan.
4. Memiliki sistem pembuangan air yang baik.
18
a. Blood line
b. Dialyzer
c. Infus set
d. Cairan Dialisat /powder (PART A dan PART B)
e. Syringe 20cc
f. Syringe 10 cc
g. Syringe 1 cc
h. NAcL 0,9%
i. Microphore 2”
j. Kasa
k. Glove
l. HD Set
m. Apron
4. Obat – obatan:
a. Obat – obat parentral
1) Obat – obat life saving dan anti dotum (troli emergensi)
2) Obat – obat rutin misal: heparin
5. Linen:
a. Linen Hemodialisis terdiri dari: Sarung bantal, sprei, selimut
b. Penggantian linen dilakukan pada setiap pasien post tindakan Hemodialisis
untuk mencegah kejadian infeksi.
6. Kebijakan tentang sarana dan prasarana di unit Hemodialisis:
a. Untuk tindakan elektif mesin Hemodialisis sebelum dan sesudah dipakai, di
lakukan proses desinfeksi terlebih dahulu.
b. Menyalakan RO sebelum tindakan HD dan mematikan RO setelah tindakan HD
selesai.
c. Troley emergency harus selalu dalam keadaan lengkap dan siap pakai. Pada saat
prosedur tindakan defibrilator Standby 320 Joule
d. Melakukan stok opname alkes dan obat sesuai jadwal dan segera mengisi
kekurangan dengan membuat permintaan barang. Apabila terdapat alkes atau
obat menjelang ED 3 bulan, segera retur ke farmasi.
e. Melakukan inventaris alat medik/non medik dan linen setiap hari.
19
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
Perawat poliklinik
membooking ke unit
Hemodialisis
Tindakan
Perawat dan Dokter Melakukan Hemodialisis
Pengkajian dilakukan
20
Alur Pelayanan Pasien Hemodialisis Rawat Inap Elektif
Tindakan
Perawat dan Dokter Melakukan Hemodialisis
Pengkajian dilakukan
21
Alur Pelayanan Pasien Hemodialisis Dengan Kriteria Cito
Perawat Ruangan Asal Pasien Perawat ruangan asal pasien dan dokter Pengantar Pasien
wajib membooking jaga mengantar pasien ke unit wajib ikut
sebelumnya ke perawat perawatan intensif mendampingi
Hemodialisis atau SOD diluar
jam kerja
Observasi
22
BAB V
LOGISTIK
23
ALAT KESEHATAN HEMODIALISA
No Nama Jumlah
1 Stetoskop Litman 2
2 Tensi Meter 2
3 Oxymeter 1
4 Termometer Digital 2
Glucose Test ( untuk cek gula
5 1
darah )
6 Set Mahokar 2
7 Timbangan Digital 1
8 Gelas Ukur ( 2 L ) 10
9 Gunting 2
10 Ember 10
11 Trolley Tindakan 2
13 Meja Mayo 1
14 Lemari B3 1
PENANDA AKRILIK
No Nama Keterangan
1 Ruang Isolasi 1
2 Nama Dokter jaga 1
3 Nama PJ shif disesuaikan jumplah PJ
4 Toilet 2
5 Gudang 1
6 Ruangan Air RO 1
7 Ruangan Linen 1
8 Ruangan Reuse 1
9 Papan tanggap Darurat 1
24
ALAT RUMAH TANGGA
NO NAMA/JENIS BARANG Jumlah
1 Drawer (laci u/tempat penyimpanan status atau formulir) 1
2 Wastafel + Cermin toilet 1
3 Wastafel Pantri 1
4 Wastafel Pre Post Tindakan 1
5 Lemari Kaca untuk Alkes Disposible 1
6 Lemari Kecil untuk Rak Status 1
7 Telepon 1
9 Kursi Perawat dan Dokter 4
10 Meja Makan Pasien 10
11 Tempat Sampah Medis Besar 2
12 Tempat Sampah Non Medis Besar 2
13 Tempat Sampah Tindakan ( Ember 30 Liter ) 5
14 Lemari Kaca Alat BHP 1
15 Trolley Barang Untuk Dialisat 1
16 Kursi Pantri 1
17 Meja Pantri 1
18 Tempat linen Kotor - Ember Besar Tertutup 2
19 Rak Stenlis Urinal dan Pispot 2
20 Deep Sink /Wastafel Untuk Pembuangan 1
21 Lemari Untuk Linen Bersih 1
22 Selimut ( 3 par ) 30
23 Sprei ( 3 par ) 30
24 Sarung Bantal ( 3 par ) 30
25 Bantal 10
26 Kursi Tunggu Gandeng 2
27 Tempat Sampah Untuk Ruang Tunggu 1
28 Jam Dinding Analog 1
B. Kualifikasi
Koordinator Hemodialis.
25
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
28
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
29
3. Kebijakan Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di Hemodialisa
a. Preparasi pasienPembersihan kulit
1) Gunakan cairan anti septik dengan menggunakan Alkohol 70% untuk
membersihkan area akses vaskuler.
2) Biarkan cairan antiseptik mengering
b. Desinfektan Mesin
Desinfektan mesin dengan menggunakan chlorin 5.25% setiap mesin digunakan dan
citrit acid setiap 2x seminggu.
c. Pemisahan Mesin Untuk Pasien dengan Hepatitis C
Pasien dengan riwayat hepatitis C menggunakan mesin hemodialisa tersendiri.
4. Petugas Hemodialisis (Dokter Dan Perawat)
a. Kebersihan Tangan
1) Melakukan kebersihan tangan dengan penerapan 6 langkah cuci tangan
dan five moment merupakan satu cara yang paling penting untuk
mencegah infeksi nosokomial.
2) Kebersihan tangan dengan menggunakan air dilakukan pada saat tangan
terlihat kotor selama 40-60 detik. Kebersihan tangan dengan
menggunakan cairan desinfektan berbasis alkohol dilakukan selama 20-
30 detik.
b. APD
1) Pada saat melakukan punksi dan terminasi, petugas harus menggunakan
apron, masker, google dan sarung tangan.
2) Pada saat observasi APD yang digunakan disesuaikan dengan transmisi
penyakitnya.
c. Pasien Infeksius
1) Setiap pasien yang akan dilakukan tindakan harus di lakukan
pemeriksaan darah untuk mengetahui adanya potensial infeksius,
minimal HbsAg, anti HCV dan HIV.
2) Apabila terdapat pasien infeksius yang akan dilakukan tindakan
Hemodialisis seperti Hepatistis C, pasien menggunakan mesin yang telah
ditentukan.
3) Pergunakan APD yang sesuai dengan jenis transmisi
30
d. Pemeriksaan Kesehatan dan Vaksinasi
1) Dokter dan Petugas yang bekerja di Unit Hemodialisis dilakukan
pemeriksaan rutin berkala setiap 2 tahun sekali
2) Dokter dan perawat yang bekerja di Hemodialisis harus dilakukan
Vaksinasi terhadap virus Hepatitis B.
5. Ruangan Hemodialisa
a. Pembersihan
1) Ruangan Hemodialisis harus dibersihkan secara menyeluruh setiap hari dan
diantara prosedur tindakan
2) Bongkar besar dilakukan setiap hari minggu
b. Ventilasi Udara
1) Ventilasi udara harus dibersihkan minimal sebulan sekali
Pemeliharan Ruangan Hemodialisa
1) Pintu ruang Hemodialisis harus selalu tertutup. Hanya di buka ketika
pasien, petugas dan alat medik masuk ke ruangan Hemodialisa.
2) Apabila prosedur tindakan sudah di mulai, pasien hanya boleh ditunggu
oleh satu orang penunggu.
a. Alat Kesehatan Hemodialisa
Penggunaan paket HD adalah single use.
b. Tempat Pembuangan Sampah
1. Sampah infeksius
Adalah sampah yang terkontaminasi cairan tubuh seperti : Blood line,
dialyzer, gloves, kassa dll
2. Sampah Non Infeksius
Adalah sampah yang tidak terkontaminasi cairan tubuh.
3. Sampah Benda Tajam
c. Limbah B3
Limbah B3 yang dihasilkan di ruang Hemodialisis seperti : botol kemasan
chlorin, sisa cairan dialysat dan powder dialysat
31
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
A. MONITORING
Data Monitoring
Monitoring dilakukan untuk memantau performa dan mutu pelayanan Hemodialisa.
Untuk itu, maka ditetapkan beberapa indikator klinis maupun indikator keselamatan
pasien.
Monitoring dilakukan dengan mengintegrasikan pengumpulan data dalam aktivitas
sehari-hari, kemudian rekapitulasi dilakukan setiap bulan.
Process Monitoring
Selain dari pada pengumpulan data tersebut, monitoring dilakukan juga dengan cara
melakukan pengawasan pelaksanaan SPO di lapangan oleh petugas.
B. EVALUASI
Evaluasi dilakukan terhadap :
Data hasil monitoring
Data hasil monitoring dikumpulkan, disajikan dalam bentuk grafik, kemudian
dibandingkan dari bulan ke bulan dan dari tahun ke tahun. Data dibuat trend dan
dilakukan analisa setiap 3 bulan sekali.
Data dibandingkan dengan standar atau nilai yang diharapkan dari setiap indikator /
parameter yang diukur.
Analisa dilakukan untuk mencari penyebab dari penyimpangan yang ditemukan dari
proses pengumpulan data.
Insiden/Kejadian
Setiap insiden, terutama yang berhubungan dengan pelayanan pasien di Hemodialisa,
baik yang terkait dengan profesi medik, keperawatan dan keselamatan pasien/staf
dilaporkan ke KKPRS oleh koordinator unit lengkap dengan grading matrix dan
32
investigasi sederhana. Untuk insiden yang berhubungan dengan infeksi nosokomial
dilakukan koordinasi dengan tim KPPIRS.
Analisa Prospektif
Apabila Unit Hemodialisis memiliki suatu program baru atau rencana perubahan alur
proses, analisa standar profesi / clinical pathway maka dapat dilakukan analisa
prospektif untuk alur proses yang akan dibuat / diterapkan. Analisa prospektif dapat
dilakukan dengan metode Failure Mode & Effect Analysis (FMEA).
C. CONTINUOUS IMPROVEMENT
Merupakan perumusan upaya-upaya perbaikan dari hasil analisis. Tujuannya adalah
menyusun rencana atau program kerja dengan tujuan untuk memperbaiki performance/
mutu yang diperoleh dari proses monitoring.
Continuous improvement antara lain berupa :
1. Penyusunan program atau rencana kerja baru.
2. Revisi prosedur dan kebijakan, maupun penyusunan prosedur / kebijakan baru.
3. Penambahan tenaga baik kuantitas (rekrutment) maupun kualitas (training).
4. Penambahan / penggantian medical equipment maupun equipment lain
5. Perubahan lay out ruangan Hemodialisa.
33
BAB IX
PENUTUP
Pedoman ini dibuat sebagai panduan untuk penyelenggaraan Pelayanan Perawatan unit
hemodialisa. Kebijakan dan Prosedur Standar perlu dibuat sebagai penjabaran dari
pedoman ini. Pedoman ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan dievaluasi
sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun.
34