Anda di halaman 1dari 7

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSUD PURI HUSADA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PURI HUSADA TEMBILAHAN


NOMOR : Kpts. 445/YanMed/
TENTANG
PENETAPAN PANITIA FARMASI DAN TERAPI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PURI HUSADA TAHUN 2019

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PURI HUSADA

Menimbang : a. Bahwa sesuai BAB V Bagian Kedelapan Pasal15 dalam Peraturan Daerah
Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 31 Tahun 2008 TentangStruktur
Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan
Kabupaten Indragiri Hilir menjelaskan tentang kelompok Jabatan
Fungsional pada Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan.
b.
Bahwasehubungan dengan pasal 15 seperti tercantum dalam Peraturan
Daerahdimaksud perlu ditetapkan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Puri Husada Tembilahan dalam pembentukan Kelompok
Jabatan Fungsional di Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada

Mengingat Temblahan.
1.
:
Undang-Undang No 6 Tahun 1965 tentang Pembentukan Kabupaten
Daerah Tingkat II Indragiri Hilir (Lembaran Negara Republik Indonesia
2. Tahun 1965 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3495);
Undang-Undang No 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah
3. (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
4. Nomor 4437);
Undang-Undang No 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Peraturan Pemerintah No 8 Tahun 2003 tentang Pedoman Organisasi
5. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4262);
Peraturan Pemerintah Nomor. 72 Tahun 1998 tentangPengamanan Sediaan
6.
Farmasi dan Alat Kesehatan(Lembaran Negara Tahun 1998 Nomor 138,
TambahanLembaran Negara Rl Nomor 3781);
Peraturan Pemerintah Nomor. 25 Tahun 2000 tentangKewenangan
7.
Pemerintah dan Kewenangan ProvinsiSebagai Daerah Otonomi (Lembaran
Negara Tahun 2000Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952);
8.
Keputusan Presiden 40 Tahun 2001 tentang Pedoman Kelembagaan dan
Pengelolaan Rumah Sakit Daerah.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : Surat keputusan direktur rumah sakit umum daerah puri husada puri husada
tembilahan tentang pembentukan panitia farmasi dan terapi rumah sakit
umum daerah puri husada tembilahan kabupaten indragiri hilir.

BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
Dalam Surat Keputusan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Indragiri Hilir
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir
3. Kepala Daerah adalah Bupati Indragiri Hilir
4. Direktur adalah Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan
5. Komite Medik adalah Komite Medik RSUD Puri Husada Tembilahan
6. Jabatan Fungsional adalah Jenis Jabatan Fungsional dalam lingkup profesi kesehatan
7. Panitia Farmasi dan Terapi adalah adalah Kelompok Jabatan Fungsional dalam berbagai lingkup
Profesi kesehatan di RSUD Puri Husada Tembilahan
8. Ketua Panitia Farmasi dan Terapi adalah Dokter yang ditunjuk oleh Direktur Rumah Sakit Umum
Daerah Puri Husada Tembilahan
9. Ketua Panitia Farmasi dan Terapi adalah seorang Pegawai Negeri Sipil yang berpendidikan sebagai
Dokter Spesialis.

BAB II
PEMBENTUKAN
PASAL 2
Dengan keputusan ini dibentuk dan ditetapkan Panitia Farmasi dan Trapi Rumah Sakit Umum Daerah
Puri Husada Tembilahan.
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN WEWENANG
Bagian Pertama
Kedudukan
Pasal 3
Panitia Farmasi dan Terapi adalah Kelompok Jabatan Fungsional yang berada dibawah Direktur
Bagian Kedua
Tugas Pokok, Fungsi dan Wewenang
Pasal 4
Panitia Farmasi dan Terapi mempunyai :
1. Tugas pokok yaitu menertibkan kebijakan-kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat
serta evaluasinya.
2. Fungsi :
a) Mengembangkan Formularium di Rumah Sakit dan merevisinya, pemilihan obat untuk dimasukan
dalam formularium rumah sakit harus didasarkan pada evaluasi secara subjektif terhadap efek
terapi, keamanan serta harga obat dan harus meminimalkan duplikasi dalam tipe obat. Kelompok
produk obat yang sama.
b) Mengevaluasi untuk menyetujui dan menolak produk obat baru atau dosis obat yang diusulkan.
c) Menetapkan pengelolaan obat yang digunakan di rumah sakit dan yang termasuk dalam kategori
khusus
3. Wewenang :
Melakukan tinjauan terhadap penggunaan obat di rumah sakit dengan mengkaji Medical
Recorddibandingkan dengan standar diagnosa dan terapi untuk meningkatkan terus menerus
penggunaan obat secara rasional.
Pasal 5
Pelaksanaan dan pengaturan tugas pokok, fungsi dan wewenang sebagaimana dimaksud pasal 4
ditetapkan secara tersendiri oleh Direktur.
BAB IV
ORGANISASI
Pasal 6
Susunan Kepanitian dalam Panitia Farmasi dan Terapi :
1. Ketua
2.Sekretaris
3.Anggota
BAB V
PENGANGKATAN DAN PEMBERHENTIAN DALAM JABATAN
Pasal 7
1) Ketua Panitia Farmasi dan Terapi dipegang oleh seorang Dokter, diangkat dan diberhentikan oleh
Direktur.
2) Sekretaris Panitia Farmasi dan Terapi dipegang oleh seorang Apoteker, diangkat dan diberhentikan
oleh Direktur.
3) Anggota Panitia Farmasi dan Terapi adalah Kelompok Jabatan Fungsional diangkat dan
diberhentikan oleh Direktur
BAB VI
MASA JABATAN
Pasal 8
Masa Jabatan Panitia Farmasi dan Terapi berlangsung selama 3 (tiga) tahun dan setelah habis masa
jabatannya dapat dilakukan pemilihan kembali.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 9
1) Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
2) Hal-hal yang belum diatur dalam keputusan ini ditetapkan secara tersendiri oleh Direktur, sepanjang
mengenai pengaturan operasional pengaturannya

LAMPIRAN : Surat Keputusan Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan


Nomor : 445/YanMed/
Tanggal : 11 Januari 2018
SUSUNAN PANITIA FARMASI DAN TERAPI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PURI HUSADA TEMBILAHAN

No Nama Jabatan KET

1. dr.FITRI SCORFIANTI, Sp.P Ketua

2. WIRA ANGGRAINI YUSDI,S.Farm.Apt Sekretaris

3. dr. HALOMOAN BS,Sp.PD Anggota

4. dr.H. YANDRI SAPUTRA, Sp.M Anggota

5. dr.ALFIANES. Sp.OG Anggota

6. dr. KAPRI JAYA SAKTI, Sp.B Anggota

7. dr. NUR ROBBIYAH, Sp.A Anggota

8. dr. ALEXIS, Sp.P Anggota

9. drg.SRI MARTINI Anggota

10 dr.DIANA, Sp.An, M.Kes Anggota

11. dr.SY.NOVISA HESRIYATI Anggota

12. SUSILOWATI, AMK Anggota

13 NURUL WARDANI,S.Si.Apt Anggota

14 HIMMATUI ALIYAH,S.Si.Apt Anggota

DIREKTUR,

dr. H. IRIANTO, Sp.PD-FINASIM


NIP. 19660102 199603 1 001

Panitia Farmasi Dan Terapi Rumah Sakit


1. Pengertian
Panitia Farmasi dan Terapi adalah organisasi yang mewakili hubungan komunikasi
antara para staf medisdengan staf farmasi, sehingga anggotanya terdiri dari dokter yang
mewakili spesialisasi-spesialisasi yang ada di rumah sakit dan apoteker wakil dari Farmasi
Rumah Sakit, serta tenaga kesehatan lainnya.
Tujuan
a.Menerbitkan kebijakan-kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat serta
evaluasinya
b.Melengkapi staf profesional dibidang kesehatan dengan pengetahuan terbaru yang
berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai dengan kebutuhan.
(merujuk pada SK Dirjen Yanmed nomorYM.00.03.2.3.951)
2. Organisasi Dan Kegiatan
Susunan kepanitian Panitia Farmasi dan Terapi serta kegiatan yang dilakukan bagi tiap
rumah sakit, dapat bervariasi sesuai dengan kondisi rumah sakit setempat :
a. Panitia Farmasi dan Terapi harus sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) Dokter,
Apoteker dan Perawat. Untuk Rumah Sakit yang besar tenaga dokter bisa lebih dari 3 (tiga)
orang yang mewakili semua staf medis fungsional yang ada.
b. Ketua Panitia Farmasi dan Terapi dipilih dari dokter yang ada di dalam kepanitiaan dan
jika rumah sakit tersebut mempunyai ahli farmakologi klinik, maka sebagai ketua adalah
Farmakologi. Sekretarisnya adalah Apoteker dari instalasi farmasi atau apoteker
yangditunjuk.
c. Panitia Farmasi dan Terapi harus mengadakan rapat secara teratur, sedikitnya 2 (dua)
bulan sekali dan untuk rumah sakit besar rapatnya diadakan sebulan sekali. Rapat Panitia
Farmasi dan Terapi dapat mengundang pakar-pakar dari dalam maupun dari luar rumah sakit
yang dapat memberikan masukan bagi pengelolaan Panitia Farmasi dan Terapi.
d. Segala sesuatu yang berhubungan denganrapat PFT (Panitia Farmasi dan Terapi)
diaturoleh sekretaris, termasuk persiapan dari hasil- hasilrapat.
e. Membina hubungan kerja dengan panitia didalam rumah sakit yang
sasarannyaberhubungan dengan penggunaan obat.
3. Fungsi Dan Ruang Lingkup
a. Mengembangkan formularium di Rumah Sakitdan merevisinya. Pemilihan obat
untukdimasukan dalam formularium harus didasarkanpada evaluasi secara subjektif
terhadap efekterapi, keamanan serta harga obat dan jugaharus meminimalkan duplikasi
dalam tipe obat,kelompok dan produk obat yang sama.
b. Panitia Farmasi dan Terapi harus mengevaluasiuntuk menyetujui atau menolak produk
obatbaru atau dosis obat yang diusulkan olehanggota staf medis.
c. Menetapkan pengelolaan obat yang digunakandi rumah sakit dan yang termasuk
dalamkategori khusus.
d. Membantu instalasi farmasi dalammengembangkan tinjauan terhadap kebijakan-
kebijakandan peraturan-peraturan mengenaipenggunaan obat di rumah sakit sesuaiperaturan
yang berlaku secara lokal maupunnasional.
e. Melakukan tinjauan terhadap penggunaan obatdi rumah sakit dengan mengkaji medical
recorddibandingkan dengan standar diagnosa danterapi. Tinjauan ini dimaksudkan untuk
meningkatkan secara terus meneruspenggunaan obat secara rasional.
f. Mengumpulkan dan meninjau laporan mengenaiefek samping obat.
g. Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yangmenyangkut obat kepada staf medis danperawat.
4. Kewajiban Panitia Farmasi Dan Terapi
a. Memberikan rekomendasi pada Pimpinan rumahsakit untuk mencapai budaya pengelolaan
danpenggunaan obat secara rasional.
b. Mengkoordinir pembuatan pedoman diagnosisdan terapi, formularium rumah sakit,
pedomanpenggunaan antibiotika dan lain-lain
c. Melaksanakan pendidikan dalam bidangpengelolaan dan penggunaan obat terhadappihak-
pihak yangterkait
d. Melaksanakan pengkajian pengelolaan danpenggunaan obat dan memberikan umpan balik
atas hasil pengkajian tersebut.
5. Peran Apoteker Dalam Panitia Farmasi Dan Terapi
Peran apoteker dalam panitia ini sangat strategisdan penting karena semua kebijakan
danperaturan dalam mengelola dan menggunakanobat di seluruh unit di rumah sakit
ditentukandalam panitia ini. Agar dapat mengembang tugasnya secara baik dan benar, para
apotekerharus secara mendasar dan mendalam dibekalidengan ilmu-ilmu farmakologi,
farmakologi klinik,farmakopidemologi, dan farmakologi disamping ilmu-ilmu lain yang
sangat dibutuhkanuntuk memperlancar hubungan profesionalnyadengan para petugas
kesehatan lain di rumahsakit.
6. Tugas Apoteker Dalam Panitia Farmasi Dan Terapi
a. Menjadi salah seorang anggota panitia (WakilKetua/Sekretaris)
b. Menetapkan jadwal pertemuan
c. Mengajukan acara yang akan dibahas dalampertemuan
d. Menyiapkan dan memberikan semua informasiyang dibutuhkan untuk pembahasan
dalampertemuan
e. Mencatat semua hasil keputusan dalampertemuan dan melaporkan pada pimpinanrumah
sakit
f. Menyebarluaskan keputusan yang sudahdisetujui oleh pimpinan kepada seluruh pihakyang
terkait
g. Melaksanakan keputusan-keputusan yangsudah disepakati dalam pertemuan
h. Menunjang pembuatan pedoman diagnosis danterapi, pedoman penggunaan antibiotika
dan pedoman penggunaan obat dalam kelas terapilain
i. Membuat formularium rumah sakit berdasarkanhasil kesepakatan Panitia Farmasi dan
Terapi
j. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan
k. Melaksanakan pengkajian dan penggunaan obat
l. Melaksanakan umpan balik hasil pengkajianpengelolaan dan penggunaan obat pada
pihakterkait
7. Formularium Rumah Sakit
Formularium adalah himpunan obat yangditerima/disetujui oleh Panitia Farmasi dan
Terapiuntuk digunakan di rumah sakit dan dapat direvisipada setiap batas waktu yang
ditentukan.
Komposisi Formularium :
- Halaman judul
- Daftar nama anggota Panitia Farmasi danTerapi
- Daftar Isi
- Informasi mengenai kebijakan dan prosedur dibidang obat
- Produk obat yang diterima untuk digunakan
- Lampiran
Sistem yang dipakai adalah suatu sistem dimanaprosesnya tetap berjalan terus, dalam arti
katabahwa sementara Formularium itu digunakan olehstaf medis, di lain pihak Panitia Farmasi
dan Terapimengadakan evaluasi dan menentukan pilihanterhadap produk obat yang ada di
pasaran, denganlebih mempertimbangkan kesejahteraan pasien.
8. Pedoman Penggunaan Formularium
Pedoman penggunaan yang digunakan akanmemberikan petunjuk kepada dokter,
apotekerperawat serta petugas administrasi di rumah sakitdalam menerapkan sistem
formularium.Meliputi :
a. Membuat kesepakatan antara staf medis dariberbagai disiplin ilmu dengan Panitia
Farmasidan Terapi dalam menentukan kerangkamengenai tujuan, organisasi, fungsi dan
ruanglingkup. Staf medis harus mendukung SistemFormularium yang diusulkan oleh Panitia
farmasi dan Terapi.
b. Staf medis harus dapat menyesuaikan systemyang berlaku dengan kebutuhan tiap-
tiapinstitusi.
c. Staf medis harus menerima kebijakan-kebijakandan prosedur yang ditulis oleh Panitia
Farmasi dan Terapi untuk menguasai systemFormularium yang dikembangkan oleh
PanitiaFarmasi dan terapi.
d. Nama obat yang tercantum dalam Formulariumadalah nama generik.
e. Membatasi jumlah produk obat yang secararutin harus tersedia di Instalasi Farmasi.
f. Membuat prosedur yang mengaturpendistribusian obat generik yang efek terapinyasama,
seperti :
• Apoteker bertanggung jawab untukmenentukan jenis obat generik yang samauntuk
disalurkan kepada dokter sesuai produkasli yang diminta.
• Dokter yang mempunyai pilihan terhadap obatpaten tertentu harus didasarkan
padapertimbangan farmakologi dan terapi.
• Apoteker bertanggung jawab terhadapkualitas, kuantitas, dan sumber obat dari sediaan
kimia, biologi dan sediaan farmasiyang digunakan oleh dokter untukmendiagnosa dan
mengobati pasien.

Anda mungkin juga menyukai