Anda di halaman 1dari 7

Machine Translated by Google

Jurnal Universitas Jiaotong Barat Daya

Volume 57 Edisi 1 Penerbangan. 57 Tidak. 1


JURNAL UNIVERSITAS JIAOTOG SELATAN
Februari 2022 Februari 2022

ISSN: 0258-2724 DOIÿ10.35741/issn.0258-2724.57.1.13

Artikel Penelitian

Kimia

UJI AKTIVITAS BIOAKTIVITAS DAN ANTIOKSIDAN LAUT


URCHIN (DIADEMA SETOSUM) GONADS SEBAGAI BAHAN OBAT
BERDASARKAN KEANEKARAGAMAN HAYATI LAUT

Bahan obat bulu babi (Diadema seto dan gonad) berdasarkan keanekaragaman hayati laut

Uji aktivitas biologis dan aktivitas antioksidan

Yusuf Sabilu *, Jafriati, Ruslan Madjid


Faculty of Public Health, Jln. HEA Mokodompit, Green Campus Bumi Tridharma, Kendari, Southeast Sulawesi,
Indonesia, yusufsÿbilu@yÿhoo.com, jafriÿti.jazuli@gmÿil.com, ruslÿnmÿjid744@gmail.cÿm

Diterima: 15 Desember 2021 Diulas: 24 Januari 2022 Diterima:


12 Februari 2022 Diterbitkan: 28 Februari 2022

Artikel ini adalah artikel akses terbuka yang didistribusikan di bawah syarat dan ketentuan Lisensi Atribusi
Creative Commons (http:// creativecommons.org/ licenses/ by/ 4.0)

Abstrak
Bulu babi (Diadema setosum) adalah hewan laut yang termasuk dalam filum Echinodermata yang banyak
ditemukan di perairan Wakatobi. Meskipun Indonesia merupakan salah satu pengekspor bulu babi, namun
pemanfaatan bulu babi sebagai produk obat dan makanan kesehatan belum banyak dimanfaatkan. Hal ini
disebabkan terbatasnya informasi tentang potensi senyawa aktif yang terkandung dalam bulu babi yang berasal
dari perairan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas dan aktivitas antioksidan ekstrak
gonad bulu babi (Diadema setosum). Pengujian sampel terdiri dari beberapa tahap yaitu ekstraksi dengan
maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, uji fitokimia dan uji aktivitas antioksidan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak etanol gonad bulu babi (Diadema setosum) mengandung alkaloid, steroid,
triterpenoid dan tanin. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol gonad bulu babi (Diadema setosum)
menunjukkan ekstrak tersebut tidak berpotensi sebagai antioksidan karena memiliki nilai IC50 > 250 ppm. Nilai
IC50 adalah 4460,1505 ppm. Kebaruan penelitian ini menghasilkan data senyawa bioaktif dan aktivitas
antioksidan gonad bulu babi Diadema setosum yang berguna untuk berbagai formulasi herbal sebagai anti
tumor, anti kanker, anti inflamasi, analgesik, anti lelah, efek anti Parkinson. , dan anti hipoglikemik.

Kata kunci: Diadema Setosum, Senyawa Bioaktif, Aktivitas Antioksidan

Ringkasan Bulu babi (Swallows) adalah hewan laut yang termasuk dalam filum Echinodermata dan sering ditemukan di perairan Rotobe. Meski Indonesia adalah lautan

Salah satu pengekspor bulu babi, namun pemanfaatan bulu babi sebagai obat dan makanan kesehatan belum banyak dimanfaatkan. Hal ini disebabkan oleh

Ada informasi terbatas tentang senyawa yang berpotensi aktif yang terkandung dalam bulu babi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biogenisitas ekstrak gonad bulu babi (Swedia).
Machine Translated by Google
Sabilu dkk. Uji Bioaktivitas dan Aktivitas Antioksidan Gonad Bulu Babi (Diadema Setosum) Sebagai Bahan Obat Berdasarkan
Keanekaragaman Hayati Laut, Vol. 57 No. 1 Februari 2022
148

aktivitas biologis dan aktivitas antioksidan. Pengujian sampel terdiri dari beberapa tahapan yaitu ekstraksi perendaman dengan pelarut etanol 96%, pengujian fitokimia dan

Uji aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alkaloid, steroid, triterpen dan mono-
lebih tepatnya. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol gonad bulu babi (Swedia) menunjukkan bahwa ekstrak tersebut tidak berperan sebagai antioksidan.

Potensi seperti itu saya tahu nilai 50 > 250 ppm. Saya tahu nilai 50 adalah 4460,1505 ppm. baru dalam studi ini
Kebaruan terletak pada ketersediaan data tentang senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan Swallowtail gonad bulu babi, yang dapat digunakan untuk berbagai

Formulasi herbal seperti anti tumor, anti kanker, anti inflamasi, analgesik, anti lelah, anti parkinson, dan anti hipoglikemik.

Kata kunci: mahkota, senyawa bioaktif, aktivitas antioksidan

I. PENDAHULUAN Meskipun Indonesia merupakan salah satu pengekspor


Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di bulu babi, namun pemanfaatan bulu babi sebagai produk
dunia yang terdiri dari 17.508 pulau dengan garis pantai obat dan makanan kesehatan belum banyak dilakukan.
sepanjang 81.000 km. Indonesia memiliki potensi sumber Hal ini disebabkan terbatasnya informasi tentang potensi
daya pesisir dan laut. Dengan memiliki ekosistem pesisir senyawa aktif yang terkandung dalam bulu babi yang
berasal dari perairan Indonesia. Senyawa bioaktif
seperti mangrove, perikanan, terumbu karang dan padang
lamun, wilayah pesisir dan laut Indonesia dikenal memiliki merupakan metabolit sekunder yang dihasilkan oleh
kekayaan dan keanekaragaman hayati laut terbesar di mikroorganisme untuk mempertahankan diri dari ancaman
dunia [1]. Perairan laut Indonesia memiliki keanekaragaman lingkungan dan hewan di sekitarnya. Hewan laut tidak
biota laut yang sangat tinggi yang dapat dimanfaatkan terlindungi dari bakteri yang toleran terhadap konsentrasi
untuk kehidupan. Biota laut ini berpotensi sebagai sumber tinggi, jamur, dan virus, yang mungkin bersifat patogen
anti tumor bagi organisme ini. Dengan demikian, metabolit sekunder
ini diproduksi untuk mempertahankan diri [10]. Gonad bulu
senyawa, termasuk yang berasal dari filum Echinodermata babi (Diadema setosum) telah dimanfaatkan oleh
[2]. Salah satu biota laut yang berpotensi untuk masyarakat sebagai makanan tradisional yang bersumber
dimanfaatkan sebagai obat adalah bulu babi. dari perairan Wakatobi. Berdasarkan uraian tersebut, maka
perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan

Bulu babi adalah salah satu jenis biota air yang berasal fitokimia (senyawa bioaktif) dan aktivitas antioksidan gonad
dari filum echinodermata. Bulu babi merupakan kelompok bulu babi sebagai obat berbasis biodiversitas laut.
hewan yang sering dijumpai di perairan laut. Mereka dapat
ditemukan dari perairan laut tropis hingga laut di daerah
kutub.
Menurut Aprilia dkk. [3], bulu babi adalah hewan laut yang
95% tubuhnya terdiri dari duri-duri bergerak yang muncul II. METODE PENELITIAN
dari tubuhnya. Distribusi bulu babi terlihat di hampir semua Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga
zona perairan. Sebaran bulu babi di perairan Indonesia, November 2021. Pengambilan sampel bulu babi (D.
Malaysia, Filipina dan Australia Utara sekitar 316 spesies, setosum) dilakukan di Perairan Wakatobi.
sedangkan di perairan Indonesia terdapat sekitar 84 Preparasi sampel, ekstraksi dan uji fitokimia (senyawa
spesies yang berasal dari 48 genera dan 21 suku, salah bioaktif) dilakukan di Laboratorium Riset Farmasi Fakultas
satunya terdapat di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Farmasi Universitas Halu Oleo.

Kemudian, uji aktivitas antioksidan dilakukan di


Laboratorium Biokimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika
Masyarakat pesisir telah lama memanfaatkan hewan laut dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA), Universitas
ini untuk gonadnya sebagai konsumsi lokal, baik mentah Hasanuddin Makassar.
(segar) maupun hasil olahannya [5].
Diadema setosum merupakan salah satu jenis bulu
babi yang memiliki nilai ekonomis [6]. Bagian tubuh yang A. Alat dan Bahan
dikonsumsi adalah gonad atau telur [7]. Menurut Afifudin, Alat yang digunakan adalah Coolbox, autoclave,
Suseno, dan Jacoeb [8], D. setosum mengandung 18 jenis timbangan analitik, waterbath, set gelas, spektrofotometer
asam lemak tak jenuh, antara lain omega-3 dan omega-6 UV-Vis (genesys 6), vortex, gelas ukur, beaker glass,
serta 15 jenis asam amino. Asam lemak omega-3 tabung reaksi, blender, timbangan analitik, water heater,
berkhasiat untuk menurunkan kadar kolesterol dalam vacum rotary evaporator.
darah dan mengurangi risiko penyakit jantung [9].
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah laut
Machine Translated by Google
149

bulu babi (D. setosum), etanol 96%, pereaksi Bate sampel mengandung alkaloid, dengan pereaksi
Smith Metcalfe, pereaksi Wilstater, pereaksi Mayer Mayer memberikan endapan putih, dan pereaksi
dan Dragendroff, pereaksi LiebermanBurchard, Dragendroff memberikan endapan merah jingga.
pereaksi Wagner, pereaksi NaOH 10%, pereaksi
FeCl3, pereaksi gelatin, aquadest, HCl 2N, serbuk 2) Identifikasi Flavonoid
Mg , CH3COOH glasial, HCl pekat, Kloroform, kertas 50 mg ekstrak ditambahkan 100 ml air panas,
saring, aluminium foil, media NA, anhidrida asetat, direbus selama 5 menit, kemudian disaring. 5 ml
1,1- filtrat ditambahkan 0,05 mg serbuk Mg dan 1 ml HCl
kristal difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). pekat. Kemudian dikocok dengan kuat. Uji positif
ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah,
B. Pengambilan Sampel, Persiapan dan kuning atau jingga.
Ekstraksi Bahan Baku
Pengambilan sampel bulu babi Diadema setosum 3) Identifikasi Steroid/ Triterpenoid
dilakukan pada saat air surut di perairan Wakatobi. 50 mg ekstrak ditambahkan 10 tetes CH3COOH
Kemudian gonad tersebut diambil dan disimpan glasial dan 2 tetes H2SO4 pekat. Solusinya dikocok
dalam cool box yang telah berisi es batu untuk dengan lembut dan dibiarkan selama beberapa
menjaga kesegaran gonad bulu babi dalam menit. Uji positif jika terbentuk warna biru atau hijau,
perjalanan menuju laboratorium. Persiapan gonad sedangkan triterpenoid memberikan warna merah
bulu babi dimulai dengan menimbang sampel. Tahap atau ungu.
selanjutnya adalah ekstraksi bahan aktif. Metode 4) Identifikasi Tanin
ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi. 0,1 gram sampel dilarutkan dalam 10 ml metanol.
Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampel diambil sebanyak 2 ml kemudian ditambahkan
pelarut etanol 96%. Sampel ditimbang sebanyak 3 tetes FeCl3 3%. Uji positif jika terdapat endapan
150 gram dan dimaserasi dengan 1100 mL pelarut berwarna hijau kehitaman.
etanol selama 48 jam. Hasil maserasi berupa larutan 5) Identifikasi Fenol
kemudian disaring dengan kertas saring untuk 0,5 gram sampel dilarutkan dalam 2 ml etanol
mendapatkan filtrat dan residu. Filtrat yang diperoleh 70% dan ditambahkan 3 tetes larutan FeCl3. Tes
diuapkan sampai pelarut terpisah dari ekstrak positif jika terbentuk warna hitam kebiruan.
menggunakan Rotary Vacuum Evaporator pada
suhu kurang dari 50oC. Ekstrak ini kemudian 6) Identifikasi Saponin 0,5
diformulasikan dengan menambahkan pengencer gram sampel ditambahkan 5 ml akuades dalam
atau aquadest sebagai pelarut. Hasil ekstraksi tabung reaksi kemudian dipanaskan dan diamati
diuapkan untuk mendapatkan ekstrak kental gonad sampai terbentuk busa yang stabil selama 15 menit.
bulu babi.
Selanjutnya dilakukan uji fitokimia (senyawa bioaktif)
dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol gonad D. Uji Aktivitas Antioksidan dengan
bulu babi (Gambar 1). Metode DPPH
Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan
menggunakan perendaman terhadap radikal bebas
1,1 difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) menurut
Simanjuntak et al. [12]. Ekstrak ditimbang sebanyak
20 mg kemudian dilarutkan dalam 20 ml etanol
sampai homogen (konsentrasi 1000 ppm). Masing-
masing ekstrak dibuat dalam berbagai konsentrasi
yaitu 25 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm dan 200
ppm. Larutan blanko dibuat dengan mencampur 0,5
Gambar 1. Contoh gonad bulu babi (Diadema setosum) ml etanol dengan 1,5 ml larutan DPPH 1 mM dalam
tabung reaksi. kemudian dikocok secara homogen.
C. Uji Fitokimia [11] Setiap larutan uji yang
1) Identifikasi Alkaloid yang telah dibuat diambil sebanyak 0,5 ml dan
2 ml kloroform dan 2 ml amonia ditambahkan ke direaksikan dengan 1,5 ml larutan DPPH 1 mM.
50 mg ekstrak dan kemudian disaring. Campuran diinkubasi pada suhu 37oC selama 30
Filtrat ditambahkan 3-5 tetes H2SO4 pekat kemudian menit, kemudian diukur absorbansinya menggunakan
dikocok hingga terbentuk dua lapisan. spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm.
Fraksi asam diambil. Kemudian ditambahkan Setelah absorbansi diperoleh, persentase pengikatan
pereaksi Mayer dan Dragendroff masing-masing 4-5 radikal bebas (persen inhibisi) dihitung dengan
tetes. Jika terbentuk endapan, hal ini menunjukkan bahwa rumus sebagai berikut:
Machine Translated by Google
Sabilu dkk. Uji Bioaktivitas dan Aktivitas Antioksidan Gonad Bulu Babi (Diadema Setosum) Sebagai Bahan Obat Berdasarkan Keanekaragaman
Hayati Laut, Vol. 57 No. 1 Februari 2022
150

serta kalsium, fosfor, vitamin A, B, B2, B12, asam nikotinat,


asam pantotenat, asam folat dan karoten. Evaluasi
Nilai IC50 adalah konsentrasi dimana ekstrak dapat Agustina dkk. [16] juga menyatakan bahwa evaluasi
perkembangan taksikologi dan deteksi senyawa sitotoksik,
menangkap radikal bebas sebesar 50% yang diperoleh
dengan menggunakan persamaan regresi linier y = a + bx. teratogenik, antineoplastik dari senyawa baru dapat
memanfaatkan bulu babi dengan memanfaatkan
perkembangan sel telurnya dan deteksi senyawa sitotoksik,
teratogenik, antineoplastik dari senyawa baru dapat
AKU AKU AKU. HASIL DAN PEMBAHASAN
memanfaatkan bulu babi dengan cara menggunakan sel
telurnya.
A. Uji Fitokimia
Berdasarkan hasil uji fitokimia terhadap ekstrak
metanol total, jenis metabolit sekunder yang terkandung
B. Uji Aktivitas Antioksidan
ditunjukkan pada Tabel 1.
Uji aktivitas antioksidan Diadema setosum
ekstrak etanol bulu babi dengan metode DPPH dapat
Tabel 1.
dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 2.
Hasil uji fitokimia ekstrak gonad bulu babi Diadema setosum

Meja 2.
Identifikasi senyawa
Hasil Keterangan Hasil uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dari ekstrak etanol
gonad Diadema setosum
Alkaloid:
Dragendroff + (+) endapan merah jingga
Reagen Konsentrasi (ÿg/ Antioksidan Nilai IC-50 (ÿg/
Tidak
Reagen Meyer + (+) endapan putih kekuningan mL) Aktivitas (%) mL)
Flavonoid - 1 200 9,93
(+) merah, kuning, atau oranye
Steroid + (+) terbentuk cincin biru atau hijau 2 400 12,36
Triterpenoid + (+) merah atau ungu 3 600 14,61 4460,1505
Tanin + (+) endapan hijau kehitaman 4 800 16,29
Fenol - 5 1000 17,23
(+) endapan hitam kebiruan

Catatan:
(+) Hasil positif menunjukkan sampel mengandung senyawa metabolit
sekunder
(-) Hasil negatif menunjukkan sampel mengandung senyawa metabolit
sekunder

Hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak gonad


bulu babi Diadema setosum positif mengandung alkaloid,
steroid, triterpenoid, dan tanin. Kehadiran metabolit
tersebut semakin meyakinkan bahwa Diadema setosum
dapat digunakan sebagai bahan dasar obat-obatan. Gambar 2. Hasil uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dari
Menurut Venogupal [13], anggota Echinodermata ekstrak etanol gonad Diadema setosum

menghasilkan beberapa metabolit sekunder, salah satu


anggota Echinodermata yang diketahui memiliki metabolit Nilai IC50 pada ekstrak etanol Diadema setosum
sekunder yang dapat digunakan sebagai antibakteri adalah gonad dapat dilihat dari persamaan regresi linier sederhana
bulu babi. Selain itu, senyawa aktif yang terkandung dalam
pada grafik di atas. Nilai IC50 total ekstrak etanolik
bulu babi memiliki aktivitas antibakteri terhadap Diadema setosum gonad diperoleh sebesar 4460,1505
Staphylococcus aureus dan Escherichia coli [10]. Penelitian
ppm. Prinsip pengujian antioksidan menggunakan metode
lain menyebutkan bahwa gonad bulu babi mengandung DPPH adalah perubahan intensitas warna ungu pada
asam amino yang cukup lengkap sebagai pemacu DPPH yang berbanding lurus dengan konsentrasi sisa
pertumbuhan dan kesehatan. Gonad bulu babi dapat DPPH setelah direaksikan dengan senyawa antioksidan.
dijadikan sebagai sumber makanan alternatif karena Perubahan intensitas warna ini dapat terjadi karena adanya
mengandung 28 macam asam amino, vitamin B kompleks, reduksi radikal bebas DPPH. Dimana elektron bebas
vitamin A, mineral, asam lemak omega-3 dan omega-6.
Sedangkan cangkangnya berpotensi sebagai zat anti
kanker, anti tumor dan anti mikroba [3]. Gonad mengandung
protein, lipid dan glikogen, sebagai dalam DPPH akan berikatan dengan atom hidrogen yang
dilepaskan oleh senyawa antioksidan sehingga intensitas
warna ungu DPPH berkurang dan berubah menjadi kuning.
Perubahan warna ini akan menyebabkan perubahan pada
Machine Translated by Google
151

absorbansi larutan bila diukur menggunakan PENGAKUAN


spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang Terima kasih kepada Universitas Halu Oleo
DPPH optimum [17]. Parameter yang digunakan melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian
untuk uji penangkal radikal DPPH adalah nilai kepada Masyarakat serta Fakultas dan Kesehatan
IC50. IC50 didefinisikan sebagai jumlah Masyarakat yang telah mendanai penelitian ini
konsentrasi ekstrak yang dapat menghambat yang tertuang dalam kontrak karya nomor 179c/
aktivitas radikal bebas DPPH sebesar 50%. Nilai UN29.15/PG/2021. Terima kasih juga disampaikan
IC50 diperoleh dari persamaan regresi linier yang kepada Laboratorium Riset Farmasi Fakultas
menyatakan hubungan antara konsentrasi ekstrak Farmasi Universitas Halu Oleo dan Laboratorium
uji dan persen penangkal radikal. Semakin kecil Biokimia Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan
nilai IC50 maka semakin besar aktivitas Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas
antioksidan dari bahan yang diuji [18]. Hasanuddin Makassar.
Secara khusus, jika suatu senyawa memiliki nilai
IC50 < 10 ppm, maka senyawa tersebut REFERENSI
merupakan antioksidan yang sangat kuat.
Aktivitas kuat untuk IC50 adalah 10-50 ppm.
Aktivitas sedang untuk IC50 adalah 50-100 ppm. [1] DAHURI, R. (2001) Pengelolaan Wilayah
Dan aktivitas lemah untuk IC50 adalah 100-250 Pesisir dan Laut Seiring dengan Pelaksanaan
ppm. Kemudian, keadaan tidak aktif untuk IC50 Otonomi Daerah. MIMBAR: dariJurnal Sosial dan
adalah > 250 ppm [19]. Berdasarkan klasifikasi Pembangunan, 17 (2), hlm. 139-171.
tersebut dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanolik
bulu babi (Diadema setosum) gonad tidak [2] MANGINDAAN, REP and LESNUSSA,
berpotensi sebagai antioksidan karena memiliki
MSP (2013) Aktivitas Sitotoksik Ekstrak
nilai IC50 >250 ppm, yaitu 4661,3278 ppm.
Bintang Rapuh Chain-link (Ophiomastix
Menurut Delianis [20], senyawa bioaktif adalah
senyawa kimia yang menimbulkan efek Annulosa) Terhadap Perkembangan Awal
farmakologis atau berkaitan dengan efek obat Embrio Landak Laut (Tripneustes Gratilla).
dari satu organisme ke organisme lain. Selain itu, Jurnal Pantai dan Laut Tropis, 1 (3), hlm. 18-23.
ada beberapa penyakit farmakologis, yaitu kanker,
radang sendi dan analgesik. Namun, ada dampak [3] APRILIA, H.A., PRINGGENIES, D., and
positif yang dihasilkan terhadap manfaat YUDIATI, E. (2012) Uji Toksisitas Ekstrak
kesehatan dan gizi, misalnya digunakan sebagai antioksidan, antidiabetik
Kloroform Cangkangdan dan
antipenuaan.
Duri Bulu Babi
(Diadema Setosum) Terhadap Mortalitas
IV. KESIMPULAN Nauplius Artemia Sp. Jurnal Penelitian
Ekstrak etanol gonad bulu babi (Diadema Kelautan, 1 (1), hlm. 75-83.
setosum) mengandung alkaloid, steroid, [4] AZIZ, A. (1987) Makanan dan Kebiasaan
triterpenoid dan tanin. Hasil uji aktivitas antioksidan Makan Berbagai Spesies Bulu babi. Jurnal
ekstrak etanol gonad bulu babi (Diadema
Oseana, 29 (4), hlm. 91-
setosum) menunjukkan ekstrak tersebut tidak 100.
berpotensi sebagai antioksidan karena memiliki
nilai IC50 > 250 ppm. Nilai IC50 adalah 4460,1505 [5] SUKIMAN, R., ALI, A., dan MU'NISA, AMA
ppm. (2019) Identifikasi Senyawa Bioaktif Ekstrak
Temuan utama dari penelitian ini adalah untuk Bulu Babi (Diadema setosum). Dalam: Seminar
memprediksi kandungan senyawa bioaktivitas Nasional Biologi.
dan aktivitas antioksidan yang terdapat pada [6] RATNA, FD (2002) Pengaruh Penambahan
ekstrak kasar etanol dari Diadema setosum Gula dan Lama Fermentasi Terhadap Kualitas
gonads yang dapat digunakan sebagai obat. Pasta Fermentasi Bulu Babi (Diadema
Informasi tentang senyawa bioaktif dan aktivitas Setosum) dengan Menggunakan Lactobacillus
antioksidan yang terkandung dalam gonad Plalltarum Sebagai Kultur Starter. Ph.D. tesis,
Diadema setosum diharapkan dapat bermanfaat
Institut Pertanian Bogor (IPB).
bagi pengembangan obat-obatan alami yang
berasal dari laut, dan diharapkan dapat
meningkatkan nilai ekonomi bulu babi jenis ini. [7] VIMONO, IB (2007) Sekilas Tentang Bulu
Isolasi komponen bioaktif yang memiliki aktivitas Babi. Oseana, 32 (3), hlm. 15-21.
farmakologis dari invertebrata laut ini diperlukan [8] SUSENO, SH, dkk. (2014) Profil Asam
untuk memberikan manfaat bagi dunia kesehatan. Lemak dan Asam Amino Laut
Machine Translated by Google
Sabilu dkk. Uji Bioaktivitas dan Aktivitas Antioksidan Gonad Bulu Babi (Diadema Setosum) Sebagai Bahan Obat Berdasarkan
Keanekaragaman Hayati Laut, Vol. 57 No. 1 Februari 2022
152

landak. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 17 Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia) melalui DPPH
(1). (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) dan Uji BSLT untuk Fraksi
[9] ALMATSIER, S. (2006) Basic Principles of Nutrition. Aktifnya. Jurnal Kimia Kimia, 12(3), hlm. 107-111. 1340-1
6th ed. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
[19] PHONGPAICHIT, S., NIKOM, J., HUTADILOK TN,
[10] AKERINA, FO, NURHAYATI, T., dan SUWANDI, R. RUKACHAISIRIKUL, V., dan KIRTIKARA, K. (2007)
(2015) Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Antibakteri dari Aktivitas Biologis Ekstrak Jamur Endofit yang Diisolasi
Bulu babi. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, dari Tanaman Garcinia. FEMS Imunologi & Mikrobiologi
18 (1), hlm. 61- Medis, 51 (3),

73. hal.517-525.
[11] HARBORNE, JB (1987) [20] PRINGGENIES, D. (2019)
Phytochemical Method. Bandung: Penerbit ITB. Bioprospek Biomaterial Kelautan untuk Pengembangan
Industri Farmasi di Indonesia.
[12] SIMANJUNTAK, P., SARI, BH, dan RURIANTI, W.
(2011) Uji Toksisitas, Antioksidan dan Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Air Kulit Massoia (Cryptocarpa Massoy
(Lauraceae)). FMIPA UNPAK. Referensi:
[1] DAHURI, R. (2001) Wilayah pesisir dan laut
[13] VENUGOPAL, V. (2009) Kelautan
Pengelolaan dan pelaksanaan otonomi daerah. Miba: Masyarakat dan Pembangunan
Habitat dan Sumber Daya.
Majalah Pameran, 17 (2), hlm. 139-171.
Dalam: VENUGOPAL, V. (ed.) Produk Kelautan untuk
Kesehatan: Senyawa Nutraceutical Fungsional dan [2] Mankindan, REP and LESNUSSA, MSP (2013) Fragile

Bioaktif dari Laut. Boca Raton, Florida: CRC Press, hlm. star extract (Helix) pada embrio bulu babi
23–50. Aktivitas sitotoksik perkembangan awal janin (Trident Gratia)
seks. Tropical Coast and Ocean Journal, 1(3), hlm. 18-
[14] DINCER, T., CAKLI, S., KILINC, B., 23 halaman.

dan TOLASA, S. (2010) Kandungan Komposisi Asam


[3] APRILIA, HA, PRINGGENIES, D. Kazu
Amino dan Asam Lemak Saus Ikan. Jurnal Kemajuan
YUDIATI, E. (2012) Cangkang dan duri landak laut
Hewan dan Kedokteran Hewan, 9 (2), hlm. 311-315.
Toksisitas ekstrak kloroform pada kematian Artemia nauplii

[15] TOHA, AHA (2006) Manfaat Bulu babi (Echinoidea), tes seks. Jurnal Penelitian Kelautan, 1(1), hlm. 75-83.

dari Sumber Makanan hingga Organisme Hias. Jurnal


Ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia, 13 [4] AZIZ, A. (1987) Makanan dan fotografi berbagai bulu babi
kebiasaan makan. Jurnal Ossena, 29(4), hlm. 91-100.
(1), hal.77-82.
[16] AGUSTINA, R., ALAM, G., dan
[5] SUKIMAN, R., ALI, A. and MU'NISA, AMA (2019)
LETHE, C. (2017) Aktivitas Antimitotik Ekstrak Kloroform
Aktivitas biologis ekstrak bulu babi (Swedia)
Terfraksionasi Siphanocalina Sp. Spons Terhadap Sel
identifikasi senyawa seksual. Dalam: Simposium Nasional Biologi
Zigot Bulu Babi Tripneustus Gratilla Linn.
kan

Majalah Farmasi dan Farmakologi, 21 [6] Ratner, FD (2002) Menambahkan gula dan fermentasi
(3), hlm. 59-62. Pengaruh waktu pada kualitas pasta fermentasi bulu babi (mahkota) dengan susu

[17] ERWIN, E., NISA, RA, dan DANIEL, Acidobacter adalah kultur awal. Skripsi, Pertanian Bogor
D. (2015) Uji Fitokimia, Toksisitas dan Aktivitas Universitas Teknologi (Kantor Kekayaan Intelektual).

Antioksidan Daun Kerehau (Callicarpa longifolia Lam.)


[7] Wimono, IB (2007) Sekilas tentang bulu babi. Osena
dengan Metode DPPH. Indonesia Chimica Acta, 8 (1),
, 32(3), hlm. 15-21.
hlm. 52-59.
[8] SUSENO, SH, dkk. (2014) Landak Laut

[18] SUPOMO, SYAMSUL, E.S., APRILIANA, A., SALEH, Profil asam lemak dan asam amino. perikanan indonesia

C., ERWIN, and LESTARI, D. (2019) Antioxidant Assay Jurnal Pengolahan Produk, 17(1).

of [9] ALMATSIER, S. (2006) Dasar-dasar Nutrisi


Machine Translated by Google
153

. edisi ke-6. Jakarta: Perpustakaan Induk Gera Media. pameran.

[10] AKERINA, FO, NURHAYATI, T. and SUWANDI, R. (2015)

Isolasi dan karakterisasi senyawa antibakteri dari bulu babi.


Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 18 (1), hlm. 61-73.

[11] HARBORNE, JB (1987) Metode Fitokimia. Bandung:


Penerbit Biro Perdagangan Internasional.

[12] SIMANJUNTAK, P., SARI, BH dan RURIANTI, W. (2011)

Pengujian toksisitas, antioksidan dan aktivitas antibakteri ekstrak

air kulit batang Masoia (Cryptocarpus (Lauraceae)). FMIPA


UNPAK.

[13] VENUGOPAL, V. (2009) Habitat dan sumber daya laut.


Dalam: VENUGOPAL, V. (ed.) Makanan Laut untuk Kesehatan:
Senyawa Nutrisi Fungsional dan Bioaktif dari Laut. Boca Raton,

FL: CRC Press, hlm. 23-50.

[14] DINCER, T., CAKLI, S., KILINC, B. dan TOLASA, S. (2010)


Kandungan asam amino dan asam lemak kecap ikan. Journal
of Advances in Animal and Veterinary Medicine, 9(2), hlm.

311-315. [15] Toha, aha. (2006) Bulu babi (Eurchinidae) dari

sumber makanan hingga manfaat hias. Jurnal Ilmu Perairan dan


Perikanan Indonesia, 13 (1), hlm. 77-82

kan

[16] AGUSTINA, R., ALAM, G. and LETHE, C. (2017) Aktivitas

antimitotik ekstrak kloroform terfraksionasi Passiflora sp. Sel


zigotik spons bulu babi Trident Gratila Lynn. Jurnal Farmasi dan

Farmakologi, 21(3), hlm. 59-62.

[17] ERWIN, E., NISA, RA and DANIEL, D. (2015) Pengujian

Fitokimia, Toksisitas dan Aktivitas Antioksidan Ye Keleihao

(Pterostilbene longifolia.) dengan metode DPPH. Jurnal Kimia

Indonesia, 8(1), hlm. 52-59.


[18] SUPOMO, SYAMSUL, E . S .,
dan APRILIANA, A., SALEH, C., ERWIN LSTARI, D. (2019)
, Uji

antioksidan bawang dayak (Ethopanax senticosus) secara

DPPH (1,1-dipheny-2-indomethacin) dan uji BSL T skor

aktivitasnya. Jurnal Kimia Lasayan, 12(3), hlm. 1340-1346.

[19] PHONGPAICHIT, S., NIKOM, J., HUTADILOK TN,


RUKACHAISIRIKUL, V. dan KIRTIKARA, K. (2007) Aktivitas

biologis ekstrak endofit diisolasi dari Garcinia cambogia.

Imunologi FEMS dan Mikrobiologi Medis, 51(3), hlm. 517-525.

[20] PRINGGENIES, D. (2019) Bio-prospek biomaterial kelautan


memfasilitasi pengembangan industri farmasi Indonesia

Anda mungkin juga menyukai