1.Aspek Fisik
Desa Sei Nagalawan adalah salah satu desa di Kecamatan Perbaungan, Desa ini
terletak di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Sedang Bedagai Provinsi Sumatera Utara.
Desa Sei Nagalawan ini memiliki luas 871 hektar dan berpenduduk sebanyak jiwa dan terdiri
791 KK/2017. Desa ini berlokasi di dataran Rendah Sumatera Utara. Terletak sejauh 56,2 km
dari Kota Medan, ibu kota Provinsi Sumatera Utara. Wilayah Desa Sei Nagalawan terletak di
dataran Rendah dengan ketinggian antara 0 sampai 7 meter di atas permukaan laut. Karena
berada diketinggian tersebut, kabupaten ini mempunyai iklim yang sejuk hingga hangat
dengan suhu berkisar antara 23°C sampai 33°C.
Di dataran rendah ini bisa ditemukan indahnya nuansa alam berupa Ekosistem
mangrove,Sawit dst dengan udara yang Sejuk dan berciri khas daerah Pantai. Di daerah ini
juga bisa kita nikmati keindahan pantainya yang sangat nyaman dan berlokasi di atas
ketinggian....... meter dari permukaan laut..Secara geografis, Desa Sei Nagalawan terletak
pada koordinat 7º 50 ́ Lintang Utara 9º 21 ́ Lintang Utara dan 97º 18 ́ Bujur Timur - 98º 42 ́
Bujur Timur. Batas-batas wilayah Desa Seo Nagalawan adalah sebagai berikut:
Iklim
Iklim dipengaruhi oleh beberapa aspek diantaranya suhu atau temperatur, kelembaban,
tekanan udara, dan lain-lain.
Suhu Udara
Tabel 2. Suhu Udara .............................
Suhu Udara Menurut Tahun, Bulan, Waktu di Stasiun XXX
Temperature in XXX Station by Year,Month, Hour
2021
Temperatur Udara/Temperature (ºC)
Pukul/ Hour Maksimum/ Minimum/
Rata-
Bulan/ Month Maximum Minimum
rata
07.00 13.00 18.00 Rata-rata/ Rata-rata/
Average
Average Average
Januari/January
Pebruari/February
Maret/March
April/April
Mei/May
Juni/June
Juli/July
Agustus/August
September/Sept.
Oktober/October
Nopember/Nov.
Desember/Dec.
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Sumber/Source : Stasiun Klimatologi XXX
Ketinggian
............................................meter di atas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai
berikut:
Tabel 4. Ketinggian XXX
Ketinggian Luas Persentase
m ha %
m ha %
m ha %
m ha %
Bila dilihat dari sudut kemiringan atau lereng tanahnya dapat dibedakan sebagai :
Tabel 5. Kemiringan Lereng XXX
Karakter Luas Persentase
Datar 2 % ha %
Landai 2-5 % ha %
Miring 15-40 % ha %
Curam 40 % ha %
2. Aspek Biotik
Aspek biotic mencakup seluruh makhluk hidup atau seluruh sumber daya alam
yang ada di daerah penelitian yakni di Dusun I Desa Sei Nagalawan. Aspek biotic
tersebut terdiri atas tumbuhan, hewan dan manusia. Tumbuhan di desa ini didominasi
oleh sawit dan mangrove dan juga tumbuhan padi yang menjadi sumber ekonomi
mereka. Selain tanaman terdapat pula hewan kambing yang kami temui lebih dominan
ada di desa ini.
3. Lingkungan Sosial Ekonomi
Lingkungan social ekonomi merupakan lingkungan yang didukung oleh
manusia itu sendiri yang mengalami dan menyebabkan terjadinya lingkungan social
dan ekonomi lingkungan social biasanya meliputi hubungan antara anggota
masyarakat yang saling berinteraksi baik dalam hubungan social maupun ekonomi
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Di Dusun I Desa Sei nagalawan dapat
dikatakan bahwa pola hidup masyarakatnya masih terikat dengan adat sehingga
interaksi antar masyarakatpun masih berjalan lancar dalam artian semua masyarakat
masih menganggap bahwa mereka semua bersaudara . Kehidupan ekonomi
masyarakat rata-rata dipenuhi dari sector pertanian, perkebunan, perindustrian,
perdagangan,nelayan dan beragam akitifitas lainnya.
Pembuatan Plot
Pembuatan plot bertujuan untuk mengambil contoh untuk analisis komunitas
tumbuhan. Cara – caranya sebagai berikut :
1. Metode petak
Metode petak merupakan prosedur yang paling umum digunakan untuk pengambilan
contoh berbagai tipe organism termasuk komunitas tumbuhan. Metode petak terdiri
atas petak tunggal (dibuat 1 petak aja), petak ganda (menggunakan banyak petak yang
letaknya tersebar merata pada area yang dipelajari).
2. Metode jalur
Metode jalur merupakan metode yang paling efektif untuk mempelajari perubahan
keadaan vegetasi menurut kondisi tanah, topografi, dan elefasi.
3. Metode garis berpetak
Metode ini di anggap sebagai modifikasi dar metode petak ganda atau metode
jalur,yaitu dengan cara melompati satu atau lebih petak – petak dalam jalur sehingga
sepamjamg garis rintis terdapat petak-petak pada jarak tertentu yang sama.
4. Metode kombinasi
Metode kombinasi merupakan kombinasi antara metode jalur dan garis berpetak.
Untuk pohon dilakukan dengan jalur dan untuk fase pemudaan(poles,sapling, dan
seedling) digunakan metode garis berpetak.
5. Metode kuadran
Metode kuadran umumnya digunakan untuk pengambilan contoh vegetasi tumbuhan
jika hanya fase pohon yang menjadi objek kajiannya. Metode ini kurang tepat
dipergunakan jika populasi pohon berdistribusi mengelompok ataupun seragam.
Diameter tumbuhan
Diameter tumbuhan diukur dengan cara:
π
diameter=
keliling po h on
Tinggi pohon
Tinggi pohon diukur dengan cara :
x=tan α × y
Keterangan :
X : Tinggi pohon
Y : Jarak horizontal pohon
Kerapatan tumbuhan
Kerapatan tumbuhan adalah jumlah individu organisme persatuan ruang. Biasanya
kerapatan diberi notasi K. kerapatan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Jumla hindividu
K=
luas seluru h petak contoh
20 x 20
10 x 10
5x5
2x2
c. Ketinggian Pohon
Alat yang digunakan untuk mengukur tinggi pohon adalah tali plastic, meteran dan abney
level. Ketinggian pohon diukur dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Ukur jarak horizontal pohon dari tempat atau posisi kita berdiri dengan menggunakan
tali plastic atau meteran
2. Bidik pucuk pohon yang paling atas dengan abney level untuk memperoleh besar
sudut α
3. Setelah jarak horizontal dan besar sudut α di dapat maka di hitung dengan rumus
berikuti ini:
x=tan α × y
d. Kerapatan tumbuhan
Untuk mengukur kerapatan tumbuhan terlebih dahulu kita harus mengetahui jumlah
masing-masing spesies tumbuhan dan luas daerah yang dijadikan sampel atau contoh.
Setelah kedua hal tersebut diketahui kemudian gunakan rumus di bawah ini untuk
menghitungnya:
Jumla hindividu
K=
luas seluru h petak contoh