Anda di halaman 1dari 21

PANDUAN PELAYANAN LAUNDRY

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH

PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

DINAS KESEHATAN

2022
DAFTAR ISI

COVER…………………………………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………. ii
SK Direktur Tentang Panduan Pelayanan Laundry di RSUD Muara Teweh …………………….. iii
BAB I DEFINISI…………………………………………………………………………………. 1
A. Pengertian………………………………………………………………………………….. 1
B. Tujuan……………………………………………………………………………………… 2
BAB II RUANG LINGKUP……………………………………………………………………… 4
A. Ruang Lingkup Pelayanan………………………………………………………………… 4
B. Sumber Daya……………………………………………………………………………… 4
BAB III KEBIJAKAN……………………………………………………………………………. 5
A. Kebijakan Yang Berkaitan Dengan Kebijakan Dan Prosedur…………………………….. 6
B. Kebijakan Yang Berkaitan Dengan Pengembangan Staf Dan Program Pendidikan………. 6
C. Kebijakan Yang Berkaitan Dengan Evaluasi Dan Pengendalian Mutu………………….. 6
BAB IV TATA LAKSANA……………………………………………………………………….. 7
A. Sterilisasi Linen……………………………………………………………………………. 7
B. Penanganan Linen di Ruangan……………………………………………………………… 7
BAB V DOKUMENTASI………………………………………………………………………….. 13
PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MUARA TEWEH
Jalan Yetro Sinseng Nomor 2 (0519) 21051 – 21528 Fax. 21528 MuaraTeweh
Provinsi Kalimantan Tengah – 73812, email : rsudmtw@baritoutarakab.go.id

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD MUARA TEWEH


NOMOR : 800/ /RSUD/I/2022

TENTANG

PANDUAN PELAYANAN LAUNDRY

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MUARA TEWEH

Menimbang : b. Bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit ,pelayanan


linen pada hakekatnya adalah tindakan penunjang medik yang
dilaksanakan sebaik-baiknya dan bertanggung jawab untuk
membantu unit-unit lain dirumah sakit yang membutuhkan linen
bersih siap pakai;
c. Bahwa untuk melaksanakan proses penyediaan linen bersih siap
pakai yang tertuang pada huruf a,perlu didukung dengan adanya
panduan pelayanan Laundry di rumah sakit;
d. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam a
dan b perlu ditetapkan Keputusan Direktur tentang Pedoman
Pelayanan Laundry;

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang kesehatan
2. Keputusan Menkes RI Nomor 270/Menkes/SK/III/2007
tentang pedoman manajerial rumah sakit dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya.
3. Pedoman Manajemen Linen di Rumah Sakit, Departemen
Kesehatan RI, Direktorat Jenderal Pelayanan Medik, tahun
2004.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia no.27 Tahun
2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
di Fasilitas PelayananKesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.12 Tahun

ii
2020 Tentang Akreditasi Rumah Sakit.

6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 7 Tahun


2019 Tentang Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit
7. 10.KEPMENKES RI No.129/Menkes/SK/II/2008 Tentang
SPM RS

MEMUTUSKAN
Menetapkan :

PERTAMA : Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh Tentang
Panduan Pelayanan Laundry Rumah Sakit Umum Daerah Muara
Teweh.

KEDUA : Panduan Pelayanan Laundry Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh
sebagaimana tercantum dalam lampiran keputusan ini

KETIGA : Tujuan pemberlakuan Pedoman Pelayanan Laundry sebagaimana


mestinya dalam keputusan ini wajib dilaksanakan oleh
penyelenggaraan/pelaksana dan sebagai acuan dalam penilaian kinerja
pelayanan oleh pimpinan penyelenggara, aparat pengawasan dan
masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Muara Teweh


Pada Tanggal : Januari 2022
Plt . Direktur RSUD Muara Teweh

dr. Tiur Maida


Pembina TK.I ( IV/a )
NIP.1978032420060

iii
PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
MUARA TEWEH
Jalan Yetro Sinseng Nomor 2 (0519) 21051 – 21528 Fax. 21528 MuaraTeweh
Provinsi Kalimantan Tengah – 73812, email : rsudmtw@baritoutarakab.go.id

BAB I

DEFINISI

A. PENGERTIAN

Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan pada
masyarakat ,memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit adalah mencegah terjadinya infeksi
di Rumah Sakit adalah penyehatan Laundry dan linen. Penyehatan Laundry dan Linen juga menambah
kenyamanan pasien untuk tinggal dirumah sakit,sebab pasien hampir 24 jam berada ditempat
tidurnya.Selain itu juga dengan tersedianya linen baik dalam arti bebas kuman pathogen ,bersih dan
rapi akan menambah citra rumah sakit menjadi lebih baik.

Untuk menjaga kualitas linen yang baik sangat tergantung pada pengelolaannya dan juga sangat
dipengaruhi oleh sarana prasarana yang ada pada Rumah Sakit. Alur pengelolaan linen cukup
Panjang,membutuhkan pengelolaan khusus dan banyak melibatkan tenaga kesehatan dengan
bermacam-macam klasifikasi.Klasifikasi tersebut terdiri dari ahli managemen,tehnisi,perawat ,tenaga
cuci,penjahit,tenaga setrika,ahli sanitasi,serta ahli kesehatan dan keselamatan kerja. Untuk
mendapatkan kualitas linen yang baik,nyaman dan siap pakai diperlukan perhatian khusus,seperti
kemungkinan terjadinya pencemaran infeksi dan efek penggunaan bahan-bahan kimia. Linen kotor
merupakan sumber kontaminasi yang dapat menyebabkan terjadinya infeksi nasokomial sangat besar
untuk itu penting di rumah sakit. Penanganan linen rutin waktu membersihkan tempat tidur,setelah
melakukan tindakan invasive,pengangkutan linen kotor sepanjang korodor dan ruang-ruang di rumah
sakit dapat menyebarkan mikroorganisme keseluruh rumah sakit.

1
Laundry menjadi pusat penumpukan linen kotor yang akan menimbulkan gangguan kesehatan
kepada petugas Laundry dan dapat mengkontaminasi linen bersih. Penanganan yang benar akan
mampu mengurangi resiko terjadinya kontaminasi lewat udara akibat linen kotor selama penanganan
dan pengangkutan. Linen kotor yang ada dirumah sakit dikelompokan dalam dua kategori,yaitu linen
kotor infeksius ( linen kotor yang terkena darah,tinja,urine,dan cairan tubuh pasien) dasn linen kotor
non infeksius,dengan tempat dan perlakuan yang berbeda sejak dari unit pemakai. Upaya pencegahan
terjadinya infeksi yang disebabkan oleh linen,maka rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan.Upaya peningkatan mutu
pelayanan di rumah sakit,kebijakan linen memiliki peran yang sangat penting. Oleh karena itu Laundry
harus ditingkatkan kemampuannya baik berupa fasilitas peralatan,sarana prasarana dan sumber daya
manusia. Maka dari itu perlu adanya Panduan Pelayanan Laundry di RSUD Muara Teweh.

B. TUJUAN

Tujuan Umum

Sebagai Panduan dalam Pelayanan Pengelolaan Linen di Laundry RSUD Muara Teweh

Tujuan Khusus

a) Dapat menjadi pedoman dalam pelaksanaan management linen di Laundry RSUD Muara
Teweh
b) Mencegah terjadinya HAIs melalui linen yang ada di RSUD Muara Teweh
c) Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan bagi petugas Laundry RSUD Muara Teweh
tentang pengelolaan ,penyediaan serta pemeliharaan linen serta sarana dan prasarana Laundry
d) Dapat meningkatkan pengetahuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja bagi petugas
pengelolaan linen di Laundry RSUD Muara Teweh
e) Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit
f) Menjaga citra rumah sakit dengan menciptakan kesediaan linen di RSUD Muara Teweh

2
2. Manfaat
a) Dapat mencegah terjadinya infeksi di RSUD Muara Teweh
b) Dapat meningkatkan mutu pelayanan di RSUD Muara Teweh
c) Dapat meningkatkan citra RSUD Muara Teweh

Sasaran :

Rawat inap, rawat jalan,ok,HD,laboratorium dan unit lain yang ada di RSUD Muara Teweh

Pedoman :

a. Prinsip dan langkah utama dalam pelayanan Laundry:


 Petugas Laundry harus memakai sarung tangan dan alat pelindung diri lainnya apabila
mengumpulkan,menangani,membawa ,memilah dan mencuci linen kotor
 Saat mengumpulkan dan membawa linen kotor tangani sesedikit mungkin dan dengan
kontak minimum untuk mencegah perlukaan dan penyebaran mikroorganisme
 Bawa linen kotor dalam tempat tertutup atau kantung plastic untuk mencegah
keterceceran ,dan batasi linen kotor itu dalam area tertentu sampai dibawa ke laundry
 Lakukan pemilahan dengan hati-hati semua linen dilaundry sebelum dicuci
 Transportasi distribusi linen bersih dan pengumpulan /membawa linen menggunakan
troli yang berbeda
b. Pembagian area di unit laundry
1. Area kotor
 Penerimaan linen kotor
 Pemilahan linen kotor
 Pencucian

3
2. Area bersih
 Pengeringan
 Penyetrikaan
 Pelipatan
 Penyimpanan dan distribusi

c. Alur linen di Laundry

Area kotor Area bersih


 Penerimaan linen kotor  Pengeringan
 Pemilahan  Penyetrikaan
 Pencucian  Penyimpanan
 Distribusi

Ruang rawat inap,rawat jalan,ok,laboratorium,hd dan unit


lainnya

4
BAB II

RUANG LINGKUP

A. RUANG LINGKUP PELAYANAN

Ruang Lingkup Pelayanan kegiatan Unit Laundry di Rumah Sakit Umum Daerah Muara
Teweh ,meliputi :

1 .Lokasi

Pelayanan Unit Laundry RSUD Muara Teweh ;

 Rg,Aster ( Isolasi covid)


 Rg. Kebidanan ( Asoka )
 Rg.Penyakit Dalam
 Rg.Perawatan Bedah
 Rg.Perawatan Anak
 Rg vvip
 Rg Isolasi Non Covid/ RK
 Rg.ICU
 Rg.OK
 Rg.Hemodialisa
 Rg.Perinatologi
 Rg.Thalasemia
 Rg.IGD
 Rg.Ponek/vk
 Rg.Radiologi
 Rg, Fisiotherapy
 Poliklinik
 Laboratorium/pcr

5
Kegiatan :

Pelayanan Laundry mempunyai kegiatan sebagai berikut :

1. Pemisahan linen kotor


2. Penempatan linen kotor
3. Pengangkutan linen kotor
4. Klasifikasi linen kotor
5. Penanganan linen infeksius dan non infeksius
6. Proses pencucian
7. Proses pengeringan
8. Proses penyetrikaan
9. Permak linen rusak
10. Proses pelipatan
11. Proses penyimpanan
12. Pendistribusian
13. Pencatatan dan pelaporan

B. SUMBER DAYA

Tenaga kerja yang berada diUnit Laundry RSUD Muara Teweh minimal Pendidikan SLTA/sederajat
dan sebagian telah mendapatkan pelatihan dasar laundry yang diperoleh dari pelatihan eksternal.

6
BAB III

KEBIJAKAN

A. KEBIJAKAN YANG BERKAITAN DENGAN KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

1. Pelayanan Laundry di Rumah Sakit UmumDaera Muara Teweh dilaksanakan berdasarkan :


 Buku Pedoman Pelayanan Laundry Rumah Sakit
 Buku Pedoman Manajemen Linen
 Buku Pedoman Pencegan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
kesehatan lainnya
2. Pelayanan Laundry di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh dilakukan oleh intern (Oleh
SDM Bagian Laindry)
3. Pelayanan Unit Laundry(pencucian ) di Rumah Sakit Umum Daerah Muara Teweh oleh
internal SDM bagian Laundry dilakukan pada jam 07.00 -14.00 wib dan 14.00 – 20.00 wib
( dua shift)
4. Pelayanan laundry dalam pengelolanya selalu memperhatikan kebersihan
5. Pemakaian bahan dan prasarana untuk proses laundry memperhatikan bahan yang
efektif,aman bagi pemakai ,tidak merusak kain dan lingkungan
6. Adanya pemisahan ruang linen bersih dan kotor
7. Adanya evaluasi dan monitoring hasil cucian dari aspek fisik dan kebersihan
Adanya koordinasi antara bagian Laundry dan IPCN dalam hal pengawasan pengelolaan
B . KEBIJAKAN YANG BERKAITAN PENGEMBANGAN STAF DAN PROGRAM
PENDIDIKAN
1. Adanya program peningkatan ketrampilan /pelatihan yang berkelanjutan tiap tahun sesuai
kebutuhan perorangan dan organisasi
2. AdanayaProgram pelatihan pengelolaan pencucian bagi tenaga /SDM yang ada

C . KEBIJAKAN YANG BERKAITAN DENGAN EVALUASI DAN PENGENDANDALIAN

1. Penilaian mutu pelayananLaundry melalui masukan dari pengguna dari ruangan masing-
masing
2. Evaluasi terhadap pelaksanaan SPO

7
BAB IV

TATA LAKSANA

A. SENTRALISASI LINEN

Sentralisasi linen merupakan suatu keharusan yang dimulai proses perencanaan ,pemantauan dan
evaluasi dimana merupakan suatu siklus yang berputar. Sifat linen adalah barang habis pakai.Supaya
terprnuhi persyaratan mutkak yaitu suatu kondisi yang selalu siap baik dari segi kwalitas maupun
kwantitas maka diperlukan pengadaan satu pintu yang sudah terprogram dengan baik.Untuk itu
diperlukan kesepakatan-kesepakatan baku dan merupakan suatu kebijakan yang turun dari pihak top
level manajemen yang kemudian diaplikasikan menjadi suatu standar yang harus dijalankan dan
dilaksanakan dengan SPO dan petunjuk teknis yang selalu dievaluasi

B. PENANGANAN LINEN DIRUANGAN

Penanganan linen kotor diruangan sudah harus dilakukan sejak diruang perawatan

1. Pemisahan linen kotor


 Memakai APD: sarung tangan ,masker dan jika diperlukan memakai goggle dan
sepatu boot serta apron
 Segera dilepas dari tempat tidur ,pisahkan linen kotor infeksius /ternoda dan
terkontaminasi dan linen kotor non infeksius/tidak terkontaminasi
 Segera masukkan kedalam kantung plastic ,yang berwarna kuning untuk linen kotor
infeksius dan kantung plastic hitam untuk linen kotor non infeksius
 Setelah ¼ penuh ikat dan menunggu pengambilan oleh petugas laundry dengan
menggunakan troli tertutup
2. Penempatan linen kotor
Penempatan linen kotor infeksius ,ternoda dan terkontaminasi serta linen kotor tidak
terkontaminasi harus terpisah. Linen kotor harus dimasukan kedalam kantong untuk
mencegah kontaminasi lingkungan dan petugas yang membawanya .Linen infeksius
dimasukan dalam kantung plastic kering untuk mencegah kontaminasi lingkungan dan
petugas yang membawanya kemudian diikat dan diletakaan didalam troli yang tertutup
3. Pengangkutan
 Pengangkutan /pengambilan linen kotor dengan menggunakan troli tertutup
 Tangani linen kotor sesedikit mungkin dan jangan mengibaskan linen
 Kumpulkan linen kotor sesiau prosedur setiap hari atau kalua diperlukan dari kamar
pasien
 Jangan menyeret linen kotor dilantai

8
4. Klasifikasi linen kotor
 Linen kotor infeksius adalah linen kotor yang terkontaminasi dengan darah,cairan tubuh
dan feses terutama yang berasal dari TB,Salmonella dan sigella. HIV,HBV serta SARS,
 Linen kotor non infeksius adalah linen yang tidak terkontaminasi darah,cairan tubuh,frses
dan linen yang berasal dari pasien ruang perawatan dan unit lain yang tidak terkontaminasi
5. Penanganan linen kotor ternoda
Linen dilakukan penyemprotan pada area yang ternoda dengan air kemudian dilipat
dan dimasukan kedalam kantung plastic dan ikat rapat jangan samapai ada kebocoran
6. Penanganan linen Infeksius
 Petugas memakai APD
 Segera dimasukan kedalam mesin cuci khusus infensius setelah dilakukan
penimbangan
 Petugas memilah berdasarkan kantung plastic
 Linen infeksius tidak boleh berceceran atau ditaruh dilantai
7. Pengambilan linen kotor oleh petugas Laundry
 Petugas laundry mengambil linen kotor kesemua ruangan
 Petugas memakai APD : Sarung tangan,masker,apron,baju kerja
 Petugas Laundry dalam pengambilan harus membedakan linen kotor infeksius dan non
infeksius
 Petugas melakukan pencatatan jumlah linen dengan petugas ruangan dan keduanya
harus memaraf/tanda tangan pada buku form pemgambilan
8. Penanganan linen di Laundry
 Pemilahan anatara linen infeksius dan non infeksius
 Penimbangan untuk mengetahui berat Kg linen sesuai kapasitas mesin
 Pencucian :setelah ditimbang masukan linen kedalam mesin cuci infeksius dan non
infeksius.pencucian menggunakan chemical yang telah ditentukan atau dipilih,waktu
pencucian berdasarkan SPO mesin cuci yang ada di unit laundry
 Proses pengeringan:Periksa linen yang perlu dicuci ulang sebel;um melakukan
pengeringan,pengeringan dilakaukan dengan menggunakan mesin pengering.Proses ini
mikroorganisme yang belum mati atau terjadi kontaminasi ulang diharapkan mati
 Sortir linen rusak: Linen yang sudah kering dilakukan penyortiran sebelum disetrika
atau dilipat,apabila ada linen yang rusak atau tidak layak pakai dilakukan pencatatan
asal dan jumlah linen untuk dilakukan koordinasi

9
 Proses penyetrikaan:dilakukan dengan setrika manual,pada proses ini petugas harus
dalam keadaan bersih
 Proses pelipatan : pada proses ini dilakukan kembali penyortiran kalua ada linen yang
rusak,pelipatan linendisesuaikan aturan.Tempat pelipatan harus bersih dan jauh dari
area kotor agar terhindar dari kontaminasi
 Proses penyimpanan : Simpan linen dalam area bersih dan tertutup,simpan linen sesuai
ruangan ,rak /lemari linen harus bersih,suhu 22-27 0
 Pendistribusian : Pendistribusian dilakukan oleh petugas laundry,menggunakan troli
khusus linen bersih untuk melindungi linen dari kontaminasi
 Pencegahan paparan terhadap penanganan linen kotor:
-petugas harus memakai APD
-Gunakan kantong plastic linen yang berbeda untuk infeksius dan non infeksius
-Jangan menyeret linen dilantai
-Jangan meletakan linen diarea yang lembab
-Tangani linen kotor sesedikit mungkin dan jangan mengibaskan linen kotor untuk
mencegah penyebaran mikroorganisme di sekitarnya
-Jangan memilah atau mencuci linen kotor diarea perawatan
-Kumpulkan linen kotor sesuai prosedur setiap hari atau kalua diperlukan dari kamar
pasien

10
9. Penanganan linen bersih
 Penyimpanan linen
- Linen bersih selama dalam pengangkutan dari laundry ketempat unit yang
memerlukan harus dibawa dengan menggunakan troli bersih khusus linen bersh
dan tertutup
- Cuci tangan sebelum memegang linen
- Pastikan semua permukaan dalam keadaan kering dan bersih
- Jangan mencampur linen bersih dan steril
- Linen dalam penyimpanannya hendaknya diberi pelindung/plastic kemas sampai
dengan digunakan pasien
- Jangan meninggalkan linen ekstra dikamar pasien
 Menggunakan
- Cuci tangan sebelum memegang linen
- Gunakan linen pertama masuk(fifo first in first out)
- Pastikan semua peralatan dalam keadaan bersih dan kering
- Jangan meletakan linen bersih pada permukaan yang kotor dan berdebu
10. Persyaratan pengelolaan linen
Sesuai dengan permenkes 986/menkes /per/1992 tentang persyaratan kesling RS dan
Kepuutusan Dirjen PPM dan PLP No.00.06.6.44 tentang petunjuk teknis tatacara
pelaksanaan penyehatan lingkungan Rumah Sakit
 Tata cara pelaksanaannya sebagai berikut:
-Lokasi tempat pencucian laundry hendaknya pada lokasi yang mudah dijangkau oleh
unit yang memerlukan
-Lantai harus terbuat dari beton yang kuat dan rata tidak licin
-Harus disediakan saluran pembuangan air tertutup dengan ukuran ,bahan dan
kemiringan yang memadai 2-3 %

11
- Disediakan kran air bersih dengan kualitas dan tekanan yang memadai
- Peralatan cuci dipasang permanen dan dibuat saluran pembuangan air kotor
- Apabila memungkinkan laundry dilengkapi dengan perlengkapan desinfeksi lainnya
- Tempat cucian harus selalu dijaga kebersihannya
- Bangunan laundry harus disediakan ruang -ruang yang terpisahg sesuai dengan
kegunaannya :
- Ruang linen kotor
- Ruang linen bersih
- tempat troli kotor dan bersih
- Kamar mandi/wc
- Ruang linen simpan linen bersih
 Ruang -ruang dialur penempatannya sehingga perjalanan linen kotor sampai linen
bersih terhindar dari kontaminasi ulang
 Hendaknya disediakan mesin cuci yang mencuci jenis-jenis linen yang berbeda yang
dipergunakan RS yaitu mesin cuci infeksius dan mesin cuci non infeksius
 Harus disediakan tempat cuci tangan dengan air mengalir atau handscrub bagi petugas
untuk pencegahan dekontaminasi linen

12
11. Jenis linen :
 Seprai
 Sarung bantal
 Selimut
 Baju pasien
 Duk ok
 Pembungkus alat ok yang disterilkan
 Tirai/gorden
 Gown /jas petugas ok
 Baju petugas
12. Bahan linen
 Cotton 100 %
 Polyester
 Rayon
 Water Repalent
13. Standarisasi Laundry
 Bangunan laundry terpisah dari pengelolaan makanan
 Pintu penerimaan linen kotor dan pendistribusian harus terpisah/dibedakan
 Mesin pencuci linen infeksius dan non infeksius harus dibedakan
 Ruang pengelolaan linen bersih dan kotor harus dibedakan
 Tekanan udara pada ruang penatalaksanaan linen kotor harus negative untuk
mencegah sirkulasi udara menuju ruang linen bersih
 Ruangan laundry mendapat penerangan cukup,ventilasi atau sirkulasi udara yang baik
 Perhatikan kebersihan dan kelembaban ruangan
 Pembersihan secara berkala
 Lantai ruangan diusahakan selalu kering dan bersih
 Jaga linen jangan sampai jatuh kelantai dan linen kotor tidak boleh dikibas-kibaskan

13
14. Petugas menggunakan APD.

No Jenis APD KAPAN DIPAKAI


1. Sarung tangan(lebih baik sarung -Menangani dan mengumpulkan
tangan rumah tangga) dan sepatu boot linen kotor
untuk melindungi kaki dari kejatuhan -Memilah linen kottor
benda tajam,darah dan cairan tubuh -Mencuci linen kotor dengan mesin
lainnya cuci
-Memasukan linen kotor kedalam
mesin cuci
2. Apron plastic yang tebal dan kacamata -Memilih linen kotor
pelindung -Mencuci linen kotor dengan mesin
cuci
-Memasukan linen kotor kedalam
mesin cuci
3. Masker Pelayanan linen dari awal hingga
akhir
4. Penutup kepala Pelayanan linen dari awal hingga
akhir
5. Sepatu karet -Menangani larutan desinfektan
-Mengumpulkan dan menangani
linen kotor
-Mencuci linen kotor dengan mesin
cuci
-Memasukan linen kotor kedalam
mesin cuci
6. Goggle/kacamata -Menangani larutan desinfektan
-Mengumpulkan dan menangani
linen kotor
-Mencuci linen kotor dengan mesin
cuci
-Memasukan linen kotor kedalam
mesin cuci

14
15. Dilarang memasuki ruang penyimpanan linen bersih kecuali petiugas laundry
16. Linen kotor setiap hari diambil oleh petugas Laundry
17. Mencuci tangan sebelum dan sesudah bekerja
18. Perhatikan kebersihan alat-alat Laundry ,troli untuk transportasi linen.

Pengelolaan linen yang baik dan benar baik diruangan maupun di laundry dapat memutus mata rantai
transmisi kuman sehingga menghasilkan linen bersih yang higienes dan siap pakai serta dapat
memuaskan pelanggan maupun pasien sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan di Rumah.

BAB V

DOKUMENTASI

Undang -undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang perlindungan konsumen menjadi tantangan yang
harus diantisipasi para praktisi pelayanan kesehatan,selain itu dituntut memberikan pelayanan yang
professional dengan diberlakukannya undang-undang tentang praktek kedokteran yang ditujukan bagi
kepastian hukum baik bagi penerima pelayanan kesehatan maupun pemberi pelayanan kesehatan.

Kejadian infeksinasokomial adalah infeksi yang didapat atau timnbul pada waktu pasien dirawat di
Rumah Sakit.Bagi pasien dirumah sakit infeksi nasokomial merupakan persoalan serius yang dapat
menjadi penyebab langsung atau tidak langsung kematiaan pasien. Beberapa kejadian infeksi
nasokomial mungkin tidak menyebabkan kematian pasien namun menyebabkan pasien dirawat lebih
lama di rumah sakit,ini berarti pasien membayar lebih mahal dan dalam kondisi tidak
produktif,disamping juga pihak rumah sakit akan mengeluarkan biaya lebih besar.

Pencegahan dan pengendalian infeksi dirumah sakit merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dan
salah satu factor yang mendukung untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan erat kaitannya dengan
citra rumah sakit. Oleh sebab itu pencegahan dan pengendalian infeksi perlu diperhatikan.

15
Salah satu upaya untuk menekan kejadian infeksi nasokomial adalah dengan memberikan pelayanan
Panduan Laundry yang memadai.Tanggung jawab untuk melakukan semua kegiatan secara aman
dilingkungan pelayanan linen menjadi tanggung jawab petugas pelayanan linen setelah dilakukan
pembekalan terhadap bahaya yang mungkin terjadi dilingkungan Laundry

Pencatatan,Pelaporan dan Evaluasi

a) Pencatatan Pelaksanaan Program


Pelaksanaan kegiatan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien menggunakan Form
/Formulir pencatatan ( terlampir )
b) Pelaporan hasil kegiatan.

No Jenis laporan Waktu Materi laporan Tujuan laporan


pelaporan
1. Laporan Bulanan 1 Bulan  Pencatatan hasil peneriman  Penanggung
linen kotor setiap bulan jawab SPM
 Pencatatan Indikator mutu  Penanggung
 Pencatatan Indikator SPM Jawab Unit

2. Laporan Harian linen Setiap hari Form laporan penerimaan linen Penanggung jawab unit
kotor /Kg dan jenis linen
Linen infeksius dan non infeksius

16
c) Evaluasi Program
Evaluasi program dibuat dalam bentuk pelaporan setiap tahun yang diserahkan kepada Direktur
RSUD Muara Teweh
d) Penanganan keluhan
Penyampaian keluhan dari Unit kegiatan /ruangan dapat disampaikan langsung ke unit laundry.
Penyampaian keluhan merupakan umpan balik/feedback bagi semua unit kegiatan untuk
dilakukan penyempurnaan dan layanan professional.
e) Pembinaan dan pengawasan
Pembinaan dilakukan secara berjenjang oleh kepala Unit, dalam Pelaksanaan pengawasan dan
pemantauan oleh tim PPI dan IPCN
f) Pelaporan
Untuk mendukung pemantauan dan evaluasi,dilakukan pencatatan dan pelaporan pengelolaan
linen .

Ditetapkan di : Muara Teweh


Pada Tanggal : Januari 2022
Plt . Direktur RSUD Muara Teweh

dr. Tiur Maida


Pembina TK.I ( IV/a )
NIP. 19780324 200604 2 009

17

Anda mungkin juga menyukai