Artikel Penelitian
Kimia
Bahan obat bulu babi (Diadema seto dan gonad) berdasarkan keanekaragaman hayati laut
Artikel ini adalah artikel akses terbuka yang didistribusikan di bawah syarat dan ketentuan Lisensi Atribusi
Creative Commons (http:// creativecommons.org/ licenses/ by/ 4.0)
Abstrak
Bulu babi (Diadema setosum) adalah hewan laut yang termasuk dalam filum Echinodermata yang banyak
ditemukan di perairan Wakatobi. Meskipun Indonesia merupakan salah satu pengekspor bulu babi, namun
pemanfaatan bulu babi sebagai produk obat dan makanan kesehatan belum banyak dimanfaatkan. Hal ini
disebabkan terbatasnya informasi tentang potensi senyawa aktif yang terkandung dalam bulu babi yang berasal
dari perairan Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bioaktivitas dan aktivitas antioksidan ekstrak
gonad bulu babi (Diadema setosum). Pengujian sampel terdiri dari beberapa tahap yaitu ekstraksi dengan
maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, uji fitokimia dan uji aktivitas antioksidan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ekstrak etanol gonad bulu babi (Diadema setosum) mengandung alkaloid, steroid,
triterpenoid dan tanin. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol gonad bulu babi (Diadema setosum)
menunjukkan ekstrak tersebut tidak berpotensi sebagai antioksidan karena memiliki nilai IC50 > 250 ppm. Nilai
IC50 adalah 4460,1505 ppm. Kebaruan penelitian ini menghasilkan data senyawa bioaktif dan aktivitas
antioksidan gonad bulu babi Diadema setosum yang berguna untuk berbagai formulasi herbal sebagai anti
tumor, anti kanker, anti inflamasi, analgesik, anti lelah, efek anti Parkinson. , dan anti hipoglikemik.
Ringkasan Bulu babi (Swallows) adalah hewan laut yang termasuk dalam filum Echinodermata dan sering ditemukan di perairan Rotobe. Meski Indonesia adalah lautan
Salah satu pengekspor bulu babi, namun pemanfaatan bulu babi sebagai obat dan makanan kesehatan belum banyak dimanfaatkan. Hal ini disebabkan oleh
Ada informasi terbatas tentang senyawa yang berpotensi aktif yang terkandung dalam bulu babi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biogenisitas ekstrak gonad bulu babi (Swedia).
Machine Translated by Google
Sabilu dkk. Uji Bioaktivitas dan Aktivitas Antioksidan Gonad Bulu Babi (Diadema Setosum) Sebagai Bahan Obat Berdasarkan
Keanekaragaman Hayati Laut, Vol. 57 No. 1 Februari 2022
148
aktivitas biologis dan aktivitas antioksidan. Pengujian sampel terdiri dari beberapa tahapan yaitu ekstraksi perendaman dengan pelarut etanol 96%, pengujian fitokimia dan
Uji aktivitas antioksidan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alkaloid, steroid, triterpen dan mono-
lebih tepatnya. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol gonad bulu babi (Swedia) menunjukkan bahwa ekstrak tersebut tidak berperan sebagai antioksidan.
Potensi seperti itu saya tahu nilai 50 > 250 ppm. Saya tahu nilai 50 adalah 4460,1505 ppm. baru dalam studi ini
Kebaruan terletak pada ketersediaan data tentang senyawa bioaktif dan aktivitas antioksidan Swallowtail gonad bulu babi, yang dapat digunakan untuk berbagai
Formulasi herbal seperti anti tumor, anti kanker, anti inflamasi, analgesik, anti lelah, anti parkinson, dan anti hipoglikemik.
Bulu babi adalah salah satu jenis biota air yang berasal fitokimia (senyawa bioaktif) dan aktivitas antioksidan gonad
dari filum echinodermata. Bulu babi merupakan kelompok bulu babi sebagai obat berbasis biodiversitas laut.
hewan yang sering dijumpai di perairan laut. Mereka dapat
ditemukan dari perairan laut tropis hingga laut di daerah
kutub.
Menurut Aprilia dkk. [3], bulu babi adalah hewan laut yang
95% tubuhnya terdiri dari duri-duri bergerak yang muncul II. METODE PENELITIAN
dari tubuhnya. Distribusi bulu babi terlihat di hampir semua Penelitian dilakukan pada bulan Agustus hingga
zona perairan. Sebaran bulu babi di perairan Indonesia, November 2021. Pengambilan sampel bulu babi (D.
Malaysia, Filipina dan Australia Utara sekitar 316 spesies, setosum) dilakukan di Perairan Wakatobi.
sedangkan di perairan Indonesia terdapat sekitar 84 Preparasi sampel, ekstraksi dan uji fitokimia (senyawa
spesies yang berasal dari 48 genera dan 21 suku, salah bioaktif) dilakukan di Laboratorium Riset Farmasi Fakultas
satunya terdapat di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Farmasi Universitas Halu Oleo.
bulu babi (D. setosum), etanol 96%, pereaksi Bate sampel mengandung alkaloid, dengan pereaksi
Smith Metcalfe, pereaksi Wilstater, pereaksi Mayer Mayer memberikan endapan putih, dan pereaksi
dan Dragendroff, pereaksi LiebermanBurchard, Dragendroff memberikan endapan merah jingga.
pereaksi Wagner, pereaksi NaOH 10%, pereaksi
FeCl3, pereaksi gelatin, aquadest, HCl 2N, serbuk 2) Identifikasi Flavonoid
Mg , CH3COOH glasial, HCl pekat, Kloroform, kertas 50 mg ekstrak ditambahkan 100 ml air panas,
saring, aluminium foil, media NA, anhidrida asetat, direbus selama 5 menit, kemudian disaring. 5 ml
1,1- filtrat ditambahkan 0,05 mg serbuk Mg dan 1 ml HCl
kristal difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH). pekat. Kemudian dikocok dengan kuat. Uji positif
ditunjukkan dengan terbentuknya warna merah,
B. Pengambilan Sampel, Persiapan dan kuning atau jingga.
Ekstraksi Bahan Baku
Pengambilan sampel bulu babi Diadema setosum 3) Identifikasi Steroid/ Triterpenoid
dilakukan pada saat air surut di perairan Wakatobi. 50 mg ekstrak ditambahkan 10 tetes CH3COOH
Kemudian gonad tersebut diambil dan disimpan glasial dan 2 tetes H2SO4 pekat. Solusinya dikocok
dalam cool box yang telah berisi es batu untuk dengan lembut dan dibiarkan selama beberapa
menjaga kesegaran gonad bulu babi dalam menit. Uji positif jika terbentuk warna biru atau hijau,
perjalanan menuju laboratorium. Persiapan gonad sedangkan triterpenoid memberikan warna merah
bulu babi dimulai dengan menimbang sampel. Tahap atau ungu.
selanjutnya adalah ekstraksi bahan aktif. Metode 4) Identifikasi Tanin
ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi. 0,1 gram sampel dilarutkan dalam 10 ml metanol.
Pelarut yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sampel diambil sebanyak 2 ml kemudian ditambahkan
pelarut etanol 96%. Sampel ditimbang sebanyak 3 tetes FeCl3 3%. Uji positif jika terdapat endapan
150 gram dan dimaserasi dengan 1100 mL pelarut berwarna hijau kehitaman.
etanol selama 48 jam. Hasil maserasi berupa larutan 5) Identifikasi Fenol
kemudian disaring dengan kertas saring untuk 0,5 gram sampel dilarutkan dalam 2 ml etanol
mendapatkan filtrat dan residu. Filtrat yang diperoleh 70% dan ditambahkan 3 tetes larutan FeCl3. Tes
diuapkan sampai pelarut terpisah dari ekstrak positif jika terbentuk warna hitam kebiruan.
menggunakan Rotary Vacuum Evaporator pada
suhu kurang dari 50oC. Ekstrak ini kemudian 6) Identifikasi Saponin 0,5
diformulasikan dengan menambahkan pengencer gram sampel ditambahkan 5 ml akuades dalam
atau aquadest sebagai pelarut. Hasil ekstraksi tabung reaksi kemudian dipanaskan dan diamati
diuapkan untuk mendapatkan ekstrak kental gonad sampai terbentuk busa yang stabil selama 15 menit.
bulu babi.
Selanjutnya dilakukan uji fitokimia (senyawa bioaktif)
dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol gonad D. Uji Aktivitas Antioksidan dengan
bulu babi (Gambar 1). Metode DPPH
Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan
menggunakan perendaman terhadap radikal bebas
1,1 difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) menurut
Simanjuntak et al. [12]. Ekstrak ditimbang sebanyak
20 mg kemudian dilarutkan dalam 20 ml etanol
sampai homogen (konsentrasi 1000 ppm). Masing-
masing ekstrak dibuat dalam berbagai konsentrasi
yaitu 25 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 150 ppm dan 200
ppm. Larutan blanko dibuat dengan mencampur 0,5
Gambar 1. Contoh gonad bulu babi (Diadema setosum) ml etanol dengan 1,5 ml larutan DPPH 1 mM dalam
tabung reaksi. kemudian dikocok secara homogen.
C. Uji Fitokimia [11] Setiap larutan uji yang
1) Identifikasi Alkaloid yang telah dibuat diambil sebanyak 0,5 ml dan
2 ml kloroform dan 2 ml amonia ditambahkan ke direaksikan dengan 1,5 ml larutan DPPH 1 mM.
50 mg ekstrak dan kemudian disaring. Campuran diinkubasi pada suhu 37oC selama 30
Filtrat ditambahkan 3-5 tetes H2SO4 pekat kemudian menit, kemudian diukur absorbansinya menggunakan
dikocok hingga terbentuk dua lapisan. spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm.
Fraksi asam diambil. Kemudian ditambahkan Setelah absorbansi diperoleh, persentase pengikatan
pereaksi Mayer dan Dragendroff masing-masing 4-5 radikal bebas (persen inhibisi) dihitung dengan
tetes. Jika terbentuk endapan, hal ini menunjukkan bahwa rumus sebagai berikut:
Machine Translated by Google
Sabilu dkk. Uji Bioaktivitas dan Aktivitas Antioksidan Gonad Bulu Babi (Diadema Setosum) Sebagai Bahan Obat Berdasarkan Keanekaragaman
Hayati Laut, Vol. 57 No. 1 Februari 2022
150
Meja 2.
Identifikasi senyawa
Hasil Keterangan Hasil uji aktivitas antioksidan dengan metode DPPH dari ekstrak etanol
gonad Diadema setosum
Alkaloid:
Dragendroff + (+) endapan merah jingga
Reagen Konsentrasi (ÿg/ Antioksidan Nilai IC-50 (ÿg/
Tidak
Reagen Meyer + (+) endapan putih kekuningan mL) Aktivitas (%) mL)
Flavonoid - 1 200 9,93
(+) merah, kuning, atau oranye
Steroid + (+) terbentuk cincin biru atau hijau 2 400 12,36
Triterpenoid + (+) merah atau ungu 3 600 14,61 4460,1505
Tanin + (+) endapan hijau kehitaman 4 800 16,29
Fenol - 5 1000 17,23
(+) endapan hitam kebiruan
Catatan:
(+) Hasil positif menunjukkan sampel mengandung senyawa metabolit
sekunder
(-) Hasil negatif menunjukkan sampel mengandung senyawa metabolit
sekunder
landak. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, 17 Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia) melalui DPPH
(1). (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) dan Uji BSLT untuk Fraksi
[9] ALMATSIER, S. (2006) Basic Principles of Nutrition. Aktifnya. Jurnal Kimia Kimia, 12(3), hlm. 107-111. 1340-1
6th ed. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
[19] PHONGPAICHIT, S., NIKOM, J., HUTADILOK TN,
[10] AKERINA, FO, NURHAYATI, T., dan SUWANDI, R. RUKACHAISIRIKUL, V., dan KIRTIKARA, K. (2007)
(2015) Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Antibakteri dari Aktivitas Biologis Ekstrak Jamur Endofit yang Diisolasi
Bulu babi. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia, dari Tanaman Garcinia. FEMS Imunologi & Mikrobiologi
18 (1), hlm. 61- Medis, 51 (3),
73. hal.517-525.
[11] HARBORNE, JB (1987) [20] PRINGGENIES, D. (2019)
Phytochemical Method. Bandung: Penerbit ITB. Bioprospek Biomaterial Kelautan untuk Pengembangan
Industri Farmasi di Indonesia.
[12] SIMANJUNTAK, P., SARI, BH, dan RURIANTI, W.
(2011) Uji Toksisitas, Antioksidan dan Aktivitas Antibakteri
Ekstrak Air Kulit Massoia (Cryptocarpa Massoy
(Lauraceae)). FMIPA UNPAK. Referensi:
[1] DAHURI, R. (2001) Wilayah pesisir dan laut
[13] VENUGOPAL, V. (2009) Kelautan
Pengelolaan dan pelaksanaan otonomi daerah. Miba: Masyarakat dan Pembangunan
Habitat dan Sumber Daya.
Majalah Pameran, 17 (2), hlm. 139-171.
Dalam: VENUGOPAL, V. (ed.) Produk Kelautan untuk
Kesehatan: Senyawa Nutraceutical Fungsional dan [2] Mankindan, REP and LESNUSSA, MSP (2013) Fragile
Bioaktif dari Laut. Boca Raton, Florida: CRC Press, hlm. star extract (Helix) pada embrio bulu babi
23–50. Aktivitas sitotoksik perkembangan awal janin (Trident Gratia)
seks. Tropical Coast and Ocean Journal, 1(3), hlm. 18-
[14] DINCER, T., CAKLI, S., KILINC, B., 23 halaman.
[15] TOHA, AHA (2006) Manfaat Bulu babi (Echinoidea), tes seks. Jurnal Penelitian Kelautan, 1(1), hlm. 75-83.
Majalah Farmasi dan Farmakologi, 21 [6] Ratner, FD (2002) Menambahkan gula dan fermentasi
(3), hlm. 59-62. Pengaruh waktu pada kualitas pasta fermentasi bulu babi (mahkota) dengan susu
[17] ERWIN, E., NISA, RA, dan DANIEL, Acidobacter adalah kultur awal. Skripsi, Pertanian Bogor
D. (2015) Uji Fitokimia, Toksisitas dan Aktivitas Universitas Teknologi (Kantor Kekayaan Intelektual).
[18] SUPOMO, SYAMSUL, E.S., APRILIANA, A., SALEH, Profil asam lemak dan asam amino. perikanan indonesia
C., ERWIN, and LESTARI, D. (2019) Antioxidant Assay Jurnal Pengolahan Produk, 17(1).
kan