Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komponen manusia dalam suatu organisasi merupakan salah satu unsur penentu
dalam organisasi karena organisasi akan mengalami masalah besar dalam pencapaian tujuan
apabila mengabaikan unsur manusia. Salah satu komponen manusia dalam organisasi
adalah adanya seorang pemimpin. Pemimpin organisasikan mengarahkan anggota
organisasi pada pencapaian tujuan organisasi. Dalam menjalankan kegiatan mempengaruhi
orang lain dalam mencapai tujuan organisasi, pemimpin memiliki cara atau perilaku yang
berbeda satu sama lain dimana cara itu lebih dikenal dengan sebutan gaya kepemimpinan.

Dengan besarnya tanggung jawab seorang pemimpin, kemampuan pemimpin dalam


mempengaruhi bawahan, menampilkan gaya kepemimpinan tertentu menuju pencapaian
hasil yang terbaik. Perilaku pemimpin akan berhubungan dengan pencapaian hasil yang
telah ditetapkan. Dimana perilaku pemimpin tersebut dikenal dengan gaya kepemimpinan,
dan pencapaian hasil disebut dengan kinerja.

Penelitian tentang kepemimpinan memberi kesan yang menarik untuk diteliti karena
senantiasa memberikan penjelasan bagaiman menjadi pemimpin yang baik, sikap dan gaya
yang sesuai dengan situasi kepemimpinan, dan syarat-syarat pemimpin yang baik, sehingga
mampu menggerakkan bawahannya agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemerintahan. Kelancaran penyelenggaraan
tugas pemerintah dan pembangunan nasional sangat tergantung pada kesempurnaan
aparatur negara khususnya pegawai negeri.

Winardi (1990: 16) mengemukakan bahwa kepemimpinan sama tuanya dengan


sejarah manusia. Kepemimpinan dibutuhkan manusia, karena adanya suatu keterbatasan
dan kelebihan-kelebihan tertentu pada manusia. Selain itu, kepemimpinan merupakan
unsur kunci dalam menentukan efektifitas maupun tingkat produktifitas suatu organisasi
atau pemerintahan.

Distrik heram dilihat dari sistem pemerintahan indonesia, merupakan perpanjangan


tangan dari pemerintah daerah yang langsung berhadapan dengan masyarakat luas. Suatu
pemerintahan akan berhasil atau gagal sebagian besar ditentukan oleh pemimpinnya. Suatu
ungkapan yang mulia mengatakan bahwa pemimpinlah yang bertanggung jawab atas
kegagalan pelaksanaan suatu pekerjaan. Hal ini menunjukkan bahwa suatu ungkapan yang
mendudukan posisi pemimpin dalam suatu organisasi pada posisi yang terpenting. Demikian
juga pemimpin dimanapun letaknya akan selalu mempunyai beban untuk mempertanggung
jawabkan kepemimpinannya.
Siagian (2001:29) mengemukakan bahwa dalam bernegara, pemerintah memiliki
fungsi memberikan berbagai pelayanan publik yang diperlukan oleh masyarakat, mulai dari
pelayanan dalam bentuk pengaturan ataupun pelayannan lain dalam rangka memenuhi
kebutuhan masyarakat. Citra birokrasi pemerintahan secara keseluruhan akan banyak
ditentukan oleh kinerja birokrasi tersebut, kinerja organisasi banyak ditentukan oleh
kepemimpinannya.

Penyelenggaraan pemerintahan distrik heram memerlukan adanya seorang pemimpin


yang selalu mampu untuk menggerakkan bawahannya agar dapat melaksanakan tugas dan
tanggung jawab untuk berpartisipasi dalam kegiatan pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan secara berdayaguna dan berhasilguna

Distrik heram sebagai unsur pelaksana daerah sesuai dengan peraturan daerah
kabupaten kota jayapura Nomor 9 Tahun 2008 tentang “Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja

Distrik heram kota jayapura” juga Peraturan Daerah pemerintah kota jayapua Nomor 53
Tahun 2008 tentang “Tugas Pokok, Fungsi, dan Rincian Tugas Jabatan Struktural kepala
distrik kota jayapura”. Disebutkan bahwa distrk heram merupakan organisasi-organisasi
perangkat Daerah Kabupaten yang dipimpin oleh kepala distrik yang dibawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Mar’at (1980:19) mengemukakan kepemimpinan dapat diartikan sebagai proses


mempengaruhi dan mengarahkan para pegawai dalam melakukan pekerjaan yang
ditugaskan oleh mereka. Kepemimpinan adalah proses dalam mengarahkan dan
mempengaruhi para anggota dalam berbagai hal aktivitas yang harus dilakukan. Lebih jauh
lagi, Winardi (1990:23) membagi dua kepemimpinan menjadi dua konsep, yaitu sebagai
proses dan sebagai atribut. Sebagai proses, kepemimpinan difokuskan kepada apa yang
dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses dimana para pemimpin menggunakan
pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi bagi para pegawai, bawahan, atau yang
dipimpinnya, memotivasi mereka untuk mencapai tujuan tersebut, serta membantu
menciptakan budaya produktif dalam organisasi.

Adapun dari sisi atribut, kepemimpinan adalah kumpulan karakteristik yang harus
dimiliki oleh seorang pemimpin. Oleh karena itu, pemimpin dapat dikatakan sebagai seorang
yang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain tanpa menggunakan
kekuatan, sehingga orang-orang yang dipimpinnya menerima dirinya sebagai sosok yang
layak memimpin mereka.
Tujuan dari kepemimpinan yaitu sebagai penyedia jasa layanan publik, harus senantiasa
meningkatkan kualitasnya. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik,
sebagai mana diamanatkan dalam undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun
2000 tentang Program Pembangunan Nasional (PROPENAS), perlu disusun indeks kepuasan
masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas
pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara
pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan.

Walaupun Undang-undang ini telah ada beberapa tahun yang lalu, tidak akan berjalan
baik jika tidak ditopang oleh seorang pemimpin yang ideal. Berkaitan dengan proposal ini
adalah gaya kepemimpinan kepala distrik.

Gaya kepemimpinan seseorang dalam mempengaruhi aparatnya merupakan suatu hal


yang penting sekali, karena gaya kepemimpinan seorang kepala distrikvn sangat
menentukan tinggi rendahnya efektivitas dan kualitas kerja para aparatnya itu sendiri.

Sejarah telah membuktikan bahwa kehidupan setiap kelompok sosial tidak terlepas dari
manusia yang memimpinnya, sebab suatu kelompok sosial tidak dapat berjalan bila tidak
ada pemimpinnya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tidak ada organisasi tanpa ada
pemimpin. Kepemimpinan sebagai suatu di dalam kelompok untuk mencapai tujuan
organisasi. Apabila orang-orang yang menjadi kegiatan untuk mempengaruhi perilaku
orang-orang agar bekerja bersama-sama menuju suatu tujuan tertentu yang mereka
inginkan bersama. Dengan kata lain, kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi
kelompok untuk mencapai tujuan kelompok tersebut. Memiliki kemampuan untuk
mempengaruhi orang lain lebih besar dibandingkan dengan orang-orang di sekitarnya.
Kepemimpinan sebagai pola hubungan antara individu yang menggunakan wewenang dan
pengaruh terhadap orang lain atau kelompok agar terbentuk kerjasama untuk
menyelesaikan suatu tugas.

Kenyataannya kepemimpinan seorang kepala distrik kurang mampu menjalin


hubungan dan kerjasama yang efektif dengan para aparatnya. Sehingga tercipta hubungan
dan kerjasama yang kurang harmonis antara atasan dan bawahan, maka gairah dan
semangat kerja serta motivasi kerja rendah yang pada akhirnya kurang mampu
meningkatkan efektifitas kerja aparat itu sendiri.

Jadi dapat dipahami bahwa gaya kepemimpinan seorang pemimpin merupakan faktor
penting bagi berhasilnya penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan khususnya
distrik heram kota jayapura. Namun demikian seorang pemimpin selalu akan menghadapi
aparatnya dengan berbagai tingkah laku yang berbeda satu dengan yang lainnya. Dimana
ada kalanya mereka bersungguh-sungguh dengan kemampuan yang tinggi, namun ada
kalanya suatu saat mereka hanya duduk merenung atau bekerja dengan membuat banyak
kesalahan seperti tidak ada gairah pada dirinya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan


penelitian tentang “Gaya Kepemimpinan Kepala Distrik Heram Kota Jayapura” agar dapat
mengetahui gaya kepemimpinan seorang pemimpin khususnya distrik heram dan gaya apa
yang cocok diterapkan kepada aparaturnya agar tujuan organisasi itu sendiri bisa tercapai
dengan baik.

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana gaya kepemimpinan kepala distrik Heram kota jayapura


2. Faktor-faktor apa yang menjadi pendukung dan penghambat penerapan gaya
kepemimpinan kepala distrik heram kota

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah tersebut seperti yang telah diuraikan diatas, maka
tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana kepemimpinan kepala diskrik heram kota jayapura
2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mendorong dan menghambat
kepemimpinan seorang kepala distrik heram kota jayapura

D. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan berguna sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan konrtibusi terhadap
pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam konsep-konsep kepemimpinan
pada instansi pemerintah, dan konsep peningkata keefektifan dalam sebuah proses
kepemimpinan.

2. Kegunaan Praktis
Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
cakrawala berpikir serta sebagai bekal pengetahuan bagi peneliti dalam
melaksanakan tugas lapangan. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat
memberikan masukan dalam hal camat dalam melaksanakan tugas
kepemimpinannya sihingga apa yang dicita-citakan dapat tercapai dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai