Memo #1
PT. FIEZULMA NITROPHOSPHATE INDUSTRY
Executive summary
Pupuk merupakan material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk
mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik.
Untuk mencapai pertumbuhan dan produktivitas optimal, tanaman membutuhkan beberapa unsur,
antara lain C, H, O, N, P, K, Ca, Mg, dan lain-lain. Di antara unsur yang diperlukan tanaman tersebut,
unsur N, P, dan K adalah unsur tambahan yang paling dibutuhkan oleh tanaman melalui pupuk.
PT. FIEZULMA NITROPHOSPHATE INDUSTRY merupakan salah satu pabrik kimia yang bergerak
untuk memproduksi pupuk NPK atau biasa disebut dengan nama pasar pupuk Phonska yang akan
didirikan didaerah Pinisi, Sumatera selatan. Dapat dilihat kebutuhan pupuk NPK di Indonesia semakin
meningkat tiap tahunnya sehingga produsen pupuk NPK masih belum dapat memenuhi kebutuhan
dalam negeri, maka oleh sebab itu pabrik ini akan memproduksi pupuk NPK dengan kapasitas produksi
150.000 ton/tahun.
Pupuk NPK dapat dihasilkan dengan 2 metode, yaitu dengan metode nitric acid route atau
disebut nitrophosphate process dan sulphuric acid route atau disebut mixed-acid process. Metode
mixed-acid process dipilih karena proses ini lebih baik dari pada nitrophosphate process dikarenakan
sumber batuan phosphat di Indonesia yang sedikit sehingga lebih memungkinkan untuk menggunakan
mixed-acid process.
Bahan baku dalam pembuatan pupuk NPK yaitu asam fosfat, amonia, dan KCl. Asam fosfat
didapat dengan membeli dikarenakan kandungan fosfat alam di Indonesia umumnya mempunyai
kandungan P yang rendah, sebagian besar kelas D atau E yang artinya kandungannya berada dibawah
Project Background
Indonesia termasuk negara dengan pertumbuhan penduduk yang besar. Dengan semakin
bertambahnya jumlah penduduk akan berakibat meningkatnya kebutuhan akan pangan. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan hasil pertanian, salah
satu usaha yang dilakukan dengan pemupukan. Pemupukan merupakan upaya penambahan nutrisi
yang dapat mendukung kelangsungan hidup tanaman dan memperbaiki sifat fisik tanah. Pupuk
merupakan bahan yang mengandung nutrisi untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman,
meningkatkan produksi dan kualitasnya. Penggunaan pupuk terus meningkat untuk meningkatkan hasil
produksi
Pupuk NPK merupakan pupuk majemuk yang terdiri dari beberapa unsur yang dibutuhkan oleh
tanaman. Dipasaran NPK diaplikasikan pada banyak tanaman seperti misalnya tanaman padi, umbi-
umbian, sayuran, tanaman tebu dan lain-lain.
Tabel 1.1 Kebutuhan Pupuk NPK di Berbagai Sektor di Indonesia Tahun 2011-2015
Kebutuhan Tahun
Ton/Tahun 2011 2012 2013 2014 2015
Pangan 3.586.791 3.769.833 3.962.453 4.165.161 4.378.497
Serealita 888.467 924.005 960.966 999.404 1.039.380
Kabi 370.644 385.470 400.888 416.924 433.601
Hortikultura 2.327.680 2.460.358 2.600.599 2.746.833 2.905.516
Kebun Tarkyat 478.141 525.956 576.551 636.406 700.047
Kebun Besar 1.031.818 1.134.998 1.248.499 1.373.349 1.510.683
Total 5.096.750 5.430.787 5.787.503 6.174.916 6.589.227
(Sumber: APPI,2016).
Kebutuhan pupuk NPK tiap tahunnya mengalami peningkatan yang cukup besar yang
menyebabkan produksi pupuk di indonesia juga semakin meningkat, akan tetapi peningkatan jumlah
produksi dalam negeri masih belum dapat memenuhi kebutuhan yang ada dan dapat dilihat pada tabel
1.2 jumlah produksi dalam negeri, kebutuhan dan peluang pasar dalam 6 tahun terakhir.
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa angka produksi tidak dapat memenuhi jumlah
kebutuhan yang diperlukan. Sehingga kebutuhan tersebut dapat di atasi dengan melakukan impor
pupuk NPK yang dapat dilihat pada tabel 1.3 Data Ekspor-Impor Pupuk NPK di Indonesia.
Tabel 1.3 Data Ekspor-Impor Pupuk NPK di Indonesia (ton/tahun)
Tahun Produksi Jumlah Impor Jumlah Ekspor Kebutuhan
2010 1.853.172 212.972 68.893 4.785.530
2011 2.213.491 272.337 86.801 5.096.750
2012 2.893.868 288.600 53.831 5.430.787
2013 2.528.347 219.645 60.326 5.787.503
2014 2.716.098 423.187 62.357 6.174.916
2015 3.001.087 570.430 26.932 6.589.227
(Sumber: APPI dan Badan Pusat Statistik,2016).
Gambar 1.1 Data Produksi dan Konsumsi Pupuk NPK Dari Tahun 2010-2015
Dari Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan produksi dan kebutuhan pupuk NPK
semakin meningkat seiring bertambahnya tahun. Namun meningkatnya jumlah produksi masih belum
setara dengan jumlah kebutuhan NPK. Sedangkan dari Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa jumlah ekspor
NPK semakin menurun dan impor NPK cenderung meningkat. Hal ini dikarenakan produksi NPK dalam
negeri belum bisa memenuhi permintaan pasar. Sehingga, dilakukan pegurangan jumlah ekspor dan
penambahan jumlah impor untuk memenuhi kebutuhan pasar, seperti yang tertera dalam grafik. Pada
gambar tersebut juga dapat diperkirakan kebutuhan pupuk NPK yang dibutuhkan dimasa yang akan
datang pada tahun 2022 yaitu sekitar 9.000.000 ton/tahun dengan angka produksi yang belum dapat
memenuhi angka kebutuhan, oleh karena itu direncanakan akan didirikan pabrik pupuk NPK baru di
Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tersebut pada tahun 2022.
Penentuan kapasitas produksi pabrik dilakukan berdasrkan ketersediaan bahan baku, jumlah
kebutuhan atau konsumsi dari pupuk NPK, jumlah produksi dari pabrikyang sudah ada, dan kapasitas
produksi pabrik terkecil yang sudah ada di Indonesia. Penentuan kapasitas produksi pabrik minimal
sama dengan kapasitas produksi pabrik lain yang terkecil disebabkan pabrik tersebut telah menganalisis
ekonomi mengenai kapasitas yang sesuai dengan keuntungannya. Selain itu dikarenakan kebutuhan
pupuk NPK di Indonesia lebih besar dibandingkan dengan angka produksi PT. FIEZULMA
NITROPHOSPHATE INDUSTRY akan membangun pabrik pupuk NPK dengan kapasitas 150.000
ton/tahun.
Raw Material
Bahan baku merrupakan hal yang paling penting dalam mengoperasikan pabrik, karena pabrik
beroperasi atau tidak sangat tergantung pada persediaan bahan baku. Bahan baku dalam pembuatan
pupuk NPK yaitu :
1. Amonia (NH3)
Sifat fisika dari amonia dapat dilihat pada tabel 1.5 Sifat Fisik Amonia
Tabel 1.5 Sifat Fisik Amonia
Formula NH3
Berat Molekul 17,0312 gr/mol
Liquid Density pada 0 oC, 101,3 kPa 0,6386 gr/cm3
Gas Density pada 0 oC; 101,3 kPa 0,7714 gr/ cm3
Tekanan Kritis 11, 28 MPa
Temperatur Kritis 132,4 oC
Melting point -77,71 oC
Boiling Point (101,3 kPa) -33,35 oC
Standart enthalpy (gas 25 oC) -46,22 kJ/mol
Standart entropy (gas 25 oC; 101,3 kPa) 192,731 J/mol K
(Ullmann, 2003).
Salah satu sifat kimia dari ammonia yaitu pada ammonia cair terkadang terjadi perbedaan
reaksi di dalam air karena terjadi perbedaan kelarutan banyak garam antara air dan ammonia. Pada
(Ullmann,2003)
Bahan baku utama pada proses pembuatan pupuk NPK salah satunya adalah amonia. Amonia
yang digunakan berasal dari PT. Sriwidjaja di palembang dengan kapasitas produksi 1.832.000
ton/tahun. Harga amonia di pasaran saat ini berkisar US $700-850 /ton atau IDR 9.881.445-
11.998.897,50 /ton dengan kurs IDR 14.116,35 /US$.
Asam fosfat merupakan asam tribasic, dimana atom hidrogen pertama merupakan pengion
yang kuat, sedangkan yang kedua cukup lemah, dan yang ketika sangat lemah.
Asam fosfat cenderung tidak reaktif pada temperatur kamar. Ketika anhidrat asam fosfat
meleleh, reorganisasi terjadi dalam fasa cairan.
(Kirk-Othmer, 1984).
Salah satu bahan baku penting dalam pembuatan pupuk NPK adalah asam fosfat. Asam
fosfat yang digunakan didapat dengan cara membeli, dikarenakan kandungan fosfat alam di Indonesia
umumnya mempunyai kandungan P yang rendah, sebagian besar kelas D atau E yang artinya
kandungannya berada dibawah 20% dan jumlahnya hanya cocok untuk penambangan kecil. Akan tetapi
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang bersama dengan JPMC yang merupkan perusahaan ternama di
Yordania bekerjasama untuk memproduksi H3PO4 dengan kapasitas produksi 200.000 ton/tahun. Harga
Asam sulfat murni hanya dapat terionisasi sebagian kecil saja, oleh karena itu konduktivitas
listrik dari asam sulfat memiliki nilai terendah di 100% H2SO4. Ketika asam sulfat murni diencerkan
dengan air maka disosiasi larutan akan semakin bertambah seperti reaksi dibawah:
H2SO4 + H2O→H3O- + HSO4-
(Ullmann, 2003).
Asam sulfat merupakan salah satu bahan baku pembuatan pupuk NPK yang dapat diperoleh
dari PT. Chemical Indonesia yang berada dikota Palembang dengan kapasitas produksi sebesar 82.500
ton/tahun. Pada saat ini harga pasaran asam sulfat berkisar US $160-240 /ton atau IDR 2.258.616,00-
3.387.924 /ton dengan kurs IDR 14.116,35 /US$.
Kalium klorida adalah senyawa garam alkali tanah dengan halida yang terbentuk dari
unsur kalium dan klor. Wujud umumnya adalah garam kristal berwarna putih atau tak berwarna.
Senyawa ini sangat mudah larut dalam air dan terasa asin di lidah, serupa garam dapur. KCl merupakan
bahan baku penting dalam pembuatan pupuk NPK, dimana kandungan K yang terdapat dalam pupuk
NPK berasal dari KCl. KCl dapat diperoleh dengan mengimpor dari negara Kanada dengan kapasitas
produksi sebesar 1.407.044ton/tahun. Haraga pasar dari KCl yaitu US $300-380/ton atau IDR
4.236.090- 5.365.714 /ton dengan kurs IDR 14.116,35 /US$
5. Urea
Urea merupakan zat monobasa dan membentuk garam jika bereaksi dengan asam. Apabila
bereaksi dengan asam nitrat membentuk urea nitrat, CO(NH2)2 HNO3, yang terurai secara eksplosif
jika dipanaskan. Sifat fisika dari amonia terdapat pada Tabel 1.9 Sifat Fisik Urea.
Tabel 1.9 Sifat Fisik Urea
Formula CO(NH2)2
Berat Molekul 60,056 gr/mol
Density 1,3230 gr/ cm3
Bulk Density 0,74 gr/ cm3
Melting point 135 oC
Heat of Fusion 251 J/gr
Specific heat pada 0 oC 1,439 J/kg K
(Kirk-Othmer, 1984).
Salah satu sifat kimia dari urea yaitu dapat bereaksi dengan natrium hidroksida menghasilkan
natrium karbonat. Berikut adalah reaksi urea dengan natrium hidroksida
CO(NH2)2 + 2 NaOH + 2 NaOBr → N2 + 3 NaBr + NH2CO3 + 3H2O
(Kirk-Othmer, 1984).
Bahan Urea dalam bentuk butiran curah (prill) digunakan dalam pertanian sebagai pupuk
kimia pemasok unsur nitrogen. Di tanah, urea akan terhidrolisis dan melepaskan ion amonium.
Kandungan N pada urea adalah 46%, tetapi yang tergunakan oleh tanaman biasanya separuhnya. Oleh
karena itu urea digunakan dalam pembuatan pupuk NPK. Urea dapat diperoleh dari PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang yang memproduksi urea sebesar 2.617.500 ton/tahun. Harga pasar dari urea
yaitu sebesar US $130-170 /ton atau IDR 1.839.929- 2.406.061 /ton dengan kurs IDR 14.116,35 /US$.
Gambar 1.3 Diagram Blok Proses Nitrophosphate untuk Produksi Nitrophosphate dengan Bahan Baku
Phosphate Rock
Proses dimulai dengan pelarutan batu fosfat dalam asam nitrat dengan reaksi sebagai berikut
Ca5F(PO4)3 + 10HNO3 3H3PO4 + 5Ca(NO3)2 + HF
Gambar 1.4 Diagram Blok Proses Nitrophosphate untuk Produksi NPK dengan Bahan Baku
Nitrophosphate
Prilling
Penguapan larutan NP dari neutraliser dicampur dengan garam yang dibutuhkan dan produk
dari prose recycle. Kadar air akhir adalah sekitar 0,5%. Pencampuran overflow dengan slurry dilakukan
dengan cara penyemprotan atau di spray pada rotating prill bucket. Produk meninggalkan prilling
menuju screening untuk memenuhi spesifikasi produk, yaitu under size, insize dan over size.
Conditioning
Produk komersial dari dryer dan screener didinginkan dalam fluidised bed. Gas off dari tahap
terakhir ini, yang berisi sedikit debu dan umumnya tidak ada amonia. Produk akhir kemudian
didinginkan dan akhirnya, produk didinginkan dan dilapisi sebelum penyimpanan untuk meminimalkan
caking.
Proses pembuatan pupuk NPK yang digunakan adalah proses kompleks yang menggabungkan
proses pencampuran (mixing) dan pereaksian (reaction). Secara umum proses pembuatan pupuk NPK
terdiri atas pemrosesan bahan padat dan bahan cair yang kemudian akan disatukan di dalam sebuah
alat yang disebut granulator. Diagram Blok Proses Pembentukan Phosphate Rock menjadi
Nitrophosphate dapat dilihat pada gambar 1.5 Diagram Blok Proses Mixed Acid untuk Produksi NPK
dengan Bahan Baku Urea, KCl, Asam Phospat, Amoniak, dan ZA.
Gambar 1.5 Diagram Blok Proses Mixed Acid untuk Produksi NPK dengan Bahan Baku Urea, KCl,
Asam Phospat, Amoniak, dan ZA.
6. Penyerapan Gas
Peralatan menggunakan srubber 4 tahap untuk membersihakan gas buang dan menangkap
unsur hara sebagai daur ulang. Pada pencucian tahap pertama digunakan granulator pre scrubber
untuk menangkap gas dari granulator. Pencucian tahap kedua berupa 2 ventury scrubber yang
fungsinya mencuci gas daru dryer cyclone, granulator, dan dedusting sistem. Tahap pencucian
ketiga berupa gas scrubber yang fungsinya mencuci gas dari dua sistem scrubber sebelumnya. Tahap
Berdasarkan Tabel 1.10 tentang perbandingan prosesproses pembuatan pupuk NPK, maka
akan dibuat pabrik pupuk NPK dengan Mixed-Acid Process . Hal ini didasarkan pada beberapa alasan
berikut:
1. Pemilihan proses yang akan digunakan berdasarkan ketersediaan bahan baku. Apabila menggunakan
Nitrophosphate Process bahan baku berupa batuan fosfat akan sulit didapatkan dikarenakan
kandungan fosfat alam di Indonesia umumnya mempunyai kandungan P yang rendah, sebagian
besar kelas D atau E yang artinya kandungannya berada dibawah 20% dan jumlahnya hanya cocok
untuk penambangan kecil sehingga kurang memungkinkan untuk menggunakan metode
Nitrophosphate Process.
2. Ketersediaan bahan baku seperti ZA, asam fosfat, amoniak dan urea dari industri PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang, asam sulfat dari PT. Chemical Indonesia sedangkan untuk KCl dari Kanada.
3. Proses ini membutuhkan temperatur yang lebih rendah dibandingkan dengan Nitrophosphate
Process dan mampu mendapatkan kandungan P yang lebih tinggi sehingga lebih ekonomis dan
prosesnya tidak kompleks.
Site selections
Penentuan lokasi pendirian pabrik dalam perancangan pabrik Nitrophosphat PT.
Fiezulma ini dilakukan dengan pertimbangan dari beberapa lokasi. Terdapat 3 pilihan lokasi dalam
negeri (Indonesia). Terdapat beberapa faktor yang dapat ditinjau dalam menentukan pemilihan lokasi
pabrik yang disajikan pada Tabel 1.11 Pilihan Lokasi Pendirian Pabrik PT. Fiezulma Nitrophosphate
Industry.
Tabel 1.11 Pilihan Lokasi Pendirian Pabrik PT. Fiezulma Nitrophosphate Industry
Faktor Pinisi, Sumatera selatan Gresik, Jawa Timur Sampit, Kalimantan
Tengah
Penyedia bahan • H2SO4 dari PT. • H2SO4 dari PT. • H2SO4 dari PT.
baku Chemical Indonesia Petrokimia Gresik di Pupuk Kaltim di
di Kota Palembang Gresik dengan Bontang dengan
• KCL di import dari kapasitas produksi kapasitas produksi
Kanada dengan 2.170.000 ton/tahun 2.470.000
kapasitas produksi • KCL di import dari ton/tahun
1.407.044 ton/tahun Kanada dengan • KCL di import dari
• H3PO4 dari PT. Pupuk kapasitas produksi Kanada dengan
Sriwidjadja di 1.407.044,1 kapasitas produksi
Palembang dengan ton/tahun 1.407.044,1
kapasitas produksi • H3PO4 dari PT. ton/tahun
200.000 ton/tahun Petrokimia Gresik di • H3PO4 dari PT.
• NH3 dari PT. Pupuk Gresik dengan Pupuk Kaltim di
Sriwidjadja di kapasitas produksi Bontang dengan
Palembang dengan 400.000 ton/tahun kapasitas produksi
kapasitas produksi • NH3 dari PT. 200.000 ton/tahun
1.832.000 ton/tahun Petrokimia Gresik di • NH3 dari PT. Pupuk
• H2O dari sungai Musi Gresik dengan Kaltim dengan
kapasitas produksi kapasitas produksi
1.105.000 ton/tahun 660.000 ton/tahun
Proses pembuatan pupuk NPK yang digunakan adalah proses kompleks yang menggabungkan
proses pencampuran (mixing) dan pereaksian (reaction). Diagram alir proses ditujukan pada Gambar
1.6 Blok Diagram Proses pembuatan Pupuk NPK.
Off gas
H3PO4
water
Pre Scrubber
H3SO4 , NH3
neutralizer WWT
Cyclone I Cyclone II
undersize
Cooler
Coating oil
Coating
Produk NPK
Gambar 1.6 Blok Diagram Proses pembuatan Pupuk NPK
Untuk membuat NPK, semua bahan baku dan recycle diumpankan ke dalam granulator.
Padatan yang keluar dari granulator memiliki kandungan kadar air normal 2-2,5 % dan diumpankan
secara gravitasi ke dalam dryer untuk memperoleh kadar air yang diinginkan yaitu 1-1,5 %. Produk
kering yang keluar dari dryer dimasukkan ke dalam screen untuk dipisahkan antara produk under size,
onsize (4-10 mesh), dan over size. Reaksi yang terjadi di Granulator :
Produk dengan ukuran onsize kemudian diumpankan ke cooler drum untuk menurunkan
temperatur dengan menggunakan udara kering pendingin. Selanjutnya, produk dingin dikirim ke
coating rotary drum untuk dilapisi dengan Coating agent karena produk bersifat higroskopis yang dapat
mempercepat proses caking. Produk keluaran dari coater dikirim ke gudang penyimpanan akhir yang
kemudian akan dikemas di storage. (Phonska, 2000).
Adiningsih, J.S. and T.H. Fairhurst. 1996. The use of reactive phosphate rock for the rehabilitation of
anthropic savannah in Indonesia. Page 159-174. In A.E. Johnston and J.K. Syers. Nutrient
Management for Sustainable Crop Production in Asia.
Alibaba. 2019. Harga ammonia, asam fosfat, asam sulfat, urea, dan ZA per ton.
https://indonesian.alibaba.com/productdetail/sinostarsupplyammonia60772328027.html?s
pm=a2700.galleryofferlist.normalList.207.6f8e2f0d1H5UJS (diakses pada tanggal 24
September 2019)
Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia. 2016. Kebutuhan Pupuk NPK di Berbagai Sektor di Indonesia Tahun
2011-2015. https://www.appi.or.id/?statistic (Diakses tangga 19 september 2019)
Asosiasi Produsen Pupuk Indonesia. 2016. Jumlah produksi dalam negeri, kebutuhan dan peluang
pasar. . https://www.appi.or.id/?statistic (Diakses tangga 19 september 2019)
Ave. E van Nieuwenhuyse.2000.” Best Available Techniques for Pollution Prevention and Control in the
European Fertilizer Industry”.booklet no.7.p.7
Badan Pusat Statistik Indonesia. 2016. Data Ekspor-Impor Pupuk NPK di Indonesia.
https://www.bps.go.id/statictable/2014/09/08/1044/impor-pupuk-menurut-negara-asal-
utama-2000-2017.html. (diakses tanggal 19 september 2019)
Badan Pusat Statistik Sumatera selatan, 2019. Tenaga kerja Tahun 2019. Sumsel: Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik Sumatera selatan, 2018-2019. Penduduk Berumur 15 Tahun keatas yang Bekerja
. Sumatera Selatan: Badan Pusat Statistik.
Drechsel, Erhart K, Houston, Tex., dan John B. Sardisco. 1971. Nitrophosphate Fertilizer Production.
United States Patent.
Google Inc. 2019. Google Maps: Peta Lokasi Negara Indonesia. http://maps.google.com/ (diakses
tanggal 24 September 2019)
Kementrian Perindustrian Republik Indonesia (2014). Perkembangan Impor Komoditi Hasil Industri
Dari Negara Tertentu. www.kemenperin.go.id (diakses tanggal 18 september)
Mas Teddy Sutriadi, Sri Rochayati, Achmad Rachman. Pemanfaatan Fosfat Alam Ditinjau Dari Aspek
Lingkungan.
Metuchen, Geissler R. Paul, Elington M. Magee, dan Scoth Plains. 1969. Methode For Producing
Nitrophosphate Fertilizer. United States Patent.
Othmer, D.F. dan Kirk, R.E. 1968. Encyclopedia of Chemical Engineering Technology. New York: John
Wiley and Sons Inc
Pupuk Indonesia. 2019. Kapasitas produksi Pupuk NPK, Amonia, Urea, ZA, dan Asam sulfat.
http://pupuk-indonesia.co.id/id/pabrik. (diakses tanggal 20 september 2019).
Ullman. (2003). Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry,6th ed , Vol. 3. New York: John Willey
& Sons.
Reaksi Utama:
NH3 + H3PO4 NH4H2PO4 (MAP)
Mol mula-mula:
1136,36 tonmol/tahun
Mol NH3 pada konversi 98% = 0,98
= 1159,55 tonmol/tahun
1136,36 tonmol/tahun
Mol H3PO4 pada konversi 98% = 0,98
= 1159,55 tonmol/tahun
1136,36 tonmol/tahun
Mol NH4H2PO4 pada konversi 98% = 0,98
= 1159,55 tonmol/tahun
= 39.424.700 Kg/tahun
((Harga Produk Utama x kapasitas )-( Harga Bahan baku x kapasitas umpan))
GPM=
total produk diammonium phosphate
(((550 USD/ton x 150.000 ton/th)- (210 USD/ton x 39.424,7 ton/th )
+(200 USD/ton x 113.635 ton/th)))
GPM=
150.000 ton/th
GPM = 646,3187 USD/ton produk = Rp 9.165.639,38 / ton produk