Disusun oleh:
FAKULTAS DAKWAH
2022
KATA PENGANTAR
Akhir kata, penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kata
sempurna maka kritik dan saran sangat kami butuhkan guna memperbaiki
karya-karya kami di waktu mendatang.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
A. Latar belakang..............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................................5
C. Tujuan............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
A. Biografi dan Peran Nuruddin Ar-Raniri....................................................................6
B. Biografi dan Peran Abd al Rauf Al Singkili...............................................................9
C. Biografi dan Peran Arsyad Al-Banjari.......................................................................9
D. Biografi dan Peran Yusuf Al-Makassari...................................................................10
E. Biografi dan Peran Ahmad Khatib Al-Minangkabawi...........................................11
F. Biografi dan Peran Nawawi Al-Bantani...................................................................12
BAB III PENUTUP................................................................................................................13
A. Kesimpulan..................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Ulama adalah tokoh figur yang memiliki peranan khusus di kehidupan
masyarakat. Sejak dulu ulama selalu terlibat dalam berbagai kegiatan baik yang
berkaitan dengan peribadatan yang mahdhah1 maupun dalam upacara yang berkaitan
dengan siklus hidup, misalnya, kelahiran, perkawinan, dan kematian.
Dapat dipahami bahwasannya para ulama sebagai pewaris para Nabi melalui
pemahan, pemaparan serta pengalaman al-qur’an yang betugas memberikan petunjuk
dan bimbingan guna mengatasi permasalahan sosial yang berkembang di dalam
masyarakat.
Kewajiban seorang ulama yang sangat mulia adalah menunaikan amar ma’ruf
nahi munkar, seorang ulama harus aktif dalam menegakkan kalimat tauhid dan
mengajarkan ilmu pengetahuan kepada masyarakat. Seorang ulama harus mampu
mengemban misi para Nabi kepada seluruh masyarakat dalam keadaan sesulit apapun.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Biografi dan Peran Nuruddin Ar-Raniri?
2. Bagaimana Biografi dan Peran Abd al Rauf Al Singkili?
3. Bagaimana Biografi dan Peran Arsyad Al-Banjari?
4. Bagaimana Biografi dan Peran Yusuf Al-Makassari?
1
Mahdhah ialah ibadah dalam arti sempit yaitu aktivitas atau perbuatan yang sudah ditentukan syarat dan
rukunnya. Maksudnya syarat itu hal-hal yang perlu dipenuhi sebelum suatu kegiatan itu dilakukan. Sedangkan
rukun itu hal-hal, cara tahapan atau urutan yang harus dilakukan dalam melaksanakan ibadah itu
2
Afif Muhammad. “Islam Madzhab Masa Depan”,... hlm 40.
3
5. Bagaimana Biografi dan Peran Ahmad Khatib Al-Minangkabawi?
6. Bagaimana Biografi dan Peran Nawawi al-Bantani?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Biografi dan Peran Nuruddin Ar-Raniri
2. Untuk mengetahui Biografi dan Peran Abd al Rauf Al Singkili
3. Untuk mengetahui Biografi dan Peran Arsyad Al-Banjari
4. Untuk mengetahui Biografi dan Peran Yusuf Al-Makassari
5. Untuk mengetahui Biografi dan Peran Ahmad Khatib Al-Minangkabawi
6. Untuk mengetahui Biografi dan Peran Nawawi al-Bantani
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
gagasan sufi bercorak Wahdat Al- Wujūd dan gampang mendorong kepada penafsiran
panteistik. Bahkan mereka diberi “lebel‟ kafir, zindiq, mulhid, dan dhalalah (sesat).
Karena ajaran Hamzah Fansuri, Syamsuddin As-Sumatrani, dan pengikut-
pengikutnya yang menganut ajaran tersebut dianggap kafir.
Fatwa pengafiran Wujūdiyyah di Aceh tidak saja dikemukakan dalam khotbah-
khotbah, tetapi juga dalam kitab-kitabnya seperti :
1. Hamzah Fansuri sesat karena berpendapat bahwa alam, manusia, dan Tuhan
itu sama saja.
2. Paham Wujūdiyyah Hamzah Fansuri sama dengan paham panteisme karena
dia melihat Tuhan sepenuhnya immanen (tasbih), padahal Tuhan itu
transenden (tanzih).
3. Hamzah Fansuri dan Syamsuddin As-Sumatrani, seperti golongan falasifah,
melihat bahwa Al-Quran itu makhluk.
4. Hamzah Fansuri percaya bahwa alam itu qadim atau abadi.
5. Hamzah Fansuri cenderung mengabaikan syariat, bahkan menganjurkan
pengikutnya meninggalkan syariat.
6
Ar-Raniri berpendapat bahwa Islam diwilayah Aceh telah dikacaukan kesalah
pahaman atas doktrin sufi. 4
4
Ulfah Umayah. (2017). Peran Nuruddin Ar-Raniri dalam Menentang Paham Wujūdiyyah di Aceh. (Disertasi
UIN Sultan Mauana Hasanuddin Banten, 2017). Diakses dari http://repository.uinbanten.ac.id/2280/, pukul
08.40 pada 18 maret 2022, hlm. 21-48.
7
Ar-Raniri sang at menekankan syariat sebagai landasan esensi dalam
tasawuf (hakikat). Untuk menguatkan argumentasinya, ia mengajukan
pendapat pemuka sufi, di antaranya adalah Syaikh Abdullah Al-Aydrusi
yang menyatakan bahwa jalan menuju Allah melalui syariat yang
merupakan pokok Islam.5
5
Munawir, 20 Tokoh Tasawuf Indonesia dan Dunia, (Temanggung: CV Raditens, 2019), hlm.71-74.
6
Modul Pengayaan, Sejarah Kebudayaan Islam, (MGMP MAN Kab. Jombang) hlm 34-35
8
E. Biografi dan Peran Ahmad Khatib Al-Minangkabawi
7
Rangga Hafizh Pambudi. (2019). Pemikiran Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi
Tentang Pendidikan Islam. (Disertasi UIN Raden Intan Lampung, 2020). Diakses dari
http://repository.radenintan.ac.id/, pukul 10.16 pada 18 Maret 2022, hlm. 52-53.
9
Ia menyalurkan peran dan pengaruhnya atas Indonesia melalui murid-
muridnya. Seperti al Minangkabawi dan generasi sebelumnya, murid-murid ini juga
merupakan jamaah haji yang menetap dan mencari ilmu di Makkah. murid-murid
Jawi al-Minangkabawi seperti, Haji Agoes Salim (1884-1954 M) dan Kiai Mas
Mansur (1896-1946 M), dari kalangan modernis. Syekh Sulaiman al-Rasuli (1871-
1970 M) dan Syekh Muhammad Jamil Jaho (1875-1941 M) dari kalangan
tradisionalis dan lain sebagainya. Yang semuanya merupakan kader yang berperan
penting meajukan Indonesia dalam bidang pendidikan maupun agama.8
8
Anis Bahtiyar. (2019). Pengaruh Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi Terhadap
Dinamika Intelektual Islam Di Indonesia 1900-1947 M. (Disertasi UIN Sunan Ampel
Surabaya, 2019). Diakses dari http://digilib.uinsby.ac.id/, pukul 10.16, pada 18 maret 2022,
hlm. 51-78.
10
Pada tahun 1828 beliau kembali ke Banten , dengan bekal agamanya ia banyak
terlibat proses belajar mengajar dengan para pemuda di wilayahnya. Selama di
tahan air dia menyaksikan prektik-praktik ketidakadilan , kesewenang-wenangan,
dan penindasan yang dilakukan Belanda terhadap rakyat. Tak ayal gelora jihad pun
berkobar , sebagai intelektual yang memiliki komitmen tinggi terhadap prinsip
keadilan dan kebenaran , syekh Nawawi kemudian berdakwah keliling Banten
mengobarkan perlawanan terhadap penjajah sampai pemerintah Belanda membtasi
gerak-geriknya, seperti dilarang berkhutbah di masjid . Tekanan Belanda membuat
beliau tidak krasan dan akhirnya memutuskan untuk kembali ke Makkah .
Beberapa karya syekh Nawawi yang masib dikaji di banyak pesantren di
Indonesia diantaranya adalah uqud al-Lujain fi Bayan Huquq al-Zaujain, Sullam al-
Munajah syarah Safinah dan Qomi’u al-Thuqyan syarah Mandhumah Syu’bu al-
Iman, dll. Beberapa murid Syekh Nawawi banyak yang kemudian menjadi ulama
besar di nusantara seperti K.H Saleh Darat as-Samarani, K.H. Hasyim Asyari,
Jombang, dll.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
Zakariya Din Muhammad. 2018. Sejarah Peradaban Islam. Malang: Madani Media.
Umayah Ulfah. (2017). Peran Nuruddin Ar-Raniri dalam Menentang Paham Wujūdiyyah di
Aceh. (Disertasi UIN Sultan Mauana Hasanuddin Banten, 2017) Diakses dari
http://repository.uinbanten.ac.id/2280/, pukul 08.40 pada 18 maret 2022.
Munawir. 2019. 20 Tokoh Tasawuf Indonesia dan Dunia. Temanggung : CV Raditens.
Pambudi Rangga Hafizh. (2019). Pemikiran Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi Tentang
Pendidikan Islam. (Disertasi UIN Raden Intan Lampung, 2020). Diakses dari
http://repository.radenintan.ac.id/, pukul 10.16 pada 18 Maret 2022.
MGMP MAN Kab. Jombang. 2020. Sejarah Kebudayaan Islam. Modul Pengayaan
13