Anda di halaman 1dari 18

AL TADABBUR: JURNAL ILMU ALQURAN DAN TAFSIR Vol: 05 No.

01 Juni 2020
P-ISSN: 2406-9582
E-ISSN: 2581-2564
DOI: 10.30868/at.v5i1.733.30868/at.v4i01.427

PEMETAAN KAJIAN TAFSIR AL-QUR’AN DI INDOSESIA:


Studi atas Tafsir An-Nur karya T.M Hasbi Ash-Shiddieqy

Muhammad Anwar Idris1


1
UIN Sunan Kalijaga
Jl. Marsda Adisucipto, Yogyakarta, 55281
email: Edreswae@gmail.com

ABSTRACT
This article explains about the study of Tafsir Alquran in Indonesia, the emergence of
Tafsir in Indonesia from various social bases, but in this case the writer will map the
study of Tafsir from the academic community, Tafsir An-Nur by T.M Hasbi Ash-
Shiddieqy. In this case the author will explain about Hasbi's biography, An-Nur's
physical interpretation and the form, method, style of An-Nur's interpretation,
advantages and disadvantages. The results of this study found: the interpretation form
is bi al-ma'tsur and bi al-ra'yi, the method used is the tahlili method, the interpretation
style is general but on the other hand this interpretation book has a fiqh style, which
cannot be separated from the background behind hasbi science, namely experts in the
field of sharia.
Keywords: hasbi, tafsir an-nur.

ABSTRAK
Artikel menjelaskan tentang kajian Tafsir Al-Qur’an di Indonesia, munculnya Tafsir
di Indonesia dari berbagai basis sosial, namun dalam hal ini penulis akan memetakan
kajian Tafsir dari kalangan akademis yakni Tafsir An-Nur karya T.M Hasbi Ash-
Shiddieqy. Dalam hal ini Penulis akan menjelaskan tentang, biografi Hasbi, fisik
Tafsir An-Nur serta bentuk, metode, corak Tafsir An-Nur, kelebihan dan
kekurangannya. Hasil dari penelitian ini menemukan: bentuk penafsirannya ialah bi
al-ma’tsur dan bi al-ra’yi, metode yang digunakan ialah metode tahlili, corak
penafsirannya umum namun di sisi lain kitab tafsir ini memeliki corak fikih, yang tak
bisa lepas dari latar belakang keilmuan hasbi yakni ahli dalam bidang syariah.
Kata kunci: hasbi, tafsir an-nur.

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ... 1


A. PENDAHULUAN 17 M, hingga era M Quraish Shihab
Bersamaan dengan proses pada era diawal abad 21 m. pada waktu
masuknya Islam di Indonesia, Al- rentang lebih empat abad itu, karya-
Qur’an mulai diperkenalkan para juru karya tafsir Al-Qur’an lahir dari para
dakwah itu kepada penduduk tangan intelektual muslim dengan basis
Nusantara. Menurut para juru dakwah sosial yang beragam. Mereka ini juga
itu, memberikan informasi tentang kitab memainkan peran sosial yang beragam
suci agama Islam itu sangat penting pula. Seperti sebagai penasihat
baginya, karena Al-Qur’an merupakan pemerintah (mufti), guru, atau kiai di
kitab suci pedoman bagi pemeluk pesantren, surau, atau madrasah. Peran-
agama Islam. Pusat studi Islam Asia peran ini mencerminkan basis sosial di
Tenggara dan khususnya di wilayah mana mereka mendedikasikan hidupnya
yang sekarang dikenal sebagai untuk agama dan masyarakat.3
Indonesia telah memiliki sejarah Menurut Nashrudin Baidan perlu
perjalanan panjang. Pada abad ke-16, dijelaskan lagi bahwasannya data yang
bahkan mungkin sebelumnya, di disebutkan di atas itu harus dimaknai
wilayah tersebut telah ada para ulama dengan data pembukuan dan penerbitan
yang tulisan-tulisannya telah penerjemahan Al-Qur’an atau tafsirnya,
didistribusikan secara luas.1 bukan data proses penerjemahannya
Dengan seiring maraknya karena proses tersebut telah dimulai
pembelajaran Al-Qur’an di Indonesia, sejak Islam masuk ke Indonesia. Jadi
muncul karya-karya tafsir untuk sebelum munculnya karya kitab tafsir
memudahkan dalam memahami isi Al- para ulama, terjemahan atau maksud
Qur’an. Karya tafsir Al-Qur’an ayat Al-Qur’an disampaikan dari mulut
Indonesia lahir dari ruang sosial-budaya ke mulut tanpa dibukukan, apalagi
yang beragam. Sejak era Abd Ar-Rauf diterbitkan. maka dapat disimpulakan
As-Sinkili (1615-1693 M)2 pada abad bahwasannya penerjemahan atau

1
Howard M Federpiel. (1996). Kajian Al- taklim, wirid-wirid pengajian, dan sebagainya.
Qur’an di Indonesia, Ter Tajul Arifin. Bandung: lihat Nashruddin Baidan. (2019).
Mizan. hlm. 17. Perkembangan Tafsir Al-Qur’an di Asia
2
Hal ini terlihat dalam silabus pengajaran Tenggara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. hlm.
tafsir pada lembaga-lembaga pendidikan, baik 50.
3
lembaga pendidikan formal mulai tingkat dasar Islah Gusmian. (2015). Tafsir Al-Qur’an
sampai perguruan tinggi, maupun lembaga- di Indonesia: Sejarah dan Dinamika. Jurnal
lembaga nonformal seperti majelis-majelis Nun, 1(1). hlm. 4.

2 Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ...


penafsiran Al-Qur’an di Indonesia itu kekurangan dan kelebihan Tafsir An-
dimulai sejak masuknya Islam di Nur?
Indonesia.4
Dari sejarah panjang tentang awal B. PEMBAHASAN
mula munculnya tafsir di Indonesia 1. Biografi Hasbi Ash-Shiddieqy

yang ditulis dari basis sosial yang Tengku5 Muhammad Hasbi Ash-

beragam, penulis akan langsung Shiddieqy (lahir di lhoksumawe, 10

menjelaskan tafsir yang ditulis oleh Maret 1904 – wafat di Jakarta, 9

akademisi. Dari rahim kampus muncul Desember 1975). seorang ulama

seoarang akademisi yang bernama T.M. indonesia ahli ilmu fikih dan ushul

Hasbi Ash-Shiddieqy, dosen di IAIN fikih, Tafsir, hadits, dan ilmu kalam.

sunan kalijaga Yogyakarta, menulis Ayahnya teungku Qadhi chik Maharaja

tafsir An-Nur tahun 1952, dan tafsir Al- Mangkubumi Husein Ibn Muhammad

Bayan tahun 1966. Sebelumnya ia Su’ud, adalah seoarang ulama terkenal

berkarir menjadi komandan Kompi, di kampungnya dan mempunyai sebuah

wartawan perang No.6-MTB, kepala pesantren (meunasah). ibunya Teungku

staf batalion STM. Yogyakarta, kepala Amrah binti Teungku Chik Maharaja

Pendidikan Pusat Rawatan Ruhani Mangkbubumi Abdul Aziz, merupakan

Islam Angkatan Darat, wakil kepala putri seorang Qadi Kesultanan Aceh

Pusroh Islam Angkatan Darat, dan ketika itu. Menurut salasilah, Hasbi ash

Asisten seketaris negara Republik Shiddieqy adalah berketurunan Abu

Indonesia. Bakar Al-Shiddiq (573-13/634M) yaitu

Berangkat dari pembahasan latar khalifah yang pertama. ia merupakan

belakang di atas, maka menurut penulis generasi ke 37 dari Abu Bakar Al-

perlu di kaji ialah siapa sebenarnya Shiddiq yang meletakkan gelaran Ash

sosok Hasbi yang bisa menyelesaikan Shiddieqy di belakang namanya.6 Nama

tafsir An-Nur 30 juz, bagaimana metode Ash-Shiddieqy dia lekatkan sejak tahun

dan corak tafsir An-Nur? bagaimana 5


Tengku merupakan sebutan untuk orang
sistematika penulisannya? bagaimana ailm dalam lingkungan orang Aceh. Saat masa
kerajaan Aceh Tengku mempunyai banyak
fungsi dan pengaruh yang sangat besar. (lihat
jurnal Al-Ahwal, Vol. 1 No 1, 2018)
4 6
Nashruddin Baidan. (2017). Terjemahan Tengku Muhammad Hasbi Ash-
Al-Qur’an (Studi Kritis Terhadap Terjemahan Shiddieqy. (2000). Tafsir Al-Qur’anul Majid
Al-Qur’an di Indonesia. Yogyakarta: Pustaka An-Nuur. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra.
Pelajar. hlm. 8. hlm. xvii.

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ... 3


1925 atas saran seorang gurunya yang dan Saraf). Setelah hampir setahun dia
bernama syaikh Muhammad bin Salim belajar disana, akhirnya pindah nyantri
Al-Kalali, seorang pembaharu Islam ke Dayah Tengku Cik Bluk Bayu.
dari Sudan yang bermukim di Setahun kemudian is pindah lagi ke
Lhoksumawe, Aceh. Tengku Cik Bluk Kabu Gendong.
Masa kelahiran dan pertumbuhan Setahun kemudian ia pindah ke Blang
Hasbi bersamaan dengan tumbuhnya Manyak sama Kurok. Letak geografis
gerakan pembaharuan pemikiran di semua dayah yang pernah di mukimi
Jawa yang meniupkan semangat ke oleh Hasbi ialah bekas kerajaan Pasai
Indonesian dan anti-kolonial. Sementara tempo dulu. Setelah pengetahuan
di Aceh peperangan dengan Belanda dasarnya cukup, sekitar tahun 1916 ia
kian berkecemik. Ketika Hasbi berusia pergi mengembara ke dayah Tengku
6 tahun, ibunya Tengku Amrah, Cik di tanjungan barat yang bernama
meninggal dunia. Kemudian, ia diasuh Idris, di Samalaga. Dayah ini
oleh bibinya yang bernama Tengku merupakan salah satu Dayah terbesar
Shamsiah. Sejak meninggal Tengku dan terkemuka di Aceh Rayeuk untuk
Shamsiah tahun 1912, Hasbi memilih belajar Hadits dan Fikih selama dua
tinggal di rumah kakaknya, Tengku tahun. Pada tahun 1921, dari Tengku
Maneh, bahkan sering tidur di Chik Hasan Kroengkak, ia memproleh
meunasah (langgar atau surau) sampai syahadah sebagai pertanda ia telah
kemudian dia pergi meudayang cukup dan berhak mendirikan dayah
(nyantri) dari dayah ke dayah.7 sendiri. Setelah itu ia pulang ke
Hasbi yang diharapkan kelak Lhokseumawe.8
menjadi seorang pemuka agama, Pada tahun 1926, ia berangkat ke
sebagai pewaris leluhurnya, dikirim Surabaya dan melanjutkan pendidikan
oleh ayahnya untuk meudagang di Madrasah Al- Irsyad, sebuah
(nyantri) selama 8 tahun. Mulai tahun organisasi keagamaan yang di dirikan
1912, ia dikirim ke dayang Tengku Cik oleh Syekh Ahmad Soorkarti (1874-
di pieyung untuk belajar agama 1943), ulama yang berasal dari sudan
terutama belajar bahasa Arab (Nahwu
8
Masnun Tahir. (2008). Pemikiran T. M.
7
Aan Supian. (2015). Kontribusi Hasbi Ash-Shiddieqy Sumber Hukum Islam dan
Pemikiran Hasbi Ash-Shiddieqy dalam Kajian Relevansinya dengan Pemikiran Hukum Islam
Ilmu Hadis. MUTAWATIR, 4(2). hlm. 273. di Indonesia. Al-Ahwal, 1(1). hlm. 124.

4 Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ...


yang memiliki pemikiran modern ketika menetap di Yogyakarta dan
itu. disini ia mengambil pelajaran mengkonsentrasikan diri dalam bidang
Takhassus (spesialisasi) dalam bidang pendidikan pada tahun 1960 ia diangkat
pendidikan dan bahasa. pendidikan ini menjadi dekan Fakultas Syariah IAIN
dilaluinya selama 2 tahun. Al-irsyad Sunan Kalijaga Yogyakarta jabatan ini
dan Ahmad Surkati inilah yang ikut dipegangnya hingga tahun 1972.
berperan dalam membentuk kedalaman pengetahuan keislaman dan
pemikirannya yang modern sehingga, pengakuan ketokohanya sebagai ulama
setelah kembali ke Aceh. Hasbi Ash- terlihat dari beberapa gelar doktor
Shiddieqy langsung bergabung dalam (honoris cauca) yang diterimanya,
keanggotaan organisasi seperti dari Universitas Islam Bandung
Muhammadiyah. Hasbi menikah pada pada 22 Maret 1975 dan dari IAIN
usia 19 tahun dengan Siti Khadijah, Sunan Kalijaga pada 29 Oktober 1975.
seorang gadis yanga masih ada sebelumnya, pada tahun 1960, ia
hubungan kekerabatan dengannya. diangkat sebagai guru besar dalam
Perkawinan dengan gadis pilihan orang bidang ilmu hadis pada IAIN Sunan
tuanya itu tidak berlangsung lama, Siti Kalijaga.
Khadijah meninggal ketika melahirkan Hasbi Ash-Shiddieqy adalah ulama
anaknya yang pertama. Hasbi kemudian yang produktif menuliskan ide
menikah dengan Tengku Nyak Aisyah pemikiran keislamannya. Terbukti,
binti Tengku Haji Hanum yang dengan banyaknya karya tulis dia yang
merupakan saudara sepupunya sendiri. mencakup berbagai disiplin ilmu
Dengan istrinya yang terakhir inilah keislaman. Menurut catatan buku yang
Hasbi hidup sampai akhir hayatnya, ditulisnya berjumlah 73 Judul (142
yang dikaruniai empat orang anak yang jilid). sebagian besar karyanya adalah
terdiri dari dua laki-laki dan dua tentang Fiqih (36 judul). Bidang-
perempuan. bidang lainnya adalah hadis (8 judul),
Pada zaman demokrasi liberal ia Tafsir (6 judul), Tauhid (kalam 5 judul).
terlibat secara aktif mewakili partai sedangkan selebihnya adalah tema-tema
Marsyumi (Majelis Syuro Muslimin yang bersifat umum.9 Beberapa
Indonesia) dalam perdebatan ideologi diantaranya adalah Tafsir An-Nur, tafsir
konstituante. Pada tahun 1951 ia 9
Tengku Muhammad Hasbi Ash-
Shiddieqy. (2000). hlm. xviii.

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ... 5


Al-Bayan, Pengantar ilmu hadits, Ilmu- bertransfortasi menjadi UIN Syarif
ilmu Al-Qur’an, Sejarah dan pengantar Hidayatullah Jakarta.11
ilmu Al-Qur’an, Ilmu hadits Dirayah, 2. Sekilas tentang Tasir An-Nur
Kereterian sunnah dan bid’ah, Tafsir An-Nur ini dikerjakan oleh
Pengantar hukum Islam, mutiara hadits, Hasbi Ash-Shiddiqy sejak tahun 1952-
Peradilan dan hukum acara Islam, Buku 1961 (sembilan tahun) di sela-sela
mutiara hadits, Sejarah pengantar ilmu kesibukannya mengajar, memimpin
hadits, Pokok-pokok ilmu diniyah fakultas, menjadi anggota konstituante
hadits, Buku koleksi hadis hukum, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Pokok-pokok pegangan imam mazhab, Hidupnya yang sarat dengan beban itu
Kuliah ibadah, Filsafat hukum Islam, tidak memberi peluang baginya untuk
Pengantar fikih muamalah, Pidana mati secara konsisten mengikuti tahap-tahap
dalam syariat Islam, Hukum-hukum kerja yang lazim dilakukan oleh
fikih Islam, Pedoman haji, Fikih penulis-penulis profesional. Dengan
mawaris, dan lain-lain. bekal pengetahuan, semangat dan
Anthony H Johns seorang peneliti dambaannya untuk menghadirkan
kajian Qur’an di Indonesia sangat sebuah kitab tafsir dalam bahasa
kagum kepada Hasbi, menurutnya indonesia yang tidak hanya sekedar
Hasbi sebagai person, orang alim dan terjemahan, ia mendiktekan naskah
terpelajar.10 Hasbi menghembuskan kitab Tafsirnya ini kepada seorang
nafas terakhirnya tepat pada hari senin pengetik dan langsung menjadi naskah
bulan Desember jam 17.45 pada tahun siap cetak. Memang ketika ia
1975 di rumah sakit Islam Jakarta. Jika mendiktekan naskah itu, di atas meja
ditinjau dari tahun kelahirannya 1904 kerjanya penuh terhampar buku-buku
dan wafat tahun 1975, maka Hasbi referensi dan catatan-catatannya berupa
pulang ke rahmatullah dalam usia 71 kertas berserakan. Itulah yang menjadi
tahun. Jenazahnya dimakamkan di salah satu penyebab terjadi pengulangan
pemakaman keluarga Iain Syarif informasi, penekanan ayat, penomoran
Hidayatullah yang saat ini sudah catatan kaki yang tidak mengikuti

10 11
Anthony H Johns. (2006). Anthony H Surahman Amin. (2013). Telaah Atas
Johns, Vernacularization Of The Qur’an: Karya Tafsir di Indonesia: Studi atas Tafsir Al-
Tantangan dan Prospek Tafsir Al-Qur’an di Bayan Karya Tm. Hasbi Al-Siddiqi. Afkaruna,
Indonesia. Jurnal Studi Qur’an, 1(3). hlm. 587. 9(1). hlm. 40.

6 Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ...


metode penulisan karya ilmiah dalam Tafsir An-Nur diterbitkan pertama kali
tafsir ini.12 Motivasi penulisan tafsir oleh penerbit Bulan Bintang Jakarta
An-Nur bagi Hasbi sabagai berikut pada tahun 1951 dengan jumlah 30
a. Perkembangan perguruan tinggi jilid, berarti setiap jilidnya berisi 1 juz
di Indonesia membutuhkan Al-Qur’an. Kemudian tahun 2000 di
untuk melebarkan atau cetak ulang dan di revisi
meluaskan perkembangan penulisannya, Sekilas tentang Tafsir
kebudayaan Islam. Untuk hal itu An-Nur yang dapat penulis temukan
membutuhkan perkembangan pada kitab Tafsir Annur cetakan kedua:
kitabullah, sunnah rasul, dan Sebagian orang berpendapat bahwa,
kitab-kitab Islam dalam bahasa tafsir An-Nur merupakan terjemahan
Indonesia. atau copy-paste dari kitab-kitab tafsir
b. Untuk memudahkan pemeluk klasik seperti kitab tafsir Al-Maraghy.
agam Islam memahami kitab Namun menurut penulis tafsir An-Nur
sucinya. bukanlah terjemahan dari tafsir Al-
c. Untuk memperbanyak karya- Maraghy atau tafsir yang lainnya, hanya
karya literatur Islam untuk saja Hasbi Ash-Siddieqy mengambil
mewujudkan tafsir yang refrensi atau pedoman dari tafsir-tafsir
sederhana menuntun para tersebut. Sehingga kelihatannya saja
pembacanya kepada yang mirip tapi jelas berbeda.
memahamkan ayat dengan Contoh penafsiran Hasbi dalam
ayat.13 kitab Tafsir An-Nur dalam Q.S. Al-
Kitab tafsir ini terdiri dari 5 jilid; Jumuah Ayat 9-11
jilid 1 terdiri dari 4 surat pertama, jilid 2 “Wahai sekalian yang beriman,
apabila di seru untuk sembahyang
terdiri dari 6 surat berikutnya, jilid 3
di hari jum’at, maka pergilah
terdiri dari 12 surat berikutnya, jilid 4 kepada mengingati Allah, dan
tinggalkanlah jual-beli. Itu lebih
terdiri dari 17 surat berikutnya, dan jilid
baik bagi kamu jika kamu
5 terdiri dari 72 surat yang terakhir. mengetahuinya. Apabila telah
selesai mengerjakan sembahyang
12
Tengku Muhammad Hasbi Ash- bertebaranlah kamu di muka bumi
Shiddieqy. (2000). hlm. ix. dan carilah karunia Allah, dan
13
Muh Daming. (2009). Tafsir Al- ingatlah Allah, sebanyak-
Qur’anul Majid AN-Nur Suatu Kajian banyaknya, mudah-mudahan kamu
Metodologi Penfsiran Prof T.M Hasbi Ash
Shiddieqy.Jurnal Al-Adl: Jurnal hukum Islam
mendapatkan kemenangan. Dan
dan Pranata Sosial, 2(2). hlm. 16. apabila mereka melihat perniagaan

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ... 7


dan permainan mereka berlarian bertebaranlah kamu di muka bumi dan
kesitu meninggalkan engkau yang
carilah karunia Allah, dan ingatlah
sedang berdiri. Katakanlah: apa
yang disis Allah lebih baik Allah, sebanyak-banyaknya, mudah-
daripada permainan perniagaan:
mudahan kamu mendapatkan
dan Allah sebaik-baik orang yang
memberikan rezki.” kemenangan). Yakni apabila kamu telah
Dalam tafsir disebutkan, bahwa menunaikan sembahyang, maka
kalimat “Ya aiyuhal ladzina amanu pergilah kamu untuk mengerjakan
idzanudiya lilshalati min yaumil kemaslahatan-kemaslahatanmu yang
jumuati fas’au ila dzikri llahi wa dzarul duniawi. Carilah keutamaan Allah serta
bai’a” (Wahai sekalian yang beriman, sebutlah Allah dan ingatlah bahwa
apabila di seru untuk sembahyang di segala gerak gerikmu diperhatikan
hari jum’at, maka pergilah kepada Allah, tak ada satupun yang luput dari
mengingati Allah, dan tinggalkanlah perhatian-nya.
jual-beli). Ya’ni apabila muadzin telah Diriwayatkan oleh Irak bin Malik
beradzan dihadapan imam dan imampun bahwa beliau apabila telah selesai
berada diatas mimbar pada hari jum’at mengerjakan sembahyang jum’at
untuk berkhutbah jum’at, maka bangun pulang dan berhenti sejenakdi
tinggalkanlah segala pekerjaanmu dan pintu masjid membaca:
pergilah untuk mendengarkan khutbah
imam dan hendaklah kamu berjalan
dengan tenang, tidak tergesa-gesa.
Kemudian kalimat “Dzalikum
khairun lakum in kuntum ta’lamuna”
(Itu lebih baik bagi kamu jika kamu Wahai tuhanku aku telah
penuhi seruanMu, aku telah
mengetahuinya, yakni pergi ke masjid kerjakan sembahyang yang
dan meninggalkan pekerjaan adalah telah engkau fardukan ini, aku
sekarang akan bergerak
manfaat yang lekas lenyapnya. pulang sebagaimana yang
Dan kalimat “Wa idza qudliyati telah engkau perintahkan,
maka rezkikanlah akan daku
shalatu fa nyasyiru fil ardi wa btahghu dari keutamaan-Mu: dan
min fadli llahi wa dzukru llaha katsiran engkaulah Tuhan yang paling
baik member rezki.
laalakum tuflihun” (Apabila telah
Dalam kalimat “waidza ra-au
selesai mengerjakan sembahyang
tijaratan au lahwan infadlillahi wa

8 Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ...


tarakuna qaiman” (Dan apabila mereka Kemudian kalimat “Qul ma inda
melihat perniagaan dan permainan llahi khairun mina lahwi waminal
mereka berlarian kesitu meninggalkan tijarati” (Katakanlah: apa yang disis
engkau yang sedang berdiri), yakni Allah lebih baik daripada permainan
apabila para mukmin melihat para perniagaan), yakni katakanlah ya
kafilah yang membawa perniagaan atau Muhammad kepada sahabat-sahabatmu,
permainan, merekapun bersegera bahwasannya apa yang memberikan
meninggalkan majlis jum’at, mafaat kepada mereka di akhirat nanti
membiarkan engkau tegak berdiri adalah lebih baik daripada yang
membaca khutbah. memberikan manfaat kepada mereka di
Sebab diturunkannya ayat ini, dunia ini. Manfaat akhirat bersifat
Ahmad, Al-Bukhari, Muslim dan At- kekal, sedang dunia akan segera lenyap.
Turmudzi dan lain-lain meriwayatkan Kemudian ayat yang berbunyi
dari Jabir Ibn Abdillah, ujarnya: pada “wallahu khairur rizqina” dan Allah
suatu hari di kala Nabi berkhutbah pada sebaik-baik orang yang memberikan
hari jum’at datanglah satu kafilah unta rezki, yakni pintalah rezki kepada Allah
yang membawa bahan makanan, dan pergunakanlah taat menjadi senjata
tepung, gandum dan minyak. Maka untuk mencapai maksud itu, baik
dengan serentak sahabat-sahabat mengenai kebajikan dunia maupun
Rasulullah pergi ke kafilah itu. Hanya kebajikan akhirat.
12 orang saja yang tetap tinggal Firman ini memberikan pengertian
bersama nabi, diantaranya say sendiri bahwa syara’ tidak menghendaki kita
Abu Bakar dan Umar. Berkenaan menghentikan pekerjaan pada hari
dengan ayat itu turunlah ayat ini. jum’at. Ayat ini menyindir orang-orang
Barang perniagaan ini didatangkan yang menyamakan diri dengan ahlul
oleh Dihyah Al-Kalbi dari Syam. Sudah kitab yang libur pada hari sabtu dan
menjadi kebiasaan apabila barang ahad.
dagangan dating seluruh penduduk kota Dari ayat-ayat ini Allah
Madinah beramai-beramai menerangkan bahwa para mukmin tidak
mengerumuninya. Pada masa itu tambur boleh terus menerus berbimbang
dipukul menandakan kedatangannya. dengan kepentingan dunia,
hinggatertinggal kepentinngan akhirat

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ... 9


seperti sembahyang di hari jum’at di g. Penghardikan yang dihadapkan
masjid secara jama’ah. Kemudian Allah kepada para mukmin lantaran
mencela para muslimin yang mereka meninggalkan Nabi yang
meninggalkan Rasul berkhutbah di atas sedang berkhutbah untuk
mimbar untuk menyambut kedatangan melihat barang niaga, yang baru
barang niaga, membunyikan seruling dating dari luar kota atau untuk
dan tambur. Allah menerangkan bahwa melihat permainan.
pahala dan nikmat yang kekal adalah Dalam Q.S. Al-Waqi’ah Ayat 42-
lebih baik bagi mereka daripada 44 Allah S.W.T. berfirman.
kebajikan dunia. Mereka ditempatkan di dalam
angin yang sangat panas dan
Kesimpulan isi surat Al-Jumu’at, di
air yang sangat mendidih.
antara soal-soal pokok yang di dibawah naungan yang hitam
pekat. Naungan itu tidak
terangkan surat ini, ialah:
dingin dan tidak sedap
a. Keterangan mengenai beberapa dipandang mata.
sifat Allah yang sempurna Maksudnya adalah mereka
b. Sifat nabi yang ummi yang ditempatkan dalam udara yang sangat
dibangkit menjadi rahmat bagi panas, yang menebus kedalam tubuhnya
serata alam. melalui pori-pori kulit. Mereka juga di
c. Pencelaan yang dihadapkan beri air yang sangat mendidih. yang di
kepada umat Yahudi lantaran dalamnya terdapat gumpalan asap yang
tidak mau melakukan hukum- hitam pekat, yang datang dari api
hukum taurat. jahannam. Gumpalan asap itu tidak
d. Menganjurkan mubahalah dingin, bahkan sangat buruk
kepada orang Yahudi. pemandangannya.14 Dengan demikian
e. Perintah pergi ke masjid pada berarti tafsir an-nuur menggunakan
hari jum’at ketika mendengarkan bentuk bir-ra’yi karena banyak
adzan Jum’at, yang diserukan menggunakan ijtihad atau pemikiran
ketika imam telah berada di atas penafsir sendiri seperti contoh di atas.
mimbar. Allah S.W.T. juga menyebutkan dalam
f. Perintah berusaha mencari rezki Q.S. Al-Ghasiyah Ayat 12
sesudah selesai mengerjakan
tugas ibadah. 14
Tengku Muhammad Hasbi Ash-
Shiddieqy. (2000). hlm. 4085.

10 Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ...


Di dalamnya ada mata air yang diwarisi), atau bisa juga di definisikan
mengalir. tafsir yang bersumber dari Al-Qur’an
Kalimat “fiiha ainun jariyah” (Di hadis nabi, perkataan Sahabat atau
dalamnya ada mata air yang mengalir), tabiin. Uraiannya di dominasi oleh
ya’ni di dalam surga yang tinggi itu peninggalan-peninggalan atau fakta
terdapat beberapa mata air yang tidak sejarah yang diwariskan oleh nabi dan
akan kering.15 sahabat beliau. Artinya di dalam tafsir
3. Bentuk Penafsiran Kitab Tafsir al-ma’sur itu tetap ada pemikiran, tetapi
An-Nur
porsinya sedikit sekali. Sebaliknya,
Bentuk adalah pendekatan, sistem,
tafsir dalam bentuk ar-ra’yu
susunan. Kandungan isi Al-Qur’an,
(pemikiran) di dominasi oleh
sebagian sudah jelas dan terperinci,
pemikiran-pemikiran rasional. tetapi
sebagian lainnya masih bersifat global,
tidak menutup pintu bagi masuknya
masih membutuhkan penjelesan yang
riwayat hadis. itulah sebabnya di dalam
sangat mendalam. Yang masih global
kitab-kitab tafsir bir-ra’yi tetap di
inilah, ada yang di perinci oleh hadits
jumpai hadis-hadis atau asar meskipun
dan ada juga yang diserahkan kepada
porsinya amat kecil, tidak dominan
kaum muslimin sendiri untuk
sama sekali. itu diungkapkan sekedar
merincinya seperti halnya dalam soal
pendukung mufassir.17 Menurut Abdul
kenegaraan. Islam membuka pintu
Kholiq Hasan tafsir ra’yu adalah semua
selebar-lebarnya bagi ulama untuk
tafsir yang bersumberkan atau
berijtihad dalam masalah-masalah yang
berlandaskan pada ijtihad akal manusia,
belum dijelaskan oleh Al-Qur’an.16
dan ini secara umum dibagi menjadi
Di dalam kajian ilmu tafsir
dua: mahmudah dan mazmumah.
dijelaskan bahwa bentuk tafsir yang
Menurut hemat penulis
berkembang sejak dulu sampai sekarang
Menafsirkan Al-Qur’an dengan pikiran
hanya ada dua, yaitu al-ma’sur dan ar-
tidak dapat secara bebas dan terkendali,
ra’yu. bentuk yang pertama sesuai
tetapi harus berdasarkan prinsip-prinsip
dengan namanya al-ma’sur (tafsir yang
pokok yakni rasional, objektif dan
15
Tengku Muhammad Hasbi Ash-
Shiddieqy. (2000). hlm. 4576.
16 17
Moh. Abdul Kholiq Hasan. (2015). Nashruddin Baidan. (2003).
Metode Penafsiran Al-Qur’an (Pengenalan Perkembangan Tafsir Al-Qur’an di Indonesia.
Dasar Penafsiran al-Qur’an). Jurnal Al-A’raf, Solo: PT Tiga Serangkai Putra Mandiri. hlm.
XII(1). hlm. 53. 90.

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ... 11


argumentatif. Jika tidak didasarkan menggunakan bi al-ra’yi karna
dengan prisip-prinsip tersebut, maka menggunakan ijtihad pemikirannya
akan bisa jadi kekliruan yang fatal sendiri berdasarkan ilmu yang ia punyai
dalam menafsirkan Al-Qur’an, nabi yakni seorang akademi syariah.
juga berkata dalam hadits riwayat 4. Metode Penafsiran Kitab Tafsir An-
Nur
Tirmidzi yang berbunyi “barang siapa
Sebelum membahas tentang metode
yang berani berkata tentang Al-Qur’an
penafsiran Al-Qur’an, hendaknya
melalui pemikirannya semata, maka
terlebih dahulu kita harus pahami
bersiaplah menduduki tempatnya di
tentang apa itu metode. Kata metode
dalam neraka”. Maksud hadits tersebut
berasal dari bahasa yunani methodos
tidak melarang menafsirkan Al-Qur’an
yang berarti cara atau jalan. dalam
dengan pikiran, tetapi hendaknya
bahasa inggris, kata ini ditulis method,
seorang mufassir di dukung dengan
dan bangsa arab menerjemahkannya
dalil-dalil dari ulama terdahulu, jika
dengan thariqat dan manhaj. dalam
dilihat penafsiran Hasbi As-Shidieqi ini
bahasa indonesia kata tersebut
banyak terdapat kutipan-kutipan ulama
menagandung arti “cara tertatur dan
terdahulu.
terpikir baik-baik untuk mencapai
Namun ada juga bentuk bil Isyari.
maksud dalam ilmu pengetahuan dan
Isyari ialah sebuah penafsiran Al-
sebagainya; cara bekerja bersistem
Qur’an yang berangkat dari isyarat atau
untuk memudahkan pelaksanaan suatu
petunjuk. Maksudnya penafsiran
kegiatan guna mencapai suatu yang
diberikan sesuai dengan isyarat atau
ditentukan.18 kemudian pengertian
petunjuk, yang diterima oleh mufasir
metode secara umum salah satu sarana
seperti ilham. Biasanya yang mendapat
yang amat penting untuk mencapai
ilham ialah orang-orang tasawuf, atau
tujuan yang telah ditetapkan. dalam
kaum sufi. Kemudian Hasbi Ash-
kaitan ini maka dalam studi penafsiran
shiddieqy dalam tafsir An-nur
Al-Qur’an tidak lepas dari metode,
menggunakan bentuk al-ma’sur dan bi
yakni “suatu cara yang teratur dan
al ra’yi, yakni tafsir yang di dalamnya
berpikir baik-baik untuk mencapai
terdapat riwayat, baik Al-Qur’an
maupun Hadits, ataupun perkataan
18
Nashruddin Baidan. (2012). Metodologi
sahabat, kemudian juga bentuknya Penafsiran Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar. hlm. 1.

12 Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ...


pemahaman yang benar tentang apa (perbandingan), mawdlu’i23 (tematik).24
yang dimaksudkan Allah dalam ayat- Setiap metode pasti mempunyai
ayat Al-Qur’an yang diturunkannya kelebihan dan kekurangan, maka
kepada nabi Muhammad S.A.W.”. seorang mufassir harung menguasai
Definisi ini memberikan gambaran ilmu-ilmu penafsiran, seperti halnya
kepada kita bahwa metode penafsiran paham tentang metode tafsir.
Al-Qur’an itu berisi seperangkat tatanan Adapun menurut Nasruddin Baidan
dan aturan yang harus diindahkan ketika tafsir An-Nur menggunakan metode
menafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an. ijmali (global).25 Tetapi menurut penulis
apabila seseorang menafsirkan Al- dengan memperhatikan sistematika
Qur’an tanpa menempuh lur-alur yang penulisannya, maka menurut penulis
telah ditetapkan metode tafsir, maka tafsir ini menggunakan metode tahlili,
tidak mustahil penafsirannya akan karna Hasbi memaparkan segala aspek
keliru. tafsir serupa ini di sebut bi al- yang terkandung didalam ayat-ayat
ra’yi al mahdh (tafsir berdasarkan yang ditafsirkan, menjelaskan makna-
pemikiran semata) yang dilarang oleh makna yang terdapat di dalamnya sesuai
nabi. bahkan Ibn Taimiyah mengatakan dengan keahlian mufassir. Kemudian
tafsiran seperti itu adalah haram.19 Al- hasbi juga menafsirkan penuh 30 juz,
Farmawi memetakan metodologi disertai dengan asbabun nuzul dan
penafsiran Al quran menjadi empat munasabahnya.
bagian pokok: tahlili20 (analisis), 5. Sistematika Penulisan Kitab Tafsir
An-Nur
ijmali21 (global), muqarran22
Sedangkan sitematika atau langkah-

19
langkah yang ditempuh Hasbi untuk
Nashruddin Baidan. (2012). hlm. 55.
20
Metode tahlili adalah metode yang membahas ayat-ayat Al-Qur’an dalam
digunakan mufasir (penulis tafisr) untuk
mengungkap ayat-ayat al-Qur’an sampai pada kitab tafsir An-Nuur adalah sebagai
akar katanya, dan keterkaitannya antara ayat
sebelum dan sesudahnya, antar surat dengan berikut:
surat.
21
Metode ijmali adalah metode yang
digunakan mufasir (penulis tafsir) untuk
menjelaskan ayat-ayat secara global dan
23
ringkas. Metode maudhui adalah metode
22
Metode muqaran adalah metode mengumpulkan dan menafsirkan ayat-ayat Al-
perbandingan antara ayat-ayat yang terdapat Qur’an yang memiliki tema yang sama.
dalam Al-Qur’an yang temanya sama, kemudian 24
Islah Gusmian. (2013). Khazanah Tafsir
dibandingkan antara pendapat-pendapat ulama- Indonesia dari Hermeneutika Hingga Ideologi.
ulama terdahulu yang membahas ayat-yat Yogyakarta: LKiS. hlm. 111.
25
tersebut. Nashruddin Baidan. (2003). hlm. 106.

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ... 13


a. Menyebutkan satu, dua atau tiga 6. Corak kitab tafsir An-Nur
ayat yang masih satu Bentuk-bentuk penafsiran yang di
pembahasan, menurut tertib uraikan diatas maka akan menghasilkan
mushaf. corak-corak penafsiran yang variatif
b. Menerjemahkan makna ayat ke sesuai dengan kecenderungan atau
dalam bahasa Indonesia dengan kemauan mufassirnya seperti fikih
cara yang mudah dipahamkan, sehingga penafsirannya disebut al-tafsir
dengan memperhatikan makna- al-fiqhi, filsafat kemudian dikenal
makna yang dikehendaki dengan al-tafsir al-falsafi, tasawuf yang
masing-masing lafal, dengan di kemudian di sebut dengan tafsir sufistik,
beri judul “Terjemahan”. ada juga mufassir yang cenderung
c. Menafsirkan ayat-ayat itu menafsirkan Al-Qur’an dengan
dengan menunjuk kapada sari pendekatan sains maka dinamakan
patinya. tafsir al-ilmi, adabi Ijtimai27 dan lain-
d. Penafsiran masing-masing ayat lain; namun adapula yang tidak
dengan didukung oleh ayat yang mengarah kepada corak tertentu tapi
lain, hadits, riwayat Shahabat bersifat umum. Artinya tafsir tersebut
dan Tabi’in serta penjelasan tidak dapat di kategorikan dalam salah
yang ada kaitannya dengan ayat satu corak tertentu melainkan mencakup
tersebut dan tahapan ini diberi beberapa hal secara umum; dan di
judul “Tafsirnya”; samping itu, juga tidak tertutup
e. Menerangkan sebab-sebab turun kemungkinan digunkan corak
ayat, jika diperoleh atsar yang kombinasi yakni dengan
shahih yang diakui shahihnya menggabungkan dua corak tafsir
oleh ahli-ahli atsar (ahli-ahli sekaligus.28
hadits). Menurut Prof Nashruddin baidan
f. Kesimpulan, intisari dari yang berjudul perkembangan tafsir Al-
kandungan ayat yang diberi Qur’an di indonesia, juga di jelaskan
judul “Kesimpulan.26
27
Corak adabi ijtimai merupakan corak
yang menekankan pada masalah-masalah sosial
kemasyarakatan.
28
Nashruddin Baidan. (2011). Wawasan
26
Tengku Muhammad Hasbi Ash- Baru Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Shiddieqy. (2000). hlm. xii. hlm. 386.

14 Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ...


bahwasannya corak penafsiran kitab penulis di pembahasan sebelumnya,
tafsir An-Nur ini adalah Umum.29 maka dapat dikatakan corak tafsir ini
Sudariyah berpendapat di dalam jurnal adalah corak fikih, ditinjau dari
Shahih, bahwa corak tafsir An-Nur penafsiran dia yang cenderung kepada
karya Hasbi lebih cenderung kepada corak fikih, dan luasnya penafsiran
corak fikih, alasannya luasnya tentang masalah-masalah fikih. Beliau
penafsiran ayat-ayat yang berkaitan juga seorang akademisi syariah,
tentang hukum Islam dan memang hasbi otomatis ilmu fikih dia lebih menonjol.
sendiri adalah akademisi syariah. Ia 7. Kelebihan dan kekurangan
Tafsir An-Nur
juga berpendapat bahwasannya tafsir ini
Setelah memperhatikan
bercorak adabi ijtimai sebagaimana
penjelasan di atas, tentang metode,
telah diungkapkan Hasbi dalam latar
corak dan karakteristik penulisan kitab
belakang penulisan tafsir ini ingin
tafsir An-Nur, maka penulis akan
menjadikan tafsir An-Nur mudah di
memberikan ulasan tentang kelebihan
pahami dan diterima oleh masyarakat.30
dan kekurangan Tafsir An-Nur. Adapun
Menurut penulis tentang corak
beberapa kelebihan dalam Tafsir An-
tafsir An-Nur ialah bercorak
Nur, antara lain:
umum. Artinya tidak mengacu pada
a. Tafsirnya berbahasa Indonesia.
corak atau aliran tertentu. Tidak ada
b. Penjelasan atau tafsiran ayat-yat
corak yang dominan yang menjadi ciri
yang berkaitan tentang fikih
khusus pada tafsir ini. Semua
panjang dan lebar.
menggunakan pemahaman ayat secara
c. Bagi orang awam atau mualaf
netral tanpa membawa warna khusus
yang masih belum bisa
seperti akidah, fikih, tasawuf atau
membaca Al-Qur’an berbahasa
lainnya. Tetapi tidak dipungkiri
Arab, di dalam kitab tafsir ini
bahwasannya tafsir ini bercorak fikih,
tersedia Al-Qur’an bahasa latin,
jika ditinjau dari biografinya seperti
jadi memudahkan untuk
halnya dengan mencermati contoh tafsir
membacanya.
tersebut yang sudah di cantumkan
d. Cocok untuk dijadikan
pedoman.
29
Nashruddin Baidan. (2003). hlm. 106.
30
Sudariyah. (2018). Konstruksi Tafsir Al- e. Tafsirnya singkat dan mudah di
Qur’anul Majid An-Nuur Karya Hasbi Ash-
Shiddieqy. Jurnal Shahih, 3(1). hlm. 99. pahami.

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ... 15


f. Urutan ayat sesuai mushaf jadi terkait persamaan kitab tafsir An-Nur
mudah untuk di pelajari. dan Al-Bayan antara lain
g. Di akhir penafsiran surat a. Persamaan Tafsir An-Nur dan
Al-Bayan
terdapat kesimpulan yang
Persamaan kedua karya ini
memudahkan pembaca untuk
penulis tinjau dari segi metode,
mengetahui intisari pembahasan
sumber atau bentuk, sistematika
ayat.
penulisan, refrensi atau sumber
Adapun beberapa kekurangan
rujukan dalam penafsirannya
Tafsir An-Nur di antaranya:
1) Bahasa yang digunakan
a. Tafsirnya tidak kata per-kata.
kedua kitab tafsir ini sama,
b. Tidak diuraikan nahwu dan
ialah bahasa Indonesia.
sharaf nya.
2) Sumber tafsirnya bil-ra’yi
c. Penafsirannya terlalu singkat
dan bil ma’tsur
jika di jadikan rujukan
3) Sistematika penulisannya
pengkajian Islam secara
kedua tafsir ini sama dalam
mendalam.
segi pengelompokan ayat, di
d. Cenderung ketika menafsirkan
mulai dengan Al-Fatihah di
ayat-yat tentang fikih
akhiri dengan An-Nas,
penafsirannya panjang dan lebar,
menyebutkan jumlah ayat,
sedangkan ayat-ayat yang tidak
menjelaskan hubungan, ayat
berkaitan dengan fikih
dengan ayat, surat dengan
cenderung penafsirannya sedikit.
surat
Namun hal ini dapat dimaklumi
4) Rujukan Hasbi dalam kedua
karena jika dilihat dari latar
kitab tafsir ini ialah kitab-
belakang Hasbi ialah seorang
kitab yang mu’tabar, seperti
ahli fikih.
jami’ al-bayan kara Ibn Jarir
8. Persamaan dan Perbedaan Tafsir
An-Nur dan Tafsir Al-Bayan Thabari, Mafatih al-Ghaib, al-
Penelitian-peneliitian yang Jami’al-Ahkam karya
berkaitan dengan persamaan dan Qurthuby, tafsir al-manar, al-
perbedaan kitab tafsir An-nur dan Al- maraghy, dan kitab-kitab
Bayan sudah lumayan banyak lainnya.
dilakukan. Berdasarkan analisis penulis

16 Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ...


b. Perbedaan Tafsir An-Nur dan karya monumentalnya dalam bidang Al-
Al-BAyan
Qur’an dan tafsir yakni Tafsir Al-
1) Tahun penerbitan kedua kitab
Qur’anul Majid (Tafsir An-Nur). Tafsir
tafsir berbeda
ini oleh Federspiel di kategorikan atau
2) Kitab tafsir An-Nur
di kelompokka pada generasi kedua.
menggunakan metode Tahlili
Generasi pertama ditandai dengan
dengan alasan yang sudah
adanya penerjemahan terpisah-pisah.
disebutkan di atas, sedangkan
Jadi generasi kedua ini merupakan
tafsir Al-Bayan menggunakan
penyempurna generasi pertama.
metode Ijmali, karna jika
Dengan melihat dan
dilihat secara seksama kitab
memperhatikan secara seksama karya-
tafsir Al-Bayan ini
karya Hasbi yang ia hasilkan, dapat di
penjelasannya secara umum
tunjukkan bahwasannya kualitas
dan ringkas,
keilmuan Hasbi perlu di contoh, dan
3) Tema yang disajikan dalam
diteladani, jika seorang ingin menjadi
setiap ayat berbeda antara
mufasir maka seyoganya memahami
tafsir An-Nur dan Al-Bayan
banyak cabang ilmu, agar tidak terjadi
4) Penerjemahan ayat-ayat yang
kekeliruan dalam menafsirkan Al-
terdapat dalam kitab tafsir
Qur’an.
An-Nur lebih pendek
Kemudian Tafsir An-Nur karaya
daripada kitab tafsir al-Bayan
Hasbi, berdasarkan penelitian penulis
berbeda
menggunkan bentuk bil-ma’tsur dan bil-
ra’yi, dengan metode tahlili, dan
C. KESIMPULAN
menggunakan corak umum serta corak
Hasbi adalah merupakan salah satu
fikih.
tokoh modernis atau pembaharu Islam
di nusantara dan juga adalah sosok yang
sangat berpengaruh dalam
perkembangan khazanah keilmuan
Islam terkhusus dalam bidang Al-
Qur’an dan tafsir. Itu dibuktikan dengan
begitu banyak karya-karya yang
dihasilkan oleh beliau termasuk dua

Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ... 17


DAFTAR PUSTAKA Tengku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy.
(2000). Tafsir Al-Qur’anul Majid An-
Sumber dari Jurnal/Penelitian Nuur. Semarang: PT Pustaka Rizki
Islah Gusmian. (2015). Tafsir Al-Qur’an di Putra.
Indonesia: Sejarah dan Dinamika. Nashruddin Baidan. (2003). Perkembangan
Jurnal Nun, 1(1). Tafsir Al-Qur’an di Indonesia. Solo:
Aan Supian. (2015). Kontribusi Pemikiran PT Tiga Serangkai Putra Mandiri.
Hasbi Ash-Shiddieqy dalam Kajian Nashruddin Baidan. (2012). Metodologi
Ilmu Hadis. MUTAWATIR, 4(2). Penafsiran Al-Qur’an. Yogyakarta:
Masnun Tahir. (2008). Pemikiran T. M. Pustaka Pelajar.
Hasbi Ash-Shiddieqy Sumber Hukum Islah Gusmian. (2013). Khazanah Tafsir
Islam dan Relevansinya dengan Indonesia dari Hermeneutika Hingga
Pemikiran Hukum Islam di Indonesia. Ideologi. Yogyakarta: LKiS.
Al-Ahwal, 1(1).
Nashruddin Baidan. (2011). Wawasan Baru
Anthony H Johns. (2006). Anthony H Ilmu Tafsir. Yogyakarta: Pustaka
Johns, Vernacularization Of The Pelajar.
Qur’an: Tantangan dan Prospek Tafsir
Al-Qur’an di Indonesia. Jurnal Studi
Qur’an, 1(3).
Surahman Amin. (2013). Telaah Atas
Karya Tafsir di Indonesia: Studi atas
Tafsir Al-Bayan Karya Tm. Hasbi Al-
Siddiqi. Afkaruna, 9(1).
Muh Daming. (2009). Tafsir Al-Qur’anul
Majid AN-Nur Suatu Kajian
Metodologi Penfsiran Prof T.M Hasbi
Ash Shiddieqy.Jurnal Al-Adl: Jurnal
hukum Islam dan Pranata Sosial, 2(2).
Moh. Abdul Kholiq Hasan. (2015). Metode
Penafsiran Al-Qur’an (Pengenalan
Dasar Penafsiran al-Qur’an). Jurnal
Al-A’raf, XII(1).
Sudariyah. (2018). Konstruksi Tafsir Al-
Qur’anul Majid An-Nuur Karya Hasbi
Ash-Shiddieqy. Jurnal Shahih, 3(1).
Sumber dari Buku
Howard M Federpiel. (1996). Kajian Al-
Qur’an di Indonesia, Ter Tajul Arifin.
Bandung: Mizan.
Nashruddin Baidan. (2019). Perkembangan
Tafsir Al-Qur’an di Asia Tenggara.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nashruddin Baidan. (2017). Terjemahan
Al-Qur’an (Studi Kritis Terhadap
Terjemahan Al-Qur’an di Indonesia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

18 Pemetaan Kajian Tafsir Al-Qur’an ...

Anda mungkin juga menyukai